Dokumen Review Tinjauan dokumen (document review) merupakan cara atau teknik mengumpulkan data dengan melakukan pemeriksaan kembali dokumen proyek yang ada. Dokumen termasuk file proyek sebelumnya, rencana, asumsi, perjanjian kontrak dan semua jenis informasi yang diperlukan dalam perencanaan proyek, terutama dalam analisis risiko. Teknik ini dapat dilakukan ketika dokumen awal suatu proyek selesai sehingga tidak perlu menunggu WBS selesai sepenuhnya. Input dari document review berupa dokumentasi proyek dan outputnya berupa identifikasi risiko, sumber risiko dan pemicu terjadinya risiko. Output tersebut harus didokumentasi dan dikatalogkan agar dapat ditinjau lebih lanjut. Langkah – langkah dalam penerapan teknik document review : 1. Identifikasi kumpulan dokumentasi proyek yang sudah ada Identifikasi informasi yang secara langsung berkontribusi pada pemahaman proyek, persyaratannya, dan hubungan antara entitas internal dan eksternal. 2. Identifikasi pihak-pihak yang tepat untuk meninjau dokumen Menentukan atau mencocokkan individu atau pihak yang akan bertanggung jawab atas dokumen serta melihat adanya risiko didalam dokumen tersebut 3. Membaca dokumen yang mengandung risiko dan mendokumentasikannya. Ketika menganalisa dokumen penting untuk menjaga perspektif tentang informasi risiko apa yang akan dihasilkan dalam dokumen sehingga perlu untuk mendokumentasikannya 4. Katalog seluruh risiko. Ketika risiko, pemicu, atau gejala baru diidentifikasi, informasi tersebut harus ditangkap dan ditautkan ke dokumentasi asli. 5. Komunikasikan risiko baru Risiko yang teridentifikasi harus dibagikan melalui saluran komunikasi yang ditetapkan dalam rencana komunikasi proyek atau dalam metodologi risiko proyek. Sumber daya yang diperlukan untuk document review adalah dokumen-dokumen khusus dan individu atau pihak yang bertanggung jawab mampu mengidentifikasi masalah terkaik dokumentasi tersebut Jika proyek memiliki banyak kumpulan dokumentasi dan individu yang memahami ruang lingkup dan sifat pekerjaan tersebut maka nantinya individu dapat memanfaatkan kumpulan dokumen tersebut sehinggan meningkatkan keandalan peninjauan yang sangat tinggi.
Brainstroming Brainstorming adalah teknik sederhana yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis, yang difasilitasi oleh fasilitator. Kunci dari Brainstorming dapat dilihat dari suasana bebas tanpa kritik/judgement untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa batas dari setiap individu. Brainstorming dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko, menentukan kategori risiko, dan mengembangkan respon terhadap risiko sehingga menghasilkan strategi risiko serta untuk memeriksa implikasinya (kesimpulan atau hasil akhir) Input dari brainstroming adalah premis dasar dari brainstorming itu sendiri, yaitu sebuah ide tunggal yang komprehensif untuk dipresentasikan kepada kelompok peserta. Sedangkan Outputnya tergantung pada premis yang disajikan tetapi juga dapat mencakup identifikasi risiko, sumber risiko, kategori, pemicu, pendekatan kualifikasi, asumsi, respons risiko, atau data lain yang didapat selama analisis. Output tersebut harus didokumentasi dan dikatalogkan agar dapat ditinjau lebih lanjut. Langkah – langkah dalam penerapan teknik brainstroming : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menetapkan dasar pemikiran brainstorm risiko dan menyiapkan pengaturannya Identifikasi peserta yang tepat Menyampaikan aturan brainstorming Mendapatkan informasi dari grup Meninjau informasi yang disajikan Mengkomunikasikan informasi
Informasi yang didapat dari brainstroming akan digunakan dengan baik ketika sudah dinilai validitasnya, kemudian didokumentasikan dan diterapkan dalam rencana proyek. Brainstorming seringkali menangkap risiko yang paling jelas. Di sisi lain, teknik ini juga akan menghasilkan informasi yang belum valid dan mungkin terdapat informasi yang terlewatkan. Kebutuhan sumber daya untuk brainstorming adalah fasilitator, sekelompok peserta, dan beberapa fasilitas untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan output. Brainstorming umumnya memiliki keandalan yang rendah. Teknik ini mudah dilakukan, menghasilkan data yang bervariasi dalam tingkat kualitas dan tidak menghasilkan data kuantitatif untuk pelaporan statusnya, serta ketepatan outputnya kurang tepat.
Crawford Slip Method (CSM) Crawford Slip Method adalah teknik pengumpulan ide yang ditulis pada secarik kertas / sticky note. Dalam teknik ini dapat dilakukan 10 kali (per sesi/crawford). Dan ada fasilitator untuk menjalankan Crawford Slip Method. Teknik ini direkomendasikan ketika ada banyak tim didalam suatu organisasi dan dapat digunakan jika tidak memiliki waktu yang banyak untuk berdiskusi dan hanya ingin mengumpulkan ide dari tim Input dari teknik ini adalah ide dari masing masing orang yang ditulis pada secarik kertas. Dari ide tersebut semua kertas dikumpulkan per sesi. Untuk output dari teknik ini adalah jumlah/volume kertas ide yang sudah ditulis dan dikumpulkan. Langkah – langkah dalam penerapan teknik Crawford Slip Method (CSM) : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengumpulkan para peserta yang memiliki kesadaran akan masalah yang ada. Mendefinisikan dengan jelas pertanyaan yang akan dieksplorasi Menyiapkan secarik kertas Menjelaskan proses yang akan dilakukan Menuliskan ide di slip Mengumpulkan dan mengurutkan slip
Hasil dari kumpulan ide - ide tersebut biasanya digunakan untuk menangani kumpulan risiko pada proyek. CSM juga dapat digunakan untuk menentukan respon risiko yang dimana CSM dapat menghasilkan beberapa opsi yang nantinya dapat ditinjau menggunakan alat seperti matriks respon risiko. Sumber daya kebutuhan CSM adalah sekumpulan or32321`ang yang melakukan proses tersebut dimana semakin mereka sadar terhadap proyek dan pemahan tentang risiko yang mungkin dihadapi maka mereka dapat memberikan kontribusi / ide yang signifikan melalui teknik CSM tersebut. Kelemahan dari pendekatan Crawford Slip method adalah menghasilkan data yang sangat bervariasi dan sangat banyak. Data yang didapat juga cenderung tidak sesuai, dan datanya juga berbentuk anonim yang dimana data yang didapat kadang dari peserta yang tidak mau / jarang berpartisipasi mengungkapkan pendapat.