Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
PEMBAHASAN A. Pengenalan Alat Laboratorium Praktikum Pengenalan Alat dan Teknik Laboratorium kali ini bertujuan untuk mengenali fungsi sekaligus cara kerja dari alat-alat yang biasa digunakan saat praktikum. Peralatan yang terdapat di Laboratorium Mikrobiologi Pangan terdiri dari tabung reaksi, cawan petri, mikroskop, beaker galss, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, bulb pipet, Ose, Erlenmeyer, spatula, tabung durham, autoklaf, waterbath, lemari es dan bunsen. Berikut ini adalah beberapa yang biasa digunakan di dalam laboratorium. 1. Tabung Reaksi Tabung reaksi merupakan alat yang paling banyak digunakan di laboratorium mikrobiologi. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan mikoorganisme dalam medium nutrisi cair (broth) dan padat (agar), untuk pengenceran, dan untuk berbagai pengujian mikrobiologis lainnya. Lingkungan steril dalam tabung reaksi dijaga dengan adanya sumbat. Pada praktikum kali ini, sumbat yang digunakan adalah sumbat yang terbuat dari kain kasa berisi kapas yang berbentuk bulat. Cara menguji apakah sumbat sudah dapat menutup jalannya udara masuk ke dalam tabung reaksi adalah jika sumbat dicabut, akan terdengar suatu suara. Hal itu menunjukkan bahwa sumbat sudah benar. Cara membuat sumbat adalah sebagai berikut a. Siapkan kapas dan kain kasa, gumpalkan kapas secukupnya b. Kapas dibungkus dengan kain kasa hingga rapat.
Gambar 1. Tabung reaksi yang telah disumbat
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
2. Mikroskop Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek yang sangat kecil (mikroskopis). Mikroskop terdiri dari beberapa bagian seperti lensa okuler, lensa objektif, tabung mikroskop (tubus), makrometer (sekrup pemutar kasar), mikrometer (sekrup pemutar halus), revolver, reflektor, diafragma, kondensor, meja mikroskop, penjepit kaca, meja mikroskop, lengan mikroskop, kaki mikroskop, dan sandi iklinasi. 3. Cawan Petri Fungsi dari cawan petri adalah untuk menumbuhkan dan memelihara mikroorganisme. Cawan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dasar yang berukuran lebih kecil dan bagian penutup yang berukuan lebih besar dari dasar. Untuk pemakaian rutin laboratorium digunakan cawan bediameter15 cm. Untuk menggunakan cawan petri dengan benar, pertama kita harus mengetahui bagaimana cara memegang cawan petri dengan benar. Cara memegangnya adalah sebagai berikut. a. Pinggiran cawan dipegang dengan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Dan ditahan dengan jari manis dan kelingking. b. Untuk membuka penutupnya menggunakan ibu jari. Setelah mengtahui cara memegangnya, praktikum Mikrobiologi Pangan sangat menjaga kesterilan alat-alat. Oleh karena itu perlu adanya pembungkusan cawan petri. Selain untuk menghindari kontak dengan mikroba lain, juga menghindari kontak langsung dengn cahaya matahari yang dapat mengubah sifat kultur. Cara membungkusnya adalah sebagai berikut. a. Siapkan kertas b. Letakkan cawan petri dengan posisi penutup di bawah. c. Bungkis cawan petri hingga rapat.
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
Gambar 2. Cawan Petri yang telah terbungkus
4. Pipet ukur Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan kultur secara steril. Ukuran pipet yang biasanya sering digunakan 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Untuk memegang pipet, diperlukan tata ara agar pengukuran cairan benar-benar akurat. Berikut ini adalah caa memegang pipet: a. Pegang bagian ujung pipet dengan telunjuk b. Genggam dengan ibu jari, jari tengah, jari manis dan kelingking. Pipet dapat disterilasikan dengan cara dimasukkan ke dalam selongsong lohan atau dibungkus satu persatu dengan kertas. Cara membungkus pipet ukur dengan kertas adalah sebagai berikut: a. Letakkan ujung pipet di sudut kertas, lipat kertas sehingga menutup lubang pipet b. Gulung kertas ke semua bagian pipet, jika kertas kurang, bisa menambahkan dengan kertas lain.
Gambar 3. Pipet ukur yang telah terbungkus
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
5. Bulb Pipet Bulb pipet berfungsi untuk menghisap larutan yang akan diukur. Cara kerja bulb pipet ini adalah kosongkan terlebih dahulu udara dari bulb dengan menekan knop yang bertanda ”S” sambil menekan bola karetnya. Kemudian tempatkan pipet pada larutan yang akan diambil. Lalu tekan knop yang bertanda ”S” lagi untuk menghisap larutan. Setelah dihisap, larutan dikeluarkan dengan menekan knop bertanda ”E”. 6. Pipet tetes Pipet tetes terbuat dari bahan gelas dan karet diatasnya yang berkualitas baik. Pipet tetes berfungsi untuk meneteskan larutan dengan jumlah kecil.
7. Öse Öse adalah alat yang digunakan untuk memindahkan kultur mikroorganisme. Ose termasuk peralatan yang tahan lama dan disterilisasi dengan cara memijarkannya pada bagian biru api dari pembakar bunsen dan spiritus. 8. Gelas Ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume suatu cairan atau media. 9. Spatula Ada dua jenis spatula yaitu spatula plastik dan spatula logam. Spatula plastik berfungsi untuk mengambil zat kristal. Spatula logam berfungsi untuk mengambil zat-zat yang tidak bereaksi dengan logam.
10. Tabung durham Tabung durham digunakan untuk menguji pertumbuhan mikroorganisme, karena pada tabung ini dijadikan sebagai tempat untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. 11. Autoclave Autoclave merupakan alat untuk sterilisasi menggunakan uap air bertekanan tinggi. 12. Object and Cover Glass
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
Fungsi cover glass adlah untuk meletakkan preparat yang akan dilihat pada mikroskop. Sedangkan cover glass digunakan untuk menutup preprat agar tetap pada tempatnya. 13. Inkubator Berbagai mikroorganisme tumbuh pesat pada suhu optimumnya. Untuk mempertahankan temperatur tersebut biasanya digunakan inkubator sebagai tempat penyimpanan kultur. Inkubator bekerja seperti oven ( panas kering) dengan suhu yang dapat diatur sesuai dngan kebutuhan. 14. Waterbath Waterbath merupakan alat untuk menyimpan kultur mikroba. Waterbath kocok (shaking waterbath)
mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan
inkubator, karena dapat menyalurkan panas lebih cepat dan merata ke kultur. Selain itu, terjadi pula proses aerasi selama pengocokan sehingga dapat merangsang pertumbuhan mikroorganisme (terutama yang bersifat aerobic). Kekurangannya adalah hanya dapat digunkana untuk menumbuhkan organisme pada medium cair.
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
B. Pengenalan Medium Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium
digunakan untuk
melihat gerakan dari suatu gerakan
mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna Hadioetomo. 1990). Berdasarkan bentuknya, medium terbaagi menjadi tiga macam, yaitu Medium Cair, Medium Semi Solid, dan Medium Padat. Medium Padat biasanya berbentuk seperti serbuk. Nama lain dari medium padat adalah Agar. Untuk medium cair, bentuknya seperti liquid. Nama lain dari medium cair adalah Broth. Untuk semisolid mengandung bahan pemadat setengah dari medium padat dan setengah dari medium cair. Berdasarkan fungsinya, medium dibagi menjadi empat, yaitu a. Medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme. Contoh: Nutrient Agar (NA) umum untuk bakteri Potato Dextrose Agar (PDA). b. Medium selektif, yaitu medium yang hanya ditumbuhi oleh jenis mikroba tertentu. Contoh: medium SSA untuk bakteri Salmonella dan Shigella. c. Medium Diferensial, yaitu medium yang ditumbuhi berbagai jenis mikroba, salah satu jenis memberikan ciri yang khas. Contoh: Blood Agar. d. Medium pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapat mempercepat pertumbuhan sel. Contoh: Tetrathionat Broth. Medium yang umum digunakan adalah sebagai berikut: 1. Nutrient Agar (NA) Nutrient Agar merupakan suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah cukup yang dapat digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk penghitungan organisme dalam air, limbah, kotoran dan bahan lainnya.. Caranya dengan menggoresnya menggunakan pipet(cair) atau Ose (padat).
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
Formulasi Nutrient Agar terdiri dari daging sapi ekstrak, peptone dan agar. Formula ini tergolong relatif simpel untuk menyediakan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh sejumlah besar mikroorganisme yang tidak terlalu fastidious. Beef extract atau ekstrak daging sapi mengandung senyawa-senyawa yang larut di dalam air termasuk karbohidrat, vitamin, nitrogen organik dan juga garam. Peptone merupakan sumber utama dari nitrogen organik, yang sebagian merupakan asam amino dan peptida rantai panjang. Warna asalnya adalah kuning. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 23 g NA dilarutkan dalam 1 liter akuades b. Larutan dipanaskan sampai mendidih c. Disterilisasi dengan autoklaf 121°C selama 15 menit. 2. Nutrient Broth (NB) Sama halnya dengan NA, bedanya kandungan airnya (pelarut) lebih banyak daripada zat terlarutnya sehingga wujudnya menjadi cair. Medium ini akan digunakan untuk menyeleksi keberadaan bakteri aerob dari hasil pertumbuhan koloni.Warna asalnya adalah kuning. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 13 g NB dilarutkan dalam 1 liter akuades b. Diaduk perlahan hingga homogen c. Disterilisasikan dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit 3. Tetrathionat Broth Base (TBB) Medium ini termasuk medium pengaya yang fungsinya untuk memperbanyak jumlah mikroorganisme dengan cepat. Biasa digunakan untuk memperbanyak Salmonella. Komposisinya adalah Lab lemco powder 0,9 g, pepton 4,5 g, yeast extract 1,8 g, NaCl 4,5 g, CaCO3 25 g, dan Na2S2O3 40,7 g. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 77 g TBB dilarutkan dalam 1 liter akuades b. Dididihkan lalu ditambahkan 20 ml larutan yodium c. Diaduk hingga homogen.
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
4. MRS Agar Medium ini digunakan untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis bahan. Komposisi MRS agar adalah Proteose pepton, beef extract, ekstrak khamir, Dextrose, Polisorbat, Ammonium sitrat, Sodium asetat, Magnesium sulfat ,Manganese sulfat, Dipotassium fosfat, dan agar. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 52 g MRS Agar dilarutkan dalam 1 liter akuades. b. Diaduk hingga homogen. c. Dimasukkan ke dalam tabung dan disterilisasikan di dalam autoklaf 121°C selama 15 menit. 5. MRS Broth Medium ini digunakan sebagai medium kultivasi semua bakteri Lactobacillus sp. Komposisinya adalah glukosa 20 g, yeast extract 4 g, lab lemco powder 8 g, sodium asetat, 3H2O 5 g, tri amonium atrale 2 g, MgSO4. 7H2O 0,1g, MnSO4.4H2O 0,05g, dan agar 10 g. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 62 g MRS Broth dalam 1 liter akuades. b. Dipanaskan hingga mendidih dan larut. c. Dimasukkan ke dalam tabung dan disterilisasi dengan autoklaf 121°C selama 15 menit. 6. EMB (Eosine Metylene Blue Agar) Medium ini termasuk medium diferensial yang mana memiliki sifat mampu menunjukkan ciri khas dari suatu mikroba. Contoh: E.colli menghasilkan warna hijau. Warna asal medium ini adalah ungu. Komposisinya adalah pepton 10 g, laktosa 10 g, dipotasium hidrogen 2 g, eosin Y 0,4 g, Metilen biru0,006 g, dan agar 15 g. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 37,5 g EMB dilarutkan dalam 1 liter akuades, dipanaskan hingga mendidih. b. Distrerilisasi dengan autoklaf 121°C selama 15 menit. Lalu didinginkan hingga 60°C dan digoyangkan.
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
7. Salmonella Shigella Agar (SSA) Salmonella Shigella (SS) agar ini adalah medium selektif dan diferensial untuk isolasi, budidaya dan diferensiasi Salmonella sp. dan beberapa strain Shigella sp. SS agar merupakan modifikasi dari Desoxycholate Sitrat Agar. Hal ini direkomendasikan untuk pengujian spesimen klinis dan pengujian makanan untuk kehadiran Salmonella spp. dan beberapa Shigella spp. SSA mengandung garam empedu, Na-sitrat, dan brilliant green yang menghambat pertumbuhan gram (+) dan beberapa gram (-) LF normal yang ada di tinja, Neutral Red 0,,025 g, dan Bacto agar 13,5 g. Wrna asalnya adalah krem. Cara pembuatanya adalah sebagai berikut: a. 63 g SSA dilarutkan dalam 1 liter akuades. Dipanaskan hingga mendidih dan larut. b. Didinginkan hingga 50°C c. Diaduk dan dituangkan ke dalam cawan petri. 8. Lactose Broth (LB) Medium ini mampu menumbuhkan bakteri asam laktat, akan tetapi penggunaanya bukan untuk pangan. Contoh: E.colli bisa menguraikan asam laktat dalam media ini. Komposisinya adalah Lab. Lemco powder 3 g, pepton 5 g dan laktosa 5 g. Warna asalnya adalah kuning jernih. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 13 g LB dilarutkan dalam 1 liter akuades. b. Diaduk perlahan hingga homogen c. Dituang ke dalam tabung durham d. Disterilkan di dalam autoklaf 121°C selama 15 menit. 9. Potato Dextrose Agar (PDA) Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang 200 g, dextrose 20 g dan juga agar 15 g. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir. Perindustrian seperti
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka. Warna asalnya adalah kuning jernih. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 30 g PDA dilarutkan dalam 1 liter akuades. b. Dipanaskan hingga mendidih dan media larut c. Disterilisasi dengan autoklaf 121°C selama 15 menit. 10. Sodium Klorida Medium ini digunakan untuk menunjang pertumbuhan mikroorganisme sehingga dengan memberikan nutrisi dan mineral tambahan ketersediaan Nutrient bagi mikroorganisme dapat terjamin yang membuat mikroorganisme dapat melakukan metabolismenya dengan baik. Warna asal medium ini adalah putih. Komposisinya adalah NaCl 58,44 M. Cara pembuatannya
adalah
sebagai berikut: a. 0,8g NaCl ditimbang dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. b. Dilarutkan dengan 100 ml akuades dan dihomogenkan. c. Dipanaskan dalam hotplate sampai mendidih. d. Sterilkan dengan autoklaf 800°C selama 20 menit. 11. Plate Count Agar (PCA) Plate Count Agar (PCA) atau yang juga sering disebut Standard Methods Agar merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme total yang terdapat pada setiap sample makanan, produk susu, air limbah dan sample-sample lainnya yang biasanya menggunakan metode Total Plate Count. Plate Count Agar (PCA) terdiri dari casein, yeast extract, dextrose, beef extract, peptone dan juga agar. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: a. 17,5 g PCA ditimbang dan dilarutkan dalam 1 liter akuades. b. Dididihkan dengan diaduk secara perlahan agar homogen, kemudian pindahkan ke wadah akhir. c. Disterilkan dalam autoklaf 121°C selama 15 menit.
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
KESIMPULAN
Sebelum melakukan praktikum mikrobiologi pangan, kita harus mengenal dan mengetahui penggunaan peralatan laboratorium berkut media yang bisa digunakan dengan benar. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan hasil pengamatan yang akurat dengan menjaga kesterilan dan kinerja dari suatu alat laboratorium. Alat-alat yang biasanya digunakan pada praktikum mikrobiologi pangan adalah mikroskop, tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, bulb pipet, pipet tetes, object glass, cover glass, öse, beker gelas, spatula, pipet tetes, erlenmeyer, tabung durham, inkubator, autoclave, labu ukur, waterbath, pembakar spirtus, dan lemari es. Untuk mengembangkan mikroorganisme juga diperlukan medium. Sehingga kita perlu mengetahui karakteristik dari setiap medium agar mikroorganisme dapat dikulturisasi dengan baik.
Bunayya Rabbika Firly 240210160080 6B
DAFTAR PUSTAKA Sumanti, Debby dkk. 2014. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Natsir Djide dan Sartini, 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin; Makassar. De Man, J.C., Rogosa, M., Sharpe, M. Elisabeth. 1960. A Medium for the Cultivation of Lactobacilli. J. Appl. Bact.; 23:130-135. NN. 2012. Pengenalan Media Agar. Available at: http://www.mediaagar.com (Diakses pada 28 Maret 2017, pukul 08:00) Wilhelmina, Maria. 2014. Potato Dextrose Broth. Available at: https://www.coursehero.com/file/p5m01uu/Potato-Dextrose-Broth-adalahmedia-yang-digunakan-untuk-membudidayakan-khamir/ (Diakses pada 28 Maret 2017, pukul 08:05) Eaton, Rice and Baird (ed.). 2005. Standard methods for the examination of water and wastewater, 21st ed., online. American Public Health Association, Washington, D.C.