Materi I Hiv Aids.ppt

  • Uploaded by: lusiyana
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi I Hiv Aids.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 2,359
  • Pages: 53
HIV dan AIDS Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP > Paket 1

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM : Setelah mempelajari materi: Peserta mampu memahami hal-hal yang terkait dengan HIV dan AIDS

Pelatihan IPP - Paket 1

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS  Setelah mempelajari materi HIV dan AIDS, peserta mampu  Menjelaskan pengertian HIV dan AIDS  Menyebutkan cara penularan HIV dan AIDS  Menjelaskan cara pencegahan HIV dan AIDS  Menjelaskan situasi epidemi HIV dan AIDS terkini di wilayah kerja masing-masing  Menjelaskan jenis-jenis pelayanan HIV yang tersedia  Menjelaskan pentingnya tes HIV  Menjelaskan stigma dan diskriminasi ODHA  Menjelaskan peran ODHA dalam pencegahan HIV  Menjelaskan tugas petugas lapangan dalam pencegahan HIV Pelatihan IPP - Paket 1

CITRA USADHA INDONESIA Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

 HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.

Pelatihan IPP - Paket 1

 Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sehingga Sistem kekebalan tubuh rusak atau lemah mudah terserang penyakit (walaupun kuman yang sangat ringan sekalipun) yang ada di sekitar kita, seperti TBC, diare, peny kulit, dll  AIDS = sistem kekebalan tubuhnya telah menurun, sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS.

Pelatihan IPP - Paket 1

 Kasus AIDS pertama kali ditemukan oleh Gottlieb di Amerika Serikat pada tahun 1983 dan virusnya di temukan Luc Montagnier pada tahun 1983.  AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 juni 1981, ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasi sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Peneumocystis Jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles.

Pelatihan IPP - Paket 1

 Penyakit AIDS dewasa ini telah terjangkit hampir setiap didunia (pandemi), termasuk diantaranya Indonesia.  Angka kejadian HIV/AIDS di dunia  Angka Kejadian HIV/AIDS di Indonesia  Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara.  Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

PENJELASAN KOMIK  Komik kekebalan tubuh menggambarkan tentang fungsi darah putih dalam tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman, virus, dan lainnya  HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan lain-lain) yang mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru akan melumpuhkan sel darah putih  Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan bahwa seseorang masih memiliki kekebalan tubuh cukup baik

Pelatihan IPP - Paket 1

 Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah melemah sehingga orang yang telah HIV positif  HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh seseorang rentan terkena penyakit

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

Tanda-tanda klinis penderita AIDS :  Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan  Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan  Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan  Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis  Dimensia/HIV ensefalopati Gejala minor :  Batuk menetap lebih dari 1 bulan  Dermatitis generalisata yang gatal  Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang  Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita Pelatihan IPP - Paket 1

HIV + penicilliosis marneffeia

Pelatihan IPP - Paket 1

HIV + Candidiasis

Pelatihan IPP - Paket 1

HIV + Herpes Simpleks

Pelatihan IPP - Paket 1

HIV + Sifilis

Pelatihan IPP - Paket 1

HIV + tumor

Pelatihan IPP - Paket 1

HIV + Kaposi’s Sarcoma

Pelatihan IPP - Paket 1

Mengapa Odha masih tampak sehat…….

Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik, memiliki masa inkubasi yang sangat panjang

STADIUM 1

Window period

1 – 3, bahkan 6 bulan

STADIUM 2

HIV + Asimptomatik 5 – 10 tahun

STADIUM 3

HIV+ dengan gejala penyakit > 1 bulan

STADIUM 4

AIDS

CD4 < 200 1 – 2 th.

Pelatihan IPP - Paket 1

 Penyakit HIV stadium I  Window Period = rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai tes antibodi terhadap HIV menjadi positif  Biasanya tanpa gejala (dapat limfadenopati generalisata yang persisten-PGL)  Mampu melawan infeksi dengan baik  Pelan – pelan jumlah CD4 semakin rendah  Kehidupan sehari – hari tampak normal Penanganan Pola hidup yang positif dan sehat (O.R 20 mnt setiap hari, makan teratur) Pemeriksaan dokter berkala, skrining IMS, tes pap, vaksinasi, seks lebih aman

Pelatihan IPP - Paket 1

 Penyakit HIV stadium II  Di dalam tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala – gejala. Pada tahap ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain  Infeksi ringan lebih sering daripada biasa : ruam, infeksi kulit, sariawan, demam, infeksi sal. napas atas yang kambuhan  Umumnya kehilangan berat badan di bawah 10 %  Dapat meneruskan kehidupan sehari – hari seperti biasa Penanganan : Sama seperti std I (pola hidup yang positif dan sehat, pemeriksaan, skrining, seks lebih aman, vaksinasi) Pengobatan dini un infeksi Pertimbangkan profilaksis (kotrimoksazol)

Pelatihan IPP - Paket 1

 Penyakit HIV Std III  Pembesaran limfe secara menetap dan merata, tidak hanya muncul pada satu tempat saja, dan berlangsung lebih dari satu bulan  Infeksi oportunistik (IO) yg lebih parah, mis pneumonia, meningitis, kandidiasis mulut  Diare kronis, demam terus menerus, TB paru  Kehilangan BB lebih dari 10 %  Kesulitan melakukan kegiatan sehari – hari. Penanganan : Sama seperti Std I (pola hidup yang positif dan sehat, pemeriksaan, skrining, sekslebih aman, vaksinasi) Terapi antiretroviral (ART) Pengobatan dini untuk infeksi Profilaksis (Kotrimoksazol) Pelatihan IPP - Paket 1

 Peny HIV std IV  Adanya bermacam-macam penyakit (infeksi oportunistik)  Infeksi oportunistik yang lebih parah mis PCP, diare kronis, limfoma, TB luar paru, tokso, CMV, meningitis kriptokokkus, sarkoma kaposi, ensefalopati HIV, kandidiasis sal makan  Kehilangan berat bandan parah/wasting  Sering sakit parah, terbaring pada tempat tidur Penanganan : Mengobati IO ARV Perawatan rumah sakit atau di rumah Profilaksis (Kotrimoksazol)

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

Bagaimana mengetahui tanda atau gejala AIDS ? Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang-orang yang terinfeksi HIV dalam kurun waktu 5 – 10 tahun. Setelah itu AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda dan gejala sbb : 1. Kehilangan berat badan secara drastis 2. Diare yang berkelanjutan 3. Pembengkakan pada leher dan/atau ketiak 4. Batuk terus menerus Salah satu gejala di atas harus dipastikan dengan tes darah HIV. Untuk mengetahui dan memastikan seseorang mengidap Pelatihan IPP - Paket 1

 HIV terdapat didalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani (cairan sperma), cairan vagina dan air susu ibu  Sebelum HIV berubah menjadi AIDS penderita akan tampak sehat dalam kurun waktu kira – kira 5 sampai 10 tahun.  Walaupun tampak sehat mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hub seks yang tidak aman, transfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

HIV dapat ditularkan melalui 4 cara : 1. Hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak 2. 3. 4.

terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi HIV Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV Ibu hamil penderita HIV kepada bayi yang dikandungnya Kontak darah/luka dan transfusi darah yang tercemar virus HIV

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

Kelompok resiko tinggi  Pria homoseksual  Pecandu obat bius  Penerima transfusi darah/komponen darah sebelum tahun 1986  Wanita/pria tuna susila  Pria dan wanita dengan banyak mitra seksual  Mitra seksual dari kelompok di atas

Pelatihan IPP - Paket 1

PRINSIP PENULARAN HIV  Dikenal dengan ESSE :    

EXIT: keluar. SUFFICIENT: cukup SURVIVE: virusnya hidup ENTER: masuk.

 HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.

Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP - Paket 1

 HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).  ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau temanteman pengidap HIV atau AIDS.

Pelatihan IPP - Paket 1

CEGAH HIV DENGAN B C

D

A

A: Abstinence B: Be Faithfull

E

C: Condom D: No Drugs E: Education

Pelatihan IPP - Paket 1

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS  Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu dengan sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium secara sukarela yang harus disertai konseling

 Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT) merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi perhatian dari pelayanan ini

Pelatihan IPP - Paket 1

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS  Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) merupakan layanan pemeriksaan darah untuk mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam setting medis.

 Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes darah atau ketika seseorang yang telah menerima status HIV. Pelatihan IPP - Paket 1

Kapan test HIV dilakukan?  Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing

 Penapisan darah dan organ  Biasanya dilakukan sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan

 Mendiagnosa infeksi HIV pada individu  KTS  Melaksanakan surveilans  tes terhadap kelompok masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV) Pelatihan IPP - Paket 1

TES YANG MENGIDENTIFIKASI  ANTIBODI  ELISA  Western Blot  Dipstick

 VIRUS HIV  PCR

Pelatihan IPP - Paket 1

 Yang pertama, enzymelinked immunosorbent assay(ELISA), bereaksi terhadap adanya antibodi dalam serum dengan memperlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi antibodi virus dalam jumlah besar. Karena hasil positif- palsu dapat menimbulkan dampak psikologis yang besar, maka hasil uji ELISA yang positif diulang, dan apabila keduanya positif, maka dilakukan uji yang lebih spesifik, Western blot.

Pelatihan IPP - Paket 1

 Uji Western blot juga dikonfirmasi dua kali. Uji ini lebih kecil kemungkinannya memberi hasil positif-palsu atau negatif-palsu. Juga dapat terjadi hasil uji yang tidak konklusif, misalnya saat ELISA atau Western blot bereaksi lemah dan agak mencurigakan. Hal ini dapat terjadi pada awal infeksi HIV, pada infeksi yang sedang berkembang (sampai semua pita penting pada uji Western blot tersedia lengkap), atau pada reaktivitassilang dengan titer retrovirus tinggi lain, misalnya HIV-2 atau HTLV-1. Setelah konfirmasi, pasien dikatakan seropositif HIV. Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan klinis dan imunologik lain untuk mengevaluasi derajat penyakit dan dimulai usaha-usaha untuk mengendalikan infeksi. Pelatihan IPP - Paket 1

 HIV juga dapat dideteksi dengan uji lain, yang memeriksa ada tidaknya virus atau komponen virus sebelum ELISA atau Western blot dapat mendeteksi antibodi. Prosedur-prosedur ini mencakup biakan virus, pengukuran antigen p24, dan pengukuran DNA dan RNA HIV yang menggunakan reaksi berantai polimerase (PCR) dan RNA HIV-1 plasma. Ujiuji semacam ini bermanfaat dalam studi mengenai imunopatogenesis, sebagai penanda penyakit, pada deteksi dini infeksi, dan pada penularan neonatus.

Pelatihan IPP - Paket 1

SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK Karena:  Periode jendela  Kerusakan sampel darah  Reagen rusak  Kesalahan pada prosedur pelaksanaan tes darah

Pelatihan IPP - Paket 1

BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES NEGATIF?

 Mempertahankan perilaku yang aman  Mengubah perilaku dari yang berisiko ke perilaku aman  Mempertahankan hasil tes yang negatif  Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan penanggulangan AIDS bagi kelompoknya, masyarakat dan lingkungannya

Pelatihan IPP - Paket 1

Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?”  Sekedar cemas atau…  Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-seksual?

Pelatihan IPP - Paket 1

MENGAPA KTS PENTING ?  Mengetahui status lebih dini akan memudahkan perencanaan penanganan  Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan dengan baik)  Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas

Pelatihan IPP - Paket 1

STIGMA ODHA  Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”)  Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak menerima dan takut terhadap penyakit ini.

 Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa superior. Pelatihan IPP - Paket 1

DISKRIMINASI ODHA  Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV seseorang.

 Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan status atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga atau masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS. Pelatihan IPP - Paket 1

PERAN ODHA DALAM PENCEGAHAN  Memberikan motivasi pada teman-teman dan pasangannya untuk melakukan tes

 Saling memberikan dukungan antara sesama ODHA untuk menjalankan hidup sehat

 Melakukan diseminasi informasi dan advokasi untuk menghapus diskrimasi dan stigmatisasi terhadap ODHA

 Memperluas jaringan layanan dalam rangka memudahkan dukungan layanan terkait dengan kebutuhan ODHA

 Pemutusan mata rantai penularan terhadap pasangan melalui pencegahan dan perilaku aman

Pelatihan IPP - Paket 1

TUGAS PETUGAS LAPANGAN  Menyebarkan informasi tentang pengetahuan dasar HIV dan AIDS

 Promosi pencegahan  Promosi layanan-layanan yang terkait dengan HIV dan AIDS

 Merujuk KD melakukan KTS  Tindak lanjut hasil rujukan KTS

Pelatihan IPP - Paket 1

Terima Kasih...

Pelatihan IPP - Paket 1

Related Documents

Materi I Hiv Aids.ppt
July 2020 25
Hiv
June 2020 36
Hiv
November 2019 66
Hiv
May 2020 37
Hiv
November 2019 51

More Documents from ""