Manajemen Kep Fix.docx

  • Uploaded by: Dewayu Utami
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manajemen Kep Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,462
  • Pages: 14
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi dan menghasilkan dasar – dasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang – cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon yang menyatakan bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangat berpengaruh terhadap hasil kerja yang dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat. Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan

manajemen

asuhan

keperawatan

yaitu

merencanakan,

mengorganisir,

mengarahkan, dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ). Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana. Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga, menjalin hubungan yang efektif dan terapeutik dengan atasan, staf dan tim kesehatan lainnya dan mampu mempengaruhi orang lain

1

agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai rencana sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.

1.2 Rumusan Masalah 1) Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Keperawatan? 2) Apa saja bagian dari teori manajemen ? 3) Apa fungsi dari manajemen? 4) Apa saja unsur-unsur manajemen? 5) Apa hubungan Fungsi dan unsur manajemen? 6) Apa saja proses manajemen keperawatan? 1.3 Tujuan Penulisan 1) untuk mengetahui pengertian manajemen keperawatan 2) untuk mengetahui bagian dari teori manajemen 3) untuk mengetahui fungsi manajemen 4) untuk mengetahui hubungan antara fungsi dan manajemen 5) untuk mengetahui proses manajemen

2

BAB II PEMBAHASAN

1. Defenisi Manajemen Keperawatan Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen keperawatan merupakan proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat. Manajemen pelayanan keperawatan sebagai subsistem manajemen rumah sakit harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan. Lingkup manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan. Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana. Menurut Gillies (1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana & Rika Widya Sukmana

(1996),

manajemen

didefinisikan

sebagai

suatu

proses

dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawtan untuk memberikan asuhan keperwatan secara professional. Manajemen menurut George R. Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999 dalam Nursalam, 2002). Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses dimana

perawat

manajer

menjalankan

profesi

mereka.

Manajemen

keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan). Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya.

2.

Teori Manajemen 1) Teori Manajemen Klasik a. Robert Owen (1771) Meneliti tentang kuantitas dan kuatitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak manajemen personalia. b. Charles Babbage (1792-1871) Beliau adalah seorang professor matematika dari Inggris yang menaruh perhatian pada operasi-operasi pabrik yang dapat dilakukan secara efisien. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada

4

proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manager bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour). 2) Teori Manajemen Ilmiah a. Frederick Winslow Taylor (1900) Taylor dikenal sebagai Bapak manajemen ilmiah. Ia menerapkan caracara ilmu pengetahuan di dalam memecahkan permasalahanpermasalah yang ada dalam perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba (trial and error).Taylor mengemukakan 4 prinsip scientific management, yaitu: - Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode ilmu pengetahuan di setiap unsur kegiatan. - Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan pelatihan dan pendidikan pada pekerja - Setiap pekerja harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan dalam menjalankan tugasnya - Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja b. Henry Laurence Gantt (1861-1919) - Henry merupakan asisten dari Taylor yang perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktifitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskan yaitu - Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang sama - Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja - Membayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus - Penggunan instruksi kerja yang terperinci

5

c. Harrington Emerson (1853-1951) Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, diaman dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidakefisienan, yaitu : - Clearly defined ideals - Common sense - Competent causal - Dicipline - The fair deal - Reliable - Give an order, planning and scheduling - Schedule, standard working and time - Standard condition - Standard operation - Written standard practice instruction - Efisiensi reward d. Hanry Fayol (1841-1925) Ia mengemukakan hal yang sama dengan Taylor bahwa ada prinsipprinsip manajemen tertentu yang harus diajarkan dan dipelajari oleh manager dan karyawan. Fayol membagi manajemen menjadi 5 unsur yaitu

perencanaan,

pengorganisasian,

pemberian

perintah,

pengkoordinasian dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu: - Devision of work - Authority and responsibility - Dicipline - Unity of command

6

- Unity of direction - Subordination of individual interest to generate interest - Renumeration - Centralization - Scaler Chain - Order - Equity - Stability of tonure of personel - Initiative - Esprit the corps 3) Aliran hubungan manusiawi a. Hugo Munsterberg (1863-1916) Hugo menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktifitas harus melakukan tiga cara utama yaitu penemuan best possible person, penciptaan best possible work dan pengguanan best possible effect b. Elton Mayo (1880-1949) Mayo mengadakan penelitian pertama tentang pengaruh kondisi penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bila kondisi oenerangan naik, maka produktivitas akan naik dan sebaliknya. Penelitian kedua, diman bila kelompok yang terdiri dari 6 orang dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, diamana ruangan pertama kondisinya diubah setiap waktu sedangkan ruangan lainnya tidak mengalami perubahan (upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja). Dari hasil penelitiannya ternyata kedua kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas dan dapat disimpulkan bahwa kanaikan priduktivitas bukan diakibatka oleh intensif keuangan.

3.

Fungsi Manajemen 1) Perencanaan (planning)

7

Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Perencanan meliputi - Gambaran apa yang akan dicapai - Persiapan pencapaian tujuan - Rumusan suatu persoalan untuk dicapai - Persiapan tindakan – tindakan - Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja -

Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan

2) Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagibagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil. 3) Pengarahan (directing) Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. 4) Penggerak (actuating)

8

Menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval 5) Penilaian (evaluasi) Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan manajemen.

4.

Unsur-Unsur Manajemen Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut. 1) Human (Manusia) Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. 2) Money (Uang) Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

9

3) Materials (Bahan) Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. 4) Machines (Mesin) Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja. 5) Methods (Metode) Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri. 6) Market (Pasar) Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

10

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga menjadi penunjang dalam melaksanakan proses manajemen.

5.

Hubungan Unsur dan Fungsi Manajemen Seorang manajer atau pemimpin menjalankan fungsi – fungsi manajemen dan unsur – unsur manajemen secara terpadu (integratif) dan menyeluruh (komprehensif), artinya dalam mencapai tujuan manajer membuat perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan semua unsur manajemen secara bersamaan dalam satu kesatuan gerak secara simultan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, seorang manajer akan bertanya apakah yang seharusnya direncanakan, digerakkan, diawasi dan dikendalikan ? kalau diperhatikan dari pengertian manajemen obyeknya adalah orang, namun dalam prakteknya semua unsur manajemen (6 M) dibuat perencanaan, diorganisasikan, digerakkan untuk pelaksanaannya, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dilakukan : 1) Perencanaan (Planning) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan, Peralatan, Metode dan Pemasaran. 2) Pengorganisasian (Organizing) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan, Peralatan, Metode dan Pemasaran. 3) Penggerakkan (Action), terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan, Peralatan, Metode dan pemasaran. 4) Pe nganggaran (Budgeting) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan, Peralatan, Metode dan Pemasaran. 5) Pengendalian (Controlling) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan, Peralatan, Metode dan Pemasaran.

6.

Proses Manajemen Keperawatan Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan

11

berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik. 1. Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas. 2. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan

keperawatan.

Untuk

melaksanakan

proses

manajemen

diperlukan keterampilan teknik,keterampilan hubungan antar manusia,dan keterampilan konseptual. 3. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset. 4. Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi. 5. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.

12

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai sutu tujuan melalui usaha orang lain. Bila ia memimpin anggota staf, maka manajer harus bertindak secara terencana dan efektif serta mampu menjalankan perkerjaan bersama dengan para perawat dari beberapa level hirarki serta didasarkan pada informasi penuh dan akurat tentang apa yang perlu dan harus diselesaikan, dengan cara dan alasan apa, tujuan dan sumberdaya apa yang tersedia untuk melaksanakan rencana itu. 3.2 Saran Dengan mempelajari manajemen dalam keperawatan, pembaca dapat menggunakan dan mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan dalam menjalankan sebuah proses disutau organisasi, kelompok, maupun dalam diri sendiri. Pembaca bisa menjadi pemimpin dalam semua ruang lingkup kehidupan terutaman dalam bidang keperawatan.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://yadhiest.blogspot.com/2011/11/peran-dan-fungsi-manajemen-keperawatan.html. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2013 Muninjaya Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam prektik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Sumijatun. 2009. Manajemen Keperawawatan Konsep Dasar Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinis. Jakarta : CV. Trans Info media Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC

Julianto, Mito, and R. S. U. P. Soelarto. "Peran dan Fungsi Manajemen Keperawatan dalam Manajemen Konflik." Jurnal Rumah Sakit Fatmawati (2016).

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sumijatun.skp/material/teorikonsepdlmmngmntkep.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/105437-ID-pengaruh-manajemen-model-asuhankeperawa.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39138/Chapter%20ll.pdf?sequence=4

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen

14

Related Documents


More Documents from "Gamaliel Kevin Winarno"