BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya ini terdapat di permukaan dan di bawah permukaan tanah, serta di laut. Hanya saja, kekayaan sumber daya yang melimpah ini tidak dimanfaatkan secara tepat guna untuk pembangunan nasional. Banyak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pemanfaatan sumber daya alam secara tidak bijaksana. Kekayaan alam Indonesia terus menyusut. Diperkirakan, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan menghadapi masalah lingkungan yang berat. Kondisi ini tentu tidak diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup yang baik harus dilakukan agar kelestariannya terjaga dan kemampuannya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan meningkat. Untuk melindungi lingkungan hidup dan sumber daya alamnya perlu dilakukan konservasi atau pelestarian. Pelestarian lingkungan hidup mengacu pada pemanfaatan sumber daya alam secara hati-hati dan bijaksana. Hal ini penting mengingat sumber daya alam yang terdapat di lingkungan terbatas jumlahnya dan generasi mendatang juga membutuhkannya. Pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana menjadi keharusan kita agar sumber daya alam berdaya guna, tanpa merusak lingkungan, dan menghasilkan limbah seminimal mungkin.
Bumi menyediakan sumber daya alam yang terbatas. Beberapa jenis sumber daya bersifat tidak dapat diperbarui, misalnya bahan bakar/fosil. Di sisi lain, jumlah penduduk yang terus meningkat menuntut penyediaan pangan yang banyak, fasilitas hidup semakin beragam, dan barang-barang yang semakin banyak jumlahnya. Keadaan ini memicu eksploitasi sumber daya alam semakin meningkat. Batu bara, gas alam, minyak bumi, dan mineral merupakan jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Tiga jenis sumber daya tersebut merupakan potensi yang banyak mengalami penyusutan. Diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang ketiga jenis bahan bakar fosil itu akan habis. Bukan hanya ketiga jenis sumber daya yang tidak dapat diperbarui di atas, hutan yang termasuk sumber daya dapat diperbarui, tingkat kerusakannya lebih cepat dibanding tingkat pertumbuhannya. Diperkirakan lebih dari separuh hutan hujan tropis dunia telah rusak dan gundul karena kegiatan pembalakan yang berlebihan serta pembukaan lahan hutan untuk pertanian. Di Indonesia, hutan yang hilang setiap hari diperkirakan 1,3 juta hektare.
2.2 Rumusan Masalah 2.1 Hubungan manusia dengan lingkungan 2.2 Mengenal jenis-jenis lingkungan fisik 2.3 Perubahan cuaca dari sektor pertanian 2.4 Penyebab perubahan ekosistem hutan 2.5 Pembagunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan 2.6 Kearifan pola pertanian dalam memelihara lingkungan
2.3 Tujuan Supaya siswa siswi bisa mengerti dan memahami pelesatarian lingkungan didaerah masing-masing.
BAB II PEMBAHASAN
1. Penanaman Kembali Hutan-hutan yang Gundul Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Pernahkah kamu mendengar hutan lindung? Pohon-pohon di hutan lindung sengaja dilindungi oleh manusia. Hutan lindung berfungsi sebagai pengatur air, pencegah banjir dan erosi, serta pemelihara kesuburan tanah.
Dengan reboisasi, air hujan tidak langsung mencapai tanah. Rimbunnya daun pepohonan akan menahan air. Ketika air mencapai tanah, air akan masuk ke dalam tanah dan diserap oleh akar tumbuhan. Jika tidak, dapat terjadi tanah longsor,
2. Membuat Sengkedan Pernahkah kamu melihat sawah di daerah pegunungan? Di daerah pegunungan, biasanya, petani membuat sengkedan. Sengkedan disebut juga terasering, yaitu tanah bertingkat. Ayo, perhatikanlah Gambar 10.4.
Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan Menjaga kebersihan lingkungan bertujuan mencegah banjir. Parit yang banyak sampah atau saluran-saluran air yang tersumbat sampah dapat menyebabkan banjir. Oleh karena itu, kita harus membuang sampah pada tempatnya. Ayo, perhatikanlah olehmu Gambar 10.5. Jika masyarakat tidak peduli pada kebersihan, akan terjadi banjir. Banjir terjadi karena saluran air tersumbat. Selain itu, jika tidak ada daerah resapan air juga dapat menyebabkan banjir.
2.1 Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Hubungan Manusia dengan Lingkungan
Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya.Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat. Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dpaat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.
Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Manusia dengan lingkunan sekitarnya berkaitan sangatlah erat, saking eratnya banyak muncul teori teori baru yang kemudian diklasifikasikan menjadi berbagai macam disiplin ilmu, dari ilmu social, politik, kesehatan, rancang bangun dan sebagainya. berarti banyak disiplin ilmu yang berawal dari pemahaman manusia terhadap lingkungannya.
kemudian
kalau
di
kategorikan
dalam
sub
besar
menjadi lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi lingkungan. pada awalnya manusia berpendapat bahwa setiap kelakuan manusia pastilah dipengaruhi dengan lingkungannya kemudian karena perkembangan keilmuan manusia, manusia mencoba untuk mempengaruhi lingkungan dengan awal mula nya diawali oleh era bercocok tanam. Kemudian hal itu berkembang dari ribuan tahun yang lalu sampai akhirnya ditemukan rumusan yang agak mebulat dan berputar putar seperti ini lingkungan mempengaruhi manusia kemudian manusia mempenganruhi lingkungan kemudian dampaknya mempengaruhi manusia lagi dan kemudian lingkungannya juga terpengaruhi.ilustrasi seperti diatas mungkin sedikit memberikan gambaran tentang salah satu dari berbagai macam disiplin ilmu yang akan dibahas, ilmu itu adalah ilmu perancangan atau dalam istilah keren nya disebut design. Perkembangan ilmu design di Indonesia. Ilmu design di Indonesia tergolong ilmu yang baru, mungkin yang dimaksud baru adalah masuknya ilmu design barat ke Indonesia, kalau diliat historynya ilmu design sendiri sudah berakar kuat di berbagai budaya yang berada di Indonesia. Pada dasarnya ilmu deisgn dibagi menjadi 3 kategori dasar yaitu grafis (segala gambar baik dua dimensi, tiga dimensi ataupun yang gerak kaya film dan animasi), interior(benarnya hampir sama kaya arsitek tapi kalau yang ini diharapkan bentuk bangunan tidak berubah akan tetapi tampilan dan suasana nya menjadi baru.), produk (disiplin ilmu yang merancang tentang argonomi dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan
produk. Walau kalau dilihat benarnya jasa kadang dikategorikan juga sebuah produk ) Kemudian sesuai dengan judul tulisan diatas adalah “hubungan manusia dengan lingkungan” maka ketika terbersitlah sebuah pertanyaan kenapa koq terjadi banyak hal pada kondisi Negara kita sekarang? jelas banyak hal yang dipaksakan kepada kita dengan cara yang sangat halus dan secara terus menerus. Ketika akhir akhir ini banyak kalangan merasa tersadar oleh terdesaknya budaya bangsa oleh arus gombalisasi, maka kemudian banyak kalangan melakukan upaya upaya untuk melesetarikan budaya dan banyak saking ngototnya berusaha untuk melestarikan secara murni, sampai sampai berusaha mengunakan kembali bahan bahan yang sama seperti tempo dahulu. padahal budaya itu adalah sebuah pokok pokok pikiran yang tersampaikan lewat bentuk betuk dari produk produk barangnya nya, keseniannya, tingkah lakunya dan cara perilaku spiritualnya. karena perkembangan jaman akhirnya melahirkan sebuah system persatuan yang kemudian menjadiNegara. kemudian Negara menciptakan sebua susunan pemerintahan atau pengatur yang menghasilkan sebuah system perkotaan, kemudian perkotaan tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan jaman, trus di iringi dengan semakin menyempitnya lahan yang dipergunakan penduduk perkotaan yang kian hari laju pertumbuhannya bertambah pesat, karena bayak bangunan sudah berubah menjadi bentuk bentuk bangunan yang permanent maka tata kotanya kadang jadi super ribet dan berantakan, kemudian karena padatnya penduduk dan kesibukannya dalam beraktifitas maka memerlukan sebuah keseimbangan dalam urusan hiburan atau refreshing yang berguna untuk menjaga kesetabilitasan temperamen emosional dari penduduknya. oleh sebab itu peranan dari disiplin ilmu perancangan dalam arti global sangatlah amat berperan ketika manusia mengakhiri siklus hidup nomanden nya, dan jelas kaitannya sangat erat dengan perkembangan sebuah kebudayaan pada daerah tersebut. Manusia dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sebagian besar dari jumlah manusia memang sangatlah di pengaruhi oleh lingkungannya, akan tetapi sebagin kecil dari manusia dapat atau bisa mempengaruhi lingkungannya dalam skala tertentu. Mungkin contoh gampanganya seperti ini, orang tua mempunyai 9 anak. karakter orang tua mempengaruhi ke 9 anaknya, anak pertama mempengaruhi perilaku 8 adiknya begitu seterusnya bisa dikatakan semakin menurun peringkatnya maka semakin banyak memperoleh pengaruh. Kemudian ketika kita bertanya manusia model bagaimana yang terpengaruh oleh lingkungan? Jawabnya adalah manusia yang terkena sebagai objek penderita. kalau diperhalus adalah manusia yang terkena oleh dampak langsung dari sebuah media publikasi, ketika manusia berpendapat bahwa sebuah media adalah informasi, maka sebenarnya dia harus sudah bisa menimbang hal ini, informasi haruslah dipandang sebagai sebuah data, dan dalam perbuatannya haruslah menggunakan data yang dianggap valid dan diyakini oleh dirinya karena dia dapat mengakses buanyak data. Kemudian banyak kalangan atau banyak asumsi tentang tidak ada keterkaitan budaya masa lalu dengan sekarang atau hubungan history masa lalu dengan sekarang yang katanya poling atau jaja pendapat dan merupakan kenangan masa lalu yang sudah tidak relevan dengan jaman sekarang. sepintas memang terlihat seperti itu kalau dilihat budaya itu adalah produk barang, kesenian, dan perilaku kesehariannya, hal itu memang dipacu oleh perkembangan era teknologi, contohnya kita sekarang tidak pake baju dari kulit pohon lagi sebab kita bisa bikin pakaian dari kain bahan kain dan benang sudah diolah oleh industri dan sebagainya. akan tetapi sebuah perilaku manusia nya tetap dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan nya, dan hal itu pula yang disadari oleh banyak kalangan ketika mereka berkeinginan mangarahkan sebuah perilaku manusia, dengan menciptakan betuk bentuk dan sumber sumber
informasi
yang
terkontrol
mereka (mengasumsikan) dapat
pada
sebuah
wilayah
tertentu,
mengkontrol
sebuah
perilaku
manusia
manusia yang berada dalam wilayah tersebut, akan tetapi mereka lupa bahwa sebuh perilaku spiritual tidak dapat diarah arah kan, sebab perilaku spiritual
adalah kaitannya adalah hubungan manusia dengan penciptanya. walau banyak kalangan yang mulai masuk dalam kawasan ini sih benernya, dan itu berlaku sejak jaman dulu kala ratusan mungkin sampai ribuan taun yang lalu.
2.2 Mengenal Jenis-Jenis Lingkungan Fisik Pencemaran air dan tanah umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia seperti oleh zat-zat detergen, asap belerang dan zat-zat kimia sebagai sis pembuangan pabrik-pabrik kimia atau industri. Pencemaran inipun bisa juga oleh pestisida, herbisida, pupuk tanaman yang merupakan unsur-unsur polutan,
sehingga
membahayakan,
mutu baik
air
dan untuk
tanah
berkurang
bahkan
tumbuh-tumbuhan
dapat maupun
hewan/manusia.Sebagai contoh DDT, ladrin, endrin, dan fosfor organik bila mencemari tanah pertanian akan merugikan sebab zat-zat ini bisa membunuh mikroorganisma/jasad renik yang sangat penting bagi tanah untuk proses pembusukan dan sintesa zat-zat organin atau anorganik.Insektisida yang sering dipakai sebagai pembasmi serangga/nyamuk kalau paenggunaannya tidak terkontrol bisa menimbulkan pencemaran pada umumnya, misalnya air minum, bisa merugikan kesehatan pada umumnya dan juga dapat mengakibatkan resistensi terhadap zat-zat ini. Selain itu insektisida ini juga dapat bersifat karsinogenik, yaitu zat-zat yang bisa menimbulkan terjadinya kanker atau tumor ganas. Jangan dilupakan pula sampah-sampah atau kotoran yang tidak digunakan akibat proses kehidupan manusia yang sering dibuang kedalam tanah atau air sungai. Hal ini jelas mempengaruhi produktifitas air, tanah dan lingkungan secara luas. Dengan demikian dalam setiap program pembangunan, penggunaan zat-zat untuk mendukung berhasilnya pembangunan (penggunaan pestisida, dan lain-lain) harusla dikendalikan dengan seksama untuk memperkecil pengaruh sampingan yang tidak diinginkan. usahakan kalau memungkinkan untuk menemukan zat kimia yang efektif sebagai pengganti zat kimia yang mempunyai pengaruh yang tidak baik pada lingkungan.
Sebelum ditemukan zat kimia demikian, maka satu-satunya jalan sebagai petunjuk ekologi yang dapat dianjurkan adalah kewaspadaan dalam penggunaan setiap zat kimia yang mempunyai pengaruh potensial yang luas pada lingkungan. A. UDARA
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.Komposis campuran gas tersebut tidak selalu konsistan. Komponen yang konsentrasinya selalu bervariasi adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbon dioksida (CO2). Jumlah uap air yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu. Campuran berbagai gas yg tidak berwarna dan tidak berbau (spt oksigen dan nitrogen) yg memenuhi ruang di atas bumi spt yg kita hirup apabila kita bernapas; hawa: berjalan-jalan menghirup -- segar; 2 ruang di atas bumi yg berisi hawa; angkasa: asap hitam mengepul ke --; 3 keadaan hawa (cuaca, hari): -- dl bulan ini sangat panas; 4 segala sesuatu yg berhubungan dng penerbangan: hubungan -- antara Jakarta dan kotakota besar di seluruh Indonesia sudah lancar; pelabuhan --; pos --; 5 suasana: -- desa itu sedang tegang menjelang pemilihan lurah; -antarktik udara yg ada di daratan Antartika, bagian bawah yg relatif sangat dingin; -- arktik udara di daerah kutub yg berpindah ke garis lintang yg rendah, bersifat sangat dingin di lapisan bawah; -- atas bagian atmosfer di atas troposfer bawah; -- awal udara tekan yg digunakan
untuk menjalankan motor diesel; -- balik udara yg telah digunakan dl jaringan ventilasi tambang bawah tanah dan yg akan dikeluarkan; -basah udara yg merupakan campuran udara kering dng uap air (udara dng kelembapan sangat besar); -- bebas ki alam bebas; suasana bebas; -bersih udara yg bebas dr polusi dl bentuk padat, cair, atau gas, spt debu dan karbon; -- dingin kelompok udara bersuhu rendah atau relatif rendah apabila dibandingkan dng permukaan di bawahnya atau udara di sekelilingnya; -- kering 1 udara yg tidak mengandung uap air; 2 udara yg kelembapannya kecil; -- khatulistiwa massa udara yg sudah beberapa hari berada di daerah khatulistiwa sehingga bersifat cukup panas; -kutub udara yg berada di daerah bergaris lintang tinggi dl waktu beberapa hari sehingga sekurang-kurangnya bagian bawahnya menjadi cukup dingin; -- lengas 1 udara yg mengandung uap air; 2 udara dengan kelembapan besar; udara basah; -- mampat udara yg dimampatkan dl alat kompresor yg dapat digunakan untuk tenaga penggerak bermacammacam alat dl tambang (mesin, bor, dsb); -- murni udara yg bebas dr partikel, baik padat, cair, gas, maupun bahan-bahan polusi; udara bersih; -- panas udara yg suhunya relatif lebih tinggi dp suhu udara di sekitarnya; -- tekan udara mampat; -- tropis udara yg telah berada di daerah tropis atau subtropis selama beberapa hari sehingga menjadi cukup panas; B. AIR Pengertian Air atau Definisi Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Jenis – Jenis Air sendiri di bagi menjadi 2 macam.Penempatan Air sebagian besar terdapat di laut / air asin dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es, Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, muara, sungai) menuju laut.Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar, Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Tambahan Pengertian Dasar Mengenai Air Air dan kimia kehidupan Kapanpun kita ingin mencari tahu apakan kehidupan yang kita ketahui ada di Mars atau di planet lainnya, pasti yang pertama kali dicari para ilmuwan adalah keberadaan air. Mengapa, karena kehidupan di bumi sangat tergantung pada air. Banyak sekali bentuk kehidupan (baik tanaman dan hewan) berada di air. Semua kehidupan di Bumi diyakini muncul dari air.Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 atau 90 persen bahan organik terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung kehidupan di semua tumbuhan dan hewan berlangsung di dalam sebuah medium air. Air
tidak
hanya
menyediakan
media
yang
menjadi
tempat
dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu. Singkat kata, alkimia kehidupan ditemukan di dalam kimia air.Di darat, ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication (kekeringan yang ekstrim). Air hilang dalam berbagai cara—evaporasi dari permukaan pernafasan, evaporasi dari kulit, eliminasi tinja, dan pengeluaran urin. src
wiki – hidemitsu. Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi air: # SITANALA ARSYAD Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O # HEFNI EFFENDI Air adalah salah satu sumber energi gerak # ROBERT J. KODOATIE Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi # ROESTAM SJARIEF Air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup # ILMU KIMIA Air ialah H2O dan jawaban itu dibenarkan secara empiris berdasarkan observasi
# SAYYID QUTHB Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat menantikan kedatangannya # EKO BUDI KUNCORO Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk menentang kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini.
# BAMBANG AGUS MURTIDJO Air merupakan substansi yang mempunyai keistimewaan sebagai penghantar panas yang sangat baik, sehingga air di dalam tubuh lebih penting dari makanan.
C. TANAH Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman obat-obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan. Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu: (1) Berdasarkan pandangan ahli geologi (2) Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni (3) Berdasarkan pandangan ilmu pertanian. Ad 1. Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis) Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Ad 2. Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi) Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang
serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. Ad 3. Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi) Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.
Fungsi Tanah 1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran 2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara) 3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara) 4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman. Dua Pemahaman Penting tentang Tanah: 1. Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan 2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya. Profil Tanah Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horisonhorison sbb: –A – E – B - C – R. Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A Lapisan Tanah Bawah : E – B
Keterangan: O
: Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa)
A
: Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E
: Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi, berwarna terang
B
: Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahanbahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial).
C
: Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi perubahan
R
: Bahan Induk tanah
Kegunaan Profil Tanah (1) untuk mengetahui kedalaman lapisan olah (Lapisan Tanah Atas = O - A) dan solum tanah (O – A – E – B) (2) Kelengkapan atau differensiasi horison pada profil (3) Warna Tanah Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah : (1) Bahan Padatan berupa bahan mineral (2) Bahan Padatan berupa bahan organic (3) Air (4) Udara Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air dan 25% udara.
2.3 Perubahan Cuaca Dari Sektor Pertanian ( Dampak Positif Dan Negatif ) Beberapa definisi cuaca adalah :
Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena (World Climate Conference, 1979). musim, tahun) (Gibbs, 1987). Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu yang pendek (Glen T. Trewartha, 1980). Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pertanian Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek, meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan berkurangnya kelembaban tanah akan menganggu sektor pertanian.Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih panjang. Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi pertanian juga akan semakin meningkat namun disaat yang sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih dunia. Hal ini dapat berujung pada kegagalan panen berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan menjadi sangat tidak pasti. Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap perubahan iklim karena seiring dengan semakin tingginya suhu bumi dan berubahnya pola presipitasi terjadi juga: perubahan zona iklim dan pertanian, perubahan pola produksi pertanian, makin meningkatnya produktivitas karena pertambahan CO2 di atmosfer dan bertambahnya kerentanan orang-orang yang tidak memiliki tanah dan miskin. Dampak perubahan iklim terhadap Indonesia dapat positif maupun negatif. Di beberapa daerah, konsentrasi CO2 di atmosfer dan radiasi matahari dapat
berakibat positif untuk proses fotosintesis. Namun demikian, penelitian pemodelan yang dilakukan Amin (2004, dalam PEACE, 2007) menyimpulkan bahwa pemanasan global menyebabkan penurunan hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara konsentrasi CO2 yang dilipatgandakan akan mempengaruhi hasil panen di benua Asia antara -22% hingga +28% pada tahun 2100 (Reilley, 1996 dalam PEACE, 2007). Dampak perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian. perubahan iklim akan berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin singkatnya musim hujan namun dengan curah hujan yang lebih besar. Sehingga, pola tanam juga akan mengalami pergeseran. Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi yang berdampak pada banjir dan tanah longsor serta angin. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat yang mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman. Salah satunya adalah serangan wereng cokelat di pantura jawa telah memporakporandakan sedikitnya 10.644 ha tanaman padi di Kabupaten Cirebon. Seluas 419 ha diantaranya telah dinyatakan puso alias gagal panen (Sumber: Pikiran Rakyat, 2005). Serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa tempat mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Total serangan organisme pengganggu tanaman secara nasional pada periode Januari-Juni 2006 mencapai 135.988 hektar dengan puso 1.274 hektar. Luas serangan ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Luas sawah yang terkena serangan 129.284 hektar pada Januari-Juni 2005. Beberapa jenis hama yang ditemukan antara lain penggerek batang padi, wereng batang coklat, tikus, dan tungro (sumber: Kompas,2006). menurunnya kesejahteraan ekonomi petani. Dua hal diatas jelas merugikan petani dan sektor pertanian karena akan semakin menyusutkan dan menurunkan hasil pertanian yang berefek pada menurunnya pendapatan petani. Sebab perekonomian petani bergantung
pada keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi. Lha wong sukses panen saja masih merugi, apalagi jika gagal panen. Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi penyimpangan iklim, langkah-langkah umum yang dapat dilakukan diantaranya: (1) melakukan pemetaan daerah-daerah yang sensitif terhadap penyimpangan iklim terutama akibat fenomena ENSO, (2) meningkatkan kemampuan peramalan sehingga langkah-langkah antisipasi dapat dilakukan lebih awal, khususnya pada daerah-daerah yang rawan, dan (3) menerapkan teknologi budidaya (dalam bidang pertanian) yang dapat menekan risiko terkena dampak kejadian puso. Berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak penyimpangan iklim terhadap bencana banjir dan kekeringan pada sektor pertanian telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Secara umum upaya antisipasi dikelompokkan menjadi antisipasi secara teknis dan antisipasi sosialkelembagaan. Antisipasi secara teknis antara lain : Pembuatan waduk untuk menampung air hujan, sehingga tidak terjadi banjir dan memanfaatkannya untuk irigasi atau lainnya pada saat kekurangan air (kekeringan). Pembuatan embung mulai dari hulu hingga hilir. Embung ini dapat dimanfaatkan untuk : 1. mengurangi dan atau meniadakan aliran permukaan (run off) 2. meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga meningkatkan cadangan air tanah, kandungan air tanah disekitar embung tetap tinggi dan untuk daerah dekat pantai dapat digunakan untuk menekan intrusi air laut. 3. mencegah erosi 4. menampung sedimen dan sedimen tersebut mudah diangkut karena ukuran embung yang relatif kecil. 5. sebagian air embung dapat digunakan sebagai cadangan pada musim kemarau. Memanfaatkan informasi dan prakiraan iklim untuk memberikan peringatan dini dan rekomendasi pada masyarakat.
Mempelajari sifat-sifat iklim dan memanfaatkan hasilnya untuk menyesuaikan pola tanam agar terhindar dari puso. Meningkatkan sistem pengamatan cuaca sehingga antisipasi penyimpangan iklim dapat diketahui lebih awal. Memetakan daerah rawan bencana alam banjir dan kekeringan untuk penyusunan pola tanam dan memilih jenis tanaman yang sesuai. Memilih tanaman yang sesuai dengan pola hujan, misal: menggunakan tanaman atau varietas yang tahan genangan, tahan kering, umur pendek dan persemaian kering; kombinasi tanaman, sehingga kalau sebagian tanaman mengalami puso, yang lainnya tetap bertahan dan memberikan hasil. Melakukan sistem pertanian konservasi seperti terasering, menanam tanaman penutup tanah, melakukan pergiliran tanaman dan penghijauan DAS (Daerah Aliran Sungai). Pompanisasi dengan memanfaatkan air tanah, air permukaan, air bendungan atau checkdam, dan air daur ulang dari saluran pembuangan. Efisiensi penggunaan air seperti gilir iring dan irigasi hemat air. 1. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan pengairan di tingkat usaha tani. 2. Memberi bantuan penanggulangan seperti : benih, pompa air, arakton. 3. Upaya-upaya khusus lain seperti gerakan percepatan tanam dan pengolahan tanah. Upaya-upaya Antisipasi Sosial - Kelembagaan meliputi : Meningkatkan kesiapan dan peran serta masyarakat dalam upaya antisipatif bencana alam banjir sehingga mereka beranggapan bahwa upaya itu adalah untuk kepentingan mereka dan dilaksanakan secara bersama-sama dalam koordinasi yang baik dengan pihak lain. Memanfaatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan masyarakat petani, instansi pemerintah maupun swasta dalam pemakaian teknologi perkreditan persediaan saran produksi, penyediaan peralatan dan mesin, peitaman serta pengolahan dan pemasaran hasil Dampak perubahan iklim terhadap pertanian
Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek, meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan berkurangnya kelembaban tanah akan menganggu sektor pertanian. Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih panjang. Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi pertanian juga akan semakin meningkat namun disaat yang sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih dunia. Hal ini dapat berujung pada kegagalan panen berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan menjadi sangat tidak pasti. Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap perubahan iklim karena seiring dengan semakin tingginya suhu bumi dan berubahnya pola presipitasi terjadi juga: perubahan zona iklim dan pertanian, perubahan pola produksi pertanian, makin meningkatnya produktivitas karena pertambahan CO2 di atmosfer dan bertambahnya kerentanan orang-orang yang tidak memiliki tanah dan miskin. Dampak perubahan iklim terhadap Indonesia dapat positif maupun negatif. Di beberapa daerah, konsentrasi CO2 di atmosfer dan radiasi matahari dapat berakibat positif untuk proses fotosintesis. Namun demikian, penelitian pemodelan yang dilakukan Amin (2004, dalam PEACE, 2007) menyimpulkan bahwa pemanasan global menyebabkan penurunan hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara konsentrasi CO2 yang dilipatgandakan akan mempengaruhi hasil panen di benua Asia antara -22% hingga +28% pada tahun 2100 (Reilley, 1996 dalam PEACE, 2007). Dampak perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor pertanian. perubahan iklim akan berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin
singkatnya musim hujan namun dengan curah hujan yang lebih besar. Sehingga, pola tanam juga akan mengalami pergeseran. Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi yang berdampak pada banjir dan tanah longsor serta angin. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat yang mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman. Salah satunya adalah serangan wereng cokelat di pantura jawa telah memporakporandakan sedikitnya 10.644 ha tanaman padi di Kabupaten Cirebon. Seluas 419 ha diantaranya telah dinyatakan puso alias gagal panen (Sumber: Pikiran Rakyat, 2005). Serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa tempat mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Total serangan organisme pengganggu tanaman secara nasional pada periode Januari-Juni 2006 mencapai 135.988 hektar dengan puso 1.274 hektar. Luas serangan ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Luas sawah yang terkena serangan 129.284 hektar pada Januari-Juni 2005. Beberapa jenis hama yang ditemukan antara lain penggerek batang padi, wereng batang coklat, tikus, dan tungro (sumber: Kompas,2006). menurunnya kesejahteraan ekonomi petani. Dua hal diatas jelas merugikan
petani
dan
sektor
pertanian
karena
akan
semakin
menyusutkan dan menurunkan hasil pertanian yang berefek pada menurunnya pendapatan petani. Sebab perekonomian petani bergantung pada keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi. Lha wong sukses panen saja masih merugi, apalagi jika gagal panen. . 2.4 Penyebab Perubahan Ekosistem Hutan Pada umumnya bagian perairan yang mendukung kehidupan adalah lapisan
permukaan
saja.
Semakin
dalam
akan
semakin
rendah
keanekaragaman kehidupan dan semakin rendah daya dukung kehidupannya. Oleh karena itu, perusakan lapisan atas perairan perlu dicegah dan dipertahankan dalam pembangunan, terutama pembangunan waduk.
Perubahan ekosistem perairan yang besar terjadi pada pembangunan waduk buatan. Dengan adanya waduk, sistem hidrologi terutama di bawah waduk
(down
stream)
akan
mengalami
banyak
perubahan.
Ketidakseimbangan ekosistem dalam waduk buatan akan jelas terlihat dengan perkembangan yang luar biasa dari ganggang dan enceng gondok, yang dilihat dari kepentingan manusia, misalnya bagi pengairan, perikanan serta rekreasi, kurang menguntungkan.Usaha pembangunan waduk untuk irigasi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, tidak selalu seperti yang diharapkan. Waduk biasanya produktivitasnya meningkat pada tahun-tahun
pertama,
karena
proses
penyuburan
sementara
dari
penggenangan, tetapi kemudian akan menurun, untuk kemudian naik sedikit dan mantap. Desain pengeluaran air yang tepat, pengelolaan daerah di atas waduk (up stream) serta pemeliharaan perairan waduk yang baik, akan dapat memantapkan produktivitas biologis dari waduk yang bersangkutan. Sebagian jenis ikan yang tidak dapat hidup di air tenang akan meninggalkan waduk dan hanya jenis ikan yang suka hidup di air tenang akan tetap tinggal di dalam waduk. Karena itu, di Indonesia, produksi perikanan di waduk jarang yang dapat mencapai 350 kg/ha/tahun. Penggenangan juga merusak feeding ground dan nursery ground di sungai-sungai yang terendam. Pencemaran karena kegiatan pemukiman, industri dan pertanian di bagian atas waduk mempunyai akibat yang fatal terhadap daya dukung kehidupan di dalam waduk. Karena kondisi waduk yang tenang, penimbunan hara di dasar waduk menyebabkan berkurangnya hara yang terdapat dalam rantai perputaran hara. Akibat yang dapat terjadi berupa pengurangan kesuburan dan estuarin di bawah waduk tersebut. Penyebab perubahan ekosistem hutan Perubahan kawasan hutan di Kalbar menjadi masalah terhadap kegiatan pertanian khususnya di Kalbar. Menurunnya luas hutan di kalbar merupakan akibat aktivitas manusia terutama diperparah dengan adanya kegiatan perkebunan dan hutan produksi.
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahi dampak dari rusaknya ekosistem hutan terhadap pergeseran produktivitas komoditi pertanian di Kalbar. Metode penulisan menggunakan studi literatur melalui data sekunder dan data primer. Hasil penulisan menunjukan beberapa hal yang menyebabkan kemunduran produksi komoditi pertanian yaitu, ekosistem hutan yang rusak untuk kegiatan perkebunan menyebabkan perubahan sistem ekonomi pertanian dan pola pikir masyarakat terhadap pertanian-perkebunan, penurunan kualitas tanah, asosiasi hama pada lahan perkebunan-pertanian. Dampak CO2 terhadap tanaman, dan pengaruh perubahan iklim global. Kesimpulan karya ilmiah ini ialah adanya perubahan ekosistem hutan dapat menurunkan kesuburan tanah, menyebabkan ledakan serangga pollifag yang berpotensi menjadi hama pada tanaman padi. Akibat pembakaran hutan untuk perkebunan menghasilkan gas rumah kaca CO2 berlebih di atmosfer. Secara langsung CO2 dapat mempengaruhi proses foto sintesis tanaman dan secara tidak langsung dapat merubah pola iklim di Indonesia termasuk kalbar. Dibidang sosial ekonomi ekspansi perkebunan meningkatan pendapatan dan taraf kesejahteraan petani, akan tetapi terjadilah pergeseran pola pikir petani untuk meninggalkan kegiatan pertanian. Hutan merupakan ekosistem makro, tempat terjadinya serangkaian kegiatan akbar makhluk hidup baik antar makhluk hidup didalamnya maupun terhadap benda-benda mati disekitarnya. Perubahan yang terjadi pada hutan walaupun sedikit akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem sehingga menyederhanakan fungsi-fungsi hutan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Perubahan hutan dapat berupa luas hutan yang semakain kecil dalam hamparan, deversitas tumbuhannya semakin spes ifik, dan perubahan hutan menjadi lahan gundul. Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki luas hutan yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Penurunan luas hutan di Kalbar tidak terjadi
secara alami, akan tetapi berkaitan dengan kegiatan manusia seperti perladangan,
hutan
produksi,
perkebunan,
pertanian
holtikultura,
pemukiman dan lain-lain. Akibat menurunnya luas hutan tersebut menimbulkan berbagai masalah baik itu di Kalbar maupun dunia Internasional. Berubahnya hutan secara tiba-tiba dalam jumlah yang besar sangat berpengaruh terhadap keseimbangan alam. Akan tetapi, perubahan hutan yang cepat berhubungan dengan kegiatan hutan produksi dan perkebunan. Akibat dari perubahan kawasan hutan dapat merusak rantai makanan dalam ekosistem, percepatan pelepasan CO2 yang mempercepat terjadinya climate change sehingga menjadi salah satu penyebab terhadap menurunnya produktivitas pertanian. Perubahan kawasan hutan di Kalbar menjadi masalah terhadap kegiatan pertanian khususnya di Kalbar. Menurunnya luas hutan menyebabkan ekosistem yang tidak seimbang dan mempercepat perubahan iklim global. Dampaknya produktivitas pertanian penting di kalbar akan semakin kecil sementara kebutuhan pangan semakin meningkat. Oleh karena itu, fenomena perubahan ekosistem hutan terhadap pergeseran produktivitas komoditi pertanian sangat menarik untuk dikaji.
2.5 Pembagunan Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan a. Industri Definisi dan pengertian industry Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. b. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku 1. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. 2. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. -
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
c. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal 1. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya 2. Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya. d. Jenis-jenis
/
macam
industri
berdasarkan
klasifikasi
atau
penjenisannya = berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 = 1. Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb 2. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll 3. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll 4. Aneka industry misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain. e. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja 1. Industri rumah tangga Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3. Industri sedang atau industri menengah Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih. f. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi 1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. 2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien. 3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. g. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan 1. Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. 2. Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.6 Kearifan Pola Pertanian Dalam Memelihara Lingkungan Kearifan Lokal atau dapat juga disebut kearifan tradisional merupakan pengetahuan yang secara turun temurun dimiliki olah para petani dalam mengolah lingkungan hidupnya, yaitu pengetahuan yang melahirkan perilaku sebagai hasil dari adaptasi mereka terhadap lingkungannya yang mempunyai implikasi positif terhadap kelestrian lingkungan hidup (Lamech AP. et. al, 1996). Sedangkan Lingkungan itu sendiri dalam UU Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 1, menjelaskan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kearifan Lokal sangat erat hubungannya dengan kelestarian lingkungan. Hal ini dikarenakan pentingnya memelihara lingkungan hidup bukanlah suatu hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sebelum UU tersebut diterbitkan, nenek moyang kita telah memiliki kearifan lokal dalam pemeliharaan lingkungan hidup. Pemeliharaan lingkungan tersebut dilakukan dengan cara berpikir dan tradisi yang berlangsung pada zamannya, sehingga mampu menciptakan cara-cara dan media untuk melestarikan keseimbangan lingkungan (Lamech AP. et. al, 1996). Pengetahuan yang diturunkan oleh nenek moyang kita ini, sesungguhnya terbukti menguntungkan. Terlihat dari kelestarian lingkungan hidup dengan pemeliharaan tradisional, sehingga dalam penggunaan sumber daya lingkungan tanpa menyebabkan kerusakan yang berarti dalam jangka waktu yang lama. Namun dengan meningkatnya penduduk dan banyaknya teknologi yang masuk, menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan dan ketidakseimbangan lingkungan akibat dari penggunaan teknologi yang kurang memperthitungkan aspek ramah lingkung. Kearifan lokal memilki cara-cara yang baik untuk menjaga kelesatrian lingkungan hidup, diantaranya dalam pengolahan lingkungan tidak menggunakan pertanian konvensional yang cenderung merusak lingkungan seperti penggunaan pestisida, pupuk
anorganik, dll. Kearifan lokal yang ada di suatu masyarakat pasti bermanfaat bagi mereka, sebab kearifan lokal yang dibuat oleh suatu masyarakat bermanfaat bagi mereka sendiri dalam pengelolaan lahan pertanian ataupun sebagai alat kontrol sosial tertentu. Kearifan lokal di suatu masyarakat biasanya dijaga oleh seorang tetua adat atau tokoh masyarakat. Cara menjaga kearifan lokal itu sendiri bisa dengan diajarkan kepada generasi muda yang ada. Cara mengajarkannya bisa secara terprogram atau tertulis dan juga kegiatan insidental dalam suatu masyarakat. Dengan cara menjaga dan meregenerasikan kearifan lokal yang ada di masyarakat setempat diharapkan kearifan ini tidak akan pudar atau hilang, tetapi terus hidup di tengah masyarakat dan terus digunakan untuk sebuah lingkungan hidup yang seimbang . A. Contoh Kearifan Lokal Desa Gunung Malang Khususnya Kampung Cimanggu Cimanggu merupakan salah satu kampung yang terdapat di Desa Gunung Malang.
Kampung tersebut memiliki kearifan lokal yang
digunakan untuk memelihara lingkungan hidup dan peningkatan produksi hasil pertanian. Kearifan lokal atau dapat juga disebut kearifan tradisional merupakan pengetahuan yang secara turun temurun dimiliki olah para petani dalam mengolah lingkungan hidupnya, yaitu pengetahuan yang melahirkan perilaku sebagai hasil dari adaptasi mereka terhadap lingkungannya yang mempunyai implikasi positif terhadap kelestrian lingkungan hidup (Lamech, et al, 1996). Kearifan lokal yang ada di Desa Cimanggu berupa sistem penanggalan dalam pertanian, misalnya penanggalan musim tanam. Sistem penanggalan
ini
adalah
sistem
penanggalan
sunda
yang dalam
penentuannya dilihat dari perkiraan posisi bulan. Misalnya masa tanam dilakukan pada saat sebelum bulan ramadhan dan dihitung dari satu muharam. Dahulu sekitar tahun 60-an, Penduduk Desa Gunung Malang memegang sebuah budaya tersendiri dalam mengolah lahan pertanian mereka. Mereka tidak mengenal perhitungan bulan konvensional , tetapi
hanya mengenal perhitungan bulan-bulan Islam, dan menyakini bahwa hanya terdapat 30 hari dalam satu bulan. Dalam menentukan penanggalan waktu tanam umumnya petani menggunakan bulan sebagai petunjuk, ketika bulan terlihat terang berarti menunjukkan tanggal muda (1-10), tanggal satu ditetapkan ketika bulan tepat di atas kepala dan ketika bulan gelap berarti menunjukkan bulan tua (17-30). Petani di Desa Gunung Malang memiliki semacam “ilmu batin” yang bisa menunjukkan kapan seharusnya menanam, dan kapan seharusnya tidak menanam. Ketika pada waktunya tidak boleh menanam, berarti seluruh petani harus serentak tidak boleh menanam, jika ada yang menanam umumnya terjadi “malapetaka” tertentu seperti lahan pertaniannya terkena hama, atau tidak tumbuh dengan subur. Selain itu pada saat panen, para petani biasanya membuat acara rujakan dan juga beberapa makanan tambahan seperti ayam dan telur. Ritual ini biasanya dilakukan di pusat air yang sudah dibubuhi dengan doa-doa dengan tujuan mendapat berkah dari Sang Khaliq. Namun kebiasaan ini telah pudar, hanya orang-orang tertentu yang melaksanakan yaitu orang-orang tua. Bahkan ritual ini menimbulkan pro dan kontra karena sistem tersebut tidak dapat diterima secara logis oleh masyarakat angkatan muda. Tradisi yang juga biasa dilaksanakan oleh masyarakat Cimanggu adalah ketika maulid nabi, dedaunan diikatkan ke pohon. Tradisi ini dipercaya dapat menjaga pohon dari serangan hama dan pohon cepat berbuah. Selain contoh kearifan lokal yang ada diatas, di Desa Gunung Malang juga terdapat kearifan lokal dalam pemeliharaan lingkungan hidup. Lingkungan hidup itu sendiri adalah apa saja yang mempunyai kaitan dengan kehidupan pada umumnya dan kehidupan manusia (Sastrosupeno, 1984). Salah satu contoh pemeliharaan lingkungan hidup yang ada di Desa Cimanggu adalah gotong royong. Misalnya pada saat hari-hari besar seperti pada perayaan 17 Agustus masyarakat Cimanggu
ppmelakukan gotong royong. Namun sekarang gotong royong tersebut sudah tidak lagi dilaksanakan, karena tidak lagi diagendakan oleh kepala desa setempat. Sehingga sekarang pemeliharaan lingkungan hidup dengan gotong royong tidak lagi dilaksanakan. Akibat dari pemeliharaan lingkungan hidup yang tidak lagi dilaksanakan, keadaan kampung tersebut kurang terurus kebersihannya. Meskipun begitu, masyarakat kampung tersebut membuat inisiatif sendiri dengan membuat lubang di pekarangan rumah sebagai tempat pembuangan sampah, kemudian di bakar.