Materi Penyuluhan Tb Paru.docx

  • Uploaded by: Putri Nurcahyani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Penyuluhan Tb Paru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 702
  • Pages: 3
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh yang lain. Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999). TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB berbentuk batang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan yang disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).

B. PENYEBAB Penyakit TB paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosis). Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TBC cepat mati terhadap sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil

pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasl pemeriksaan dahak negative (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.

C. TANDA DAN GEJALA 1. Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah. ( Mansjoer, 1999) 2. Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93) a. Demam : subfebril menyerupai influenza. b. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum) c. Hemaptoe d. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah ½ bagian paru-paru. e. Nyeri dada f. Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam.

D. Cara Penularan Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasienT B, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila menggunakan peralatan makan secara bersamaan.

E. Cara Pencegahan Penyakit TB dapat dicegah dengan cara: 1. Untuk Penderita TB a. Minum obat sampai habis sesuai petunjuk b. Menutup mulut ketika batuk atau bersin c. Tidak meludah di sembarang tempat d. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang sudah ada karbol/lisol

2. Untuk Keluarga a. Jemur kasur seminggu sekali b. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk c. Menggunakan masker saat berbicara dengan penderita d. Tidak menggunakan peralatan makan yang sama dengan penderita TB 3. Cara pencegahan lain: a. Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TB aktif. b. Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, lingkungan yang sehat, dan berolahraga. c. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat). Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita. d. Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TB dan diobati, dapat kembali terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan menjaga kesehatan tubuhnya.

F. Cara Pengobatan Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik. Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.

Related Documents


More Documents from "Ade Rosi"

Kop Amplop.docx
October 2019 43
Dokumen (1) (3).docx
May 2020 20
Kdm (makalah Bab).docx
October 2019 31
Soal Kelompok.docx
April 2020 28