Materi Mikologi.docx

  • Uploaded by: Lelly Priga
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Mikologi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,925
  • Pages: 12
PENGERTIAN MIKOLOGI DAN JAMUR Mikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu mykes yang berarti jamur dan logos yang berarti ilmu. Dalam Bahasa Indonesia, jamur memiliki beberapa arti yang hampir sama dan berkaitan: 1. Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung, terdiri dari bagian yang tegak dan bagian yang mendatar atau membulat. 2. Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaringjaring dibawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkasberkas hifa. 3. Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Menurut Hawksworth (1991) diperkirakan ada sekitar 1,5 juta jenis jamur di dunia. Sampai saat ini, hanya sekitar 7-10% (105.000-150.000) yang telah diidentifikasi. Indonesia diperkirakan memiliki potensi kekayaan jamur sekitar 180.000-240.000 jenis (12-16%). Sayangnya, hanya kurang dari 5.000 jenis yang sudah diidentifikasi (sumber: Warta Kita-Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Edisi Januari 2010).

CIRI-CIRI JAMUR 1. Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik (sel-sel sudah memiliki membran inti sel). 2. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin (polimer karbohidrat) dan glukan serta sebagian kecil terdiri dari selulosa atau kitosan. Kitin berfungsi memberi bentuk dan menyokong sel-sel jamur. 3. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Jamur memperoleh zat-zat makanan (nutrisi) dengan cara menyerap (absorpsi) senyawasenyawa organik sederhana dari lingungan atau substratnya. 4. Dapat membentuk spora. 5. Sifat hidup jamur :

a. Saprofit, sebagai organisme yang saprofit fungi hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik yang mati dengan cara menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Hasil penguraian ini kemudian dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan-bahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. Contohnya adalah Murcor mucedo (Zygomycota), hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan dan jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu lapuk. b. Parasit, yaitu jamur yang menyerap makanan dari organisme yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif. Jamur parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati. Contohnya adalah Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS), Epidermophyton foocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis (jamur parasit pada tanaman jagung). Sedangkan jamur parasit fakultatif adalah jamur yang di samping hidup parasit, ia juga bisa hidup sebagai saprofit. Jamur tersebut akan bersifat parasit ketika mendapatkan hospes. c. Simbion, simbiosis jamur dengan laga menghasilkan liken atau lumut kerak, sedangkan simbiosis hifa jamur dengan akar tumbuhan konifer menghasilkan mikoriza. 6. Kegunaan jamur : a) Dekomposer, contohnya adalah Higroporus dan Lycoperdon perlatum. b) Makanan, misalnya Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi, Auricularia polytrica (jamur kuping), dan Pleorotus ostreatus (jamur tiram). c) Antibiotik, contohnya yaitu Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum yang berguna sebagai penghasil antibiotik. d) Imunomodulator, contohnya yaitu jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jamur shiitake (Lentinus edodes), jamur kuping (Auricularia auricula), dan jamur merang (Volvaria volvaceae).

7. Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiselular) salah satu contohnya yaitu jamur merang (Volvariella volvaceae). Tetapi ada juga jamur yang merupakan bersel tunggal (uniselular) contohnya yaitu jamur ragi (Saccharomyces sp.). 8. Jamur ada yang berukuran mikroskopis dan ada pula yang makroskopis. Tubuh jamur mikroskopis hanya terdiri atas satu sel (uniseluler), sedangkan tubuh jamur makroskopis terdiri atas banyak sel (multiseluler). Jamur makroskopis dapat dilihat dengan mata secara langsung, misalnya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae). Jamur mikroskopis, misalnya Saccharomyces sp., Rhodotorula, dan Candida sp. Jamur jenis ini banyak ditemukan dalam tubuh manusia, seperti ditemukannya Candida sp. yang menyebabkan kandidiasis atau kandidosis pada manusia yang menyerang kulit, kuku, selaput lendir, dan alat dalam.

ANATOMI DAN MORFOLOGI JAMUR Berdasarkan morfologinya, jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang (Mold). a.

Khamir.

Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir beragam ukurannya, antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya 5-30 μm atau lebih. Berbentuk bulat, lonjong, atau memanjang, yang berkembangbiak dengan membentuk tunas dan membentuk koloni yang basah dan berlendir. (1)

Khamir Murni

Khamir yang berkembang biak dengan cara seksual dengan pembentukan askospora yang diklasifikasikan sebagai Ascomycetes (Saccharomyces cerevisae, Saccharomyces carlbergesis, Hansenula anomala, Nadsonia sp). (2)

Inokulum galur khamir yang dikehendaki ditambahkan kemudian untuk memfermentasi air perasan anggur. (3)

Khamir Atas

Khamir murni yang memproduksi gas dengan cepat saat fermentasi, sehingga khamir itu dibawa kepermukaan. Khamir atas mencakup khamir yang digunakan dalam pembuatan roti, minuman anggur, dan bir inggris (Saccharomyces cereviceae). (4)

Khamir Dasar

Khamir murni yang memproduksi gas secara lebih lamban pada awal fermentasi. Jadi sel khamir cenderung untuk menetap pada dasar. Galur terpilih digunakan dalam industri bir lager (Saccharomyces carlsbergensis). (5)

Khamir Palsu atau Torulae

Khamir yang didalamnya tidak terdapat atau dikenal tahap pembentukan spora seksual. Banyak diantaranya yang penting dari segi medis (Cryptococcus neoformans, Pityrosporum ovale, Candida albicans). b. Kapang Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian, yaitu miselium dan spora. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Koloninya menyerupai kapas atau padat. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm. Hifa terdiri dari :  

Khamir Liar

Khamir murni yang biasanya terdapat pada kulit anggur. Khamir ini mungkin digunakan dalam proses fermentasi, meskipun galur yang diperbaiki telah dikembangkan yang menghasilkan anggur dengan rasa yang lebih enak dengan bau yang lebih menyenangkan. Khamir liar yang ada di kulit anggur dimatikan dengan penambahan dioksida belerang pada buah anggur yang telah dihancurkan.



Tabung => protoplasma dan dinding sel. Tonjolan di ujung sebagai daerah pertumbuhan. Pada ujung batang hifa mengandung spora aseksual yang disebut konidia. Konidia tersebut berwarna hitam, biru kehijauan, merah, kuning, dan cokelat. Konidia yang menempel pada ujung hifa seperti serbuk dan dapat menyebar ke tanah dengan bantuan angin. Di dalam protoplasma terdapat struktur septa.

Hifa berdasarkan bentuknya :

Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya seperti berikut :

1. Aseptat atau senositik, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum. Memiliki sel yang panjang sehingga sitoplasma dan organel-organelnya dapat bergerak bebas dari satu daerah ke daerah lainnya dan setiap elemen hifa dapat memiliki beberapa nukleus. Tipe ini terdapat pada jamur divisi Zygomycota misalnya pada Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.

1. Blastospora, yaitu spora berbentuk tunas pada permukaan sel, ujung hifa semu, atau pada sekat (septum) hifa semu.Contoh: Candida.

2. Septat dengan sel-sel uninukleat, adalah hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa tipe ini dapat dijumpai misalnya pada Puccinia graminis. 3. Septat dengan sel-sel multinukleat, adalah hifa yang disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu. Nectria cinnabarina merupakan contoh jamur yang memiliki tipe hifa seperti ini. Hifa berdasarkan fungsinya : 1) Hifa produktif, hifa ini berfungsi untuk membentuk alat-alat reproduksi seperti konidiaspora,konidiofora dan lain-lain. 2) Hifa vegetatif, hifa vegetatif menuju kearah substrat (kebawah).Hifa ini berfungsi untuk mengambil zat-zat makanan. 3) Hifa udara, menuju kearah udara (keatas) hifa ini berfungsi untuk pengambilan oksigen

REPRODUKSI PADA JAMUR (FUNGI) Jamur dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Reproduksi aseksual pada jamur dapat terjadi dengan beberapa cara, antara lain membentuk tunas atau budding (pada jamur uniseluer), fragmentasi misellium, atau membentuk spora. Spora aseksual disebut talospora yaitu spora yang dibentuk dari hifa reproduktif.

2. Artrospora yaitu spora yang ddibentuk langsung dari hifa dengan banyak septum yang kemudian mengadakan fragmentasi sehingga hifa tersebut terbagi menjadi banyak artrospora yang berdinding tebal. Contoh: Oidiodendrom dan Geotrichum. 3. Klamidospora, yaitu spora yang dibentuk pada hifa di ujung, tengah, atau menonjol ke lateral. Sangat tahan terhadap kondisi buruk karena spora ini memiliki dinding sel yang sangat tebal. Contoh: Dermatofita. 4. Sporangiospora, yaitu spora bersel satu yang terbentuk di dalam ujung kantung hifa yang disebut sporangium. Contoh: Rhizopus, Mucor, Absidia. 5. Konidia, yaitu spora yang dibentuk di ujung sterigma bentuk fialid. Sterigma dibentuk di atas konidiofora. Konidium berbentuk seperti rantai. Contoh: Penicillium, Aspergillus. 6. Aleuriospoa yaitu spora yang dibentuk pada ujung atau sisi konidiospora (hifa khusus). Aleuriospora ini ada yang uniselulear dan kecil disebut (mikro aleuriospora) dan ada yang multiseluler, besar ata panjang (mikro aleuriospora). Contoh Fusarium, Curvularia, dermatofita. Perkembang biakan secara seksual, dilakukan dengan pembentukan spora seksual dan peleburan gamet (sel seksual). Ada dua tipe kelamin (mating type) dari sel seksual, yaitu tipe kelamin + (jantan) dan tipe kelamin – (betina). Peleburan gamet terjadi antara 2 tipe kelamin yang berbeda. Proses reproduksi secara seksual dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu: (a) plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel, (b) kariogami yaitu meleburnya 2 inti haploid yang menghasilkan satu inti diploid, dan (c) meiosis yaitu pembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid. Jenis spora seksual jamur pun bermacam-macam, yaitu sebagai berikut: a. Zigospora, yaitu spora yang dibentuk dari fusi (penggabungan) dua hifa yang sejenis membentuk zigot dan di dalam zigot terbentuk zigospora.

b. Oospora, yaitu spora yang dibentuk dari dua hifa yang tidak sejenis (anteridium dan oogonium).

eksternal pada ujung ujung hifa. Contohnya : Trychopyton (Arthroderma), Microsporum (Nannizia), Blastomyces (Ajellomyces)

d. Basidiospora, yaitu spora yang dibentuk pada basidium sebagai hasil penggabungan dua jenis hifaDescription: cara-reproduksi-jamur

Ascomycota adalah filum/difisi dari fungi.hidup secara parasit atau saprofit.fungi yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, coklat, dan padi. Sedangkan fungi saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah. Kelompok ini merupakan kelompok terbesar yang meliputi 3.250 genera dan mencakup 32.250 spesies .

HABITAT JAMUR

Ciri ciri umum Ascomycota

Berbagai fungi hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan banyak pula jenis-jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Fungi juga dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam, atau pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Bahkan, fungi yang hidup bersimbiosis dengan ganggang (lumut kerak), dapat hidup di habitat ekstrim dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub. Jenis fungi lainnya juga dijumpai hidup pada tubuh organisme lain, baik secara parasit maupun simbiosis.

1. Tubuh ada yang uniseluler dan multiseluler.

KLASIFIKASI JAMUR

1. Ascomycota

Hifa Ascomycota umumnya tegak pada miselium yang ada di permukaan substrat disebut Hifa Fertil karena berperan untuk reproduksi. Hifa fertil dapat berupa sporangiofor, konidiofor, atau karpus dengan tujuan agar penyebaran sel sel reproduksi yang dibawanya berlangsung lebih mudah. Hifa-hifa yang sudah menjalin jaringan satu miselium, makin lama makin tebal membentuk koloni yang dapat dilihat kasat mata. Hifa terdiri dari :

2. Zigomycota

1.

Tabung – protoplasma dan dinding sel

3. Basidiomycota dan

2.

Tonjolan diujung sebagai daerah pertumbuhan

4. Deuteromycota

3.

Di dalam protoplasma terdapat struktur septa

1. ASCOMYCOTA (JAMUR ASKUS)

Struktur dinding sel Ascomycota

Hasil penyatuan secara seksual dari kantong atau askus yang mengandung bentuk meiotik seperti 408 spora (askospora). Spora aseksual (konedia) lahir secara

Dinding sel memberikan bentuk dan melindungi isi sel dari lingkungan. Dinding sel bersifat permeabel dan komponen penting dalam dinding sel adalah kitin.

c. Askospora, yaitu spora yang dibentuk di dalam askus sebagai hasil penggabungan (fusi) dua sel atau dua jenis hifa.

a. Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksi Berdasarkan cara berkembangbiaknya, dibedakan menjadi 4 divisi yakni:

2. Memiliki hifa yang bersekat sekat dan berinti banyak. 3. Tubuh ada yang uniseluler (tidak berhifa sesungguhnya) dan ada yang seluler (memilik hifa sesungguhnya). 4. Hidupnya ada yang parasit, saprofit ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk lichenes (lumut kerak). Morfologi dan Anatomi Ascomycota

Septum Ascomycota Septum adalah suatu sekat yang membagi hifa menjadi kompartemen kompartemen. Septum Ascomycota mengalami pembengkakan disekeliling pori membentuk cincin besar. Selanjutnya akan menonjol pembentukan suatu tudung yang tebal dan menutupi pembengkakan septum dan pori. Tudung ini terbentuk dari retikulum endoplasma (alexopoulus et.al., 1996 ; MooreLandecker,1996;Carlie dan Watkison,1994;Indrawati 19) Metabolisme pada Ascomycota Metabolisme merupakan proses kimia dalam organisme hidup untuk memperoleh dan menggunakan energi. Pada metabolisme Ascomycota menurut Indrawati,Ascomycota mengalami metabolisme karbohidrat ,yaitu metabolisme fungi yang diawali dengan transpor. Transpor monosakarida melalui membran dilakukan oleh suatu protein transpor spesifik,yaitu permease (Flores et al.2000). metabolisme ini terjadi pada fungin S.cereveciae. Selain itu,pada Ascomycota juga terjadi metabolisme asam nukleat dengan menggunakan basa purin dan pirimidin bervariasi pada khamir. S. Cereveciae tumbuh baik pada medium mengandung allatonin,asam allatonin

6. Pada Ascomycota yang memiliki badan buah,kumpulan hifa Askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut askorap dan membentuk inti haploid dikariotik. 7. Dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. 8. Dalam askus terdapat 8 spora.spora terbentuk dalamaskus,disebut sporaaskus. Sporaaskus dapat tersebar oleh angin,sehingga apabila jatuh di tempat yang tepat, spora akan tumbuh menjadi benang hifa baru. b. Reproduksi Aseksual Reproduksi aseksual dilakukan dengan kuncup, kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. Kadang kuncup tepat melekat pada induk sel membentuk rantai sel yang disebut hifa semu atau pseudohifa. Peranan Ascomycota dalam Kehidupan Sehari – hari Beberapa Ascomycota yang menguntungkan dalam kehidupan sehari hari :

Reproduksi Ascomycota

1. Khamir (ragi roti)-Saccharomyces cereviceae. Untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol, mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.

Ascomycota berkembang biak secara seksual(menghasilkan spora) dan aseksual.

2. Digunakan dalam kuliner – Tuber magnatum.

a. Reproduksi Seksual

3. Pembuatan anggur/ragi anggur-S.ellipsodeus

1. Mula mula hifa berbeda jenis berdekatan.

4. Pembuatan tuak dari air nira –S.tuac

2. Hifa betina membentuk askogonium ,hifa jantan membentuk anteridium masing masing berinti haploid.

5. Pembuatan oncom –Neurospora sitophila

3. Dari askogonium tumbuh trikogin,yakni saluran penghubung antara askogonium dan anteridium.

7. Membuat kecap- Aspergillus wentii

4. Melalui trikogen anteridium pindah masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami (penyatuan sitoplasma sel dari dua individu sel ).

1. penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum-Clavisceps purpurea

5. Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa yang dikarion.pertumbuhan terjadi karena pembelahan antara inti inti tapi tetap berpasangan.

6. Penghasil zat antibiotik –Penicillium notatum dan P. Chrysogenum

Adapun beberapa Ascomycota yang merugikan, antara lain :`

2. penyakit pada saluran pernapasan unggas – Aspergillus fumigates 3. penyebab penyakit kanker hati-Aspergillus flavus

2. ZIGOMYCOTA

Struktur tubuh Zigomycota

Zigomycota merupakan filum dari fungi yang bersifat polifiletik. Miselium biasanya tidak bersekat, spora seksual dihasilkan dengan jumlah tidak terbatas di dalam sporangium. Hasil penyatuan sel spora pada zogospora. Contohnya : Rhizopus nigrans

Struktur tubuh yang dimiliki Zigomycota, yakni:

Morfologi dan Anatomi Zigomycota

c) Memiliki miselium bercabang banyak

Zigomycota bersifat pokifatik, memiliki dua kelas yakni zygomycetes dan Trichomycetes.

d) Hifa bersifat senositik

1. Zygomycetes, fungi heterotof, parasit, dan saprofit pada tanaman. Menghasilkan zigospora berdinding tebal pada reproduksi seksual dan aseksual menghasilkan sporangium. Sporangium berisi sporangiospora dan sporangium kecil disebut sporangiola.

a) Dinding sel mengandung kitin b) Terdiri dari benang-benang hifa yang bersekat

e) Beberapa memiliki stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan sekat Metabolisme Zigomycota Metabolisme Zigomycota terjadi dalam 2 jalur, yakni :

2. Trychomycetes, hidup di darat dan dalam tanah / pada tumbuhan dan hewan yang membusuk.bersifat saprofitik atau haustorial, atau parasitnon haustarial pada hewan dan tanaman fungi. Miselium bersimbion dalam usus atau daerah anal dari arthropoda, ciri umumnya:

1. Jalur EM (Embden-Mayerhof) jalur utama untuk menghasilkan energi. Dimulai dari gula 6 (c6), misalnya glukosa–fosforilasi-fruktosa(-1,-6 difosfat) memakai energi 2 ATP-menjadi 2 enyawa berkarbon 3-2 molekul asam piruvat-menghasilkan 4ATP

a) Habitat di darat, dalam tanah ataupun hewan yang membusuk

2. Jalur PP (Penthosa-Phospat) untik keperluan biosintesis, intermediet ribosa-5fosfat untuk sintesis asam nukleat dan eritrose-4-fosfat untuk sintesis asam amino aromatic

b) Terdiri dari fungi heterotrof c) Bersifat saprofit dan parasit

Kedua jalur menghasilkan produk sama yakni, gliseraldehid-3-fosfat

d) Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat, sehingga terlihat seperti pipa atau buluh

Reproduksi Zigomycota

e) Mempunyai hifa senositik

Reproduksi Zigomycota terjadi perkembangbiakan secara seksual. Berikut penjelasannya:

f) Beberapa mempunyai rhizoid dan stolon g) Jumlah kromosom haploid h) Komponen utama dinding sel chitin/chitosan i)

Berkembangbiak secaraseksual-spora

j)

Berkembangbiak secara aseksual – gametangiogami

a) Hifa dari talus positif dan negatif berdekatan, kemudian tumbuh gametangium b) Bakal gametangium berubah menjadi gametangium c) Dinding gametangium pecah.inti positif dan negatif bergabung menjadi haploid d) Zigospora tumbuh, dinding menebal menjadi hitam e) Inti membelah secara meiosis

f) Setelah lama istirahat,spora akan tumbuh apabila ada substrat yang cocok g) Jika sporangium matang,maka dindingnya akan robek dan spora akan tersebar menghasilkan spora negatif atau positif menghasilkan mesilium baru.

berkelompok yang membentuk tubuh jamur. Tubuh berupa buah, hasil perkembangan zigot. Zigot dihasilkan dari perkawinan hifa positif dan negatif. Reproduksi Basidiomycota

Peranan Zigomycota dalam Kehidupan Sehari-hari

Reproduksi Basidiomycota, yakni:

Keuntungan yang dapat diambil dari Zigomycota antara lain:

a)

Hifa positif dan negatif berkecambah dari bisidiospora

a) dekomposer dalam tanah dan kotoran-Mucor mucedo

b)

Terjadi plasmogami antara hifa positif dan negatif

b) agen penyakit tanaman-Choanephora cucurbitarium

c)

Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik

c) pembuatan tempe-Rhizopus oligasporus

d)

Miselium dikariotik tumbuh menjadi basidiokarp

d) menghasilkan asam fumarat,pemasak buah-Rhizopus nigricans

e)

Pada ujung ujung basidiokarp berinti diploid (2n)

Kerugian yang ditimbulkan dari Zigomycota antara lain:

f)

Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 inti sel (n)

a) menghasilkan asam laktat- Rhizopus nodusus

g)

Basidium membentuk sterigma

b) parasit pada anggur-Plasmospora viticola

h)

Inti haploid masuk pada basidium membentuk basidiospora

3. BASIDIOMYCOTA Hasil penyatuan secara seksual pada pembentukan sebuah organ bentuk tongkat yang disebut basidium. Pada permukaan lahir empat bentuk meiotik (basidiospora) spora aseksual (konidia) lahir secara eksternal pada ujung ujung hifa. Contohnya: Cryptococcus neoformans. Morfologi dan Anatomi Basidiomycota Takson dari kingdom fungi yang memproduksi spora dalam bentuk kubus (basidium), berukuran besar namun ada juga yang berukuran kecil. Basidiomycota dibagi menjadi : homobasidiomycota/jamur yang sebenarnya dan heterobasidiomycota. Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat terdapat dalam substrat. Tubuh buah pada basidiomycota disebut basidiokarp. Pada bagian buah tudung basidiokarp terdapat lembaran lembaran/bilah, pada bagian ini terbentuk banyak basidium yang akan menghasilkan spora. Basidiomycota terdiri dari kumpulan benang miselium

i) Basidiospora terlepas dari basidium jatuh pada tempat yang sesuai, tumbuh jadi hifa haploid Peranan Basidiomycota dalam kehidupan Sehari-Hari Berikut peranan dari Basidiomycota : 1. Keuntungan a) Sebagai konsumsi – jamur kuping ( Auricularia polytrichia), jamur merang (Volvariella volvacea) b) obat/makanan suplemen-jamur kayu (Gonoderma) c) penghambat pertumbuhan tumor dan kanker -jamur shintake d) pencegah hipertensi,mencegah kanker dan mengandung lovastatin(penurun kolesterol) 2. Kerugian a)

parasit pada kacang tanah - Puccinia arachnidis

b)

parasit pada jagung - Ustilago maydis

c)

menyebabkan halusinasi - Amanita muscaria

d)

mematikan jika dimakan - Amanita ocreata dan Amanita phalloides

4. DEUTEROMYCOTA

aerob. Sedangkan dalam suasana anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat /etanol dan CO2. Hasil akhir anaerob-persediaan bahan bakar untuk oksidasi pernafasan. Reproduksi Deuteromycota

Deuteromycetes memiliki ciri ciri :

Reproduksi secara aseksual membentuk karpus yang didalamnya mengandung hifa fertil menghasilkan spora atau konidia. Reproduksi aseksual berlangsung secara konidiogenesis/sporogenesis. Pembentukan konidium/spora terjadi secara blastik/talik. Konidium yang terbentuk secara blastik disebut holoblastik (bagian hifa diujung membengkak, menggelembung membentuk sel melepaskan diri dari hifa). Sedangkan dengan cara talik disebut holotalik (seluruh sel di ujung hifa membentuk konidium yang melepaskan diri pada bagian septum). Ada juga yamg holoartik yaitu, ujung hifa terputus menjadi beberapa segmen, nantinya tumbuh menjadi hifa baru. Pembentukan lain adalah enterotaltik yakni, hifa yang telah terbagi menjadi segmen-segmen, melepaskan diri dari hifa dan tumbuh menjadi hifa baru.

a) Disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)

Peranan Deuteromycetes dalam Kehidupan Sehari – Hari

b) Reproduksi generatif belum diketahui

Deuteromycetes memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

c) Memiliki hifa yang bersekat

a) menjernihkan sari buah - Aspergillus niger

d) Dinding sel terbuat darikitin

b) melunakkan adonan roti - Aspergillus oryzae

e) Sebagian besar patogen pada manusia

c) pembuatan kecap,tauco,sake,dan asam oksalat - Aspergillus wentii

f) Ada sekitar 25.000 yang telah diklasifikasikan kedalam Deuteromycota. Morfologi khas dari kelas ini adalah struktur reproduksinya yang berupa konidia,sekitar 17.000 spesiesnya bereproduksi dengan konidia.mereka dikelompokkan berdasarkan warna dan struktur konidia.sebagaian dari kelompok inimerupakan stadium anamorf dari kelas Ascomycota dan Basidiomycota.

Deuteromycetes memiliki beberapa kerugian, antara lain:

Bukan kelompok filogenetik sebenarnya tetapi lebih kepada kelas buatan yang sementara ditempati yang proses seksualnya belum teramati.kebanyakan bfungi jenis ini memiliki askomises secara morfologi. Contoh spesies Epidermophyton, Sporothrix, Candida. Fungi kelas deuteromyces disebut juga fungi anamorf, fungi imperfecti ,fungi konidial yakni merupakan fungi tidak sempurna karena jamurini tidakmempunyai fase reproduksi secara generatif atau seksual,akan tetapi hanya fase vegetatif saja yang dapat membentuk konidia. Morfologi dan Anatomi Deuteromycota

Metabolisme Deuteromycota Jamur ini merupakan organisme anaerob fakultatif yang mampu melakukan metabolisme sel, baik dalam suasana aerob maupun anaerob.proses fermentasi pada Candida albicans dilakukan dalam suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat dapat dimanfaatkan untuk mengubah CO2 dan H2) dalam suasana

a) menyebabkan penyakit aspergillos yang menyerang paru paru - Aspergillus flavus b) menyerang saluran pernapasan - Aspergillus fumingatus

b. Berdasarkan sifat koloni, hifa dan spora yang dibentuk oleh kapang atau khamir, jamur dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu : 1. ACTINOMYCETES Actinomycetes tergolong bakteri tetapi karena penyakit yang ditimbulkan mirip dengan beberapa penyakit jamur, maka secara tradisional dimasukkan dalam mikologi. 2. MYXOMYCETES Bentuk vegetatif dari sel-sel yang motil karena pada stadium lanjut sel-sel tersebut bergabung membentuk bagian-bagian yang mirip sporulasi jamur, maka kelas ini digolongkan dalam mikologi. 3. CHYTRIDIOMYCETES Kapang dari kelas tersebut mempunyai hifa senositik. Salah satu spesiesnya adalah Rhinosporidium seebereri (pathogen pada manusia) 4. ZYGOMYCETES

JAMUR YANG PATOGEN PADA MANUSIA MIKOSIS Mikosis adalah infeksi jamur dari hewan, termasuk manusia. Mikosis yang umum dan berbagai kondisi lingkungan dan fisiologis dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jamur. Menghirup jamur spora atau kolonisasi lokal dari kulit dapat memulai infeksi persisten. Oleh karena itu, mikosis sering dimulai pada paru-paru atau pada kulit. Infeksi jamur pada kulit adalah penyakit yang paling umum ke - 4 tahun 2010 mempengaruhi 984.000.000 orang. 1. Penyebab Orang-orang beradaptasi dari sikoinfeksi jamur saat mereka mengambil kuat antibiotik untuk jangka waktu yang panjang karena antibiotik membunuh dan tidak hanya merusak bakteri, tapi bakteri sehat juga. Ini mengubah keseimbangan mikroorganisme dalam mulut vagina, usus dan tempat-tempat lain dalam tubuh, dan menghasilkan pertumbuhan berlebih dari jamur. Individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, orang di bawah steroid perawatan, dan orang yang kemoterapi juga berisiko terkena infeksi jamur.

Kelas kapang ini mempunyai hifa senositik. Genus dari ordo mocorales yang termasuk kelas zhigomycetes yaitu : Mucor, Rhizopus, Absidia, Mortierella, dan Cunninghamella menyebabkan mikosis pada manusia dan beberapa jenis binatang

2. Klasifikasi

5. ASCOMYCETES

Mikosis superfisial terbatas pada lapisan terluar kulit dan rambut. Contoh dari infeksi jamur tersebut adalah Tineaversicolor (panu), infeksi jamur yang umum mempengaruhi kulit orang muda, terutama dada, punggung, dan lengan atas dan kaki. Tineaversikolor disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit beberapa orang dewasa. Jamur ini menghasilkan bintik-bintik coklat kemerahan. Mikosis superficial dibagi menjadi 2 yaitu:

Kapang dari kelas ini membentuk Askospora dalam askus. Meskipun sebagian besar merupakan saprofit atau penyabab penyakit tumbuh-tumbuhan, penyebab penyakit jamur sistemik pada manusia juga termasuk dalam kelas ini. 6. BASIDIOMYCETES Kapang dari kelas ini membentuk basidiospora. Salah satu jenis jamur patogen yang penting bagi manusia adalah Filobasidiella neoformans.

a. Mikosis Superfisial

1. Yang disebabkan oleh jamur bukan golongan Dermatofita yaitu Pitiriasis versikolor, Tinea versicolor, Otomikosis, Piedra hitam, Piedra putih, Onikomikosis, dan Tinea nigrapalmaris 2. Yang disebabkan oleh janur golongan dermatofita yang disebut Dermatofitosis. Dermatofitosis adalah mikosis superfisialis pada jaringan yang mengandung zat tanduk keratin, yakni kuku, rambut, dan kulit. Contohnya yaitu Tinea kapitis, Tinea Korporis, Tinea imbrikata, Tinea favosa, Tinea pedis, Tinea barbae, dan Tinea kruris.

b. Mikosis Dalam (profunda)

Berdasarkan penyebabnya , misetoma dibagi 2 jenis , yaitu :

Mikosos profunda adalah penyakit jamur yang mengenai alat dalam. Dalam situasi yang tepat jamur memasuki tubuh melalui paru-paru, luka, menyebar dari permukaan kulit, atau alat dalam lain.

A. misetoma aktinomikotik, penyebab terdiri dari genus aktinomises, nokardia,dan streptomises.

Mikosis subkutis contoh-contohnya yaitu :

B. misetoma eumikotik, penyebabnya terdiri dari beberapa genus , yaitu spesises madurella,eleskeria,sefalosporium,fialofora,dan beberapa genus kurfularia.

1) Misetoma

2) Kromomikosis

Misetoma adalah infeksi jamur kronik pada jaringan dibawah kulit , yang dapat meluas sampai ke fasia dan tulang-tulang dengan menimbulkan kelainan-kelainan berupa pembengkakan krusis di sertai deformitas daru alat-alat yang di serang . Daerah yang di serang adalah telapak kaki, tangan, pergelangan kaki, tangan, dan lutut.

Kromomikosis merupakan infeksi lokal yang menahun pada kulit dan jaringan subkutis orang sehat dan imunokompeten, yang sering terjadi pada kaki atau tungkai bawah, dengan kelainan khas berbentuk kutil (verrucous) yang secara lambat tumbuh terus. Kelainan ini disebabkan oleh beberapa spesies jamur berwarna gelap coklat kehitaman (dematiaceae).

Gejala Dan Tanda Misetoma :

Pengobatan

1. Pembengkakan pada sinus dan fistel multiple. Di dalam sinus ditemukan butirbutir (granules) yang berpigmen yang kemudian dikeluarkan berupa cairan.

Penanganan kromomikosis adalah :

2. Biasanya merupakan lesi kulit yang berbentuk melingkar dengan pembengkakan seperti tumor jinak dan disertai butir-butir. Radang dapat menjalar dari permukaan kulit sampai ke bagian dalam lapisan bawah kulit, selaput pada otot, dan tulang. Keadaan ini sering berbentuk fistel yang mengeluarkan cairan. Pengobatan : Terapi terhadap misetoma adalah : 1. Biasanya reseksi dipertimbangkan.

radikal,

bahkan

amputasi

kadang-kadang

perlu

2. Bila penyakitnya disebabkan oleh misetoma aktinomikotik maka obat kombinasi kotrimokasazol dengan streptomisin dapat bermanfaat. Pengobatan ini memerlukan waktu yang lama yaitu 9 bulan - 1 tahun. Obat-obat antifungi yang baru misalnya itrakonazol dapat dipertimbangkan untuk misetoma maduromikotik.

1. Itrakonazol 200 mg/hari sampai perbaikan (3 bulan sampai 1 tahun). 2. Flusitosin 150-200 mg/kg BB/hari dibagi 4 dosis. 3. Terbinafin 250 mg/hari dilaporkan memberi manfaat pada beberapa kasus. Penyebabnya : - Penyakit kulit ini disebabkan oleh jamur golongan Dermatiaceae, yaitu Cladosporium carionii, Phialophora verrucosa, Fonsecae perdrosoi, dan H.compactum. - Jamur hidup sebagai saprofit di tanah dan pada tumbuh-tumbuhan yang merupakan habitat alaminya.Spora masuk ke kulit melalui trauma, seperti tertusuk duri atau tergores.Tidak pernah dilaporkan penularan dari manusia kemanusia atau dari hewan ke manusia. Sumber Penyakit : Sumber penyakit berasal dari alam dan terjadi infeksi melalui trauma. Penyakit tidak ditularkan dari manusia ke manusia dan belum pernah dilaporkanterjadi pada binatang. Diseminasi dapat terjadi melalui autoinokulasi, ada jugakemungkinan penyebaran melalui saluran getah bening. Penyebaran melalui darah dengan

terserangnya susunan saraf sentral pernah dilaporkan.Pengobatannya sulit. Terapi X pernah dilakukan dengan hasil yang berbeda-beda.Kadang-kadang dapat diperlukan amputasi. Pada kasus lain reseksi leso mikotik disusuldengan skin graft member hasil yang cukup baik. Mikosis sistemik karena patogen utama termasuk histoplasmosis, blastomycosis, coccidioidomycosis dan paracoccidioidomycosis. Mereka disebabkan oleh jamur dimorfik, yang berarti organisme bisa eksis dalam dua bentuk – sebagai cetakan (dengan septatehifa dan konidia) di alam dan sebagai bentuk lain (biasanya ragi) dalam jaringan hidup dan (dengan pengecualian Coccidoideimmitis) pada 37°C. Setiap patogen memiliki preferensi geografis tertentu. Akuisisi penyakit biasanya melalui inhalasi jamur penyebab, menyebabkan gejala paru dan pneumonitis. Sebagian besar infeksi sembuh secara spontan, dan pasien yang tersisa dengan kuat, imunitasspesifik. Diseminatahistoplasmosis dan coccidioidomycosis dapat terjadi pada orang yang terinfeksi HIV, seperti dapat disebarluaskan infeksidengan S.schenckii (dimorfik) dan Penicilliummarneffei (dimorfikdanoportunistik). a) Histoplasmosis Histoplasmosis disebabkan oleh jamur dimorfik Histoplasmacapsulatum var. capsulatum.H. capsulatum ditemukan dalam tanah hangat, iklim lembab, terutama lembah-lembah sungai Mississippi, Ohio, dan St Lawrence di Amerika Serikat dan Kanada.Dalam disebarluaskan histoplasmosis, situs yang paling umum dari keterlibatan (setelah paru-paru) adalah limpa, kelenjar getah bening, sumsum tulang dan hati ; kalsifikasi dalam kelenjar getah bening, paru-paru dan limpadapat berfungsi sebagai bukti infeksi sebelumnya. Manifestasikulit paling sering disebabkan oleh penyakit disebarluaskan. b) Blastomikosis Blastomyces dermatitidis adalah jamur dimorfik dan agen penyebab blastomycosis. Penyakit ini endemik ke Amerika Utara, terutama lembah-lembah sungai Mississippi dan Ohio, wilayah Great Lakes dan negara-negara tenggara. Sementara semua usia dan jenis kelamin dapat dipengaruhi, pria dewasa yang paling mungkin untuk mengembangkan infeksi sistemik, dan anak-anak lebih mungkin untuk mengembangkan blastomycosis paru akut dari pada penyakit kronis atau kulit. Tanah mungkin adalah sumber yang paling penting dari infeksi.

Jumlah lesi dapat bervariasi dari satu sampai beberapa, dan mereka cenderung terjadi. c) Coccidioidomycosis Coccidioidomycosis disebabkan oleh dimorfik, yang sangat virulen patogen Coccidoideimmitis. Coccidioido mycosis terjadi terutama di musim panas dan gugur di AS barat daya, utara Meksiko, dan Amerika Tengah dan Selatan. The arthroconidiadari C. immitis yang terhirup melalui partikel debu. C immitis dianggap paling mematikan semua jamur. Arthroconidia menular yang terhirup dan menyebabkan infeksi paru pada sebagian besar orang yang tinggal di daerahendemik. Infeksi ini asimtomatik pada sekitar 60% dari individu yang terkena, sementara sisanya mengalami gejala mirip flu beberapa minggu setelah paparan. Diseminasi pada kulit dan organ lain dapat terjadi dan tergantung pada faktor-faktor host (lihat di atas). Jarang, primer hasil coccidioido mycosis kulit dari inokulasi langsung dari organisme kedalam kulit. d) Paracoccidioidomycosis Paracoccidioidomycosis disebabkan oleh jamur dimorfik Paracoccidioidesbrasiliensis. Hal ini endemik ke negara-negara Amerika Tengah dan Selatan dari Brasil, Argentina, Venezuela, Ekuador dan Kolombia. P. brasiliensis adalah saprofit dimorfik yang ditemukan di dalam tanah. Penyakit paru terjadi kemudian dan dapat diikuti oleh penyebaran pada kulit, membran mukosa, saluran pencernaan, limpa, kelenjar adrenal dan kelenjar getah bening. Paracoccidioido mycosis memiliki beberapa presentasi klinis yang berbeda dengan berbagai prognosis. Pada banyak pasien, penyakit paru utama adalah subklinis keringan. Bila penyakit disebarluas kanprogresif terjadi, keterlibatan mukokutan sering terlihat. Lesi sering menyakitkan dan colitis atau verrucous, mereka biasa nya ditemukan di wajah dan di hidung dan mukosa oral. Patogen Oportunistik Infeksi mikotik oportunistik dapat terjadi pada individu dengan imunodefisiensi primer atau sekunder. Di seluruh dunia, disebarluaskan kandidiasis dan aspergilosis adalah dua mikosis sistemik yang paling umum pada pasien neutropenia. Kurang umum, zygomycosis, phaeohyphomycosis (akibat jamur berpigmen) dan hyalohyphomycosis (karena berpigmen non-[hialin] jamur; paling sering fusariosis).

Diseminata histoplasmosis, coccidioidomycosis, penicilliosis dan kriptokokosis adalah mikosis sistemik terlihat paling sering pada pengaturan infeksi HIV. Patogen oportunistik kurang virulen (dibandingkan dengan patogen benar) dan memberikan kekebalan protektif khusus untuk mereka yang terinfeksi. Dengan pengecualian dari beberapa jamur dimorfik, infeksi jamur oportunistik terjadi di seluruh duniadan tidak memiliki kecenderungan geografis. Patogen penyebab biasanya ditemukan di lingkungan. Misalnya Aspergillus, Zygomycetes dan Fusarium. yang saprophytes tanah ditemukan dalam membusuk vegetasi. Cryptococcus neoformans dapat diisolasi dari unggas (terutama merpati) kotoran. Penicillium marneffei endemik ke Asia Tenggara dan Cina, di mana reservoir dianggap pada tikus bambu, tetapi infeksi telah dilaporkan di AS . Terakhir, Candida sp. Biasanya menjajah kulit dan saluran cerna. Secara keseluruhan, insiden mikosis oportunistik telah meningkat dalam hubungannya dengan penggunaan pandemi dan lebih besar HIV terapi imunosupresif.

Related Documents

Materi
August 2019 84
Materi
December 2019 69
Materi
June 2020 39
Materi
June 2020 53
Materi Phbs.docx
October 2019 15
Materi Kbi.docx
June 2020 5

More Documents from "Tria Maya"

Materi Mikologi.docx
April 2020 7
Un Sma 2017 B Ind.pdf
April 2020 9
00161.doc
May 2020 8