Kita semua para pemilik kendaraan bermotor, pasti pernah ngalami yang namanya kendaraan tak mau start alias gagal start. Salah satu penyebab utama adalah tak berfungsinya aki. Bisa jadi karena aki benar-benar rusak, atau cuma gagal charge. Apapun itu, lebih baik kita ketahui penyebabnya dan cari solusinya. TO
Peran penting aki Jadi, seperti yang kita ketahui, bahwa kendaraan bermotor dapat berjalan dikarenakan adanya tenaga. Tenaga ini adalah hasil dari beberapa proses pengolahan di dalam mesin beserta komponen di dalamnya. Dimulai dari fuel pump yang mendistribusikan bahan bakar ke karburator atau fuel injection. Lalu bahan bakar bercampur dengan oksigen kemudian dialirkan menuju ruang bakar untuk melakukan proses kompresi atau pembakaran bahan bakar. Sehingga dapat menghasilkan tenaga yang besar yang mampu menggerakkan kendaraan. Terlepas dari beberapa proses yang dijelaskan di awal tadi, semua sistem kelistrikan yang ditanamkan pada setiap kendaraan merupakan suatu hal yang sangat vital. Dan ironisnya, aki sebagai salah satu komponen yang punya peranan penting. Seperti ketika kita ingin menghidupkan starter, lampu penerang, lampu riting, dan lain sebagainya. Komponen yang bertugas memberi atau menyuplai aliran listrik untuk semua komponen tersebut adalah accu atau kebanyakan orang menyebut aki.
Tips menjaga aki agar awet dan tak cepat rusak Berikut adalah beberapa tips agar aki awet dan tak cepat rusak: Pertama, jika kendaraan tidak digunakan sama sekali, usahakan untuk tetap memanaskan mesin paling tidak selama 15-20 menit setiap harinya, hal ini bertujuan agar sistem pengisian aliran listrik tetap terjadi dan menyuplai aliran listrik yang stabil. Kedua, untuk jenis kendaraan sepeda motor, jika ingin memanaskan mesin di pagi hari dianjurkan untuk menggunakan kick starter. Hal ini bertujuan agar oli mesin terpompa lebih cepat dan melumasi seluruh komponen dalam mesin motor. Dan bila sekali starter mesin belum nyala, maka sebaiknya jangan menekan tombol starter secara terus-menerus. Beri jeda waktu sebentar untuk membuat daya aki kembali stabil terlebih dahulu.
Ketiga, jika melewati jalan yang rusak, usahakan untuk menghindari jalan yang berlubang yang dapat mengakibatkan goncangan berlebih pada kendaraan Anda. Sebab hal ini dapat dengan cepat merusak sel-sel yang berada di dalam komponen aki. Keempat, usahakan untuk selalu mengecek kabel terminal aki secara berkala. Dan juga usahakan agar tetap bersih dan tertutup rapat. Sebab jika terlalu lembab dikhawatirkan akan mengakibatkan korsleting aliran listrik.
Kelima, pastikan komponen kiprok atau regulator kendaraan Anda masih berfungsi dengan baik, karena komponen ini merupakan komponen yang vital dalam proses penyuplai aliran listrik keseluruh bagian kendaraan. TOP
Jenis-jenis Aki Aki sendiri memiliki dua macam jenis yaitu aki kering (maintenance free battery) dan aki basah. Seperti telah kita ketahui saat ini teknologi semakin maju dan berkembang dan banyak sekali teknologi terbaru yang dikeluarkan. Demikian juga halnya dengan jenis aki kering, yang dipilih oleh hampir semua pabrikan otomotif di dunia, untuk dipadukan dengan kendaraan pabrikan mereka. Contohnya teknologi terbaru saat ini yaitu fuel injection atau umumnya disebut motor tanpa karburator, teknologi ini membutuhkan aliran listrik yang kuat, stabil, praktis serta awet dan tahan lama. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa aki kering sangatlah baik dan cocok untuk digunakan pada komponen kendaraan terbaru saat ini, baik itu mobil maupun motor. Keunggulannya aki kering adalah bahwa pengguna tidak perlu terlalu sering mengecek dan memeriksa ukuran cairan elektrolit di dalamnya. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan aki ini juga akan memiliki kendala, maka dari itu dalam artikel ini saya akan mencoba mengulas cara merawat aki kering dengan tepat, agar memiliki usia pakai yang maksimal dan tentunya tahan lama.
Cara mengecek kondisi regulator pada mobil
Untuk mengetahui kondisi regulator pada mobil dapat dilakukan beberapa cara. Pertama, yaitu dengan cara melepas salah satu kutub terminal aki dalam keadaan mesin hidup. Jika mesin masih hidup dan RPMnya meningkat sedikit artinya regulator dalam keadaan baik. Adapun cara yang lebih tepat yaitu dengan cara mengukur voltase aki dengan alat ukur atau AVO meter. Untuk type kendaraan dengan kapasitas aki 12 Volt jika diukur dalam keadaan hidup mesin nilainya harus mencapai 13,6 Volt hingga13,8 volt, jika dalam keadaan mati nilai nya harus mencapai 12,5 Volt hingga 12,8 Volt. Untuk kendaraan dengan kapasitas aki 24 Volt, jika diukur dalam keadaan hidup mesin nilainya harus mencapai 26 Volt hingga 27,5 Volt. Jika dalam keadaan mati nilainya tidak boleh kurang dari 25 Volt. Jika daya mulai melemah, segera lakukan pengisian ulang lagi atau charge. Recharge dengan menggunakan alat khusus yang memiliki daya kecil dan stabil yaitu sekitar 0,5 Amper. Fungsinya untuk membuat daya listrik atau aki kembali penuh. Proses recharge membutuhkan waktu sekiytar 5 hingga 8 jam, bergantung pada berapa besar daya aki tersebut. Jika mungkin terlalu sulit bagi Anda untuk melakukan perawatan aki sendiri, ada baiknya Anda menyerahkan perawatan ini kepada pihak bengkel atau teknisi yang tentunya sudah ahli dalam bidang ini. TOP
Daftar merek aki
Adapun beberapa merek aki kering yang umum dijual dipasaran, antara lain Yuasa, GS, Gold Shine, Toyo, MF dan sebagainya. Tetapi bagi Anda yang menginginkan aki dengan garansi paling lama, ada baiknya memilih produk Amaron. Sebelumnya mohon maaf disini saya bukan menawarkan produk. Tapi memang kenyataanya Amaron adalah aki kering dengan garansi resmi 1 tahun. Untuk merek dagang seperti MF, Toyo, gold shine, Motto batt yang pernah saya gunakan untuk pelanggan saya umumnya mampu bertahan selama dua tahun, tentunya dengan perawatan yang baik, keunggulan dari aki ini hanyalah harganya yang relatif murah tapi tentunya memiliki garansi. Yuasa dan GS Astra Otoparts merupakan merupakan merek dagang yang sudah sangat terkenal dipasaran dan kualitasnya pun sudah terjamin, sayangnya banyak toko yang menjual produk ini tapi tidak memberikan garansi. Bagi anda yang memang telah mempercayai produk ini ada baiknya jika membeli di toko khusus aki, selain bergaransi mutunya pun lebih terjamin. TOP
Keunggulan aki hybrid GS
Sumber:
jualaki.com
Namun bagi Anda yang masih yakin dengan aki basah sebaiknya Anda memilih produk GS hybrid. Bukan karena produk lainnya kurang bagus, tetapi karena GS hybrid memiliki indikator yang memudahkan Anda untuk melakukan perawatan. Demikian ulasan saya kali ini soal aki. Jika punya pertanyaan, jangan segan untuk
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Cara Pengukuran Berat Jenis Elektrolit Pada Baterai | teknik ... teknik-otomotif.com
Membuat Battery Charger DC – DC dengan Arus Radiant ( Radiant ... teguh-wi.blogspot.com
cara kerja Hidrometer ~ Tekanan tekananasyik.blogspot.com
Baterai ~ Mechanical Corner riastypurwandari.blogspot.com
Cara Pengukuran Berat Jenis Elektrolit Pada Baterai | teknik ... teknik-otomotif.com
Cara Pengisian Baterai (Accu/ Aki) dengan Baterai Charger | teknik ... teknik-otomotif.com
Blora ARI AYIK: belajar aki (cara ngecas battery, sistem,fungsi dan ... ariayik.blogspot.com
Tips Merawat Aki/ Accu Agar Tidak Cepat Tekor dan Soak | teknik ... teknik-otomotif.com
Jual Alat Test Air Aki / Hydrometer / HIDRO METER OPT Peralatan ... bukalapak.com
Baterai ~ Mechanical Corner riastypurwandari.blogspot.com
PENGUJIAN, PEMELIHARAAN/ SERVIS, DAN PENGGANTIAN BATERAI psbtik.smkn1cms.net
Makalah Accu pdfcoke.com
CARA MEMERIKSA DAN PERAWATAN BATERAI /AKI | AUTOMOTIF automotif123.blogspot.com
Materi Baterai atau AKI : MOBIL OTOMOTIF | AUTOMOTIVE ENGINEER matsuanisahwati.blogspot.com
PENGUJIAN, PEMELIHARAAN/ SERVIS, DAN PENGGANTIAN BATERAI psbtik.smkn1cms.net
Makalah Accu pdfcoke.com
Cara cek dan periksa aki mobil - OMBRO bacabrosur.blogspot.com
Makalah Accu pdfcoke.com
CARA MEMERIKSA DAN PERAWATAN BATERAI /AKI | AUTOMOTIF automotif123.blogspot.com
CARA MEMERIKSA DAN PERAWATAN BATERAI /AKI | AUTOMOTIF automotif123.blogspot.com
Cara cek dan periksa aki mobil - OMBRO bacabrosur.blogspot.com
Definisi Aki dan Jenis jenisnya dokumen.tips
AGI...MARGIONO ABDIL BERB margionoabdil.blogspot.com
Makalah Accu es.pdfcoke.com
Makalah kp pemeliharaan baterai slideshare.net
Charger pdfcoke.com
Cara Pengisian Baterai (Accu/ Aki) dengan Baterai Charger | teknik ... teknik-otomotif.com
BAGAIMANA CARA PERAWATAN BATERAI PADA KENDARAAN | HARBLOGGER hariyanto0513.blogspot.com
Kimia Teknik Aki pdfcoke.com
Cara cek dan periksa aki mobil - OMBRO bacabrosur.blogspot.com
CARA MEMERIKSA DAN PERAWATAN BATERAI /AKI | AUTOMOTIF automotif123.blogspot.com
Rangkaian Amplifier Menggunakan Baterai Aki / Accu | Kre@tips DIY teguh-wi.blogspot.com
Kimia Teknik Aki pdfcoke.com
Proses Aki Hingaa Menjadi Listrik pdfcoke.com
SOLUSI BATTERY: Cara Buat Charger Aki Motor dan Mobil mitrabaterai.blogspot.com
merawat_baterai pdfcoke.com
Proses Aki Hingaa Menjadi Listrik pdfcoke.com
Baterai (Aki) ~ Engine Teacher retnoengineteacher.blogspot.com
Makalah Accu dokumen.tips
Sel Aki Kering ~ Elsa Septigiani Pujiantari elsaelsatari.blogspot.com
Tugas Makalah Tentang Aki dan Fungsinya - Tk. Pandawa Lima pandawalimatk.blogspot.com
Proses Aki Hingaa Menjadi Listrik es.pdfcoke.com
Baterai ~ Mechanical Corner riastypurwandari.blogspot.com
RPP BATERAI es.pdfcoke.com
BAB 5 SUMBER ARUS (BATERAI) | ferdinandus rua - Academia.edu academia.edu
Baterai (Aki) ~ Engine Teacher retnoengineteacher.blogspot.com
Cara Mengukur Arus, Tahanan dan Tegangan Listrik | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Sel Aki Kering pdfcoke.com
Macam-Macam Alat Ukur Mekanik, Elektrik dan Pneumatic | teknik ... teknik-otomotif.com
Makalah Accu es.pdfcoke.com
Jual Produk Alat Cek Aki Murah dan Terlengkap | Bukalapak bukalapak.com
PUSATRIK.COM pusatrik.com
Definisi aki slideshare.net
Cara Kerja Regulator Konvensional Pada Sistem Pengisian | teknik ... teknik-otomotif.com
Cara Kerja Regulator Konvensional Pada Sistem Pengisian | teknik ... teknik-otomotif.com
Fungsi Outside Caliper dan Cara Penggunaannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
Cara Kerja Regulator Konvensional Pada Sistem Pengisian | teknik ... teknik-otomotif.com
PUSATRIK.COM pusatrik.com
bab 5 sumber arus (baterai) studylibid.com
Definisi aki slideshare.net
1200 × 715
Contoh Laporan BAB III Perbaikan Kelistrikan Sepeda Motor Mio Sporty ... sutiartosite.wordpress.com
Definisi aki slideshare.net
SERVIS DAN PERAWATAN RUTIN BATERAI vedcmalang.com
Definisi aki slideshare.net
Fungsi Compression Tester dan Cara Menggunakannya | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
BATERAI.docx dokumen.tips
Aplikasi Penggunaan Magnet dan Elektromagnet pada Kendaraan | teknik ... teknik-otomotif.com
Definisi aki slideshare.net
Cara Kerja Boster Rem Vakum Tipe Diafragma Tunggal | teknik-otomotif.com teknik-otomotif.com
526 × 374Gambar bisa saja memiliki hak cipta. Pelajari Lebih Lanjut
Fungsi Hydrometer dan Cara Penggunaannya | teknikotomotif.com teknik-otomotif.com Buka semua tutup sel baterai dan masukkan alat ukur hydrometer ke dalam masing-masing sel baterai kemudian tekan pipet untuk menghisap elektrolit ke dalam ... Buka Tambahkan
Gambar terkait:
ke Koleksi Bagikan
Tampilkan lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Baterai adalah alat yang mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan energi kimia. Baterai belumlah dikenal di zaman dahulu kala. Orang-orang bahkan belum mengenal listrik. Penerangan hanya bersumber dari api. Seiring dengan kemajuan zaman, orang-orang terus berpikir untuk menemukan kehidupan yang lebih efisien. Manusia terus melakukan penelitianpenelitian untuk menemukan suatu cara hidup yang lebih maju. Berawal dari penemuan artifak kuno yang ternyata berupa baterai sederhana di Baghdad pada tahun 1930, membuat perhatian dunia tertuju pada berbagai penelitian untuk pengembangan baterai serta pembuatan baterai. Penemuan artifak di Baghdad tersebut menunjukkan bahwa awal mula ditemukannya baterai adalah di Baghdad di mana ilmuwan Islamlah yang mempunyai kontribusi terbesar pada sejarah awal perkembangan baterai. Namun, yang tercatat secara pasti dalam sejarah adalah yakni jenis-jenis baterai awal yang dibuat oleh manusia yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel aki. Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "menyimpan listrik agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda beda sesuai kebutuhan, serta dapat dipindah pindahkan. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama akumulator, accu, atau lebih sering disebut aki. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Apa
yang
Rumusan dimaksud
dengan
Apa saja fungsi Apa saja konstruksi Apa saja bagian dari Apa saja tipe dan jenis Bagaimana prinsip kerja Bagaimana cara merawat
Mengetahui Mengetahui Mengetahui Mengetahui Mengetahui Mengetahui Mengetahui
definisi fungsi konstruksi bagian tipe dan jenis prinsip kerja cara merawat
baterai baterai baterai baterai baterai baterai baterai
Masalah (aki)? (aki)? (aki)? (aki)? (aki)? (aki)? (aki)?
baterai baterai baterai baterai baterai baterai baterai
Tujuan (aki) (aki) (aki) (aki) (aki) (aki) (aki)
BAB II PEMBAHASAN A.
Sejarah
Baterai
Lead-acid battery dikenal sebagai Accu / Aki, ditemukan pertama kali di dunia di tahun 1800 oleh Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia tahun 1745. Dengan susunan elemen pertama yang dibuatnya, yang disebut sebagai “voltaic pile” maka dengan begitu ditemukan pembangkit listrik yang praktis untuk pertama kali. Berikutnya di tahun 1859, Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang dilahirkan di Orthez Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang dapat di charge berulang-ulang
(recharge). Bekerja di Paris sebagai asisten dosen jurusan fisika, Plante mulai merancang sebuah baterai yang dapat menyimpan tenaga listrik yang dapat dipergunakan. Aki mobil yang dipergunakan sekarang aki temuan Gaston Plante. Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat timah dengan pasta yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan terobosan besar yang menuntun langsung ke industri pembuatan Lead Acid Battery. Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan pada plat yang berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu pasta melekat lebih baik pada plat timah dibanding dengan temuan Faure, tapi Sellon masih menggunakan plat antimoni, pada tahun yang sama Volmar mengembangkan proses yang sama dengan Sellon tapi dengan menggunakan plat timah berkisi-kisi (grid). Lead-acid battery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada material kemasan dan sistem produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan listriknya, memperpanjang umurnya dan lebih bisa diandalkan, tetapi prinsip kerja baterry sampai sekarang masih tetap sama dengan ketika pertama kali ditemukan. B.
Definisi
Baterai
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektrodaelektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel. C.
Fungsi
Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya. D. Berdasarkan
Konstruksi konstruksi
baterai
dibedakan
Baterai menjadi
2
macam
yaitu
:
a. Konstruksi Comound Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case. b. Konstruksi Solid Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan seri dari sel-selnya. E. Komponen Battery
a. Kotak Baterai Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelatpelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah. b. Elektrolit Baterai Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat. Pembetulan BJ = Harga pembacaan + 0,0007 x (Temp. elektrolit - 200C) c. Sumbat Ventilasi Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah. d. Plat Positif dan Plat Negatif Plat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas plat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, plat-plat tersebut terdiri dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada pelat negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu. Halhal yang perlu diketahu tentang plat yaitu: Plat positif terbuat dari lead peroxida Plat negatif terbuat dari spongy lead - Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama. - Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan negatif - Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan terhadap asam. - Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat. e. Untuk
memisahkan
tiap-tiap
sel
(-)
maupun
sel
Separator (+).
f. Lapisan Serat Gelas (Fiber Glass) Antara plat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi melindungi separator. g. Penghubung Sel Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-) dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama dinding penyekat melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang kedua melalui (Through The Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan. h. Untuk
menambah
F.
daya
Sel baterai
dalam
satuan
Tipe
Baterai amphere. Baterai
a. Tipe Basah (Wet Type) Adalah accu yang paling banyak digunakan pada kendaraan hingga saat ini. Accu ini berisi air accu (cairan asam belerang / sulfuric acid). Pada accu basah, terdapat lubang dengan tutup yang dapat dibuka-tutup untuk menambah air accu. Air accu dapat berkurang saat accu digunakan. Hal ini terjadi karena reaksi kimia di dalam accu antara air accu dengan sel accu. Baterai tipe basah (wet type) terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik (full charged) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Baterai ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi (charge) secara periodik. Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai. Reaksi ini disebut “self discharge”. Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai) akan kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa pemakaian melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge” Sebab-sebab self discharge sebagai berikut : · Plat negatif beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit membentuk timbal sulfat (Pb SO4) · Hubungan singkat antara plat positif dan plat negatif melalui endapan dari material aktif · Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positif dan negatif akan terjadi reaksi elektrokimia local. Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan berkurang meskipun tidak dipakai. Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai akan lebih cepat dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self Discharge”. Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila elektrolit atau air suling yang diisikan ke dalam baterai mengandung material-material yang tidak diinginkan, karena akan menimbulkan reaksi local. b.
Tipe
Kering
(Dry
Type)
Baterai tipe kering (Dry Type) terdiri dari plat-plat (positif & negatif) yang telah diisi penuh dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah.
Elemen-elemen bateraij ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian diangkat dari larutan elektrolit lalu dicuci dengan air dan dikeringkan. Kemudian plat-plat tersebut dirangkai dalam case baterai. Sehingga biala baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa discharge kembali. Baterai kering terdiri atas suatu silinder seng sebagai anode dan batang karbon sebagai katode. Silinder diisi pasta yang terdiri atas campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), sedikit air, dan di tengah pasta itu diletakkan batang karbon.Karena karbon merupakan electrode inert (sukar bereaksi), pasta berfungsi sebagai oksidator (katode). Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut. Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2eKatode : 2 MnO2(s) + 2 NH4- (aq) + 2e- → Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l) Redoks : Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) → Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l) Selanjunya,
Zn
Zn2+(aq)
dan +
NH3membentuk 4
ion
kompleks
NH3(aq)
→
[Zn(NH3)4]2+ [Zn(NH3)4]2+(aq)
Potensial tiap baterai kering adalah 1,5 volt. Baterai kering jika sudah habis tidak dapat diisi ulang sehingga disebut sel primer. Untuk membuatnya tahan lama, maka NH4Cl digantidengan KOH. Reaksi yang terjadi sebagai berikut : Anode Katode
:2
Redoks
:Zn(s)
G.
:Zn(s) MnO2(s) +
2
+ +
2
2 OH-(aq) H2O(l) + 2e-
MnO2(s)
+
2
H2O(l)
Jenis
→ → 2 →
Zn(OH)2 MnO(OH)(s)
Zn(OH)2(s)
+
2
+ +
2
2eOH-
MnO(OH)(s) Baterai
Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis-jenis aki sebagai berikut: a. Aki basah konvensional b. Aki hybrid c. Aki kalsium d. Aki bebas perawatan/maintenance free (MF) e. Aki sealed a. Aki Basah Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki . Selselnya menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama. b. Accu Hybrid Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
c. Accu Calcium Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional. d. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF) Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki . Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium. e. Accu Sealed ( aki tertutup) Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki selfdischarge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin. H.
Prinsip
Kerja
Baterai
Prinsip kerja battery secara umum adalah sebagai berikut: 1. Saat baterai mengeluarkan arus: a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah menjadi air (H20). b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak. 2. Saat baterai menerima arus Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah). Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh). PERUBAHAN
KIMIA
SELAMA
PENGISIAN
DAN
PEMAKAIAN
1. Perubahan Kimia pada saat Pelepasan Muatan Listrik Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak). 2. Perubahan Kimia pada saat Pengisian Muatan Listrik Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh. 3. Penurunan Berat Jenis Accu Zuur selama Pelepasan Muatan Listrik Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%
4. Berat Jenis Accu Zuur Tergantung dari Suhu Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah
untuk
suhu
20°C.
Rating Kapasitas Battery Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu: 1. Cranking Current Ampere (CCA) Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya. The Internasional standard memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere). Nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih. 2. Kapasitas layanan adalah banyaknya memberikan arus sebesar 25 ampere Tegangan tidak boleh turun dibawah
Reserve Capacity waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian dilepas. 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
3. Ampere Hour Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 AH. Rumus menentukan kapasitas baterai adalah: AH = A (amper) x H (Jam) JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 Oc. Kapasitas
dan
Pengetesan
Baterai
Kapasitas Baterai Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan melepaskan arus tetap, sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan dengan mengalikan besar arus pelepasan dengan waktu pelepasan dan dinyatakan dalam AH (Ampere Hour). Jadi untuk menyatakan kapasitas baterai, perlu ditentukan laju arus pelepasan. Karena kapasitas baterai tergantung dari kuat arus pelepasan. Misalnya suatu baterai mempunyai kapasitas 100 AH untuk laju arus 20 jam. Ini berarti baterai tersebut sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam. Tapi tidak berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam. Jadi jika ingin membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu laju arus pelepasan muatan listriknya. Pengetesan Battery Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit. Hydrometer dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada temperature standar (JIS) 20oC (68oF). Untuk menentukan pembacaan berat jenis yang benar adalah sebagi berikut : Bila suhu di atas 20oC (68oF), ditambah 0,0007 tiap kenaikan 1oC. - Bila suhu di bawah 20oC (68oF), dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1oC.
Sebagai contoh, pada suhu 49oC didapatkan pembacaan berat jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya 29oCdi atas standar yang ditetapkan yaitu 20oJIS. Sehingga pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai berikut : S20 = = Jadi
= 1.2597 1,2597 pembacaan
I. Hal-hal
St
+
0,0007 0,0007 0,0203
+ +
yang
benar
setelah
dikoreksi
Cara yang
perlu
–
(t
dengan
= temperature
Perawatan diperhatikan
tentang
20) 20) 1,28
–
(49
adalah
1,28
Baterai battery
(accu):
1. Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman. 2. Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya. 3. Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat. 4. Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru. 5. Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu. Pemeriksaan
Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu: 1. Pemeriksaan Visual Pemeriksaan visual meliputi : a. Kotak baterai Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang. b. Sel-sel baterai Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai. c. Terminal baterai dan konektor kabel Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor. d.
Jumlah
elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level. e.
Kabel
Baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai. f. Pemegang Baterai Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin/ grease. 2. Pemeriksaan Elektrolit dan Kebocoran Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu. Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 1,130. Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah: S S St t
20 20
ºC ºC : :
=
St Berat Nilai Temperatur :
+ 0,0007 jenis pada pengukuran elektrolit
x (t temperature berat saat
20
20) ºC jenis pengukuran
Contoh: Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260. S 20 ºC = St + 0,0007 x (t 20) = 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20) = 1,260 – 0,014 = 1,246 Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut: Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
Bisa juga menggunakan alat hydrometer yaitu alat untuk mendeteksi berat jenis pada cairan elektrolit pada baterai Cara mengoperasikan hidrometer sebagai berikut: a. Masukkan ujung hydrometer kedalam lubang sel sampai menjentuh permukaan caira elektrolit b. Tekan karet pada ujung hydrometer sampai ke dalam c. Setelah kembali ke posisi semula maka kalian dapat melihat hasil yang di tentukan pada aurometer Cara menghitung hasil penggukururan berat jenis air elektrolit dapat dilihat pada tabel diatas sebagai berikut: a. Good/warna hijau = Kondisi air elektrolit sangat baik b. Fair /warna putih = Kondisi caira accu baik c. Recharge/warna merah = Kondisi air elektrolit perlu pengisian / stroom 3.
Pengujian
Beban
Untuk melakukan pengetesan dengan aman, dibutuhkan peralatan dan pengalaman yang memadai. Karena itu, sebaiknya tes ini dilakukan di bengkel baterai. Kalau ingin melakukan, buanglah arus dari baterai sebanyak empat kali dari kapasitasnya. Setelah itu, diamkan baterai selama lima detik, kemudian ukur tegangan baterai. Tegangan terminal harus 9,6 Volt atau lebih. Jika kurang, ganti baterainya. Kebocoran Arus Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan. Mobil sulit distart di pagi hari, adalah salah satu akibat yang ditimbulkan dari : a. Clamp Pengikat kutub + dan – aki yang kurang kencang, atau timbulnya kerak putih disekitar kepala aki. b. Kondisi air accu (electrolit) yang kurang sesuai dengan yang dipersyaratkan di bagian luar aki. c. Bagian body accu sudah mengembung atau bocor. Cara
Menghemat
Accu
Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak', ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat harganya cukup mahal. a. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu
dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga bulan. b. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan. c. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus diukur dengan hidrometer secara berkala. Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan berkurang kemampuannya dan rusak. Trik
Memperpanjang
Usia
Accu
1. Pastikan semua peralatan elektronik telah dimatikan sebelum kita mematikan mesin. Berbagai peralatan yang dibiarkan hidup tidak hanya akan menguras daya accu mobil tetapi juga berisiko merusak sistem listrik mobil. 2. Pastikan accu mobil sudah terisi penuh (sudah dicharge) jika kita tidak menyalakan mobil selama satu atau dua minggu. Jangan biarkan accu mobil kering (tidak terdapat daya listrik). Memanaskan mobil secara teratur meskipun tidak digunakan baik untuk menjaga agar accu tetap terisi. 3. Hindari korosi. Korosi atau karat pada terminal accu dapat memperpendek umur accu. Bisa disemprot silicon atau penetran pada kutub kutub accu untuk perawatan. Jika tidak sempat membersihkan sendiri, pastikan montir di bengkel untuk memeriksa dan membersihkan terminal accu secara teratur. 4. Periksa adanya kabel yang longgar serta periksa pula dudukan accu. Dudukan accu yang berkarat dianjurkan untuk diganti. Dudukan yang rusak atau berkarat berpotensi membuat posisi accu tidak stabil sehingga akan bergetar atau berpindah posisi yang pada gilirannya memperpendek umur accu. 5. Drive belt pada mobil juga perlu diperiksa secara berkala. Belt yang rusak akan membuat proses charging accu tidak sempurna. 6. Mengunakan tambahan lampu dan aksesori dengan bijak, dan sesuaikan dengan kapasitas accu. Perawatan Hal-hal
Baterai yang
perlu
diperhatikan
pada
saat
penyimpanan
baterai
:
1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk dan tidak kena sinar matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi kimia (self discharge) 2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan pemakaiannya. 3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu minimal 1 bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak cepat rusak. Peringatan
Keselamatan
Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada beberapa kasus. Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri kita dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh. Selain hal-hal di atas, perhatikan dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini: 1. Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi besar pada saat bekerja dengan aki.
2. Pastikan tempat sekitar kita bebas dari sumber api ataupun percikan api, bahkan rokok. Sumber api dapat menyebabkan aki meledak. 3. Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat. 4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. 5. Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat pelepasan aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat pemasangan aki. 6. Jangan pernah bersentuhan dengan aki pada saat pengisian aliran listrik (charging), pengetesan, atau penyetruman mesin. 7. Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik. 8. Sebelum menggunakan alat yang dapat menghantarkan listrik (konduktor), pindahkan barangbarang yang mengandung metal yang ada pada tangan ataupun lengan (jam tangan).
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan
1. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik 2. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan pada kendaraan. 3. Konstruksi baterai ada dua yaitu konstruksi comound dan konstruksi solid 4. Komponen dari baterai yaitu kotak baterai, elektrolit, sumbat ventilasi, plat positif dan negatif, separator, lapisan fiber glass, penghubung sel, sel baterai 5. Tipe baterai yaitu tipe basah dan tipe kering B.
Saran
Penulis menyarankan apabila memerlukan baterai sebaiknya baterai yang berkualitas dan juga dipergunakan seperlunya atau dirawat dengan sebaik mungkin serta dipergunakan sesuai aturan yang ada supaya tidak menimbulkan kecelakaan atau meledak saat dipergunakan pada saat keadaan tertentu. Dengan demikian terhindar dari jangkauan anak-anak serta menjadikan ramah lingkungan.
belajar aki (cara ngecas battery, sistem,fungsi dan unsur kandungan) Blora.. fb:
[email protected]
Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energy listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbale sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.
Ketika aki dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapat pada anode (reduksi) dan katode (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara anode dan katode tidak ada beda potensial, artinya aki menjadi kosong. Supaya aki dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik kea rah yang berlawanan dengan arus listrik yang dikeluarkan aki itu. Ketika aki diisi akan terjadi pengumpulan muatan listrik. Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam disebut tenaga aki. Pada kenyataannya, pemakaian aki tidak dapat mengeluarkan seluruh energy yang tersimpan aki itu. Oleh karenanya, aki mempunyai rendemen atau efisiensi. Rangkaian Pengisi Accu. Hampir semua jenis kendaraan-terutama kendaraan bermotor, umumnya menggunakan accu. Fungsinya untuk menghidupkan mesin dan mengaktifkan kerja sistem pengapian, membuat peran aki tak bisa disepelekan, bahkan masuk ke dalam kategori sangat penting. Oleh karena itu, aki juga perlu mendapatkan perhatian dan perawatan khusus. Accu (aki) mobil ataupun motor yang paling banyak digunakan adalah [...] Membuat Charger Accu Cepat Rangkaian Charger Accu Cepat. Pelayanan yang cepat dan akurat sangat didambakan setiap orang. Dengan kecepatan pelayanan tentu tidak banyak waktu yang terbuang. Dengan demikian waktu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Mungkin Anda pernah mengeluh sewaktu mengisi ulang accu mobil atau sepeda motor Anda karena proses pengisiannya lama. Di saat yang sama Anda pun dituntut datang atau [...] Rangkaian Charger Ponsel Menggunakan Accu Sepeda Motor Rangkaian Charger Ponsel Menggunakan Accu Sepeda Motor. Ini adalah cara sederhana dan mudah untuk memanfaatkan arus dari batere (accu) sepeda motor untuk mengisi Ponsel. Sebagian besar batere ponsel memiliki tiga 1,2 volt sel membuat tegangan menjadi 3,6 volt. Untuk isi ulang yang cepat dari batere, setiap sel membutuhkan lebih dari 1,2 volt dan arus yangkebanyakan sepeda motor keluaran sekarang telah menggunakan aki kering / MF type maintenance free namun ada juga motor2 baru yang tetap masih mengandalkan aki basah sebagai battery penyimpan sumber arus
kelistrikannya. namun banyak pengguna motor yang mengeluh tegangan aki cepat drop, indikasinya tidak kuat untuk starter engine, padahal aki basah mempunyai karakter arus lebih besar dari pada aki kering dan berpotensi lebih awet asalkan dilakukan perawatan dengan benar, yups, berikut ini beberapa tips untuk merawatnya…: 1. Pantau kuantitas maupun kualitas air aki. Mestinya air aki selalu terjaga di antara garis low level dan upper level yang biasa tertera pada kotak aki. Bila berada di bawah low level segera tambahkan. Karena, air aki berfungsi untuk membantu mendinginkan sel-sel aki. Bila air aki berkurang dan tidak segera ditambah, sel-sel di dalam aki bisa menjadi berubah bentuk (melengkung, harusnya sel-sel ini sejajar dan tegak lurus). Lengkungan sel-sel ini bisa membuat plat positif dan negatif bersentuhan, yang akhirnya memicu konsleting. Konsleting itulah yang membuat aki tidak mampu menyimpan setrum. (isilah dengan air aki / aquades (H2O) jangan dair aqqu zuur (H2 SO4), karena aqqu zuur hanya dipakai untuk pengisian pertama, sewaktu aki masih baru dibeli. 2. Periksa terminal-terminal pada aki. Cek apakah terjadi korosi atau tidak. Korosi dapat dibersihkan dengan menyiramkan air panas pada terminal-terminalnya, kemudian semprot dengan cairan penghilang karat. Lihat juga kabel-kabel positif dan negatif. Mungkin kendor atau longgar. Korosi dan kabel yang kendor membuat daya hantar arus listrik lemah. Sehingga, arus yang mengalir ke motor starter kecil dan tidak cukup kuat untuk memutar mesin. Beri gemuk atau grease pada terminal-terminal untuk mencegah korosi. 3. Selesai berkendara, matikan dulu komponenkomponen kelistrikan(apalagi yg sitem head lamp nya ter relay langsung dengan aki, spt contohnya tiger, megapro, atau vixion) sebelum mematikan mesin, agar pada saat dihidupkan kembali beban accu fokus ke sistem STARTER. 4.jangan terlalu banyak menambah variasi kelistrikan diluar kelistrikan standart nya sepeti contoh nya lampu variasi, klakson mobil, atau alarm, (untuk alarm gunakan hanya saat parkir di luar rumah, karena saat alarm bekerja kondisi parkir arus aki tersedot dan terkonsentrasi di situ, sebaiknya saat parkir dirumah / dalam waktu yg lama cukup guanakn kunci ganda +
gembok yg double, untuk memper awet usia aki) Ingat, daya tahan dan kekuatan aki sangat dipengaruhi perawatan. Biasanya, dalam satu tahun aki sudah mulai bermasalah, misalnya tidak sanggup lagi menyimpan tegangan dalam waktu yang lama. Dengan perawatan yang baik dan tepat, masa pakainya bisa lebih dari satu tahun. semoga bermanfaat untuk juragan2 yg masih memakai aki basah Elemen kering atau baterai adalah sumber tegangan yang dapat lebih lama mengalirkan arus listrik daripada elemen Volta. Elemen kering dibuat pertama kali pada tahun 1866, kimiawan Perancis oleh George Leclanche. Elemen kering ini terdiri atas Zn yang berbentuk bejana dan logam dalam Zn ini dilapisi karbon (batang arang). Karena batang arang memiliki potensial lebih tinggi daripada Zn, maka batang arang sebagai anoda, sedangkan Zn sebagai katoda. Di bagian dalam elemen kering ini terdapat campuran antara salmiak atau amonium klorida (NH4Cl) serbuk arang dan batu kawi atau mangan dioksida (MnO2). Campuran ini berbentuk pasta yang kering. Karena elemen ini menggunakan larutan elektrolit berbentuk pasta yang kering maka disebut elemen kering. Pada elemen kering, NH4Cl sebagai larutan elektrolit dan MnO2 sebagai depolarisator. Kegunaan dispolarisator yaitu dapat meniadakan polarisasi. Sehingga arus listrik pada elemen kering dapat mengalir lebih lama sebab tidak ada gelembung-gelembung gas. Arus listrik pada baterai mengalir searah dan terjadi bila kutub positif dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh sebab itu aliran baterai dinamakan Direct Current (DC). Untuk menambah tegangan listrik baterai dapat disusun secara seri, yaitu disusun berurutan dengan kutub positif-negatif dengan berselang-seling. Misalnya 3 buah baterai mempunyai tegangan 1,5 volt yang disusun seri akan mempunyai tegangan 4,5 volt. Susunan seperti ini sering kita jumpai pada alat-alat listrik sederhana seperti senter dan walkman. Adapun pasangan paralel adalah jika masing-masing kutub baterai yang sama saling dihubungkan, tegangan listrik yang didapat bertambah, tetapi arus yang mengalir akan menjadi lebih besar. Komponen di dalam aki basah, hybrid dan kering sama saja
Sudah paham seluk-beluk aki dan bedanya . Biar lengkap dibahas juga bagian penting aki . Apalagi fungsi aki tipe basah (konvensional), hybrid dan kering (maintenance free), sama menyuplai setrum ke komponen kelistrikan motor. Informasi ini sangat penting agar pemilik motor lebih paham tugas dan fungsi aki , terutama saat melakukan perawatan juga dapat mengetahui kondisi aki yang baik atau sudah rusak. Berikut ini bagian-bagiannya: 1. Kotak aki : Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen aki yang terdiri atas cairan aki , pelat positif dan pelat negatif berikut separatornya. 2. Tutup aki : Berada di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang pengisian air aki ke dalam wadahnya. Sehingga aki tidak mudah tumpah. Di aki kering tertentu tidak ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh dibuka. 3. Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat serta sebagai saluran penguapan air aki . Sedang tipe MF, gas hydrogen dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang ventilasi. 4. Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif dibuat dari logam timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif hanya dibuat dari logam timbel (Pb). 5. Air aki : Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4). 6. Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk memisahkan atau menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling bersinggungan yang dapat menimbulkan short alias hubungan arus pendek. 7. Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi cairan aki , pelat positif dan negatif berikut seperatornya. 8. Terminal aki : Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan ujung dari rangkaian pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban arus macam lampu dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal positif dan juga negatif . 1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua
material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak) .2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh. PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR SELAMA PELEPASAN MUATAN LISTRIK Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70% BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki . Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk suhu 20°C. ACCU(mulator) atau sering disebut aki , adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat
ditemui. Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis. Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak disebut elemen Volta). Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah ‘disetrum’). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki . Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Jenis aki yang umum digunakan adalah
accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif. Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau ‘disetrum’. Reaksi kimia Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O). Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut : Pb02 + Pb + 2H2S04 —–>2PbS04 + 2H20 Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis. Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04
pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah : 2PbS04 + 2H20 —->PbO2 + Pb + 2H2S02 Aki kendaraan Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah 12 Volt. Accu mencatu arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil dengan menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali sebuah dinamo (disebut dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin mobil atau motor. Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45 Ampere selama 1 jam atau 1 Ampere selama 45 jam. Penulis sempat melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik aki dan hasilnya telah diseminarkan beberapa waktu yang lalu. Penelitian tersebut dilakukan baik saat aki sedang di discharging maupun saat charging. Metodenya adalah dengan mengukur tegangan jepit (Volt) antara kedua kutub dari aki yang dibandingkan per satuan waktu (30 menit). Penelitian tersebut dilakukan untuk aki 12 Volt, 9 Volt dan 6 Volt (meliputi aki mobil dan motor). Pengamatan ini dilakukan selama kurang lebih lima sampai enam jam untuk tiap jenis aki , dan hasilnya antara tegangan jepit diplot terhadap perubahan waktu. Ternyata aki yang kutubnya terbuat dari timbal dan timbal peroksida dan dicelupkan dalam cairan asam sulfat (yang banyak dipakai) cukup baik hasilnya dalam mempertahankan beda potensial. Karena itu kedua kutub aki timbal dan timbal peroksida mampu mempertahankan perbedaan potensial antara kedua kutub secara stabil, sekalipun arus yang melalui rangkaian cukup besar. Menghemat aki Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias ‘zwak’, ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki , mengingat harganya cukup mahal.
Sebelum ‘disetrum’ ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki . Lalu dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah itu dapat ‘disetrum’. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga bulan. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub positif aki , sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus diukur dengan hidrometer secara berkala. Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan berkurang kemampuannya dan rusak Saat baterai mengeluarkan arus 1. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah menjadi air (H20). 2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelatpelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O) , akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang
wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki ). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak. Saat baterai menerima arus Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah). Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh). Aki atau battery atau bahasa kerennya accu berfungsi menyimpan energi listrik, sekarang ini aki ada dua pilihan yaitu aki kering dan aki basah atau yang biasa di sebut aki konvesional,di sini saya akan membahas komponen aki yang seringdi pake di mobil atau motor 1. Terminal negatif dan terminal positifberfungsi menghubungkan arus listrik 2. Cover aki berfungsi penutup dilengkapi kode 3. Container berfungsi sebagai bak
4. Pelat negatif dan positif berfungsi sebagai pengumpul muatan listrik negatif-positif 5. Element rest untuk menampung material aktif yang rontok 6. Separator sebagai pembatas pelat positif dan negatif 7. Partition sebagai pemisah antar sel Accu atau aki (accumulattor) merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor, mobil, motor ataupun generator listrik yang dilengkapi dengan dinamo stater. Selain menggerakkan motor starter dan sumber tenaga penerangan lampu kendaraan di malam hari, aki juga penyimpan listrik dan penstabil tegangan serta arus listrik kendaraan. Beragam jenis Aki dan Oli orisinil tersedia di Kauzai Oto, harga kompetitif dan layanan prima Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis - jenis aki sebagai berikut : aki basah konvensional aki hybrid aki kalsium aki bebas perawatan/maintenance free (MF) aki sealed Aki Basah Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan terlalu lama. Accu Hybrid Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
Accu Calcium Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF) Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki . Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium. Accu Sealed ( aki tertutup) Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki selfdischarge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin. 1. Lepas kutub positif Aki lepas kutub positif saat mesin hidup nyalakan mesin mobil, lalu diamkan selama 1 menit, setelah itu cabut kutub positif aki dan liat reaksinya. apabila mobil langsung mati mesinnya, berarti altenator memang tidak dapat membuat daya listrik yang menghantarkan ke aki (charge). apabila alternator bermasalah, segera diperbaiki ke tukang alternator atau bisa juga ke tukang dinamo starter untuk dimintai menggulung ulang dinamonya apabila memang terdapat kerusakan . 2. Cek Magnet Alternator apakah ada magnet di altenatornya?
sama seperti cara pertama, mesin dinyalakan lalu kita tempelkan ujung obeng ke bagian alternator. apabila terdapat magnet yang disebabkan berputarnya kumparan dinamo, maka altenatornya masih berfungsi dengan baik namun hal ini tak jarang bisa menipu, ada temen yang alternatornya masih berasa magnetnya namun saat dicek oleh tukang servis altenartor, ada kerusakan kecil sehingga terkadang indikator di panel dasboard menyala saat mesin hidup. 3. Cek Voltase tegangan Aki Indikator aki seperti terkadang menipu jangan mau percaya dengan indikator aki seperti yang ada digambar, karena titik indikator tersebut hanya bertumpu pada satu plat yang dekat dengan indikatornya saja, sehingga tidak dapat membaca kondisi aki secara keseluruhan. mintalah tukang aki untuk mengecek voltase, bandingkan antara mesin mati dan mesin hidup, apabila mesin hidup namun voltase atau tegangannya tidak berubah naik maka sudah dipastikan aki bermasalah. mudah kan cara ngeceknya, usahakan tidak terlalu sering menguras aki karena akan memperpendek umur aki itu sendiri, apabila kita memiliki aki baru, jangan pernah dikuras, cukup tambahkan air akinya saja apabila berkurang. setelah setahun aki mengalami masalah, barulah dicoba untuk dikuras. Jika Aki pada kendaraan mengalami drop (tekor) alternatif yang dipakai adalah dengan cara disetrum atau dalam bahasa sehari-hari adalah Charger (baca:ces). Dengan menyetrumkan aki ke tukang setrum, akan lebih menghemat biaya dari pada kita mengganti aki baru yang sudah siap pakai. Tapi apakah semudah itu menyetrum aki ?? Berikut proses penyetruman aki ala Bengkel Bangun. Yang harus diperhatikan pada penyetruman aki atau apabila kita adalah tukang strum adalah Volt dan Ah (Ampere Jam). Contoh perhitungan sebagai berikut: Jika sebuah aki dengan ukuran 12 Volt 50 Ah maka setelan pada strumannya adalah pada posisi 12 V dan 5 Ah. Peritungan 5 Ah adalah besarnya Ah aki dibagi 10. maka akan ketemu 50 : 10 = 5. Dengan demikian maka lama penyetruman adalah 10 jam. Jangka lama 10 jam adalah waktu yang sesuai untuk penyetruman aki , karena semakin lama peoses penyetruman akan semakin baik untuk
kondisi akinya. Tapi jika kita menambah Ah pada setruman aki memang akan mempercepat pengisian, namun juga akan mempercepat kerusakan pada aki . Disamping pengaturan Volt dan Ah yang perlu diperhatikan adalah rangkaian pada pemasangan aki jika pada saat yang sama menyetrum lebih dari satu. Aki (Accu/Battery) merupakan komponen penting dalam kendaraan yang memiliki fungsi sebagai berikut: Sebagai alat penyedia arus listrik untuk starter mesin, penerangan,dan kelistrikan aksesoris mobil, seperti: tape, alarm,dll. Menstabilkan tegangan kendaraan dan memback-up alternator bila tidak mampu memenuhi kelebihan beban listrik yang diperlukan di kendaraan. Di kendaraan keluaran terbaru, aki berfungsi pula sebagai sumber arus listrik yang diperlukan oleh sistem di mobil dapat tidak berfungsi. JENIS AKI Jenis aki dapat ditentukan oleh kandungan timbal (Pb) dan kalsium (Ca) di dalamnya. Di pasaran, terdapat tiga macam jenis aki , yakni: 1. Konvensional/ premium Aki jenis ini membutuhkan perawatan (penambahan air aki ) secara berkala. Plat positif dabn negatifnya menggunakan kandungan PbSb dan PbSb. 2. Hybrid ( low maintenance ) Aki jenis ini perawatannya lebih rendah jika dibandingkan dengan aki konvensional karena laju penguapan air dan laju kehilangan muatan listriknya sangat rendah. plat positif dan negatifnya menggunakan kandungan PbSb dan PbCa. Kendaraan Toyota terbaru umumnya menggunakan aki tipe ini. 3. Bebas perawatan ( Maintenance free /MF) Aki MF tidak perlu membutuhkan perawatan karena laju penguapan air dan laju kehilangan muatan listriknya sangat rendah. Plat positif dan negatifnya menggunakan kandungan PbCa dan PbCa. Setiap jenis aki selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Aki konvensional juga sangat baik asal kita rajin merawatnya. Namun jika tertarik dengan aki yang bebas perawatan, maka kita harus menyiapkan dana ekstra karena harganya lebih mahal TIPS MERAWAT AKI Meski memiliki fungsi yang sangat vital, kadang
perawatan aki kurang diperhatikan. Kurangnya perawatan terhadap komponen ini, tentu saja dapat menimbulkan masalah terhadap kinerja aki , salah satunya akan berakibat lebih pendeknya usia pakai aki dari yang seharusnya. Berikut adalah tips perawatan aki agar dapat bekerja secara optimal dan tentu saja tidak mudah rusak. 1. Matikan Komponen Kelistrikan Ketika Mesin Mati Selesai berkendara, matikan dulu komponen kelistrikan sebelum mematikan mesin, agar muatan listrik pada aki tidak berkurang, dan saat dihidupkan kembali, beban aki mampu memenuhi kebutuhan sistem starter. 2. Panaskan Mesin Kendaraan Kendaraan yang jarang digunakan dapat memperpendek umur aki . untuk kendaraan yang jarang digunakan sebaiknya secara rutin memanaskan mesin secukupnya atau dapat pula melepas terminal negatif aki . 3. Periksa level air aki permukaan air aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas bawah, oleh karena itu perlu diperiksa secara rutin minimal satu bulan sekali. Jika air yang terdapat dalam aki berada di bawah batas bawah (lower level yang tertera dalam kemasan aki ), sementara aki tersebut terus digunakan maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan aki . Pengisian yang melewati batas atas (berlebihan), airnya bisa meluap dan merusak bagian kendaraan. Untuk menambah air aki yang berkurang, gunakan air aki biasa, jangan menggunakan accu zuur, karena accu zuur hanya digunakan untuk aki baru yang belum dipakai. Catatan: air aki biasa = air murni/air suling; accu zuur = campuran air murni dan sulfat (H2SO4). 4. Periksa Terminal Aki Kondisi kendor dan karat pada terminal aki dapat mengakibatkan aliran arus listrik tidak sempurna, hingga dapat menimbulkan ledakan pada aki akibat percikan api pada bagian sambungan. Jika sambungan dengan terminal kendor tinggal dikuatkan saja, namun jika dipermukaan terminal aki kotor atau berkarat maka harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat. 5. Periksa Pengikat Aki Pastikan aki diikat dengan kuat atau posisinya tidak bergeser bila mobil berjalan. Aki yang
sering terguncang umurnya menjadi lebih pendek. Namun jangan terlalu kencang, karena akan mengakibatakan kerusakan fisik (pecah/ retak) pada badan aki itu sendiri.. 6. Periksa Apakah Terdapat Kebocoran Aki Berhati-hati pada area yang ditemukan kebocoran dari bagian badan aki , segera keringkan dan bersihkan area tersebut dan kuatkan penutup sumbat pada aki . Apabila terjadi kebocoran dari aki badan, segera ganti aki dengan yang baru. 7. Periksa Berat Jenis Aki Jika aki telah diisi ulang, cek berat aki dengan menggunakan hydrometer (biasanya terdapat di bengkel-bengkel). Jika berat jenisnya di bawah ukuran dari aki tersebut, gantilah aki tersebut dengan aki yang baru. 8. Pemasangan dan Pelepasan Aki Untuk pemasangan aki , pastikan tidak ada benda-benda asing dalam kondisi mati. Pada saat melepaskan kabel, maka lepaskan terlebih dahulu kabel negatif baru kemudian kabel positif. Untuk memastikan kondisi aki anda, selalu lakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota. bengkel Toyota akan merawat dan melakukan pengecekan aki dengan seksama dengan peralatan aki tester yang canggih. Jika Aki anda sudah aus , gantilah dengan TGB (Toyota Genuine Battery), aki yang diproduksi khusus kendaran Toyota. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK KESELAMATAN Tidak boleh menyalakan api dekat aki , seperti menyalakan korek, merokok dan lain sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan kimia yang berbahaya. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki karena air aki sangat berbahaya. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan mata. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah bagian yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit dan terbakar, segera minta pertolongan dokter. Battery atau sering disebut accu merupakan sumber tenaga listrikpada mobil. Accu juga butuh perawatan yang baik, sama halnya dengan
mesin karena fungsinya vital. Tanpa dukungan accu yang prima, dinamo starter sebagai pemicu operasional mesin mobil akan sulit digerakan.Dan dengan perawatan yang baik, usia pakai accu bisa dimaksimalkan hingga dua tahunmasa pemakaiannya. Berikut tips agar usia accu bisa maksimal. 1 . Matikan perangkat elektronik. Setelah selesai menggunakan mobil, matikan terlebih dahulu berbagai aksesoris elektronik mobil, seperti lampu luar mobil, lampu kabin, pendingin AC, dan perangkat audio sebelum mematikan kontak mesin. Dengan perilaku ini, usia accu akan lebih panjang karena arus listrik tidak tersedot percuma. 2 . Bersihkan terminal accu. Jaga agar terminal accu kutub positif dan kutub negatif selalu bersih dan kering untuk mencegah karat. Jika terdapat karat pada terminal accu, meski hanya satu lapisan tipis karat, dapat mengurangi kemampuan accu mengirim atau menerima arus listrik. Dan jika terbentuk garam asam pada terminal accu, copot terminal lalu bersihkan dengan air panas. Namun bila terbentuk karat, bersihkan menggunakan sikat kawat atau memakai cairan pembersih khusus seperti WD40. Perlu diingat, jangan sesekali menggunakan cairan seperti WD40 untuk membersihkan bagian yang terbuat dari plastik, karena akan membuat plastik menjadi rapuh. Sebaliknya, gunakan pembersih khusus seperti Contact Cleaner, untuk membersihkan soket berbahan plastik. 3 . Periksa air accu. Perhatikan volume air accu agar tetap sesuaidengan kebutuhannya. Jangan kurang atau berlebihan. Kekurangan air accu dapat menyebabkan kerusakan sel accu. Hal tersebut dapat berujung pada pengurangan suplai arus listrik yang dihasilkan.Selain itu, sel accu yang rusak mengakibatkan accu tidak mampu menyimpan listrik dengan sempurna. Dan jika mengisi air accu secara berlebihan, proses elektrokimia dapat memicu panas berlebihan pada accu. 4 . Pastikan posisi accu terpasangkuat pada tempatnya. Bila penempatan accu renggang, getaran mobil dapat merusak bagian dalam accu, sehingga memperpendek usianya. Usahakan tidak terdapat karat pada dudukan accu di mobil. Bersihkan dengan sikat kawat atau cairan pembersih bila terdapat karat pada dudukan accu. 5 . Mengistirahatkan accu. Jika mobil Anda tidak
digunakan dalam waktu yang cukup lama, lepas terminal negatif accu agar kondisi accu terjaga. Jam memory system, audio, alarm, dan central lock akan terus bekerja jika accu tetap terpasang.Akibatnya accu akan kehabisan daya listriknya. Pasalnya accu tetap mengeluarkan energi listriknya kendati perangkat elektronik di mobil tidak sedang dalam proses pemakaian. Cara Memperbaiki Aki Soak Rusak Dengan Mudah – Aki yang setiap harinya selalu diforsir untuk memenuhi kebutuhan listrik pada motor, tidak boleh sampai salah dalam perawatan. Jika anda salah dalam merawat aki, bisa saja aki motor anda bisa cepat soak dan rusak. Kerusakan aki atau aki soak bisa disebabkan oleh umur yang memang sudah tua dan ada juga karena memang perawatan yang salah.. Langsung saja ikuti langkah – langkah berikut untuk memperbaiki aki rusak atau aki soak secara mudah dan sederhana . 1. Sediakan dulu air sedikit panas (diatas hangat tetapi dibawah panas) 2. Buka semua penutup cairan aki, kemudian buang semua isinya. Hati-hati kalo bisa jangan sampai kena kulit, karena air aki tersebut bisa menyebabkan gatal yang lumayan. 3. Setelah terkuras habis, masukan air yang sedikit panas tersebut. Isi setengahnya saja, kemudian tutup semua lubangnya kembali dengan penutup semula. 4. Kocok-kocok aki tersebut hingga air yang ada didalamnya berubah warna menjadi hitam . Tujuan dari pengocokan aki tersebut adalah untuk membuang hasil sisa reaksi yang menempel di element akidan di dasar box aki. Disamping itu, pemberian air sedikit panas tersebut berfungsi untuk menghidupkan kembali element yang sudah mati atau mati suri. 5. Jika air yang ada didalam aki sudah terlalu hitam dan pekat, anda bisa membungnya dulu, kemudian mengulanginya lagi dari tahap 3. 6. Ulangi terus hingga kotoran hasil reaksi yang ada didalam aki bersih. 7. Jika dirasa sudah bersih , maka langkah terakhir, anda bisa memasukan air aki jenis Zuur. 8. Setelah selesai, pasang aki pada motor anda. Tapi ingat, jangan langsung menggunakan untuk menstarter mesin motor anda,tetapi diamkan dulu sambil motor tersebut digunakan. Haltersebut bertujuan untuk mengisi arus listrik
dulu ke aki. Aki atau accu yang sering soak belum tentu rusak, karena bisa jadi perangkat pendukung kerja akinya yang bermasalah, jadi tidak usah panik atau langsung mengganti dengan yang baru. Hal seperti ini dapat dihindari, jika bisa mendeteksi lebih awal kerusakan yang terjadi pada aki. Anda dapat gunakan hidrometer sebagai alat pendeteksinya atau alat pendeteksi sederhana, seperti multitester, serta ikuti langkah-langkah berikut : - Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Pada tabung hidrometer terdapat tiga warna yang masingmasing punya arti sendiri, yakni warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tak bisa disimpan lama, jika berwarna putih menandakan air aki bagus berarti sistem pengisiannya normal, sedangkan warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki. - Apabila tidak ada alat deteksi, lakukan cara deteksi yang sederhana, yakni nyalakan mesin dan copot terminal aki positif, jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. - Jangan sekali-kali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel massa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan. - Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakanmultitester pada arus DC di angka 50 Volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepalaaki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 - 14,8 volt, jika kurang atau lebih berarti ada masalah pada alternator dan regulator. - Untuk mengetahui alternator dan regulator bermasalah atau tidak, dapat dilacak dengan cara memosisikan kunci kontak ON tanpa mesin dinyalakan. Kemudian gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. - tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal, hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arangalternator aus dan menipis, sehingga tak
mampu lagi menghasilkan listrik. I. Discharge / Under Charge : Yaitu Kondisi kapasitas battery yang kurang, sebagai akibat ketidak seimbangan anatar pengeluaran arus dengan pengisian kembali. Penyebab battery discharge a.l. : 1. Arus ampere pengisian pada charging system kendaraan kurang , (tidak mencukupi) dari standar arus pengisian yang dibutuhkan battery 2. Tidak seimbangnya kondisi antara penggunaan battery untuk starter dengan waktu hidup mesin (banyak starter). 3. Penambahan aksesoris yang berlebihan (tidak sesuai dengan kapa – sitas battery yang terpasang pada kendaraan). 4. Battery yang sudah terpasang pada kendaraan / dalam kondisi Wet charge, didiamkan dalam jangka waktu yang lama II. Over Charge : Yaitu kerusakan pada plate – plate dan separator battery, sebagai akibat kelebihan arus pengisian, yang menyebabkan plate dan separator battery sehingga tidak dapat menyimpanstroom. Penyebab battery over charge diantaranya : 1. Arus ampere pengisian pada charging system kendaraan terlalu besar dari standar arus pengisian yang dibutuhkan battery. 2. Pada saat penambahan elektrolite, banyak menggunakanaccu-zuur, sehingga elektrolite dalam bettery menjadi pekat. 3. Pada waktu melakukan penambahan stroom diluart kendaraan (charge) , menggunakan ampere pengisian yang besar dalam jangka waktu yang lama. III. Sulfation : Yaitu kerusakan pada plate – plate battery sebagai akibat battery terlalu lama didiamkan dalam kondisi kosong ( terlambat penyetruman), sehingga plate – plate battery tidak dapat kembali ke kondisi semula. Penyebab battery sulfation a. l . : 1. Kelalaian dalam penanganan, battery dibiarkan kosong tanpa adanya penyetruman kembali. 2. Cairan elektrolite dibiarkan dalam kondisi kosong ( dibawah garis – lower level ), sehingga sebagian permukaan plate dan separator tidak terendam dalam cairan elektrolite yang dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan plate teroksidasi. Penyebab aki mobil cepat rusak adalah:
1. Hubungan pendek dalam kelistrikan. 2. Suplai arus listrik berlebih dari alternator. 3. Pemasangan peranti di kendaraan yang memerlukan suplai listrik besar, seperti: audio, lampu tambahan, dan lainnya (jika beban pemakaian melebihi kapasitas aki mobil). 4. Alternator lemah, sehingga suplai listrik tidak maksimal. 5. V-belt alternator kendur. Secara umum, aki rusak sebelum waktunya karena beberapa sebab di bawah ini: 1. Panas! 2. Panas di bawah kap atau 'overcharging' menyebabkan kehilangan air, jaring-jaring positif lebih cepat korosif atau hubungan pendek plat. 3. Sulfasi (sulfation) karena kehilangan air, kurang charge (undercharging), atau aki lama tidak digunakan. 4. Kehilangan daya besar (deep discharges). Seperti meninggalkan mobil dengan lampu menyala. 5. Penggunaan yang salah atau menggunakan daya aki yang terlalu kecil, sehingga menyebabkan kehilangan daya lebih dari 10% 6. Getaran yang terlalu besar karena pengunci aki yang longgar. 7. Menggunakan air tak sesuai standar sehingga menyebabkan kalsium sulfat. 8. Membeku karena baterai tidak ada daya. Tanda-tandanya jumlah air aki mobil anda lebih cepat habis jika dibanding jumlah air aki mobil teman anda. Berikut ini beberapa penyebabnya : Ada kebocoran pada aki Apabila terdapat keretakan pada kotak aki maka air aki akan merembes ke luar. Dalam hal tersebut aki harus diganti atau direparasi. Aki dimuati melebihi batas. Hal ini karena penyetelan regulator tegangan kurang tepat sehingga pemuatan melampaui batas. Jika ini terjadi maka air aki akan menjadi panas sehingga air aki akan meluap dan mengalir ke luar melalui tutup-tutup aki. Dengan demikian maka air aki akan cepat berkurang dengan cepat. Disamping itu, lampu-lampu akan cepat mati dan kontak-kontak pemutus arus yang ada dalam distributor akan cepat menjadi kasar. Aki yang sering soak belum tentu rusak, karena bisa jadi perangkat pendukung kerja aki yang bermasalah. Oleh karena itu jangan keburu mengganti aki, periksa dulu penyebab kerusakannya. Gunakan hidrometer sebagai alat pendeteksinya atau alat pendeteksi sederhana
seperti multitester. Langkah-langkahnya : Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Pada tabung hidrometer terdapat tiga warna yang masingmasing punya arti tersendiri. Warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tak bisa disimpan lama. Warna putih menandakan air aki bagus berarti system pengisian bekerja normal. Warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum ( overcharge ) pada aki. Apabila tidak ada alat deteksi, lakukan cara deteksi yang sederhana. Nyalakan mesin dan copot terminal aki positif. Jika mesin tetap hidup, berarti alternator dan regulator bekerja normal. Awas ! jangan sekali-sekali melepas terminal aki negatif ( massa ) karena salah satu kabel masa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan. Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester ( voltmeter ). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8–14,8 volt. Jika kurang atau lebih berarti masalah ada pada alternator dan regulator. Pengecekan regulator dan alternator bermasalah atau tidak dapat dilacak dengan cara posisikan kunci kontak ON tanpa mesin dinyalakan. Kemudian gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal. Hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.