Metil Lengkap Bunga.docx

  • Uploaded by: Dela aulia salsabila
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metil Lengkap Bunga.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,376
  • Pages: 26
METODE PENELITIAN BIOLOGI PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF

Kelompok 3 : Nama : 1. Lis Afriyanti (A1D016004) 2. Zakaria Husni (A1D016021) 3. Febri Ade Bunga Laily (A1D016035) Dosen Pengampu : Prof.Dr. Endang Widi Winarti, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU

2018 KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,serta inayah-Nya kepada kami, sehingga sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul penelitian deskriptif kualitatif. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terutama untuk dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar pendidikan mipa yaitu ibu Prof.Dr. Endang Widi Winarti M.Pd yang telah membantu mengarahkan dalam pembuatan makalah ini dan memberikan tugas makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bengkulu,

Penyusun

Oktober 2018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................... BAB I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1.3 Tujuan ......................................................................................................... BAB II.PEMBAHASAN 2.1 Kajian Teori A. Pengertian Dan Karakteristik................................................................. B. Populasi Dan Sampel/Subjek Penelitian Serta Teknik Penentuan Penelitian ............................................................................................... C. Variabel Indikator,Instrumen Dan Teknik Pengumpulan ...................... D. Desain Dan Prosedur Penelitian ............................................................ E. Jenis Data,Keabsahan Data Dan Teknik Analisis Data ......................... 2.2 Analisis ...................................................................................................... BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 3.2 Saran ........................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

BAB I 1.1.Latar Belakang Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dan karakteristik penelitian deskriptif kualikatif? 2. Apa sajakah populasi dan sampel serta subjek penelitian pada penelitian deskriptif kualitatif? 3. Apa sajakah variabel,indikator, instrument, dan teknik pengumpulan data pada penelitian deskriptif kualitatif? 4. Bagai manakah cara desain dan prosedur penelitian deskriptif dan kualitatif? 5. Apakah saja jenis data, keabsahan data,teknik analisis data dan pengambilan kesimpulan pada penelitian deskriptif kualitatif? 1.2 Tujuan 1. Dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik penelitian deskriptif kualikatif 2. Dapat memahami populasi dan sampel serta subjek penelitian pada penelitian deskriptif kualitatif 3. Dapat memahami fungsi pariabel,indicator, instrument, dan teknik pengumpulan data pada penelitian deskriptif kualitatif. 4. Dapat memahami desain dan prosedur penelitian deskriptif dan kualitatif. 5. Dapat mengetahui jenis data, keabsahan data,teknik analisis data dan pengambilan kesimpulan pada penelitian deskriptif kualitatif.

BAB II PEMBAHASAN 2.3 Kajian Teori

A. Pengertian Dan Karakteristik 

Pengertian Penelitian Deskriptif Kualitatif Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian

yang termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fa kta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya. Menurut Nazir (1988), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Sugiyono (2005) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Adapun masalah yang dapat diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif kualitatif ini mengacu pada studi kuantitatif, studi komparatif (perbandingan), serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional (hubungan) antara satu unsur dengan unsur lainnya. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, analisis data,

interprestasi data, dan pada akhirnya dirumuskan suatu kesimpulan yang mengacu pada analisis data tersebut. Dalam penelitian ini, pada umumnya akan terjadi 3 hal kemungkinan masalah yang dibawa oleh peneliti ke penelitian tersebut, diantaranya sebagai berikut : 1. Masalah yang dibawa peneliti adalah masalah tetap, yaitu judul dari penelitian deskriptif kualitatif mulai awal pengajuan proposal hingga akhir laporan tetap sama. 2. Masalah yang diajukan oleh peneliti menjadi berkembang serta lebih mendalam sesudah peneliti melakukan penelitian tersebut di lapangan, dalam hal ini tidak terlalu banyak hal yang berubah, hanya butuh penyempurnaan saja. 3. Masalah yang diajukan oleh peneliti sesudah melakukan penelitian tersebut di lapangan akan berubah total, akan terjadi pergantian objek masalah secara menyeluruh dan akan berbeda dari penelitian awal sebelum memasuki lapangan penelitian. Setiap penelitian tentunya mempunyai tujuan yang berbeda-beda, termasuk juga penelitian deskriptif kualitatif ini. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah tidak hanya untuk menjelaskan secara menyeluruh masalah yang akan diteliti dan diamati saja, namun juga ada tujuan lainnya. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif akan menjadi pedoman bagi kita ketika akan melakukan suatu penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif searah dengan rumusan masalah serta pertanyaan penelitian / identifikasi masalah penelitian. Hal ini disebabkan tujuan dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan yang sebelumnya dikemukakan oleh rumusan masalah serta pertanyaan penelitian/ identifikasi masalah. Tujuan ini juga menentukan bagaimana anda mengolah atau menganalisis hasil penelitian yaitu dengan membuat analisisnya memakai metode penelitian ini. Sekian informasi dari saya tentang penelitian deskriptif kualitatif, semoga bermanfaat bagi para pembaca semuanya. Menurut Prof.Dr. Conny R. Semiawan manfaat penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian ini, dapat mendeskripsikan suatu kasus secara mendalam tentang orang maupun lingkungan sekitar kasus berdasarkan keadaan

nyata dilapangan, dapat menyajikan lebih dari satu sudut pandang dan informasi karena hasil penelitian tidak diasumsikan oleh peneliti di awal penelitian, tetapi diperoleh dari partisipan dan dianalisis oleh peneliti. 

Karakteristik Penelitian Deskriptif Kualitatif

Adapun kareteristik penelitian deskriptif kualitatif yaitu: 1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung. Penelitian deskriptif kualitatif mengadakan penelitian pad konteks dari suatu kebutuhan adanya (alami) tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti. 2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data.deskriptif kualitatif menghendaki peneliti atau dengan bantuan orang lain sebagi alat utama pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan- kenyataan yang ada di lapangan. 3. Analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian deskriptif kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari fakta empiris. Penelitian terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada dilapangan. 4. Penelitian bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh (berupa katakata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atu frekuensi. Peneliti segera nelakukan analisis data dengan member pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. 5. Tekanan penelitian berada pada proses. Penelitian deskriptif kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil. Pertanyaan apa (yang dilakukan),

mengapa (hal itu dilakukan) dan bagimana (cara

melakukannya) uraian naratif merajut pemaparan suatu fenomena. 6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus. Penelitian deskriptif kualitatfi menghendaki ditetapkannya bats atas dasar fokus. Dalam pemikiran fokus

terliput di dalam perumusan latar belakang studi dan permasalahan. Fokus juga berarti penentuan keluasan permasalahan dan batas penelitian. 7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka. Perencanaan (desain) dalam penelitian deskriptif kualitatif tidak bersifat ketat atau kaku, sehingga sulit untuk diubah. Perencanaan penelitian disusun bersifat lentur dan terbuka disesuaikan dengan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan studi. 8. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama. Pemaparan sebagai hasil interpretasi dalam penelitian deskriptif kualitatif dikehendaki merupakan kesepakatan yang diperundingkan dengan subjek-subjek yang dijadikan sumber data. 9. Pembentukan teori berasal dari dasar. Penelitian deskriptif kualitatif manakankan pada kepercayaan terhadap apa adanya yang dilihat, sehingga bersifat netral. Analisis induktif memeberi makna bukan maksud menjaring data untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. 10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif. Metode ini digunakan karena lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataan yang berdimensi ganda dan lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subjek penelitian. 11. Penelitian yang bersifat menyeluruh (holistik). Penelitian deskriptif kualitatif mamandang bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu bagian. Karena itu berbagai masalah penelitian tidak dipandang saling lepas. 12. Makna sebagai perhatian utama penelitian. Penelitian deskriptif kualitatif mengarahkan pusat perhatiannya kepada cara bagimana orang memberi makna pada kehidupannya (S.Margono, 2004 :38-42) Menurut Moleong, ciri-ciri penelitian deskriptif kualitatif yaitu: 1. Latar alamiah (penelitian dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu kebutuhan). 2. Manusia sebagai alat (manusia/ peneliti merupakan alat pengumpulan data yang utama). 3. Analisa data secara induktif (mengacu pada temuan lapangan)

4. Teori dari dasar/ grounded theory (menuju pada arah penyusunan teori berdasarkan data). 5. Deskriptif (data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka). 6. Lebih mementingkan proses daripada hasil. 7. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data (punya versi lain tentang validitas, reliabilitas dan obyektivitas). 8. Adanya batas yang ditentuka ole fokus (perlunya batas penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian). 9. Desain yang bersifat sementara (desain penelitian terus berkembang sesuai dengan kenyataan lapangan). 10. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama (hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama antara peneliti dengan sumber data) (Ahmad Nizar Rangkuti, 2014 : 108-109)

B. Populasi Dan Sampel/Subjek Penelitian Serta Teknik Penentuan Penelitian

Pada penelitian deskriptif kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, karena penelitian deskriptif kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Spradley (dalam Sugiyono., 2009: 215) mengungkapkan bahwa dalam penelitian deskriptif kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Sugiono (2009: 216) mengemukakan bahwa sampel dalam penelitian deskriptif kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Selain itu, sampel juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Penentuan sampel dalam

penelitian deskriptif kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Dalam konteks penelitian deskriptif kualitatif, penentuan sampel lebih tepat tidak didasarkan pada teknik penarikan sampel peluang (probability sampling), hal ini disebabkan karena penelitian deskriptif kualitatif melihat proses sampling sebagai parameter populasi yang dinamis (McMillan dan Schumacher, 2001:404). Hal ini dapat dipahami karena kekuatan dari penelitian deskriptif kualitatif terletak pada kekayaan informasi yang dimiliki oleh responden, dari kasus yang diteliti, dan kemampuan analitis peneliti. Artinya dalam penelitian deskriptif

kualitatif,

masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel, ditentukan oleh pertimbanganpertimbangan (judgement) peneliti, berkaitan dengan perlunya memperoleh informasi yang lengkap dan mencukupi, sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian. Dengan demikian, logika ukuran sampel (banyak sedikitnya ukuran sampel) dibatasi/dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah penelitian, teknik pengumpulan data, dan keberadaan kasus yang kaya akan informasi (atau oleh kecukupan informasi yang diperoleh). Alasan lain lebih tepatnya sampling nonprobability dalam penelitian deskriptif kualitatif adalah, adanya ukuran populasi (parameter) yang tidak dapat dihitung (populasi tak terhingga/infinite population), yaitu ukuran populasi yang sudah sedemikian besarnya/tidak diketahui

dimana keberadaanya/kondisi

karakteristik elemen populasinya tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, sehingga sudah dan atau tidak bisa dihitung (uncountable). Oleh karena itu probability sampling, yang mensyaratkan pemilihan sampel dilakukan secara acak dan dilakukan secara objektif, dalam arti tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai sampel, kurang relevan atau kurang tepat dilakukan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa penentuan sampel dalam penelitian deskriptif kualitatif sangat tepat dijika didasarkan pada tujuan atau masalah penelitian, yang menggunakan pertimbangkan-pertimbangan dari peneliti itu sendiri, dalam rangka memperoleh ketepatan dan kecukupan informasi yang

dibutuhkan sesuai dengan tujuan atau masalah yang dikaji. Sehingga penarikan sampel yang tepat adalah penarikan sampel berdasarkan tujuan (judgement sampling atau purposive sampling atau snowball sampling). Penentuan sampel berdasarkan tujuan, adalah “memilih kasus yang kaya informasi untuk diteliti secara mendalam”, ketika seseorang ingin memahami sesuatu tentang kasus tersebut tanpa harus melakukan generalisasi terhadap semua kasus yang sama. Penentuan sampel berdasarkan tujuan dilakukan untuk meningkatkan kegunaan informasi yang didapat dari sampel yang kecil. Penentuan sampel berdasarkan tujuan mengharuskan bahwa informasi yang didapat tentang variasi diantara subunit sebelum sampel dipilih. Penelitian kemudian mencari orang, kelompok, tempat, kejadian untuk diteliti yang dapat memberikan banyak informasi. Dengan kata lain, peneliti memilih sampel yang mempunyai pengetahuan dan informasi tentang fenomena yang sedang diteliti. Tipe-tipe penentuan sampel yang termasuk dalam purposive sampling diantaranya pemilihan lokasi, sampling komprehensif, sampling network, dan sampling berdasarkan jenis kasus (McMillan dan Schumacher, 2001:400-404). a. Pemilihan Lokasi (Site Selection) Pemilihan lokasi , yang merupakan lokasi untuk menempatkan orang dalam sebuah kegiatan, dipilih ketika peneliti berfokus pada mikro proses yang kompleks. Definisi tentang kriteria lokasi sangatlah esensial. Kriteria tersebut harus sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian. Sebagai contoh, jika masalah yang diteliti adalah untuk menggambarkan dan menganalisa pembuatan kebijakan guru dalam pelaksanaan pengajaran, atau perspektif dan strategi siswa terhadap managemen kelas, atau konsep guru sekolah dasar tentang karir, kemudian lokasi penelitian ditentukan yang mempunyai hubungan dimana pemahaman dan perilaku dimaksud disampaikan dan dipelajari. b. Penarikan Sampel Komprehensif (Comprehensive Sampling) Sampling komprehensif, dimana partisipan, kelompok, setting, kejadian, atau informasi yang relevan diteliti, merupakan strategi sampling yang dipilih.

Setiap subunit dapat diatur dalam bentuk dan sangat bervariasi sehingga seseorang tidak ingin kehilangan variasi yang mungkin. Sebagai c. Penarikan Sampel Variasi Maksimum (Maximum Variation Sampling) Sampling variasi maksimum atau pemilihan kuota merupakan sebuah strategi untuk menjelaskan aspek-aspek yang berbeda dari masalah penelitian. Sebagai contoh, peneliti membagi populasi yang terdiri dari guru sekolah dasar ke dalam tiga kelompok berdasarkan masa pengabdian. Kemudian dipilih perwakilan untuk diteliti perkembangan karirnya. Ini merupakan sampel yang representatif karena peneliti kualiatif hanya menggunakan strategi ini untuk menggambarkan secara detail pemaknaan yang berbeda tentang perkembangan karir seorang guru berdasarkan masa pengabdiannya. d. Penarikan Sampel Jaringan (Network Sampling) Network sampling, yang juga disebut sampling snowball, merupakan strategi dimana setiap partisipan yang terus menerus atau kelompok dinamai berdasarkan kelompok dan individu yang ada. Masalah partisipan adalah dasar dalam memilih sampel. Peniliti membentuk profil tentang kedudukan atau ciri-ciri yang dicari dan menanyakan setiap partisipan untuk menyarankan yang lain yang sesuai dengan profil yang dibuat atau mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Strategi ini dilakukan ketika partisipan yang diinginkan tidak terkumpul dalam satu grup tapi tersebar dari berbagai populasi. Sampling network sering digunakan untuk penelitian dengan wawancara mendalam dibandingkan dengan penelitian dengan observasi. e. Penarikan Sampel Dengan Jenis Kasus (Sampling by Case Type) Strategi sampling yang lainnya digunakan ketika sebuah penelitian mengharuskan pemerikasaan terhadap jenis kasus tertentu. Ingat, ‘kasus’ adalah analisa mendalam terhadap sebuah fenomena dan bukannya sejumlah orang yang menjadi sample. Contoh dari sampling berdasarkan jenis kasus adalah extremecase, intensive-case, typical case, unique-case, reputational-case, critical-case, dan concept/theory-based sampling. Seorang peneliti memilih kombinasi tipe kasus

sesuai keinginan dan kebutuhan, khususnya penelitian dalam skala yang luas dan penelitian dengan proses yang panjang. Strategi sampling berdasarkan tujuan dalam sebuah penelitian diidentifikasi dari informasi utama dan dilaporkan dalam penelitian untuk meningkatkan kualitas data. Dengan kata lain, orang atau kelompok yang berpartisipasi dalam penelitian dilaporkan secara khusus untuk menjaga kerahasiaan data. Peneliti historikal dan legal menspesifikasi arsip dan koleksi pribadi yang digunakan dan sering merujuk pada setiap dokumen atau kasus peradilan dalam catatan kaki sebagai penjelasan. Dalam hal ini, peneliti yang menggunakan teknik noninteraktif untuk meneliti kejadian yang lalu mengurangi ancaman untuk mendesain validitas. f. Ukuran Sampel (Sample Size) Peneliti kualitatif melihat proses sampling sebagai parameter populasi yang dinamis, khusus, phasic dibandingkan statis atau apriori. Ketika ada aturan statistik tentang probabilitas ukuran sampel, hanya ada petunjuk untuk ukuran sample berdasarkan tujuan. Sampel berdasarkan konsep ini dapat berkisar antara n = 1 sampai n = 40 atau lebih (McMillan dan Schumacher, 2001:404). Ukuran sampel kualitatif relatif kecil dibandingkan ukuran sampel untuk penelitian menggunakan perwakilan untuk meningkatkan populasi sampel.

Logika ukuran sampel

dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah penelitian, teknik pengumpulan data, dan keberadaan kasus yang kaya akan informasi. Pengetahuan dari penelitian deskriptif

kualitatif tergantung pada kekayaan informasi dari kasus dan

kemampuan analitis peneliti dibandingkan ukuran sample.

Petunjuk berikut

digunakan oleh peneliti kualitatif untuk menentukan ukuran sampel (McMillan dan Schumacher, 2001:404). 1. Apa tujuan penelitian? Case study yang deskriptif eksplanasi tidak membutuhkan banyak kasus seperti yang dibutuhkan penelitian selfcontained yang tujuannya pada pemberian gambaran atau penjelasan. Selanjutnya, studi fenologikal biasanya mempunyai sedikit informan dibandingkan jumlah yang dibutuhkan oleh teori mendasar untuk menghasilkan konsep.

2. Apa yang menjadi fokus dari penelitian? Penelitian yang berfokus pada proses tergantung pada lamanya proses secara natural dan sering mempunyai sedikit partisipan, sedangkan penelitian dengan fokus wawancara dengan informan yang telah dipilih tergantung akses pada informan tersebut. 3. Cara seperti apa yang menjadi strategi pengumpulan data? Para peneliti kualitatif sering membicarakan tentang hari dalam pelaksanaan penelitian, apakah untuk observasi atau wawancara. Sejumlah penelitian mempunyai ukuran sample yang kecil, tetapi peneiti akan datang terus menerus untuk mengkonfirmasi data. 4. Bagaimana keberadaan informan? Beberapa kasus jarang dan sulit untuk ditempatkan; beberapa yang lain mudah untuk diidentifikasi dan ditempatkan. 5. Apakah informasi yang ada jadi berlebihan? Apakah akan menambah informasi atau kembali ke lapangan untuk mendapatkan wawasan baru?. 6. Peneliti mengumpulkan ukuran sample yang didapatkan untuk menelaah review dan penilaian. Kebanyakan peneliti kualitatif mengajukan ukuran sampel yang paling minimum dan kemudian melanjutkan dengan menambahkan sample ketika penelitian terjadi.

C. Variabel Indikator,Instrumen Dan Teknik Pengumpulan 

Variabel Indikator Penelitian Variabel Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel

merupakan salah-satu kunci penting dalam penelitian. Posisi variabel yang senteral menempatkannya sebagai dasar dari semua proses peneltian; mulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesis, pembuatan instrument pengumpul data, sampai pada analisisnya. Sehubungan dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya untuk menentukan bermutu-tidaknya suatu hasil penelitian. Secara leksikal, istilah variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat beragam (bervariasi). Arti kata ini menunjukkan bahwa variable merupakan sesuatu yang di dalamnya terdapat atribut-atribut, unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai

yang beragam. Kerlinger mendefinisikan variabel sebagai ‘suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai”, atau “simbol/lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai”.Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yangbersifat khusus yang mengandung variasi nilai. maksudnya konsep yang sudah sangat dekat dengan fenomena-fenomena atau obyek-obyek yang teramati. Jadi konsep variabel itu merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel, karena masih terdapat konsep-konsep yang tidak mengandung memenuhi ciri seperti itu. 

Instrumen Penelitian Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metode-

metode penelitian seperti observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi, memerlukan alat bantu sebagai instrumen. Instrumen yang dimaksud yaitu kamera, telepon genggam untuk recorder, pensil, ballpoint, buku dan buku gambar.Kamera digunakan ketika penulis melakukan observasi untuk merekam kejadian yang penting pada suatu peristiwa baik dalam bentuk foto maupun video.Recorder, digunakan untuk merekam suara ketika melakukan pengumpulan data, baik menggunakan metode wawancara, observasi, dan sebagainya. Sedangkan pensil, ballpoint, buku, dan buku gambar digunakan untuk menuliskan atau menggambarkan informasi data yang didapat dari narasumber. Instrumen yang digunakan adalah melalui observasi dan wawancara. Observasi yang dilakukan peneliti meliputi apa saja fokus kajian yang diteliti yaitu sebagai berikut: 1

Karya seni, semua ekspresi seni yang dihasilkan atau diapresiasi, serta medium dan peralatan yang digunakan menjadi fokus kajian.

2

Ruang atau tempat, setiap gejala (benda, peristiwa, tindakan, dan orang) selalu berada dalam ruang dan tempat tertentu memungkinkan adanya pengaruh terhadap gejala-gejala yang diamati.

3

Pelaku, memiliki ciri atau peran tertentu terhadap suatu aktivitas yang dilakukan akan mempengaruhi apa yang diamati.

4

Kegiatan, dalam ruang dan tempat para pelaku melakukan kegiatan atau tindakan yang dapat mewujudkan interaksi.

5

Waktu, setiap kegiatan selalu berada dalam tahap-tahap waktu yang berkesinambungan. Seorang peneliti harus memperhatikan waktu dan urutan-urutan dari suatu tahap kegiatan, tetapi juga mungkin hanya memperhatikan kegiatan tersebut dalam satu jangka waktu tertentu saja secara parsial (keseluruhan).

6

Peristiwa, kejadian yang berlangsung yang melibatkan pelaku-pelaku yang diamati, baik bersifat rutin maupun biasa. Seorang peneliti yang baik harus memperhatikan setiap peristiwa yang diamatinya secara cermat.

7

Tujuan, dalam kegiatan yang diamati dapat juga terlihat tujuan- tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku, seperti bentuk tindakan, ekspresi wajah, dan ungkapan bahasa.

8

Perasaan, para pelaku dalam kegiatannya mungkin juga menunjukan perasaan atau memperlihatkan ungkapan perasaan dan emosi dalam bentuk tindakan, perkataan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh. Sedangkan melalui wawancara/interview, peneliti mempersiapkan beberapa

pertanyaan untuk dijadikan bahan data atau sumber yang relevan dalam penelitian tersebut. 

Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dilapangan dalam rangka

menjawab Fokus penelitian , maka dipergunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara atau interviu adalah “suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi “ atau dapat diartikan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab antara peneliti dengan obyek yang diteliti. Dalam metode ini kreatifitas pewawancara sangat diperlukan karena dapat dikatakan bahwa hasil interview yang diteliti banyak bergantung pada kemampuan penyelidik untuk mencari jawaban, mencatat dan menafsirkan setiap

jawaban. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk memperoleh informasi dari teori wawancara.” Ada beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstuktur, semiterstuktur dan tidak terstuktur b. Observasi “Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diselidiki.” Ada bermacam macam observasi yaitu : -

Observasi Partisipatif adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Ini juga dibagi empat yaitu partisipasi pasif, moderat, aktif lengkap.

-

Observasi terus terang atau samar samar adalah peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahkan ia sedang melakukan penelitian.Contohnya Kuesioner (Angket) Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden.Teknik angket (kuesioner) merupakan

suatu

pengumpulan

data

dengan

memberikan

atau

menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan atau pernyataan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Dalam hal ini teknisnya penulis memberi seperangkat daftar pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian .Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh model rekrutmen dan pengembangan karyawan terhadaap perkembangan usaha. -

Observasi tak berstuktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistimatis tentang apa yang akan diobservasi.

c. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai pengetahuan atau teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, diantaranya berasal dari buku, majalah, jurnal, ataupun berbagai literatur yang relevan dengan penelitian. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator-indikator variabel, pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Setiap pernyataan disertai dengan lima jawaban dengan menggunakan skala likert. Angket yang digunakan berupa pilihan ganda, yang telah disediakan lima jawaban dengan skor masingmasing sebagai berikut: a. Responden yang memberikan jawaban “sangat setuju” diberi skor 5 b. Responden yang memberikan jawaban “setuju’ diberi skor 4 c. Responden yang memberikan jawaban “ragu-ragu” diberi skor 3 d. Responden yang memberikan jawaban “tidak setuju” diberi skor 2 e. Responden yang memberikan jawaban “sangat tidak setuju” diberi skor 1 d. Dokumentasi “Pengertian dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.” “Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.. Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.”

D. Desain Dan Prosedur Penelitian 

Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Djam’an

Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambargambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya. Selain itu, Sugiono (2012: 9) juga mengemukakan penelitian deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian deskriptif kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel- variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan keterangan dari beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondisi tertentu yang hasilnya lebih menekankan makna. 

Prosedur Penelitian Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kualitatif

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati, diarahkan dari latar belakang individu secara utuh (holistic) tanpa mengisolasikan individu dan organisasinya dalam variable tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan(Moelang,2000:3) .Secara umum, penelitian ini didasarkan pada prinsipprinsip deskriptif analitik/analisis deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif sering pula disebut metode fenomenologis, metode etnografik, , atau metode impresionistik. 1. Metode fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasisituasi tertentu.

2. Pendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya. E. Jenis Data,Keabsahan Data Dan Teknik Analisis Data 

Jenis Data

Jenis Dan Sumber Data Ada dua jenis data yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu: a. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. b. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah ebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari berbagai kajian pustaka, baik berupa buku, skripsi terdahulu, dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini 

Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan

obyektif, dipadukan kredibilitas data dimaksudkan dalam rangka membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada di setting. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara:

-

Perpanjangan Keikutsertaan Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu pengamatan dilapangan akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Teknik ini untuk melihat keabsahan dari data data yang telah didapat.

-

Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan adalah menemukan ciriciri dan unsur unsur-unsur dalam situasi yang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci serta bersinambungan terhadap faktor-faktor yang muncul kemudian menelaah secara rinci. Ketekunan pengamatan ini dengan membandingkan data dari hasil wawancara dengan dokumen yang ada atau dengan observasi.

-

Tringulasi Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Dalam hal ini peneliti menggunakan: -

Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.

-

Membandingkan data hasil pernyataan dengan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.

-

Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.

-

Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara menampung hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analistik dengan rekan-rekan sejawat.



Teknik Analisis Data dan Pengambilan Kesimpulan Moleong (2008: 2) berpendapat bahwa penelitian DESKRIPTIF kualitatif

merupakan penelitian yang menfokuskan pada paparan kalimat, sehingga lebih mampu memahami kondisi psikologi manusia yang komplek (dipengaruhi oleh banyak fakta) yang tidak cukup apabila hanya diukur dengan menggunakan skala saja. Hal ini terutama didasari oleh asumsi bahwa manusia merupakan animal symbolicum (mahkluk simbolis) yang mencari makna dalam hidupnya. Sehingga

penelitian ini memerlukan peran kualitatif guna melihat manusia secara total. Analisis data dalam penelitian dilakukan secara interaktif. Menurut Sugiyono (2010: 246) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai selesai. Maksudnya, dalam analisis data peneliti ikut terlibat langsung dalam menjelaskan dan menyimpulkan data yang diperoleh dengan mengaitkan teori yang digunakan. Analisis data model interaktif terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi), dengan penjelasannya: 1. Reduksi data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo). 2. Penyajian data Data

sebagai

sekumpulan

informasi

tersusun

yang

memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. 3. Penarikan kesimpulan Tahap terakhir yang berisikan proses penganbilan keputusan yang menjurus pada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan dan mengungkap “what” dan “how” dari temuan penelitian tersebut. Berikut gambar model analisis data:

2.2 Analis

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 1. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. 2. Pada penelitian deskriptif kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, karena penelitian deskriptif kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi. Sampel dalam penelitian deskriptif kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Selain itu, sampel juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Penentuan sampel dalam penelitian deskriptif kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. 3. Variabel Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel merupakan salah-satu kunci penting dalam penelitian. Posisi variabel yang senteral menempatkannya sebagai dasar dari semua proses peneltian; mulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesis, pembuatan instrument pengumpul data, sampai pada analisisnya. Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metode-metode penelitian seperti observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi, memerlukan alat bantu sebagai instrumen. Instrumen yang dimaksud yaitu kamera, telepon genggam untuk recorder, pensil, ballpoint, buku dan buku gambar 4. Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai

karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati, diarahkan dari latar belakang individu secara utuh (holistic) tanpa mengisolasikan individu dan organisasinya dalam variable tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian deskriptif kualitatif sering pula disebut metode fenomenologis, metode etnografik, , atau metode impresionistik. 5. Jenis Dan Sumber Data Ada dua jenis data yang dipakai dalam penelitian

ini, yaitu Data primer dan Data sekunder . Pengecekan keabsahan data untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan obyektif, dipadukan kredibilitas data dimaksudkan dalam rangka membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada di setting. Analisis data terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi) 3.2 SARAN Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini.1990. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rinerka Cipta. Buku Ahmad Nizar Rangkuti, 2014. Metedologi Penelitian pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. James H. McMillan & Sally Schumacher. 2001. Research In Education Conceptual Introduction. 5th Edition. New York: Addison Wesley Longmen Inc. Lexy. J, Moleong.2007. Metode Penelitian Kualitatif .Bandung: Remaja Rosda Karya . Narbuko,Cholid & Abu Achmadi.2009.Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia . Patton.1990. Aplikasi dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Prof.Dr. Conny R. Semiawan.2010.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. S.Margono, 2004.Metedologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Santori , Djam’an & Aan Komariah .2011.Metedologi Penitian Deskriptif Kualitatif.Bandung:Alfabeta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Whitney, F. 1960. The Element Of Research. New York :Prentice-Hall, In

Related Documents

Metil Lengkap Bunga.docx
November 2019 22
Metil Asetat
June 2020 15
Lengkap
November 2019 42
Lengkap
May 2020 22
Metil Betul2.docx
June 2020 18

More Documents from "Merry Choi"

Kata Pengantar.docx
November 2019 7
4333.docx
November 2019 12
Metil Lengkap Bunga.docx
November 2019 22
Cover Jurnal.docx
November 2019 10