DHF PENGERTIAN Penyakit Demam Berdarah DHF. Demam Berdarah adalah penyakit disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit demam berdarah DHF ini yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Ini terlihat pada banyak penderita demam berdarah yang kulitnya timbul bercak-bercak merah sebagai ciri khas penyakit demam berdarah ini.
PENYEBAB Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Karena diperantarai oleh kedua serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung selayaknya penyakit flu. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota besar beriklim lembap dan hangat. Masalah penyakit demam dengue biasanya dialami oleh negara-negara subtropis dan tropis, termasuk Indonesia. Diperkirakan ada seratus juta kasus demam dengue yang terjadi pada tiap tahunnya di dunia, bahkan ribuan orang di antaranya terjangkit dalam waktu singkat akibat wabah penyakit ini.
TANDA DAN GEJALA
Demam tinggi yang timbul mendadak dengan suhu diatas 38 derajat C, selama 2 sampai dengan 7 hari. Demam tidak dapat teratasi meskipun telah mendapatkan pemberian obat penurun panas. Mual, muntah, sehingga menyebabkan nafsu makan minum berkurang. Pada pemeriksaan dengan melakukan uji test torniquet, akan terlihat adanya jentik (puspura) perdarahan. Pada tingkat lanjut ditemukan adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), timbulnya mimisan (epitaksis), Buang air besar kotoran (faeces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) pada hari ke 3 - 7 akan didapatkan terjadinya penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
Nyeri sendi, sendi otot ( pegal-pegal ). Terjadi pembesaran hati (hepatomegali) Nyeri kepala, pusing. Rasa panas di belakang bola mata. Wajah kemerahan. Nyeri perut.
DIAGNOSIS DAN PENCEGAHAN Jika Anda mengalami gejala seperti flu (misalnya sakit kepala dan demam tinggi) selama lebih dari satu minggu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Terlebih lagi jika gejala tersebut dirasakan setelah berkunjung ke daerah yang sedang dilanda wabah demam dengue. Para dokter yang sudah terbiasa menangani demam dengue biasanya dapat langsung mengenali penyakit ini hanya dari gejala-gejala yang Anda rasakan. Apabila dokter yang memeriksa Anda belum yakin bahwa Anda terkena demam dengue, maka pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk melihat keberadaan virus di dalam aliran darah. Selain untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk mengetahui dampak infeksi terhadap darah. Demam dengue bisa ditangani dengan meminum banyak cairan, beristirahat, serta mengonsumsi parasetamol dan acetaminophen. Jika langkah pengobatan ini diterapkan, biasanya gejala demam dengue akan mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu 2-5 hari. Tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jenis ibuprofen, aspirin, dan naproxen sodium jika Anda menderita demam dengue karena dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan internal.
CARA PENCEGAHAN Berikut ini beberapa langkah pencegahan demam berdarah yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
Mensterilkan bagian dalam rumah Anda dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati. Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda. Memasang kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.
Memasang kelambu di ranjang tidur Anda. Memakai losion antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun. Mengenakan pakaian yang longgar yang bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk. Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya.
ASMA BRONKIAL PENGERTIAN Asma bronchial adalah suatu penyakit pernapasan dimana terjadi penigkatan respon saluran pernapasan yang menimbulkan reaksi obstruksi pernapasan akibat spasme otot polos bronkus. (Sjaifoellah, 2001: 21) Gejala asma dapat berkisar dari ringan sampai berat dan meliputi:
Batuk, terutama pada malam hari Mengi Sesak napas Dada sesak, terasa nyeri atau tertekan
PENYEBAB Penyebab asma secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa hal yang dapat memicu munculnya penyakit asma, diantaranya:
Alergi Faktor genetik Peningkatan jumlah Eosinofil
Selain itu, asma bronkial juga dapat menyebabkan serangan batuk, sesak napas dan mengi yang dipicu oleh:
Infeksi (seperti flu, pilek, pneumonia). Alergen (makanan, jamur, tungau, bulu binatang, serbuk sari). Polusi udara. Olahraga berlebihan. Cuaca ekstrim. Obat-obatan tertentu (seperti aspirin, NSAID, beta-blocker). Kecemasan, rasa takut, stres. Aditif makanan (seperti MSG). Bernyanyi, tertawa, menangis. Parfum dan wewangian. Asam lambung.
GEJALA AWAL Secara umum, tanda-tanda ini tidak cukup parah untuk menghentikan pasien beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari. Tapi, dengan mengenali tanda-tanda ini, penderita dapat menghentikan serangan asma atau mencegah agar tidak semakin buruk. Tanda-tanda ini dapat menjadi peringatan dini yang meliputi:
Sering batuk, terutama pada malam hari Sulit bernapas atau Sesak napas Merasa sangat lelah atau lemah saat berolahraga Mengi atau batuk setelah latihan Merasa mudah lelah, kesal, atau murung Adanya penurunan fungsi paru-paru yang diukur dengan peakflowmeter, dengan cara meniupkan napas sekuat-kuatnya pada alat tersebut Tanda-tanda flu, atau alergi (bersin, pilek, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan dan sakit kepala) Sulit tidur.
CARA PENGOBATAN Beratnya serangan asma dapat meningkat dengan cepat, sehingga sangat penting untuk mengobati sesegera mungkin. Obat untuk serangan asma adalah inhaler yang bersifat bronkodilator atau melebarkan otot jalan napas. Inhaler merupakan obat semprot yang dihirup melalui mulut. Cara pakainya juga tidak mudah. Diperlukan latihan berulang dan edukasi yang mendalam dari dokter untuk mengajari cara pakai inhaler ini.
Pengobatan asma dini dan agresif adalah kunci untuk menghilangkan gejala dan mencegah serangan asma. Obat asma Obat asma dapat bekerja dengan cepat untuk menghentikan batuk dan mengi dengan cara mengencerkan lendir saluran napas dan membuka otot jalan napas. Konsultasikan kepada dokter mengenai dosis dan pemakaian obat. Biasanya, obat asma yang diminum ini adalah sebagai “pengontrol gejala” dan tidak digunakan ketika serangan asma terjadi.
Inhaler asma Inhaler dapat digunakan sendiri di rumah. Cara pakainya jelas tidak mudah, mengingat penekanan tombol inhalernya juga harus tepat, yaitu sebaiknya ketika serangan asma, seseorang sedang membuang napas, maka inhaler itu disemprotkan. Kenapa? Karena ketika disemprotkan saat membuang napas, moment selanjutnya adalah ketika penderita menghirup napas sehingga obat justru akan masuk. Jika disemprotkan ketika menarik napas, penekanan tombol bisa saja terlambat dan justru obat malah terbuang.
Asma nebuliser (mesin pernapasan) Asma nebuliser merupakan suatu alat untuk memberikan obat uap dan tepat diberikan di UGD ketika seseorang mengalami serangan asma. Alat ini dapat mengubah cairan Mengendalikan pemicu asma Apa yang membuat gejala asma timbul? Belajar lebih banyak tentang pemicu asma dapat membantu penderita mengurangi kesempatan mengalami serangan asma. Setiap orang memiliki pemicu asma yang berbeda, dapat berupa debu, udara dingin, asap rokok, kelelahan, pikiran yang tertekan, makanan seperti seafood, telur, dan lain-lain. Catat apa yang menjadi pemicu Anda sehingga dapat dihindari di kemudian hari. Tes kulit untuk menentukan jenis alergi tertentu juga akan sangat bermanfaat.
CA MAMAE PENGERTIAN Kanker payudara (Ca Mammae) adalah kanker pada jaringan payudara yang timbul ketika sejumlah sel di payudara tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh.
PENYEBAB Factor penyebab kanker payudara :
Usia. Risiko kanker payudara akan meningkat seiring usia bertambah. Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terserang kanker payudara dibanding pria. Paparan radiasi. Seseorang yang pernah menjalani radioterapi, rentan mengalami kanker payudara. Obesitas. Berat badan yang berlebih meningkatkan risiko terserang kanker payudara. Belum pernah hamil. Wanita yang pernah hamil dan menyusui memiliki risiko kanker payudara lebih kecil dibanding wanita yang belum pernah hamil dan menyusui. Melahirkan pada usia tua. Wanita yang baru memiliki anak di atas usia 30 tahun lebih berisiko mengalami kanker payudara. Konsumsi alkohol. Studi terbaru menunjukkan, konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit tetap meningkatkan risiko kanker payudara. Terapi pengganti hormon. Setelah menopause, wanita yang mendapat terapi pengganti hormon dengan estrogen dan progesterone lebih berisiko terkena kanker payudara. Mulai menstruasi terlalu muda. Wanita yang mengalami menstruasi di bawah usia 12 tahun diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara. Telat menopause. Wanita yang belum mengalami menopause hingga usia 55 tahun juga berisiko mengalami kanker payudara. Riwayat kanker payudara pada keluarga. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 juga bisa membuat kanker payudara diturunkan dari orang tua ke anaknya. Selain itu, seseorang yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker payudara, juga lebih berisiko mengalaminya.
TANDA DAN GEJALA 1. Benjolan di payudara
Bagi banyak wanita, benjolan di payudara adalah salah satu gejala awal dari kanker payudara. Benjolan ini biasanya tidak menyakitkan, meskipun beberapa orang justru merasakan sebaliknya. Sebagai tindak antisipasi, sebaiknya Anda memeriksa kondisi payudara sendiri setiap bulan untuk mengenal jaringan payudara. Dengan demikian, Anda akan mudah mendeteksi benjolan asing dan tidak normal. 2. Perubahan kulit payudara
Beberapa wanita menemukan perubahan pada kulit payudara mereka. Ada beberapa subtipe kanker payudara langka yang menyebabkan perubahan kulit, sehingga gejala kulit ini sering dianggap sebagai infeksi biasa. Perubahan kulit payudara tersebut meliputi:
Iritasi Kemerahan Penebalan kulit Lekukan pada jaringan Tekstur kulit seperti jeruk
3. Perubahan kondisi puting
Kondisi puting juga dapat menunjukkan gejala kanker payudara. Temui dokter jika Anda menemukan perubahan bentuk puting, nyeri, atau keluar cairan yang abnormal. 4. Benjolan di ketiak
Jaringan payudara meluas hingga ke bawah lengan, sehingga sel-sel kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah lengan. Periksakan ke dokter jika Anda menemukan benjolan atau daerah yang abnormal di sekitar payudara Anda. 4. Kanker payudara metastasis
Kanker payudara yang telah menyebar ke bagian tubuh lain disebut dengan kanker payudara metastasis atau kanker payudara stadium 4. Meskipun jarang berhasil disembuhkan, upaya untuk menghentikan penyebaran kanker harus tetap dilakukan. Organ-organ yang paling mungkin terkena kanker payudara metastatik adalah otak, tulang, paru-paru, dan hati. Gejala Anda akan bervariasi tergantung pada organ yang terkena penyebaran kanker.
CARA PENGOBATAN Bedah Lumpektomi Bedah lumpektomi dilakukan untuk mengangkat tumor yang tidak terlalu besar beserta sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya. Prosedur ini umumnya diikuti radioterapi untuk mematikan sel kanker yang mungkin tertinggal di jaringan payudara. Pasien dengan tumor yang besar bisa menjalani kemoterapi terlebih dahulu untuk menyusutkan ukuran tumor, sehingga tumor bisa dihilangkan dengan lumpektomi. Bedah Mastektomi Pilihan prosedur bedah yang lain adalah mastektomi, yaitu bedah yang dilakukan oleh dokter bedah onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan di payudara. Mastektomi dilakukan jika pasien tidak bisa ditangani dengan lumpektomi. Ada beberapa tipe bedah mastektomi Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah kanker sudah tersebar ke kelenjar getah bening di ketiak. Pemeriksaan ini juga untuk menentukan stadium kanker yang dialami pasien. Pengangkatan kelenjar getah bening dapat dilakukan bersamaan dengan operasi pengangkatan tumor di payudara, atau dilakukan secara terpisah. Radioterapi Pilihan pengobatan lain bagi pasien kanker payudara adalah radioterapi atau terapi radiasi dengan menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton. Radioterapi bisa dilakukan dengan menembakkan sinar ke tubuh pasien menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy) Terapi Hormon Pada kasus kanker yang dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron, dokter bisa menyarankan pasien menggunakan penghambat estrogen, seperti tamoxifen. Obat ini bisa diberikan pada pasien selama 5 tahun. Sedangkan obat penghambat aromatase, seperti anastrozole, letrozole, dan exemestane, diresepkan dokter untuk menghambat produksi hormon estrogen pada wanita yang telah melewati masa menopause. Kemoterapi Kemoterapi yang dilakukan setelah bedah (adjuvant chemotherapy), bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal saat prosedur bedah, atau sel kanker sudah
menyebar namun tidak terlihat meski dengan tes pemindaian. Sel kanker yang tertinggal tersebut bisa tumbuh dan membentuk tumor baru di organ lain. Sedangkan kemoterapi yang dilakukan sebelum bedah (neoadjuvant chemotherapy) bertujuan untuk menyusutkan ukuran tumor agar bisa diangkat dengan pembedahan. Kemoterapi jenis ini biasanya dilakukan untuk menangani kanker yang ukurannya terlalu besar untuk dibuang melalui operasi. Terapi Target Terapi lain untuk pasien kanker payudara adalah terapi target. Terapi ini menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, tanpa merusak sel-sel yang sehat.
CARA PENCEGAHAN
Tidak meminum alkohol Mengatur berat badan Olahraga secara teratur Tidak merokok Hindari paparan sinar Radiasi Hindari terapi hormon pasca menopause Hindari konsumsi Pil KB Melahirkan Anak ( dibawah 30 Tahun ) Mengurangi Hormon Estrogen Menyusui jika memungkinkan
KANKER SERVIKS PENGERTIAN Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.
PENYEBAB Ada beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks, dan kebanyakan adalah pola hidup yang tidak sehat. Hal yang bisa menjadi penyebab kanker serviks antara lain:
Aktivitas seksual terlalu dini bisa menyebabkan seseorang rentan terkena gejala kanker serviks dan risiko terinfeksi HPV. Ini dikarenakan pada masa struktur organ serviks lebih rentan terhadap infeksi HPV. Kebanyakan remaja saat ini masih jarang divaksinasi HPV. Berganti-ganti pasangan seksual juga bisa menjadi salah satu momok penyebab kanker serviks. Memiliki banyak pasangan seksual akan meningkatkan risiko terinfeksi HPV. Merokok juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena gejala kanker serviks, terutama jenis kanker serviks sel skuamosa. Sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih memudahkan virus HPV untuk berkembang menjadi penyebab kanker serviks. Kondisi ini lebih rentan terjadi jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kondisi kesehatan lain. Misalnya, pada orang dengan HIV/ AIDS. Bila Anda sudah terkena penyakit infeksi menular seksual lainnya seperti seperti klamidia, gonore, sifilis, dan HIV/AIDS, Anda dapat berisiko mengalami kanker serviks. Minum pil KB jangka panjang. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa minum kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu yang lama, yaitu lebih dari sekitar lima tahun, dapat meningkatkan risiko adanya ciri-ciri kanker serviks. Bicarakan dengan dokter kandungan Anda untuk menggunakan kontrasepsi yang aman.
TANDA DAN GEJALA Banyak wanita yang tidak menyadari atau bahkan meremehkan tanda yang mereka alami apa vagina mereka. Padahal, tanda tersebut bisa menjadi ciri-ciri kanker serviks yang harus diwaspadai. Lalu, apa saja gejala kanker serviks tahap awal yang perlu diwaspadai wanita? 1. Keluar bercak darah pada vagina Gejala kanker serviks bisa mulai Anda curigai bila tiba-tiba keluar darah atau bercak darah dari vagina, padahal saat itu Anda sedang tidak dalam masa haid. Anda boleh khawatir, karena hal tersebut merupakan gejala awal kanker serviks. Biasanya, perdarahan flek ini terjadi setelah Anda berhubungan seksual. Atau bisa juga darah yang keluar saat haid, jumlahnya jauh lebih banyak dari biasanya. Kedua hal tersebut bisa menjadi ciri-ciri kanker serviks di tahap awal. Meskipun keluarnya darah dari vagina bisa disebabkan oleh berbagai hal, maka ada baiknya jika Anda segera periksakan kondisi Anda ke dokter. 2. Panggul terasa sakit Apakah Anda merasakan sakit atau nyeri di area panggul? Jika iya, jangan anggap remeh rasa sakit tersebut. Ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri kanker serviks yang harus diamati jika Anda mulai merasakannya. Pasalnya, nyeri yang muncul di area panggul ketika memasuki masa haid mungkin hal biasa. Tetapi, kalau Anda merasakannya ketika melakukan hubungan seks dengan pasangan, maka nyeri panggul yang Anda rasakan tidak normal dan bisa jadi gejala kanker serviks tahap awal. Bila salah satu tanda atau ciri-ciri kenker serviks ini sering terjadi, sebaiknya segera periksakan diri Anda. Anda juga bisa mengurangi rasa sakit dengan mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri seperti ibuprofen. 3. Keputihan yang tidak normal Faktanya, keputihan adalah hal yang normal dan pasti dihasilkan vagina pada setiap wanita, kecuali bila mengalami suatu kondisi kesehatan tertentu. Namun, ada kalanya keputihan yang dikeluarkan miss V itu tidak normal dan menunjukkan suatu gejala kanker serviks atau gangguan kesehatan lainnya. Misalnya saja, jika cairan keputihan yang dikeluarkan miss V berbau menyengat dan beda dari biasanya, maka hal ini menandakan bahwa Anda mungkin mengalami suatu gangguan kesehatan. Tapi, jangan takut dulu, sebab keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai hal atau sebagai .
4. BAB sering tidak teratur Perubahan jadwal BAB yang tidak teratur, bisa menjadi gejala suatu penyakit, termasuk gejala kanker serviks. Perhatikan, apakah Anda belakangan ini menjadi sulit BAB. Pasalnya, kondisi ini mungkin saja menandakan kalau Anda mengalami kanker serviks. Bila massa pada kanker serviks sudah tumbuh cukup besar, benjolan kanker dapat menekan usus Anda dan membuat Anda sulit BAB. Tetapi, jangan terlampau cemas dulu jika Anda mengalaminya, sebab gangguan kesehatan ini bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya, tak hanya menjadi ciri-ciri kanker serviks. Bisa jadi Anda kurang makan atau minum yang mengandung serat. Konsultasikan dengan dokter mengenai masalah BAB yang tidak lancar. 5. Tubuh jadi gampang capek Mudah lelah dan capek, merupakan sebuah ciri-ciri kesehatan yang biasa terjadi pada orang yang mengalami penyakit kronis. Gejala kanker serviks sering ditandai dengan kelelahan. Kelelahan ini terjadi akibat sel-sel kanker yang mulai tumbuh sedikit demi sedikit mengambil energi dan cadangan makanan tubuh Anda. Tak jarang ini akan membuat Anda kekurangan makanan dan akhirnya cepat lelah.
CARA PENCEGAHAN Cegah dengan vaksinasi HPV Beberapa jenis virus HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas. Infeksi HPV ini sebetulnya bisa hilang tanpa penanganan medis jika memang sudah dilakukan pencegahan dini seperti vaksinasi HPV yang membuat sistem antibodi lebih kuat. Kabar baiknya, tidak semua perempuan yang terinfeksi HPV akan menderita atau mengalami ciri-ciri kanker serviks. Kekebalan tubuh yang baik bisa membasi dan membersihkan diri dengan infeksi HPV.
Mulai hidup sehat
OLAHRAGA RUTIN BERHENTI MEROKOK MENERAPKAN POLA MAKAN SEHAT RUTIN MELAKUKAN PAP SMEAR
CARA PENGOBATAN Operasi Pengangkatan Kanker Serviks Ada tiga jenis operasi utama untuk kanker serviks :
Operasi radical trachelectomy
Prosedur ini lebih cocok untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin memiliki anak. Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya, dan bagian atas dari vagina, tanpa mengangkat rahim.
Operasi yang melibatkan pengangkatan rahim
Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim wanita. Histerektomi dilakukan untuk berbagai alasan, salah satunya untuk operasi kanker serviks stadium awal. Agar kanker tidak kembali lagi, radioterapi juga mungkin perlu dilakukan.
Pelvic exenteration
Pelvic exenteration adalah operasi besar yang hanya disarankan jika kanker serviks kembali muncul setelah pernah diobati dan sempat sembuh. Operasi ini dilakukan jika kanker kembali ke daerah panggul, tapi belum menyebar ke wilayah lain. Penanganan Kanker Serviks dengan Radioterapi Untuk penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan pada kanker serviks stadium akhir, radioterapi akan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengendalikan pendarahan dan rasa nyeri. Radioterapi bisa diberikan dengan dua cara yaitu:
Eksternal. Mesin radioterapi akan menembakkan gelombang energi tinggi ke bagian panggul pasien untuk menghancurkan sel kanker. Internal. Implan radioaktif akan dimasukkan di dalam vagina dan leher rahim pasien.
Mengobati Kanker Serviks dengan Kemoterapi Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Untuk kanker stadium akhir. Kemoterapi dilakukan untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul. Pengobatan ini sering disebut sebagai kemoterapi paliatif.
BRONKITIS PENGERTIAN Bronkitis adalah infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut. Kondisi ini termasuk sebagai salah satu penyakit pernapasan.
PENYEBAB TERJADINYA BRONKITIS Bronkus adalah saluran udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paruparu dan sebaliknya. Dinding bronkus menghasilkan mukosa atau lendir untuk menahan debu dan partikel lain yang bisa menyebabkan iritasi agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Bronkitis akut berasal dari infeksi paru-paru yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa atau lendir lebih banyak. Dan tubuh berusaha mengeluarkan lendir atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk. Penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah kebiasaan merokok. Tiap isapan rokok berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia berfungsi menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan mukosa atau lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.
TANDA DAN GEJALA Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkitis:
Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau. Sakit pada tenggorokan. Sesak napas. Hidung beringus atau tersumbat. Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada. Kelelahan. Demam ringan
CARA PENGOBATAN Bronkitis akut biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, jadi terkadang tidak diperlukan pengobatan untuk bronkitis. Selagi menunggu penyakit ini berlalu, Anda disarankan minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama. Gejala bronkitis kronis biasanya akan bertahan setidaknya tiga bulan. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan bronkitis kronis, tapi ada obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul. Sebaiknya Anda hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya. Kondisi ini bisa memperparah gejala yang muncul jika Anda menderita bronkitis kronis.
CARA PENCEGAHAN Tindakan pencegahan untuk mencegah bronkitis dapat dilakukan dengan mudah dan tidak rumit. Perokok dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap itu. Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus diambil untuk menghindari kedua hal tersebut. • Mendapatkan Vaksinasi Mendapatkan vaksinasi infeksi virus adalah tindakan preventif yang terbaik untuk mencegah bronkitis. Vaksinasi meminimalkan risiko tertular penyakit untuk sebagian besar. Vaksin Influenza (flu) adalah vaksin tahunan yang melindungi terhadap virus influenza. • Kenakan Masker Mengenakan masker, mencegah polusi udara seperti debu, serbuk sari dari memasuki saluran udara. Orang yang bekerja di industri logam atau batu tambang juga memiliki risiko tinggi tertular bronkitis, maka, harus mengenakan masker. Kedua, dokter atau relawan harus mengenakan masker karena mereka terus-menerus berhubungan dengan pasien yang menderita penyakit menular. • Menjauh dari Penderita Virus penyakit menyebar lebih cepat dari satu orang ke orang lain. Oleh karena itu, Anda harus membatasi berada di dekat orang yang menderita infeksi virus seperti pilek dan flu. Mencegah kondisi ini juga dapat mencegah komplikasinya seperti bronkitis.
• Memiliki Pola Makan Seimbang Memiliki makanan bergizi dan seimbang yang sehat meningkatkan kekebalan. Sistem kekebalan tubuh melindungi seseorang terinfeksi oleh virus penyebab penyakit. Oleh karena itu, ada kemungkinan kurang tertular penyakit. Anda harus menyertakan buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dll dalam diet harian Anda untuk meningkatkan kekebalan. • Jangan Merokok Merokok adalah salah satu penyebab menonjol dari bronkitis. Ketika seseorang merokok, ia menghirup asap tembakau.Asap yang dihirup menyebabkan iritasi pada saluran udara dan memproduksi lendir, yang kemudian mengembangkan bronkitis. Oleh karena itu, merokok harus dihentikan sepenuhnya. • Hindari Perokok : Anda mungkin tidak menyadari tetapi merokok pasif adalah sama berbahaya bagi kesehatan seperti merokok aktif. Karena terpapar asap rokok (pertama atau tangan kedua) mengiritasi bronkus dan menyebabkan bronkitis. Oleh karena itu, Anda harus menghindari berada di antara perokok, atau berada di daerah penuh dengan asap rokok.
PNEUMONIA PENGERTIAN Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru atau alveoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut dengan bronchopneumonia. Gejala penyakit tersebut adalah nafas yang cepat dan sesak karena paru-paru meradang secara mendadak. Pneumonia adalah infeksi atau radang yang cukup serius pada paru-paru. Dari jenis-jenis pneumonia itu ada yang spesifik/khusus yang disebut dengan tuberkulosis atau tbc atau Tb, yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosa. Jenis yang lain, adalah SARS yang adalah pneumonia akibat -sampai hari ini- virus.
PENYEBAB Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia. Namun, penyakit ini juga bisa dipicu oleh virus serta faktor lain, seperti:
Pneumonia Akibat Virus. Sebagian virus pemicu flu atau pilek juga bisa menyebabkan pneumonia. Pneumonia ini paling sering dialami oleh balita.
Pneumonia Akibat Jamur. Pneumonia ini paling sering dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun atau penyakit kronis.
Pneumonia Aspirasi. Ini merupakan jenis pneumonia yang dipicu karena pengidap menghirup objek asing, misalnya makanan atau minuman, muntah, atau ludah.
TANDA DAN GEJALA Pada umumnya gejala pneumonia adalah :
Deman Sesak napas Napas dan nadi berndenyut lebih cepat Dahak berwarna kehijauan atau seperti karet Batuk kering Sakit kepala Ngilu diseluruh tubuh Letih dan lesu selama 12 jam Batuk semakin hebat dan menghasilkan lender Demam tinggi kadang membuat bibir menjadi biru
CARA PENGOBATAN Untuk pneumonia yang ringan, penanganan dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter, cukup istirahat, dan banyak minum umumnya sudah cukup. Pengidap juga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Di samping itu, langkah-langkah sederhana berikut juga berpotensi membantu meredakan gejala yang Anda alami:
Mengonsumsi analgesik (obat pereda sakit) seperti parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan dan menurunkan demam. Tetapi, hindari konsumsi ibuprofen jika Anda memiliki alergi terhadap aspirin, obat anti inflamasi nonstereoid lain, atau menderita asma, tukak lambung, dan gangguan hati atau pencernaan. Berhenti merokok karena kebiasaan ini dapat memperburuk pneumonia. Menghindari konsumsi obat batuk karena batuk berfungsi membantu Anda mengeluarkan dahak dari paru-paru. Meredakan batuk bisa mengakibatkan durasi infeksi yang lebih lama. Obat batuk juga belum terbukti efektif secara medis. Air hangat bercampur madu dan lemon bisa membantu mengurangi batuk Anda.
Orang dengan kondisi fisik yang biasanya sehat akan pulih secara normal setelah 14-21 hari. Namun, apabila gejala pneumonia sama sekali tidak membaik dalam 48 jam, Anda disarankan kembali menghubungi dokter. Mungkin saja antibiotik yang Anda konsumsi tidak efektif untuk membasmi bakteri pemicu pneumonia, atau pnemonia Anda disebabkan oleh faktor lain, misalnya virus. Pneumonia biasanya tidak menular, tetapi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah sebaiknya menjauh dari penderita pneumonia sampai kondisi si penderita benar-benar pulih.
Rawat Inap di Rumah Sakit Penanganan medis dari rumah sakit untuk pneumonia yang parah meliputi pemberian antibiotik dan cairan tubuh lewat infus, serta oksigen untuk membantu pernapasan. Ventilator di Ruang Perawatan Intensif (ICU) juga mungkin dibutuhkan untuk membantu sistem pernapasan yang sedang melemah.
CARA MENCEGAH Pencegahan pneumonia dapat kita lakukan dengan langkah-langkah sederhana. Beberapa di antaranya adalah:
Menjalani vaksinasi. Vaksin merupakan langkah penting agar kita terhindar dari pneumonia maupun penyakit lain. Harap diingat bahwa vaksin pencegah pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Menjaga agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Misalnya dengan teratur berolahraga, cukup istirahat, serta menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Menjaga kebersihan agar terhindari dari penyebaran virus, seperti sering mencuci tangan. Jangan merokok karena asap rokok dapat merusak paru-paru sehingga lebih mudah terinfeksi. Hindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan berkepanjangan. Kebiasaan ini juga akan menurunkan daya tahan paru-paru Anda sehingga Anda lebih rentan terkena pneumonia beserta komplikasinya.