Masa perang kemerdekaan a. Peranan ulama islam pada masa perang kemerdekaan.
Para ulama adalah orang-orang islam yang mendalami ilmu agama, sehingga mereka menjadi tempat bertanya umat, dan sekaligus menjadi panutan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Ulama itu bagaikan pelita (obor) di muka bumi, sebagai para Nabi dan sebagai pewaris para Nabi, “ (H.R Ibnu Adi dan Ali bin Abi Thalib). Peranan ulama islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam yaitu: •
Membina kader umat islam, melalui pesantren dan aktif dalam pembinaan masyarakat
•
Turut berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang.
a. Peranan organisasi dan pondok pesantren pada masa
kemerdekaan 1. Serikat dagang islam / serikat islam
Serikat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi dan Mas Tirta Adisuryo pada tahun 1905 di Kota Solo. Tujuan organisasi ini pada awalnya adalah menggalang kekuatan para pedagang Islam melawan monopoli pedagang Cina (yang mendapat perlakuan istimewa dari penjajahan Belanda) dan memajukan agama Islam. Pada tahun 1914 telah berdiri 56 perkumpulan local Serikat Islam yang telah resmi berbentuk badan hokum yang tersebar di kotakota besar di Indonesia. Untuk menyeragamkan gerak dan langkah, pada tanggal 18 Maret 1916 dibentuk wadah Serikat Islam Sentral, yang diketuai oleh Haji Omar Said Cokroaminoto Pada bulan Juni 1916 Serikat Islam mengadakan kongresnya yang pertama yang dinamai Kongres Nasional Serikat Islam. Di dalam kongres itu dijelaskan bahwa istilah “Nasional” digunakan untuk
mempertegas bahwa Serikat Islam mencita-citakan adanya suatu “Nation” bagi rakyat Indonesia (baca penduduk pribumi). Dengan demikian, Serikat Islam merupakan organisasi yang secara tegas melakukan upaya-upaya nyata untuk mempersatukan rakyat Indonesia menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. 2. Muhammadiah Organisasi Islam Muhammadiah didirikan di kota Yogyakarta oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Peranan Muhammadiah pada masa penjajahan Belanda lebih dititikberatkan pada usaha-usaha mencerdaskan rakyat Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan mereka, yakni dengan mendirikan sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah agama, rumah sakit, panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi warga miskin dan perpustakaan.
3. Nahdatul Ulama
NU didirikan di Surabaya pada tanggal 31 januari 1926. Dua tokoh penting dalam upaya pembentukan NU adalah K.H Hasyim Asy’ari dan K.H Wahab Hasbullah. Pada masa penjajahan belanda, NU senantiasa berjuang menentang penjajah dan pernah mengeluarkan pernyataan politik yag isinya : Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat Menolak rencana ordonansi tenteng perkawinan tercatat Menolak diadakan milisi Menyongkong gapi dalam menuntut Indonesia yang memiliki parlemen kepada pemerintah colonial belanda.
1. Pondok Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, yang penyelenggaraan pendidikannya bersifat tradisional dan sederhana. Kitab yang berbahasa Arab yang tidak berharakat atau gundul, yang biasa disebut dengan “Kitab Kuning”. a. Peranan umat islam pada masa pembangunan
Dalam upaya mempertahankan mempertahankan RI, umat islam mayoritas penduduk, tampil dibarisan terdepen dalam perjuangan, baik perjuangan politik maupun perjuangan diplomasi. b. Peranan organisasi islam dalam masa pembangunan
Perenan muhammadiah dalam pembangunan antara lain: •
Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi, berbudi luhur dan bertaqwa kepada YME
•
Melakukan usaha-usaha dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. NU, yang pernah berkifrah dibidang politik dalam perkembangan selanjutnya NU bergerak dibidang agama, social dan kemasyarakatan. Usaha-usaha NU antara lain :
•
Mendirikan madrasah-madrasah
•
Mendirikan, mengelola, mengembangkan pesantren-pesantren
•
Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin MUI adalah organisasi keilmuan yang bersifat independen tidak beraviliasi kepada salah satu aliran politik, mazhab atau aliran keagamaan islam yang ada di Indonesia adapun peranan MUI pada masa pembangunan adalah :
•
Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah social kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat islam di Indonesia pada umumnya,sebagai amar ma’ruf nahyi munkar dalam usaha meningkatkan ketahanan social.
•
Memperkuat ukhuah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
•
MUI adalah penghubung antara ulama dan umara serta menjadi penerjemah timbale balik antara pemerintah dan umat islam Indonesia guna menyukseskan pembangunan nasional.
MASA PEMBANGUNAN Pada masa pembangunan ini tedapat pula organisasi islam yang menampung pada cendikia muslim yang di sebut ICMI,ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkifrah pada hampir semua aspek kehidupan bangsa. c.Peranan Lembaga Pendidikan Dalam Pembangunan Lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia ada yang didirikan dan dikelola langsung oleh pemerintah Depag seperti ; MIN, MTsN, MAN, IAIN Selain itu,adapula lembaga-lembaga pendidikan islam yang dikelola oleh swasta,tapi dibawah pengawasan serta pembinaan Depag, seperti ; Bustanul Athfal, MI, MTs, MA dan perguruan tinggi lainnya. Peranan kelembagaan islam dalam pembangunan antara lain: •
Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertaqwa kepada tuhan YME.
•
Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara
•
Mmupuk kesatuan dan persatuan umat
•
Mencerdaskan bangsa Indonesia
•
Mengadakan pembinaan mental spiritual
Peranan Ulama Islam Pada Masa Perang kemerdekaan Para ulama adalah orang-orang islam yang mendalami ilmu agama, sehingga mereka menjadi tempat bertanya umat, dan sekaligus menjadi panutan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Ulama itu bagaikan pelita (obor) di muka bumi, sebagai para Nabi dan sebagai pewaris para Nabi, “ (H.R Ibnu Adi dan Ali bin Abi Thalib). Peranan ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada 2 macam : ➢ Membina kader umat Islam, melalui pesantren dan aktif
dalam pembinaan masyarakat. ➢ Turut berjuang secara fisik pemimpin perang.