Metode Granulasi Basah.docx

  • Uploaded by: Rahmat Hidayat
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Granulasi Basah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 802
  • Pages: 5
Metode Pembuatan Tablet a. Metode cetak langsung (direct granulation) Keuntungan penggunaan metode ini adalah waktu produksi yang lebih singkat, dapat dipakai untuk bahan yang tidak tahan air, tetapi kerugiannya adalah sering terjadi pemisahan antar partikel (segregation) pada waktu partikel turun di hopper ke die sehingga terjadi ketidakseragaman bahan aktif (Ansel, 1989). b. Metode Granulasi Kering Dalam metode ini, granul dibentuk oleh penambahan bahan pegikat atau pelembapan kedalam campuran serbuk obat tapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar daricampuran serbuk dan setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan kedalam granul yang lebih kecil. Adapun tahapan tahapan pembuatannya : 1. Penggilingan bahan obat dalam bahan tambahan, 2. Pencampuran bahan yang telah digiling. 3. Pengempaan menjadi tablet yang besar. 4. Slug dan pengayakan “slugging” yakni pengkompressan granul menjadi tablet yang lebar datar atau pellet dengan garis tengah kira-kira 1 inci. 5. Pencampuran dengan pelicin dan penghancur 6. Tablet dikempa. Keuntungan granulasi kering adalah (Siregar, 2010):  Peralatan yang diperlukan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat,mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu.  Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab.  Mempercepat waktu hancur karena menggunakan zat pengikat. Kerugian granulasi kering adalah: 

Memerlukan mesin tablet yang khusus untuk membuat slug (mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat).  Tidak dapat mendistribusikan zat warna secara seragam.  Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi. c. Metode Granulasi Basah Granulasi basah adalah metode yang dalam pengerjaannya dilakukan dengan cara membasahi massa tablet menggunakan larutan pengikat sampai didapatkan tingkat kebahasan yang dikehendaki (Hadisoewignyo, et al., 2016). Pada metode ini, cairan penggranulasi digunakan untuk mempermudah proses aglomerasi. Dari beberapa metode yang dapat digunakan dalam industri farmasi, granulasi basah telah dan terus merupakan proses aglomersi yang paling luas dan sering digunakan (Siregar, 2008). Metode granulasi basah dipilih pada pembuatan tablet yang bahan aktifnya sulit untuk dicetak karena mempuanyai sifat alir dan

kompresibilitas yang buruk, serta bahan aktif yang tahan akan pemanasan dan lembap. Keuntungan metode granulasi basah, antara lain: mencegah terjadinya segregasi campuran serbuk; mempetbaiki aliran serbuk; memperbaiki kompaktibilitas serbuk, dengan meningkatkan kohesivitas serbuk; meningkatkan disolusi obat yang bersifat hidrofob; mempertahankan agar distribusi obat atau zat warna yang ditambahkan merata dalam granul kering; serta dapat digunakan pada bahan obat dengan dosis kecil. Sedangkan kekurangan metode granulasi basah, antara lain: dalam proses pembuatannya memerlukan peralatan yang banyak; memerlukan ruangan produksi yang luas; prosedur kerja yang dilakukan kompleks; menggunakan energi yang lebih besar; memerlukan pejerja yang banyak; serta adanya beberapa material yang akan hilang selama proses pengerjaan, sehingga menyebabkan peningkatan biaya (Hadisoewignyo, et al., 2016).

PENENTUAN METODE Tablet Dapson (100mg) Melakukan studi pustaka bahan aktif

Sifat bahan aktif: stabil dengan bahan tambahan, tahan pemanasan

Formulasi tablet Praktis dan dosis mudah diatur

Metode Granulasi basah

Tablet yang tebentuk memenuhi persyaratan

CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Timbang masing-masing bahan sesuai dengan bobot yang dibutuhkan 3. Masukkan sebagian pengisi untuk melapisi mortir, tambahkan bahan aktif gerus dengan memasukkan sisa pengisi sedikit demi sedikit ad homogen, tambahkan sebagian dari disintegran (campuran 1) 4. Siapkan air dalam beaker gelas, panaskan pada suhu 80oC tambahkan pengikat dan pengawet (Metil paraben), campur hingga suhu mencapai 50oC. Kemudian, ditambahkan propil paraben aduk hingga menjadi pasta. Tambahkan FDC secukupnya hingga menjadi warna yang dikehendaki (Campuran 2) 5. Masukkan campuran 2 kedalam campuran 1, sambil digerus hingga membentuk massa kalis. 6. Dilakukan pengayakan dengan mesh no. 8 hingga terbentuk granul

7. Granul yang didapat selanjutnya dioven dengan suhu 50 oC-55oC dalam lemari pengering hingga didapat kadar MC 1-2% 8. Dilakukan pengecilan ukuran granul kembali dengan pengayak mesh no. 16 9. Dilakukan evalusi granul 10. Dilakukan penambahan bahan fase luar (sisa disintegran, lubrican, glidan), campur hingga homogen 11. Dilakukan tabletasi dengan spesifikasi tablet yang telah dibuat 12. Dilakukan evaluasi tablet pada produk yang telah terbentu ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM FORMULAS Alat Pembuatan Tablet Alat Uji Mutu Fisik Alat Uji Mutu Fisik Tablet Granul  Timbangan  Alat uji  alat uji kekerasan analitik kandungan lengas tablet (Monsanto granul (Mettler hardness tester)  Kertas Tolledo Type HB perkamen  alat uji kerapuhan 43-SI) tablet (Roche  Mortir Friabillator)  alat uji sifat alir  Stamper dan sudut diam  alat uji waktu  Sudip (Corong standart hancur tablet  Beaker glass dan Stopwatch) (Disintegration  Batang Tester 2 Cavity)  alat uji kadar fines pengaduk (Sieve Shaker  alat uji diameter  Pengayak Typpe 505-WT). tablet (Jangka  Oven sorong).  Uji  Hotplat kompresibilitas  Termometer  Pencetak tablet

PUSTAKA Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, Jakarta, UI Press. Hadisoewignyo, L., Fudholi, A., 2016. Sediaan Solida. Edisi revisi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Siregar M., Charles J.P. (2008). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet DasarDasar Praktis. Jakarta: EGC. Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet DasarDasar Praktis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Related Documents


More Documents from "Communication Management UI"

Uni 4,6,9.docx
April 2020 22
Ktp Belakang.docx
December 2019 26
Analisa Swot Rs.pdf
June 2020 29
Overwiew.docx
May 2020 21