Manfaat daun kelor utk perut kembung
Mungkin anda pernah merasakan Perut anda kembung, pastinya pernah, bahkan sering, untuk meredakannya mungkin anda akan mengoleskan balsam, atau minyak kayu putih, akan tetapi jika itu terjadi pada bayi pastilah tidak bisa menerapkan cara begitu. Untuk mengatasi perut kembung pada bayi ada baiknya mengunakan ramuan tradisional yakni daun kelor, caranya : Ambil daun kelor secukupnya, lalu campurkan dengan minyak kelapa, ditambahkan satu siung bawang merah, remas remas hingga hancur atau daun kelornya memar, setelah itu bubuhkan di perut anak anda..niscaya kembung perutnya akan hilang, ini jg dapat diterapkan pada orang dewasa...
Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan dan Kecantikan 1. Mengobati Herpes Penyakit kulit satu ini sering kali terjadi secara tiba-tiba, rasanya yang perih dan gatal hingga memberikan bekas merah diawal dan menghitam setelah beberapa hari bahkan tak jarang seseorang mengalami herpes yang parah hingga bernanah. Daun kelor merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan obat untuk mengatasi penyakit kulit ini dengan cara, ambil beberapa lembar daun kelor, lalu tumbuklah hingga halus, baru kemudian tempelkan pada kulit yang mengalami herpes tersebut. 2. Menyehatkan kulit Daun kelor memiliki kandungan vitamin C serta antioksidan yang sangat tinggi, kedua zat ini sangatlah baik untuk kesehatan kulit. Dengan cara, daun kelor dijadikan sebagai sayur serta dikonsumsi dengan cara teratur dapat menghaluskan kulit serta mencegah munculnya jerawat. Tidak hanya itu kita juga dapatmenumbuk daun kelor hingga halus dan menjadikannya daun kelor sebagai masker muka yang dapat membuat kulit muka makin halus serta cantik. 3. Mencegah kanker Kandungan antioksidan yang dimiliki daun kelor sangatlah tinggi, selain itu, daun kelor memiliki kandungan potasium berlimpah, sehingga dipercaya sebagai obat herbal yang dapat mencegah kanker. Manfaat yang tekandung pada daun kelor adalah dapat memperlambat bahkan juga dapat menghentikan serta menyingkirkan kanker yang ada pada tubuh. 4. Mengatasi diabetes Daun kelor juga dipercaya dapat mengobati penyakit diabetes. Dengan mengkonsumsi daun kelor secara rutin dapat mengurangi kadar gula dalam darah, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa daun kelor memiliki manfaat untuk mencegah serta mengatasi penyakit gula darah atau diabetes.
5. Menyehatkan mata Vitamin A yang terkandunga dalam daun kelor sangatlah baik untuk menjaga kesehatan mata. Daun kelor juga dapat mengobati penyakit mata, dengan cara merebus air dengan memasukan daun kelor ke air rebusan tersebut, lalu kemudian air rebusan daun kelor dibasuhkan pada mata yang sakit setiap hari. Lakukan sampai mata membaik. 6. Mengobati Sariawan Daun kelor merupakan salah satu jenis daun yang kaya akan kandungan vitamin C. Seperti yang kita ketahui, vitamin C merupakan vitamin yan sangat ampuh dalam menangani masalah yang berkaitan dengan kesehatan mulut dan tubuh. Karena itulah, daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai obat sariawan dengan cara mengolahnya menjadi sayur untuk lauk makan.
setasetara dengan protein dalam 2 yoghurt.
Mahmood dalam penelitiannya bahkan mendorong negara-negara miskin untuk mempromosikan penanaman dan penggunaan kelor. Sebab dengan pemanfaatan penuh, masalah malnutrisi kelaparan, kemiskinan, penyakit dapat teratasi. “Bukan malah menunggu bantuan makanan dari negara barat yang kaya. Jangan menghabiskan uang untuk impor bahan makanan, justru eksporlah kelor sebagai sumber devisa,” tulisnya. Selain sebagai pangan fungsional, bagian daun, kulit batang, biji hingga akar dari tanaman kelor juga berfungsi sebagai obat herbal berkhasiat. Beberapa produk kesehatan telah dikembangkan dari bahan dasar kelor, misalnya sebagai antibiotik, antitripanosomal, hipotensi, antispasmodik, anti-luka, antiinflamasi, hipokolesterolemia, dan hipoglikemik. Saat ini penelitian dan uji klinis tentang fungsi kelor sebagai obat mulai berkembang meskipun manfaat dan khasiatnya belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Penemuan terbaru adalah fungsi daun kelor sebagai farmakologis, yaitu antimikroba, antijamur, antihipertensi, antihyperglikemik, antitumor, antikanker, anti-inplamasi. Hal ini karena adanya kandungan diantaranya asam askorbat, flavonoid, phenolic, dan karatenoid. Dari sekian banyak keajaibannya, satu-satunya kelemahan daun kelor adalah mempunyai sifat flatulensi, yakni dapat menyebabkan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan rafinosa, sukrosa, dan stakiosa. Mengurangi sifat flatulensi dapat dilakukan melalui proses fermentasi, di antaranya dengan bantuan bakteri Lactobacillus plantarum. Selain mengurangi flatulensi, produk minuman yang terbuat daun kelor melalui proses fermentasi L. plantarum dan E. hirae dapat memperpanjang masa simpan minuman selama 30 hari pada penyimpanan suhu
Mahmood dalam penelitiannya bahkan mendorong negara-negara miskin untuk mempromosikan penanaman dan penggunaan kelor. Sebab dengan pemanfaatan penuh, masalah malnutrisi kelaparan, kemiskinan, penyakit dapat teratasi. “Bukan malah menunggu bantuan makanan dari negara barat yang kaya. Jangan menghabiskan uang untuk impor bahan makanan, justru eksporlah kelor sebagai sumber devisa,” tulisnya. Selain sebagai pangan fungsional, bagian daun, kulit batang, biji hingga akar dari tanaman kelor juga berfungsi sebagai obat herbal berkhasiat. Beberapa produk kesehatan telah dikembangkan dari bahan dasar kelor, misalnya sebagai antibiotik, antitripanosomal, hipotensi, antispasmodik, anti-luka, antiinflamasi, hipokolesterolemia, dan hipoglikemik. Saat ini penelitian dan uji klinis tentang fungsi kelor sebagai obat mulai berkembang meskipun manfaat dan khasiatnya belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Penemuan terbaru adalah fungsi daun kelor sebagai farmakologis, yaitu antimikroba, antijamur, antihipertensi, antihyperglikemik, antitumor, antikanker, anti-inplamasi. Hal ini karena adanya kandungan diantaranya asam askorbat, flavonoid, phenolic, dan karatenoid. Dari sekian banyak keajaibannya, satu-satunya kelemahan daun kelor adalah mempunyai sifat flatulensi, yakni dapat menyebabkan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan rafinosa, sukrosa, dan stakiosa. Mengurangi sifat flatulensi dapat dilakukan melalui proses fermentasi, di antaranya dengan bantuan bakteri Lactobacillus plantarum. Selain mengurangi flatulensi, produk minuman yang terbuat daun kelor melalui proses fermentasi L. plantarum dan E. hirae dapat memperpanjang masa simpan minuman selama 30 hari pada penyimpanan suhu 4oC. Baca juga artikel terkait OBAT HERBAL atau tulisan menarik lainnya Aditya Widya Putri (tirto.id - Kesehatan) Reporter: Aditya Widya Putri Penulis: Aditya Widya Putri Editor: Maulida Sri Handayani