Makalah_implemetasi_gis.docx

  • Uploaded by: Syahdan Achmad Alfath
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah_implemetasi_gis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,580
  • Pages: 13
MAKALAH IMPLEMENTASI SIG ( GIS ) DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

Disusun Oleh : SYAHDAN ACHMAD ALFATH NIM. 171910301130

GIS DAN PRAKTIKUM PEMETAAN ( TKS 1231 ) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2018

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................. i DAFTAR TABEL .......................................................................................... 2 DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 3 KATA PENGANTAR .................................................................................... 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................ 5 1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 5 1.3 Tujuan ........................................................................................... 5 1.4 Manfaat ......................................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian GIS ............................................................................. 6 BAB III CASE STUDY 3.1 Permasalahan ............................................................................... 9 3.2 Penyelesaian .................................................................................. 9 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ................................................................................... 11 4.2 Saran ............................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

1

DAFTAR TABEL

2

DAFTAR GAMBAR 1. Model Pengolahan Informasi............................................. 7 2. Subsistem-Subsistem GIS ................................................. 8

3

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah GIS dan Praktikum Pemetaan dengan baik. Makalah ini berjudul “ Implementasi GIS pada Bidang Teknik Sipil “ Penulis menyadari makalah ini dapat terwujud berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis sampaikan banyak terima kasih, kepada : 1. Bapak Rendra Suprobo Aji S.T., M.T selaku Dosen pengajar pada mata kuliah GIS dan Praktikum Pemetaan. 2. Kepada Orang Tua yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, motivasi moril dan materiil serta do’anya dalam tugas makalah ini. Tiada yang sempurna tanpa adanya kesalahan oleh Karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga penulis makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi perkembangan ilmu teknologi di masa yang akan datang.

Jember, 17 September 2018

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia. Oleh karena itu, Indonesia terus menggenjot pembangunan berbagai infrastruktur fasilitas publik untuk pemerataan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan infrastruktur tentunya terdapat berbagai tahapan. Salah satu tahapan yang penting adalah tahap pemetaan tempat yang akan dibangun infrastruktur. Tahap pemetaan adalah dimana kita mengukur koordinat, luasan, dan volume tanah yang akan ditempati untuk membangun infrastruktur. Dalam mengukur koordinat, luasan, dan volume kita dapat menggunakan cara manual, yaitu dengan mengukur sendiri. Mengukur koordinat, luasan, dan volume dengan cara manual, tentu membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu terdapat sebuah metode yang lebih efisien dan teliti, yaitu menggunakan GIS ( Geographic Information System ). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat kita mengambil rumusan masalah, yaitu : Bagaimanakah penerapan GIS ( Geographic Information System ) dalam bidang teknik sipil, terutama dalam bidang infrastruktur? 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penerapan GIS ( Geographic Information System dalam bidang teknik sipil. 1.4 Manfaat Manfaat

dari

penulisan

makalah

ini

adalah

untuk

mengetahui

implementasi GIS ( Geographic Information System ) pada bidang teknik sipil.

5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian GIS ( Geographic Information System ) Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi

keruangan).

Sistem

ini

meng-capture,

mengecek,

mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi. Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Uniondi Ottawa Kanada pada tahun 1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satau kesatuan yang tidak

6

terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik (2002 dalam Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama-sama. Seringkali istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa mathematical dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta, 2002).

Gambar 1 Model Pengolahan Informasi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan"). Geografi adalah studi tentang gejala, dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara

7

gejala-gejala, dan sifat tersebut. Geografi adalah semua hal yang berkaitan dengan apa yang di dalam bumi, di bumi, dan di atas bumi. Jadi, GIS adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.

Gambar 2 Subsistem-subsistem GIS

8

BAB III CASE STUDY

3.1 Permasalahan Saluran Drainase adalah salah satu infrastruktur penunjang yang memiliki peran penting dalam keawetan suatu infrastruktur. Biasanya drainase dibuat di samping kanan dan kiri sebuah jalan. Hal ini bertujuan agar pada saat hujan turun, jalan tidak tergenang air. Apabila jalan tergenang air, maka akan terjadi erosi pada jalan yang dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas jalan. Dalam pembangunan drainase, masih banyak dijumpai saluran yang tidak dapat mengalir atau kapasitas drainase tidak muat menampung debit hujan maksimal yang terjadi di tempat itu. Untuk itu diperlukan sebuah perencanaan yang tepat agar drainase dapat berfungsi secara optimum. 3.2 Penyelesaian Dalam melakukan perencanaan hal pertama yang dilakukan adalah analisis hidrologi. Mengapa ? Karena drainase erat kaitannya dengan air, dimana dalam teknik sipil, ilmu yang mempelajari tentang air dapat diperoleh pada hidrologi. Untuk keperluan rencana sistem drainase, data hidrologi yang sangat diperlukan adalah data curah hujan dari stasiun pengamatan hujan daerah kajian. Data ini harus dikumpulkan dengan jangka waktu cukup panjang yang diambil dari beberapa stasiun penakar hujan di daerah kajian studi. Dengan data pengamatan pada masing–masing stasiun penakar hujan tersebut diambil curah hujan rerata masing–masing daerah. Dalam perhitungan curah hujan rancangan maksimum digunakan analisis frekuensi yang sesuai dengan datadata yang diperoleh. Untuk mengetahui kebenaran dari analisis frekuensi yang digunakan, maka diperlukan uji kecocokan distribusi frekuensi. Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan ratarata di seluruh daerah yang bersangkutan. Curah hujan ini disebut hujan wilayah/daerah dan dinyatakan dalam milimeter.

9

Perhitungan curah hujan rerata daerah dapat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software ArcView GIS 3.3. caranya yaitu dengan mengaktifkan Extension Spatial Analyst sehingga muncul menu toolbar Analyst pada ArcView GIS 3.3. Dari menu toolbar tersebut digunakan fasilitas Penentuan Jarak Terdekat (Proximity). Dengan fasilitas Proximity ini dapat ditentukan objek mana yang paling dekat dengan suatu lokasi. Pembuatan Poligon Thiessen merupakan contoh lain dari penggunaan proximity. Setelah mengetahui curah hujan rerata, kita bisa mencari koordinat yang tepat untuk membuat drainase. Hal ini juga memperhatikan kemiringan dan kontur tanah, agar air dapat mengalir dengan lancar. Apabila koordinat sudah didapat, kita menentukan besaran volume galian tanah. Volume galian tanah ini disesuaikan dengan curah hujan maksimal yang terjadi pada daerah tersebut. Kita juga harus menentukan kemanakah aliran drainase berakhir dan menentukan kecepatan air saat mengalir. Dalam hal ini GIS sangat penting untuk menentukan volume galian dan informasi tentang kemiringan dari topografi serta letak ujung air mengalir. Untuk itu perlunya setiap engineer dapat menguasai ilmu GIS, agar dapat melakukan perencanaan suatu proyek dengan tepat dan benar.

10

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan GIS adalah adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.

Dalam

perencanaan

pembangunan

drainase,

seorang

perencana

membutuhkan data dari analisis hujan rerata yang terjadi dan volume tanah yang akan digali. Dalam hal ini, GIS mempunyai peran penting dalam membantu seorang perencana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan tanah dan sejenisnya. Jadi, GIS sangat berperan dalam pembuatan drainase. Dimana GIS bukan hanya menentukan volume galian, tetapi juga berfungsi untuk menghitung rerata hujan tahunan yang berguna untuk mengetahui berapa besar volume galian. 4.2 Saran Dalam perencanaan suatu infrastruktur yang melibatkan GIS, harus dilaksanakan dengan teliti, agar tidak salah pada saat menetukan volume galian yang akan berakibat pada anggaran biaya.

11

DAFTAR PUSTAKA

Aini Aisyah. 2007. Sistem Informasi Geografis Pengertian Dan Aplikasinya Rachmawati Azizah. 1978. Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) Untuk Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di Sub Das Lowokwaru Kota Malang. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.2– 2010 ISSN 1978 – 5658. Hal 111123.

12

More Documents from "Syahdan Achmad Alfath"