Materiiiii.docx

  • Uploaded by: indriani nurrisqi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materiiiii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,138
  • Pages: 14
LAMPIRAN MATERI A. SISTEM GERAK PADA MANUSIA Gerak adalah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan tulangtulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, seperti berlari, berjalan, menari. 1. KOMPONEN SISTEM GERAK DALAM TUBUH MANUSIA 1) Rangka (Tulang) Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Fungsi sistem gerak adalah mendukung tubuh manusia untuk bergerak. Sehingga manusia dapat melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain.  Fungsi Rangka 1. Rangka berfungsi untuk menguatkan dan menegakan tubuh. Rangka badan dan rangka anggota gerak seperti kaki membuat kita dapat berjalan dan berdiri tegak. 2. Rangka berfungsi untuk menentukan bentuk tubuh. Rangka tubuh membuat tubuh kita berbentuk. Pertumbuhan tulang pembentuk rangka bahkan bisa menjadi ciri fisik dari seseorang, seperti misalnya ada orang bertubuh tinggi atau bertubuh pendek, bertulang besar atau bertulang kecil, berkaki panjang atau berkaki pendek. Dengan adanya Rangka seseorang dapat dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya. 3. Rangka berfungsi sebagai tempat melekatnya otot. Seperti sebatang pohon yang digunakan oleh tanaman menjalar sebagai tempat bertumpuhnya. Begitulah fungsi rangka bagi otot. Untuk dapat berfungsi dengan baik, otot harus melekat pada rangka. Fungsi otot adalah mengerakan rangka, sedang fungsi rangka adalah sebagai tempat melekatnya otot. Dengan begitu dalam sistim mobilisasi, rangka dan otot bekerja sama melakukan suatu gerakan. Misalnya gerakan lengan dipengaruhi oleh kontaksi otot bisep dan trisep yang melekat pada tulang lengan atas. 4. Rangka berfungsi untuk melindungi bagian tubuh yang penting. Rangka terbentuk dari tulang yang keras dan solid. Bentuknya yang keras ternyata berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh yang cukup rapuh.

Gambar Rangka Tubuh Manusia  Jenis Rangka Pada Tubuh Manusia, rangka penyusun tubuh terdiri atas: - Rangka aksial (sumbu): tengkorak, ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk - Rangka apendikuler (tambahan): Gelang bahu, lengan, gelang pinggul, dan kaki (tungkai).

 Jenis-Jenis Tulang Pada Manusia  Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu: o Tulang rawan (kartilago), tersusun atas jaringan tulang rawan (kondrosit), lentur, dan banyak mengandung kolagen o Tulang keras (osteon), tersusun atas jaringan tulang keras (osteosit), banyak mengandung zat kapur, dan sedikit mengandung kolagen (zat perekat)  Berdasarkan letaknya, tulang dibedakan atas tiga kelompok, yaitu: Tulang tengkorak, meliputi tulang tengkorak pelindung otak dan tulang tengkorak pembentuk wajah. Tulang badan, meliputi ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul. Tulang anggota gerak, meliputi tulang anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.  Bentuk Tulang Bentuk tulang dapat bermacam-macam, namun secara umum bentuknya dapat dibagi menjadi: a. Tulang panjang/pipa Sebuah tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya memiliki ukuran panjang yang lebih daripada lebarnya. Tulang panjang umumnya berbentuk seperti pipa. Pada tulang ini kita dapat melihat bagian dari tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise), dan bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise. Tulang panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan sel-sel tulang (osteon) yang padat dan rapat. Namun, tulang panjang juga dapat tersusun atas tulang berongga pada bagian ujungnya. Pada bagian dalam tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya sel-sel darah. b. Tulang pendek Tulang pendek umumnya berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun atas tulang berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak. Contoh tulang pendek yaitu pada tulang pergelangan tangan dan kaki. c. Tulang pipih Tulang pipih berukuran tipis dan umumnya berbentuk pipih melengkung. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak dan tulang belikat. d. Tulang tidak beraturan Tulang tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya. Umumnya merupakan tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak, contohnya pada ruas tulang belakang.

2. HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI) Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue). Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa. Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang. Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada. Persendian ini memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan dada. Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam getaran. Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan penghubung. Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu: a. Sendi mati (sinartrosis) b. Sendi kaku (amfiartrosis) c. gerak (diartrosis) d. Sendi mati (sinartrosis). Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulang-tulangnya sudah terkunci bersama. Contohnya pada tulang tengkorak dan tulang pada gelang panggul. Sendi mati tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur. Contoh yang paling mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi. Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak bersatu. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser. Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki. Sendi gerak (diartrosis). Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.

Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut: 1. Sendi peluru. Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang yang lain. Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara tulang lengan atas dengan gelang bahu 2. Sendi engsel. Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain yang menyerupai alur. Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah seperti engsel pintu. Contohnya tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus) dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut. 3. Sendi putar. Terjadi antara ujung tulang yang berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran. Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas. 4. Sendi pelana. Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti orang naik kuda diatas pelana Contohnya tulang ibu jari dengan telapak tangan. 5. Sendi gulung/elipsoid. Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan (karpal) denga tulang pengumpil (radius).

Persendian dapat mengalami gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang disebut arthritis. Pada penyakit osteoarthritis, jaringan kartilago pada persendian mengalami degenerasi. Pada rheumatoid arthritis, membran sinovial meradang dan menebal. Terjadi pula degenerasi jaringan kartilago dan pengapuran tulang. Penyakit ini dapat dipacu oleh adanya infeksi bakteri atau virus. Mungkin juga disebabkan secara genetik. Gejala penyakit ini umumnya tampak sebelum seseorang berumur lima puluh tahun.  Pembentukan Tulang Proses pembentukan tulang disebut osteogenesis atau osifikasi. Pembentukan tulang dimulai oleh adanya aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas) hingga terbentuk sel tulang yang matang (osteosit). Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula osteoklas. Osteoklas adalah sel tulang yang dapat mensekresikan enzim untuk merombak sel tulang menjadi ion-ion mineral (kalsium dan fosfor). Ion-ion tersebut akan dilepaskan ke dalam darah dan berfungsi membantu dalam pengaturan kadar kalsium darah.

3. OTOT Otot adalah suatu jaringan yang melekat pada tulang yang merupakan alat gerak aktif pada manusia atau hewan yang berfungsi untuk membungkus tulang dan menggerakkan tulang. A. Fungsi Otot Pada dasarnya otot memiliki fungsi masing- masing yaitu : 1. Otot lurik : melakukan suatu tindakan kerja : jalan, pegang, pukul, lari, panjat. 2. Otot polos : Mengalirkan darah keseluruh tubuh , mengedarkan sari makanan dan oksigen 3. Otot jantung : Menggerakkan jantung B. Jenis- Jenis Otot Didalam tubuh manusia terdapat 3 jenis otot yang menggerakkan tubuh manusia yaitu : 1. Otot polos Otot polos yaitu otot yang menggerakkan tubuh manusia yang system kerjanya di stimulasi oleh sistem saraf otonom yaitu sistem saraf tak sadar pada manusia. Otot polos ini tersusun atas sel- sel yang berbentuk gelendong yang pada setiap ujungnya berbentuk runcing dan memiliki satu inti sel. Ciri- ciri Otot Polos 1. Periode Waktu saat melakukan kontraksi berkisar 3 sampai 180 detik 2. Bentuk nya gelendong seperti perahu dan kedua ujungnya berbentuk runcing. 3. Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan organ dalam lainnya. 4. Hanya mempunyai satu inti sel yang terletak ditengah

5. Sistem bergerak dari otot polos lambat dan menyebabkan mudah lelah. 6. Dipengaruhi oleh system saraf otonom. 7. Otot letaknya berada di usus, saluran peredaran darah, dan otot di saluran kemih.

2. Otot Lurik Otot lurik atau juga disebut otot rangka karena otot lurik melekat pada rangka manusia dan memiliki bagian sisi gelap dan terang yang melintang berselang seling sehingga berbentuk lurik. Ciri- ciri otot lurik 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bentuk selindris dengan garis gelap terang tanpa ada cabang Otot lurik Melekat pada rangka Bekerja dibawah system saraf sadar melalui perintah otak Pergerakkannya sangat Cepat namun mudah lelah Memiliki banyak inti sel pada bagian tepi dan Bentuknya panjang Mempunya pigmen myoglobin Otot lurik memiliki 2 tipe yaitu : Pertama : Otot merah Otot merah memiliki sarkoplasma , mitokondria relatif banyak dan mioglobin dengan jumlah yang banyak bila dibandingkan dengan otot pucat tetapi memiliki myofibril relatif sedikit. Miofibril membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field), berbentuk kelompok dengan tanda batas yang jelas. Kedua : Otot pucat Otot pucat memiliki sarkoplasma, mitokondria dan mioglobin relatif sedikit namun sebalikny dari otot merah yaitu memiliki myofibril banyak . Myofibril tidak membentuk lapang Cohnheim (Cohnheim’s field) layaknya otot merah.. Otot pucat ini bekerja dengan sangat cepat dan kuat, namun sangatmudah lelah.

3. Otot jantung Otot jantung atau myocardium adalah perpaduan otot lurik dan otot polos karena adanya persamaan yang ada pada otot jantung. Otot jantung bekerja secara terus menerus tampa istirahat atau berhenti. Fungsinya adalah untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran manusia karena dikelola oleh saraf simpatik dan parasimpatik

Ciri-Ciri Otot Jantung : 1. Otot jantung bentuknya silindris atau bulat pipih. 2. Memiliki banyak cabang yaitu sinsitium 3. Otot Jantung terletak didalam jantung 4. Terdapat satu Inti sel yang letaknya ditengah 5. Bekerja dengan dipengaruhi oleh saraf simpatik dan parasimpatik sehingga tanpa kesadaran manusia. 6. Tidak membutuhkan istirahat dalam bekerja.

Gambar : jenis-jenis otot penyusun tubuh manusia C. Gerak Otot Jenis-jenis gerak otot terbagi menjadi 2 yaitu : a. Antagonis atau Berlawanan Alat gerak antagonis antara lain sebagai berikut.. 1. Ekstensor-Fleksor : bergerak untuk meluruskan-membengkokan 2. Abduktor-Adduktor : bergerak untuk menjauhkan-mendekatkan 3. Depresor-Elevator : bergerak untuk kebawah –keatas 4. Supinator-Prenator : bergerak untuk menengadah-menelungkup b. Bersamaan (Sinergis) 1. Volunter yaitu Pergerakkannya diatur saraf somatic dan berada dalam kontrol otak. 2. Involunteryaitu Pergerakkannya diatur sistem saraf otonom dan tidak berada dibawah kontrol otak. D. Mekanisme Kontraksi otot Otot jantung dan otot polos merupakan otot involunter, karna gerakannya tidak memenuhi perintah yang kita kehendaki, sedangkan otot rangka adalah otot volunteer. Otot rangka terdiri dari kumpulan serat otot yang berbentuk silindris panjang dan mengandung beberapa nucleus. Otot rangka akan berkontraksi dan berelaksasi ketika

menerima sinyal dari system saraf, dan transmitter merupakan tempat pertukaran sinyal, dan disinilah tempat terhubungnya bulb sinaps dan serat otot. Selanjutnya serat otot terdiri dari banyak myofibril. Myofibril mengandung unit kontraktil yang disebut dengan sarkomer. Sarkomer berdekatan satu sama lain sepanjang myofibril. Setiap sarkomer terdiri dari protein yang tebal dan tipis, karna itulah otot ini disebut dengan otot lurik. Protein yang tebal tersusun dari protein myosin dan bagian tengah yang membagi daerah ini disebut dengan garis M, filament yang tipis tersusun dari protein aktin, garis potongnya disebut dengan garis Z, karna itulah sarkomer dapat memendek pada kedua sisinya. Meskipun pada filament digambarkan sebagai pergeseran, sebenarnya filament myosin benar” menarik aktin sepanjang panjangnya. Cross bridges ( jembatan penghubung aktin dan myosin) mengarahkan tangan untuk bergerak. Inilah yang disebut dengan mekanisme kontraksi otot. Kontraksi otot dimulai ketika ATP yang menempel di myosin di hidrolisis menjadi ADP dan posfat. Hal ini menyebabkan myosin bias menempel pada aktin dan membentuk jembatan aktin myosin. Ini adalah proses ketika myosin menempel pada aktin. Selanjutnya ADP dan posfat akan dilepaskan, namun myosin akan tetap melekat pada aktin sampai dating lagi ATP yang baru yang menempel di myosin. Hal ini adalah ketika otot berelaksasi dan siklus ini akan terus berulang. Kontraksi otot di control oleh ion kalsium, filament aktin akan berasosiasi dengan protein tambahan yaitu troponin dan tropomiosin, ketika otot berelaksasi, tropomiosin akan memblock jembatan aktin myosin, ketika kadar kalsium cukup tinggi dan terdapat ATP, maka ion kalsium akan mengikatkan diri dengan tropomin, sehingga akan menyebabkan daerah aktif tropomiosin yang semula tertutup oleh troponin. Hal tersebut mampu membuat kepala myosin mampu berikatan dengan aktin dan membentuk jembatan aktin myosin dan memungkinkan myosin untuk menarik aktin. Ion kalsium terdapat pada sarkoplasmireticulum dan akan dikeluarkan ketika mendapatkan sinyal dari system saraf. Yang dimana miotransmitter dilepaskan dari neuron dan mengikat aseptor yang mendepolarisasi serat” otot. Impuls akan bergerak ke tubulus T dan membuka reticulum endoplasma, ion” Ca akan mengalir ke myofibril dan memicu terjadinya kontraksi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemendekan otot. Selanjutnya ketika otot menghasilkan kekuatan yang cukup untuk menggerakkan maka akan memungkinkan kita untuk bergerak/menulis.

E.

4. KELAINAN PADA TULANG, SENDI DAN OTOT  Kelainan Tulang 1. Kifosis : Tulang Belakang bagian punggung membengkok ke arah belakang. Ini disebabkan oleh posisi duduk dengan meja yang terlalu rendah. 2. Lordosis : Tulang Belakang bagian punggung membengkok ke arah depan. 3. Skoliosis : Tulang Belakang bagian punggung membengkok ke arah kiri dan kanan. Disebabkan oleh posisi duduk yang salah, 4. Fraktura : Patah tulang. 5. Osteoporosis : Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Biasa terjadi pada lansia. Disebabkan oleh kekurangan Kalsium dan Fosfor. 6. Rakitis : Tulang kaki membengkok menjadi bentuk X atau O. Disebabkan oleh kekurangan Vitamin D dan Kalsium yang menyebabkan pembentukan tulang tidak sempurna.  Kelainan Persendian 1. Artritis Eksudatif : Persendian meradang hingga bernanah dan terinfeksi. 2. Artritis Sika : Persendan meradang hingga cairan sinovial menjadi kering dan sendi kehilangan cairan sinovial. 3. Ankilosis: Kelumpuhan persendian karena persendiannya seolah-olah menyatu. 4. Dislokasi : Pergeseran posisi sendi hingga menyebabkan jaringan ligamennya sobek. 5. Terkilir : Pergeseran posisi ligamen tetapi sendinya tetap pada posisi.  Kelainan Otot 1. Distrofi otot adalah penyakit dari keturunan penyebabnya adalah mutasi gen yang bertanggung jawab untuk sintesis protein otot, sehingga menyebabkan otot menjadi lemah. Biasanya terjadi pada anak umur antara 3-7 tahun. 2. Atrofi Otot, mengecilnya serabut-serabut otot sehingga menyebabkan pengurangan ukuran otot, ketegangan dan kekuatan otot. 3. Hiperplasia, jumlah serabut otot yang bertambah sehingga menyebabkan membesarnya otot .tetapi bukan membesarnya serabut otot. 4. Hipertrofi,membesarnya otot yang disebabkan oleh aktivitas berat otot yang dilakukan secara terus menerus. Otot yang mengalami hipertrofi membuat diameter serabut ototnya meningkat dan jumlah zat yang terdapat dalam otot juga bertambah. 5. Tetanus, dimana terjadi kontraksi otot seluruh tubuh yang kuat dalam waktu tertentu, disebabkan oleh stimulus racun yang dikeluarkan oleh Clostridium tetani.

6. Kerusakan tendon karena kecelakaan atau perkelahian. 5. TEKNOLOGI SYSTEM GERAK PADA TUBUH MANUSIA 1. Penggantian Sendi Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena (misal plastik) yang kerapatannya tinggi. Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal. 2. Transplantasi Sumsum Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak. 3. Penyembuhan Patah Tulang Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bisa terjadi karena kecelakaan, terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya tulangtulang manusia. Dilakukan dengan cara : a. Pemasangan gips : bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah. b. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang patah. c. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah. 4. Tangan Bionik Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan, kini semakin canggih dan fungsional. Tangan buatan yang dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna untuk mengetik dan memegang kartu kredit. 5. Kaki Bionik Kaki bionic ini dilengkapi dengan motor elektrik yang menggerakkan persendian lutut dan pergelangan kaki. Teknologi ini memberikan kemudahan kepada penggunaannya untuk berjalan, khususnya ketika menyusuri tangga dan jalanan yang landai. 6. Otot Artificial Ilmuwan dari California telah menciptakan sebuah penemuan baru berupa otot artificial yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan membangkitkan listrik. Riset ini menggunakan sebagian ilmu yang sudah digunakan di Jepang untuk membangkitkan listrik dari gelombang air laut atau samudera. 7. Penyembuhan Kanker Tulang 8. Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang.Penyembuhan kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain seperti : a. Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel. b. Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar

radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain. c. Pembedahan d. Amputasi e. Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena. 9. Implant Implant adalah suatu material yang terbuat dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium) yang dipasang di tulang belakang dengan melekatkan sekrupnya di pedikel tulang vertebra. Implant dan instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar dalam pembiayaan operasi penderita skoliosis. 10. Kursi roda Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis. Jenis kursi roda : a. Kursi roda manual Adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan juga. b. Kursi roda listrik Merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti joystick untuk menjalankan maju, merubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas/mengisi ulang aki/baterainya yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak dirumah/bangunan yang dikunjungi. c. Kursi roda untuk sport Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda didepan seperti trike (sepeda roda tiga). Merupakan perangkat yang umum ditemukan dalam pekan olah raga/olimpiade bagi penderita cacat. 11. Hypophosphatemic Rickets Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal.

More Documents from "indriani nurrisqi"