Manajemen Shock Anafilaksis Dr Bambang Suryono S Ketua IDI Cab Sleman
Anafilaksis Anafilaksis IgE : anafilaksis “true anaphylaxis” Anafilaksis non-IgE : anafilaktoid “anafilaksis palsu” Life threathening life saving
Anafilaksis Terjadi cepat Periode bebas 24 jam Gejala lanjut/bifasik : lebih parah < 10% kasus
Life saving A – airway B – breathing C – circulation D -- drug
Penyebab kematian : edema larink kolaps kardiovaskular
Manifestasi klinik Kulit Mukosa > 90% : urtikaria, eritema, pruritus atau angioedema Pada pediatri : hanya 1 dari 6 pasien meninggal oleh karena anafilaksis : ada manifestasi kulit
Gejala umum anafilaksis
Respirasi atas: kongesti nasal, ingus atau koriza sumbatan jalan nafas : batuk, parau atau sensasi tercekik di tenggorok Respirasi bawah: dispnoe oleh karena bronkhospasme edema
Gejala umum anafilaksis Kardiovaskuler: Jantung: takhikardi atau bradikardi bila berat Sakit dada akibat bronkhospasme dan miokard iskemia Lemah, pusing dan sinkope akibat hipotensi dan hipoksia
Gejala umum anafilaksis SSP: penurunan kesadaran atau gelisah atau kombinasi akibat hipoperfusi/hipoksia ansietas, tremor dan merasa dingin akibat pelepasan katekolamine
Gejala umum anafilaksis GIT: Kejang dengan mual muntah atau diare KASUS BERAT : sumbatan saluran nafas atau kolaps kardiovaskuler Gejala dapat berurutan atau bersamaan
Pencegahan Pasien risiko tinggi anafilaksis hindari faktor pencetus Pemicu anafilaksis: Obat-obatan Makanan Media radiokontras IV Sengatan serangga Lateks Aktifitas fisik
Tatalaksana Tetap tenang Perlu kesiapan alat/obat Bekerja cepat, sistimatis sesuai protokol Pasien telentang dengan tungkai ditinggikan Saluran nafas tetap terbuka oksigen Monitor tensi dan nadi
Tentukan derajat beratnya
Menilai nafas Kesulitan menelan Mengi (wheezing) Nafas yang cepat
Henti nafas rescue breathing Henti jantung CPR
.
Terapi sesuai gejala Kemerahan kulit *antihistamin kerja cepat difenhidramin 50 mg oral 5 mg/kg i.m ulangi tiap 4 jam dalam 8 – 12 jam *atau ikuti antihistamin jangka lama hydroksizin elixir oral 50 mg atau i.m 1 mg/kg
.
Edema larink/shock: Adrenalin 0.15 ml i.m (anak) 0.3 – 0.5 ml i.m (dewasa) dapat diulang tiap 10 – 15 menit Reaksi vagal bradikardi, hipotensi Posisi duduk / telentang Rangsang bau-bauan atau Atropin 0.3 mg (anak) i.m/i.v 0.6 mg (dewasa) Infus RL monitor tekanan darah
. Penyebab anafilaksis : suntikan atau sengatan pada ekstremitas *Pasang torniket di distal suntikan/sengatan buka tiap 10 – 15 menit Epinefrin 1 : 1000 0.01 ml/kg --- 0.3 ml i.m (anak) ¼ dosis ditempat suntikan ¾ dosis diatas torniket ulang tiap 3 – 5 menit
.
Edema saluran nafas: Nebulizer albuterol 0.5 ml dengan/tanpa atropin 1 ml (1 mg/ml) atau ipatropium 2.5 ml Medikasi lain : Difenhidramin Chlorpheniramin H2 - blocker
.
Mencegah reaksi lambat: Hidrokortison 7 – 10 mg/kgBB i.v teruskan 5 mg/kgBB tiap 6 jam atau Prednison 0.5 – 1 mg/kg oral atau Methylprednisolone 0.5 – 1 mg/kg i.v 48-72 jam
.
Hipotensi Infus RL 20-30 ml/kg dalam 1 jam pertama Bila shock belum teratasi Dopamin infus 5 – 20 µg/kg/menit *Bronkhospasme Oksigen Aminophyllin 4-7 mg/kgBB i.v 10 ml glukose 5% b/p diteruskan infus 0.2-1.2 mg/kg/jam atau 4-5 mg/kg i.v Inhalasi β2- agonist
Observasi di RS 12-24 jam
Kasus 1
Laki-laki 47 th, 168 cm, 65 kg Kanker buccal pro RND Anamnesis: allergi antibiotika, kulit merah gatal Persiapan op. : monitor lengkap Induksi: Fentanyl 150 µg Thiamylal 300 mg Rocuronium 50 mg pasang IBP dan CVP
. Prophylaxis: clindamycin 600 mg dalam 30 ml RL 10 menit melalui v.perifer 3 menit kemudian : bronkhospasme hipotensi (T 90 40) takhikardi (95 160) ETCO2 / SpO2 turun PEA
. Obat-obatan
stop: Oksigen 100% RKP Epinephrine melalui v. sentral ( 5 mg) Kristaloid 1.500 ml 3 menit: EKG kembali, pulsasi a.radialis +, SpO2 100%, N 145, T 79/64 Tensi tidak stabil epinephrine infus Hydrocortison 200 mg decadron 10 mg 30 menit hemodinamik stabil pindah RR
Kasus 2
Laki-laki 24 th, bekerja di toko aquarium Pagi jam 10.00 membersihkan aquarium ada bangkai anemone laut (Stichodactyla haddoni) 12.00 erupsi sistemik, sulit bernafas RS 12.30 gelisah N 116 T 60 (palpasi) distress, kulit basah keringat dingin urticaria: wajah, badan, ekstremitas jari & telapak tangan: kering dan kaku batuk dg wheezing paru kiri bawah
.
AGD: pH 7.403 PaCO2 38 torr PaO2 53.3 torr HCO3 23.2 torr Fungsi hepar/ginjal normal Thorax/EKG normal Suntikan 0.2 mg epinefrine s.c 500 mg methylprednisolone i.v 15 mg/jam dopamin oksigen 1-2 liter/menit urtikaria menghilang
. 16.00 urtikaria rekuren 40 mg prednisolone urtikaria hilang Anamnesis ulang: riwayat asthma bronkhial waktu anak gatal sekitar mulut waktu makan ikan kena anemone laut beberapa bulan yang lalu urtikaria lokal
Kesimpulan Manajemen shock anafilaksis dan anafilaktoid sama Prinsip manajemen setiap life threatening adalah ABC resusitasi Pengobatan (D) sesuai gejala, terutama adrenalin bila ada edema larink dan kolaps kardiovaskular