Manajemen Strategi Telkom.docx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manajemen Strategi Telkom.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,639
  • Pages: 17
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (PT TELKOM) VS PT INDONESIAN SATELLITE CORPORATION, TBK (INDOSAT)

Disusun Oleh : 1.FARDILLA SILFI ULFAH

/MM20401700036

2. TEGUH PRAMONO

/MM20401700055

3. GUNTUR SETYO UTOMO

/ MM20401700038

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS EKONOMI SEMARANG 2019

MANAJEMEN STRATEGI STUDI KASUS PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (PT TELKOM)

BAB 1. PENDAHULUAN Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering without listing (“POWL“) di Jepang. Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES. Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legency, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka. Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.

BAB 2. ANALISA INTERNAL PERUSAHAAN Profil Perusahaan PT. Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Berdasarkan Laporan Tahunan pada tahun 2014 laba Telkom pada 2014 mencapai Rp 21.471 miliar dengan total asset Rp 140.895 miliar. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimilki oleh pemerintah Indonesia 52,6% dan oleh publik sebesar 47,4% sebagian besar kepemilikan saham publik dimiliki oleh investor asing dan sisanya oleh investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas disembilan anak perusahaan, Termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel) Kinerja Telkom selama ini dapat dilihat track record nya dengan memperoleh beberapa penghargaan yang diantaranya meraih penghargaan “best Corporate image” untuk kategori telekomunikasi dan “corporate image excellent” untuk kategori internet provider dalam IMAC 2013 dari majalah Bloomberg Indonesia dan Frontier Consulting group; penghargaan “The Best BUMN on Marketing 2013” dan “ The best CMO” dalam BUMN Marketing Day 2013 dari Kementrian BUMN, serta masih banyak lagi penghargaan yang diraih oleh PT. Telkom Sejarah Perusahaan PT. TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT TELKOM menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELKOM di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT). Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional. Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.

Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu. Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan

jasa

telepon

lokal

dan

mendapat

bagian

dari

jasa

SLJJ

dan

SLI.

Divisi network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, (Telkom) Saat ini sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (53,6%), dan 46,4% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom mempunyai 13 anak perusahaan. Telkom telah melayani lebih dari 151,9 juta pelanggan yang terdiri dari seluler(Telkomsel) lebih dari 125 juta dan pelanggan tetap 25,8 juta. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan komunikasi lainnya termasuk interkoneksi jaringan telepon, multimedia, data dan layanan terkait komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, televisi berbayar dan layanan VoIP. Perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan

yang unggul

dalam

penyelenggaraan

Telecommunication,

Information,

Media,

Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional ini telah mendominasi lebih dari 60 persen pangsa pasar broadband Indonesia. Artinya Telkom sudah memiliki lebih dari 19 juta pelanggan broadband. Telkom memiliki kapasitas gateway internet lebih dari 106,4 Gbps. Perusahaan ini selalu berusaha memastikan kecukupan gateway internet guna memenuhi kebutuhan konsumen baik dari fixed broadband maupun mobile Broadband. Telkom berfokus pada layanan TIMES dan berkomitmen mempelopori masyarakat digital di Indonesia. Telkom mempunyai grand strategy menuju sustainable competitive growth dengan sasaran pertumbuhan organik meliputi layanan konsumer, layanan enterprise, dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh 10 juta sambungan POTS dan 5 juta sambungan Speedy. Serta pertumbuhan inorganik yang diraih dengan pengembangan bisnis baru, pengelolaan portofolio strategis, serta membangun sinergi antara perusahaan dan entitas anak perusahaan. Dalam jangka panjang Telkom akan terus berinovasi guna meningkatkan pendapatan perusahaan di tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin sengit. Perusahaan berencana untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala besar serta meluncurkan produk-produk baru melalui kerjasama dengan mitra perusahaan. Kerja keras yang dilakukan Telkom

terbukti dengan meningkatnya jumlah pelanggan broadband hingga mencapai 10,5 juta pelanggan tercatat pada 31 Desember 2011. Angka ini meningkat sebesar 64,3%. Peningkatan juga terjadi pada layanan seluler yang naik hingga mencapai 107 juta pelanggan atau naik sekitar 13,8%. (Sumber: www.telkom.co.id) Misi dan Visi Perusahaan Visi PT Telkom “To become a leading telecommunication, information, media, edutainment and service (TIMES) player

in

the

region”

yaitu

menjadi

perusahaan

yang

unggul

dalam

penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional. Misi PT Telkom Menyediakan layanan “more for less” TIMES. Menjadi model pengelola korporasi terbaik di Indonesia. Penjelasan Visi dan Misi : Leading memiliki arti kinerja PT Telkom pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan kapitalisasi pasar dalam termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional. Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja yang dihasilkan akan dibandingkan dengan para operator telekomunikasi dikawasan Asia.More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut paradox marketing, yaitu memberikan benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less).Kualitas layanan dan pelayanan dikembangkan bedasarkan Telkom quality system yang berbasis standar internasional. PT Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role model bagi perusahaan lain. Tujuan (Objectives) Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015. Corporate Culture

: The New Telkom Way

Basic Belief

: Always The Best

Core Values

: Solid, Speed, Smart

Key Behaviors

: Imagine, Focus, Action

Posisi Keuangan PT Telkom

Analisa Value Chain PT. Telkom Indonesia

Proses Bisnis PT Telkom dan complaint management

BAB 3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN Analisis SWOT Matriks Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk SWOT (strengths, weaknesses,opportunities, dan threats). Strenght Weakness 1. Jaringan yang tersebar luas di 1. Teknologi yang dikembangkan tidak Indonesia tahan lama 2. Produk yang ditawarkan 2. Salah satu produk yang semakin turun bervariasi pendapatannya 3. Selalu menjaga kualitas 3. Budget yang besar untuk produk mengembangkan teknologi 4. Sumber daya manusia yang 4. Harga yang ditawarkan cukup tinggi unggul 5. Jumlah beban yang terus meningkat 5. Layanan yang baik 6. Kurangnya promosi 6. Pengembangan teknologi 7. Melakukan merger dan akusisi yang yang cepat kurang baik 7. Brand image yang kuat 8. Kualitas produk yang tidak merata 8. Sumber daya keuangan yang 9. Adanya kecurangan dalam audit memadai keuangan 9. Pertumbuhan pendapatan 10. Peraturan pemerintah tentang yang terus meningkat penetapan tarif 10. Keamanan pengguna terjamin Opportunity Threat 1. Pertumbuhan pengguna 1. Perisiwa-peristiwa sosial dan politik telepon seluler yang besar yang terjadi 2. Kebutuhan akan informasi 2. Menurunnya tingkat pertumbuhan yang semakin tinggi ekonomi 3. Tingkat rata-rata pendidikan 3. Meningkatnya kekuatan pesaing masyarakat yang baik 4. Harga Barang komplementer yang 4. Rata-rata pendapatan yang naik tinggi 5. Resiko bencana alam 5. Proyek pemerintah yang 6. Menurunnya penjualan alat mendukung perusahaan komunikasi 6. Meningkatnya daya beli 7. Aksi terorisme di Indonesia masyarakat 8. Cyber crime 7. Kecendrungan gaya hidup 9. Teknologi baru yang dapat berdampak digital di masyarakat modern negatif pada daya saing 8. Munculnya pesaing baru 10. Pencurian terhadap peralatan dalam bidang telekomunikasi seluler 9. Kebutuhan akan keamanan dalam berkomunikasi 10. Keingin masyarakat yang serba praktis

Analisa SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 1. Strength adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kekuatan dari organisasi/perusahaan pada saat ini. Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar. Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat. Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil. 2. Weakness adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kelemahan dari organisasi atau perusahaan pada saat ini. Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya. Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi keuangan perusahaan. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya. Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom. 3. Opportunity adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan peluang untuk berkembang bagi organisasi/perusahaan di masa depan. Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom. 4. Threat adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan ancaman bagi organisasi atau perusahaan dan dapat mengancam eksistensi organisasi/perusahaan di masa depan. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak

negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom. Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil usahanya. Berdasarkan SWOT, dapat diketahui Telkom memiliki daya saing yang tinggi sehingga membuat Telkomsel menjadi leader market dalam bidang Telekomunikasi karena dapat memanfaatkan kekuatan berdaya saing. Telkomsel memiliki Range harga yang cukup tinggi untuk setiap produknya sehingga menjadi kelemahan yang cukup mempengaruhi karena konsumen di Indonesia sangat sensitive tentang perbedaan harga karena konsumen menginginkan sesuatu yang murah. Tetapi Perusahaan langsung memperbaharui image itu dengan mengganti visi dan misinya menjadi “more for less” yaitu memberikan lebih dengan membayar sedik lebih murah. Seharusnya Telkom bisa membuat produk yang bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat. GE Matriks Berdasarkan GE matriks posisi Telkom berada pada lindungi posisi karena Telkom menjadi market leader dengan menanamkan investasi pengembangan produk untuk mempertahankan posisi. Strategi Pemasaran Sebagai dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan kepada pelanggan, sejak tahun 2013 PT. Telkom telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan. Dampak dari perubahan penyajian informasi segmen yaitu dari segmen sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak seluler dan lain-lain menjadi segmen korporat, perumahan dan perorangan dan lain-lain. PT.Telkom memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut : 1. Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi. 2. Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelangga perumahan 3. Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan 4. Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung. Pada kerangka paradox marketing tersebut konsep more for less mendasari value proposition dari produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat lebih yang relevan dengan biaya yang lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan pelanggan terhadap

masing-masing produk. Pada segmen consumer, khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome sebagai salah satu inovasi PT. Telkom pelanggan. Indihome merupakan layanan TIMES yang terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group, lingkup layanan meliputi akses internet broadband, telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan home automation. PT. Telkom menerapkan srtategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan termasuk melalui aktivitas komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan. Outlet plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanannya, disamping beberapa jaringan distribusi layanan yang dimiliki. Bauran Pemasaran 1.

Produk PT Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telkom juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-paymen dan layanan portal lainnya.

2.

Price Harga yang ditawarkan kepada para pelanggan saat ini sudah menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia, serta untuk menjalankan misi dari perusahaan yaitu “more for less” yaitu memberikan kualitas produk yang bagus dengan harga yang lebih hemat.

3.

Place PT Telkom memiliki banyak saluran distribusi salah satunya adalah plasa telkomsel dan GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi sebagai walk-in costumer service point. Diamana pelanggan dapat menggakses seluruh produk dan layana dari Telkom. GraPARI dikhususkan untuk layanan seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu outlet seluler untuk skala kecil dengan nama GeraHALO dikelola oleh pihak ketiga.

4.

Promotion Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun ketahun adalah telkomsel Poin. Dimana para pelanggan bisa mendapatkan poin dari setiap penggunaan produk Telkomsel lalu para pelanggan bisa menukarkan dengan hadiah yang telah ditentukan atau dapat mengikuti undian yang berkesempatan mendapatkan lebih besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama dengan pemerintahan dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar para pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan akses.

5.

People Telkom memiliki budaya untuk membuat karyawan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya yaitu dengan menerapkan The Telkom Way, yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle dan practice. Philosophy to be the best : always the best yakni dasar yang berisi filosofifilosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik. Principle to be the star : solidspeed-smart (3S) yaitu nilai-nilai inti yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S : solid adalah terwujudnya satu hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikaf, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaanmelalui intuisi yang tajam. Practices to be the winner yaitu standar perilaku yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi pemenang.

6.

Physical evidence Bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta dengan pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya adalah serat optic yang sudah terpasang sejauh 100.000 km.

7.

Process Telkomsel membuka outletnya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh perusahaan dan memberikan pelatihan kepada karayawannya aga pelayanan yang diberikan baik dan bisa menambah nilai lebih terhadap produk.

BAB 4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”). Dengan kemajuan teknologi komunikasi secara global, PT.Telkom dapat mengikuti kemajuan teknologi terebut dengan memberikan layanan FWL guna memberikan pelayan terbaik bagi konsumennya. Semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi di era globalsasi maka perusahaan telekomunikasi sejenis akan bersaing dengan meningkatkan layanan yang terbaru. Adanya FWL, akan memudahkan konsumen dalam berkomunikasi dan memperluas pangsa pasar yang ada. 2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel. Dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi secara global yang mengedepankan kepraktisan, tepat sekali bagi PT.Telkom untuk memperkuat dan megembangkan bisnis FWA dan mengelola portofolio nirkabel. Dengan mengembangkan bisnis tersebut maka konsumen yang sudah menjadi pelanggan akan merasa puas memakai layanan PT.Telkom dan mudah untuk menarik konsumen baru dengan berbagai layanan yang semakin baik. 3. Melakukan investasi pada jaringan broadband. Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring, itulah salah satu cara investasi perusahaan untuk memperluas jaringan diseluruh Indonesia, karena PT.Telkom memiliki tujuan untuk mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway. 4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale. Dengan menggandeng perusahaan kecil maka PT.Telkom dapat memperluas jaringan komunikasi karena perusahaan tidak perlu membangun dari awal semuanya. Dengan cara merger, akuisisi akan lebih efektif dan efisien demi mencapai tujuan perusahaan apabila dibandingkan dengan memperluas usaha sendiri dari awal. 5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment. Dengan layanan elektronik, konsumen perusahaaan dapat secara praktis melakukan transaksi yang berhubungan dengan pelayanan perusahaan. Contohnya membayar tagihan telepon akan sangat memudahkan apabila dapat dilakukan dengan cara transfer dibandingkan cara lama dengan cara mengantri diteller. Dengan cara transaksi elektonik, konsumen akan merasakan kepuasan tersendiri karena bisa mengakses semua layanan dan menggunakan cara pembayaran elektronik. 6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. Konsentrasi perusahan sekarang bukan hanya dalam hal komunikasi saja, banyak sekali layanan baru yang selalu ditawarkan dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Contohnya informasi

yang berupa iklan-iklan dalam layanan yang berisikan informasi terbaru dunia global, pengguna juga dapat mengakses segala macam jenis aplikasi yang berhubungan dengan pendidikan seperti e-book. 7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis. Komunikasi bersifat global, maka perusahaan sangat dituntut untuk berhubungan secara global pula. Untuk menyediakan layanan yang dapat diakses secara global, bukan hanya untuk daerah tertentu saja. Itulah gunannya komunikasi, untuk itu perusahaan melakukan investasi internasional dan bekerja sama dengan perusahaan asing demi menyediakan layanan komunikasi global. 8. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management). Pertumbuhan teknologi sangatnya cepat, untuk itu perusahaan harus peka terhadap perubahan didalam komunikasi, perusahaan juga harus mampu melihat peluang komunikasi dimasa depan. Selain itu, perusahaan harus mampu menyediakan layanan yang lebih baik bagi konsumen untuk mendukung sistem poperasi perusahaan. 9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. Dengan cara mengevaluasi produk-produk bisnis perusahaan sehingga perusahaan dapat memfokuskan pada satu jenis usaha tetapi tetap memiliki diversifikasi usaha. 10. Melakukan transformasi budaya perusahaan. Budaya disetiap perusahaan pasti berbeda, untuk itu sangatlah penting untuk mentrasformasikan budaya yang ada disebuah perusahaan. Karena perusahaan tidaklah berdiri sendiri, perusahaan juga melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan lain dan budaya di setiap perusahaan yang diajak bekerja sama haruslah memiliki budaya yang sama sesuai budaya perusahaan, untuk itu diperlukan transformasi budaya

EFAS dan IFAS

BAB 5. PENUTUP Kesimpulan Dari Analisis SWOT PT. TELKOM INDONESIA maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1.

Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan

yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik tetap terjaga. 2.

Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan

melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar. 3.

Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.

4.

Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan

demi mempertahankan perusahaan. 5.

Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh

masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja pemasaran sebuah perusahan. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam mengurangi berbagai kelemahan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kebiasaan bersaing (marketing) : mengastasinya dengan cara memberikan training tentang bagaimana memasuki kompetisi yang semakin ketat, memberikan pengetahuan atau wawasan mengenai persaingan pasar. 2. Menjaga

likuiditas perusahaan (finance): mengastasinya dengan cara mengelola

semua usahanya yang mencakup KSO yang dikendalikan oleh Telkom secara bersama-sama. 3. Teknologi: mengastasinya dengan cara mengadakan pelatihan kerja di luar negeri. 4. Diversifikasi yang

berlebihan: mengastasinya dengan cara menganalisa kembali

produk-produk yang telah dikeluarkan dan membuang produk yang tidak perlu atau tidak digunakan.

Daftar Pustaka Kotler Philiph, Dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran : Edisi 13 Jilid 1.Jakarta : Erlangga. Annual report PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. Wikipedia http://www.academia.edu/10811264/Corporate_Strategic_at_PT_Telkom_Structure_Analysis_

Related Documents