BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Taman kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang terdapat dalam jalur pendidikan formal.Sesuai dengan tujuan TK menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI pasal 28 ayat 3 berbunyi : “ Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak- Kanak, Raudatul Athfal atau bentuk lain yang sederajat “. Pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun. Usia 4 sampai 6 tahun ini merupakan usia yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Menurut Muliawan (2009:15) pendidikan anak usia dini dua atau sering yang disingkat Paud adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia dua sampai enam tahun.Pendidikan anak usia dini disebut juga pendidikan usia prasekolah, taman bermain, atau taman kanak-kanak. Membelajarkan anak usia dini gampang-gampang susah. Kadang kita memberikan fasilitas belajar yang mahal dan berharap anak belajar banyak, tetapi kenyataannya malah anak tidak belajar. Kadang dengan mainan yang amat sederhana dan murah anak-anak sangat tertarik dan ingin tahu banyak tentang mainan itu dan mekanisme kerjanya. Bermain sambil belajar, dimana esensi bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran amat penting bagi PAUD. Pembelajaran anak usia din menggunakan esensi bermain. Esesnsi bermain meliputi perasaan senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan merdeka. Pembelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan, membuat anak tertarik untuk ikut serta dan tidak terpaksa. Guru memasukkan unsur-unsur edukatif dalam kegiatan bermain tersebut, sehingga anak secara tidak sadar telah belajar berbagai hal. Materi pembelajaran PAUD juga amat variatif. Ada pendapat yang menyatakan bahwa PAUD hanya
1
mengembangkan logika berpikir,
berprilaku, dan berkreasi. Adapula yang menyatakan bahwa PAUD juga mempersiapkan anak untuk siap belajar, yaitu siap belajar berhitung, membaca, menulis. Ada pula yang menyatakan bahwa materi pembelajaran bebas. Yang penting PAUD mengembangkan aspek moral, emosional, social, fisik motork dan intelektual. Banyak pertanyaan dari guru dan orang tua tentang bagaiman mengajarkan anak agar sesuai tingkat perkembangannya mampu mengenal bilangan, berhitung, membaca dan menulis.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu tentang bagaimana cara mengenalkan huruf kepada anak usia dini dengan metode lidi.
C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan malakah ini adalah untuk mengenalkan metode pengenalan huruf melalui media lidi kepada anak usia dini.
D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan tentang Pendidikan Anak Usia Dini. 2. Bagi Pembaca Dapat menjadi referensi dan informasi terkait penggunaan media lidi untuk pengenalan huruf terhadap Anak Usia Dini.
2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Cara Mengenalkan Huruf Dengan Metode Lidi Mengajarkan huruf pada anak usia dini tidaklah mudah. Karena dunia anak sebenarnya hanya bermain. Tapi tidak ada salahnya bila mulai mengenalkan huruf sejak usia dini, misalnya 2,5 tahun atau 3 tahun, sudah bisa untuk mulai menghafal ke 26 huruf. Di sini salah satu metode yang digunakan untuk mengenalkan huruf dengan Anak Usia Dini yaitu dengan menggunakan bahan dasar lidi. Metode ini di peragakan dengan cara membentuk huruf-huruf kapital seperti misalnya hurf “A”. Ambil tiga lidi yang telah dipotong dimana dua sisi ukurannya sama panjang dan satu sisi ukurannya lebih pendek. Dari kedua sisi sebelumnya lalu susun lidi yang sama ukurannya membentuk segi tiga dan satu ukuran yang lebih pendek diletakkan ditengah-tengah huruf yang membentuk segitiga tersebut.
3 cm 7 cm Jika semua berjalan lancar, sebelum 6 bulan anak-anak sudah bisa menghafal huruf tanpa nama-nama di belakangnya.
B. Mengenalkan Huruf Dengan Metode Lidi Kepada Anak Usia Dini Prinsip pembelajaran pada anak usia dini adalah belajar sambil bermain, bermain seraya belajar. Pembelajaran itu disusun sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan, gembira dan demokratis. Pembelajaran di PAUD harus menerapkan esesnsi bermaain. Jadi prinsip belajar sambil bermain ini mengandung arti bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus menyenangkan, bebas, aktif gembira an demokratis. Sering prinsip ini disalah artikan dimana pembelajaran di PAUD isinya hanya
3
bermain-main saja tanpa tujuan yang jelas, atau setelah belajar anak bebas bermain. Kegiatan pembelajaran di PAUD didesain untuk memungkinkan anak belajar. Setiap kegiatan pembelajaran harus menjiwai esensi bermain. Memang betul bahwa permainan baik untuk membelajarkan anak, tetapi permainan tersebut harus diberi muatan edukatif sehingga anak dapat belajar. Pengenalah huruf dengan media lidi merupakan salah satu metode yang mudah. Dengan cara guru menyediakan lidi dan memberikan media tersebut kepada masing-masing anak agar mereka lebih cepat memahami cara belajar dengan metode ini, anak juga lebih bisa mengenal huruf dengan mudah dan menyenangkan. Karena cara pembelajarannya mudah dimengerti oleh Anak Usia Dini.
C. Media Yang Belum Pernah Diperagakan Media yang belum pernah diperagakan yaitu lidi. Lidi adalah sebuh benda mati yang terbuat dari daun kelapa, yang sudah dibersihkan lalu diambil tulangnya yang disebut lidi, bisa untuk memperagakan atau untuk mempraktekan cara belajar anak-anak seperti membuat huruf “A”. Usia dini khususnya pada lima tahun pertama merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak. Semakin muda umur anak, semakin besar daya serapnya terhadap informasi baru. Perbedaan daya tangkap anak terhadap mengingat huruf dan angka harus dipupuk sejak dini yang akan dijadikan sebagai bekal bagi seorang anak memasuki dunia pendidikan dan sebagai langkah awal menguasai ilmu pengetahuan. Media pembelajaran dengan menggunakan metode konservatif, dimana guru hanya menerangkan materi yang ada dibuku membuat proses belajar mengajar cepat merasa bosan. Dalam hal ini media pembelajaran harus lebih kreatif dalam menerapkan metode pembelajaran guna meningkatkan kreatifitas dan minat siswa dalam belajar. Dengan adanya pengenalan huruf dengan metode medi lidi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa.
4
BAB III KAJIAN STUDI
A. Pengertian Pengenalan Huruf Bagi Anak Usia Dini Pendidikan usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental
dalam
memberikan
kerangka
dasar
terbentuk
dan
berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini, seperti: Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Paud Sejenis maupun Taman Kanak-kanak sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan. Sesuai dengan indikator yang tercantum dalam kurikulum PAUD tahun 2010, maka anak usia dini usia 4-5 tahun mulai perlu untuk diperkenalkan dengan macam–macam bentuk dan bunyi huruf. Seefeld & Wasik (2008:329–330) mengatakan bahwa pengenalan huruf merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan kepada para pembaca melalui pemahaman konsep bentuk dan bunyi huruf cetak. Harun Rasyid dkk, (2009:241) menyatakan bahwa mengenal huruf bagi anak PAUD dapat menumbuhkan konsep dan gagasan berfikir untuk mendukung kemampuan anak dalam berbahasa dan berbicara secara lebih lancar. Oleh karena itu, anak perlu dipahamkan tentang konsep huruf cetak yang meliputi bentuk dan bunyi huruf.Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan
pengalaman
sebanyak–banyaknya
kepada
anak
mengenai huruf cetak, adanya pengalaman yang berulang dan sesering mungkin terhadap huruf cetak, lama kelamaan anak akan mengerti akan fungsi dari huruf cetak yang dihubungkan dengan kemampuan membaca. Harun Rasyid dkk, (2009:129) mengatakan bahwa dalam mengenal huruf dengan menggunakan nama diri, nama benda di sekitarnya akan membantu anak untuk mengenal huruf–huruf, kata–kata dan suara, selain itu juga membantu anak untuk mulai belajar membaca dan menulis dengan cara menyambungkan antara bentuk huruf dengan bunyi huruf. Oleh karena itu
5
dalam mengenalkan huruf dengan memperlihatkan bentuk huruf dan bendanya menjadi bagian terpenting dalam membangun kemampuan berbahasa anak, terutama kemampuan literasi anak selanjutnya (Harun Rasyid dkk, 2009:129). Ehri & Mc Cormick (Seeefeld & Wasik, 2008: 330) mengatakan bahwa belajar abjad adalah komponen paling hakiki dan paling penting dari perkembagan baca tulis anak usia dini. Kuby & Aldridge 1997 (Seefeld & Wasik,2008:330) mengatakan bahwa dalam mengesoalisasikan antara sebuah konsep dan sebuah lambang, anak akan belajar bahwa sekelompok huruf yang tersusun dapat membentuk satu kata yang bisa dibaca dan dapat memberikan suatu informasi yang berarti bagi anak.Burhan Nurgiyantoro (2005:123) mengatakan bahwa pengenalan huruf biasanya tidak dilakukan secara langsung dengan menunjukkan huruf, melainkan melalui gambar–gambar tertentu, misalnya gambar jenis binatang atau gambar objek tertentu yang sudah dikenal anak. Slamet Suyanto (2005:165) mengatakan bahwa dalam upaya mengenalkan huruf kepada anak sebaiknya kenalkan dahulu huruf–huruf yang mudah bagi anak dan hindari huruf–huruf yang sulit.Untuk huruf–huruf yang sulit dapat diajarkan setelah anak mampu merangkai huruf. Harun Rasyid dkk, (2009:129) mengatakan bahwa dengan mulai memperkenalkan namadiri anak atau nama benda di sekitar anak akan membantu anak secara cepat dalam mengenal huruf, berilah penekanan pada satu huruf pertama dari nama mereka atau nama benda yang akan dikenalkan. Seefelt & Wasik (2008:331) mengatakan bahwa seseorang anak yang baru pertama kali mempelajari huruf abjad akan mulai mengerti tentang perbedaan huruf itu dengan mencirikan bentuk berbeda dari masing–masing huruf tersebut. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengenalan huruf pada anak usai dini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Oleh karena itu, bagi anak usia dini perlu dipahamkan konsep huruf yang meliputi bentuk dan bunyi huruf. Cara yang paling efektif untuk mengenalkan huruf pada anak usia dini adalah dengan menggunakan media papan flanel. Oleh karena itu bagi anak usia dini perlu dipahamkan tentang konsep huruf yang meliputi bentuk dan bunyi huruf .
6
Cara yang paling efektif untuk mengenalkan huruf pada anak usia dini adalah memperlihatkan bentuk huruf dan , berikan penekanan pada satu huruf pertama dari nama benda yang ingin dikenalkan serta memberikan contoh pengucapan yang benar dan jelas bagi anak.
B. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Sadiman,dkk (2009:6), istilah media itu sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium”yang secara harafiah berarti “perantara”yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan.Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan dari
pengirim
ke
penerima
sehingga
dapat
merangsang
pikiran,
perasaan,perhatian dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses belajar itu terjadi. Sementara menurut Criticos (Daryanto,2010:5) media merupakan komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.Berdasarkan definisi tersebut bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Sedangkan menurut Scharmm (Ellyawati, 2005:105), media pembelajaran merupakan salah satu teknologi pembawa pesan untuk keperluan pendidikan. Dalam hal ini media yang dimaksud dapat berupa televisi,video,film dan sebagainya yang tentu saja itu untuk mendukung proses belajar dikelas. Dari beberapa pendapat yang telah diungkapkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu bentuk teknologi yang digunakan sebagai perantara komunikasi dari komunikan menuju komunikan yang baik tercetak maupun audio visual sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian anak dalam proses pembelajaran.
7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengenalan huruf dengan metode lidi dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf terhadap Anak Usia Dini. Metode ini di peragakan dengan cara membentuk huruf-huruf kapital seperti misalnya hurf “A”. Jika semua berjalan lancar, sebelum 6 bulan anak-anak sudah bisa menghafal huruf tanpa nama-nama di belakangnya. Pengenalan huruf pada anak usai dini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan. Oleh karena itu, bagi anak usia dini perlu dipahamkan konsep huruf yang meliputi bentuk dan bunyi huruf.
B. Saran Lebih baik menggunakan cara sekarang karena lebih modern dan alat lebih canggih. Metode yang diperagakan memang mudah didapat, tetapi karena anak-anak sekarang lebih memilih cara memakai alat elektronik.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.bsi.ac.id/index.php/repo/viewitem/7881 https://bimba-aiueo.com/mengenalkan-huruf-anak-usia-dini/ https://herninofriyanti.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pembelajaran-anakusia-dini/ http://kaksaona.blogspot.com/2015/08/meningkatkan-kemampuan-mengenalhuruf.html http://pembelajaran-pendidikan.blogspot.com/2012/07/teknik-mengenalkan-hurufpada-anak-usia.html
9
CARA MENGENALKAN HURUF DENGAN MEDIA YANG BELUM DIPERAGAKAN
Nama Penulis : Dela Lijames : 1811250036
Dosen Pembimbing : Ixsir Eliya, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KOTA BENGKULU 2018 10
CARA MENGENALKAN HURUF DENGAN MEDIA YANG BELUM DIPERAGAKAN
Dela Lijames : 1811250036
ABSTRAK
Anak Usia Dini pada umumnya sudah mampu berkomunikasi secara lisan, namun untuk membaca anak masih mengalami kesulitan mengingat bahasa merupakan sistem yang rumit dan melibatkan berbagai unsur seperti, huruf, kata, kalimat dan tata cara melafalkannya. Untuk mengembangkan kemampuan, guru harus mampu menciptakan media berupa alat yang memotivasi anak dalam belajar. Media yang digunakan dibuat bervariasi agar anak tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Penggunaan
media
lidi
sebagai
metode
pembelajaran
bertujuan
meningkatkan kemampuan mengenal huruf terhadap Anak Usia Dini. Dari hasil pembelajaran menunjukkan pengenalan huruf melalui media dilakukan dalam proses belajar mengajar yang mengunakan alat praga lidi yang tidak membosankan dan membahayakan siswa, alat praga dapat digunakan secara individual maupun kelompok, agar siswa merasa tidak terbebani. Dan dari hasil pembelajaran dapat diketahui media lidi dalam mengenal huruf menunjukkan peningkatan pada setiap siklus.
Kata kunci : mengenal huruf, media lidi
11 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kemudian tak lupa pula salawat beriring salam pada Nabi besar Muhammad SAW karena beliau telah berhasil membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini. Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah yang berjudul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu, 29 Desember 2018
Penulis
12 iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Atas Karunia Allah SWT Karya ini akan saya persembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibuku yang ku cintai selalu 2. Almamaterku, tempatku menuntut ilmu selama ini 3. Nusa, Bangsa, serta Negara, dan Agamaku
13 iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i ABSTRAK ....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2 D. Manfaat Penulisa .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 3 A. Cara Mengenalkan Huruf Dengan Metode Lidi................................... 3 B. Mengenalkan Huruf Dengan Metode Lidi Kepada Anak Usia Dini ... 3 C. Media Yang Belum Pernah Diperagakan ............................................. 4
BAB III KAJIAN STUDI ................................................................................ 5 A. Pengertian Pengenalan Huruf Bagi Anak Usia Dini ............................ 5 B. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................... 7
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 8 A. Kesimpulan .......................................................................................... 8 B. Saran ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9
14 v