Tugas Media Penyiaran
Television Production
Azizah Laurensia Ahmad
08/264886/SP/22613
Cut Medika Zellatifanny
08/264730/SP/22585
Dwi Kurniawan
07/256206/SP/21899
Fakhmi Wasis Adi N
07/250548/SP/21985
Khalifardi Utama
08/265163/SP/22656
Mashita PFP
08/267232/SP/22819
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada
Produksi televisi mendiskusikan peran-peran profesional dalam membuat suatu televisi, dengan penekanan pada sisi kreatif dan pengaturan peran baik oleh produser, sutradara, screen writer, editor dan operator kamera. Produksi televisi meliputi latihan praktek dimana setiap individu atau kelompok bisa bekerja sesuai permintaan atau kebutuhan untuk memperluas
proses
produksi untuk mereka sendiri. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk membangun pemahaman analitis bagaimana produksi televisi berkomunikasi dengan penonton atau audiens melalui teknik dan kemampuan yang digunakan oleh pembuat televisi profesional. Asumsi dibalik itu semua adalah pembelajaran bahwa televisi bukan hanya perusahaan yang kritis dan teoritis, televisi adalah sebuah industri, yang meliputi teknologi dan serangkaian pengalaman kerja. PENGEMBANGAN Inti dari proses pengembangan tersebut adalah dimana pemikiran akan suatu program tercipta, diteliti dan di rencanakan dalam sebuah bentuk audio visual yang layak untuk beberapa genre televisi. Meskipun produksi program televisi memiliki proses yang searah dari ide awal ke akhir penyiaran sebuah program. Ide awal akan dibutuhkan untuk membentuk sesuatu agar dapat muncul di pikiran para audiens yang dapat di imajinasikan dan kepala dari ide itu adalah pembuat program. Gedung bioskop merupakan medium dimana sutradara memiliki kontrol kreatif sepanjang film, dalam televisi kekuatan penuh dipegang oleh produser. Produser televisi mengatur semua pegawai yang terlibat dalam produksi termasuk sutradara. Produser yang bekerja di institusi penyiarana yang besar memiliki kontrol penuh pada seluruh rentetan program dan mempunyai wewenang untuk mempekerjakan sutradara, penulis, pemain, dan pegawai teknisi. Institusi penyiaran dibangun untuk meningkatkan proporsi televisi telah dibangun sejak tahun 1980an di Inggris,produser yang mandiri sama baiknya seperti produser yang bekerja untuk institusi besar yang memiliki figur utama dalam perencanaan,pengambilan gambar juga pascaproduksi dalam sebuah program televisi. Produser adalah satu-satunya pengatur namun juga harus memiliki hubungan kerja yang dekat dengan staff lainnya. Peran utama dari para produser adalah memimpin sebuah tim dalam membuat program, mengirimkan program tersebut kepada suatu institusi yang membuat deadline serta memastikan bahwa program tersebut diterima oleh industri terkait dan memiliki prospek dalam kehidupan pekerjaan kedepannya.
Kemampuan yang harus dimiliki untuk pencapaian tersebut antara lain adalah: Komitmen dalam suatu proyek Kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi pekerjaan satu sama lainnya Kemampuan untuk mengatur kerjasama dalam sebuah tim agar selalu koheren dan bekerja efektif Apabila seorang produser akan mengatur masalah teknis seperti operator kamera,pencahayaan dan teknisi musik,editor,desainer serta graphic artist, maka dia perlu tahu banyak mengenai mengenai ranah tersebut agar memiliki kapabilitas untuk merekrut dan mengatuir seluruh pekerjaannya. Dalam banyak jenis program televisi, produser akan membutuhkan kemampuan untuk menulis agar dapat memberi saran pada scriptwriter dan mengedit bahkan menulis ulang pekerjaan mereka serta memahami kualitas audio dan visual dari sebuah televisi yang akan digunakan untuk merealisasikan ide atau script. Dalam program drama,produser harus memiliki hubungan kerja yang baik dengan penulis agar dapat mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan menulis. Hubungan yang dibangun antara produser dan penulis merupakan hal yang sangat krusial untuk menyukseskan suatu program televisi. Program televisi yang beraliran faktual seperti dokumentasi, tidak ditulis untuk dipertunjukkan seperti drama namun produser juga harus memiliki kemampuan untuk menulis. Program dokumentasi adalah sebuah bentuk penceritaan dimana suatu realitas digambarkan, produser film dokumentasi harus tahu benar struktur cerita, dan produksi efek dramatisasinya. PRA-PRODUKSI Tahap pra-produksi ini merupakan kelanjutan dari tahap perkembangan dari suatu ide yang dijelaskan sebelumnya. Dalam tahap ini produser menentukan format acara yang akan dibuat. Terdapat dua format acara televisi yang dapat dikerjakan oleh produser, yaitu serial dan series. Serial adalah format acara televisi yang menyajikan sebuah cerita naratif yang berkelanjutan dengan beberapa episode terpisah yang berurutan. Contohnya adalah sinetron. Sedangkan series merupakan format acara televisi dimana setiap programnya memiliki cerita atau topik yang berbeda, walaupun setting, karakter utama, atau pengisi acaranya tetap sama. Contohnya adalah acara talkshow, game show, dan berita. Dalam menentukan format acara produser sangat
tergantung pada kualitas naskah yang bisa mereka dapat untuk program mereka. Perencanaan produksi biasanya telah dimulai lebih dari setahun sebelum memasuki proses produksi, pada tahap ini storyline dan naskah harus dikembangkan dan disetujui oleh pihak yang membuat dan mendanai program tersebut. Selama tahap pra-produksi ini, produser akan sangat disibukkan dengan proses pematangan naskah bersama dengan penulis naskah. Naskah yang sudah jadi pun masih akan diolah dan diteliti lagi oleh produser dan editor naskah. Penulis naskah memegang peranan penting dalam tahap pra-produksi ini, tentu saja karena ide cerita dan kreatifitas mereka. Untuk program ‘low-frequency repeated drama’ hanya menggunakan seorang penulis, sementara program ‘high-frequency repeated drama’ menggunakan satu tim penulis. Para penulis menghargai keberadaan televisi sebagai sarana untuk menampilkan bakat dan kreatifitas mereka kepada penonton. Tetapi naskah atau ide yang mereka tulis biasanya diubah secara drastis. Bukan hanya karena proses interpretasi perubahan dari naskah tertulis menjadi dialog interaktif, tetapi juga karena relasi di antara pekerja-pekerja profesional yang terlibat dalam produksi. Naskah mengarahkan apa yang harus dilakukan oleh tim produksi dan pengisi acara. Sedangkan otoritas untuk mengontrol proses realisasi dari tulisan ke dalam gambar dipegang oleh sutradara, yang juga mentranslasikan naskah ke dalam sebuah program televisi. Dalam tahap pra-produksi, produser untuk acara-acara dengan genre faktual, seperti acara dokumenter, menggunakan peneliti untuk menggambarkan detail topik dan menemukan kontributor atau narasumber untuk acara tersebut. Tim peniliti biasanya terdiri dari orang-orang muda dengan latar belakang atau tertarik pada jurnalisme. Sumber yang diobservasi sangat bervariasi dan kebanyakan aksesnya bebas biaya untuk para peneliti penting, mereka harus dapat menemukan sumber dan kontributor yang tepat dan benar-benar dibutuhkan untuk kelangsungan program. Program-program baru diharuskan untuk membuat ‘treatment’ dasar. ‘Treatment’ merupakan sebuah dokumen singkat yang terdiri dari satu atau dua halaman mengenai dasar ide program tersebut, serta menyediakan perkiraan rancangan struktur, biaya dan target penonton. Dalam ‘treatment’ akan dijabarkan, termasuk penampilan kreatif yang digunakan dalam program tersebut. Isi program akan dideskripsikan melalui penggambaran adegan-adegan, dalam hal ini penggunaan storyboard akan sangat membantu. Selain itu, ‘treatment’ juga mendaftar secara spesifik alat-alat yang akan dipakai untuk mengambil dan mengedit gambar, serta menyediakan
informasi mengenai tim kreatif dan kemampuan dari ‘technical staff’ yang akan digunakan. Lalu ‘treatment’ juga memuat perkiraan waktu untuk memproduksi program tersebut. Salah satu hal penting dalam tahap pra-produksi adalah budget atau biaya atau dana. Untuk program yang berbiaya tinggi biasanya rumah produksi akan menawarkannya ke sebuah stasiun televisi atau pihak distributor acara televisi. Apabila program tersebut menarik dan berprospek tinggi, maka stasiun televisi tertentu akan membelinya. Lalu akan dibuat kesepakatan di antara pihak rumah produksi dan stasiun televisi mengenai alokasi dana. Apabila ratingnya bagus, bukan tidak mungkin stasiun televisi tersebut akan membiayai proses produksi kelanjutan dari program itu. Selain masalah budget, mereka juga membuat kesepakatan mengenai hak siar program tersebut serta pembagian keuntungan dari merchandise, video, dan lain-lain yang berkaitan dengan program tersebut. Sutradara televisi ditunjuk oleh produser. Sutradara tertentu biasanya terkenal ahli dalam mengerjakan program dengan genre atau format tertentu. Setelah dipilih, sutradara akan diberi naskah, lalu bersama-sama dengan produser menentukan pengisi acara, anggota tim produksi dan teknis, serta musik dan kostum yang digunakan. Sutradara bertanggung jawab atas dan estetika gambar dan suara dari program tersebut, sedangkan kontrol dan tanggung jawab selama proses produksi ada di tangan produser. Intinya, tahap pra-produksi adalah tahap dimana penentuan lokasi dan kontributor atau pengisi acara, penulisan naskah, penyusunan storyboard dan jadwal produksi, serta pemilihan desain, properti, kostum dan musik. PRODUKSI Tahap produksi merupakan proses ketika pengambilan gambar yang sesuai dengan garis besar jadwal dan anggaran biaya dengan menggunakan sutradara, pengisi acara, presenter, kontributor, dan kru teknik yang terorganisir dan terpilih pada tahap pra-produksi. Terdapat 5 jenis kamera dan media rekam atau film yang biasa digunakan dalam siaran televisi: VHS atau VHS super: peralatan media rekam dan kamera yang paling murah, biasanya digunakan untuk pelatihan non-professional dan bukan institusi penjuruan seperti sekolah dan beberapa universitas. Ini tidak terlalu bagus untuk penyiaran.
2. DV: kamera dan media rekam digital yang memproduksi dengan kualitas gambar lebih baik dari pada VHS yang dapat dibeli di took-toko digital setempat, dan bisa di edit dengan aplikasiyg tidak mahal dan bisa di edit dengan computer biasa di rumah. DV biasanya digunakan dalam institute pendidikan dan tahap awal pelatihan jurusan. Ini cukup baik untuk untuk penyiaran di beberapa jenis program dokumenter. 3. Beta SP: format kamera digital dan media rekam yg tersedia bagi professional, digunakan untuk poduksi televise yang mempunyai anggaran biaya rendah dan koorporasi pembuatan-video, dan fasilitas editan tersedia di peralatan professional dan institusi penyiaran. 4. Digital Betacam (Digi Beta): kamera dan media rekam yang mempunyai kualitas lebih baik serta harganya jauh lebih mahal, dan biaya yang lebih mahal untuk mengeditnya. Produksi televisi dengan biaya lebih tinggi menggunakan format ini. 5. 16 mm dan 35 mm film: sebuah format yang bertambah jarang digunakan dalam produksi televise meskipun masih digunakan untuk produksi drama dengan biaya yang tinggi. Harga peralatan nya sama bagusnya dengan stok film serta editan profesionalnya yg mulai jarang digunakan program televise sekarang yang banyak menggunakan kamera ringan sehingga mempunyai akses lebih banyak dang memakan biaya lebih rendah. Penglihatan manusia itu mempunyai dua sisi, artinya melihat dengan dua mata yg bisa mendekat ke berbagai sisi dengan berbagai posisi dengan gambar berbeda yang menginterpretasikan fikiran dalam gambar tiga dimensi. Kamera didesain dengan menangkap berbagai mimic dari penglihatan manusia, gambar televise notabenenya berlayar datar sehingga teknik pencahayaan, suara dan komposisi pengambilan gambar
sangatlah penting dalam pengambilan gambar.
Pembuat program harus mempunyai perasaan ketika menghubungkan adegan satu dengan adegan lainnya, dan ketika mereka berkata ‘take’ atau ‘cut’ mereka harus memberikan gambar yang berhubungan dengan yang sebelumnya atau tidak. Sudut Pengambilan Gambar Untuk Penggabungan Kamera didesain dengan menangkap berbagai mimic dari penglihatan manusia, gambar televisi notabenenya berlayar datar sehingga teknik pencahayaan, suara dan komposisi pengambilan gambar sangatlah penting dalam pengambilan gambar. Pembuat program harus mempunyai
perasaan ketika menghubungkan adegan satu dengan adegan lainnya, dan ketika mereka berkata ‘take’ atau ‘cut’ mereka harus memberikan gambar yang berhubungan dengan yang sebelumnya atau tidak. Penggabungan gambar dalam sebuah serial drama terinspirasi dari cara kerja staff pembuat website. Pengagas penggabungan gambar pertama kali ditemukan oleh Simon Heath( sutrada serial drama)
dan menjadi keputusan tony garnett( kepala ikatan sutrada dunia) untuk
melakukan penggabungan gamabar agar terlihat nyata. kamera yang digunakan tidak boleh bergerak. Cara yang digunakan adalah pertama, pengambilan gambar si karakter secara close up agar mendapatkan detail si karakter, lalu setelah itu penggabungan gambar dilakukan dengan menggabungkan gambar sebelumnya yang sudah di shooting dengan sudut pengambilan gambar secara
luas.
Garnet
dan
para
kolaboratornya
telah
menggunakan
teknik
ini
dan
mempertunjukannya sejak tahun 1960an tanpa menghilangkan sisi natural. Ukuran yang biasanya digunakan dalam pengambilan gambar ada tiga macam, yaitu: pengambilan jarak jauh atau long-shot, focus ke satu wajah pemain atau close-up, dan dalam jarak yg tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat di antaranya atau medium-long and medium close-up. Di studio produksi untuk jenis fakta maupun fiksi, tiga posisi kamera tersebut adalah sebuah standar minimum. Di lokasi syuting untuk drama, pengambilan gambar normalnya dengan tiga kali dengan tiga posisi berbeda. Format tiga-posisi yang serupa pun tampak di dokumentasi dan interview. Hal tersebut dikarenakan: Penglihatan dari satu sisi itu membosankan Alternatif di antara kedua sisi yang dapat terlihat tidak berhubungan tanpa sisi ketiga untuk menjembatani mereka. Sudut pengambilan gambar yang diambi lebih dari tiga maka akan membuat penonton bingung. Terdapat beberapa keuntungan dari pengambilan gambar secara terpisah ini. selain sisi pengambilan yang bervariasi, untuk proses editing pun akan lebih mudah karena ketika gambar di ambil ada tiga kamera yang merekam dari tiga sudut sehingga dapat menyesuaikan sisi mana yang pas untuk adegan tersebut. Lalu jika dilihat dari sudut pengambilan close-up dalam adegan perbincangan dua tokoh tidak harus kedua tokoh tersebut berada dalam waktu pengambilan gambar yang bersamaan. Selain itu ketika sebuah adegan membutuhkan pemeran pengganti
teknik ini sangat membantu untuk mendapatkan gambar yang terlihat nyata bahwa sebenarnya aktor dalam adegan tersebut dalah pemeran pengganti bukan aktor yang sesungguhnya. PASCAPRODUKSI Pasca produksi adalah tahapan di mana semua aktivitas yang terjadi setelah pelaksanaan produksi. Pada tahap ini biasanya dilakukan pengeditan secara digital menggunakan perangkat editing untuk penambahan efek-efek spesial disisipkan pada klip video yang dihasilkan selama proses produksi, penggabungan audio dan video dilakukan, penggandaan dan lain-lain. Pasca Produksi memiliki tiga langkah utama yaitu proses pengeditan,pengisian suara dan penambahan musik yang merupakan tahap terakhir dalam suatu proses produksi program televisi. Dalam tahap akhir ini dilakukan proses pengeditan gambar, Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing , yaitu: Pertama, editing dengan analog atau linier. Kedua, Editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer. Editing online teknik analog. Setelah pengambilan gambar, editor akan mengedit berdasarkan naskah editing. Sambungan setiap shoot dan adegan ( scene ) dibuat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing ini siap dilanjutkan pada proses mixing. Editing online dengan teknik digital. Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan musik illustrasi atau efek gambar dan suara yang harus disisipkan pada gambar. Hasil online ini kemudian dimasukan kembali dari file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas broadcast standard. Setelah program dimasukan pita, dapat dikatakan pekerjaan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi. Mixing ( Penggabungan gambar dengan suara ) Narasi yang sudah , dimasukan kedalam pita hasil editing sesuai dengan petunjuk yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect , suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling menganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post-production sudah selesai.
Secara menyeluruh proses produksi telah selesai yang dilanjutkan dengan preview,Dalam preview tidak ada lagi yang harus diperbaiki, apabila semua sudah siap maka program ini juga untuk ditayangkan. Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi : • Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk para professional dalam bidang digital video production. • Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect. • Adobe Audition, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital. • Adobe Encore DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring. Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator.