Mesiodens dan Penatalaksanaannya
Oleh: Rico (406080027)
Definisi Supernumerary Teeth
• Keadaan yang menggambarkan kelebihan jumlah gigi. Supernumerary teeth diperkirakan berhubungan dengan gangguan fase inisiasi dan proliferasi perkembangan gigi. • menggambarkan gangguan perkembangan yang terjadi selama proses odontogenesis yang berdampak pada pembentukkan gigi yang melebihi jumlah gigi normal. • Supernumerary teeth dapat terjadi tunggal, multiple, unilateral atau bilateral, dapat tumbuh atau tidak tumbuh dan terdapat pada satu rahang ataupun pada kedua rahang.
• Supernumerary teeth ialah adanya satu atau lebih elemen gigi melebihi jumlah gigi yang normal. Baik pada gigi-geligi sulung maupun pada gigigeligi tetap dapat dijumpai gigi-gigi tambahan, baik yang tumbuh ataupun yang tidak tumbuh. Gigi tambahan lebih jarang timbul dibandingkan dengan hipodonsia.
Epidemiologi Supernumerary Teeth • • • • • • •
Prevalensi 015%-3.9% 5x > pada rahang atas, pria:wanita 2:1 Mayoritas tidak tumbuh 25% ant supernumerary tumbuh spontan Gigi tetap 0.5%-3.8% Gigi susu 0.3%-0.6% 74.5% rahang atas, 46.9% area palatinal atau lingual • Negro sedikit gigi-geligi depan atipis • Elemen atipis diantara dua gigi insisivus pertama, Hispano-Mexico 2x orang kulit putih • Mongoloid terjadi saat gigi susu >1%
Etiologi Supernumerary Teeth • Belum diketahui pasti • Kelainan bawaan dengan bermacam faktor • Berhubungan kuat dengan faktor genetik • Teori terbanyak yakni teori hiperaktifitas • Perkembangan >> lapisan gigi terorganisir
Klasifikasi Supernumerary Teeth berdasarkan determinasi
Klasifikasi supernumerary teeth berdasarkan morfologi gigi
Permasalahan • Supernumerary teeth yang paling sering dijumpai adalah mesiodens. • Diagnosa klinik dan penatalaksanaan yang cepat penting dilakukan untuk keperluan estetik • Mencegah terjadinya kelainan oklusi gigi-geligi. • Permasalahan yang akan dibahas disini adalah cara mendiagnosa mesiodens dan penatalaksanaannya.
Mesiodens • elemen gigi yang sering berbentuk kerucut, terletak di antara dua gigi insisivus pertama ,terutama pada gigi-geligi tetap rahang atas • Supernumerary teeth yang berlokasi di daerah insisivus pertama rahang atas dengan prevalensi 0.15%-1.9% • gigi tambahan atipis (menyerupai bentuk gigi asli) yang terdapat pada garis tengah rahang atas diantara dua gigi insisivus. Merupakan gigi tambahan yang paling sering dijumpai • Mesiodens yang berlokasi di palatinal merupakan tipe mesiodens yang sering dijumpai, dan biasanya tidak tumbuh.
Epidemiologi mesiodens • ratio pria dan wanita yang berbanding 2.8 : 1 • Menurut Kim dkk, frekuensi pria 4 kali wanita • 73% satu gigi mesiodens,26% berjumlah 2 gigi mesiodens, 1% 3 gigi mesiodens • 1/3 mempunyai supernumerary lain • Beberapa berhubungan dengan congenital missing teeth • Mesiodens multipel diasosiasikan
Etiologi mesiodens • mesiodens merepresentasikan fossil filogenetik → memiliki tiga gigi insisivus pertama • Dichotomy teori → diperkirakan berawal dari benih gigi yang membelah menjadi dua gigi, dan salah satunya menjadi mesiodens • lapisan gigi yang hiperaktivitas → sisa dari lapisan gigi aktif yang diinduksi untuk berkembang menjadi benih gigi yang berlebih • Genetik, gen autosom dominan → pria 2x wanita
Arah Mahkota mesiodens
Arah Pergerakan dan perkembangan mesiodens
Lokasi dan Waktu Terjadinya Mesiodens • 85% tidak tumbuh, 65% berhubungan dengan pertumbuhan normal gigi tetap insisivus rahang atas • 15% tumbuh pada usia berapapun • Biasanya 3-7 tahun • Tumbuh daerah palatinal • Resorpsi akar gigi susu insisivus pertama dan tumbuh di tempat gigi susu tersebut
• Letak diantara 2 insisivus pertama • Terutama gigi-geligi tetap rahang atas • Kadang bilateral, dapat juga kelipatan tiga • Ujung akar sering ke rongga mulut • ¾ mesiodens tidak tumbuh, kerucut lebih sering tumbuh • 89% palatinal luar lengkung gigi • 11% overlap dengan lengkung gigi
Klasifikasi Mesiodens
Conical mesiodens • Bentuk kerucut • Lokasi daerah palatinal antara gigigigi insisivus pertama rahang atas • Akar terbentuk lengkap • Dapat tumbuh ke rongga mulut • Arah mahkota dapat inverted
Tuberculate mesiodens • Bentuk seperti barrel dengan beberapa tuberkel • Akar belum sempurna atau abnormal • Jarang tumbuh ke rongga mulut dibanding conical mesiodens • Lebih sering menyebabkan penundaan pertumbuhan gigi tetap insisivus • Unilateral atau bilateral • Berhubungan supernumerary lainnya • Berkembang lebih lambat • Menggunakan lebih banyak tempat untuk tumbuh
Molariform mesiodens • Paling jarang dijumpai • Mahkota mirip premolar • Akar telah terbentuk sempurna
Diagnosa mesiodens • Rontgen foto, tidak sengaja atau melalui investigasi kelainan oklusi • Panoramik untuk menentukan lokasi • Indikasi utama untuk tindakan operasi • Dilakukan setelah pemeriksaan intra oral tambahan
Suspek mesiodens • Pertumbuhan asimetris gigi insisivus rahang atas • Penundaan pertumbuhan gigi insisivus rahang atas dengan atau tanpa gigi susu insisivus • Pertumbuhan ektopik gigi insisivus rahang atas • Konfirmasi mesiodens dengan foto oklusal, periapikal, atau panoramik
Tindakan pencabutan gigi • Perawatan yang sering dipilih • Gigi tambahan biasanya dibiarkan saja bila • Gigi tambahan tidak tumbuh • Tidak patologi • Tidak ganggu gerakan orthodontik gigi lainnya • Letak dalam rahang terlalu dalam, dapat hilang karena resorpsi • Perlu kontrol rontgen foto berkala • Degenerasi folikel dapat menuntun perkembangan kista dentigerous
• Elemen gigi sering dicabut karena kemungkinan kerusakan akar gigi-gigi sebelah • Maka penentuan tempat dan posisi gigi diperlukan • Pencabutan gigi tambahan ditunda sampai elemen mendapat posisi lebih baik karena gigi tambahan bermigrasi • Pencabutan dilakukan hati-hati, diharapkan tidak mengganggu pertumbuhan normal • Paling baik dicabut antara 8-9 tahun, bila gigi-gigi sebelahnya tidak dapat
• Pencabutan gigi susu atau tetap mesiodens direkomendasikan pada gigi campuran • membiarkan dorongan pertumbuhan normal gigi insisivus tetap untuk dapat tumbuh di rongga mulut. • Sambil menunggu gigi insisivus selanjutnya, setidaknya 2/3 perkembangan akar akan mengurangi resiko yang akan terjadi tetapi juga tetap membiarkan pertumbuhan gigi insisivus berlanjut. • Pada sebagian besar kasus, pencabutan mesiodens selama gigi campuran memberikan hasil pertumbuhan spontan gigi-gigi insisivus selanjutnya. • Jika gigi selanjutnya tidak tumbuh dalam 612 bulan kemudian, diperlukan adanya surgical exposure dan perawatan orthodontik untuk membantu tumbuhnya gigi tersebut.
Tindakan operasi • Karena 25% kasus mesiodens yang tumbuh spontan, biasanya diperlukan tindakan operasi • Conical dan tidak inverted lebih sering tumbuh dibandingkan tuberculate dan inverted • Gigi tetap mesiodens yang tidak tumbuh, penatalaksanaan gigi tetap mesiodens yakni meminimalkan masalah pertumbuhan gigi tetap insisivus
• Tindakan operasi akan bervariasi tergantung dari ukuran, bentuk, jumlah gigi tambahan dan juga perkembangan gigi pasien. • Penatalaksanaan untuk gigi susu mesiodens yang tidak tumbuh berbeda dengan ekstraksi gigi. • ekstraksi gigi susu biasanya tidak dianjurkan karena dapat mengganggu atau merusak perkembangan gigi tetap yang ada dibawahnya. • Gigi susu mesiodens yang tumbuh biasanya dibiarkan untuk tanggal secara normal sehubungan dengan
• Ketika diindikasikan operasi untuk memindahkan gigi tambahan,paling baik dilakukan dengan general anestesi. • Penting untuk memastikan adanya tempat yang cukup untuk gigi yang belum tumbuh yang nantinya akan tumbuh. • Kekurangan tempat akan membutuhkan pencabutan gigi lainnya dengan atau tanpa intervensi orthodontik. • Jika tempat telah tersedia, gigi seharusnya tumbuh dalam jangka waktu 12 bulan, pada pasien prepubertas. • Selama operasi, perlu dihindari
Kesimpulan Supernumerary teeth atau hiperodonsia adalah keadaan yang menggambarkan kelebihan jumlah gigi yaitu adanya satu atau lebih elemen gigi melebihi jumlah gigi yang normal. • Klasifikasi supernumerary teeth dapat atipis yakni Mesiodens, distomolar, Paramolar; dan eutipis yakni: gigi insisivus, gigi premolar, gigi molar keempat.Klasifikasi supernumerary teeth dapat juga dibuat berdasarkan morfologi gigi yakni conical, tuberculate, supplemental, dan odontome. • Mesiodens adalah elemen gigi yang sering berbentuk kerucut, terletak di antara dua gigi insisivus pertama , terutama pada gigi-geligi tetap rahang atas. • Mesiodens dapat tumbuh di daerah palatinal atau dapat meresorpsi akar gigi susu insisivus pertama dan dapat tumbuh di tempat gigi susu tersebut. •
• Mesiodens diklasifikasikan berdasarkan waktu tumbuhnya yakni: supplementary mesiodens (pada saat gigi susu) dan rudimentary mesiodens (pada saat gigi tetap). Sedang berdasar morfologi, dibedakan atas conical mesiodens, tuberculate mesiodens, dan molariform mesiodens. • Diagnosa didapat dengan bantuan rontgen foto oklusal, periapikal, atau panoramik. Suspek mesiodens ditegakkan jika dijumpai pertumbuhan asimetris dari gigi insisivus rahang atas, penundaan pertumbuhan gigi insisivus rahang atas dengan atau tanpa gigi susu insisivus, atau pertumbuhan
• Penatalaksanaan mesiodens dilakukan dengan pencabutan dan tindakan operasi. Dalam setiap kasus supernumerary teeth atau mesiodens, perawatan yang sering dipilih yakni pencabutan gigi yang paling baik dilakukan pada umur antara delapan dan sembilan tahun, Jika gigi tambahan yang tidak tumbuh memperlihatkan tidak adanya patologi dan tidak mengganggu gerakan orthodontik gigi lainnya, biasanya gigi tambahan tersebut dibiarkan saja,demikian juga untuk mesiodens yang letaknya di rahang terlalu dalam boleh dibiarkan ditempat, asalkan dikontrol teratur dengan foto rontgen. Mesiodens yang tidak tumbuh dapat menghilang karena resorpsi. Penatalaksanaan dari gigi tetap mesiodens yang tidak tumbuh adalah
• Pencabutan mesiodens selama gigi campuran memberikan hasil pertumbuhan spontan gigi-gigi insisivus selanjutnya. Jika gigi selanjutnya tidak tumbuh dalam 6-12 bulan, diperlukan adanya surgical exposure dan perawatan orthodontik untuk membantu tumbuhnya gigi tersebut. • Mesiodens dengan bentuk conical dan arah mahkota tidak terbalik mempunyai kesempatan tumbuh lebih besar daripada mesiodens yang berbentuk tuberkel dan arah mahkota terbalik. Tindakan operasi bervariasi tergantung ukuran, bentuk, jumlah gigi tambahan dan perkembangan gigi pasien. Ketika diindikasikan operasi untuk