Materi 2

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 3,636
  • Pages: 30
MODUL I MENGUKUR PANJANG I. Tujuan : Mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur panjang. II. Alat dan bahan : 1. mistar centimeter 2. mistar milimeter 3. jangka sorong 4. mikrometer sekrup 5. jangka sorong 6. balok (batang) kayu atau papn 7. kelereng/ manik-manik 8. kertas III. Teori dasar Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan dilingkungan sekitar kita, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan, pengukur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi membutuhkan alat ukur yang berbeda. Namun pada hakekatnya mereka semua

melakukan

pengukura

panjang,

dan

masing-masing

pekerjaan

membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang di gunakan berbeda pula (Nursyamsuddin,2004). Berikut ini cara penggunaan mikrometer sekrup dan jangka sorong. A. Mikrometer sekrup

Benda

Rahang geser

Skala Utama Skala nonius / sekrup pemutar

Gambar 1. mengukur panjang dengan mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di putar lengkap 1 kali maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena skala nonius memiliki skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5 mm / 50 = 0.01 mm (Kanginan,2002).Dengan demikian ketidak pastianya ∆x ∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu: Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis skala utama adalah 7 mm lebih. 1. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24. maka nilai x = 7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm. Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm B. Jangka Sorong

Rahang geser Benda

Skala Nonius

Skala Utama

Gambar 2. mengukur panjang dengan Jangka Sorong

Skala nonius memikiki panjang 9 mm dan di bagi 10 skala sehingga selisihnya 0,1 mm.atau 0,01 cm. Maka ketidak pastiannya adalah ∆x = 1/2 x 0,1 mm = 0,05 mm = 0,005 cm cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu: 1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius. Pada gambar 2. angka tersebut 5 cm

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

2

2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2. angka tersebut adalah garis ke 4. ini berarti nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 ± 0,005) cm IV.

Cara kerja a) Mengukur panjang batang (papan) kayu a. ukur panjang batang kayu denagn mistar sentimeter b. lakukan pengukuran dengan posisi mata sebagai berikut, seperti terlihat pada gambar berikut.

1

2

3

c. Ulangi denagn 5 kali pengukuran d. Tuliskan data yang didapat ke dalam tabel pengamatan e. Gantilah mistar centimeter dengan mistar milimeter lalu ulangi langkah a sampai d. b) Mengukur diameter manik-manik a.

ukurlah diameter manik-manik dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan dapat dilihat pada teori dasar)

b.

lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda

c.

lakukan 5 kali pengukuran

d.

tuliskan data yang didapat pada tabel data

e.

ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong

c) Mengukur tebal kertas a. ukurlah tebal kertas dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan dapat dilihat pada teori dasar) b. lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda c. lakukan 5 kali pengukuran

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

3

d. tuliskan data yang didapat pada tabel data e. ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong V. Data Hasil Pengamatan 1. Hasil pengukuran panjang batang (papa) kayu (L) Pengukuran ke Dengan mistar centimeter

Dengan mistar milimeter

(L ± ∆L) Cm

(L ± ∆L) mm

1 2 3 4 5 Rata-rata Ketidakpastian pengukuran Error

2. Hasil pengukuran diameter manik-manik (D) Pengukuran ke Dengan Mikrometer sekup (D ± ∆D) Cm

Dengan Jangka Sorong (D ± ∆D) mm

1 2 3 4 5 Rata-rata Ketidakpastian pengukuran Error

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

4

3. Hasil pengukuran tebal kertas (T) Pengukuran ke Dengan Mikrometer sekup

Dengan Jangka Sorong

(T ± ∆T) Cm

(T ± ∆T) mm

1 2 3 4 5 Rata-rata Ketidakpastian pengukuran Error

VI. Analisis Data, Perhitungan dan kesimpulan 1. dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur manakah yang lebih teliti? Berikan alasannya. 2. dari hasil pengukuran diameter kelereng dan tebal kertas alat ukur manakah yang lebih teliti? Berikan alasannya. 3. posisi mata yang mana yang lebih teliti dalam melakukan pengukuran? Berikan alasannya. 4. untuk menghitung diameter rambut, alat ukur manakah yang anda akan gunakan? Mengapa. 5. hitunglah nilai rata-rata hasil pengukuran x , kesalahan pengukuran (∆x) dan perentase error perhitungan (

x x

x100%) pada tiap-tiap data

pengukuran. Gunakan persamaan berikut: x=

 n

xi

x =



xi − x n

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

5

Dengan x

= rata-rata hasil pengukuran

∆x

= ketidak pastian pengukuran



xi = jumlah data hasil pengukuran

n

= banyaknya pengulangan

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

6

MODUL II

PENGENALAN MULTITESTER (PENGUKURAN RESISTANSI)

1.1. Tujuan Mahasiswa mampu memahami dan mengoperasikan peralatan multitester analog dan digital secara benar. 1.2. Dasar Teori Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM (Volt - Ohm Meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt meter), hambatan (Ohm meter) maupun arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis multimeter, yaitu multimeter non elektronis dan multimeter elektronis. Multimeter non elektronis Multimeter jenis non elektronik biasanya disebut juga AVO-meter, VOM (VoltOhm-Meter), Multitester, atau Circuit Tester. Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah, resistansi, dan tegangan bolakbalik. Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama adalah: 1. Batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur: tegangan searah (DC volt), tegangan bolak-balik (AC volt), arus searah (DC amp, mA, µA), arus bolak-balik (AC amp) resistansi (ohm, kilo ohm). 2. Sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada pengukuran tegangan searah dan bolak-balik. 3. Ketelitian yang dinyatakan dalam %. 4.Daerah frekuensi yang mampu diukur pada pengukuran tegangan bolak- balik (misalnya antara 20 Hz sampai dengan 30 KHz).

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

7

Gambar 1.1. Multimeter Analog

Gambar 1.2. Bagian-bagian Multimeter Analog Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya : 1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw) berfungsi: untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

8

2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu : a. Posisi (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W b. Posisi (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000. c. Posisi (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000. d. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama. 4. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur. 5. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

Multimeter Elektronis Alat ini mempunyai fungsi seperti multimeter non elektronis. Adanya rangkaian elektronis menyebabkan alat ini mempunyai beberapa kelebihan. ultimeter dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu multimeter analog dan digital. Multimeter analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran ukur berdasarkan arus (elektronis dan non elektronis). Sedangkan multimeter digital menggunakan peraga bilangan digital dan besaran ukur berdasarkan tegangan yang dikonversi ke sinyal digital.

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

9

Gambar 1.2. Multimeter Digital

1.3. Alat dan Bahan 1. Multimeter analog 1 buah 2. Multimeter digital 1 buah 3. Resistor berbagai macam ukuran 4. Kabel penghubung secukupnya 1.4. Langkah Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur beberapa resistor dengan berbagai macam hambatan. 2. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan diukur. 3. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm dengan menghubungkan test lead (+) dan test lead negatif kemudian memutar tombol pengatur pada kedudukan nol ke kanan atau ke kiri. 4. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam table 5. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai yang berbeda 6. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body resistor dengan hasil pengukuran.

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

10

Tabel Pengukuran

No

Batas ukur Multi Tester

Multi Tester

Analog

Digital

Resistor X1

X10

X100

X1k

X1

Ket

M

Tugas : 1. Gambarkan penggunaan Multi tester Untuk Mengukur Tegangan DC ,AC ,Kabel Listrik 2. Analisa Hasil pengukuran praktek diatas

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

11

MODUL III RESISTOR

I.1. Alat dan Bahan 1) MultiMeter Analog......................................... 1 buah 2) Resistor 4 gelang.......................................... 2 macam 3) Resistor 5 gelang.......................................... 2 macam

I.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! 2) Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar! 3) Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

I.3. Dasar Teori I.3.a. Menentukan Nilai Resistor dengan Kode Warna Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera ± harga toleransinya. Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar I.1. Resistor dengan 4 Gelang Warna. Tabel I.1 Nilai Warna Gelang Resistor

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

12

Contoh : Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama cokelat, gelang kedua cokelat, gelang ketiga orange dan gelang keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor ! Nilai Resistor tersebut : Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat)=0; Gelang 3(orange)= 103 ;Gelang 4 (emas) = 5 % Sehingga nilai tahanan resistor adalah 10 x 103 Ω ± 5 % (dari Harga Tahanan) atau 10 K Ω dengan toleransi 5 % (± 500 Ω ) berarti nilai tahanan antara 9500 Ω sampai 10500 Ω. I.3.a. Menentukan Nilai Resistor dengan Multimeter Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai AVO (Ampere/Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multimeter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum dan ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang berwarna masingmasing merah dan hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Umumya pada avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini.

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

13

Kabel Penyidik Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang MINUS atau COMMON. Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka tertinggi. Adapun gambar posisi Multimeter/AVO meter dalam pengukuran Resistor adalah sebagai berikut :

Gambar I.3. Posisi Pengukuran Resistor

I.4. Langkah Kerja 1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan! 2) Amatilah kode warna pada masing resistor 4 gelang dan 5 gelang! 3) Catatlah harga resistor tersebut pada kolom Hasil Pengamatan Warna Tabel I.2 ! 4) Ukurlah resistansi resistor satu-persatu dengan Ohmmeter ! 6) Catatlah harga resistor tersebut pada Kolom Hasil Pengukuran Tabel I.2 di bawah ini! Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

14

7) Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran! 8) Buatlah kesimpulan ! 9) Kembalikan semua alat dan bahan!

I.5. Lembar Kerja Praktikum I Pengukuran Resistor

Tabel I.2. Hasil Pengukuran Resistor

Latihan : 1) Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil pengamatan pada resistor ! mengapa itu bisa terjadi ? .................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... 2) Dari besarnya nilai resistansi yang tertera pada resistor buat kesimpulan tentang kedua jenis resistor ! ..................................................................................................................... .....................................................................................................................

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

15

MODUL IV RESISTOR RANGKAIAN SERI

I.1. Alat dan Bahan 1) MultiMeter Analog......................................... 1 buah 2) Resistor 4 gelang.......................................... 4 macam 3) Resistor 5 gelang.......................................... 2 macam

I.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! 2) Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar! 3) Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

I.3. Dasar Teori I.3.a. Rankaian seri Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan. Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Dimana : Rtotal = Total Nilai Resistor R1 = Resistor ke-1 R2 = Resistor ke-2 R3 = Resistor ke-3 Rn = Resistor ke-n Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

16

Tabel I.1 Nilai Warna Gelang Resistor

I.4. Langkah Kerja 1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan! 2) Amatilah kode warna pada masing resistor 4 gelang ! 3) Catatlah harga resistor tersebut pada kolom Hasil Pengamatan Warna Tabel I.2 ! Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

17

4) Ukurlah resistansi resistor satu-persatu dengan Ohmmeter ! 6) Catatlah harga resistor tersebut pada Kolom Hasil Pengukuran Tabel I.2 di bawah ini! 7) Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran! 8) Buatlah kesimpulan ! 9) Kembalikan semua alat dan bahan!

Gambar kerja

I.5. Lembar Kerja Praktikum I Pengukuran Resistor

Tabel I.2. Hasil Pengukuran Resistor Seri NO

Percobaan

1

R1 (

)

R2 (

)

R3 (

)

2

R2 (

)

R1 (

)

R3 (

)

3

R3 (

)

R2 (

)

R1 (

)

Hasil

Hasil

Perhitungan

Pengukuran

Latihan : 1) Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil pengamatan pada resistor ! mengapa itu bisa terjadi ? ....................................................................................................................

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

18

..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... 2) Dari besarnya nilai resistansi yang tertera pada resistor buat kesimpulan tentang kedua jenis resistor ! ..................................................................................................................... .....................................................................................................................

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

19

MODUL V RESISTOR RANGKAIAN PARALEL

I.1. Alat dan Bahan 1) MultiMeter Analog......................................... 1 buah 2) Resistor 4 gelang.......................................... 4 macam 3) Resistor 5 gelang.......................................... 2 macam

I.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! 2) Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar! 3) Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja! 1.3a Rangkaian Paralel Resistor Rangkaian Paralel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri. Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah : 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn Dimana Rtotal = R1 = R2 = R3 = Rn = Resistor ke-n

Total

Nilai Resistor Resistor Resistor

: Resistor ke-1 ke-2 ke-3

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

20

Tabel I.1 Nilai Warna Gelang Resistor

I.4. Langkah Kerja 1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan! 2) Amatilah kode warna pada masing resistor 4 gelang ! 3) Catatlah harga resistor tersebut pada kolom Hasil Pengamatan Warna Tabel I.2 ! Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

21

4) Ukurlah resistansi resistor satu-persatu dengan Ohmmeter ! 6) Catatlah harga resistor tersebut pada Kolom Hasil Pengukuran Tabel I.2 di bawah ini! 7) Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran! 8) Buatlah kesimpulan ! 9) Kembalikan semua alat dan bahan!

Gambar kerja

I.5. Lembar Kerja Praktikum I Pengukuran Resistor

Tabel I.2. Hasil Pengukuran Resistor Seri NO

Percobaan

1

R1 (

)

R2 (

)

R3 (

)

2

R2 (

)

R1 (

)

R3 (

)

3

R3 (

)

R2 (

)

R1 (

)

Hasil

Hasil

Perhitungan

Pengukuran

Latihan : 1) Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil pengamatan pada resistor ! mengapa itu bisa terjadi ? .................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

22

2) Dari besarnya nilai resistansi yang tertera pada resistor buat kesimpulan tentang kedua jenis resistor ! ..................................................................................................................... .....................................................................................................................

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

23

MODUL VI PENGUKURAN TEGANGAN BOLAK BALIK PADA TRANSFORMATOR

2.1 Tujuan Mahasiswa dapat mengukur tegangan bolak -balik dengan ultimeter digital maupun analog. 2.2 Teori Dasar Maksud dari pengukuran tidak lain untuk mengetahui berapa harga dari besaran yang sedang diukur. Dalam hal ini harga yang diinginkan tentu saja harga yang benar (true value).Harga benar susah sekali didapatkan, yang bisa adalah harga pendekatan dari harga yang benar. Harga pendekatan ini dilakukan dengan mengambil harga rata-rata dari sample yang jumlahnya tak terhingga dengan asumsi deviasi positif dan deviasi negatif hampir sama. Harga rata-rata tersebut merupakan harga terbaik atau harga exact (best value/exact value).Dalam membaca papan skala alat ukur merupakan hal yang mendasar dalam pengukuran alat ukur analog. Kemampuan membaca meter analog secara tepat dan tepat adalah hal yang penting. Prosedur yang harus diikuti; tentukan batas ukur yang dipakai, pilih skala yang tepat dan faktor skala. Perhatikan posisi jarum. Batas ukur: merupakan skala simpangan penuh dari alat ukur. Faktor skala adalah perbandingan antara batas ukur yang di pergunakan dengan jumlah pembagian skala. Multimeter merupakan alat ukur yang dapat dipergunakan untuk beberapa besaran listrik mengukur antara lain besaran tegangan bolak -balik, searah, tahanan dengan berbagai batas ukur yang diberikannya. Pada dasarnya dalam melaksanakan pengukuran harus menempatkan posisi saklar langkah pada besaran yang hendak diukur. Dengan menggunakan dua terminal yang disambungkan dengan kabel penghubung(lead), untuk diletakkan pada bagian yang hendak diukur. Bentuk dan jenis multimeter banyak ragamnya tetapi pada prinsipnya sama sebagai alat pengukur besaran listrik 2.3 Alat dan Bahan 1.Multimeter analog 2.Multimeter digital Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

24

3.Transformator 1 A 4.Saklar 5.Kabel Penghubung 2.4 Langkah Percobaan

Gambar 2.1Transformator 1.Rakitlah rangkaian seperti gambar 2.1 di atas. 2.Hubungkan rangkaian ke sumber AC 220V pada kumparan primer trafo. 3.Aturlah posisi saklar multimeter digital pada pengukuran tegangan AC dengan batas ukur 200 volt. Ukur tegangan pada kumparan sekunder trafo dengan menggunakan multimeter. Catat hasil penunjukan. 4.Ganti pengukuran dengan menggunakan batas ukur 750 volt. 5.Catatlah hasil percobaan. 3.4. Langkah Percobaan 1.Rakitlah rangkaian seperti gambar 2 di atas. 2.Hubungkan powersuplay ke sumber AC 220 V. 3.Aturlah posisi saklar multimeter pada pengukuran tegangan DC dengan batas ukur 20 volt. Ukur tegangan pada terminal outputnya. 4.Lakukan percobaan seterusnya dengan posisi pengatur tegangan 3V, 4,5 V, ...12 V dan catathasilnya. 5.Setelah selesai lepaskan powersupply dengan sumber 220V dan kemasi alat dan bahan kembalikan peralatan dan bahan ke tempat semula secara teratur dan rapi.

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

25

Tebel 3.4 hasil percobaan

No

Batas ukur Multi Tester

Multi Tester

Analog

Digital

Tegangan 250

1

200

1000

220 V

2 3

1000

Ket

10

100

250

1000

3V

4 5

6V

6 7

9V

8

12 V

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

26

MODUL VII PENGUKURAN TEGANGAN DIRECT CURRENT

3.1.Tujuan Mahasiswa mampu mengukur tegangan DC dengan baik dan benar

3.2. Dasar Teori Arus searah atau arus DC (Direct Current) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan elemen volta) dan juga panel surya, Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semikonduktor, isolator dan ruang hampa. Arus searah dulunya dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatanpengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif yang mengandung elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutib positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang muatan positif yang tampak mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya). Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya, listrik arus searah ini mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-).Penerapan arus listrik searah dapat dilihat di dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel. Selain itu, dalam penerapan Hukum Kirchoff pada suatu rangkaian juga terdapat arus listrik searah.

3.3.Alat dan Bahan 1.Multimeter Analog 1 buah 2.Power Suplay DC Variabel (Adaptor) 3.Resistor Berbagai Macam Ukuran hambatan dan daya 4.Kabel Penghubung secukupnya Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

27

3.4. Langkah Percobaan 1. Rakitlah rangkaian seperti gambar 2 di atas. 2. Hubungkan powersuplay ke sumber AC 220 V. 3. Aturlah posisi saklar multimeter pada pengukuran tegangan DC dengan batas ukur 20 volt. Ukur tegangan pada terminal outputnya. 4. Lakukan percobaan seterusnya dengan posisi pengatur tegangan 3V, 4,5V, …12V dan catat hasilnya. 5. Setelah selesai lepaskan powersupply dengan sumber 220V dan kemasi alat dan bahan kembalikan peralatan dan bahan ke tempat semula secara teratur dan rapi.

No

Batas ukur Multi Tester

Multi Tester

Analog

Digital

Tegangan 200

1

220 V

2

110 V

3

3V

4

4.5 V

5

6V

6

7.5 V

7

9V

8

12 V

500

750

100

200

Ket

1000

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

28

MODUL VII PENGUKURAN ARUS DC

4.1. Tujuan Diharapkan mahasiswa dapat menggunakan dan membaca alat ukur DC Ampmeter dengan baik dan benar. 4.2. Dasar Teori Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. mperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.

Gambar 4.1. Diagram Rangkaian DC Ampermeter

4.3. Alat dan Bahan 1. Regulator DC Power Supply 1 buah 2. Multitester Analog 1 buah 3. Resistor berbagai ukuran 3 buah 4. Papan Rangkaian 1 buah 5. Kabel Penghubung secukupnya

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

29

4.4. Langkah Percobaan

Gambar 4.2. Rangkaian Pengukuran Arus DC

1. Rangkailah seperti pada gambar. 2. Sambungkan sumber tegangan DC power suplay 3. Atur Sumber tegangan DC Power supplay pada posisi : 3 V, 4,5 V, 6 V, 7,5 V 4. Ukur ampermeter 1 (A1), ampermeter 2 (A2) dan Ampermeter 3 (A3) 5. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk tiap harga tegangan

Yunesman ,S.Pd,M.Pd.T

30

Related Documents

Materi 2
October 2019 19
Master Materi 2
June 2020 6
Materi Ppt 2.docx
December 2019 10