FISIOLOGI HEWAN MEKANISME KERJA HORMON STEROID
OLEH : NAMA
: RIKA TINARA (4162341002) WINORA PASARIBU (4163341059)
KELAS
: BIOLOGI EKSTENSI B 2016
JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya makalah Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan tentang “Mekanisme Kerja Hormon Steroid” ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak, Ibu Dosen dan Asisten Dosen Mata Kuliah Fisiologi Hewan yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman atas partisipasinya dalam penyusunan tugas ini. Apabila ada kekurangan dalam tugas ini, kami selaku yang menjalankan tugas memohon maaf mengingat saya masih dalam tahap pembelajaran. Saya berharap Bapak, Ibu Dosen dan Asisten Dosen selalu memberikan arahan dan bimbingan bagi kami untuk kedepannya. Demikianlah makalah ini, penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Medan, 20 Februari 2019
Kelompok 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel
agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan interna yang selalu berubah. Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering dipandang sebagai pembawa pesan melalui system structural yang tetap. System endokrin dimana berbagai macam hormone disekresikan oleh kelenjar spesifik, diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya. Sistem endokrin yang terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem syaraf , mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengendalikan semua kegiatan organ-organ tubuh. Hormon terdiri atas berbagai macam senyawa penyusunnya yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok yaitu ; kelompok steroid, kelompok derivat asam amino, dan kelompok peptida-protein. Makalah ini mengupas khusus tentang hormon steroid baik pengertian hingga mekanisme kerja hormon steroid dalam komunikasi antar sel makhluk hidup terkhuss hewan.
1.2
Tujuan Adapun tujuan yang hendak di capai dalam makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian hormon steroid 2. Untuk mengetahui apa apa saja hormon steroid 3. Untuk mengetahui mekanisme kerja hormon steroid
1.3
Manfaat Untuk menambah wawasan atau pemahaman mahasiswa tentang apa itu hormon steroid, apa apa saja hormon steroid hingga mekanisme hormon steroid dalam sel hewan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Hormon Steroid Hormon steroid atau hormon berbasis lipid memasuki sel target secara
langsung melalui membran sel, setelah itu mereka melakukan perjalanan ke inti dan langsung mempengaruhi ekspresi gen target mereka. Hormon tipe steroid adalah semua hormon seks (testosteron, estrogen dan progestron) dan substansi dari korteks adrenal, seperti kortison, dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol atau bentuk vitamin D. Karena steroid semua merupakan derivat kolesterol, mereka disebut juga sterol. Steroid adalah jenis lipid yang mengandung empat cincin atom karbon. Steroid dapat bertindak sebagai hormon dalam tubuh. Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang struktur dan fungsi yang berbeda dari steroid, termasuk peran penting dari sebuah steroid disebut kolesterol (Iswemdi, 2015) Steroid dapat didefinisikan oleh struktur kimianya. Kita melihat bahwa steroid adalah senyawa organik yang mengandung empat cincin atom karbon. Secara khusus, kita melihat bahwa semua steroid memiliki tiga cincin karbon 6-sisi dan satu cincin karbon 5 sisi. Namun, steroid yang berbeda memiliki gugus fungsional yang terpasang berbeda. Kita ingat bahwa gugus fungsional adalah kelompok atom yang sering kita temukan bersama-sama yang memiliki perilaku tertentu. Ketika kita menempelkan gugus fungsional yang berbeda dengan cincin steroid dasar, kita mendapatkan steroid dengan fungsi yang berbeda. Steroid adalah senyawa organik, dan kita tahu bahwa senyawa organik harus mengandung karbon. Oleh karena itu, senyawa organik adalah hal-hal seperti karbohidrat, protein dan lipid. Bahkan, steroid diklasifikasikan dalam kelompok lipid. Ini agak menarik karena kita melihat bahwa struktur dasar steroid berbeda sedikit dari lemak yang lain seperti trigliserida atau fosfolipid.
2.2
Fungsi Steroid Kita melihat bahwa steroid dalam tubuh dapat bertindak sebagai hormon, dan,
karena itu, kehadiran mereka dapat mempengaruhi beberapa hal dari pertumbuhan Anda ke perkembangan seksual Anda. Misalnya, hormon steroid yang disekresi oleh testis dan ovarium. Dari testis, kita melihat testosteron, yang merupakan hormon seks pria yang memandu perkembangan seksual laki-laki. Dari ovarium, kita melihat estrogen, yang merupakan hormon seks perempuan yang memandu perkembangan seksual perempuan. Hormon steroid juga diproduksi oleh korteks adrenal, yang merupakan bagian terluar dari kelenjar adrenal Anda yang dapat Anda temukan duduk di atas ginjal Anda. Kortisol adalah salah satu yang penting dari korteks adrenal hormon steroid, dan mengatur metabolisme karbohidrat dan memiliki efek anti-inflamasi pada tubuh. Aldosteron adalah hormon steroid lain yang berasal dari korteks adrenal. Ini membantu menjaga tekanan darah dan mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh Anda. Kolesterol Jadi, kita melihat bahwa hormon steroid mengontrol banyak fungsi vital dalam tubuh Anda. Tentu saja, kita tidak akan memiliki ini atau steroid jika kita tidak memiliki kolesterol. Bisa dikatakan bahwa molekul steroid yang paling penting dalam tubuh Anda adalah kolesterol, karena kolesterol adalah senyawa induk dari mana steroid berasal. Hal ini pada dasarnya adalah prekursor untuk hormon steroid dan steroid lainnya. Kita melihat, dengan melihat struktur kolesterol bahwa itu adalah steroid, karena memiliki empat cincin atom karbon. Melekat pada cincin, kita melihat ekor hidrokarbon dan gugus hidroksil. Kolesterol adalah steroid 27-karbon dan memiliki rumus molekul C27H45OH. Hormon steroid dalam sirkulasi berada dalam bentuk ikatan dengan protein yang spesifik. Hormon yang terikat oleh protein tidak menembus membran plasma sel. Hampir 70% testosteron dan estradiol dalam sirkulasi terikat dengan globulin β yang dikenal sebagai SHBG-sex hormon – binding globulin. 30% berada dalam ikatan yang longgar dengan albumin dan sebagian kecil ( 1 – 2 % ) dalam keadaan bebas dan dapat masuk kedalam sel. Sintesis SHBG akan meningkat pada kehamilan,
hiperestrogenemia dan hipertiroidisme. Androgen, progestin, hormon pertumbuhan dan kortikoid akan menurunkan sintesa SHBG. Perubahan konsentrasi SHBG akan mempengaruhi jumlah steroid dalam sirkulasi yang bebas dan tidak terikat sehingga mempengaruhi kerja biologis steroid dengan mengubah jumlah steroid yang bebas masuk kedalam sel.
2.3
Metabolisme Steroid Kecuali progestin, androgen adalah prekursor obligat dari semua hormon
steroid sehingga androgen dibuat di seluruh jaringan penghasil steroid termasuk testis, ovarium dan kelenjar adrenal. Androgen utama dalam sirkulasi pada pria adalah testosteron yang diproduksi testis. Kerja hormonal androgen dihasilkan secara langsung melalui pengikatan ke reseptor androgen atau secara tidak langsung setelah konversi menjadi DHT-dihydrotestosteron dalam jaringan target. Testosteron berkeja pada saluran genitalia interna janin laki laki dan otot untuk memacu pertumbuhan. Pada pria dewasa, DHT bekerja secara lokal untuk mempertahankan maskulinisasi genitalia eksterna dan cic seksual sekunder seperti rambut wajah dan pubis. Jenis androgen lain pada pria adalah : androstenedione, androstenediol, dehidroepiandrosterone (DHEA) dan dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-S). Semua jenis androgen dijumpai dalam sirkulasi wanita, kecuali androstenedione, konsentrasi androgen pada wanita lebih sedikit dibanding pada pria. Androstenedione pada wanita berperan sebagai prohormon dan dikonversi dalam jaringan target menjadi testosteron, estron dan estradiol. Estradiol (E2) adalah estrogen utama yang disekresi ovarium. Estron (E1 ) juga di sekresi oleh ovarium dalam jumlah banyak. Estriol ( E3) tidak dihasilkan oleh ovarium namun diproduksi dari estradiol dan estron di jaringan perifer, dari androgen plasenta ; estriol diperkirakan adalah metabolit kurang aktif dari estrogen. Kelenjar adrenal merupakan sumber utama steroid seks pada pria dan wanita. Androgen adrenal berperan penting pada wanita pasca menopause. Progestin dalam sirkulasi yang paling banyak adalah progesteron. Progesteron dihasilkan oleh ovarium,testis, plasenta dan kelenjar adrenal. 17-hidroksiprogesteron dari adrenal dan ovarium adalah jenis yang paling banyak dijumpai dalam sirkulasi
2.4
Mekanisme Kerja Hormon Steroid Hormon steroid bekerja melalui satu mekanisme dasar : penyatuan hasil
sintesis protein yang baru diinduksi oleh hormon steroid dengan sel target. Setelah hormon steroid di sekresi oleh kelenjar endokrin, 95 - 98% akan berada dalam sirkulasi atau terikat dengan protein transpor yang spesifik. 2 – 5% sisanya bebas berdifusi ke dalam semua sel. Setelah berada dalam sel, steroid hanya dapat menghasilkan respon dalam sel yang memiliki reseptor intraseluler yang spesifik untuk hormon yang bersangkutan. Ikatan antara hormon dengan reseptor yang spesifik merupakan kunci untuk kerja hormon pada jaringan target. Dengan demikian maka : Reseptor estrogen dapat ditemukan dalam otak dan sel target spesifik untuk reproduksi wanita seperti uterus dan payudara. Folikel rambut pada wajah, jaringan erektil pada penis mengandung reseptor androgen Reseptor glukokortikoid dijumpai pada semua sel oleh karena glukokortikoid diperlukan untuk mengatur fungsi umum seperti metabolisme dan stres (Rufaidah, 2010) Steroid merupakan senyawa organik dari lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen, androgen, Glikokortikoid, mineralkortikoid. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.(Sulistyowaty, 2010) Senyawa yang termasuk steroid :
Estrogen Estrogen (estrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormone seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan. Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara (guyton, 2009). Pada perempuan hamil, hormon estrogen membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Selain itu, hormon estrogen juga memperkuat dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan. Namun, hormon estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak kuat menyangga tubuh untuk sementara waktu). Akibatnya ibu hamil sering mengalami sakit punggung. Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita adalah estradiol estriol dan estron. Sejak menarche sampai menapause estrogen utama adalah17β-estradiol. Di dalam tubuh, ketiga jenis estrogen tersebut dibuat dari androgen dengan bantuan enzim. Estradiol dibuat dari testosteron, sedangkan estron dibuat dari androstenadion. Estron bersifat lebih lemah daripada estradiol, dan pada wanita pascamenopause estron ditemukan lebih banyak daripada estradiol. Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen]. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.
Terpapar hormon estrogen berlebihan dan kumulatif, dianggap dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara (Sheehan,2001) Mekanisme klasik estrogen akan berpengaruh terhadap laju lintasan mitosis dan apoptosis dan menjadi risiko kanker payudara dengan memengaruhi pertumbuhan jaringan epitelial. Laju proliferasi yang sangat cepat akan membuat sel menjadi rentan terhadap kesalahan genetika pada proses replica DNA oleh senyawa spesi oksigen reaktif yang teraktivasi oleh metabolit estrogen. Progesteron Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon
yang
dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah. Progesteron bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina. Progesteron menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, dan mempertahankan uterus selama kehamilan. Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Selain itu, hormon ini juga disintesis di korteks adrenal, testis dan plasenta. Sintesis dan sekresinya dirangsang oleh LH. Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin korion ke dalam sirkulasi. Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran waktu perdarahan haid yang berikutnya. Pada bulan pertama kehamilan fungsi korpus luteum akan dipertahankan dan hormon gonadotropin akan terus disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga plasenta yang sedang
tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat ini sampai partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi. Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria sekresi ini hanya mencapai 1-5 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan wanita pada fase folikuler. Progesteron dibagi menjadi dua, yaitu: Progesteron alami : Homon steroid 21-karbon yang diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Menyebabkan perubahan sekresi pada fase poliferatif endometrium. Perubahan ini sangat penting pada awal kehamilan. Progesteron sintetis : Efek hormon sintetis mirip dengan progesteron alami. Sebagaian besar efek biologisnya bergantung pada interaksi dengan estrogen (Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003) Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu dihasilkan, berikut adalah uraiannya. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: 1) FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH 2) LH-RH
(luteinizing
hormone
releasing hormone)
yang
dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH 3) PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada membran sel. Reseptor yang diaktifkan selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel-sel ini sekaligus pertumbuhan dan proliferasi sel. Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger siklus adenosin monofosfat dalam sitoplasma sel, yang selanjutnya menyebabkan pembentukan protein kinase
dan kemudian berbagai fosforilasi dari enzim-enzim kunci yang membangkitkan banyak fungsi intraselular. Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam ovarium terutama dari kolesterol yang berasal dari darah. Walaupun dalam jumlah kecil hormon progresteron ini juga diperoleh dari asetil koenzim A, yaitu suatu multipel yang dapat berkombinasi untuk membentuk inti steroid yang tepat. Selama sintesis, progesteron dan hormon kelamin pria, testosteron akan disintesis pertama kali, baru kemudian salama fase folikular dari siklus ovarium, sebelum kedua hormon ini dikeluarkan dari ovarium, hampir semua testosteron dan sebagian besar progesteron akan diubah menjadi esterogen oleh sel-sel granulosa. Setelah terbentuk sel-sel granulosa kemudian progresteron dan esterogen ditransfor dalam sitoplasma darah
terutama berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat
esterogen dan progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi, yang kemudian berdegradasi menjadi steroid lain yang tidak
mempunyai efek
progresterionik. Sedangkan hasil akhir dari degradasi progesteron sendiri yaitu pregnanediol dan disekresi dalam urin. Fungsi Hormon Progesteron : Jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progrestin. Sejauh ini hormon yang paling penting dari esterogen adalah hormon estradiol dan yang paling penting dari progestin
adalah progresteron. Estrogen terutama meningkatkan
poliferasi dan pertumbuhan sel-sel khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian besar karakteristik kelamin sekunder
pria. Sebaliknya,
progrestin hampir berkaitan seluruhnya dengan persiapan akir dari uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan. Fungsi Hormon Progesteron pada Uterus : Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan perubahan sekresi pada endometrium uterus selama separuh terakir siklus seksual bulanan wanita, atau untuk mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang akan dibuahi. Selain itu progresteron juga berfungsi mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi uterus untuk mencegah terlepasnya ovum yang sudah berimplantasi.
Fungsi Progresteron pada Tuba Fallopi : Progresteron disini berfungsi untuk meningkatkan sekresi pada mukosa yang melapisi
tuba fallopil. Sekresi ini dibutuhkan untuk menutrisi ovum yang telah
dibuahi, yang sedang membelah, sewaktu ovum berjalan dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi. Fungsi Progresteron pada Payudara : Hormon progresteron ini berkerja meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli kelenjar payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat sekretoris. Akan tetapi, progresteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar mensekresi air susu, karena air susu disekresi hanya sesudah payudara yang siap dirangsang (biasanya pada masa kehamilan) oleh prolaktin dari hipofisis anterior. Progesteron juga dapat mengakibatkan payudara membengkak, hal ini terjadi karena timbulnya
sekresi dari lobulus dan alveoli, selain itu karena terjadinya
peningkatan cairan pada jaringan subkutan. Fungsi Progresteron pada Keseimbangan Elektrolit : Progresteron dalam jumlah besar dapat meningkatkan reabsorpsi natrium, klorida, dan air dalam tubulus distal ginjal. Namun progresteron lebih sering menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air. Androgen Hormon androgen seperti testosteron dan dihidrotestosteron terutama dihasilkan Hormon androgen oleh testis, dan dalam jumlah yang lebih kecil oleh korteks adrenalin dan ovarium. Pada laki-laki, hormon androgen mempunyai fungsi fisiologis seperti : 1. mengontrol perkembangan dan pemeliharaan organ kelamin 2. mempengaruhi kemampuan penampilan seksual 3. pertumbuhan tulang rangka dan otot rangka 4. merangsang perkembangan masa pubertas
Penggunaan utama hormon androgen yaitu : 1. Pengobatan keadaan ketidakcukupan hormon pada laki-laki (hipogonadisme, hipopituitarisme) 2. Impotensi 3. Osteoporosis 4. Tumor payudara 5. Sebagai anabolik steroid untuk meningkatkan pertumbuhan (pada anak-anak) karena mempercepat anabolisme protein. 6. Merangsang hematopoiesis untuk pengobatan anemia Kadang dalam dosis rendah digunakan untuk pengobatan dismonerhu, menghambat laktasi dan pengobatan frigiditas pada wanita. Penggunaan hormon androgen sebagai anabolik sering disalahgunakan, misal untuk doping bagi olahragawan. Efek samping yang ditimbulkan oleh hormon androgen antara lain kelakilakian, tumbuh rambut sekunder, mual, berjerawat, hiperkalsemia, gangguan fungsi hati, sembab, dan gangguan siklus menstruasi (pada wanita).
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan Hormon steroid atau hormon berbasis lipid memasuki sel target secara
langsung melalui membran sel, setelah itu mereka melakukan perjalanan ke inti dan langsung mempengaruhi ekspresi gen target mereka.Senyawa senyawa yang termasuk steroid ialah estrogen, androgen dan progesteron. Konsep mekanisme kerja hormon yakni Sel mengandung reseptor (penerima) hormon dalam membran sel, Penggabungan hormon dengan reseptornya akan merangsang adenik siklase dalam membran plasma, Peningkatan aktivitas adenil siklase menyebabkan meningkatnya jumlah molekuk AMP-siklik dalam sel, AMP-siklik bekerja mengubah kecepatan satu atau beberapa proses metabolisme.
3.2
Saran Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan kritik yang membangun untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.
DAFTAR PUSTAKA Iswendi. 2015. Dasar-Dasar Biokimia. Padang: UNP Press Rufaidah, Anis Diyah. 2010. Kimia. Klaten: Intan Pariwara Sulistyowati. 2010. Diktat Kuliah Biokimia. Yogyakarta: UNY Press