BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengertian intelek adalah kemampuan untuk melakukan abstraksi,serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru. Masyarakat umum mengenal intelektual sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun untuk memecahkan problem yang dihadapi (Azwar, 1996). Gambaran tentang mahasiswa yang berintelektual tinggi adalah lukisan mengenai mahasiswa pintar, selalu naik tingkat, meperoleh nilai baik, atau mahasiswa yang jempolan di kelasnya atau bintang kelas. Bahkan gambaran ini meluas pada citra fisik, yaitu sosok mahasiswa yang wajahnya bersih/berseri, berpakaian rapi, matanya bersinar atau berkacamata. Sebaliknya, mahasiswa yang berintelektual rendah memiliki sosok seseorang yang lambat berfikir, sulit memahami pelajaran prestasi belajar rendah, dan mulutnya lebih banyak menganga disertai tatapan mata kebingungan. B. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan pengertian intelek 2. Menjelaskan hubungan antara intelek dan tingkah laku 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek 4. Menjelaskan Perbedaan Individu Dalam Kemampuan dan Perkembangan Intelek 6. Menjelaskan pengertian Bakat Khusus 7. Menjelaskan Kaitan Antara Bakat dan Prestasi 8. Menjelaskan Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan ImplikasiImplikasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan 9. Menjelaskan Usaha-Usaha Dalam Membantu Mengembangkan IntelekRemaja Dalam Proses Pembelajaran C. Tujuan Penulisan Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu memahami: 1. pengertian intelek 2. hubungan antara intelek dan tingkah laku 3. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek 4. Perbedaan Individu Dalam Kemampuan dan Perkembangan Intelek 5. Usaha-Usaha Dalam Membantu Mengembangkan Intelek Remaja Dalam Proses Pembelajaran
1
6. pengertian Bakat Khusus 7. Kaitan Antara Bakat dan Prestasi 8. Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasi-Implikasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Intelek 1. Pengertian Intelek, dan Intelegensi Menurut English & English dalam bukunya “ A Comperehensive Dictionary of Psycological and Psycoanalitical Terms”, istilah intelek berarti antara lain: Kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir. Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir. Menurut kamus Webster New World Dictionary of The American Language istilah intelek berarti : a. Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan dsb. b. Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence c. Pikiran atau inteligensi Menurut buku Psikologi Remaja (1991) yang dikemukakan oleh Singgih Gunarsa,rumus intelegensi sebagai berikut : a. Intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul. b. Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku. c. Intelegensi meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola baru dan mempergunakannya secara efektif. d. William Stern mengemukakan bahwa intelegensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berfikir. e. Binet berpendapat bahwa intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan, kemempuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir dan tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
3
Intelek merupakan daya upaya atau potensi untuk memahami sesuatu hal yang menggambarkan ekmampuan seseorang dalam berfikir atau bertindak secara abstrak, kesanggupan mental untuk memahami, mengamati, menghubungkan suatu kemampuan secara efektif. Pembahasan tentang intelek tidak akan terlepas dari intelegensi. Intelek anak tidak mudah diukur karena perkembangan kemampuan berfikirnya tidak dapat dilihat. Anak melihat kenyataan berdasarkan informasi yang terbatas. Namun perkembangan intelek atau intelegensi anak dapat diukur melelui tes intelegensi. Melalui tes intelegensi ahli psikolog dapat memahami kemampuan intelek seseorang yang dibawa sejak lahir. Dengan adanya tes intelegensi akan diperoleh angka-angka sehingga dapat ditemukan presentasi individu pada skor IQ tertentu. Namun hasil dari tes intelegensi kurang efektif untuk memprediksi prestasi diluar akademik. Jadi orang yang memiliki kemampuan intelek baik belum tentu memiliki kemampuan prestasi diluar akademik yang baik juga. Begitu juga sebaliknya. Orang yang memiliki kemampuan intelek rendah belum tentu memiliki kemampuan prestasi diluar akademik yang rendah juga. Untuk mengukur kecerdasan atau intelek di perlukan tes IQ. IQ adalah sebuah singkatan yang kepanjangannya adalah Intelegensi Qaution dalam bahasa Indonesia sering disebut angaka kecerdasan seseorang. Kecerdasan yang dimaksud adalah kemampuan manusia secara umum (dalam hal pada umumnya).Hasilnya adalah berupa angka/score. Pengukuran tingkat intelegensi menurut William Stern dapat di nyatakan dengan rumus sebagai berikut : IQ = MA/CA X 100
2. Hubungan Antara Intelek dan Tingkah Laku Kemampuan berfikir abstrak menunjukan perhatian seseorang kepada kejadian dan peristiwa yang tidak konkret. Seperti misalnya pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jau didepannya dan lain-lain. Bagi remaja, corak prilaku pribadinya dihari depan dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda. Kemampuan abstraksi akan berperan dalam perkembangan kepribadiannya. 3. Karakteristik Perkembangan Intelek Remaja Dalam berfikir operasional formal setidak-tidaknya mempunyai dua sifat yang penting yaitu : a. Sifat deduktif hipotesis b. Berfikir operasional juga berfikir kombinatoris
4
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek Menurut Andi Moppiare (1982 : 80) hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek itu antara lain : a. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang dapat berfikir efektif. b. Banyaknya pengalaman dan latihan, latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berfikir proporsional. c. Adanya kebebasan berfikir menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar. Perkembangan intelektual sebenarnya diperngaruhi oleh dua faktor utama, yaitu hereditas dan lingkungan. Pengaruh kedua faktor itu pada kenyataannya tidak terpisah secara sendiri-sendiri melainkan seringkali merupakan resultan dari interaksi keduanya. Pengaruh faktor hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan intelektual itu dapat dijelaskan berikut ini. 1. Faktor Hereditas Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial anak telah membawa kemungkinan apakah akan menjadi kemampuan berfikir setara normal, di atas normal atau di bawah normal. Namun, potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembangan intelektual anak. 2. Faktor Lingkungan Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam memengaruhi perkembangan intelek anak, yaitu keluarga dan sekolah. a. Keluarga Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir. Cara-cara yang digunakan, misalnya memberi kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ideidenya, menghargai ide-ide tersebut, memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat mengembangkan daya
5
kreativitas anak. Memberi kesempatan atau pengalaman tersebut akan menuntut perhatian orangtua. b. Sekolah Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggungjawab untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di tangannya. Beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik. 2) Memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog dengan orang-orang yang ahli dan pengalaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembangan intelektual anak. 3) Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak, baik melalui kegiatan olahraga maupun menyediakan gizi yang cukup, sangat penting bagi perkembangan berpikir peserta didik. 4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui media cetak maupun dengan menyediakan situasi yang memungkinkan para peserta didik berpendapat atau mengemukakan ide-idenya. 5. Perbedaan Individu Dalam Kemampuan dan Perkembangan Intelek Menurut David Wechler intelegensi didefinisikan sebagai “keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif”. Bedasarkan nilai IQ atau kecerdasannya, manusia dapat dikategorikan menjadi 6 kelompok yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dibawah 70, anak mengalami kelainan mental 71-80, anak dibawah normal (bodoh) 86-115, anak yang normal 116-130,anak diatas normal (pandai) 131-145, anak yang superior (cerdas) 145 ke atas anak genius (istimewa)
Menurut piaget, intelegensi mempunyai beberapa syarat : a. Intelegensi adalah interaksi aktif dengan lingkungan. b. Intelegensi meliputi struktur organisasi, perbuatan dan pikiran, dan interaksi yang bersangkutan antara individu dan lingkungannya. c. Struktur tersebut dalam perkembangannyamengalami perbuatan kualitatif.
6
d. Dengan bertambahnya usia, penyesuaian diri lebih mudah karena proses keseimbangan yang bertambah luas. e. Perubahan kualitatif pada intelegensi timbul pada masa yang mengikuti suatu rangkaian tertentu.
6. Usaha-Usaha Dalam Membantu Mengembangkan Intelek Remaja Dalam Proses Pembelajaran Menurut Piaget sebagian anak usia remaja mampu memahami konsepkonsep abstrak dalam batas-batas tertentu. Menurut Brunner siswa pada usia ini belajar menggunakan bentuk-bentuk symbol dengan cara yang semakin canggih. Guru dapat membantu mereka melakukan hal ini dengan selalu menggunakan discovery approda dengan memberi penekanan pada penguasaan konsep-konsep dan abstraksi-abstraksi. B. Bakat Khusus Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama yang lain dalam berbagai hal, antara lain dalam : a. Intelegensi b. Minat c. Kepribadian d. Keadaan Jasmani e. Perilaku Sosial Ada kalanya sesorang lebih cekatan dalam satu bidang dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia mungkin menunjukan keunggulannya dibandingkan dengan orang lain. 1. Pengertian Bakat Khusus Menurut para ahli pengertian bakat yaitu William B.M,ichael Kemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya. Bingham Kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan(respon). Guilford Bakat mencakup tiga demensi psikologis(persetual, psikomotor, dan intelektual). Guilford (Simadi S. 1991 : 169) mengemukakan bahwa bakat itu mencangkup 3 dimensi psikologis yaitu :
7
a.
Dimensi Perseptual Meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan ini meliputi faktorfaktor sebagai berikut : Kepekaan indra Perhatian Orientasi Waktu Luasnya Daerah Persepsi Kecepatan Persepsi, dsb. b. Dimensi Psikomotor Dimensi ini mencangkup enam faktor yaitu sebagai berikut Kekuatan Impuls Kecepatan Gerak Ketelitian Koordinasi Keluwesan c. Dimensi Intelektual Dimensi inilah yang umumnya mendapat sorotan luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas. Dimensi ini meliputi lima faktor yaitu : 1. Faktor Ingatan, yang mencangkup factor ingatan yaitu mengenai : a. Substansi b. Relasi c. Sistem 2. Faktor Pengenalan, mengenai pengenalan terhadap : a. Keseluruhan Informasi b. Golongan c. Hubungan-hubungan d. Bentuk atau struktur e. Kesimpulan 3. Faktor Evaluatif, yang meliputi evaluasi mengenai sebagai berikut : a. Identitas b. Relasi-relasi c. Sistem d. Penting tidaknya problem 4. Faktor-Faktor Berfikir Konuergen, yang meliputi faktor untuk menghasilkan : a. Nama-nama b. Hubungan-hubungan c. Sistem-sistem 8
d. Transformasi e. Implikasi-implikasi yang unik 5. Faktor-Faktor Divergen, yang meliputi faktor : a. Untuk menghasilkan unit-unit b. Untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan c. Untuk menghasilkan system d. Untuk transformasi divergen e. Kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan f. Untuk menyusun bagian-bagian menjadi kerangka Dari ilustrasi diatas menunjukan betapa rumitnya kualitas manusia yang disebut bakat. Bakat dapat diartikan sebagai kemapuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Jadi bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga Talent. Talent adalah sesorang yang mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu, misalnya : a. Bakat menggambar b. Bakat menulis, dsb. 2. Jenis-Jenis Bakat Khusus Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa bakat itu berfungsi, seperti : a. Bakat matematika b. Bakat bahasa c. Bakat olahraga d. Bakat seni e. Bakat music f. Bakat klerikal g. Bakat guru h. Bakat dokter, dsb. Dengan demikian maka macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan, dimana seorang individu hidup dan dibesarkan. Mungkin penanaman itu bersangkutan dengan bidang studi mungkin pula dengan bidang kerja. 3.
Kaitan Antara Bakat dan Prestasi
9
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus Faktor-faktornya adalah sebagai berikut : a. Anak itu sendiri b. Lingkungan anak 5. Perbedaan Individu Dalam Bakat Khusus Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-sama mempunyai bakat melukis tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain, bahkan bahkan saudara sekandung dalam keluarga bisa mempunyai bakat yang berbeda-beda 6. Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasi-Implikasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan Sampai sekarang boleh dikatakan belum ada tes bakat yang cukup luas daerah pemakaiannya ( seperti misalnya tes intelegensi ). Berbagai tes bakat yang lain sudah ada misalnya : a. yang disusun oleh flanagen b. DAT yang disusun oleh Binnet c. M-Test yang disusun oleh Lunning Park, tetapi masih sangat terbatas daerah berlakunya. Hal ini disebabkan tes bakat sangat terkait kepada konteks kebudayaan dimana tes itu disusun sedang macam-macam bakat juga terikat kepada konteks kebudayaan dimana klasifikasi bakat itu dibuat. Yang harus diukur oleh alat identifikasi adalash baik potensi maupun bakat yang sudah terwujud dalam prestasi yang tinggi
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Pengertian intelek adalah kemampuan untuk melakukan abstraksi,serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru. 2. Anak yang berkemampuan intelektuan tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. B. Saran Sebaiknya, untuk mengetahui tingkat perkembangan intelek seseorang harus dilakukan berdasarkan tahap-tahapnya, sesuai dengan perkembangan umur mereka. Walaupun intelegensi tersebut merupakan bawaan sejak lahir atau yang dikenal dengan faktor hereditas, namun faktor lingkungan juga sangat berpengaruh dalam perkembangan intelek seseorang. Untuk itu, agar perkembangan intelek berkembang dengan baik maka harus diperhatikan faktorfaktor tersebut.
11