Makalah_kelompok 12_inovasipendidikan.docx

  • Uploaded by: Nira
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah_kelompok 12_inovasipendidikan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,422
  • Pages: 21
MAKALAH KELOMPOK INOVASI PENDIDIKAN Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Syamsul Aripin, M.A.

Disusun Oleh : Dini Mardina (11170162000005) Nira Nidaul Zannah (11170162000016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/1439H

i

KATA PENGANTAR Segala Puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Inovasi Pendidikan guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan Bapak Dr. Syamsul Aripin, M.A., yang telah membantu dan memberi dukungan kepada kami. Tidak ada yang sempurna di dunia ini melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca. Dan kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Ciputat, Desember 2018

Penyusun

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1.Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1 1.3.Tujuan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3 2.1. Definisi Inovasi Pendidikan ......................................................... 3 2.2. Tujuan Inovasi Pendidikan ........................................................... 4 2.3. Urgensi Inovasi Pendidikan ......................................................... 5 2.4. Manfaat Inovasi Pendidikan ........................................................ 7 2.5. Inovasi dalam Manajemen Pendidikan. ........................................ 9 2.6. Faktor yang Perlu diperhatikan dalam Inovasi Pendidikan. ......... 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13 3.1. kesimpulan ................................................................................... 13 3.2. Saran ............................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14 GLOSARIUM ................................................................................................ 15 INDEKS ......................................................................................................... 16 CV PERSENTATOR .................................................................................... 17 DAFTAR NAMA TUGAS ............................................................................ 18

iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diberikan dua buah model inovasi yang baru yaitu: Pertama "top-down model" yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Kedua "bottom-up model" yaitu model ionovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Disamping kedua model yang umum tersebut di atas, ada hal lain yang muncul tatkala membicarakan inovasi pendidikan yaitu: a) kendala-kendala, termasuk resistensi dari pihak pelaksana inovasi seperti guru, siswa, masyarakat dan sebagainya, b). faktor-faktor seperti guru, siswa, kurikulum, fasilitas dan dana c). lingkup sosial masyarakat. Guru adalah jabatan dan pekerja profesioal, indikator untuk mengukur keprofesionalan adalah jika kelas yang diasuh menjadi “surganya siswa untuk belajar”, atau “kehadiran seorang sebagai guru di kelas selalu dinantikan siswa”. Sudahkah pembelajaran kita mencapai kondisi yang demikian? Selain tugas profesional tersebut guru juga harus berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator dan evaluator. Jika peran ini dijalankan dengan baik dan benar makausaha memberikan pelayanan pembelajaran yang optimal kearah pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dapat dicapai. Perlu diingat bahwa kemampuan menerapkan pendekatan PAKEM tersebut diperlukan model pembelajaran yang inovatif, maka dari itu inovasi pendidikan menjadi salah satu indikator penting yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menjalankan tugasnya.

1

1.2. Rumusan Masalah 1. Apa itu inovasi pendidikan? 2. Apa yang menjadi tujuan inovasi pendidikan? 3. Apa yang menjadi urgensi inovasi pendidikan? 4. Apa manfaat dari inovasi pendidikan? 5. Bagaimana peranan guru dalam inovasi pendidikan? 6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui definisi tentang inovasi pendidikan 2. Mengetahui tujuan dari inovasi pendidikan 3. Mengetahui apa saja yang meenjadi urgensi inovasi pendidikan 4. Mengetahui manfaat dari inovasi pendidikan 5. Mengetahui peranan guru dalam inovasi Pendidikan 6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi Pendidikan

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Inovasi Pendidikan Pendidikan merupakan suatu sistem, maka jika inovasi dikaitkan dengan pendidikan, inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain. Sehingga dapat dikatakan inovasi dalam pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional. Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada dua istilah yaitu invention dan discovery. Invention adalah merupakan penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya merupakan hasil karya manuasia. Sedangkan discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah. Proses dan tahapan perubahan itu ada kaitannya dengan masalah pengembangan (development), penyebaran (diffusion), diseminasi (dissemination), perencanaan (planning), adopsi (adoption), penerapan (implementation) dan evaluasi (evaluation)1. Inovasi pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki aspekaspek pendidikan dalam praktiknya. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Inovasi pendidikan adalah 1

Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. (Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1992), h.77

3

suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Secara

umum

inovasi

pendidikan

dapat

dimaknai

sebagai

pembaharuan dalam bidang pendidikan. Inovasi pendidikan melingkupi segala sesuatu kebaruan yang mampu membawa lembaga pendidikan menjadi lebih bermutu dalam menyelenggarakan proses pendidikan atau pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, yang tercermin dari output lulusan

yang berprestasi,

maupun

outcome

yang bermanfaat

bagi

masyarakat2. Inovasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran serta perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses3. Inovasi pendidikan bagaimanapun harus didukung oleh kesadaran masyarakat untuk berubah. Apabila suatu masyarakat belum menghendaki suatu sistem pendidikanyang diinginkan maka tidak akan mungkin suatu perubahan atau inovasi pendidikan terjadi. Dalam konteks keilmuan, inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa. Isu ini selalu juga muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, karena berkenaan dengan penentuan masa depan suatu bangsa, sehingga benar-benar sangat futuristik (orientasi masa depan).

2.2. Tujuan Motivasi Pendidikan. Tujuan

utama

dari

inovasi

adalah

berusaha

meningkatkan

kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai

2

Uhar Suharsaputra.Op.cit., h, 303. Wijaya, Cece, dkk, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h.28 3

4

dengan sebaik-baiknya.4 Sedangkan tujuan inovasi lainnya adalah efisiensi, relevansi dan efektivitas mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyakbanyaknya, dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.5 Inovasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dalam prosesnya maupun dalam hasilnya. Inovasi pendidikan tidak dilakukan atau diterapkan pada hasil, melainkan pada proses pendidikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Inovasi pendidikan lebih menekankan pada bagaimana penyelenggaraan pendidikan atau pembelajaran dilakukan, bukan hanya pada apa yang dilakukan.6 Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan inovasi pendidikan yaitu mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut dan mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap,yaitu : a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut. b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

2.3. Urgensi Inovasi Pendidikan. Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa

4

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ed. 2. (Jakarta: Rajagravindo Persada, 2001), h. 189. Suryobroto. B. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h.129. 6 Uhar Suharsaputra.Op.cit., h, 304. 5

5

meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam

mendidik pesera didiknya. Dalam perkembangan

kontemporer, dunia sedang berubah dengan sangat cepat dan bersifat global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan revolusi informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dari semua tempat. Semua aspek dan kegiatan telah terhimpun, terolah, tersimpan, dan tersebarkan. Secara terbuka, setiap saat informasi tersebut dapat diakses, dibaca, serta disaksikan oleh setiap orang, terutama melalui internet, media cetak dan televisi. Menurut Wijaya, Dkk (1992:7) pendidikan dewasa ini menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, di antaranya: 1. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapat pendidikan, yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai; 2. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan terus-menerus, dan dengan demikian menuntut pendidikan yang lebih lama sesuai dengan konsep pendidikan seumur hidup (life long education); 3. Berkembangnya teknologi yang mempermudah manusia dalam menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya, tetapi sering kali ditangani sebagai suatu ancaman terhadap kelestarian peranan manusiawi7. Munculnya inovasi dalam pendidikan karena ada permasalahan yang harus diatasi, dan upaya mengatasi permasalahan tersebut melalui inovasi. Inovasi ini harus merupakan hasil pemikiran yang original, kreatif, dan tidak konvensional. Penerapannya harus praktis, di man di dalamnya terdapat 7

Wijaya, dkk,.Op.cit., h, 7.

6

unsur-unsur kenyamanan dan kemudahan. Semua ini dimunculkan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki situasi atau keadaan yang berhadapan dengan permasalahan. Adapun beberapa persoalan yang muncul baik dari luar maupun dari dalam sistem pendidikan yang memerlukan inovasi adalah sebagai berikut: 1. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum dimanfaatkannya sumber yang ada secara efektif dan efisien. 2. Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masi kabur, kurikulumnya belum serasi, relevan, suasana belum menarik, dan sebagainya. 3. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta belum peka terhadap perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa kini maupun masa akan datang. 4. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang pendidikan dan implementasinya dalam praktik. Berdasarkan permasalah-permasalahan yang muncul dalam sistem pendidikan di atas, perlu adanya inovasi-inovasi dalam pendidikan. Inovasi tersebut diharapkan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dalam sistem pendidikan di Indoensia. 2.4. Manfaat Inovasi Pendidikan. Seperti telah dikemukakan bahwa munculnya suatu inovasi adalah sebagai

alternatif

pemecahan

masalah,

maka

langkah

pertama

pengembangan suatu inovasi didahului dengan pengenalan terhadap masalah.8 Dalam bidang pendidikan, misalnya, untuk memecahkan persoalanpersoalan pendidikan yang dihadapi, telah banyak dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain: usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan, dan relevansi pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar 8

Rogers, Everett, dan F. Floyd Shoemaker, Memasyarakatkan Ide-Ide Baru, Terjemahan Abdillah Hanafi, (Surabaya: Usaha Nasional, 1987.), h. 117.

7

difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air. Beberapa contoh inovasi antara lain: program belajar jarak jauh, manajemen berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstekstual (contextual learning), pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem). Sejauh ini dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum. Salah satu aspek penting dalam konteks pendidikan di manapun adalah dengan memperhatikan kurikulum yang diusung oleh pendidikan tersebut. Seringkali kurikulum dijadikan objek penderita, dalam pengertian bahwa ketidak-berhasilan suatu pendidikan diakibatkan terlalu seringnya kurikulum tersebut diubah. Padahal, seharusnya dipahami bahwa kurikulum dinamis, harus berubah mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakatnya9. Pelaksanaaan inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum tidak dapat dipisahkan dari inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri. Inovasi pendidikan seperti yang dilakukan di Depdiknas yang disponsori oleh lembaga-lembaga asing cenderung merupakan “Top-Down Innovation”. Inovasi ini sengaja diciptakan oleh atasan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan berkualitas/unggul, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan apa yang menurut pencipta pembaharuan itu baik untuk kepentingan bawahannya. Dan bawahan tidak punya otoritas untuk menolak pelaksanaan hal-hal yang baru bagi kepentingan lembaga dan 9

Ali, Mohammad, Dkk, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,( Bandung: Pedagogiana Press, 2007.), h. 216.

8

masyarakatnya. Selain itu, ada inovasi yang juga dilakukan oleh guruguru, yang disebut dengan “Bottom-Up Innovation”. Model yang kedua ini jarang dilakukan di Indonesia selama ini karena sitem pendidikan yang sentralistik.

2.5. Inovasi dalam Manajemen Pendidikan. Inovasi manjemen pendidikan merupa-kan suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati, atau berbagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa inverse atau discovery. Inovasi itu dapat berupa kebijakan strategi seperti berikut ini10. 1. MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) Manajemen Berbasis Sekolah adalah suatu pengelolaan sekolah yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan upaya yang dilakukan sekolah secara mandiri, baik berupa perbaikan kurikulum, profesionalitas guru, metode pengajaran, sistem evaluasi meskipun belum memberikan hasil yang maksimal, namun MBS merupakan salah satu upaya strategis dalam perbaikan mutu pendidikan di sekolah. MBS juga merupakan salah satu bentuk inovasi dalam bidang manajemen pendidikan.

2. Perubahan Kurikulum Di Indonesia telah terjadi perubahan kurikulum sebanyak 11

kali.

Perubahan

kurikulum

dilakukan

sebagai

upaya

peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun 2006 kurikulum yang dipakai adalah KTSP, di mana pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Sedangkan kurikulum perbaikannya berupa 10

Ibrahim, Inovasi Pendidika,. (Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pen-didikan Tenaga Kependidikan, 1988.), h. 177.

9

kurikulum tahun 2013 atau yang dikenal dengan K-13. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam K-13, terutama di dalam materi pembela-jaran terdapat materi yang dirampingkan yakni materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn dan sebagainya

dan

materi

yang

ditambahkan

adalah

materi

Matematika. Agar lebih jelas perubahan KTSP dan K-13 akan diuraikan dalam tabel berikut ini.

3. Pendataan Berbasis aplikasi Online Pertumbuhan masyarakat yang semakin pesat dan pola pikir yang

semakin

meningkat

serta

canggihnya

teknologi

mengakibatkan perubahan-perubahan pada sistem pendataan yang sebelumnya menggunakan sistem manual, maka mulai tahun 2015, pendataan pendidikan dilakukan melalui sistem aplikasi online baik pendataan guru maupun pendataan siswa yang sekarang terhubung secara nasional tentu hal ini selain mempermudah pekerjaan para administrator pendidikan (Tenaga Kependidikan) juga meminimalisir manipulasi data, walaupun masih juga banyak kendala yang dihadapi tetapi dari tahun ketahun selalu mengalami penyempurnaan. Adapun aplikasi Online tersebut jika pada lembaga pendidikan yang berada pada naungan Kementerian Agama, data siswanya adalah EMIS (Education Manajemen Informasi System) dan data Gurunya adalah Simpatika (Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan). Tetapi bagi lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional, data siswa dan gurunya adalah DAPODIK (Data Pokok Pendidikan).

2.6. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Inovasi Pendidikan.

10

Untuk menghindari penolakan seperti yang disebutkan di atas, faktorfaktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidika adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan 1. Guru Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri. Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya11.

2. Siswa Dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.

3. Kurikulum Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti programprogram yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan 11

Wright, T., Roles of Teachers and Learners. (Oxford: Oxford University Press. 1987). h.121.

11

berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembahruan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.

4. Fasilitas Tanpa

adanya

fasilitas,

maka

pelaksanaan

inovasi

pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial

dalam

mengadakan

perubahan

dan

pembahruan

pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.

5. Lingkup Sosial Masyarakat. Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa

dampak,

baik

positif

maupun

negatif,

dalam

pelaklsanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.

12

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Dari uraian diatas secara umum inovasi pendidikan dapat dimaknai sebagai pembaharuan dalam bidang pendidikan. Inovasi pendidikan melingkupi segala sesuatu kebaruan yang mampu membawa lembaga pendidikan menjadi lebih bermutu dalam menyelenggarakan proses pendidikan atau pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, yang tercermin dari output lulusan yang berprestasi, maupun outcome yang bermanfaat bagi masyarakat. Berdasarkan permasalah-permasalahan yang muncul dalam sistem pendidikan di atas, perlu adanya inovasi-inovasi dalam pendidikan. Inovasi tersebut diharapkan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dalam sistem pendidikan di Indoensia. 3.2. Saran. Saran dari uraian tersebut bahwa inovas pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdir sendiri, tapi harus melibatakan semua unsur yang terkait di dalamnya seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti guru dan siswa Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja ditentuka oleh satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat sert kelengkapan fasilitas.

13

DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad, Dkk,. 2007.

Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung:

Pedagogiana Press. Hasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ed. 2. Jakarta: Rajagravindo Persada. Ibrahim. 1988. Inovasi Pendidika,. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pen-didikan Tenaga Kependidikan. Rogers, Everett, dan F. Floyd Shoemaker. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru, Terjemahan Abdillah Hanafi. Surabaya: Usaha Nasional. Subandijah. 1992. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryobroto. B.1990.

Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta:

Rineka Cipta. Wijaya, Cece, dkk. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wright, T. 1987. Roles of Teachers and Learners. Oxford: Oxford University Press.

\

14

GLOSARIUM Urgensi : Keharusan yang mendesak; hal sangat penting. Aspek

: Suatu pandangan jauh kedepan atau pandangan bagaimana yang akan terjadi pada masa depan.

Kreatif : Memiliki

daya

cipata,

mempunyai

kemampuan

untuk

mencipatakan,atau mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya Efesiensi : Suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan Kurikulum : Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan Futuristik : Orientasi masa depan Output : Bagian dari sistem yang merupakan hasil akhir dari suatu operasi Lingkungan : Daerah (Kawasan dan sebagian) yang termasuk didalamnya

15

INDEKS Urgensi 2,6,9 Aspek 5,9,10 Kreatif 2,5,7,8 Efesiensi 7,8,9,11 Kurikulum 5,6,8,9,10,11,12 Futuristik 5,7,8 Output 4,10,11 Lingkungan 4,5,6,8,9 Pendidikan 1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12

16

CV PRESENTAROR Nama Lengkap

: Dini Mardina

Nama Panggilan

: Dini

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 02 Februari 1999 Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat Rumah

: Jl. Surya Kencana Kemuning 1 RT 02 RW 005 No. 2Pamulang Barat

Email

: dini,[email protected]

No Handpone

: 087780316070

Riwayat Pendidikan : 

MI Assadatutdarain 1 Pamulang Barat



MTs Daarul Hikmah Pamulang Barat



SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang



UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Pendidikan Kimia 3A)

Nama

: Nira Nidaul Zannah

Tempat/Tgl Lahir

: Sukabumi, 13 Juni 1999

Alamat

:Jl.

Lebaksiuh

RT

06/RW

16,

Des.Sukakersa, Kec. Parakansalak, Kab. Sukabumi, Jawabarat Alamat sekarang

: Jl. Solo RT 003/RW 004, Kel Cempaka Putih, Tangerang Selatan

Email

: [email protected]

Riwayat Pendidikan : 

RA Tunas Bangsa



SD Negeri Lebaklarang



SMP Negeri 1 Parakansalak



SMA Negeri 1 Parakansalak



UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

17

DAFTAR NAMA PETUGAS Moderator

: Fakhira Ainun Nisa

Opertaor

: Dwi Ahmad Nur Ramadhani

Penanya

: Febririzkyani Mutiariska Mutiah Amini M. Nur Amin Usman Nina Meliana Aulia Rahma Dita

Komentator : Safinah Adiliyah Resti Prihatiningsih Azizah Larasati Erica Anna Pratiwi Ananda Mutiara Fany Khalifah P.

18

More Documents from "Nira"