#manuskrip Kelompok 6.docx

  • Uploaded by: auliarachm
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View #manuskrip Kelompok 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,581
  • Pages: 16
MANUSKRIP Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Pesan Gizi Seimbang pada Keluarga Binaan di Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Disusun oleh : kelompok 6 Asep Aulia Rachman

1102014041

Asri Rahmania

1102014044

Chrysza Ayu A

1102014062

Nabila Nurramdani O

1102014182

Pembimbing : dr. Yusnita M.Kes, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 19 November 2018 - 21 Desember 2018

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Pesan Gizi Seimbang pada Keluarga Binaan di Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Asep Aulia Rachman1, Asri Rahmania1 , Chrysza Ayu Agustine1, Nabila Nurramdani Ohoirat1 dr. Yusnita M.Kes, DipIDK2 1 Mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. 2 Dosen Departemen Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Yarsi

ABSTRAK Pendahuluan: Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Penlitian ini untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 10 pesan gizi seimbang pada keluarga binaan di Desa Kemuning Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 individu. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dari wawancara berdasarkan pedoman berupa kuesioner. Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis bivariat dan diolah menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS). Hasil: sebagian besar responden pada penelitian berjenis kelamin perempuan, berusia dewasa penuh, berpendidikan rendah, sudah menikah dan sudah bekerja. Faktor-faktor seperti pendidikan, usia, informasi, penghasilan, dan pengalaman tidak mempengaruhi pengetahuan mengenai gizi seimbang pada penelitian, kurangnya penyampaian mengenai informasi gizi seimbang dalam pendidikan dasar hingga menengah akan pentingnya gizi seimbang, minimnya responden yang pernah mengikuti kegiatan penyuluhan dari usia tua hingga muda mengenai gizi seimbang maka dari hasil penelitian yang didapatkan sebagian responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai gizi seimbang. Diskusi: Faktor-faktor seperti pendidikan, usia, informasi, penghasilan, dan pengalaman pada responden apabila

didukung oleh peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk

mensosialisasikan gizi seimbang agar meningkatkan pengetahuan akan 10 pesan gizi seimbang dikalangan masyarakat.

Kata Kunci: Faktor-Faktor yang mempengaruhi gizi seimbang, Gizi seimbang, Penelitian deskriptif

ABSTRACT Factors that influence knowledge of balanced nutrition messages for the built family in Kemuning Village, Kresek District, Tangerang Regency, Banten Province Introduction. Good nutrition can improve the health of individuals and society. Good nutrition makes a normal or healthy body weight, the body is not susceptible to infectious diseases, work productivity increases and is protected from chronic diseases and premature death. This research is to obtain in-depth information about the factors that influence the knowledge of 10 balanced nutrition messages in the assisted families in Kemuning Village, Kresek Sub-District, Tangerang Regency, Banten Province. Method. In this study using descriptive research design with Cross Sectional research design. The number of samples in this study were 76 individuals. The type of data used is primary data collected from interviews based on guidelines in the form of questionnaires. The data analysis used in this study was bivariate analysis and processed using the Statistical Package for Social Science (SPSS) program. Results. most of the respondents in the study were female, full-aged, low-educated, married and already working. Factors such as education, age, information, income, and experience did not affect the knowledge of balanced nutrition in the study, lack of delivery of balanced nutrition information in primary to secondary education on the importance of balanced nutrition, the lack of respondents who had attended counseling from old age to young about balanced nutrition, from the results of the research obtained, some respondents had poor knowledge about balanced nutrition Conclusion. Factors such as education, age, information, income, and experience of respondents if supported by the participation of all levels of society to socialize balanced nutrition to increase knowledge of balanced nutrition messages among the community. Keywords: Factors that affect balanced nutrition, balanced nutrition, descriptive research

Pendahuluan Masa dewasa merupakan masa yang ditandai dengan adanya rasa tanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan (Lemme, 1995). Pada tahapan perkembangan ini, memiliki tugas utama yang harus diselesaikan seperti meninggalkan rumah serta memilih dan mempersiapkan karir (Atwater dan Duffy, 2005). Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut terdapat beberapa faktor penunjang seperti, kesehatan dan gizi. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Makanan yang diberikan sehari-hari harus mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan (Soekirman, 2000). Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut, perlu disosialisasikan pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal. Berdasarkan observasi ditemukan bahwa masih banyak masyarakat terutama usia dewasa di Desa Kemuning, Kecamatan Kresek yang belum mengetahui pentingnya gizi seimbang. Data profil puskesmas Kresek tahun 2017 menyebutkan bahwa terdapat 26 balita yang status gizinya masuk dalam kategori buruk. Pengetahuan mengenai konsumsi gizi seimbang dikalangan masyarakat seharusnya ditingkatkan agar masalah gizi buruk di masyarakat dapat diselesaikan. Pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan didapatkan bahwa saat makan siang terdapat sejumlah masyarakat yang tidak mengonsumsi

makanan tinggi protein, hal tersebut dimungkinkan karena pengetahuan masyarakat (terutama usia dewasa) di Desa Kemuning, Kecamatan Kresek mengenai gizi seimbang masih kurang dan berdasarkan keterangan dari kader setempat bahwa belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Dalam agama Islam pencarian pengetahuan dianggap sebagai kewajiban bagi semua muslim. Adapun riwayat bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik). Selain itu, memberi nutrisi kepada tubuh merupakan suatu tanggung jawab yang wajib dilaksanakan secara benar dan sesuai dengan penjelasan Islam dalam ajaran-ajarannya (al Buhairiy MF, 2014). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 10 pesan gizi seimbang pada keluarga binaan di RT 11 / RW 03, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Metode Penelitian

HASIL Karakteristik Responden Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk tabel yang diambil dari data karakteristik responden yang terdiri dari 48 responden pada Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Tabel 1. Karakteristik Responden

Karakteristik Jenis Kelamin

Jumlah

Persentase (%)

Laki-laki

23

46,9

Perempuan

25

52,1

Dewasa Muda Dewasa Penuh Pendidikan Rendah Tinggi Pekerjaan Tidak Bekerja/Ibu Rumah Tangga Bekerja Ekonomi < UMR Kab. Tangerang ≥ UMR Kab. Tangerang

16 32

33,3 66,7

32 16

66,7 33,3

20

41,7

28

58,3

43 5

89,6 10,4

Usia

Berdasarkan tabel 1, didapatkan responden mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 25 responden (52,1%), usia terbanyak yaitu

kategori dewasa penuh yaitu sebanyak 32 responden (66,7%), sebagian besar berpendidikan rendah yaitu sebanyak 32 responden (66,7%), dan pekerjaan terbanyak yaitu tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu sebanyak 20 responden (41,7%). Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, diperoleh gambaran pengetahuan mengenai 10 pesan gizi seimbang didapatkan hasil antara lain sebagai berikut: Tabel 2. Pengetahuan Mengenai 10 Pesan Gizi Seimbang Pengetahuan

Frekuensi

Persentase (%)

Baik

9

18,8

Buruk

39

81,2

Total

48

100,0

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa pengetahuan keluarga binaan pada RT 11/ RW 03, Desa Kemuning Mengenai 10Pesan Gizi Seimbang sebagian besar mempunyai pengetahuan buruk sebanyak 39 responden (81,2%). Tabel 3. Informasi Mengenai 10 Pesan Gizi Seimbang

Informasi

Frekuensi

Persentase (%)

Pernah

11

22,9

Tidak Pernah

37

77,1

Total

48

100,0

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga binaan pada RT 11 / RW 03, Desa Kemuning menjawab Tidak yang berarti

tidak pernah mendapat informasi mengenai 10 pesan gizi seimbang yaitu sebanyak 37 responden (77,1%). Tabel 4. Pengalaman Mengenai 10 Pesan Gizi Seimbang

Pengalaman

Frekuensi

Persentase (%)

Pernah

14

29,2

Tidak Pernah

34

70,8

Total

48

100,0

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar keluarga binaan RT 11 / RW 03, Desa Kemuning menyatakan tidak pernah mendapat penyuluhan mengenai 10 pesan gizi seimbang yaitu sebanyak 34 orang (70,8%). Tabel 5. Tabulasi silang antara variabel bebas dengan pengetahuan

Buruk f Informasi

Ekonomi

%

f

%

p 0,350

29

78,4

8

21,6

Pernah

10

90,9

1

9,1

30

88,2

4

11,8

9

64,3

5

35,7

Dewasa Muda

13

81,2

3

18,8

Dewasa Penuh

26

81,2

6

18,8

Rendah

27

84,4

5

15,6

Tinggi

12

75,0

4

25,0

< UMR

36

83,3

7

16,7

≥ UMR

3

80,0

2

20,0

Pernah

Pendidikan

Nilai

Tidak Pernah

Pengalaman Tidak Pernah Usia

Baik

0,053 1,000 0,433 0,198

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa diantara responden yang menyatakan tidak pernah mendapatkan informasi mengenai 10 pesan gizi seimbang, sebagian besar berpengetahuan buruk sebanyak 29 orang (78,4%). Sedangkan diantara responden yang menyatakan pernah mendapatkan informasi mengenai 10 pesan gizi seimbang, sebagian besar diantaranya berpengetahuan buruk juga yaitu sebanyak 10 orang (90,9%). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang pernah mendapatkan informasi maupun tidak pernah mendapatkan informasi, keduanya memiliki pengetahuan yang buruk. Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa diantara responden dengan pengalaman tidak mendukung (tidak pernah mendapatkan penyuluhan mengenai 10 pesan gizi seimbang), diantaranya lebih banyak berpengetahuan buruk yaitu sebanyak 30 orang (88,2%). Sedangkan diantara responden yang pengalamannya mendukung (pernah mendapatkan penyuluhan mengenai 10 pesan gizi seimbang), sebagian besar diantaranya juga berpengetahuan buruk, sebanyak 9 orang (64,3%). Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa diantara responden dengan kategori usia dewasa muda, diantaranya lebih banyak berpengetahuan buruk yaitu sebanyak 13 orang (81,2%). Sedangkan diantara responden dengan kategori usia dewasa penuh, sebagian besar diantaranya berpengetahuan buruk, sebanyak 26 orang (81,2%). Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa diantara responden dengan tingkat ekonomi rendah (penghasilan di bawah UMR), diantaranya lebih banyak berpengetahuan buruk yaitu sebanyak 36 orang (83,3%). Sedangkan diantara responden dengan tingkat ekonomi tinggi (penghasilan lebih dari sama dengan UMR), sebagian besar diantaranya berpengetahuan buruk, sebanyak 3 orang (80%). Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa diantara responden dengan tingkat pendidikan rendah, diantaranya lebih banyak berpengetahuan buruk

yaitu sebanyak 27 orang (84,4%). Sedangkan diantara responden dengan tingkat pendidikan tinggi, sebagian besar diantaranya juga berpengetahuan buruk, sebanyak 12 orang (75%). Pembahasan Temuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan mengenai 10 gizi seimbang menunjukan bahwa sebagian besar keluarga binaan memiliki pengetahuan yang buruk mengenai gizi seimbang. Dari keluarga yang pernah mendapatkan informasi maupun tidak pernah mendapatkan informasi, keluarga yang memiliki pengalaman mendukung dan tidak mendukung, keluarga yang penghasilannya dibawah UMR dan diatas UMR, keluarga yang taraf pendidikan rendah atau menengah, dari hasil penelitian yang dilakukan di desa kemuning memiliki pengetahuan yang buruk mengenai 10 gizi seimbang yang menjadi rujukan Depkes (2014). Faktor – faktor yang kurang mendukung dari segi informasi, pengalaman, ekonomi, usia, pendidikan tidak mempengaruhi pengetahuan mengenai 10 gizi seimbang. Tingkat

pendidikan

memengaruhi

seseorang

dalam

menerima

informasi. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih baik akan lebih mudah dalam menerima informasi daripada orang dengan tingkat pendidikan yang kurang. Namun kurangnya penyampaian mengenai informasi gizi seimbang dalam pendidikan dasar hingga menengah menyebabkan pengetahuan yang kurang baik pada responden sehingga tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan informasi terhadap pengetahuan mengenai gizi seimbang. Tingkat informasi yang didapatkan melalui media masa, cetak dan elekronik ataupun dari penyuluhan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang mengenai gizi seimbang saat mengkonsumsi makanan. Namun karena faktor lain seperti rendahnya pemahaman akan materi dan penjelasan yang kurang menarik dari presentan sehingga informasi yang didapatkan tidak tersampaikan menyebabkan pengetahuan yang kurang baik pada responden

sehingga tidak ada hubungan antara informasi yang didaptkan responden terhadap pengetahuan mengenai gizi seimbang. Tingkat pendapatan menentukan makanan yang dibeli, dimana semakin tinggi pendapatan maka kebutuhan gizi keluaraga akan tercukupi dan berpengaruh terhadap status gizi (notoatmojo, 2003). Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yg dilakukan Gunawan (2011), bahwa keluarga yang memiliki pendapatan tinggi belum tentu memperbaiki komposisi makanannya dikarenakan pengetahuan yang kurang akan gizi seimbang sehingga tidak ada hubungan antara penghasilan responden terhadap pengetahuan mengenai gizi seimbang. Tingkat usia mempengaruhi seseorang dalam menerima pengalaman. Orang berumur semakin tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dan beragam dibandingkan orang yang masih berusia muda, Namun karena belum adanya responden yang pernah mengikuti kegiatan penyuluhan dari usia tua hingga muda mengenai gizi seimbang maka dari hasil penelitian yang didapatkan sebagian responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai gizi seimbang. Sehingga tidak ada hubungan antara tingkat usia dan pengalaman terhadap pengetahuan gizi seimbang. Dalam temuan studi ini memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan mengenai gizi seimbang seperti pendidikan, usia, penghasilan, dan pengalaman tidak mempengaruhi pengetahuan gizi seimbang seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Analisis mengenai intervensi promosi kesehatan ditemukan berperan dalam menghasilkan gambaran pengetahuan mengenai 10 pesan gizi seimbang di Desa Kemuning seperti yang diungkap oleh informan dari puskesmas. Sampai saat dilakukan studi ini puskesmas masih belum bekerja secara maksimal dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan mengenai gizi seimbang kepada warga di Desa Kemuning. Promosi kesehatan berupa penyuluhan dalam upaya pemenuhan gizi seimbang dapat dilakukan melalui pertemuan warga,

posyandu, dan sekolah agar lebih maksimal. Pelatihan mengenai materi gizi seimbang dapat dilakukan pada kader-kader posyandu dan ibu rumah tangga yang berperan dalam proses pengolahan makanan. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan pesan gizi seimbang di desa Kemuning Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dapat disimpulkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, berusia dewasa penuh, berpendidikan rendah, sudah menikah dan sudah bekerja. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai makanan yang mengandung tinggi garam namun memiliki pengetahuan paling buruk pada butir pesan gizi seimbang namun sebagian besar jawaban dalam pertanyaan gizi seimbang kurang baik .Sebagian besar responden belum pernah mendapatkan informasi dan penyuluhan mengenai 10 pesan gizi seimbang dan didapatkan bahwa pengetahuan yang kurang mengenai gizi seimbang pada penelitian. Faktor-faktor seperti pendidikan, usia, penghasilan, dan pengalaman tidak mempengaruhi pengetahuan mengenai gizi seimbang pada penelitian, kurangnya penyampaian mengenai informasi gizi seimbang dalam pendidikan dasar hingga menengah akan pentingnya gizi seimbang, minimnya responden yang pernah mengikuti kegiatan penyuluhan dari usia tua hingga muda mengenai gizi seimbang maka dari hasil penelitian yang didapatkan sebagian responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai gizi seimbang. Dengan demikian peneliti menyarankan: diperlukan peran serta seluruh masyarakat terutama tenaga kesehatan untuk mensosialisasikan pentingnya mengkonsumsi makanan gizi seimbang agar meningkatkan pengetahuan akan gizi seimbang di kalangan masyarakat sehingga dapat mengurangi angka gizi buruk di wilayah kecamatan Kresek terutama desa Kemuning. Upaya ini

dilakukan agar mensukseskan program yang dilakukan oleh puskesmas untuk memberantas gizi buruk di wilayah Kecamatan Kresek.

UCAPAN TERIMAKASIH??

DAFTAR PUSTAKA Al Buhairiy MF. 2014. Pangan dalam Perspektif Islam. Malang : Seminar “Halalan

Tayyiba” Universitas Brawijaya

Al Hafidz, Ahsin W. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta : Amzah Al-Qur’an dan terjemahnya. 2015. Jakarta : Departemen Agama Republik Indonesia Atwater, E & Duffy, KG. 2005. Psychology for living: Adjusment, Growth and Behaviour Today (8th Edition). New Jersey: Pearson Prentice. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang) (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Laporan Nasional. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Diakses

melalui

:

http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf pada 04 Desember 2018 Lemme, BH. 1995. Development in Adulthood. USA : Allyn & Bacon Moehji S. 2009. Ilmu Gizi 2. Jakarta : Papas Sinar Sinarti Mulyono. 2009. Psikologi Pendidikan Islam (Buku Ajar). Malang : UIN Maulana

Malik Ibrahim

Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009. Diakses melalui :http://sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-Kesehatan.pdf pada 04

Desember 2018

Related Documents


More Documents from "Echa Chilamachy"