Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
MANUAL PESERTA Workplan And Project Assignment
SE I Ver 2.0
Nama
:…………………….……………….
Dept.
: …………………….……………….
Info lain
: ……………………….…………….
Page 1
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Diskusi Pengertian Berpikir Analitis adalah
Langkah - langkah berpikir analitis adalah sebagai berikut:
SE I Ver 2.0
Page 2
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
BERPIKIR ANALITIS Secara etimologis, kata “analisis” yang dalam Bahasa Inggris ‘analysus’ berasal dari Bahasa Yunani analyein (gabungan morfem ana dan lyein yang berarti ‘melonggarkan’ atau ‘memisahkan’ (memisahkan keseluruhan menjadi bagian-bagian). Dalam konteks kebahasaan “analisis” dimaknai sebagai penyederhanaan bentuk kata dengan memisahkan akar kata dari imbuhannya sebagai salah satu metode bedah bahasa. Analisasi dikategorikan sebagai metode berpikir dalam mengungkapkan pengetahuan dan kebijaksanaan, maka tentu di dalamnya terdapat serangkaian fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk menguraikan ataupun menyederhanakan ungkapan atau hasil pemikiran. Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. “Berpikir” mencakup aktivitas mental yang melibatkan kerja otak. Kemampuan berpikir analisis adalah kemampuan untuk menguraikan atau memisahkan suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antar bagian tersebut. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke dalam bagian-bagian yang perlu, mencari hubungan antar bagian, mampu melihat (mengenal) komponen dan bagaimana komponen tersebut berhubungan dan terorganisasi serta dapat membedakan fakta dari hayalan. Pendapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan bahwa kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Hal ini diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analistis menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau kecil dan mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagianbagian itu diorganisir. Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori, yaitu : 1. Analisis bagian (unsur) seperti melakukan pemisah fakta, unsur yang didefinisikan, argumen, aksioma (asumsi), dalil, hipotesis dan kesimpulan. 2. Analisis hubungan (relasi) seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) matematika. 3. Analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan struktur yang terorganisikan. Penjabaran dari ketiga kategori tersebut menurut Suharmisi meliputi berbagai keterampilan, yaitu: memperinci, mengasah diagram, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, menyimpulkan, menunjukkan dan membagi.
SE I Ver 2.0
Page 3
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
TIGA LANGKAH BERPIKIR ANALISIS
DIAGNOSTIC •
Stage 1:
• •
DELIVER
DESIGN • • Stage 2:
•
1. Diagnostic Adalah proses untuk mengenali, mengumpulkan dan mengalisasis gejala permasalahan yang terlihat sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan. 2. Design Adalah proses merancang dan merencanakan program yang dapat menjadi solusi sehingga dapat mencapai perbaikan maupun pengembangan kinerja operasional unggul (Operational Performance Improvement). 3. Deliver Adalah proses implementasi dan pelaksanaan program yang harus dijalankan dengan cara mengantisipasi kendala – kendala yang muncul sehingga dapat merealisasikan kinerja operasional unggul secara nyata.
SE I Ver 2.0
Page 4
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
TAHAP PERTAMA : DIAGNOSTIC
Diagnostic merupakan proses pertama yang paling penting saat harus mencari permasalahan dan identifikasi untuk memastikan permasalahan berdasarkan gejala yang muncul. Pada proses pertama ini perlu dilakukan identifikasi atas informasi atau data yang akan dianalisa, dengan melihat perbedaan berdasarkan data ataupun informasi yang dimiliki dan memeriksa gajala yang muncul. Beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan diagnostic : Apa yang biasa dilakukan untuk melakukan diagnostic terhadap permasalahan yang muncul di unit kerja ?
No
Kegiatan
Deskripsi
Harapan
1
2
3
4
SE I Ver 2.0
Page 5
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
NO 1.
KEGIATAN Survey
DISKRIPSI ▪
▪ ▪
Survei digunakan untuk
KEY INSIGHT ▪
Memahami ____________
mengetahui ____________________
_______________________
__________________________________
terkait kebutuhan, opini,
____________________
tingkah laku dari sudut
Khusus karyawan untuk staf
pandang __________ dan
frontline dan supervisor.
_______________________
Memungkinkan unit untuk _____
▪
Memahami _____________
__________________________________
__________________________
__________________________________
__________________________ __________________________
2.
Workshop FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
▪
______________________ dengan
▪
Temuan/wawasan yang
sekelompok ____________________
berfokus pada
( ___ - ___ ), menggali
__________________________
pandangan mereka mengenai
__________________________
__________________________________
__________________________
__________________________________
▪
▪
▪
Tema utama yang
Pandangan digali _______________
merepresentasikan
__________________________________
__________________________
__________________________________
__________________________
Dilakukan kepada staf frontline
__________________________
dan supervisor.
SE I Ver 2.0
Page 6
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
NO
KEGIATAN
DISKRIPSI
3.
Wawancara DEEP STRUCTURE INTERVIEW (DSI)
▪ Wawancara berbasis ___________
KEY INSIGHT ▪
Memahami
dengan __________________ untuk
__________________________
memahami lebih jauh tentang
yang dihadapi
__________________________________
organisasi dari sudut
▪ Akan dilaksanakan dengan
pandang ________________
cross-section dari Manajer Area,
__________________________
dan Asman
__________________________
▪ Membutuhkan _________________________________ untuk wawancara 4.
SE I Ver 2.0
Observasi + Analisis
OBSERVASI : • Metode pengumpulan _________
Hasil observasi + Analisa memberikan gambaran
melalui
masalah berdasarkan
__________________________________
___________________________
__________________________________
___________________ secara
_________________________________
___________dan____________
Cara : Dilakukan dengan
Bertujuan untuk
melihat, memperhatikan,
mengumpulkan informasi
mengamati, bertanya, merekam
mencakup
video/gambar/suara, mencatat.
(1)________________________,
ANALISIS :
(2)_________________________
Tahap pengumpulan dan
___________________________
pengolahan ____________________
(3)_________________________
menjadi __________________ yang
___________________________,
bermanfaat sebagai acuan
(4)_________________________
_________________________________
___________________________
Page 7
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Catatan Anda tentang Diagnostic
SE I Ver 2.0
Page 8
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
TAHAP KEDUA : DESIGN Membuat design merupakan hal yang penting untuk membuat program / proyek karena membuat design bagaikan sebuah peta jalan yang menuntun serta menentukan arah agar dapat dijalankan secara tepat dan sesuai dengan tujuan. Untuk dapat merancang secara benar, maka kita harus dapat memperkirakan potensi kesalahan. Arti desain adalah rencana, namun bila dikaji lebih dalam dapat berarti pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976 : 177)
STAGE 1 MASUKKAN IDE • Definisikan masalah/gap (finalisasi diagnostic) • Kembangkan Ide/solusi (dari data hasil diagnostik, workshop RCPS) • Definisikan unit utama yang mengalami dampak • Evaluasi dan pilih ide berdasarkan kriteria yang jelas/prioritasisasi • Lakukan penilaian resiko bisnis dengan deskripsi dan rating yang. Tetapkan faktor-faktor mitigasi resiko (lingkungan, K2, kerusakan alat) ALAT YANG DIPAKAI 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel Hasil Diagnostik Root Cause Problem Solving Idea Generation FGD – Penentuan Matrix Priotisasi Matrix Priotisasi
SE I Ver 2.0
Page 9
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
1. Tabel Hasil Diagnostik Merumuskan temuan dan identifikasi permasalahan berdasarkan dari hasil diagnostik. Identifikasi masalah dikaji kembali sehingga permasalaan yang harus dianalisa dapat dipilih secara tepat. Isi tabel terdiri dari: a. Metode :
b. Cara melakukan:
c. Hasil :
2. Root Cause Problem Solving (RCPS) Masalah adalah sesuatu yang umum terjadi di setiap proses bisnis. RCPS (Root Cause Problem Solving) adalah sebuat tools problem solving untuk membantu memahami akar permasalahan dengan tujuan menghilangkan akar penyebab tersebut dan mencegah masalah muncul kembali. Tujuannya untuk mengidentifikasikan asal-usul terjadinya masalah. Kerangka kerja RCPS digambarkan sebagai Causal Tree (pohon penyebab) adalah sebagai berikut:
Why?
Why?
Why?
PROBLEM
Why? Why?
Why?
Why?
Why?
Why?
Why?
Why?
__________________
___________________
Karakteristik “Causal Tree” yang baik: a. Dimulai dengan masalah ____________________ yang dapat dikuantifikasikan dalam bentuk __________________, __________________, ______________ atau _______ b. Menembus
hingga
akar
permasalahan
dengan
berulangkali
_________________________________________________________________________
SE I Ver 2.0
Page 10
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
_________________________ masalah tersebut (misal: tiap cabang / ranting menjawab penyebab isu di level sebelumnya) c.
Menggunakan prinsip Mutualy, Exclusive, Collectively Exhaustive (MECE) yang memiliki arti:
_______________,
____________________
dan
______________________
_________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________
3. Idea Generation Mencari ide – ide dan alternatif solusi yang dapat dipergunakan untuk memecahkan permasalahan. Dengan kata lain, Berusaha untuk memunculkan berbagai ide yang terlintas di pikiran. Ide – ide dibuat dalam bentuk daftar. Pada umumnya, daftar ide berasai dari hasil diagnotik yang telah didalami melalui RCPS. Idea generation dapat dilakukan dengan workhop penciptaan ide, meeting, konsistensi pelaksanaan SOP dan penggunaan konsep – konsep terbaru.
___________________________________ ___________________________________
_____________________________________ _____________________________________
___________________________________ ___________________________________
____________________________________ _____________________________________ _____
Idea generation perlu dijelaskan dampaknya secara jelas dan dijelaskan bagian / fungsi utama unit kerja yang mengalami dampak.
1.
_________________________ _________________________ Matrix Prioritasi _________________________ _
SE I Ver 2.0
_________________________ _________________________ _________________________
Page 11
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Contoh Idea Generation
4. Focus Group Discussion (FGD) – Penentuan Matrix Priotisasi Focus group discussion (FGD) penentuan matrix priotisasi merupakan metode untuk memastikan pemilihan ide – ide yang kita miliki memiliki nilai dampak dan usaha secara obyektif. Kadangkala kita sering berasumsi bahwa ide yang kita miliki dampak dan usaha yang paling baik sehingga penilaian menjadi bias berdasarkan asumsi subyektif..Melalui FGD – penentuan matrix priotisasi, kita mencoba untuk melakukan studi banding dengan orang lain yang lebih ahli, narasumber terpercaya atau meminta pendapat orang lain yang mengalami masalah yang sama sehingga meningkatkan penilaian yang lebih obyektif Cara menjalankan FGD – Penentuan Matrix Priotisasi adalah sebagai berikut: Tahap 1:
Tahap 2:
SE I Ver 2.0
Page 12
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
5. Matrix Prioritasi
Matrix prioritasi adalah sebuah tehnik pengambilan keputusan berdasarkan dari 2 kategori pengambilan keputusan yaitu dampak dan usaha. Analisa dilakukan dengan mencari alternatif terbaik berdasarkan dari dampak terbesar dan usaha termudah sebagai prioritas utama pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan terhadap ide harus berdasarkan kriteria yang jelas, misalkan:
_____________________________________________ _____________________________________________ _____________________________________________ _____________________________________________
Langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
SE I Ver 2.0
Page 13
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
GATE 1 Evaluasi & Pengambilan Keputusan • Keputusan terhadap ide (Go, No-Go, KIV) • Persetujuan anggaran dan sumberdaya untuk ide-ide Go • Persetujuan prioritas ide-ide Go ALAT YANG DIGUNAKAN 6. Idea Generation Overview 7. Bagan Inisiaitf Perbaikan (Initiative Charter)
6. Idea Generation Overview Idea Generation Overview adalah metode untuk mengukur resiko sekaligus memikirkan tindakan antisipasi yang harus dilakukan ketika terjadi suatu permasalahan (mitigasi resiko). Dalam tahap ini, kita melakukan evaluasi terhadap resiko yang diambil dari pengambilan keputusan yang dilakukan agar mendapat persetujuan maupun dukungan dari atasan / manajemen / pemegang keputusan. Langkah yang dilakukan: Langkah 1:
Langkah 2:
Langkah 3:
Contoh Idea Generation Overview dapat dilihat pada halaman berikut ini
SE I Ver 2.0
Page 14
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
SE I Ver 2.0
Page 15
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
7. Bagan Inisiatif Perbaikan (Initiative Charter)
Bagan Inisiatif Perbaikan (BIP) adalah perangkat analisa yang digunakan untuk menerjemahkan ide ke dalam usulan kegiatan dan menjadi acuan dalam perencanaan Petunjuk pengisian BIP: 1. Judul Inisiatif Nama usulan yang akan dijalankan. Usulan berasal dari ide, saran atau rekomendasi untuk memecahkan masalah sehingga menjadi solusi yang dapat dijalankan 2. Departemen / bagian Nama departemen / bagian yang menjadi tempat untuk dijalankan inisiatif. Departemen / bagian biasanya mengacu pada lokasi pemberi usulan. 3. Deskripsi Ruang lingkup dan tujuan dari usulan kegiatan 4. Latar belakang Permasalahan yang menjadi latar belakang munculnya usulan kegiatan 5. Rincian Tindakan Rincian aktivitas dan tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan ide 6. KPI yang berpengaruh Indikator kinerja yang dipengaruhi oleh usulan kegiatan 7. Evaluasi Dampak dan Kemudahan implementasi Perkiraan dampak dari usulan kegiatan dan kemudahan implementasi yang dilakukan 8. Biaya implementasi Perkiraan biaya yang akan dikeluarkan 9. Penanggung jawab (inisiator/talent dan atasan/mentor) Nama atasan penanggung jawab / pemberi usulan. Pada umumnya atasan adalah nama atasan Anda. Nama inisiator mengacu pada penaggung jawab / pemberi usulan. Pada umumnya pemberi usulan adalah diri Anda sendiri.
SE I Ver 2.0
Page 16
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Contoh Pengisian BIP:
Catatan Anda mengenai Bagan Inisiatif Perbaikan:
SE I Ver 2.0
Page 17
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
STAGE 2 MEMBUAT RENCANA IMPLEMENTASI • Pengembangan rencana implementasi yang kuat (plan summary) • Penyeimbangan dan penjadwalan sumber daya dapat dicapai Implementation Planning Tool • Membuat rencana implementasi • Menerjemahkan keputusan ide dan inisiatif ke dalam perencanaan • Merumuskan detail jadwal dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan
menggunakan
ALAT YANG DIGUNAKAN 8. Work Plan
8. Work Plan Membuat perencanaan kegiatan berdasarkan dari inisiatif yang sudah dietujui untuk dijalankan. Di dalam work plan, terdapat 4 elemen yang perlu diperhatikan yaitu: a. Tujuan pembuatan rencana kerja untuk mengembangkan struktur mendetail dari inisiatif b. Definisi : Proses mempersiapkan kegiatan untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara sistematis dan logis sampai pekerjaan tersebut selesai dan membuahkan hasil yang diharapkan c. Isi dari work plan terdiri dari: : 1. Tahapan 2. Milestones 3. Penanggung jawab 4. Deliverable akhir 5. Sumber daya yang dibutuhkan d. Aktivitas Tahapan 1. Development, yaitu:
2. Deployment, yaitu:
3. Academy
SE I Ver 2.0
Page 18
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Contoh Work Plan yang sudah selesai:
Catatan Anda mengenai Work Plan
GATE 2 PERSETUJUAN & PELAKSANAAN • Menyetujui rencana implementasi untuk setiap ide • Memastikan koordinasi yang memadai di antara ide-ide
SE I Ver 2.0
Page 19
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
LANGKAH KETIGA : DELIVER Apa yang membuat perencanaan gagal?
Bagaimana cara kita mengatasinya?
SE I Ver 2.0
Page 20
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Antisipasi : Kunci mengatasi Kegagalan Berpikir 2 langkah ke depan :
ANTISIPASI, ANTISIPASI, ANTISIPASI Langkah - langkah yang akan diambil:
SE I Ver 2.0
Page 21
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
7 LANGKAH DALAM MENGATASI KEGAGALAN PERENCANAAN
1
2
3
4
5
6
7
Catatan Anda mengenai Antisipasi
SE I Ver 2.0
Page 22
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
TRACKING PROGRESS (Monitoring Kemajuan) Dari work plan yang telah dibuat maka sangat penting untuk melakukan monitoring atas status inisiatif, hal ini diperlukan agar memastikan proyek dapat dieksekusi sesuai dengan rencana sehingga mendukung organisasi dan sesuai dengan harapan organisasi. Tujuan dari tracking progress adalah: 1.
2.
Contoh tracking progress dengan menggunakan work plan:
SE I Ver 2.0
Page 23
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Waktu persiapan Waktu Presentasi
: 45 Menit : 15 Menit
Gunakan form pada halaman – halaman berkut ini untuk mengerjakan latihan kelompok. Form dapat ditambah sesuai kebutuhan
SE I Ver 2.0
Page 24
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Cara melakukan No
Metode
Buatlah Tahap Diagnostic di Lembar ini
Hasil
1. Tabel Hasil Diagnostik
SE I Ver 2.0
Page 25
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Why 3 Why 2 Masalah
Why 1
Buatlah analisa RCPS Anda pada lembar ini
Why 4
Why 5
2. Root Cause Problem Solving (RCPS)
SE I Ver 2.0
Page 26
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Detil Permasalahan Lingkup
Permasalahan
Inisiatif Perbaikan
Unit
PIC
3. Idea Generation
SE I Ver 2.0
Page 27
SE I Ver 2.0
Tingkat Kesulitan 0 : Sangat sulit 1: Sulit 2: Sedang 3: Mudah 4: Sangat Mudah
No Peluang Perbedaan
Dampak 0: Tidak berdampak 1: Kurang berdampak 2: sedang 3: berdampak 4: sangat berdampak
Inisiatif ide
Hasil Workshop Person Hasil Workshop Person Dampak Tingkat kesulitan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 a c c d e f g Tingkat kesulitan a c c d e f g Dampak
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
4. FGD – Penentuan Matrix Prioritasi
Page 28
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
5. Matrix Prioritasi 4
3
Dampak
2
1
0 0
1
2
3
4
Kemudahan Pelaksanaan
SE I Ver 2.0
Page 29
Lingkup
Detil Permasalahan
Permasalahan Inisiatif Perbaikan
Unit
PIC
waktu Kemudahan Pelaksanaan (Tingkat Dampak
Evaluasi Ide Prioritas
Go
No Go
KIV
Persetujuan Priorotas
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
6. Idea Generation Overview
SE I Ver 2.0
Page 30
SE I Ver 2.0
Atasan Inisiator / Mentor :
Pengesahan Inisiator / Talent :
Keuntungan / Dampak
KPI Yang Terpengaruh Kemudahan Implementasi
Rincian Tindakan
Departemen / Bagian :
Latar Belakang
Deskripsi :
Judul Inisiatif :
Bagan Inisiatif Perbaikan
Biaya
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
7. Bagan Inisiatif Perbaikan (Initiative Charter)
Page 31
SE I Ver 2.0
Activities
Keterangan Status : * : Belum ada bukti yang dilampirkan ** : Bukti sudah ada, tetapi belum disetujui oleh Mentor *** : Bukti sudah ada dan sudah disetujui oleh Mentor **** : Terlambat melampirkan bukti
ACADEMY
DEPLOYMENT
DEVELOPMENT
Initiative
INITIATIVE DETAILS Mentor Mentee PROJECT PROGRESS TRACKING (TEAM LEADER) Tanggal Start Date End Date Evidence Simpan (Plan/Real) (Plan/Real) Uraian
Paraf Komentar Status Mentor Mentor
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
8. Work Plan
Page 32
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Review kembali hasil latihan kelompok Anda. Gunakan langkah – langkah yang sama untuk rencana program Anda sendiri. Anda diberikan waktu sekitar 120 menit untuk menyelesaikan work plan untuk dijalankan dalam project assignment Anda. Gunakan form pada halaman – halaman berkut ini untuk mengerjakan latihan kelompok. Form dapat ditambah sesuai kebutuhan
SE I Ver 2.0
Page 33
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Cara melakukan No
Metode
Buatlah Tahap Diagnostic di Lembar ini
Hasil
1. Tabel Hasil Diagnostik
SE I Ver 2.0
Page 34
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Why 3 Why 2 Masalah
Why 1
Buatlah analisa RCPS Anda pada lembar ini
Why 4
Why 5
2. Root Cause Problem Solving (RCPS)
SE I Ver 2.0
Page 35
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Detil Permasalahan Lingkup
Permasalahan
Inisiatif Perbaikan
Unit
PIC
3. Idea Generation
SE I Ver 2.0
Page 36
SE I Ver 2.0
Tingkat Kesulitan 0 : Sangat sulit 1: Sulit 2: Sedang 3: Mudah 4: Sangat Mudah
No Peluang Perbedaan
Dampak 0: Tidak berdampak 1: Kurang berdampak 2: sedang 3: berdampak 4: sangat berdampak
Inisiatif ide
Hasil Workshop Person Hasil Workshop Person Dampak Tingkat kesulitan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 a c c d e f g Tingkat kesulitan a c c d e f g Dampak
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
4. FGD – Penentuan Matrix Prioritasi
Page 37
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
5. Matrix Prioritasi 4
3
Dampak
2
1
0 0
1
2
3
4
Kemudahan Pelaksanaan
SE I Ver 2.0
Page 38
Lingkup
Detil Permasalahan
Permasalahan Inisiatif Perbaikan
Unit
PIC
waktu Kemudahan Pelaksanaan (Tingkat Dampak
Evaluasi Ide Prioritas
Go
No Go
KIV
Persetujuan Priorotas
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
6. Idea Generation Overview
SE I Ver 2.0
Page 39
SE I Ver 2.0
Atasan Inisiator / Mentor :
Pengesahan Inisiator / Talent :
Keuntungan / Dampak
KPI Yang Terpengaruh Kemudahan Implementasi
Rincian Tindakan
Departemen / Bagian :
Latar Belakang
Deskripsi :
Judul Inisiatif :
Bagan Inisiatif Perbaikan
Biaya
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
7. Bagan Inisiatif Perbaikan (Initiative Charter)
Page 40
SE I Ver 2.0
Activities
Keterangan Status : * : Belum ada bukti yang dilampirkan ** : Bukti sudah ada, tetapi belum disetujui oleh Mentor *** : Bukti sudah ada dan sudah disetujui oleh Mentor **** : Terlambat melampirkan bukti
ACADEMY
DEPLOYMENT
DEVELOPMENT
Initiative
INITIATIVE DETAILS Mentor Mentee PROJECT PROGRESS TRACKING (TEAM LEADER) Tanggal Start Date End Date Evidence Simpan (Plan/Real) (Plan/Real) Uraian
Paraf Komentar Status Mentor Mentor
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
8. Work Plan
Page 41
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Catatan dari Fasilitator
SE I Ver 2.0
Page 42
Manual Peserta “WORK PLAN AND PROJECT ASSIGNMENT” PROGRAM – SUPERVISORY EDUCATION I
Kesimpulan Pembelajaran
Kesimpulan dari materi yang saya peroleh adalah sebagai berikut :
Nama
:
NIP
:
Unit
:
Rencana tindakan saya untuk menjalankan materi pelatihan adalah : Aktivitas / Materi pelatihan
Batas Waktu
Catatan Tambahan:
SE I Ver 2.0
Page 43