Metode Pelaksaan Dan Analisa.docx

  • Uploaded by: yhon
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Pelaksaan Dan Analisa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,980
  • Pages: 9
METODE PELAKSAAN DAN ANALISA I. PEKERJAAN PERSIAPAN/ANALISA a. Kegiatan yang pertama dilakukan sebelum memulai pekerjaan pembuatan masjid bandara haluoleo kendari adalah melakukan koordinasi dan pelaporan kepada puhak terkait yaitu pemerintah setempat dan direksi/pengawas,melakukan pembersihan lokasi,pengukuran dan pemasangan bowplank bersama dengan direksi/pengawas untuk menentukan letak dan elefasi bangunan dengan mengambil dasar dari permukaan jalan atau bangunan yang ada. b. Sementara kegiatan pengukuran dan pemasangan bowplank berlansung kami akan menyiapkan barak kerja/base camp,gudang dan direksi keet,papan namaproyek dan penyediaan air kerja/minum dan P 3 K ,gudang dan barak dipersiapkan untuk tempat para pekerja dan bahan yang akan dibawa kelokasi. c. Dokumentasi dan administrasi yang mencakup MC,back up data akan dilaksanakan seiring perkembangan kemajuan pekerjaan.untuk dokumentasi dialkukan sejak kondisi awal ( 0 %) ,25 %,50 % hingga 100 %.Demikian juga dengan back up data akan dilaksanakan sesuai yang dilaksanakan termasuk laporan harian,mingguan hingga bulanan ( MC ) dan kegiatan ini berlansung hingga pekerjaan selesai. d. Setelah base camp dan gudang selesai segera dilakukan mobilisasi bahan dan segala alat / peralatan.Untuk

bahan

seperti

batu

gunung

,batu

bata,pasir

pasang,kerikil,kayu/papan.Terutama bahan toko seperti semen dan besi segera di pabrikasi agar pada saat akan digunakan sudah siap pasang. II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR 1. Galian tanah dan pondasi  Bahan

:

Tidak membutuhkan bahan

 Tenaga

:

Pekerja dan mandor

 Alat

:

Sekop dan pacul

Setelah pengukuran dan pemasangan bowplank selesai dan diperiksa direksi,segera dilakukan penggalian untuk pondasi yang disesuaikan dengan profil dan dimensi serta

kedalaman pondasi.Tanah hasil galian harus diratakan dipinggir galian agar tidak mengganggu angsuran material dan lalu lintas pekerja. 2. Urugan tanah kembali bekas galian  Bahan

:

Tanah hasil galian

 Tenaga

:

Pekerja dan mandor

 Alat

:

Stamper,skop dan pacul

3. Urugan pasir dibawah pondasi  Bahan

:

Pasir timbunan

 Tenaga

:

Pekerja dan mandor

 Alat

:

Skop,lori dan alat pemadat

Sebelum dimulai pemasangan pondasi ,ghalian pondasi hjarus terlebih dahulu ditimbun dengan pasir timbunan dan dibasahi dengan air lalu dipadatkan dengan ketebalan sesuai spek dan gambar dan disetujui

oleh direksi/pengawas dan selanjutnya siap untuk

dilakukan pekerjaan batu kosong. 4. Urugan pasir bawah lantai  Bahan

:

Pasir timbunan

 Tenaga

:

Pekerja dan mandor

 Alat

:

Skop,lori dan lat pemadat

5. Urugan tanah bawah lantai  Bahan: pasir timbunan  Tenaga : pekerja dan mandor  Alat: skop,lori dan alat pemadat Bagian dalam bangunan yang telah dipondasikeliling ditimbun dengan tanah timbun dengan tanah timbunan dan diratakan serta dipadatkan ,dengan memperhitungkan ketinggian lantai.Tanah yang sudah diratakan dan dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan

sesuai

kondisi

lapangan

atau

sesuai

spek

dan

direksi.Timbunan tidak lebih dari 5 cm dibawah permukaan sloff beton

diperiksa/disetujui

III. PEK.PASANGAN BATU,DINDING DAN PLESTERAN 1. Pasangan batu kosong Asumsi : Pasangan batu kosong dilaksanakan setelah pekerjaan pasir urug alas pondasi dilaksanakan  Bahan

:

Batu gunung

 Tenaga

:

Tukang pekerja dan mandor

 Alat

:

-

Pekerja/tukang memasang batu gunung sesuai dengan ketebalan yang dipersyaratkan dalam gambar kerja kemudian ditimbris dengan pasir urug dan disiram dengan air agar posisi batu kosong stabil. 2. Pasangan batu 1 : 5 Asumsi : Pasangan batu dilaksakan pada pekerjaan ini seluruh material bahan dasar ( semen,batu, dan pasir ) diterima di lokasi pekerjaan.  Alat

:

Concreate Mixer

 Alat bantu

:

Peralatan tukang batu,skop,pacul,gerobak dorong dll.

 Bahan

:

Semen,batu,pasir dan air

 Tenaga

:

Tukang batu,kepala tukang,pekerja dan mandor

3. Pasangan dinding tembok campuran 1 : 2 Asumsi : Pasangan dinding tembok 1 : 2 dilaksanakan setelah sloof selesai dan beton kering/keras dan bekisting pada sloof telah dibuka sesuai petunjuk direksi teknik dan seluruh material dan bahan dasar ( semen,batu bata,pasir pasang ) siap dilokasi.  Alat

:

Concreate Mixer

 Alat bantu

:

Peralatan tukang batu,skop,pacul,gerobak dorong dll

 Bahan

:

Semen,batu,pasir dan air

 Tenaga

:

Tukang batu,kepala tukang,pekerja dan mandor

Pekerjaan pasangan dinding/tembok dipasang sampai mencapai ketinggian kurang lebih 30 cm dari atas sloofdan juga pada dinding kamar mandi /wc dipasang hingga ketinggian 1,5 m serta pada bak air dari pasangan batu 4. Pasangan dinding tembok campuran 1 : 5 Pekerjaan ini lanjutan dari pasangan dinding tembok tembok campuran 1 : 2 hanya beda spesifikasi campuran.setelah pasangan transram selesai dilanjutkan dengan pasangan bata campuran 1 : 5 rata secara horizontal dan tegak pada arah vertikal hingga mencapai ketinggian sesuai spek/bestek yang dibarengi dengan pengecoran kolom praktis untuk setiap ketinggian pasangan 1 meter agar pasangan tetap stabil. I. Pekerjaan beton bertulang Asumsi : Pekerjaan sebelumnya berupa pasangan pondasi sudah selesai dengan mempersiapkan angker pada pondasi untuk kolom utama dan plat poor sampai pembesian sudah dilakukan dan bekisting sudah dibuat sebelumnya.  Alat

:

Concreate Mixer

 Alat bantu

:

Tukang batu,skop,pacul,gerobak dorong,alat potong besi kunci besi dll.

 Bahan

:

Semen,besi,bendrat,kerikil,pasir,air dan kayu / papn bekisting

 Tenaga

:

Tukang batu,tukang besi ,kepala tukang pekerja dan mandor

Seluruh bahan dan alat yang dibutuhkan sudah siap dilokasi. Besi dipabrikasi dan dierektion sesuai ukuran dan peruntukannya dengan mempertimbangkan selimut beton,papan bekisting dipasang dan diberi perkuatan dan acuan serta celah papan harus rapat dan bagian dalam bekisting dibersihkan dari kotoran dan disiram dengan air. Pencampuran material sesuai spesifikasi 1 : 2 : 3 dilakukan dengan menggunakan mixer dan dituang kedalam bekisting dan digetarkan agar beton padat dan tidak berongga. Bekisting dapat dilepas /dibongkar setelah beton mengalami pengerasan dan atas persetujuan direksi.Untuk pekerjaan ring balok dilakukan setelah pasangan bata mencapai ketinggian maksimal.

II. Pekerjaan Plesteran Dan Lantai Asumsi : Pekerjaan plesteran mengikuti pekerjaan pasangan batu dan dilaksanakan pada awal permulaan tembok dinding pasangan batu bata dan pondasi permukaan beton yang nampak.  Alat

:

Concreate Mixer

 Alat bantu

:

Peral.tukang kayu,skop,pacul,gerobak dorong.

 Bahan

:

Pasir dan air

 Tenaga

:

Tukang batu,kep.tukang,pekerja dan mandor

Material pasir yang digunakan untuk campuran plesteran disaring,tidak mengandung tanah dan agregat kasar dan kotoran lainnya.Permukaan yang akan diplester dibersihkan dari dari kotoran tanah / lumpur atau campuran yang melekat dan dibasahi dengan air hingga jenuh.Spesifikasi campuran disesuaikan dengan fungsinya yaitu campuran 1 : 5 untuk dinding dan campuran 1 : 2 untuk trasram sedangkan tebal plesteran yang kami laksanakan akan mengikuti RKS dan petunjuk direksi yaitu 1 : 5cm III. Pekerjaan Lantai Granit Asumsi : Pekerjaan rabat untuk lantai sudah selesai dan dinding diplester,khusus untuk dinding yang akan dilapisi granit dibrangkal.  Alat

:

Concreate Mixer

 Alat bantu

:

Peral.tukang batu,water pass skop dan gerobak dorong

 Bahan

:

Granit 60 x 60,pasir ,semen dan air

 Tenaga

:

Tukang batu,kep.tukang,pekerja dan mandor

Keramik lantai adalah keramik ukuran 60 x 60 dipasang setelah rabat kering dan keras diukur sesuai peil yang sudah ditetapkan. Adukan perekat 1 : 3 untuk pasangan keramik pada seluru ruangan dan selesai pemasangan lantai harus rata dan rapi terutama untuk nat harus lurus dan rata agar siku sudut keramik simetris denga jarak max 2 mm.

Tegel plint dipasang pada dinding bagian bawah sesuai gambar dan dipasang secara vertikal dan searah bidang plesteran permukaan plint yang muncul hanya sebatas nat dan lekukan tegel plint atau setebal nat dan keramik itu sendiri. IV. Pek.kusen ,pintu,jendela dan kaca Asumsi : Pekerjaan konstruksi kayu ini terdiri dari : kusen,kuda-kuda gordeng,ikatan angin,balok pengaku,papan list plan dan balok konsol atau pekerjaan lainnya yang terteradalam gambar kerja.  Alat bantu

:

Peralatan tukang kayu

 Bahan

:

Kayu balok dan papan jati,paku dll.

 Tenaga

:

Kep.tukang,tukang pekerja dan mandor

1. Kayu untuk bahan kusen pintu dan jendela dengan ukuran 7/15 sudah disiapkan pada awal kegiatan baru dimulai,kayu dipotong sesuai ukuran dan diserut rata dan halus, pertemuan kayu pada siku diberi perkuatan berupa paku/pasak. Sebelum diadakan pemasangan kusen kayu terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan water pass untuk menjaga kelurusan pemasangan kusen. 2. Untuk pekerjaan daun pintu dan bingkai dibuat dari bahan dasar kayu jati atau kayu lain yang disetujui direksi 3. Pemasangan kusen pintu dan jendela berjalan seiring pekerjaan dinding hingga pemasangan kusen lebih awal agar pekerjaan pasangan dinding bata tidak menunngu ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan sesuai gambar dan diberi penahan/steger agar kusen brdiri tegak dan kokoh 4. Pada sisi luar kusen yang menempel pada dinding dan pada bagian bawah kusen pintu diberi angker V. Pekerjaan Pasa.Kunci Dan Jendela Asumsi : Kegiatan ini dilaksanakan setelah kusen dapat berdiri tegak,lantai maupun dinding sudah diplester serta bangunan sudah diatap

 Alat bantu

:

Peralatan tukang kayu

 Bahan

:

Kunci,engsel,grendel dan hak angin dll

 Tenaga

:

Kep.tukang,tukang pekerja dan mandor

Semua bahan sudah ada dilokasi pekerjaan. Pemasangan dan penggantungan kunci harus rapat pada kusen dan jarak pintu dari lantai tidak lebih dari 0,5-1 cm dan pemasangan engsel tidak renggang dan tidak lebih dari 3mm VI. Pekerjaan atap dan kap Asumsi : Bahan untuk kap dan kuda – kuda ,gording papan list plank,atap spandek dan bumbungan dan talang air sudah siap dilokasi dan khusus untuk kuda – kuda sudah dipabrikasi hingga begitu pekerjaan ring balok selesai kuda – kuda dapat didudukan pada posisinya.  Alat bantu

:

Peralatan tukang kayu

 Bahan

:

Kayu 7 x 15, 8 x 12,papan list plank,beugel,baut,paku,seng gelombang kecil,seng plat dll

 Tenaga

:

Kep.tukang,tukang,pekerja dan mandor

Semua bahan sudah ada dilokasi pekerjaan Kuda – kuda dipasang dan diberi beugel plat pada simpul dan sambungan kayu dan juga pada balok tarik menggunakan baut dan beugel sebagaimana ditentukan dalam gambar Pemasangan gording harus diberi jarak yang sama dan dipasang lurus,serta penyambungan gording harus tepat diatas kuda – kuda untuk konsol dipasang tepat dibawah kuda-kuda dan diserut halus dan rata.List plank dipasang setelah gording selesai,menggunakan papan yang telah diserut halus dan dipasang ganda sesuai dengan gambar kerja dan detail,pada saat penyambungan dibuat rapat dan lurus.Atap spandek dan bumbungan dipasang dengan menggunakan bahan yang sama agar pertemuan sambungan rapid an lebar sambungan dipasang dan kemiringan rata.Talang seng dilaksanakan sebelum atap terpasang yang dialasi papan terlebih dahulu dan demikian juga halnya dengan nok diberi balok dan papan dan pemasangan nok setelah atap terpasang.

VII. Pek.rangka dan pas.plafon Asumsi : Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan atap selesai.  Alat bantu

:

Peralatan Tukang kayu

 Bahan

:

Kayu kasau ukuran 5/7,paku dll

 Tenaga

:

Kep. Tukang,pekerja ,mandor.

Kasau 5/7diserut rata dan harus lurus pada 3 sisinya dipasang sesuai jarak plafond dan diberi penggantung terhadap kuda-kuda/gording agar plafond tidak terjadi lendutan.plafond gipsundipotong sesuai dengan ukuran Nat pada plafond gipsun dibuat rata dengan jarak tidak lebih dari 2-3 mm dan membentuk sudut siku yang 90 derajat semua tepi plafond diberi list VIII. Pekerjaaan instalasi listrik pekerjaan ini merupakan pelengkap setelah plafon terpasang.  Alat Bantu

:

Peralatan instalatur

 Bahan

:

Kabel,saklar,stop kontak,MCB dan lampu pl

 Tenaga

:

Pekerja instalatur

Semua bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini sudah berada dilokasi pemasangan instalasi dan penyambungan aliran listrik dilakukan oleh pihak PLN dan instalatur yang bersertifikat dan diakui oleh PLN IX. Pekerjaan Sanitasi Pekerjaan ini merupakan pelengkap dan sarana pendukung bangunan dan saling berkait dengan kegiatan lain yang pelaksanaanya tergantung kegiatan yang sedang berlansung agar tidak merusak kembali pekerjaan yang telah selesai. Pekerjaan untuk air bersih berkaitan dengan sumur,tower,tangki dan instalasi dan aksesorisnya seperti kran pipa dll. Pekerjaan untuk saluran dan instalasi air kotorberkaitan dengan septic tank,closed bak cuci,urinoir dll.untuk pekerjaan sumur dan tower dilaksanakan lebih dahulu karena tidak berhubungan dengan bangunan.pemasangan pipa-pipa yang

tertanam pada dinding maupun bawah lantai dilaksanakan ketika pekerjaan lantai/dinding berlansung. X. Pekerjaaan Pengecatan Dan Finishing Asumsi : Pekerjaan dilaksanakan setelah seluruh item kegiatan selesai  Alat bantu

:

Kuas,kertas,amplas,pisau dempul

 Bahan

:

Cat dasar,cat kilap,cat tembok,minyak cat

 Tenaga

:

Kep.tukang,pekerja,tukang dan mandor

1. Dinding atau permukaan beton yang akan dicat terlebih dahulu di aci atau diplamir, digosok hingga rata dan halus.demikian juga untuk permukaan kayu yang akan di cat terlebih dahulu di amplas kecuali flafond 2. Pengecatan dilakukan 2 hingga 3 kali sampai permukaan tembok/kayu tidak tampak dan cat terlihat rata dan bercahaya 3. Untuk daun pintu dan jendela di amplas hingga halus lalu divernis hingga rata 4. Atap dicat dengan cat anti lumut hingga 3 x hingga permukaan seng tertutup dan rata dan semua kayu kuda-kuda dan gording diresidu agar kayu tersebut awet dan tidak dimakan rayap.

Related Documents


More Documents from "Karlina K"