PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS. Terdiri dari : 1.
Metode Natif. Bahan
: Urin pagi dan segar diperiksa dalam waktu 3-6 jam. BJ minimal 1,015.
Cara kerja
:
Pusingkan 10 – 15 ml urin yang dicampur dengan baik dengan kecepatan 1500 – 2000 rpm selama 5 – 10 menit
Buang filtratnya, sisakan 0,5 ml selanjutnya kocok dengan hati – hati supaya sedimen larut dan tercampur rata.
Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 x untuk melihat unsur sedimen dan pembesaran 400 x untuk identifikasi unsur-unsur yang ada.
Teteskan pada kaca obyek lalu tutup dengan kaca penutup secara hati – hati dan jangan ada gelembung udaranya Unsur – unsur dalam sedimen : A. Unsur organis ( asal jaringan ): - Epitel. - Leukosit. - Eritrosit. - Torax ( silinder )
Unsur Anorganik ( macam – maca m kristal )Kurang mempunyai arti
B.
klinis : kristal urat, fosfat, karbonat. PEMERIKSAAN KIMIAWI A. Derajat keasaman ( pH ) Metode pemeriksaan : 1.
Kertas lakmus Urin asam : kertas lakmus biru menjadi warna merah. Urin basa : kertas lakmus merah menjadi warna biru.
2.
Indikator Universal : Berupa kertas hisap yang mengandung macam indikator.Biasanya Methyl Red dan Bromthymol Blue. Cara kerja
: Letakkan sepotong kertas indikator pada kaca obyek
tetesi urin
bandingkan dengan standar warna yang tersedia.
Penilaian
: - Normal pH urin 4,6 – 8,5. - Urin 24 jam pH rata – rata 6,2.
B. Pemeriksaan Reduksi Metode Benedict. Alat dan bahan Alat
:
Tabung Reaksi
Penjepit Tabung
:
Pemanas
Pipet Tetes
Reagen
: Benedict (Cupri Sulfat, Trisodium Sitrat, Sodium Karbonat)
Bahan
: Urin fisiologis dan urin patologis
Cara kerja
: Masukanlah 5 ml reagen Benedict kedalam tabung reaksi
Teteskan sebanyak 5 – 8 tetes ( jangan lebih ) urin ke dalam tabung
Panaskan diatas api selama 5 menit
Angkatlah tabung, kocoklah isinya dan bacalah hasil reduksi.
Penilaian : Negatif (-)
: Tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh.
Positif 1 (+)
: Hijau kekuning-kuningan dan keruh( 0,5-1 % glukosa )
Positif 2 (++) : Kuning keruh ( 1-1,5 % glukosa ) Positif 3 (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh ( 2- 3,5 % glukosa ) Positif 4 ( ++++)
: Merah keruh ( lebih dari 3,5 % glukosa )
Positif palsu : 1.
Obat misalnya vitamin C.
2.
Polisakarida lain yang dapat mereduksi reagen Benedict seperti : Fruktose, galaktase,
pentose. 3.
Pemanasan terlalu lama. Negatif palsu:
1.
Urin asam atau kreatinin yang tinggi dalam urin.
2.
Pemanasan inadekuat. Keuntungan metode Benedict: - waktu singkat - Lebih sensitif dibanding Fehling. - Semi kuantitatif. - Bahan pemeriksaan sedikit.
C. Pemeriksaan Protein Bahan : Urin jernih Alat
: Tabung Reaksi Penjepit Tabung Pemanas Pipet Tetes 1. Metode Rebus. Reagen
: Asam Asetat 6 %.
Cara kerja : Masukan urin kedalam tabung reaksi 2/3 penuh.
Miringkan dan panaskan bagian permukaan urin di atasapi spirtus sampai mendidih selama 30 detik. Amati hasilnya dan bandingkan dengan bagian bawah yang tidak dipanasi sebagai kontrol negatif. Apabila terjadi kekeruhan teteskan 3 – 5 tetes asam asetat 6 %. Jika kekeruhan hilang urin mengandung calcium carbonat / calcium fosfat, bila kekeruhan menetap kemungkinan protein positif.
Panasi
lagi
sampai
mendidih,
berilah
penilaian
padakekeruhan yang menetap tadi. Penilaian : Negatif ( - )
: Jernih.
Positif 1 ( + ) : Kekeruhan minimal(protein 10–50 mg %) Positif 2 ( ++ ) : Kekeruhan nyata, butiran halus (protein 50–200 mg%) Positif 3 ( +++ ) : Gumpalan nyata (protein >200 – 500 mg %) Positif 4 ( ++++ ): Gumpalan besar, mengendap (Protein > 500 mg%) Positif palsu
:
Kekeruhan yang timbul oleh obat yang dikeluarkan lewat urin. Negatif palsu : Urin terlalu encer. 2. Metode Sulfosalisilat. Reagen
: Sulfosalisilat 20 %.
Cara kerja : Sediakan 2 tabung reaksi masing-masing diisidengan 2ml urin jernih
Tambahkan pada tabung pertama 8 tetes larutan asam Sulfosalisilat 20 % kocok
Bandingkanlah isi tabung pertama dengan yangkedua; kalau tetap sama jernihnya hasil test berarti negatif.
Jika tabung pertama lebih keruh daripada tabung kedua, panasilah tabung pertama diatas apisampai mendidih dan kemudian dinginkan.
Jika kekeruhan tetap ada pada waktu proses pemanasan dan tetap ada setelahdidinginkan kembali, berarti test positif. kekeruhan itu hilang pemanasan, JikaJika kekeruhan itu hilang padapada saat saat pemanasan, tetapi tetapi muncul setalah dingin,mungkin sebabnya muncul setalah dingin,mungkin sebabnya protein Bence protein Bence Jones. Jones.
Penilaian sama seperti metode rebus.
Positif palsu
:
Bila kekeruhan yang timbul hilang dengan pemanasan,urin mungkin mengandung urat atau karbonat. Negatif palsu
:
Urin terlalu encer. Protein Bence Jones. B.
Pemeriksaan Urin Khusus 1. Pemeriksaan Bilirubin a. Test Busa Alat dan Bahan : -Tabung reaksi -Urin Cara Kerja : Kocoklah kuat-kuat kira-kira 5 ml urin segar dalam tabung reaksi
Amati busa yang timbul.
Penilaian hasil : (+) : bila timbul buih warna kuning. (-) : buih tak berwarna / putih. Catatan
:
(+) palsu
:
- bila konsentrasi urobilin tinggi. - Obat-obatan misalnya : acriflavin, pyridium
Alat dan reagen : Alat
:
Tabung Reaksi Kertas Saring Corong
Reagen: Reagen Fouchet
:Larutan 25 gr trichloracetat dalam 100 ml aquadest dicampur dengan 10 ml larutan ferrichlorida 10%.
B. Cara pemeriksaan : Campurkan 5 ml urin segar dengan 5 ml larutan bariumchlorida 10% kemudian disaring.
Angkat kertas saring dari corong dan biarkan agak kering . Teteskan 2-3 tetes reagen Fouchet ke atas presipitat pada kertas saring dan amati hasilnya. Penilaian hasil :
negatif (-)
: bila tak terjadi perubahan warna.
positif (+)
: bila timbul warna hijau yang makin lama makin jelas dan
menjadi biru
hijau
: hasil (+) pada kadar 0,15 – 0,20 mg% bilirubin dalam urin.
Sensitifitas
2. Pemeriksaan Urobilinogen 1. Tes Ehrlich ( Wallace – Diamond ) A. Alat dan reagen : Alat
: Tabung Reaksi
Reagen
:
Ehrlich terdiri dari :
Catatan
* Paradimethylamino-benzaldehida
2 gr
* Asam hidrochlorida pekat
20 ml
* Aquades
80 ml
: larutan disimpan dalam botol warna coklat.
Syarat pemeriksaan : - Urin segar ( yang baru dikemihkan ) sebab bila urin dibiarkan urobilinogen akan teroksidasi menjadi urobilin. - Bila urin mengandung bilirubin, endapkan dengan BaCl2 10% Cara Kerja : Campurkan 10 – 20 tetes reagen Ehrlich dengan 5 ml urin.
Biarkan tegak pada rak tabung 3 – 5 menit, amati hasilnya.
Perhatikan : - Bila timbul warna merah samara-samar, tes dianggap selesai.
- Bila warna merah tampak jelas, lakukan pengenceran urin dan kerjakan pemeriksaan seperti semula. Penilaian hasil :
Negatif (-)
: tidak terjadi perubahan warna.
Negatif palsu
: pada kadar protein tinggi, sulfonamide.
Positif (+)
: timbul warna merah.
Positif palsu
: adanya indol, skatol, makanan berkhlorofil.
3. Pemeriksaan Carik Celup Alat dan Bahan : -Strip carik celup -Indikator carik celup Cara Kerja : Celupkan strip pada sampel urin selama 3 detik
Angkat strip dan diamkan selama 1 menit
Baca sediaan dengan cara menyesuaikan indikator JENIS
WAKTU
INTERPRETASI
Glukosa
60 detik
semikuantitatif konst (mg/dL) (SI Unit) (mmol/L)
Protein
60 detik
konst
semikuantitatif konst (mg/dL) (SI Unit) (g/L)
Bilirubin
60 detik
Normal
konst
semikuantitatif
Negatif
=
-1
-2
-3
-4
50
100
200
500
1000
3
6
12
30
60
=
-1
-2
-3
-4
15
30
100
300
1000
0,15
0,3
1,0
3,0
10,0
-1
-2
-3
-4
konst (mg/dL) (SI Unit) (µmol/L) Urobilinogen
60 detik
Negatif
konst
semikuantitatif konst (mg/dL) (SI Unit) (mmol/L)
Normal
konst
0,5
2
6
Over
8,5
35
100
Over
-1
-2
-3
-4
2
4
8
Over
35
68
150
Over
6
7
8
9
Ph
60 detik
Nilai
5
Berat Jenis
60 detik
Nilai
1,000 1,005 1,010 1,015 1,020 1,025 1,030
Darah
60 detik
semikuantitatif Negatif
Hemol isis -1
Keton
60 detik
NonH -2
-3
-1
-2
konst (mg/dL)
0,06
0,2
1,0
(SI Unit) (mg/L)
0,6
2
10
=
-1
-2
-3
-4
15
40
80
150
1,5
4
8
15
250
500
konst
semikuantitatif konst (mg/dL) (SI Unit) (mmol/L)
Negatif
konst
Nitrit
60 Detik
Semikumulatif
Negatif
-1
-2
Leukosit
90 Detik
Konst (Leu/µL)
Negatif
25
75
-3