Manajemen Terpadu Balita Sakit
Kelompok 11 Siti Sabila Maulidina P17324416012 Alfiania Azhari
P17324416023
Rinda Restika
P17324416034
Pengertian MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap
penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, Infeksi telinga, malnutrisi,
• dan upaya promotif dan preventif yang meliputi I munisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita serta menekan morbiditas karena penyakit tersebut (Pedoman Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas, Modul-7. 2004). Balita (bawah lima tahun) yaitu anak umur 0-5 tahun (tidak termasuk umur 5 tahun)
Pelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya 1.
Penilaian dan klasifikasi
2.
Tindakan dan Pengobatan
3.
Konseling bagi ibu
4.
Pelayanan Tindak lanjut
Lanjutan.. Pemahaman tentang : 1.
Penilaian berarti melakukanpenilaian dengan cara anamnesisdan pemeriksaan fisik. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakitatau masalah serta tingkat keparahannya dan merupakan suatukategori untuk menentukantindakan bukan sebagai diagnosisspesifik penyakit
2.
Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
3.
Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencangkup bertanya, mendengar jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek pemahaman
4.
Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang untuk kunjungan ulang
Pendekatan MTBS Tersedia “Formulir Pencatatan”
1.
Memeriksa tanda bahaya umum kemungkinan tidak bisa minum atau menyusui, memuntahkan semuanya, kejang, latargis atau tidak sadar
2.
Menanyakan empat keluhan utama yaitu batuk atau sukar bernapas, diare, demam dan masalah telinga
3.
Memeriksa dan mengklasifikasi status gizi
4.
Memeriksa dan klasifikasi anemia
5.
Memeriksa status imunisasi dan pemberian Vitamin Adan menentukan
6.
Apakah anak membutuhkan imunisasi dan vitamin A pada kunjungan tersebut
7.
Menilai masalah atau keluhan lain yang dihadapi anak
Penilaian Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
Klasifikasi bukan merupakan diagnosis tapi merupakan indikator yang menuju ke arah diagnostik klinik Lajur warna klasifikasi : Lajur Merah : kondisi yang harus segera dirujuk Lajur Kuning : kondisi yang memerlukan tindakan khusus
Lajur Hijau : kondisi yang tidak memerlukan tindakan khusus tetapi penyuluhan pada ibu
Menggunakan keterampilan TANYA, LIHAT, DENGAR dan RABA
1. Menanyakan masalah anaknya Tanyakan umur anak untuk menentukan bagan penilaian dan klasifikasi sesuai dengan kelompok umur, lakukan pemeriksaan BB, PB/TB dan suhu Catat apa yang dikatakan ibu mengenai masalah anaknya dan tentukan ini kunjungan pertama atau ulang
LIHAT 2. Memeriksa tanda bahaya umum Tanda bahaya umum adalah : a.
Apakah anak tidak bisa minum atau menyusu
b.
Apakah anak selalu memuntahkan semua sama sekali tidak dapat menelan apapun.
c.
Apakah anak kejang, pada saat kejang lengan dan kaki anak menjadi kaku karena otot-ototnya berkontraksi
d.
Apakah anak letargis atau tidak sadar tidak bereaksi ketika disentuh, digoyangkan atau bertepuk tangan
DENGAR DAN RABA Menilai batuk atau sukar bernapas: Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan yang tidak biasa cepat atau berbunyi atau terputus-putus dan sudah berapa lama; jika lebih 3 minggu berarti batuk kronis, kemungkinanan TBC, asma , batuk rejan Hitung napas dalam 1 menit pada bayi tenang Jika umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan bernapas cepat jika frekuensi 50 kali permenit atau lebih dan jika umur anak 12 bulan sampai 5 tahun dikatakan bernapas cepat 40 kali permenit. Amati gerak napas pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian bawah masuk ke dalam ketika anak menarik napas. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak menarik napas dan stridor terjadi apabila ada pembengkakan pada laring, trakea sehingga menyebabkan sumbatan masuknya udara kedalam paru-paru
Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
Diare Mudah dikenal perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja mengandung air yang lebih banyak dari normal. Diare menyebabkan dehidrasi berat Jenis diare :
1 hari atau lebih disebut DIARE PERSISTEN DISENTERI yaitu diare darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir. Disebabkan : shigella
BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS Tanda dan Gejala
Klasifikasi
Ada tanda bahaya umum ATAU · Tarikan dinding dada ke dalam ATAU · Stridor · Napas cepat
PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT
Tidak ada tanda pneumonia atau penyakit sangat berat
BATUK BUKAN PNEUMONIA
·
PNEUMONIA
Derajat dehidrasi Tanda dan Gejala Klasifikasi Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI BERAT · Letargis atau tidak sadar · Mata Cekung · Tidak bisa minum atau malas minum · Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : DIARE DEHIDRASI RINGAN /SEDANG · Gelisah atau rewel · Mata Cekung · Haus minum dengan lahap · Cubitan kulit perut kembali lambat Tidak cukup tanda dehidrasi berat DIARE TANPA DEHIDRASI atau ringan/sedang
Demam
Malaria resiko tinggi resiko rendah Campak
Demam berdarah dangue
Risiko Tinggi Malaria Tanda dan Gejala Ada tanda bahaya umum Kaku kuduk Demam (pada anamnesa atau teraba panas atau suhu ≥ 37,5C) Rapid Diagnostic test (RDT) positif Demam (pada anamnesa atau teraba panas atau suhu ≥ 37,5C) Rapid Diagnostic test (RDT) negatif
Klasifikasi PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM MALARIA
DEMAM MUNGKIN BUKAN MALARIA
Risiko rendah malaria Tanda dan Gejala
Klasifikasi
Ada tanda bahaya umum Kaku kuduk
PENYAKIT DEMAM
Tidak ada pilek dan Tidak ada campak Tidak ada penyebab lain dari demam
MALARIA
Ada pilek atau Ada campak atau Ada penyebab lain dari demam
DEMAM MALARIA
BERAT
MUNGKIN
DENGAN
BUKAN
Risiko tanpa malaria
Tanda dan Gejala
Klasifikasi
Ada tanda bahaya umum PENYAKIT atau DEMAM Kaku kuduk Tidak ada tanda bahaya umum atau tidak ada kaku kuduk
BERAT
DENGAN
DEMAM BUKAN MALARIA
Demam untuk campak Tanda dan Gejala Ada tanda bahaya umum ATAU Kekeruhan pada kornea mata ATAU Lika dimulut yang dalam atau luas Mata bernanah ATAU Luka dimulut
Klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT
Tidak ada tanda-tanda diatas
CAMPAK
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/MULUT
Demam untuk DBD Tanda dan Gejala Ada tanda –tanda syok atau gelisah ATAU Muntah bercampur darah/seperti kopi ATAU Berak berwarna hitam ATAU Bintik-bintik perdarahan dikulit (petekie) dan uji torniket positif ATAU Sering muntah ATAU
Klasifikasi DBD
Demam mendadak tinggi dan terus-menerus ATAU Nyeri ulu hati atau gelisah ATAU Bintik perdarahan di kulit
MUNGKIN DBD
Tidak ada tanda-tanda diatas
DEMAM MUNGKIN BUKAN DBD
Masalah telinga Tanda dan Gejala Klasifikasi Pembengkakan yang nyeri di MASTOIDITIS belakang telinga Tampak cairan /nanah dari telinga INFEKSI TELINGA AKUT dan telah terjadi kurang dari 14 hari ATAU Nyeri telingA Tampak cairan /nanah dari telinga INFEKSI TELINGA KRONIS dan telah terjadi selama dari 14 hari ATAU lebih Nyeri telinga Tidak sakit telinga DAN tidak ada cairan/nanah keluar dari telinga
TIDAK ADA INFEKSI TELINGA
Memeriksa Status Gizi
Apakah anak kurus nampak tidak berlemak, seperti tulang dibungkus kulit (marasmus)
Raba pembengkakan pada kedua punggung kaki akibat dari sejumlah besar cairan terkumpul dalam jaringan tubuh anak (kwashiokor)
Tentukan BB menurut panjang badan atau tinggi badan, apakah BB/PB <-3 SD BB/PB ≥ -3 SD - <-2 SD BB/PB -2 SD - +2 SD
Menggunakan indikator
> +3 SD : obesitas >+ 2 SD : gemuk >+1 SD : risiko gemuk O
: median gizi bai
< -1 SD : normal atau gizi baik <-2 SD : kurus atau gizi kurang
< -3 SD : sangat kurus atau gizi buruk
Klasifikasi status gizi Tanda dan Gejala Badan sangat kurus ATAU BB/PB (TB) < -3 SD ATAU Bengkak pada kedua punggung kaki Badan kurus ATAU BB/PB (TB) ≥ -3 SD - < -2 SD
Klasifikasi SANGAT KURUS ANEMIA
BB/PB (TB) – 2 SD - + 2 SD DAN Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan gizi diatas
NORMAL
KURUS
DAN
ATAU
Klasifikasi Anemia
Tanda dan Gejala
Klasifikasi
Telapak tangan sangat pucat Telapak tangan agak pucat Tidak ditemukan tanda kepucatan pada telapak tangan
ANEMIA BERAT ANEMIA TIDAK ANEMIA
Tidakan dan Pengobatan Penyakit yang perlu di rujuk
1.
Menentukan perlunya dilakukan rujukan segera
2.
Menentukan tindakan /pengobatan pra rujukan
3.
Merujuk anak
4.
Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak memerlukan rujukan
Penyakit yang tidak perlu dirujuk 1.
Memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosisnya dan jadwal pemberian
2.
Memberikan cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian makanan kecuali pada bayi muda
3.
Kunjungan ulang
Konseling bagi ibu Konseling yang dapat diberikan: 1.
Mengajari ibu cara pemberian obat dirumah
2.
Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal dirumah
3.
Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
4.
Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
5.
Menilai cara pemberian makan anak
6.
Menentukan masalah pemberian makan anak
7.
Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
8.
Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
9.
Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
Kunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi sebelumnya Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasidan tindakan terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
Kunjungan ulang sesudah 2 hari pada masalah : 1.
Pneumonia
2.
Diare persisiten
3.
Disentri
4.
Malaria, Demam mungkin bukan malaria
5.
Demam bukan malaria
6.
Campak dengan komplikasi pada mata dan mulut
7.
MungkinDBD,Demam mungkin bukan DBD
8.
Infeksi telinga akut
Kunjungan ulang setelah 5 hari 1.
Infeksi telinga kronis
2.
Masalah pemberian makan
Kunjungan ulang setelah 14 hari 1.
Anak kurus
2.
Anemia
TERIMAKASIH