Membedakan Perubahan Fisika Dan Perubahan Kimia

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Membedakan Perubahan Fisika Dan Perubahan Kimia as PDF for free.

More details

  • Words: 1,164
  • Pages: 8
a. Judul Praktikum

: Membedakan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia.

b. Tanggal Praktikum

: 30 Desember 2007

I.

Tujuan Percobaan Mengamati Perubahan fisika, kimia dan membedakan perubahannya.

II.

Dasar Teori 2.1 Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menepati ruangan contoh : Besi, Kayu, dan lain-lain. Zat adalah sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya spesifik (khusus). Bahan adalah sebutan untuki sejumlah materi yang kurang spesifik sifatnya. a. Sifat Fisika. Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu : 1. Titik leleh dan titik didih. 2. Berat jenis. 3. Indeks bias. 4. Perubahan wujud. 5. Bentuk Kristal. 6. Kalor Jenis. b. Sifat Kimia Sifat materi yang mempunyai kenderungan untuk mengadakan reaksi kimia, diantaranya : 1. Keterbatasan 2. Daya Ionisasi 3. Kereaktifan 4. Kelarutan 5. Bias/ tidak bisa membusuk 6. Beracun.

Perubahan materi, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : a. Perubahan Fisika. Perubahan materi yang bersifat sementara dan pada perubahan tersebut tidak terbentuk zat yang jenisnya baru contoh : air berubah menjadi es. b. Perubahan Kimia. Perubahan materi yang bersifat kekal dan pada perubahan tersebut terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat aslinya. Contohnya : Besi yang berkarat. Perubahan kimia juga kekal dengan reaksi kimia pada reaksi kimia berlaku Hukum Kekekalan Massa (Lavanser) yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama contohnya : Besi + Belerang → Besi belerang 56 gr + 32 gr

88 gr

Pada dasarnya reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Reaksi Sintesis. Pada reaksi ini beberapa zat sederhana bergabung membentuk zat baru yang lebih kompleks. Contohnya : Besi dan gas, oksigen dari udara bergabung menjadikarat besi. b. Reaksi Analisis. Reaksi ini yang telah kompleks diuraikan menjadi beberapa zat yang lebih sederhana, contohnya : Proses Pembentukan. (Drs. Buryanto. Fisika Teknik) 2.2 Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian maupun dengan berintruksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia adalah sifat intruksi, contoh : etil alkohol mudah terbakar. Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang memperbedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contohnya : titiki didih, titik leleh dan rapatan.

Bahan disekitar kita dapatselalu berubah, bahan tumbuhan dan hewan melarat, logam berkarat, besi terbakar dan sebagainya. Perubahanperubahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : a. perubahan kimia akibat hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat-zat baru, misalnya bila sepotong logam magnesium dibakar dalam suatu bola lampu alat potret. Menyusut dan oksigen dalam lampu itu musnah, sebagai gantinya diperoleh suatu padatan bubuk yang tidak terbakar, Magnesium oksigen yang mempunyai perangkat sifat yang unik. b. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru, misalnya es meleleh menjadi air dan tidak membentuk zat baru, tetapi hendaknya diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika memang terjadi beberapa perubahan dan terjadinya transformasi energi. (Keenan. Dkk. 1989) 2.3 Sifat-sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami perubahan kimia tertentu, misalnya. Sifat kimia dari air akan bereaksi secara hebat dengan Natrium dan akan menghasilkan gas Hidrogen, satusatunya zat yang disebut Natrium Hidroksida. Bila kita perhatikan sifat kimia ini maka akan terlihat, air dan natriumnya

mengalami

perubahan disebut

perubahan

kimia

dan

menghasilkan zat lainnya. Setelah diperhatikan sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain yaitu NaCL (garam). (James Brady E. Kimia Universitas) 2.4 Perubahan fisika memiliki ciri-ciri perubahan yang tidak terjadinya zat yang baru sifatnya perubahan kimia memiliki ciri-ciri perubahan zat yang disertai terjadinya zat yang baru sifatnya melalui reaksi kimia. Kita bisa mengetahui bahwa suatu zat mengalami perubahan fisika atau kimia dengan mengamati, melihat dan memperhatikannya dengan mata telanjang dan ciri yang ada pada setiap perubahan zat tersebut dapat

dicocokkan pada hasil pengamatan. Akan tetapi bukanlah perubahan fisika, perubahan kimia saja yang dapat terjadi dalam suatu reaksi, perubahan yang terjadi dalam suatu reaksi yang bersamaan pun banyak ditemukan yang biasa disebut dengan perubahan fisika dan perubahan kimia. a. Perubahan Fisika. Salah satu contoh perubahan fisika adalah embun yang memiliki proses reaksi, sebagai berikut : 2H2 + O2 → 2H2O b. Perubahan Kimia. Salah satu contohnya adalah pemanasan NaOH dengan Hcl akan mengahsilkan Kristal – kristal garam. NaOH + Hcl → NaCL + H2O c. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia Salah satu contohnya adalah terbakarnya lilin, perubahan warna sumbu merupakan perubahan kimia, sedangkan melekatnya kembali lilin yang saat pembakukaran meleleh merupakan perubahan fisika. (Nonimus, 2008) III.

Alat dan Bahan. 3.1 Alat 1. Tabung reaksi 3 buah 2. Gelas kimia 1 buah 3. Kaki tiga 4. Cawam penguap 1 buah 5. Lampu spiritus 1 buah 3.2 Bahan-bahan 1. Larutan Hcl 0.1 M 5 ml 2. Larutan NaOH 0.1 M 5 ml

3. Air suling secukupnya 4. Lilin 1 batang 5. kaca arloji 1 buah 6. penggaris IV.

Cara Kerja 4.1 Perubahan Fisika Air didalam gelas kimia dipanaskan ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya diisi air. 4.2 Perubahan Kimia Larutan Hcl + Larutan NaOH 4.3 Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia Sebelum dinyatakan panjang lilin 6 cm warna putih, panjang sumbu 6.5 cm letak sumbu vertikal, warna sumbu putih.

V.

Hasil dan Pembahasan 5.1 Hasil 1. Perubahan Fisika Setelah dipanaskan airnya mendidih dan menguap dibawah kaca arloji adalah air yang menguap dari gelas kimia, air yang diatas kaca arloji menguap karena terjadi pemanasan. 2. Perubahan Kimia Menjadi H2O + NaCL Air menguap sehingga terbentuk kristal garam. 3. Perubahan Fisika dan Kimia. -

Perubahan Fisika Lilin mencair dan mengeras kembali

-

Perubahan Kimia Sumbu terbakar dan perubahan warna sumbu itu sendiri.

-

Setelah dinyatakan selama 5 menit, tinggi api 1 cm bentuk api lonjong, warna sumbu hitam, tinggi sumbu 6 cm sumbu berjelaja.

5.2 Pembahasan Air suling yang sudah dimasukkan

didalam gelas kimia

dipanaskan diatas tungku berkaki tiga, diatas gelas kimia diletakkan kaca arloji yang sudah diisi air diatasnya. Pada saat pemanasan berlangsung maka air yang ada didalam gelas kimia berlahan akan mendidih, sedangkan air yang ada di atas kaca arloji akan menguap sampai habis, ini disebut perubahan fisika. 3 ml larutan Hcl 0.1 M dan ditambah 3 ml larutan NaOH 0.1 M kedalam tabung reaksi . larutan yang sudah tercampur tersebut dipanaskan didalam cawan penguap sampai airnya menguap sehingga yang tersisa adalah kristal garam, ini disebut perubahan kimia. Setelah di bakar, panjang lilin berkurang 0.5 cm warna sumbu yang semulanya berwarna putih berubah menjadi hitam. Ini disebut perubahan kimia, sedangkan mengerasnya kembali lilin disebut perubahan fisika. VI.

Kesimpulan Berdasarkan paparan pembahasan dan hasil dalam praktikum maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Perubahan fisika adalah suatu perubahan yang tidak menghasilkan zat ayang baru sifatnya. Perubahan kimia adalah semua perubahan yang zat yang baru sifatnya terjadi bersamaan. Ada beberapa macam sifat fisika dan kimia diantaranya : Sifat fisika. 1. Mempunyai titik leleh dan didih 2. Berat jenis 3. Indeks bias 4. Perubahan wujud 5. Mempunyai bentuk kristal 6. Kadar jenis

Sifat Kimia 1. Keterbakaran 2. Daya Ionisasi 3. Kereaktifan 4. Kelarutan 5. Tidak / bisa membusuk 6. Beracun

Daftar Pustaka

Brady E. James, 1995, Kimia Universitas, Jilid 1, Bina Aksara, Jakarta. Daryanto, 2003, Fisika Teknik, Rineka Cipta, Jakarta. Keenan, Kleinfelter, 1984, Kimia untuk Universitas, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Nonimus, 2007

Related Documents