Makanan Khas.docx

  • Uploaded by: Anthy Modjo
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makanan Khas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,020
  • Pages: 22
SATE

Bagi masyarakat Indonesia, sate bukalah masakan yang asing di telinga. Umumnya, sate terbuat dari potongan daging ayam, sapi, kambing, dan kelinci. Menu makanan yang satu ini diperkirakan muncul dari para pedagang jalanan di sekitar Pulau Jawa pada abad ke-19. Faktanya, sate mulai populer bersamaan dengan kedatangan para pedagang Arab, Gujarat India, dan para pedagang Muslim di Pulau Jawa lainnya. Terdapat satu teori lain yang menyebutkan bahwa sate berasal dari 三疊肉 (Minnan-Tionghoa sa tae bak), yang berarti tiga potong daging. Meskipun demikian, teori ini dianggap lemah karena Sate yang ada di Indonesia terbuat dari empat potongan daging, dan angka 4 bukanlah angka keberuntungan dalam adat Tionghoa. Cita rasa istimewa yang datang dari sate dikarenakan bahan utama dan sambal variasinya. Saus sambal kacang menjadi salah satu sambal pelengkap yang kerap kali dipilih oleh para pedagang. Meski demikian, beberapa daerah di Indonesia memiliki sambal khas sebagai pelengkap sate.

Di Tanah Air terdapat tiga menu sate yang cukup terkenal, yaitu Sate Madura, Sate Padang, dan Sate lilit. Ketiga jenis sate tersebut memiliki keunikannya masing-masing, yaitu: 

Sate Madura. Berasal dari Jawa Timur, sate ini terbuat dari daging ayam atau kambing dengan bumbu kacang yang manis. Biasanya Sate ayam Madura dihidangkan bersama dengan dengan bumbu kacang. Sementara sate kambing dihidangkan dengan kecap manis ditambah irisan bawang merah, tomat, dan cabe rawit.



Sate Padang. Berasal dari Padang, Sumatera Barat. Sate ini terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang direbus dengan bumbu lalu dipanggang. Ciri utama dari sate Padang adalah dari saus kuah

kuning/oranye kental. Sate ini biasa dimakan dengan tambahan ketupat dan keripik singkong balado pedas. 

Sate lilit. Pulau Bali punya sate unik bernama Sate lilit yang berbahan dasar daging cincang, bisa daging sapi, ayam, ikan, babi, atau kura-kura. Sate lilit terbuat dari daging cincang yang dicampur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Kemudian dibungkus melilit dengan tusukan bambu pipih, batang tebu, atau batang serai, lalu dipanggang di atas bara arang. Rasanya berbeda dengan sate daging biasa namun tetap lezat. Ingin mencoba memasak sate ayam tradisional?

Bahan-bahan: 

tusukan sate



500 gram daging ayam potong dadu



4 sdm kecap manis



2 sdm margarin



Bumbu yang dihaluskan:



4 buah cabe merah



5 butir bawang merah



3 siung bawang putih



2 butir kemiri



Bumbu Kacang:



50 gram kacang tanah goreng kemudian haluskan



50 gram kecap manis



200 ml air



1 sdm gula merah diiris tipis



2 buah jeruk limau



garam secukupnya



minyak goreng secukupnya Cara membuat:



Proses pembuatan bumbu kacang :



Panaskan sedikit minyak goreng, masukan bumbu yang telah Anda haluskan lalu tumis hingga harum.



Masukkan kacang yang telah dihaluskan, tambahkan air, kecap, gula merah serta garam secukupnya. Masak hingga bumbu kacang matang dan terlihat berminyak.



Angkat, lalu tuang ke dalam wadah.



Cara membuat Sate Ayam:



Tusuk beberapa potongan ayam pada tusukan sate, sisihkan.



Campurkan kecap manis dan margarin pada wadah piring, aduk hingga margarin hancur dan tercampur dengan kecap secara merata.



Oleskan ayam dengan campuran kecap dan margarin tadi, baluri hingga ayam terlumuri sempurna.



Panggang di atas pemanggang sambil dibalik agar tidak gosong, angkat jika sudah dianggap terpanggang sempurna.



Sajikan sate ayam dengan bumbu kacang yang sudah diberi perasan air jeruk limau sesuai selera.



Sate ayam tradisional siap untuk dihidangkan.

SOTO KUDUS

Suka dengan makanan berkuah yang segar? Yuk, cicipi kuliner khas Indonesia yang bernama soto Kudus. Soto yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah ini merupakan soto dengan suwiran daging ayam atau kerbau. Pilihan daging kerbau digunakan karena masyarakat Kudus sangat menghormati kepercayaan umat Hindu yang menyucikan sapi.

Umumnya, soto kudus disajikan bersama dengan suwiran daging ayam atau kerbau. Biasanya ditemani dengan bahan pelengkap, seperti kuah yang dilengkapi dengan tauge dan irisan seledri yang dimasukkan ke dalam mangkuk kecil. Aroma kuahnya yang berbeda dari soto Betawi maupun soto Bogor datang dari jintan, bumbu halus penyedap yang ditambahkan untuk menggugah selera. Jika kamu sedang berada di Kota Kudus, tak ada salahnya apabila kamu mencicipi kuliner khas sotonya. Dengan merogoh kocek Rp 8.000-Rp 25.000 kamu sudah bisa menikmati semangkok soto yang menyegarkan. Tak ingin jauh-jauh datang ke Kudus, kamu bisa membuat soto Kudus sendiri di rumah.

Bahan-bahan: 

1 ekor ayam kampung



4 buah telur rebus (masing-masing potong menjadi 2 bagian)



150 gram taoge siram dengan air panas, tiriskan



5 batang seledri potong-potong tipis



2 batang serai, memarkan



2 buah jeruk nipis, ambil airnya



2 sendok makan garam



1 sendok teh gula pasir



2 liter air



Kecap manis secukupnya



Bumbu yang dihaluskan:



6 siung bawang putih



5 siung bawang merah



1 sendok makan merica



½ sendok teh jinten



6 butir kemiri



3 cm jahe

Langkah-langkah: 

Panaskan air, lalu rebus ayam hingga kaldu harum dan ayam empuk.



Siapkan wajan, panaskan minyak dan tumis bumbu-bumbu yang telah dihaluskan hingga tercium aroma harum.Masukan bumbu yang telah ditumis ke dalam air kaldu,tambahkan garam dan gula.



Teruskan memask hingga bumbu meresap ke dalam ayam, kemudian angkat daging ayam, tiriskan dan suir-suir menjadi kecil-kecil.



Siapkan mangkuk masukan taoge, telur, irisan daun seledri, suwiran ayam, sedikit kecap manis kemudian tuang kuah soto ketika masih panas. Soto kudus siap dihidangkan.

GADO-GADO

Gado-gado, menu makanan Indonesia ini sangat terkenal dari Sabang hingga Merauke. Salah satu kejuaraan memasak internasional Napoli tahun 2010 menobatkan gado-gado sebagai masakan yang menampilkan sajian estetika. Nama gado-gado tak tercantum di kamus Bahasa Indonesia mau pun Betawi. Namun nama ini melahirkan banyak istilah, salah satunya yang memiliki arti "campur aduk". Gado-gado biasa disajikan bersama potongan lontong atau nasi. Tampilannya sepintas memang mirip Lotek Jawa Tengah dan Pecel Jawa Timur namun terdapat perbedaan signifikan. Gadogado tak menggunakan kencur dalam bumbu kacangnya dan menggunakan sayuran, telur, tahu, tempe, lontong, dan toping lain. Selain nikmat dipandang, rasanya juga tak kalah enak kok! Sayuran yang disiram bumbu kacang dan ditaburi bawang goreng, serta emping adalah paduan yang sangat sempurna. Kandungan gizi gado-gado terbilang lengkap, mulai dari vitamin, mineral, hingga protein. Sayuran hijau yang berserat di dalamnya bermanfaat untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti jantung, batu empedu, hingga kanker.

Bahan-bahan: 

50 gram tauge rebus tanpa akar



150 gram sayur kangkung potong rebus



150 gram daun bayam rebus



200 gram sayur pare rebus tanpa biji



1 buah tahu goreng (8X8 cm)



1 potong tempe goreng (8X8 cm)



1-2 sendok makan bawang goreng



3 butir telur rebus, kupas kulitnya



emping dan kerupuk goreng



Saus untuk gado-gado:



200 cc air matang.



200 gram kacang tanah, yang Anda goreng sebelumnya



2 buah cabai merah



5 buah cabai rawit



1 sendok teh garam



½ sendok teh terasi



1 sendok makan gula merah

Langkah-langkah: 

Buat saus kacangnya terlebih dahulu dengan mengupas kulit kacang dan sangrai, kemudian haluskan.



Rebus bersama santan, cabai merah dan juga cabai rawit yang telah digoreng bersama dengan terasi, gula merah dan garam.



Campur semua bahan sebagai sambal sausnya dan kemudian masak sampai mendidih, angkat dan sisihkan.



Rebus bahan-bahan sayuran seperti kangkung, pare, bayam dan taogenya kemudian telurnya juga Anda rebus secara terpisah.



Goreng tahu dan juga tempenya.



Hidangkan secara rapi di atas piring, sayur dan tambahkan ke atasnya berupa potongan telur.



Taburi bawang goreng bersama remasan kerupuk dan emping di atasnya kemudian siram dengan sambal saus kacang.



Gado-gado siap dinikmati.

ASINAN BOGOR

Asinan Bogor, makanan yang tebuat dari aneka sayur dan buah segar yang diambah tempe dan tahu gireng, kerupuk, dan kacang goreng ini tak pernah sepi penggemar. Asinan tersebut dibuat dengan cara pengasinan buah dan sayur dengan garam atau pengasaman menggunakan cuka dan cabai rawit. Mengacu dari cara pembuatannya, asinan Bogor menggunakan proses pengawetan sayur dan buah menggunakan cara alami.

Hidangan khas Bogor yang satu ini mengandung zat anti mikroba dan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk menangkal kanker dan hipertensi. Selain itu, asinan bogor mampu membantu pencegahan osteoporosis dan menjadikan wajahmu lebih awet muda. asinan Bogor memiliki tiga varian, yaitu asinan buah, sayur, dan campuran. Ketiganya memiliki rasa campuran yang, pedas, asam, dan manis.

Biasa dijajakan oleh pedagang kaki lima, asinan Bogor sangat cocok dinikmati di siang hari. Meskipun demikian makanan ini bisa disajikan hangat atau dingin. Untuk varian yang dingin, kamu akan menikmatinya dengan campuran es yang akan menambah kesegaran kuah asinannya. Kuah memegang peranan penting dalam rasa asinan. Kombinasi rasa yang sempurna antara manis, asam, dan pedas disatukan dengan buah segar.

Berikut ini merupakan resep Asinan Bogor yang bisa kamu coba, selain mudah kamu bisa memanfaatkan buah-buahan yang kamu miliki di lemari pendingin.

Bahan-bahan: 

Bahan asinan:



buah kedondong secukupnya, dipotong-potong memanjang



salak, buang bijinya, dipotong-potong



1 buah nanas ukuran kecil, atau ½ buah ukuran sedang, potong-potong



1 buah bengkuang secukupnya , diiris-iris



1 buah mangga mengkal, dipotong-potong, mangga Indramayu lebih cocok.



pepaya mengkal secukupnya, dipotong-potong



jambu air merah secukupnya, dipotong-potong



1 buah ubi kuning, potong tipis



buah lainnya sesuai selera



Bahan kuah asinan:



1 liter air



3 buah cabai merah



5 buah cabai merah besar, dibuang biji



2 buah cabai rawit merah



1 sendok teh ebi



5 sendok makan gula pasir



1 sendok makan garam



1 sendok makan cuka masak

Langkah-langkah: 

Haluskan cabai merah, cabai besar, cabai rawit, garam, gula, ebi. Jangan terlalu halus, karena ulekan yang kasar adalah salah satu ciri khas asinan bogor.



Panaskan air, masukkan bumbu halus tersebut di atas, masak hingga mendidih, tambahkan cuka. Matikan api.



Masukkan buah-buahan ke dalam air bumbu, diamkan sampai uap panas hilang.



Masukkan lemari es kurang lebih 2-3 jam, sampai bumbu meresap ke buah-buahan.



Setelah kira-kira 2-3 jam dan rasa telah meresap maka asinan buah khas Bogor bisa Anda sajikan.

KERAK TELUR

Ibu kota punya kerak telor khas Betawi sebagai makanan tradisionalnya. Berbahan dasar telur bebek atau ayam, yang dicampur dengan beras ketan, serundeng, udang, bawang goreng, dan bumbu lain. Kerak telor memiliki rasa gurih dan manis yang menggoyang lidahmu. Harganya pun sangat terjangkau, dipatok dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Kerak telor sangat mudah ditemui di berbagai food court atau stand makanan di obyek wisata maupun event-event besar, seperti Pekan Raya Jakarta dan Jakarta Fair.

Kerak telor mulai diperkenalkan tahun 1970 saat Jakarta masih bernama Batavia. Dijajakan oleh penduduk Betawi di kawasan Monas saat itu, kerak telor menjadi daya tarik setiap orang yang ke sana. Pembuatan kerak telor sebenarnya tak sulit, kamu bisa mencobanya sendiri di rumah.

Bahan-bahan: 

Beras ketan putih berkualitas, 100 gram



250 ml air



100 gram kelapa parut yang disangrai atau serundeng.



15 gram ebi atau udang kecil yang direbus, disangrai, kemudian dihaluskan



5 butir telur bebek atau telur ayam



30 gram bawang merah goreng kering



1 sdm minyak goreng



bawang merah goreng kering sebagai taburan



garam secukupnya



gula pasir secukupnya



Bumbu yang dihaluskan:



4 buah cabai merah keriting



½ sdt merica butir



3 cm kencur



1 cm jahe

Langkah-langkah: 

Beras ketan dibersihkan dengan cara merendamnya selama 12 jam atau satu malam. Jangan buang air rendamannya.



Cuci kembali beras ketannya sebelum ditiriskan.



Panaskan penggorengan.



Kemudian tuangkan minyak dan masukan bumbu yang dihaluskan, tumis hingga baunya harum, sisihkan.



Siapkan wajan cekung dan panaskan, ambil satu setengaj sendok makan beras ketan dan bubuhkan pada wajan yang telah panas tersebut.



Siramkan air rendaman beras pada beras tersebut, kurang lebih 3 sendok makan. Biarkan beras hingga setengah kering.



Siapkan wadah. Ambil 1 butir telur, kemudian kocok.



Tambahkan pada telur tersebut bumbu yang telah ditumis tadi, ebi, dan bawang goreng masingmasing ½ sendok teh. Beri juga garam dan gula pasir, masing-



masing 1/8 sendok teh. Anda bisa memperkirakannya sesuai dengan selera.



Setelah tercampur rata adonan telur dan bumbu tersebut, siramkan pada wajan yang digunakan untuk mengeringkan beras ketan tadi. Ratakan adonan jangan sampai terlalu tebal.



Tutup wajan tersebut agar panasnya merata dan kerak telor Anda matang.



Setelah matang, balik wajan hingga kerak telor tersebut menghadap ke bagian bara api. Lakukan hal ini hingga adonan matang sempurna.



Angkat dan gunakan sodet atau spatula untuk mengeluarkan kerak telor yang sudah jadi tersebut dari wajannya.



Taburkan kelapa sangrai dan bawang goreng di atasnya.

RUJAK BUAH

Menu tradisional berbahan dasar buah-buahan berikut datang dari Pulau Jawa. Aneka menu rujak tersedia disini, mulai dari Rujak Cemplung, Rujak Letok, Rucak Kecut, hingga Rujak Dulit. Meskipun bukan termasuk makanan pengenyang perut, rujak-rujak ini wajib kamu cicipi.

Penamaan masing-masing rujak akan membedakan adalah cara mengiris buahnya. Rujak dulit artinya 'dicolek' sehingga buahnya sangat cocok dipotong miring. Rujak Kecut atau asam memiliki rasa yang asam namun segar. Rujak Cemplung artinya 'dimasukkan' sehingga buah dengan potongan dadu sangat pas apabila langsung dimasukkan ke dalam bumbu.

Selain aneka rujak di atas, ternyata masih ada lagi rujak yang lainnya. Rujak Kuah Pindang, rujak berisi potongan buah segar yang disajikan bersama dengan kuah encer yang terbuat dari bahan ikan, garam, terasi, dan cabai. Selanjutnya adalah Rujak Bebeg. Rujak ini dibuat dengan cara dilumatkan atau semua bahan ditumbuk bersama dengan bumbunya. Dan yang terakhir adalah Rujak Gobet. Rujak ini berbahan dasar buah mangga, timun, dan kedondong serut yang dicampur dengan gula aren dan asam jawa.

Bahan-bahan: 

Buah-buahan segar yang dipotong:



1 buah mangga muda



3 buah kedondong



2 buah bengkoang



¼ buah pepaya



1 buah nanas



10 buah jambu air merah



2 buah mentimun



Bahan sambal kacang:



200 gr kacang tanah goreng



garam secukupnya



150 gr nanas, dipotong



1 ½ sdt asam jawa bersama 3 sdm air



150 gr gula merah



1 sdt terasi bakar atau goreng



5 buah cabai rawit merah, atau sesuai selera juga boleh

Langkah-langkah: 

Haluskan cabai merah, garam, terasi, air asam jawa, dan gula merah sampai benar-benar lembut



Tambahkan kacang, ulek dan haluskan lagi sampai rata.



Setelahnya tambahkan nanas dan ulek pelan sampai rata, nanas tak boleh terlalu hancur



Sajikan potongan dari buah-buahan menggunakan siraman sambal kacang, yang sudah dihaluskan, boleh memakai wadah terpisah juga.

RENDANG

Dinobatkan sebagai makanan paling lezat di seluruh dunia, rendang Padang ternyata masuk dalam makanan yang sulit dibuat. Kaya akan rempah membuatnya sangat nikmat dan menggiurkan. Selain sulit, waktu yang diperlukan untuk memasaknya juga cukup lama. Aneka campuran, seperti santan, rempah-rempah lain yang telah dihaluskan seperti cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, dan bawang merah tak boleh sampai salah takaran.

Sebenarnya rendang merupakan teknik memasak dan mengawetkan daging dengan merendamnya ke dalam santan yang disertai rempah-rempah. Diperkirakan sudah berusia ratusan tahun, masakan asli Minangkabau ini punya arti yang sangat mendalam bagi masyarakatnya. Menu makanan ini selalu disajikan saat upacara adat Bajamba Gadang atau pesta makan besar bersama

dalam

rangka

pengukuhan

dan

pengakuan

seorang datuk

di

daerahnya.

Berdasarkan budaya dan pandangan filsuf, rendang dipandang sebagai tiga komposisi paten dalam suatu pemerintahan yang dianggap terhormat. Daging sapi sebagai bahan utama melambangkan kepala adat atau ketua suku (niniak mamak) dan ibu (bundo kanduang) yang memberi kemakmuran.

Kelapa atau karambia melambangkan kaum cerdas, cerdik, serta pandai atau intelek. Dan yang

terakhir adalah cabai atau labo melambangkan alim ulama yang tegas untuk mengajak masyarakat pada agama atau syarak.

Bahan-bahan: 

Bahan utama:



2 kg daging sapi bersih



1 liter santan kental



1 liter santan yang dicampur air



Bumbu:



3 helai daun kunyit segar kemudian diikat menjadi satu dalam bentuk simpul



4 helai daun jeruk purut sebagai sebagai peluntur bau amis daging



3 batang sereh yang telah dimemarkan



1 ruas asam asam gelugur atau kandis



Bahan-bahan yang dihaluskan:



3 cm laos atau lengkuas



3 cm kunyit yang dibakar dan dibersihkan kulitnya



2 cm jahe yang dibakar dan dibersihkan kulitnya



150 gram cabe merah besar (lombok) atau sesuai selera



150 gram cabe merah keriting atau sesuai selera



15 siung bawang merah



6 siung bawang putih



5 butir kemiri



1/2 sendok makan ketumbar



1 sendok teh jinten yang masak tanpa minyak (sangrai)



1 sendok teh bubuk pala



2 sendok teh garam

Langkah-langkah: 

Masukan secara perlahan santan cair ke dalam wajan dan campurkan bersama daun kunyit, asam, serai dan semua bumbu yang telah dihaluskan.



Kemudian ratakan secara perlahan-lahan dengan cara diaduk-aduk.



Masak santan tersebut dengan api sedang sambil terus diaduk agar santan tidak sampai menempel pada bagian pinggir wajan (tidak pecah).



Aduk adonan tersebut hingga merata selama kurang lebih 30 menit kemudian masukkan potongan daging sapi yang telah dibersihkan secara perlahan dan merata.



Terus aduk daging sapi tersebut dengan api sedang hingga santan mengeluarkan minyak dan daging sapinya matang luar dan dalam.



Angkat lalu sajikan dengan menggunakan piring berukuran besar.

Tips: 

Gunakanlah santan murni hasil dari kelapa yang diperas, bukan dari santan instan karena santan sangat berpengaruh terhadap hasil masakan.



Minyak hasil dari santan murni yang mengering akan mempengaruhi rasa gurih serta kenikmatan khas rendang.



Selalu menggunakan daging yang fresh.



Jangan memotongnya searah dengan urat daging karena daging akan sulit empuk. Potong daging dengan bentuk persegi yang melintang atau bersebrangan dengan arah urat.



Agar daging tidak rentan hancur, Anda bisa mengangkat daging setelah matang dan memisahkan dengan bumbunya.



Setelah bumbunya terasa telah agak mengering, maka Anda bisa mencampurnya kembali.

NASI GORENG

Bagi orang Indonesia, nasi goreng adalah menu makanan yang sangat ikonik. Ajang “World Expo Shanghai China 2010” menobatkannya menjadi suguhan menarik yang semakin dikenal di mata dunia. Nasi goreng sendiri sudah lahir sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Berasal dari kebiasaan masyarakat Tionghoa yang tak menyukai makanan dingin, nasi goreng kini mulai mendunia. Banyaknya masyarakat Tionghoa yang merantau ke daerah lain, membuat menu nasi goreng yang dibuat oleh mereka menggunakan bumbu dan variasi bahan makanan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Di Indonesia terdapat beberapa jenis nasi goreng yang kini jumlahnya terus bertambah. Meskipun variasi dan bumbunya yang terus dikreasikan, menu tersebut tetaplah menggunakan nasi sebagai bahan utamanya. Nah, berikut ini merupakan resep nasi goreng Jawa yang dapat kamu buat di rumah.

Bahan-bahan: 

500 gram nasi putih pulen



2 buah paha ayam



bawang merah goreng



margarin untuk menumis bumbu atau minyak goreng



2 buah daun bawang



2 butir telur ayam



kecap manis secukupnya



Bahan-bahan yang dihaluskan:



bawang merah 7 siung



bawang putih 3 siung



cabai merah 5 buah



cabe merah 7 buah



buah kemiri tiga buah di sangrai



setengah sendok teh merica



setengah sendok makan ebi disangrai



Menu Pelengkap:



2 buah tomat



3 lembar daun kol dan 3 buah mentimun untuk lalapan



5 tusuk sate ayam dan sate usus



kerupuk udang secukupnya

Langkah-langkah: 

Siapkan daging ayam atau paha ayam cuci sampai bersih kemudian goreng setengah matang lalu tiriskan.



Siapkan semua bahan bumbu, kemudian haluskan memakai cobek agar terasa lebih sedap.



Siapkan minyak goreng atau margarin lalu panaskan.



Masukkan telur dan masak secara orak-arik agar tidak menggumpal di satu bagian saja.



Tumis bumbu yang sudah kita haluskan tadi.



Gunakan api yang kecil sampai mengeluarkan bau yang harum.



Siapkan daun bawang kemudian potong secara kasar.



Siapkan nasi putih di atas piring.



Jika bumbu sudah mengeluarkan bau yang harum masukkan nasi putih ke dalam wajan adukaduk agar bumbu merata.



Tambahkan kecap manis penyedap rasa dan merica agar rasanya lebih sedap.



Aduk sampai matang dan sajikan.

PEMPEK

Pempek, makanan khas Palembang yang satu ini berbahan dasar ikan. Diolah bersama dengan tepung, rasa makanan ini cenderung gurih pada pempeknya dan asam manis pada sausnya. Kuah encer yang digunakan sebagai saus pempek adalah perpaduan antara gula dan saus cuka.

Awalnya pempek dikenal dengan nama 'kalesan', alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan. Alat ini berbentuk cembung dengan tambahan kuping di sisi yang berhadapan. Pembuatannya yang mengunakan teknik ditekan tekan atau di-'keles' membuat pempek dikenal dengan nama lain yakni "kalesan". Bahan dasar ikan yang digunakan oleh pempek dahulu adalah ikan belida. Seiring berjalannya waktu, ikan tersebut menjadi langka dan dihargai sangat mahal. Hal ini membuat masyarakat beralih menggunakan ikan yang lebih murah dan mudah diperoleh. Pempek memiliki banyak jenis dengan rasa yang berbeda, antara lain: Pempek Lenjer, Pempek Keriting, Pempek Tahu, Pempek Kapal Selam, Pempek Pistel, Pempek Adaan, Pempek Kulit, Pempek Telor (Telok), Pempek Panggang (tunu), dan Pempek Lenggang. Jenis pempek yang paling terkenal adalah Kapal Selam yang terbuat dari telur ayam yang dibungkus dengan adonan Pempek dan digoreng dalam minyak panas. Pempek lainnya adalah Pistel yang berisi irisan pepaya muda rebus yang dibumbui. Tak perlu jauh-jauh ke Palembang, kamu bisa menikmatinya sendiri di rumah.

Bahan-bahan: 

600 gr ikan tenggiri



300 gr sagu putih



3/4 gelas air



garam secukupnya

Langkah-langkah: 

Bersihkan sisik ikan dan keluarkan isi perutnya.



Belah menjadi 2 bagian dan bersihkan juga tulang tengahnya



Bersihkan juga tulang ikan yang kecil kecil sambil dikikis dengan garpu



Setelah kulit ikan bersih, haluskan daging ikan,



Campurkan air, garam, dan daging halus hingga rata



Masukkan tepung sagu dan campurkan secukupnya. Ketika mengaduk tepung sagu, masukkan sedikit demi sedikit dan secukupnya karena jika kebanyakan pempek yang dihasilkan akan melar dan keras.



Bentuk adonan seperti bola kemudian kukus dalam jumlah air yang banyak



Setelah itu goreng hingga berwarna kecokelatan.



Dalam penyajian dapat Anda tambahkan cuka dan mie soun atau mie kuning

NASI GUDEG

Belum lengkap namanya, jika datang ke Yogyakarta tanpa mencicipi gudeg. Menu makanan berbahan dasar nangka muda ini memiliki aroma yang harum dan rasa yang nikmat ketika disantap. Gudeg Jogja biasanya menggunakan kuali sebagai media masaknya.

Sejarah Gudeg Jogja hadir besamaan dengan munculnya Kerajaan Mataram Islam di Alas Mentaok Kota Gede pada tahun 1500. Di abad ke-19, makanan ini belum banyak dijual karena proses memasaknya yang lama. Tahun 1940-an Gudeg mulai populer, terutama saat Presiden Soekarno membangun Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Beberapa jenis Gudeg yang bisa kamu temui, antara lain: gudeg kering, basah, khas Yogyakarta, khas Solo, dan khas Jawa Timur. Untuk gudeg kering, santan yang digunakan lebih sedikit, sedangkan gudeg basah sebaliknya. Gudeg Yogyakarta memiliki rasa lebih manis, lebih kering, dan berwarna lebih merah. Gudeg Solo atau Surakarta lebih berair dam pekat dengan jumlah santan dan warna lebih putih dan cerah. Gudeg Jawa Timur memiliki rasa lebih pedas dan panas dibandingkan gudeg-gudeg lainnya.

Bahan-bahan: 

1 kg nangka muda namun jangan gunakan yang masih sangat muda, nangka dipotong-potong



12 butir telur rebus (kupas kulit cangkangnya agar lebih meresap bumbunya)



1000 ml air kelapa



sdt cuka



10 lembar daun salam



8 iris lengkuas dengan ukuran 8cm yang diiris melintang



200 gram gula merah, iris/sisir halus



2000 ml santan kelapa, bikin hasil dari parutan 1 butir kelapa



Bumbu-bumbu yang dihaluskan :



15 siung bawang merah



10 siung bawang putih



4 ½ sendok teh ketumbar



Garam secukupnya

Langkah-langkah: 

Siapkan panci dengan alas yang tebal, letakkan daun salam di dasar panci sebagai alas, lalu di atasnya letakkan irisan lengkuas atau laos.



Masukkanlah kedalam panci dengan urutan potong-potongan nangka muda, telur yang sudah direbus, serta gula merah.



Campurkanlah bumbu-bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya dengan 500 ml air kelapa atau cuka, aduk-aduk hingga rata dan larut lalu tuangkan ke dalam panci.



Tambahkan secukupnya air kelapa setinggi permukaan nangka dan telur hingga terendam.



Tutuplah panci dengan rapat, masaklah semua bahan di dalam panci diatas api sedang dan sangat diharapkan jangan sekali-sekali dibuka tutupnya sebelum 2 jam.



Setelah dimasak selama 2 jam, bukalah tutupnya. Jika airnya sudah berkurang sedikit setelah dimasak, angkatlah terlebih dahulu telurnya dan sisihkan di tempat lain sementara agar tidak hancur.



Masukkanlah santan, aduk-aduklah dengan menggunakan sendok kayu sambil ditekan-tekan untuk menghancurkan potongan-potongan nangka.



Masukkan kembali telur yang tadi sudah dipisahkan sampai sedikit agak terkubur ke dalam nangka.



Masaklah lagi dengan menggunakan api kecil sambil diaduk sesekali sampai benar-benar matang, ini membutuhkan waktu selama kira-kira 3 ½ jam atau saat santan habis terserap dan gudeg udah berwana coklat kemerahan.



Sajikan gudeg Jogja dengan tuangan areh atau kuah opor ayam secukupnya kental di atas gudeg nangka.

Related Documents

Makanan
October 2019 66
Uji Makanan
December 2019 37
Makanan Olahan.docx
June 2020 3
Makanan&minuman.pdf
November 2019 26
Pemesanan Makanan
November 2019 34
Makanan Khas.docx
June 2020 8

More Documents from "Anthy Modjo"