Materi Display Gizi Remaja.docx

  • Uploaded by: Kadek Mulyaa
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Display Gizi Remaja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,644
  • Pages: 7
Gizi artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga di artikan sari makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi remaja yang mengandung zat sumber tenaga, zat pembangun,dan zat pengatur serta beraneka ragam jenisnya. USIA REMAJA • Masa diantara 12–21 tahun 12–15 tahun masa remaja awal 15-18 tahun masa remaja pertengahan 18-21 tahun masa remaja akhir  Perubahan yang Terjadi Pada Remaja Perubahan yang terjadi pada usia remaja antara lain meliputi perubahan fisik, psikologi, maupun intelektual. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja ditandai dengan pertumbuhan badan yang pesat dan matangnya organ reproduksi. Laju pertumbuhan remaja putri mengalami percepatan terlebih dahulu daripada remaja putra (Poverwati, 2010). Perubahan psikologis pada remaja nampak pada pola identifikasi anak menuju dewasa, perubahan psikologis juga dipengaruhi oleh terjadinya perubahan pada fisik remaja yang menimbulkan kebingungan pada remaja yang menyebabkan perubahan psikologis pada remaja, karena itu masa remaja disebut masa labil. Perubahan intelektual pada remaja nampak pada cara remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, karena tugas perkembangan secara tidak langsung membuat remaja berpikir lebih rasional dan lebih dewasa.  faktor–faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi usia remaja: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Aktivitas fisik Lingkungan Pengobatan Depresi dan kondisi mental Penyakit Stres

Kecukupan gizi remaja akan terpenuhi dengan pola makan yang beragam dan gizi seimbang. Modifikasi menu dilakukan terhadap jenis olahan pangan dengan memperhatikan jumlah dan sesuai kebutuhan gizi pada usia tersebut dimana sangat membutuhkan makanan yang sangat bergizi.

 Manfaat Gizi Seimbang Bagi Remaja 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Membantu konsentrasi belajar Beraktivitas Bersosialisasi Untuk kesempurnaan fisik Tercapai kematangan fungsi seksual dan Tercapainya bentuk dewasa.

 Macam – macam Zat Gizi dan Fungsinya 1. Energi Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan dihasilkan dari karbohidrat, protein, lemak. Pada remaja kebutuhan energi menurun karena basal metabolisme dan kegiatan fisik meningkat. Sumber bahan makanannya yaitu : beras, singkong, mie dan lain-lain (KH), ikan, daging (protein), minyak, keju (lemak). 2. Protein Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak, pengatur fungsi fisiologis organ tubuh. Kebutuhan protein bagi remaja yaitu 14-16% dari kalori total (0,8-1gr/kg.BB/hari). Sumber protein utama adalah ikan, daging, ayam, tempe, tahu, dan kacang-kacangan. 3. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam tubuh sebagai cadangan energi. Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak di anjurkan karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol darah yaitu 20-25% dari kalori total, sumber : minyak, mentega. 4. Serat Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan proses buang air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit. Serat dapat memberi rasa kenyang pdalam waktu lama. Sumber : sayuran-sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat. 5. Mineral Mineral di butuhkan remaja di perlukan dalam jumlah sedikit, sungguh demikian peranannya sangat penting dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Kebutuhan mineral usia Remaja :

   

Kalsium : 800-1000 mg/hr (pria),1000-1500mg/hr (wanita) Zat Besi : 10mg Na : 2,8-7,8 gr/ org/ hr (batasi garam bagi manula yang mengalami masalah kesehatan) Air : 6-8 gls/ org/ hr

6. Vitamin Vitamin dibutuhkan untuk mengatur berbagai proses metabolisme dalam tubuh, mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta mempengaruhi dalam pembentukan selsel baru. Kebutuhan vitamin usia Remaja       

Vitamin A 3500-4000 mg/org/hr Vitamin B1 10-1,2 mg/hr Vitamim B6 2,0-2,2 mg/org/hr Vitamin B12 3,0mg/org/hr Vitamin C 60mg Vitamin D 200-400IU Vitamin E 8-10 mg/org.hr

Kebutuhan gizi remaja laki-laki dan perempuan Jenis kelamin

Laki-laki

Wanita

Kebutuhan zat gizi Umur (thn) Berat (kg) Energi (kal) Protein (gr) Vit. A (RE)

Fe (mg)

13 – 15

45

2400

64

600

17

16 – 19

56

2500

66

600

23

13 – 15

46

2100

62

500

19

16 – 19

50

2000

51

500

25

 Masalah gizi pada remaja 1. Obesitas Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Beberapa factor penyebab obesitas pada remaja dan anak-anak diantaranya factor genetic yang cukup berperan dalam kejadian obesitas pada anak. Seorang anak dengan kedua orang tua yang obesitas memiliki resiko 80% juga akan menderita obesitas. Selain factor genetic, factor lingkungan seperti gaya hidup, status social ekonomi, maupun letak geografis juga sangat berpengaruh pada kejadian obesitas pada anak dan remaja. Selain itu obesitas remaja dapat dicegah dengan mengatur pola dan porsi makan dan minum, yaitu melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak melakukan aktivitas fisik, hindari stres dan cukup tidur. 2. Kurang Energi Kronis Kurang Energi Kronis (KEK) adalah suatu keadaan kekurangan makanan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan ukuran Indeks Massa Tubuhnya (IMT) di bawah normal (kurang 18,5 untuk orang dewasa) (persagi, 2009). Kurang energy kronis merupakan kondisi dimana seorang remaja mengalami kekurangan makanan yang berlangsung menahun yang mengakibatkan gangguan kesehatan dengan tanda-tanda seperti lemah dan pucat. Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi. Remaja dengan kurang energy kronis yang tidak ditanggulangi dengan baik akan memiliki kecenderungan melahirkan bayi yang BBLR jika hamil. Dan mengakibatkan ganguan metabolisme pada masa balita sang anak yang nantinya akan menimbulkan resiko KEK saat sang anak menginjak masa remaja. KEK sebenarnya dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. 3. Stunting Remaja Indonesia banyak yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tinggi badan yang pendek atau disebut stunting. Rata-rata tinggi anak Indonesia lebih pendek dibandingkan dengan standar WHO, yaitu lebih pendek 12,5cm pada laki-laki dan lebih pendek 9,8cm pada perempuan. Stunting ini dapat menimbulkan dampak jangka pendek, diantaranya penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem metabolism tubuh yang pada akhirnya

dapat menimbulkan risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi,dan obesitas. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas nasional guna mewujudkan cita-cita bersama yaitu menciptakan manusia Indonesia yang tinggi, sehat, cerdas, dan berkualitas. 4. Anemia Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang akan membuat penderitanya merasa lemah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya. Kepala pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit mencerna informasi. Bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-terusan.Tidak jarang pada bagian tubuh tertentu terdapat bercak biru seperti lebam. Pandangan berkunang-kunang. Belajar pun pasti sudah tak mampu maksimal. Bila terus berlanjut, bisa saja menyebabkan mudah tertular penyakit lain. Dengan kondisi tubuh yang tidak fit, virus mudah masuk. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi. Penyebab anemia : 1. Rendahnya Pengetahuan Isu dan Ilmu Kesehatan Rendahnya pengetahuan para remaja terhadap isu kesehatan dan ilmu kesehatan. Bagi mereka, kesehatan bukanlah hal utama yang harus menjadi perhatian. Masih merasa muda sehingga tidak harus menjaga kesehatan. 2. Ngemil di Depan TV dan Komputer Gaya hidup yang lebih sering duduk lama di depan TV dan komputer sambil ngemil makanan kaya kalori dan tinggi lemak, tetapi minim gizi dan nutrisi yang sangat dibutuhkan para remaja. 3. Benci Sayur dan Makanan Berserat Tidak paham makanan mana yang seharusnya dimakan dan mana yang seharusnya dikurangi. Miskin ilmu gizi. 4. Tidak Berolah Raga Tidak berolah raga dengan teratur mengakibatkan glukosa atau gula darah tidak terpakai dengan sempurna sehingga menyebabkan rasa lelah yang berlarut-larut.

5. Mengurangi Porsi Makan Keinginan untuk memiliki tubuh seperti peragawati dan para bintang sehingga tidak mau makan banyak. Bila hal ini terus berlanjut, bisa menyebabkan menderita anorexia nervosa, bulimia, dan penyakit ‘mental disorder’ lainnya. 6. Minimnya Sosialisasi Gizi Khusus Remaja Masalah ini bisa diatasi bila sejak kecil para orang tua dan orang-orang dewasa di sekitar remaja memberikan contoh hidup sehat dan memberikan pengetahuan memadai mengenai nutrisi dan ilmu gizi lainnya. 

Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Pada Usia Remaja Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah gizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain: a. Program Edukasi Gizi Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif dilakukan di sekolah, khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt) setelah pertumbuhan pada masa balita. b. Program Suplementasi Gizi Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada keadaan yang biasa terjadi. Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi makanan sehari-hari dengan harapan terpenuhi kebutuhan gizinya. Contoh: melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi yaitu pil besi dan vitamin A c. Program Fortifikasi Bahan Makanan Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan tujuan agar masyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut. Biasanya, zat gizi yang ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih menjadi masalah di Negara bersangkutan atau berisiko untuk menjadi masalah jika tidak dilakukan fortifikasi pada bahan makanan tersebut. Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dan iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada tepung.

 a. b. c. d. e.

Pesan Gizi Seimbang untuk Remaja Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak. f. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur g. Hindari merokok

Related Documents

Display
April 2020 30
Display
May 2020 28
Display
December 2019 54
Display System
October 2019 34

More Documents from ""