Materi Drama.docx

  • Uploaded by: arica putra
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Drama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,516
  • Pages: 22
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan modul sebagai tugas akhir yaitu materi “Drama” Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing kami dalam menulis modul ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Yogyakarta, 19 Februari 2019

1

A. Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton Kata drama menurut etimologi, berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, dan lain sebagainya. Maka drama diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Drama dapat dikatakan berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan para pemain di panggung berdasarkan naskah. Drama diartikan menjadi dua yaitu, drama dalam arti sempit dan drama dalam arti luas. Drama dalam arti sempit adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam bentuk dialog dan gerakan berdasarkan naskah, didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata busana. Sedangkan drama dalam arti luas adalah sebuah bentuk tontonan yang mengandung cerita dan dipertunjukkan di depan banyak orang. Drama dalam arti luas mencakup teater tradisional serta teater modern, tetapi dalam arti sempit drama mencakup pada teater modern. Menganalisis drama melalui identifikasi drama adalah mencirikan atau menggolongkan/ mengklasifikasikan drama berdasarkan aspek-aspek yang ada. Klasifikasi drama adalah sebagai berikut. 1. Berdasarkan penyajian lakon, drama dibedakan menjadi sepuluh jenis sebagai berikut. a. Tragedi Tragedi adalah drama yang ceritanya penuh dengan kesedihan. Contoh : Kapai-kapai karya Arifin C. Noer b. Komedi Komedi adalah drama yang ceritanya penuh kelucuan sehingga penonton tertawa. Contoh : orang kaya baru karya N. Riantiarno c. Tragikomedi 2

Tragikomedi adalah drama yang isi lakonnya penuh kesedihan, tetapi juga mengandung lakon-lakon menggembirakan dan menggelikan hati. Contoh : Opera Kecoa karya N. Riantiarno d. Opera Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi oleh musik. Contoh : rama musikal barat yang terkenal dan ikonik meliputi West Side Story, The Fantasticks, Hair, A Chorus Line, Les Misérables, The Phantom of the Opera, Rent, The Producers dan Wicked. Drama musikal dalam bentuk film juga banyak ditayangkan, seperti contohnya yaitu La La Land dan High School Musical. e. Melodrama Melodrama adalah drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik. Contoh : berjudul Still Life garapan Noel Coward, opera Primadona karya N. Riantiarno f. Farce Farce adalah seni peran bertemakan dagelan yang bersifat satir (menyindir). Contoh : farce (dagelan) yang terkenal yaitu berjudul The Importance of Being Earnest garapan Oscar Wilde. g. Tablo Tablo adalah jenis drama yang mengtamakan gerak. Para pemain tidak berdialog. Contoh : teater h. Sendratari Sendratari adalah gabungan antara seni tari dan seni drama. Contoh : sendratari Ramayana yang dipersembahakan dengan iringan gamelan jawa. i. Pantomim Pantonim adalah bentuk drama yang mengutamakan perpaduan ekspresi gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. j. Monolog 3

Monolog adalah bentuk drama percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Tidak ditunjukkan kepada orang lain. Contoh : Demokrasi dan Sejarah karya Putu Wijaya. 2. Berdasarkan sarana, drama dibedakan sebagai berikut. a. Drama panggung Drama panggung adalah drama yang dimainkan oleh para aktor di panggung pertunjukan. Penonton berada di sekitar panggung dan dapat menonton drama secara langsung. b. Drama radio Drama radio adalah drama yang tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat dari radio. c. Drama telivisi Drama televisi adalah drama yang bisa dilihat dan didengar, tetapi tidak bisa diraba dan hanya disiarkan di televisi. Atau drama yang bervisual dan beraudio. d. Drama film Drama film adalah drama yang hampir sama dengan drama televisi. Bedanya drama film ditayangkan pada layar bioskop. e. Drama wayang Drama wayang adalah drama yang para tokohnya digambarkan dengan wayang atau golek dan dimainkan oleh dalang. f. Drama boneka Drama boneka adalah drama yang hampir sama dengan drama wayang. Bedanya drama boneka digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang. 3. Berdasarkan ada atau tidaknya naskah, drama dibedakan sebagai berikut. a. Drama tradisional Drama tradisional adalah tontonan drama tradisional yang dipentaskan tanpa tuntutan naskah. Contoh : ketoprak (Jawa Tengah), lenong (Betawi), dan ludruk (Jawa Tengah). b. Drama modern Drama modern adalah drama yang dipentaskan berdasarkan naskah berisi dialog dan akting para pemain yang benar-benar diterapkan. 4

Artinya, pemain menghafalkan dialog dan melakukan gerak-gerik seperti yang dikehendaki penulis dalam naskahnya.

Ciri-ciri teks drama sebagai berikut 1. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik untuk tokoh maupun narator. 2. Dialog dalam teks drama tidak menggunakan tanda petik (“...”). Dialog dalam teks drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak menggunakan tanda petik. 3. Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh pemeranan bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung atau dapat juga menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan jenis huruf pada dialog. 4. Petunjuk dalam naskah drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dan kanan dialog. Uji Kompetensi 1 Memahami Struktur Drama yang dibaca atau ditonton Teks drama tersusun atas bagian-bagian yang sistematis. Bagian-bagaian tersebut disebut struktur teks drama. Struktur drama sebagai berikut.

Prolog

Struktur Teks Drama

Orientasi

Dialog

Konflik/ Komplikasi

Epilog

Resolusi

5

1. Prolog Prolog merupakan kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog berperan menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon cerita yang akan disajikan. Prolog sering berisi sinopsis lakon, perkenalan tokoh-tokoh, serta berbagai konflik yang akan terjadi di panggung. 2. Dialog Dialog merupakan percakapan para pemain. Dialog memiliki peran penting. Artinya, alur cerita drama diketahui oleh penonton lewat pemainnya. Dialog terdiri atas tiga bagian sebagai berikut. a. Orientasi Orientasi merupakan tahap perkenalan atau pelukisan awal cerita. Orientasi menentukan aksi dalam waktu dan tempat, memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi suatu cerita, mengajukan konflik, yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita, dan kadang-kadang berisi bayangan resolusi yang akan dibuat dalam cerita tersebut. b. Konflik atau komplikasi Konflik atau komplikasi merupakan bagian tengah cerita. Bagian ini memaparkan tahap para pemain drama sudah terlibat dalam persoalan pokok. Dalam bagian ini sudah ada insiden atau kejadian. Insiden inilah yang memulai plot drama sebenarnya. Inseden ini menjadi konflik dasar sebuah drama. Insiden ini berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak dan rumit. c. Resolusi atau Denouement Resolusi atau Denouement merupakan tahap suatu konflik mereda atau menurun. Tokoh-tokoh yang memanaskan situasi atau meruncingkan konflik telah mati atau menemukan jalan pemecahan. Dalam tahap ini, konflik sudah tidak ada lagi. 3. Epilog Epilog merupakan kata penutup yang mengakhiri pementasan. Epilog sering berisi kesimpulan atau ajaran yang diambil dari tontonan drama. TUGAS

6

Bagian 1 Saat Pangeran Kusumayuda tengah berjalan mengelilingi kota, ia berpapasan dengan gadis ca ntik yang sedang berjalan pulang dari arah pasar. Diamdiam pertemuan itu selalu mereka ingat. Kelenting Kuning : “ oh Dewa inikah Love at First Fall” ( sambil berjalan pulang) Bagian 2 Ketika sesampainya dirumah terlihat ibu tiri dan kedua saudaranya tengah asyik menonton fil m. (kelenting kuning lewat begitu saja, tetapi seketika ibunya memanggil) Mami : “ Heh Kamu!! Gak liet ada orang disini!! ( gertak Mami ) ( ia berhenti , langsung menunduk melihat amarah ibunya yg mendekatinya ) Kelenting Kuning : “ liat mi, Kuning liat kok L” Mami : “ terus kenapa lewat gitu aja oon!” ( sambil menonyol kepala Kuning) Kelenting Kuning : “ Kuning hanya tidak ingin mengganggu acra ka…………..” (pembicaraan itu dipotong Ke lenting Merah ) Kelenting Merah : “ halah, itu alesan aja mi. Biarin aja dia lewat suruh masak sama tuh cucian dikamar banyak “ Kelenting Biru : “ udah sana kedapur, masak yang enak!aku laper!!” Kelenting Kuning : “ aku ke dapur dulu mi “ ( seraya pergi meninggalkan ruang keluarga) Bagian 3 Beberapa tahun kemudian, seorang pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumum kan bahwa dia sedang mencari istri.

7

Ande-Ande Lumut : “ Ajudan ku tolong sebarkan selebaran ini kepada semua gadis seantero kota!aku akan men cari jodoh yang tepat, begini akan lebih mudah daripada aku harus mengikuti ajang Take Me Out di tivi itu” Ajudan : “ Baik Tuan, Siap Laksanakan!!” Bagian 4 Kelenting Biru : “Mami, Kelenting Merah ( dengan suara keras) lihat ini…aku menemukan selebaran ini dij alan” ( Mami, bersama Kelenting Merah datang dengan terpongohpongoh mendekati Kelenting biru, secara tidak langsung kelenting Kuning mendengar apa yg mereka bicarakan) Mami : “ kamu kenapa teriak-teriak begitu??” Kelenting Biru : “ liat ini liat ( menunjukan selebaran tadi) pangeran tampan yang tinggal disebrang sungai it u sedang mencari jodoh” Kelenting Merah Kelenting Biru

: “ hahahha…dia enggak laku apa sampe mesti buat selebaran begitu??”

: “ sembarangan kamu kalo bicara. Dia itu ganteng banget..pelliissss ganteng banget



Kelenting Merah : “ serius??” ( menanyakan kepastian) ( kelenting biru mengangguk dengan penuh keyakinan serta mata yg berbinar) Kelenting Merah : “ kalau memang begitu..lamarkan aku untuknya mi?” Kelenting Biru : “ bukan Merah!!tapi aku mi” Ibu : “ oke..oke, Mami akan melamarkan kalian berdua,terserah pangeran andeande lumut akan memilih siapa diantara kalian” Kelenting Merah : “ pasti aku yang dipilih J “ Kelenting Biru : “ Jangan mimpi” ( sambil melempar selebaran ke wajah Merah ) Bagian 5 ( saat itu dikamar Kelenting Kuning, Iya sedang berfikir apakah dia harus mengikuti ajang ter sebut) Kelenting Kuning : “ Tuhan..apa aku mesti ikut dalam pencarian jodoh itu??? Tapi..pangeran itu selalu hadir..su mpah aku Galau! Tapi apa salahnya jika aku mencobanya, toh aku juga pengen tau seberapa t ampan kah Ande-Ande Lumut itu, apakah melebihi pangeran yang tampan itu J” 8

Bagian 6 () Klenting Merah

: waduhh….gimana caranya ini?

Klenting Hijau

: iya ….gimana dong….(merengek)

Klenting Biru : huuhh…tau begini aku enggak mau pergi..(cemberut) Yuyu Kangkang

: hahahahahahahaha………..

(Keterangan: yuyu kangkang muncul dari dasar sungai brantas dengan melambailambaikan kedua supitnya ke atas. Para klenting kaget dan mundur beberapa langkah). Klenting Merah

: Siapa kamu…? (takut)

Yuyu kangkang hah….

: hahahahaha….saya penguasa di daerah sini anakmanis…hahahahaha

Klenting Hijau

: bagaimana kalo kita minta tolong saja sama dia untuk

Menyebrangkan kita? (berbisik membujuk) (Keterangan: klenting hijau berbisik kepada klenting merah kakaknya). Klenting Biru

: hai…..tampan, bisa tidak kamu menolong kami menyeberangi sungai ini…(merayu)

Yuyu kangkang atnya…..

: hahahahahah….kecil…kecil…itu kecil…hahahaha…tapi ada

syar

Kelenting Biru : dasar…mata uang!!!! Klenting Merah

: hus mata duitan oon…. (nada berbisik)

Kelenting Biru : ups….hehehehe (keterangan: klenting Biru menutup mulut salah tingkah) Klenting Merah

: apa yang kamu inginkan?

Yuyu kangkang

: hahahahaha……..emmm…..saya mau dicium…hahahaha

Para klenting

: apaaaa?????! (terkejut) 9

Klenting Merah Yuyu kangkang

Klenting merah

: bagaimana kalo saya beri kamu sekantong uang perak…. : hahahah..tidak mau….pokoknya aku mau dicium….kalo tidak mau aku akan pergi saja….. : Ok..tunggu….

(Keterangan: para klenting berdiskusi dan merekapun menyetujui persyaratan yang diajukan oleh yuyu kangkang) Klenting Merah

: baik kami setuju…….

Maka begitulah cara klenting merah,Kelenting Biru dan klenting hijau melewati sungai brant as. Satu persatu merekapun sampai dipinggir sungai dengan selamat. Bagian 7 Sementara itu Klenting kuning sibuk untuk bersiap-siap.Diamdiam klenting kuning mendengar dari balik dinding. Dan timbullah keinginannya untuk turut serta dalam sayembara tersebut. Akan tetapi klenting kuning bingung bagaimana cara mennghadiri sayembara tersebut. Tiba-tiba munculah peri dan membantu klenting kuning. (Didalam kamar klenting kuning) Klenting Kuning

: apa yang harus saya lakukan… (lembut)

Tiba-tiba munculah bisikan ghaib Bisikan Ghaib

: Klenting kuning kamu tidak usah cemas anakku

Saya adalah peri putih, saya yang akan melindungimu. Ndo’, sekarang dengarkan saya. Pakai lah pakaian yang ada diatas meja itu,kemudian gunakan bedak tai cicak itu sebagai lulur diwa jahmu. Dan jika ada seseorang yang menganggu maka lemparkanlah tongkat itu. Klenting Kuning

: terimakasih peri…..

Setelah semuanya siap maka berangkatlah klenting kuning dengan pakaian compangcamping dengan berjalan kaki menuju desa manguntur menjelang siang. Setelah beberapa saa t berlalu maka tibalah klenting kuning di pinggir sungai brantas. Klenting kuning

: jembatannya mana ya.

Yuyu kangkang

: huuhhh…bau apa ini?…cuh…cuh,,,bau sekali

Klenting Kuning

: hai….siapa itu? (berteriak)

10

Yuyu kangkang

Klenting Kuning

: hemm…..oh jadi kamu yang bau itu…..dasar cewek jelek..sana pergi!! : maaf om…tolonglah saya..saya ingin menyebrangi sungai ini tapi

tidak tahu bagaimana caranya. (memelas) Yuyu Kangkang

: hohohohohohoh…no..no…no… dasar cewek jelek…sana pergi aku

tidak sudi menolongmu….hemmmmm (mengerang keras) Klenting Kuning

: tolonglah paman…tolong saya….

Yuyu kangkang

: hoii…perempuan bau pergi sana!! (marah)

(keterangan: melemparkan benda ditanganya, klenting kuning menghindar dan melemparaka n tongkatnya kearah yuyu kangkang) Yuyu kangkang

: ahhhkk………………..(berteriak kesakitan dan lari)

Bagian 8 ( sesampainya Disebrang ) Samapai lah mereka dirumah Ande-Ande Lumut itu. Mami :” Excuse me…any body home??” ( Merah Dan Biru sedang Merapikan Dandanan Mereka ) Ajudan : “ Iya…..( membuka Pintu ) Bagaimana ibu??” ( sambil menutup hidung karena tercium bau amis) Mami : “ Pangeran Ande-Ande Lumutnya ada?” Ajudan : “ Iya.. Sebentar saya panggilkan” ( kembali dengan Pangeran Ande-Ande Lumut) Ande-Ande Lumut : “ Kenapa mereka bau amis sekali, Ternyata kamu bekas yuyu kangkang aku tidak mau. Usir dia “ Ajudan : “ Baik Tuan, Mari bu gerbang keluar ada disebelah sana” Kelenting Biru : “ Tapi pangeran …………………………………….” (Pangeran Ande-Ande Lumut kembali masuk kerumah ) 11

Kelenting Merah : “ ini semua gara – gara mami suruh naik Yuyu Kangkang!!” Kelenting Biru : “ iya!!gara-gara mami” ( mereka berlari meninggalkan maminya sendiri ) Bagian 9 ( sesampainya dirumah rumah Pangeran AndeAnde Lumut ternyata Kelenting Kuning telah disambut oleh Pangeran didepan gerbang deng an senyum mempesona ) Kelenting Kuning : “ kau… J” AndeAnde Lumut : “ Iya aku…aku menunggu mu disini Kelenting Kuning, karna aku percaya Pa ndangan pertama kita akan menjadikan cinta yang abadi selamanya untuk kita berdua “ Kelenting Kuning : “ kukira hanya aku yang memendam rasa ini pangeran J” AndeAnde Lumut : “ bersediakah kamu sebagai pendamping hidupku, menemani setiap kebahagia an ku bersamamu?” Kelenting Kuning :” aku bersedia pangeran, karena bahagia yang kamu miliki adalah bahagia ku juga J “ ( akhirnya Kelenting Kuning terpilih sebagai pendamping pangeran selamanya )

TAMAT

A. Bacalah teks drama berikut ini ! B. Kemudian tentukan struktur teks drama tersebut !

Uji Kompetensi 2 Mengidentifikasi unsur-unsur drama Drama merupakan salah satu bentuk karya ssastra berbentuk dialog. Drama memiliki unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur intrinsik drama sebagai berikut. 1. Judul

12

Judul merupakan nama suatu drama, dalam karya seni judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh adalah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Tokoh dalam drama berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, jabatan, tipe fisik, dan keadaan kejiwaan. Sementara itu, perwatakan disebut juga penokohan. Penokohan atau perwatakan adalah penggambaran sifat batinseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama digambarkan melalaui dialog, ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh. Watak tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut. a. Keadaan fisik Keadaan fisik tokoh meliputi umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, tinggi/penedek, kurus/ gemuk, dan lain sebagainnya. b. Keadaan psikis Keadaan psikis tokoh meliputi watak, kegemaran, mental, standar moral, temperamen, ambisi, psikologis yang dialami, dan keaadan emosi. c. Keadaan sosiologis Keadaan sosiologis tokoh meliputi jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi. Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut. a. Tokoh gagal atau tokoh badut. Tokoh ini mempunyai pendirian yang betentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan tokoh lainnya. b. Tokoh idaman. Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji. c. Tokoh statis. Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, dari awal hinga akhir cerita. d. Tokoh yang berkembang. Tokoh ini memiliki peran berubah karakter, misalnya dari orang berkarakter setia ke orang berkarakter pengkhianat. 3. Tema Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama dalam drama. Tema merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah. Tema yang biasa diangkat dalam drama adalah masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, 13

patriotisme, perikemanusiaan, dan renungan hidup. Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Tema akan dikembangkan melalui alur dramtik dalam plot. Umumnya tema dalam drama dapat ditemukan dalam dialog-dialog yang diucapkan tokoh. 4. Setting atau latar Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam drama. Penataan latar yang terperinci akan menghidupkan suasana dan menguatkan karakter tokoh ketika drama tersebut dipentaskan. Latar dalam sebuah drama umumnya meliputi tiga dimensi. a. Latar tempat Latar tempat Latar tempat adalah tempat terjadinya cerita dalam drama. Latar tempat tidak dapat berdiri sendiri. Latar tempat berhubungan dengan latar ruang dan waktu. b. Latar waktu Latar waktu adalah waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita dalam drama. Latar waktu dapat pada waktu pagi, siang, sore, atau malam. c. Latar suasana Latar suasana adalah suasana yang mendukung terjadinya cerita. Latar suasana dalam drama dapat didukung dengan tata suara atau tata lampu saat pementasan drama. 5. Dialog (percakapan) Ciri kha naskah drama berbentuk percakapan atau dialog. Dialog inilah yang akan diucapkan pemeran di atas panggung. Beberapa unsur yang berkaitan dengan dialog inilah yang akan diucapkan pemeran di atas panggung. Beberapa unsur yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama sebagai berikut. a. Dialog mencerminkan percakapan sehari-hari karena drama merupakan mimetik (tiruan) dari kehidupan sehari-hari. b. Ragam bahasa yang digunakan dalam dialog drama dalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. c. Diksi (pilihan kata) yang digunakan dalam drama berhubungan dengan konflik dan plot. d. Dialog naskah drama bersifat estetis, artinya memiliki bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. e. Dialog dapat mewakili watak tokoh yang dibawakan, baik secara psikologis, sosiologis, maupun fisiologis. 14

Dalam drama, percakapan atau dialog harus memenuhi dua tuntutan sebagai berikut. a. Dialog harus mampu menunjang gerak laku tokohnya. Dialog harus dipergunakan untuk mencerminkan peristiwa yang telah terjadi sebelum cerita itu, sesuatu yang telah terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung, mengungkapkan pikiran, serta perasaan-perasaan para pemeran yang turut berperan di atas pentas. b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran seharihari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja. Para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.

6. Konflik atau komplikasi Konflik atau komplikasi merupakan bagian tengah cerita. Bagian ini memaparkan tahap para pemain drama sudah terlibat dalam persoalan pokok. Dalam bagian ini sudah ada insiden atau kejadian. Insiden inilah yang memulai plot drama sebenarnya. Inseden ini menjadi konflik dasar sebuah drama. Insiden ini berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak dan rumit. Konflik dibedakan menjadi dua, yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal adalah konflik yang terjadi anatara tokoh denan dirinya sendiri. Sedangkan, konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya. Konflik dalam drama dikembangkan dalam bentuk dialog atau percakapan antartokoh. 7. Alur cerita (plot) Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama yang direka dan dijalani dengan seksama yang menggerakkan jalan cerita melalui pola ke arah klimaks dan penyelesaian. Dalam drama, alur ditampilkan melalaui babak-babak dan cerita disusun dalam adegan. Alur cerita dalam drama diurutkan sebagai berikut. a. Pengenalan di awal cerita (eksposisi) Dalam tahap ini pembaca diperkenalkan tokoh-tokoh drama beserta perwatakan masing-masing. Pembaca mulai mendapatakan gambaran tentang lakon yang dibaca atau disaksikan pada tahap ini. b. Pertikaian awal atau komplikasi Dalam tahap konflik ini permasalahan yang diceritakan dalam drama mulai muncul. Akan tetapi,masalah tersebut belum mencapai puncak atau klimaks. c. Klimaks atau titik puncak cerita 15

Klimaks dimulai dari konflik-konflik yang mucul. Konflik-konflik tersebut semakin merunyam dan mencapai puncak kegawatan. d. Peleraian Dalam tahap ini konflik yang memuncak sudah merada atau menurun . Tokohtokoh yang memanaskan situasi telah menemukan jalan keluar masalah yang dihadapi. Akan tetapi, drama belum berakhir pada tahap ini. Permasalahan yang mereda belum menemukan titik terang atau kejelasan. e. Penyelesaian konflik Pada umumnya, drama-drama modern akan berhenti pada klimaks atau resolusi. Denouement atau keputusan akhir umumnya digunakan dalam drama-drama tradisional. Dalam tahap denouement ini terhadap ulasan penguat terhadap keseluruhan kisah lakon tersebut. 8. Pesan atau amanat Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Pesan dalm drama dapat ditemukan melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam naskah drama. Amanat yang ditemukan oleh pembaca atau penonton drama dapat berbeda-beda, tergantung dari apresiasi penonton atau pembaca. Amanat bersifat kia, subjektif, dan umum. Amanat dalam drama selalu berhubungan dengan tema drama. Amanat yang ditemukan dapat lebih dari satu. 9. Gaya bahasa Gaya bahasa atau majas adalah (1) cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan kata-kata; (2) cara khas dalam penyusunan dan penyampaian pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam hati pembaca. Gaya bahasa dipakai untuk menghidupkan dan memberi jiwa pada karya tulis.

Alur, Babak, Konflik dalam Drama Alur, babak, konflik dalam drama mempunyai kaitan yang erat. Alur yang merupakan bagian dari babak-babak peristiwa atau kejadian menggambarkan konflik-konflik yang terdapat dalam drama. Alur cerita yang mampu memunculkan konflik dalam drama merupakan daya pikat bagi penonton untuk mengikuti alur drama sampai akhir cerita. Dalam tiap babak peristiwa terdapat bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian ini menyatu dalam cerita secara keseluruhan. 16

Berikut cara-cara memunculkan konflik dalam drama. 1. Tafsirkan tema dengan memperhatikan akhir cerita (sedih atau senang). 2. Munculkan konflik melalui penokohan. 3. Dramatisasikan suasana cerita. Artinya, dialog-dialog disusun sedemikian rupa sehingga memicu emosi pembaca/penonton, misalkan ikut terharu, sedih, marah, senang, dan sebagainya. Tugas A. Buatlah kelompok yang terdiri atas beberapa peserta didik! Kemudian, bacalah kembali teks drama berjudul “Ande-Ande Lumut”! B. Tentukanlah unsur-unsur teks drama seperti tema, penokohan, latar, alur cerita, dan amanat yang terdapat dalam teks drama tersebut! C. Bacakan hasil pekerjaan kelompok Anda di depan kelas, lalu kumpulkan tugas itu kepada Guru Anda! B.Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan Pementasaan/ pertunjukkan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya sesuai dengan cerita yang disusum sebelumnya oleh penulis naskah. Naskah drama dapat bersumber dari pemikiran sang penulis, peristiwa sehari-hari, cerpen, dan novel. Naskah drama yang ditulis memiliki bagianbagian penting. Bagian-bagian penting tersebut akan dipelajari pada subbab berikut ini. Uji Kompetensi 3 Bagian-bagian penting dalam naskah drama dapat ditemukan setelah membaca keseluruhan isi naskah drama. Bagian-bagian penting dalam naskah drama terdapat pada unsur-unsur drama. Unsur-unsur tersebut meliput tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, koflik, amanat, serta maksud penulis membuat naskah drama tersebut. Oleh karena itu, pemahaman tentang unsur-unsur drama sangat menentukan bagian-bagian naskah drama. Tugas A. Carilah naskah drama di internet, majalah, atau buku ! B. Tentukanlah bagian-bagian penting yang terdapat di dalam naskah tersebut, seperti tema, alur, tokoh, latar, konflik, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 17

C. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut! Uji Kompetensi 4 Menampilkan satu tokoh dalam drama tokoh merupakan individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Pelaku cerita atau pemain drama disebut aktor (pria) dan aktris (wanita). Tokoh dalam drama dikelompokkan sebagai berikut. 1. Berdasarkan sifat a. Tokoh protagonis Tokoh protogonis adalah tokoh utama yang mendukung cerita. b. Tokoh antagonis Tokoh antagonis adalah tokoh penentang cerita dan menentang tokoh utama, baik ide-ide maupun sikap-sikapnya. c. Tohoh tritagonis Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu, baik pembantu untuk tokoh protagonis maupun tambahan dalam mata rantai cerita. 2. Berdasarkan peranannya a. Tokoh sentral Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. b. Tokoh utama Tokoh utama adalah tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral, dapat juga sebagai perantara tokoh sentral yang disebut dengan tritagonis. c. Tokoh pembantu Tokoh pembantu adalah tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita. Tidak semua drama menampilkan tokoh pembantu.

18

Uji Kompetensi Pilihlah satu jawaban yang tepat. 1. Berikut yang merupakan struktur drama adalah.... a. Pemaparan, kompilkasi, klimaks, peleraian, dan penyelesaian. b. Kompilkasi, resolusi, konklusi, dan negoisasi c. Karakter, negoisasi, klimaks, dan konklusi d. Pernyataan pendapat, penjelasan-penjelasan, dan konklusi e. Pernyataan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan 2. Cermati kutipan drama berikut. Penjual

: Baiklah saudara Fizi, semoga selamat di jalan. Tunggu saja dua jam

dari sekarang. Pembeli

: Sekali lagi terima kasih Pak, dan selamat sianag.

Penjual

: Sama-sama, saudara Fizi. Selamat siang.

Kutipan teks tersebut tergolong ke dalam bagian..... a. Penyelesaian b. Klimaks c. Pemaparan d. Komplikasi e. Peleraian 3. Bila: Ran, PR bahasa Indonesia kamu sudah kamu kerjakan belum? Rani: Belum. Kamu sudah? Bila: Aku juga belum. Rani: Kamu mau tidak nanti malam belajar kelompok? Kita kerjakan PR itu bersamasama. Tapi, di rumah aku saja ya? Bila: Ya. Nanti aku ke rumahmu sekitar jam setengah delapan. Rani: Aku tunggu kamu di rumahku. a. Belajar kelompok b. Bermain bersama c. Liburan d. Kerja bakti

4. Bacalah kutipan dialog dalam drama berikut. Tita

: (gelisah sekali) aduh, bagaimana ini? Tugas harus dikumpulkan sekarang,

tapi listrik padam. 19

Sari

: (memperhatikan Tika, menggelang-geleng) kamu kenapa, Sar?

Rika : iya, ada apa? Kamu gelisah sekali? Tita

: aku mau mengumpulkan tugas, tapi listrik padam

Sari

: oh,sabar ya Tik.

Inti kutipan dialog tersebut adalah... a. Pertanyaan Rika dan Sari kepada Tita tentang penyebab listrik padam pada malam itu. b. Tika selalu mengeluhkan pemadaman listrik di daerahnya. c. Rika bersimpati kepada Tita karena belum mengerjakan tugas pekerjaan rumah. d. Sari memberikan nasihat kepada Tika agar selalu sabar menghadapi cobaan. e. Kepanikan Tika karena listrik padam sehingga tidak dapat mengumpulkan tugas. Bacalah kutipan drama berikut ini Pandu: Nu, nomor 15 apa jawabannya? Banu: Maaf, aku nggak bisa kasih tahu. Pandu: Kenapa? Aku ini kan sahabatmu. Masa kau tak mau memberitahuku? Banu: Iya, kau ini sahabatku. Tapi, sebagai sahabat yang baik, aku tidak akan menolongmu dalam hal keburukan. Dan kamu pasti tahu kan, kalau mencontek itu adalah suatu keburukan? Sudahlah, jangan kau ajak aku berbicara lagi. Aku ingin mengumpulkan soal UTS-ku. Dan asal kamu tahu saja ya Ndu, sedari tadi kamu sudah diawasi oleh Pak Guru. Jadi, sekarang kamu fokus saja mengerjakan soal UTSmu. Oke? 5. Tema kutipan drama tersebut adalah.... a. Persahabatan b. Pendidikan c. Kesabaran d. Kebudayaan e. Sosial 6. Watak tokoh Banu pada kutipan drama tersebut adalah.... a. Sombong b. Ceroboh 20

c. Pemarah d. Pendiam e. Baik 7. Latar tempat pada kutipan drama tersebut berikut.... a. Sawah b. Rumah c. Kelas d. Taman e. Kebun 8. Latar suasana kutipan drama tersebut.... a. Menyedihkan b. Tegang c. Panas d. Mengharukan e. cemas 9. Berikut ini yang merupan struktur drama adalah.... a. Prolog, dialog, dan epilog. b. Prolog, dramatug, dialog. c. Pembukaan, inti, penutup. d. Tokoh, epilog, dan isi. e. Monolog, isi, dan epilog. 10. Cermati kutipan drama berikut. Linda

: maaf, buku ini harganya berapa, bang?

Penjual

:buku yang mana dek?

Linda

: buku yang ini (sambil memegang satu buku yang cukup tebal)

Pejual

: owh...ini Rp 90.000

Linda

: ohhh... mahal sekali, bang

Penjual

: ....

Drama tersebut tergolong bagian a. Pemaparan b. Komplikasi c. Peleraian d. Klimaks e. Penyelesaian 21

11.

22

Related Documents

Materi
August 2019 84
Materi
December 2019 69
Materi
June 2020 39
Materi
June 2020 53
Materi Phbs.docx
October 2019 15
Materi Kbi.docx
June 2020 5

More Documents from "Tria Maya"

Materi Drama.docx
May 2020 5
Frank Comentario.docx
April 2020 4
Chicharron.docx
April 2020 4
Sap Hipertensi.docx
May 2020 34
New Text Document.txt
November 2019 53