LBM 3 RESPIRASI STEP 1 Infiltrat difus multivokal : adanya penimbunan patologis yang menyebar Nafas cuping hidung : sesak pada pasien hingga terlihat adanya gerakan cuping hidung saat bernapas STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Mengapa pasien mengalami demam tinggi dan timbul gejala FLI? Apa hubungan kematian unggas dengan FLI? Mengapa didapatkan ronki basah kasar? Apa diagnosis, DD, dan klasifikasi diagnosis dari skenario? Mengapa pasien perlu diisolasi? Bagaimana patogenesis dan patofisiologi dari skenario? Mengapa terjadi batuk berdahak, pilek, dan nyeri menelan yang menjadi penyerta gejalanya? Mengapa terjadi infiltrat difus pada x ray thorax? Bagaimana penatalaksanaan? Bagaimana pasien perlu dilakukan pemeriksaan kultur, PCR dan serologi? Mengapa terjadi leukopeni, limfopeni, dan trombositopenia? Mengapa dokter memberi terapi oseltamivir, antipiretik, antitusif, mukolitik? Bagaimana pencegahan dan edukasi dari skenario?
STEP 3 1. Mengapa pasien mengalami demam tinggi dan timbul gejala FLI? Infeksi virus menempel di sel epitel hipersekresi mucus batuk berdahak untuk keluarin mucus sesak Virus replikasi pembesaran kgb nyeri telan Set point meningkat demam 2. Apa hubungan kematian unggas dengan FLI? Kematian unggas merupakan pemicu/faktor, virus influenza ada 3 tipe A : sering pada unggas B : pada babi C: H(1-3) N (1-2) : human influenza Virus influenza umumnya hidup pada tinja unggas atau pada tubuh unggas yang sakit yg kondisinya menurun. Dapat hidup pada air sampai 4 hari. 30 hari di suhu 0derajat celcius. Mati dalam pemanasan suhu 60 selama 30 menit Sifat: bisa mengubah antigen pada permukaannya Tipe A menyebar cepat melalui burung
Kontak dengan unggas dan ayam yang sakit Air liur, kotoran ayam yang sakit
Lewat pernapasan atau udara Dapat bertahan di air 30 derajat, bisa mati kalau dilakukan pemanasan, deterjen, disinfektan, B , C lebih ringan H5N1 Terpajan mukoprotein mengandung asam sialat berikatan alfa2,6 2,3 linkage protein neuraminidase melekat pada sel epitel dipresentasiin oleh makrofag ke sel T sitokin rilis timbul gejala FLI
3. Mengapa didapatkan ronki basah kasar? Inflamasi di tonsil turun ke saluran napas bawah pus --> menyebabkan pneumonia cairan banyak di alveolus udara melalui mukus ronki saat inspirasi dan ekspirasi 4. Mengapa pasien perlu diisolasi? Transmisi lewat partikel udara, lokalisasi di traktus repiratorius. Supaya tidak menularkan ke yang lain, yang menangani juga harus memakai APD lengkap. Penanganan harus khusus, tenaga medis harus kompeten, harus tau caranya. Karena virus sangat infeksius komplikasi fatal, angka kematian tinggi, obat khusus nya juga belum ditemukan 5. Mengapa terjadi leukopeni, limfopeni, dan trombositopenia? Leukopeni : Virus nya menurunkan kemampuan untuk produksi sdm Replikasi virus sel darah putih mengandung RNA virus Limfopeni Virus ditangani limfosit (Sel NK) Limfosit << Trombositopeni Produksi sdm <<. Protein hemaglutinin menyebabkan penggumpalan darah A : severe (genetic drift, antigen shift) keterkaitan dengan unggas genetic drift saat virus masuk mengubah DNA RNA mengubah fungsi sel tubuh genetic drift kemampuan mutasi, dari single strain jadi double strain (lebih virulen) antigenic shift virus di hewan ketemu di manusia bisa menginfeksi
harusnya gak mungkin nyerang manusia (manusia alfa 2,6 hewan 2,3 linkage ) kalo babi punya dua reseptor alfa (host ketiga)
B: C : babi 6. Mengapa terjadi infiltrat difus pada x ray thorax? Infeksi virus influenza pembentukan sitokin berlebih sitokin menekan replikasi virus kerusakan jaringan paru yg luas pneumonia pneumositis interstitial eksudat dan edem intra alveolar
Mukus turun ke bawah --> tampak infiltrat difus Gambar x ray foto toraks
7. Apa diagnosis, DD, dan klasifikasi diagnosis dari skenario? DU : avian influenza masih suspect avian influenza DD : Pneumonia, Infectious laryngotracheiis (ILT), Newcastle disease (ND), bronkitis akut (tersingkir karena tampilan foto torak infiltratnya pada paru) Harus dilakukan tes PCR, tes kultur dan identifikasi virus
Klasifikasi ada 3 - Kasus suspect : saluran atas, demam >38derajat, 7 hari sebelumnya kontak dg pasien, mengunjungi peternakan yg flu burung, - Probable : ada infiltrat pneumonia pada foto dada, - Konfirmasi : kasus suspek/probable yang didukung dengan: PCR +, Kultur virus influenza A + Bedanya dg pneumonia 8. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi dari skenario?
Melalui udara droplet infection tertanam pada mukosa saluran napas terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat mengikat virus ikatan yang di manusia dan avian beda. Avian 2,3. Human 2,6 Virusnya punya neuramidase mengubah ikatan 2,6 jadi 2,3 replikasi virus 2,6 sialiloligosakarida 9. Mengapa pasien perlu dilakukan pemeriksaan kultur, PCR dan serologi? Kultur : untuk identifikasi virus h5n1 Pcr : identifikasi h5 Serologi ada 3 - Imunofluoresence test : tau adanya antigen + dengan menggunakan antibodi monoklonal influenza A - Uji netralisasi : mengetahui kenaikan titer antibodi spesifik influenza A - Uji penapisan : rapid test, HI test, ELISA 10. Bagaimana penatalaksanaan? Prinsipnya : istirahat, peningkatan daya tahan tubuh, antiviral, antibiotik, perawatan respirasi Antiviral (utama) 1. Penghambat m2 a. Amantadin Pada anak2 5 mg/kgBB, max 150mg/hari b. Rimantidin Dosis 2x/hari 100 mg selama 3-5 hari 2. Penghambat neuramidase a. Zanamivir (inhalasi) b. Oseltamivir Dosis 2x75 mg selama 1 minggu Dan obat-obat simptomatik (mengurangi gejala) Demam : antipiretik paracetamol Mukolitik : ambroksol 60 mg, bromhexin Antibiotik kalo ada komplikasi 11. Bagaimana pencegahan dan edukasi dari skenario? Pencegahan pada unggas - Memusnahkan unggas yang terinfeksi - Karantina dan disinfeksi daerah peternakan - Vaksinasi unggas yg sehat
KARAKTERISTIK DAN SIFAT VIRUS INFLUENZA H5N1 - Pada unggas Sifat -
Dapat hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22derajat celsius, bisa lebih lama lg 0derajat selama 30 hari
-
Mati pada pemanasan 60 derajat celsius selama 30 menit Mati jika diberi deterjen, disinfektan, alkohol 70%, cairan iodin Mengubah antigen pada permukaannya (H dan N) bisa secara cepat atau tahun Penduduk bermukim di dekat peternakan, digabung sama ternak lain seperti babi, babi rentan thd virus influenza menjadi lahan pencampur virus jenis baru
Susunan tubuh virus