Mengelola Dan Mengontrol Nyeri

  • Uploaded by: Amanda Tasya P W
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mengelola Dan Mengontrol Nyeri as PDF for free.

More details

  • Words: 3,140
  • Pages: 16
TUGAS PSIKOLOGI KESEHATAN MENGELOLA DAN MENGONTROL RASA NYERI

Dosen Pengampu : dr. Rovika Trioclarise, MKM. Nurul Khasanah, M.Psi. Dwi Agustina, SKM., M.Sc. Azis Ritonga, MA.

Disusun oleh : Kelompok 10 Destyana Verani Zharif Muzani Amanda Tasya

(P3.73.26.1.18.011) (P3.73.26.1.18.050) (P3.73.26.1.18.051)

PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III 2019

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Mengelola dan Mengontrol Rasa Nyeri”. Makalah ini di maksudkan sebagai tuntutan belajar bagi mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Jakarta III jurusan D-IV Fisioterapi. Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi kami sendiri, makalah ini terselesaikan karena bantuan banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan. Tentunya penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, Febuari 2019

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………..1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………….1 C. Tujuan dan Manfaat………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Nyeri …………………………………………………………….. 2 B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Nyeri………...…….......................... 2 C. Tujuan Pengelolaan Nyeri…..…………………………………………….. 3 D. Cara Pengobatan Dalam Mengatasi Nyeri …………..…….…………….... 3

BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan………………………………………………………………..12 B. Saran…………….………………………………………...………………12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..….13

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama proses penyakit, pemeriksaan diagnostik dan proses pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang. Fisioterapi, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lain tidak bisa melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat subyektif (antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri). Fisioterapi memberi pelayanan kesehatan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan, yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Pengertian kenyamanan sendiri adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang mengatakan bahwa kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apa definisi nyeri ? 2. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nyeri ? 3. Bagaimana cara pengobatan dalam mengatasi rasa nyeri ? 4. Apa saja peran Fisioterapi dalam mengelola dan mengontrol nyeri ?

C. Tujuan dan Manfaat Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat ditentukan tujuan dan manfaat adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui definisi nyeri 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi nyeri 3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengobatan dalam mengatasi nyeri 4. Untuk mengetahui peran fisioterapi dalam mengatasi nyeri 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun (Smeltzer, 2001) Intensitas nyeri gambaran seberapa parah nyeri ysng dirasakan individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subyektif dan individual, dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan obyektif yang paling mungkin adalah menggunkan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2006). Menurut Mc. Caffery (1979) dikutip dalam buku Konsep & Penatalaksanaan Nyeri (Anas Tamsuri, 2006), Nyeri didefenisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri adalah : 

keadaan fisik



persepsi terhadap nyeri



keadaan emosional



keadaan lingkungan



pengalaman masa lalu

2

C. Tujuan Pengelolaan Nyeri

Pengelolaan nyeri yang baik dapat membantu anda dalam: 

memberikan rasa nyaman pada waktu pemulihan



mencegah komplikasi



sembuh secara cepat

Ada beberapa kekuatiran mengenai obat nyeri yang akan menimbulkan ketagihan. pada kenyataannya pemberian obat anti nyeri yang memadai dan berdasarkan resep tidak menimbulkan ketagihan.

D. Cara Pengobatan Dalam Mengatasi Nyeri 1). Pengobatan nyeri secara farmakologik/ dengan obat. Banyak yang beranggapan bahwa nyeri adalah sesuatu yang wajar dan harus bisa ditahan. dengan pengobatan saat ini anda seharusnya tidak menderita nyeri. jadi sangat penting untuk menginformasikan rasa nyeri yang anda rasakan dan apabila sebelumnya sudah pernah mengalami nyeri yang sama obat atau cara apa yang dapat menghilangkan nyeri tersebut. Beberapa bentuk pemberian obat adalah :  

tablet injeksi



suppositoria atau yang umum diberikan lewat anus



injeksi terus menerus melalui infus



melalui kateter epidural

obat anti nyeri sebaiknya diminum secara teratur 3-4 hari sesudah pembedahan sampai nyeriya berkurang/ hilang.

beberapa jenis obat anti nyeri bekerja sebagai "background" untuk mengurangi tingkat nyeri. ini berarti ada kalanya anda harus minum obat anti nyeri walaupun sekala nyerinya rendah.

3

seringkali digunakan beberapa kombinasi obat anti nyeri unutk memberikan efek yang lebih baik daripada satu obat saja dengan dosis yang cukup tinggi. 2). Pengobatan tanpa obat/ non farmakologik : teknik-teknik lain yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah : 

massage



posisi tidur yang nyaman sihingga dapat mengurangi setress pada luka.



kompres dingin dan panas



relaksasi dan meditasiteknik distraksi (pengalihan perhatian)



relaksasi dengan musik



aromatherapy

Semua yang disebutkan diatas tentu harus disesuaikan dengan kondisi anda, jenis operasi dan kondisi lingkungan.

Beberapa Peran Dalam Pengelolaan Nyeri

1). Peran pasien dalam pengelolaan nyeri Anda harus menginformasikan nyeri yang anda rasakan pada petugas medik. beberapa hal yang dapat membantu dalam memilih jenis obat anti nyeri yang cocok untuk anda adalah : 

lokasi nyeri



berat ringannya nyeri anda terutama pada saat nafas dalam, batuk dan aktifitas. anda akan ditanya berapa skor nyeri yang anda rasakan utnuk kemudian bisa dievaluasi.



efektifitas pengobatan nyeri yang saat ini didapat dan beberapa lama dapat mengurangi nyeri



hal-hal atau kemungkinan efek samping seperti: gatal-gatal, mual muntah dan lainnya. efek samping ini umumnya dapat diatasi.



sembelit atau susah buang air besar dapat terjadi apabila anda menggunakan obat-obat anti nyeri yang cukup kuat jadi kemungkinan anda akan memerlukan obat pencahar.

4

Alat pengukur skor nyeri

Di bawah ini adalah beberapa perangkat yang digunakan untuk mengukur skala nyeri anda. alat ini sangat berguna untuk mengukur seberapa efektif pengelolaan nyeri yang anda telah berikan. 1.verbal numerical ranting pain (skala nyeri berdasarkan respon verbal numerik)

untuk anak-anak, pasien lanjut usia dan pasien yang mengalami gangguan pendengaran alat yang digunakan adalah : 2.face scale (skala nyeri berdasarkan ekspresi wajah)

2). Peran Fisioterapis dlm mengontrol nyeri Nyeri kronis menyebabkan penderitaan bagi pasien dan mengelola nyeri kronis adalah salah satu tugas paling umum dalam layanan kesehatan. Penting untuk menyadari bahwa pasien dengan nyeri kronis adalah pasien yang telah mengalami gangguan regulasi sistem saraf pusat (SSP). Dengan semua masalah yang terkait dengan trauma (stres, kecemasan, ketakutan, pengobatan gagal, penjelasan yang berbeda dari cedera), SSP meningkatkan “sensitivitas”-nya sebagai sarana bertahan hidup –sebuah proses yang disebut sebagai sensitivitas sentral atau hiperalgesia sekunder. Jadi apa yang harus kita lakukan (sebagai fisioterapis) untuk membantu orang dengan nyeri kronis? Tips 1: IDENTIFIKASI PASIEN TERKAIT “RED FLAG” Pasien dengan “red flag” harus dirujuk untuk pemeriksaan tambahan dan manajemen medis.

5

Tips 2: EDUKASI PASIEN TENTANG SIFAT ALAMI/NATURAL TERKAIT MASALAH YANG DIALAMINYA Penelitian terbaru telah mengevaluasi penggunaan edukasi neurosains dalam mengurangi nyeri dan kecacatan di antara pasien dengan nyeri kronis. Disarankan bahwa terapis perlu lebih mendidik pasien mengenai nyeri mereka dibandingkan dengan hanya menggunakan model anatomi. Tips 3: MEMASTIKAN PROGNOSIS MASALAH YANG DIALAMI PASIEN (PROGNOSTIKASI) Fisioterapis perlu lebih fokus pada fungsional baik yang mampu maupun tidak mampu dilakukan oleh pasien daripada nyeri dan kemudian menetapkan tujuan yang dapat dicapai terkait dengan latihan, fungsional dan interaksi sosial. Tips 4: MENGGALAKKAN PERAWATAN/MANAJEMEN MANDIRI Strategi manajemen yang kuat untuk pasien dengan nyeri kronis adalah mengajarkan mereka strategi untuk membantu diri mereka sendiri. Hal ini menumbuhkan kemandirian yang lebih besar dan membantu pengembangan strategi mengatasi, mengajarkan pasien bahwa mereka mampu mengelola nyeri yang mereka alami secara mandiri. Tips 5: MENGAJAK MUNGKIN

PASIEN

AKTIF

UNTUK

BERGERAK

SEDINI

Bergerak merupakan hal yang penting. Ada banyak alasan untuk membuat pasien bergerak segera setelah cedera, termasuk (dari perspektif biologis) aliran darah, pengangkatan zat iritan, dan (dari aspek psikologis) mengatasi strategi, pemberdayaan, dll. Tips 6: MENGURANGI KETAKUTAN YANG TIDAK PERLU TERKAIT DENGAN GERAKAN, KESEMPATAN, DAN AKTIVITAS KERJA Fisioterapis harus merencanakan (tujuan) untuk mendidik pasien mereka yang menderita nyeri dan mengurangi rasa takut. Tips 7: MEMBANTU PASIEN UNTUK MERASAKAN PENGALAMAN SUKSES Support/dukungan juga tidak kalah penting. Pasien dengan nyeri kronis memiliki banyak komorbiditas psikologis seperti depresi, persepsi skema tubuh yang buruk, dan kurangnya kepercayaan diri. Dengan memberikan dukungan bahwa pasien mampu melakukan aktivitas-aktivitas fungsionalnya dengan proses bertahap dan berkelanjutan (graded exposure & activity) akan membantu pasien mampu mengelola keluhan yang mereka alami, hebatnya secara mandiri.

6

Tips 8: MEMBUAT STRATEGI PERAWATAN BERDASARKAN BUKTI ILMIAH DARI SIFAT BIOLOGIS DARI MASALAH YANG DIALAMI PASIEN Fisioterapis harus menjelaskan kepada pasien apa yang terjadi pada tingkat biologis yang menyebabkan nyeri dan apa yang bisa dilakukan untuk mengelola/manajemen nyeri. Ada banyak bukti bahwa semakin banyak pasien memahami biologi di balik nyeri yang mereka alami, pemahaman yang lebih baik tentang patologi yang mereka miliki dan semakin baik pemahaman mereka tentang rencana perawatan yang diusulkan. Hal ini merupakan landasan edukasi neurosains – “biologisasi” nyeri. Tips 9: MEMPERTIMBANGKAN MANAJEMEN MULTIDISIPLINER Fisioterapis harus memperimbangkan pengalaman dan evaluasi terkait segala hal yang pasien rasakan, memutuskan apakah pasien mungkin memerlukan bantuan tambahan (psikolog, dokter, dll). Tips 10: MEMBANTU DAN MENGEVALUASI/MONITORING PEMULIHAN KEBUGARAN FISIK SECARA UMUM Banyak bukti yang mendukung penggunaan latihan baik aerobik maupun latihan penguatan dalam manajemen pasien dengan nyeri kronis. Fisioterapis harus membantu pasien mengembangkan dan mengeksplorasi program latihan di rumah yang mencakup latihan-latihan fungsional baik aerobik maupun penguatan.

Metode Mengontrol Rasa Nyeri 

Metode 1

Menggunakan obat penghilag nyeri 

Metode 2

Menggunakan pendekatan alternatif untuk meredakan nyeri seperti akupuntur, terapi pijat 

Metode 3

Mengatasi rasa nyeri dengan perubahan – perubahan kecil : 1). Gunakan sesuatu yang dapat membuat Anda merasa lebih baik. 2). Cek suhu lingkungan Anda. Beberapa jenis rasa sakit tertentu bisa meningkat jika Anda merasa kepanasan atau kedinginan. Menjaga kehangatan tubuh dengan menambah

7

selimut, mengenakan sweter, menggunakan botol air panas, atau mandi air panas mungkin dapat membantu dalam beberapa kasus. Atau, jika Anda merasa kepanasan, mandi air dingin, berenang, duduk di dekat kipas angin, meletakkan handuk basah di dahi Anda, dll., mungkin dapat mengurangi rasa sakit. 3). Pergilah ke suatu tempat yang sepi, tenang, dan damai. Cari ruangan atau area yang jauh dari kesibukan sehari-hari dan duduk atau berbaringlah sendirian selama beberapa saat. Bersantai merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres yang dapat memperparah rasa sakit. 4). Gunakan pakaian yang nyaman. Jika pakaian terlalu ketat atau menekan area tubuh yang terasa sakit, Anda tidak akan dapat merasa rileks dan tekanan tersebut dapat meningkatkan rasa sakit. Kenakanlah pakaian yang tidak menekan area tersebut 5). Gunakan teknik pernapasan untuk mengontrol rasa nyeri. Pernapasan terkendali (jenis yang dipraktikkan oleh yogi dan atlet) dapat membantu meringankan rasa sakit. Cara ini membantu Anda rileks dan fokus, yang sering kali dapat mempermudah penanganan rasa sakit. 6). Gunakan pengalihan perhatian sebagai salah satu cara mengurangi rasa nyeri. Pengalihan perhatian berarti melakukan hal lain untuk mengalihkan pikiran Anda dari rasa nyeri. Cara ini sering dianjurkan oleh ahli medis profesional untuk membantu mengontrol rasa nyeri 7). Gunakan imajinasi untuk membantu menghilangkan atau melawan rasa nyeri. Cara ini berguna untuk mengalihkan perhatian dan menjernihkan pikiran. Imajinasi memberikan hasil yang baik terutama saat dikombinasikan dengan obat penghilang nyeri. 8). Dengarkan musik. Musik dapat meringankan stres dan kecemasan. Stres dan kecemasan sering membuat rasa sakit fisik yang kita alami terasa lebih parah. Mendengarkan musik yang lembut dan menenangkan dapat membantu Anda mengontrol rasa sakit fisik dan emosional

8

9). Bersosialisasilah. Cari orang-orang yang peduli kepada Anda dan lewatkan waktu bersama dengan mereka. Terkadang rasa sakit diperparah oleh perasaan kesepian dan ditinggalkan. Penelitian menunjukkan bahwa rasa sakit fisik dan emosional menggunakan jalur otak yang sama. 

Metode 4

Melakukan kegiatan fisik 1). Istirahatkan bagian tubuh yang cedera atau terluka Jika Anda cedera saat olahraga, aktivitas fisik, atau tindakan lainnya, penting untuk mengistirahatkan area yang cedera sehingga area tersebut memiliki kesempatan untuk sembuh. Misalnya, jika kaki Anda cedera, mengistirahatkan kaki itu sampai terasa lebih kuat mungkin penting untuk penyembuhan. Namun, jangan tidak bergerak sama sekali, karena bergerak biasanya merupakan bagian penting dalam penyembuhan. Berdiskusilah dengan dokter untuk menemukan keseimbangan yang sempurna. 2). Ketahui kapan harus melakukan aktivitas fisik Untuk orang-orang dengan otot tegang atau keseleo, pengobatan terbaik secara umum adalah model RICE, yang merupakan singkatan dari Rest (istirahat), Ice (es), Compression (penekanan),dan Elevation (pengangkat an). Namun, jika Anda jatuh ke bidang keras atau punggung anda kaku, olahraga biasanya lebih bermanfaat daripada istirahat. Olahraga ringan dengan impak rendah dapat meringankan beberapa jenis nyeri kronis. 3). Lakukan peregangan. Dalam beberapa kasus, seperti nyeri punggung, peregangan ringan dapat membantu meringankan rasa sakit. Sebaiknya Anda mengunjungi fisioterapis atau profesional sejenis yang dapat menganjurkan olahraga apa yang bermanfaat untuk area tersebut dan meringankan rasa sakitnya. 4). Pertimbangkan taici atau yoga Beberapa penelitian menunjukkan bahwa taici dan yoga dapat membantu meringankan rasa sakit. Ini mungkin karena peningkatan kekuatan dan kelenturan yang dikembangkan oleh kedua olahraga ini. Penekanan pada kesadaran dan meditasi dalam olahraga ini juga dapat membantu anda mengatasi rasa sakit.

9



Metode 5

Menerima Rasa Nyeri yang Berkelanjutan 1). Fokuslah pada usaha mengatasi rasa nyeri kronis atau berkelanjutan. Ini merupakan sebuah proses, sebuah perjalanan. Kemungkinan, pada beberapa momen, waktu, atau hari tertentu, rasa sakit tersebut akan membuat Anda kewalahan, sedangkan pada hari-hari lainnya Anda merasa lebih kuat. Memahami bahwa perjuangan ini mungkin akan berkelanjutan dapat membantu Anda lebih menerima rasa sakit secara keseluruhan, sehingga Anda bisa mulai belajar hidup dengan rasa sakit itu.[106] 2). Tulislah jurnal atau buku harian Menuliskan perasaan dan emosi dapat sangat melegakan. Anda tidak harus membagi apa pun yang Anda tulis dengan siapa pun, jadi Anda dapat menuliskan apa pun yang perlu Anda ekspresikan. Dengan membaca ulang jurnal, Anda dapat mengetahui pola kapan rasa sakit terasa lebih parah, sehingga Anda dapat menentukan dengan pasti tindakan atau cara yang akan membantu mengurangi rasa sakit 3). Perlakukan diri Anda dengan lembut. Sering kali kita mendengar orang-orang mengabaikan rasa sakit dalam usaha untuk "bersikap kuat", "tidak ingin menjadi orang lemah" atau "menahannya". Rasa sakit merupakan pengalaman yang sangat pribadi dan tidak mungkin seseorang dapat menganggap bahwa rasa sakit yang dialami orang lain tidak nyata, parah, atau melumpuhkan. Meskipun setiap orang yang mengalami rasa sakit dapat mencari dan menggunakan metode yang meringankan rasa sakit, kenyataannya beberapa jenis rasa sakit tidak dapat diatasi dengan mudah dan beberapa jenis rasa sakit tetap tidak hilang, tak peduli apa yang sudah dilakukan. Jangan menghakimi diri Anda atau membiarkan orang lain menghakimi Anda. 

Metode 6

Memahami rasa nyeri 1). Pahami apa yang menyebabkan rasa nyeri Untuk menemukan penghilang rasa sakit terbaik, Anda memerlukan pemahaman dasar tentang apa itu rasa sakit dan bagaimana sakit itu dirasakan di dalam tubuh dan pikiran Anda. Singkatnya, rasa sakit mengirim sinyal bahwa ada bahaya, kesulitan, atau kerusakan, yang memicu kebutuhan untuk melindungi area yang cedera. Rasa sakit juga merupakan cara agar area yang rusak bisa sembuh. Mengirim sinyal rasa sakit selama proses perbaikan adalah cara tubuh memperingatkan Anda untuk lebih berhati-hati dengan bagian tubuh tersebut.

10

2). Bedakan antara rasa nyeri akut dan kronis. Rasa nyeri terbagi menjadi dua jenis: akut dan kronis. Rasa nyeri akut adalah rasa sakit mendadak yang disebabkan oleh luka, penyakit, atau kerusakan. Misalnya, jika Anda mematahkan pergelangan kaki, sakit yang Anda rasakan adalah rasa sakit akut, penyebabnya jelas dan terjadi dengan cepat dan akan berkurang ketika cedera tersebut sembuh. Rasa sakit kronis bersifat terus-menerus dan sering kali tertanam dalam cedera atau kerusakan yang bertahan lama. Rasa sakit dianggap telah menjadi kronis bila berlangsung selama lebih dari tiga sampai enam bulan setelah kerusakan terjadi, atau berlangsung melebihi waktu penyembuhan standar yang diperkirakan untuk cedera tersebut.

3). Pahami bagaimana Anda dapat memanipulasi respons tubuh terhadap rasa sakit. Ada beberapa teori tentang cara tubuh memproses respons rasa sakit. Salah satu teori rasa sakit yang paling berpengaruh adalah teori Gate Control. Pertama kali diajukan pada tahun 1960-an, teori ini menyatakan bahwa rasa sakit seperti gerbang terbuka yang dapat “ditutup” oleh masukan tidak sakit. Pada dasarnya, otak menjadi bingung karena mendapatkan dua pesan secara bersamaan: “rasa sakit=bahaya” dan “sentuhan atau getaran=bukan ancaman.” Kebingungan ini dapat mencegah otak memproses respons rasa sakit. 4). Perhatikan bahwa baik rasa sakit fisik maupun emosional adalah nyata. “Perasaan terluka” lebih dari hanya sekadar ekspresi, namun fakta ilmiah. Penelitian menunjukkan bahwa rasa sakit emosional merangsang area otak yang sama dengan yang dirangsang oleh rasa sakit fisik. Jangan merasa malu karena merasakan sakit emosional atau fisik. Karena rasa sakit merupakan pengalaman yang sangat pribadi dan subjektif, mengatur atau mengatasinya juga merupakan pengalaman yang pribadi dan subjektif. Jangan biarkan siapa pun mendikte Anda tentang bagaimana Anda “harus” menangani rasa sakit. 5). Identifikasi sumber rasa nyeri. Guna mengatasi rasa sakit nyeri secara efektif, Anda harus tahu apa penyebabnya. Berkonsultasi dengan dokter akan membantu Anda mendapatkan diagnosis yang tepat dan pemahaman untuk merawat rasa sakit. 6). Pelajari cara mendeskripsikan rasa sakit. Dalam sebagian besar kasus, dokter akan bergantung pada deskripsi Anda untuk membantu mengetahui cara merawat Anda. Selain pemeriksaan dan tes, dokter kemungkinan akan mewawancarai Anda. Ini disebut menyusun “riwayat rasa sakit.” Semakin spesifik deskripsi Anda, semakin besar kemungkinan dokter menemukan cara mengatasinya.

11

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri adalah keadaan fisik, persepsi terhadap nyeri, keadaan emosional, keadaan lingkungan, pengalaman masa lalu Tujuan Pengelolaan Nyeri yaitu memberikan rasa nyaman pada waktu pemulihan, mencegah komplikasi, sembuh secara cepat Beberapa bentuk pemberian obat adalah tablet, injeksi, suppositoria atau yang umum diberikan lewat anus, injeksi terus menerus melalui infus, melalui kateter epidural. Teknik-teknik lain yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah massage, posisi tidur yang nyaman sihingga dapat mengurangi setress pada luka, kompres dingin dan panas, relaksasi dan meditasiteknik distraksi (pengalihan perhatian), relaksasi dengan music, aromatherapy Beberapa metode mengontrol nyeri, yaitu menggunakan obat penghilang nyeri, menggunakan pendekatan alternatif untuk meredakan nyeri seperti akupuntur, terapi pijat, mengatasi rasa nyeri dengan perubahan – perubahan kecil, Melakukan kegiatan fisik, menerima rasa nyeri yang berkelanjutan, memahami rasa nyeri

B. SARAN Sebagai seorang Fisioterapi sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan seorang fisioterapi sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama dalam menerapkan manajemen nyeri. Maka dari itu seorang fisioterapi wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan berdasarkan pengetahuan, terutama mengelola dan mengontrol rasa nyeri

12

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2013/07/pengetian-klasifikasi-faktordan.html https://www.duniapelajar.com/2012/04/06/definisi-nyeri-klasifikasi-nyeri/ https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/nyeri-kronis/tips-mendukungpengelolaan-rasa-sakit/ http://madesutama90.blogspot.com/2013/05/cara-mengatasi-nyeri.html https://physiokita.wordpress.com/2018/05/21/10-tips-membantu-pasienuntuk-mampu-mengelola-nyeri-yang-mereka-alami/ https://id.wikihow.com/Mengontrol-Rasa-Sakit https://ismailboy23.wordpress.com/2013/10/27/konsep-nyeri/

13

Related Documents


More Documents from "Iskandar"