MATERI POSYANDU LANSIA MEI 2018 REMATIK ( Osteoartritis )
A. Pengertian Osteoartritis ( REMATIK) disebut juga penyakit sendi degenerative. Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut.
B. Tanda dan Gejala Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas (kelainan bentuk), pembesaran sendi dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban. Sering kali berhubungan dengan trauma atau mikrotrauma yang berulang-ulang, stress oleh beban tubuh, dan penyakit-penyakit sendi lainnya.
C. Penyebab Ada beberapa factor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu ; 1. Usia lebih dari 40 tahun 2. Jenis kelamin, wanita lebih sering 3. Genetik 4. Kelainan pertumbuhan 5. Cedera sendi karena pekerjaan 6. Kegemukan
D. Manifestasi Klinis Gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula merasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi ( bunyi gemeretak ) tulang. Tempat predileksi (yg paling sering terkena ) osteoarthritis ialah sendi karpometakarpal I, metatarsophalangeal I, apofiseal tulang belakang, lutut dan paha. Tanda-tanda peradangan pada sendi tersebut tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan.
E. Penatalaksanaan 1. Medikamentosa Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simtomatik. Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai analgesic dan mengurangi peradangan, tidak mampu menghentikan proses patologis. a. Analgesik yang dapat dipakai adalah asetaminofen dosis 2,6-4 g/hri atau propoksifen Hcl. Asam salisilat juga cukup efektif namun perhatikan efek samping pada saluran cerna dan ginjal. b. Jika tidak berpengaruh, atau jika terdapat tanda peradangan, maka OAINS seperti fenoprofin, piroksikam, ibuprofen, dan sebagainya dapat digunakan. Dosis untuk osteoarthritis biasanya 1/2 - 1/3 dosis penuh untuk artritis rheumatoid. Karena pemakaian biasanya untuk jangka panjang, efek samping utama ialah gangguan mukosa lambung dan gangguan faal ginjal. 2. Perlindungan sendi dengan koreksi postur tubuh yang buruk, penyanggan untuk lordosis lumbal, menghindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit, dan pemakaian alatalat yang meringankan kerja sendi. 3. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan. 4. Dukungan psikososial. 5. Persoalan seksual, terutama pada pasien dengan osteoarthritis di tulang belakang. 6. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat. 7. Operasi dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan sendi yang nyata, dengan nyeri yang menetap, dan kelemahan fungsi.
F. Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium darah tepi, immunologi, dan cairan sendi umumnya tidak ada kelainan, kecuali osteoarthritis yang disertai peradangan. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan penyempitan rongga sendi disertai sclerosis tepi persendian. Mungkin terjadi deformitas, osteofitosis, atau pembentukan kista juksta articular. Kadang – kadang tampak gambaran taji (spur formation), liping pada tepi-tepi tulang, dan adanya tulang-tulang yang lepas.
G. Diet Pasien Rematik Pasien dengan Rematik harus menghindari makanan-makanan seperti: Jeroan, seperti: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak. Seafood, seperti: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. Makanan Olahan, seperti: konet sapi, sarden. Daging kambing, sapi, kuda.
Kacang-kacangan, seperti: kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran, seperti: kembang kol, bayam, buncis, daun singkong, daun papaya, kangkung. Buah, seperti: durian, nenas dan air kelapa. Makanan yang boleh dikonsumsi penderita rematik contohnya: Buah-buahan, seperti: jeruk, melon, apel, wortel Sayuran, seperti: kentang, mentimun, labu kuning Bumbu-bumbu, seperti: jahe, ketumbar, kunyit, bawang putih Ikan berminyak, seperti: ikan pari, ikan salmon, ikan tuna Beras dan gandum Susu rendah lemak The hijau Minyak zaitun.
H. Cara Mencegah Rematik Kurangi makanan yang banyak mengandung asam purin Menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai kebutuhan tubuh Minum air putih 2 liter /hari Olag raga teratur tiap hari Menjaga berat badan ideal Periksa ke pusat kesehatan jika gejala tambah berat.
I.
Perawatan Pasien Rematik 1. Minum obat penghilang rasa sakit dan peradangan sesuai dosis 2. Istirahatkan sendi yang sakit, hindari aktifitas yang berlebihan pada sendi yamg sakit 3. Mandi dengan air yang hangat untuk mengurangi nyeri 4. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cidera 5. Terapi kompres hangat/panas dan dingin dan program latihan yang tepat 6. Diet untuk menurunkan berat badan.
SENDI METATARSOFALANGEAL I
SENDI KARPOMETAKARPAL I
SUMBER 1. Kapita Selekta Kedokteran edisi ke 3, Arif Mansjoer thn 2001 2. Beberapa sumber dari GooglE.
TERIMA KASIH