Makalah.docx

  • Uploaded by: Indhi April Wulandari Indhi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,105
  • Pages: 33
MAKALAH PERKEMBANGAN MANUSIA DARI BAYI HINGGA LANJUT USIA Mata Kuliah Psikologi

Di susun oleh : Nama Kelompok 3 M. Solihin Indhi April Wulandari Aditya Wahyu Perdana Irma Dwi Nurcahyati Nur Fitriyah

(152121007) (152121009) (172121004) (172121006) (172121007)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEMESTER 3 STIKes WIDYA CIPTA HUSADA MALANG 2018

1 |Makalah Perkembangan Manusia

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya

kami

dapat

menyelesaikan

makalah

yang

berjudul

“Perkembangan Manusia Dari Bayi Hingga Lanjut Usia” Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bu Ririn Kurniawati S.Psi.,M.Psi dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan semua pihak.

Kepanjen, 29 November 2018

Penyusun

2 |Makalah Perkembangan Manusia

Daftar Isi Halaman Judul....................................................................................................... 1 Kata Pengantar....................................................................................... 2 Daftar Isi.................................................................................................. 3 Bab I Pendahuluan..................................................................................4 1.1 Latar belakang.................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 5 1.3 Tujuan............................................................................................... 5 1.3.1 Tujua Umum............................................................................ 5 1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 5 Bab II Tinjauan Teori ............................................................................. 6 2.1 Tahap Perkembangan Bayi ............................................................. 6 2.2 Tahap Perkembangan Anak ............................................................ 12 2.3 Tahap Perkembangan Remaja ....................................................... 18 2.4 Tahap Perkembangan Dewasa........................................................ 20 2.5 Tahap Perkembangan Lansia ......................................................... 26 Bab III Penutup...................................................................................... 31 3.1 Kesimpulan.................................................................................... 31 3.2 Saran.............................................................................................. 32 Daftar pustaka........................................................................................ 33

3 |Makalah Perkembangan Manusia

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Sejak lahir hingga menjelang ajal, manusia tidak pernah statis, manusia selalu mengalami perubahan, baik yang bersifat evolutif (progressive), maupun involutif (retrograde). Perubahan yang dialami manusia merupakan integrasi dari berbagai perubahan struktur dan fungsi, karena itu perubahan ini tergantung pada hal-hal yang dialami sebelumnya dan akan mempengaruhi hal-hal yang terjadi sesudahnya. Dalam konteks psikologi ada 2 (dua) macam perubahan yaitu:. Pertumbuhan, kuantitatif

diartikan

(Soemantri,

sebagai

2015).

perubahan

Pendapat

tersebut

yang

bersifat

memperkuat

pernyataan (Monks, F.J.; Knoers, A.M.P.; Haditono, 2010) bahwa pertumbuhan, khusus dimaksudkan untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat dari pertumbuhan adalah evolutif. Perkembangan, diartikan sebagai suatu proses ke arah yang lebih sempurna, dan tidak begitu saja dapat diulang kembali (Monks, F.J.; Knoers, A.M.P.; Haditono, 2010). Pendapat ini searah dengan Werner (Monks, F.J.; Knoers, A.M.P.; Haditono, 2010) yang menyatakan perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Lebih lanjut (Monks, F.J.; Knoers, A.M.P.; Haditono, 2010) menjelaskan bahwa perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul. Sedangkan (Soemantri, 2015) berpendapat, perkembangan adalah perubahan kualitatif, yaitu perubahan progressive, koheren, dan teratur. Adapun (Santrock, 2014) memberikan pendapat yang lebih mendasar, yaitu bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup. Disini Santrock mendefinisikan perkembangan tidak hanya dalam konteks

4 |Makalah Perkembangan Manusia

evolusi, tetapi juga involusi

Berdasar uraian di atas, maka

perkembangan psikologi merupakan suatu proses yang dinamis, yang dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud. 1.2. Rumusan Masalah 1. Jelaskan tugas tahapan perkembangan individu pada bayi dan anak ? 2. Jelaskan tugas tahapan perkembangan individu pada remaja dan dewasa? 3. Jelaskan tugas tahapan perkembangan individu pada orang lanjut usia? 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah: 1. Untuk memenuhi tugas psikologi keperawatan 2. Untuk lebih memahami Perkembangan Manusia Dari Bayi Hingga Lanjut Usia 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui tahapan perkembangan individu pada bayi dan anak 2. Untuk mengetahui tahapan perkembangan individu pada remaja dan dewasa 3. Untuk mengetahui tahapan perkembangan individu pada orang lanjut usia

5 |Makalah Perkembangan Manusia

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Tahap Perkembangan Bayi Tahap Perkembangan pada bayi dimulai dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Periode sebelum kelahiran pada periode ini merupakan masa kehidupan individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9 bulan dalam kandungan. Periode ini merupakan saat pertumbuhan yang sangat luar biasa, dari satu sel tunggal (beratnya kira-kira 1/20 juta ons) menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan tingkah lakunya. Terdapat enam ciri penting masa pra kelahiran: a. Pada saat ini sifat-sifat bauran yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya diturunkan sekali untuk selamanya. b. Kondisi-kondisi baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya, bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan datang. c.

Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi pada tubuh ibu tidak akan memengaruhinya, sama halnya dengan sifat bawaan.

d. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode pra natal dibandingkan dengan periodeperiode lain dalam seluruh kehidupan individu. e. pra kelahiran merupakan masa yang banyak mengandung bahaya, baik fisik maupun psikologis. f. Periode pra kelahiran merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru diciptakan (Bimo, 2009)

6 |Makalah Perkembangan Manusia

2. Periode sesudah kalahiran ( bayi) Bayi adalah individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan gizi (Bimo, 2009). Dengan pembagian sebagai berikut : a. Masa Neonatal, usia 0-28 hari 1) Masa Neonatal dini, usia 0-7 hari. 2) Masa Neonatal lanjut, usia 8-28 hari. b. Masa pasca neonatal , 29 hari-1 tahun dalam masa ini terdapat beberapa tahap dalam tumbuh kembang yaitu : 1) Tumbuh Kembang Bayi 1 Bulan Sejak bayi berumur 0 bulan, dengan berat badan lahir normal 2500 gr atau 2,5 kg akan terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan berat badan yakni bisa mencapai 5,7 kg hingga usia 1 bulan. Sedangkan panjang badan bisa mencapai 56,8 cm untuk bayi laki-kaki. Sedangkan bayi perempuan berat badan (bb) 5,5 kg dan panjang badan (pb) 57,6 cm. Pada fase 0-1 bulan, aktifitas motorik sudah berkembang dengan baik, seperti anggota gerak tangan dan kaki bergerak aktif (motorik kasar). Sedangkan motorik halus anak pun sudah mampu tumbuh dengan baik seperti menoleh ke kiri dan kanan. Dan, bereaksi terhadap bunyibunyian seperti lonceng. Kemampuan sensorik bayi juga mulai berkembang, seperti menatap wajah ibu saat diberi ASI atau seakan memperhatikan saat di ajak bicara oleh ayah dan ibu.

7 |Makalah Perkembangan Manusia

2) Tumbuh Kembang Bayi 2 Bulan Pada usia 2 bulan, bayi laki-laki memiliki berat badan ideal 4,2 kg - 6,9 kg dan perempuan 4,0 kg - 6,7 kg. Sedangkan panjang badan normal bagi anak laki-laki 54,4 cm- 62,6 cm, dan bayi perempuan usia 2 bulan panjang badan 53 cm- 61,1 cm. Pada usia 2 bulan, gerakan motorik kasar bayi sudah mulai mengangkat kepala ketika tengkurap. Sedangkan kemampuan sensorik mulai berkata-kata seperti, " Ooo ooww.." serta mampu tersenyum spontan. 3) Tumbuh Kembang Bayi 3 Bulan Pada kondisi normal anak laki-laki umur 3 bulan rentang berat badan normal adalah 5 kg- 8 kg, sedangkan anak perempuan 4,6 kg- 7,5 kg. Kemungkinan panjang badan anak laki-laki usia 3 bulan adalah 57,3 cm- 65,6 cm. Bagi anak perempuan usia 3 bulan panjang badannya 53,6 cm 64 cm. Pada usia 3 bulan, perkembangan motorik anak semakin meningkat, kepala anak sudah bisa ia tegakkan di saat duduk, serta sudah bisa memegang mainan. Sedangkan sensorik anak juga berkembang pesat, anak sudah mampu tertawa dan berteriak, serta memandang anggota geraknya, seperti jari dan tangan. 4) Tumbuh Kembang Bayi 4 Bulan Usia bayi laki-laki 4 bulan diperkirakan berat badan 5,6 kg-8,7 kg. Dan perempuan 5 kg- 8,3 kg. Sedangkan panjang badan bayi laki-laki diperkirakan berada pada rentang 59,7 cm - 68 cm dan bayi perempuan usia 4 bulan panjang badan 57,8 cm - 66,4 cm. Pada usia 4 bulan motorik kasar anak diharapkan sudah mampu tengkurap dan terlentang sendiri di bawah pengawasan orang tua.

8 |Makalah Perkembangan Manusia

5) Tumbuh kembang bayi 5 bulan Pada umur 5 bulan bayi laki-laki diperkirakan berat badannya 6 kg-9,3 kg. Dan bayi perempuan 5,4 kg-8,9 kg. Sedangkan panjang badan bayi laki-laki usia 5 bulan adalah 61,7 cm - 70,4 cm dan panjang badan bayi perempuan 59,6 cm - 68,5 cm. Pada usia 5 bulan, perkembangan motorik bayi adalah sudah mampu meraih dan menggapai mainan yang menarik baginya, serta aktifitas sensorik anak juga berkembang baik seperti menoleh jika di panggil atau mendengar bunyibunyian. 6) Tumbuh kembang bayi 6 bulan Pada usia 6 bulan, berat badan bayi laki-laki adalah 6,3 kg - 9,8 kg. Berat badan bayi perempuan adalah 5,8 kg - 9,3 kg. Sedangkan panjang badan anak usia 6 bulan adalah, laki-laki 63,2 cm - 71,9 cm dan perempuan 61,2 cm - 70,3 cm. Usia 6 bulan, gerakan motorik anak sudah mampu duduk sendiri tanpa berpegangan, serta mencari dan mengambil mainan/benda yang ia jatuhkan. Pada tahap ini, bayi juga mampu memasukan makanan/biskuit sendiri ke dalam mulut. 7) Tumbuh kembang bayi 7 bulan Bayi laki-laki usia 7 bulan berat badannya adalah 6,7 kg - 10,3 kg. Dan bayi perempuan 6 kg- 9,8 kg. Sedangkan panjang badan anak umur 7 bulan adalah laki-laki : 64,8 cm - 73,8 cm dan perempuan 62,7 cm - 71,9 cm. Pada usia 7 bulan, anak sudah bisa mengkoordinasikan antara tangan kanan dan kiri, saat mengambil mainan. Serta mengeluarkan suara, " Maa maa..."

9 |Makalah Perkembangan Manusia

8) Tumbuh kembang bayi 8 bulan Bayi laki-laki umur 8 bulan, berat badannya adalah 6,9 kg - 10,7 kg. Dan bayi perempuan 6,2 kg - 10,2 kg. Sedangkan panjang badan anak usia 8 bulan adalah, lakilaki 66,2 cm - 75 cm, dan bayi perempuan 64 cm - 73,5 cm. Pada usia 8 bulan, anak sudah mampu berdiri sambil berpegangan atau dengan alat bantu, misal berdiri dengan memegang tangan kursi. 9) Tumbuh kembang bayi 9 bulan Bayi laki-laki usia 9 bulan, berat badannya adalah 7,2 kg - 11,1 kg dan bayi perempuan 6,5 kg - 10,6 kg . Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 9 bulan adalah, 67,5 cm 76,3 cm dan panjang badan bayi perempuan 9 bulan adalah 65,3 cm - 75 cm. Pada usia 9 bulan, anak sudah bisa melambaikan tangan pada seseorang sambil tersenyum. 10) Tumbuh Kembang bayi 10 bulan Pada usia 10 bulan, berat badan bayi laki-laki idealnya 7,4 kg - 11,4 kg dan bayi perempuan 6,8 kg - 10,9 kg. Sedangkan panjang badan idealnya bayi laki-laki adalah 68,7 cm - 77,9 cm, dan bayi perempuan 66,5 cm - 76,4 cm. Masa umur 10 bulan, bayi sudah mampu memukul mainan dengan kedua tangan, serta mampu bertepuk tangan sambil ketawa-ketiwi. 11) Tumbuh kembang bayi 11 bulan Bayi laki-laki usia 11 bulan, berat badan normalnya berada pada rentang 7,1 kg - 11,7 kg, dan bayi perempuan 6,9 kg - 11,2 kg. Sedangkan panjang badan anak laki-laki umur 11 bulan adalah 69,9 cm - 79,2 cm, dan panjang badan anak perempuan 11 bulan adalah 67,7 cm - 77,8 cm. Pada usia 11 bulan, idealnya anak sudah mampu menunjuk dan meminta mainan dan makanan.

10 |Makalah Perkembangan Manusia

12) Tumbuh kembang bayi 12 bulan ( 1 tahun) Anak usia 12 bulan atau 1 tahun merupakan fase yang berharga bagi kedua orang tua, akan merayakan 1 tahun usia anaknya. Pada tahap ini, tumbuh kembang anak menjadi

perhatian

penuh

bagi

kedua

orang

tua.

Berat badan ideal anak umur 12 bulan adalah Laki-laki 7,8 kg - 12 kg, dan berat badan anak perempuan 12 bulan adalah 7,1 kg - 11,5 kg. Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 1 tahun adalah 71 cm - 81,5 cm dan anak perempuan 1 tahun panjang badannya adalah 68 cm - 79,2 cm. Pada usia 12 bulan anak sudah mampu berdiri tanpa berpegangan, dan memasukan mainan ke cangkir, serta mulai pandai bermain dengan orang lain. (Bimo, 2009)

Gambar 2.1 tahapan perkembangan Bayi

11 |Makalah Perkembangan Manusia

2.2. Tahap Perkembangan Anak Havighurst (dikutip Prasetyaningrum, 2008)menyatakan bahwa setiap

individu

pada

fase-fase

tertentu

memiliki

tugas-tugas

perkembangan (developmental tasks) yang harus dilaksanakan. Tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada suatu periode usia tertentu dari kehidupan individu yang harus dilaksanakan. Apabila individu berhasil melaksanakannya, maka akan muncul rasa bahagia

dan

akan

membawa

ke

arah

keberhasilan

dalam

melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya bila gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Adapun tugas-tugas perkembangan masa anak adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan Fisik Masa anak adalah masa ketika potensi-potensi fisik sedang mengalami perkembangan pesat. Perkembangan fisik meliputi penambahan tinggi dan berat badan, peningkatan kemampuan psikomotorik,

pertumbuhan

otot-otot

dan

lemak

tubuh.

Perkembangan fisik ini akan berpengaruh pada penampilan, koordinasi motorik, kualitas tingkah laku, dan status kematangan anak. 2. Perkembangan Kognitif a. Teori Piaget Piaget memandang inteligensi/kecerdasan sebagai suatu proses adaptif dan menekankan bahwa adaptasi melibatkan fungsi intelektual. Menurut Piaget proses adaptasi adalah keseimbangan antara kegiatan organisme dengan kegiatan lingkungannya.

Dengan

demikian

lingkungan

dipandang

sebagai suatu hal yang terus menerus mendorong organisme untuk menyesuaikan diri terhadap situasi riil, sebaliknya organisme secara konstan juga menghadapi lingkungannya sebagai suatu struktur yang merupakan bagian dari dirinya (Santrock, 2014) Piaget mengemukakan tentang adanya

12 |Makalah Perkembangan Manusia

tahapan/periodisasi dalam perkembangan kognitif individu. Adapun tahap-tahap/periode tersebut adalah: 1) Periode Sensori-Motor (0 – 2 tahun) Merupakan

periode/tahap

pertama

perkembangan

Piaget. Pada periode ini anak membangun pemahaman mengenai dunia ini dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar), dengan tindakan fisik dan motorik. Pada tahap ini, inteligensi tidak bersifat reflektif, artinya tidak terdapat suatu hal yang merupakan usaha untuk mengejar atau memperoleh pengetahuan atau kebenaran, melainkan hanya mempersoalkan aspek konkrit tentang dunia realitas. Pada masa ini satu kemampuan penting yang dicapai anak adalah object permanence (permanensi

objek),

yaitu

suatu

pemahaman

bahwa

objek/benda/ manusia tetap ”ada” meski pun tidak tampak. 2) Periode Pra-Operasional (2 – 7 tahun) Pada periode ini anak mulai menjelaskan dunia dengan kata-kata, gambar, dan lukisan. Meskipun demikian, menurut Piaget anak masih belum mampu melakukan ”operasi” (istilah Piaget untuk menggambarkan tindakan mental yang terinternalisasi,

yang

memungkinkan

anak melakukan

secara mental apa yang sebelumnya hanya dapat dilakukan secara fisik). Anak masih cenderung untuk memusatkan perhatian (centralized) pada ciri-ciri yang paling menarik dari suatu stimulus, anak belum dapat merenungkan dan mengintegrasikan berbagai karakteristik stimulus. Selain itu anak juga belum mampu melakukan penalaran secara rasional.

13 |Makalah Perkembangan Manusia

3) Periode Operasional Konkret (7 – 11 tahun) Pada periode ini anak dapat melakukan ”operasi”, dan penalaran logis menggantikan pikiran intuitif, selama penalaran dapat diterapkan pada contoh khusus dan konkret. Pada tahap ini prinsip konservasi (bahwa suatu benda, meskipun ditransformasikan dengan cara yang berbeda, benda-benda tersebut tetaplah sama), merupakan ciri penting dalam pemikiran anak-anak. Anak pada masa ini menghadapi orang lain secara rasional. Mereka mulai mengerti dan bahkan merumuskan aturan-aturan logis. Komunikasi anak-anak dengan orang lain menjadi semakin tidak egosentris dan lebih bersifat sosial. 4) Periode Operasional Formal (11 – dst) Pada periode ini individu telah melampaui pengalaman konkret dan mampu berpikir abstrak dan logis. Pada tahap ini, kadang remaja menciptakan bayangan situasi ideal yang diinginkan, seperti orangtua yang ideal, lingkungan yang ideal, masyarakat yang juga ideal, kemudian, bayangan ideal tersebut dibandingkan dengan apa yang ditemuinya dalam kehidupan nyata. Mereka juga mulai mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan

masa

depan

yang

akan

disongsong/dihadapi, serta akan menjadi apa dirinya kelak. Dalam pemecahan masalah, mereka sudah lebih sistematis, mengembangkan hipotesis mengenai mengapa sesuatu terjadi dengan cara tertentu, kemudian menguji hipotesis ini dengan

cara

deduktif.

Dengan

demikian

pemikiran

operasional formal ditandai dengan kenyataan bahwa pada dasarnya pemikiran itu bersifat proporsional dan hipotetikodeduktif. (Santrock, 2014)

14 |Makalah Perkembangan Manusia

b. Teori Vygotsky Menurut

Vygotsky,

anak

secara

aktif

menciptakan

pengalaman mereka sendiri. Vygotsky memberikan peran yang lebih penting pada interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak. Dengan kata lain, perkembangan kognitif anak sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari aktivitas

sosial

perkembangan

dan

budaya.

ingatan/memori,

Vygotsky atensi,

percaya dan

bahwa

penalaran,

mencakup belajar menggunakan penemuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematis, dan strategi ingatan. Menurut teori ini, pengetahuan tidak dihasilkan dari dalam diri individu, melainkan dibangun melalui interaksi dengan orang lain dan benda

budaya,

seperti

buku.

Ini

menunjukkan

bahwa

pemahaman dapat ditingkatkan melalui interaksi dengan orang lain dalam aktivitas yang kooperatif (Santrock, 2014) Lebih lanjut Vygotsky (Santrock, 2014) menegaskan bahwa secara aktif anak-anak menyusun pengetahuan dan mengembangkan konsep-konsep mereka secara sistematis, logis dan rasional yang diperoleh dari koneksi-koneksi sosial dengan orang lain yang kompeten. Jadi dalam teori Vygotsky orang lain dan bahasa, memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif anak. Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih

terampil

dan

teman

sebaya,

akan

meningkatkan

perkembangan kognitifnya. Melalui interaksi ini pula anggota masyarakat yang kurang terampil dapat belajar dari anggota masyarakat lain untuk beradaptasi dan berhasil di masyarakat yang lebih luas. (Santrock, 2014)

15 |Makalah Perkembangan Manusia

c. Teori Howard Gardner Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan adalah bahasa-bahasa yang dibicarakan oleh semua orang dan sebagian dipengaruhi oleh kebudayaan dimana ia dilahirkan. Kecerdasan juga merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia. Setiap individu memiliki sembilan ( 9 ) jenis kecerdasan yang berbeda-beda dan menggunakannya dengan cara-cara yang sangat personal. Pembatasan pada program pendidikan yang hanya memfokuskan diri pada kecerdasan linguistic dan matematis, telah meminimalisir arti penting bentuk-bentuk potensi lain yang dimiliki individu (Gardner, dalam Prasetyaningrum, 2008). Sembilan kecerdasan manusia menurut Gardner (Prasetyaningrum, 2008) adalah sebagai berikut: 1) Linguistic intelligence (kecerdasan linguistik) Yaitu kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks. Para pengarang, penyair, jurnalis, pembicara, dan penyiar berita, memiliki tingkat kecerdasan linguistic yang tinggi. 2) Logical-mathematical

intelligence

(kecerdasan

logika-

matematika) Merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan

propo-sisi

dan

hipotesis,

serta

menyelesaikan operasi-operasi matematis. Para ilmuwan, ahli matematika, akuntan, insinyur, pro-grammer komputer, mereka memiliki ke-cerdasan logika-matematika yang kuat.

16 |Makalah Perkembangan Manusia

3) Spatial intelligence (kecerdasan spasial) Yaitu

kemampuan

individu

untuk

mem-bangkitkan

kapasitasnya dalam berpikir tiga dimensi. Biasanya dimiliki oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis dan arsitek. Mereka mampu merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, meng-ubah, memodifikasi bayangan, mengemudi-kan diri sendiri dan objek melalui ruangan, dan menghasilkan atau menguraikan infor-masi grafik. 4) Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestetik-tubuh) Individu yang memiliki kemampuan ini memungkinkannya untuk menggerakkan objek dan ketrampilan-ketrampilan fisik yang halus. Potensi ini biasanya dimiliki oleh para atlit, penari, ahli bedah, dan seniman yang memiliki ketrampilan teknik 5) Musical intelligence (kecerdasan musik) Individu

yang

kecerdasan

musiknya

tinggi

memiliki

sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme dan nada. Mereka yang memiliki kecerdasan ini antara lain: composer, konduktor, musisi, kritikus, pembuat alat musik, dan juga pendengar musik yang sensitive. 6) .Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) Merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis, dan politisi yang sukses. 7) Intrapersonal

intelligence

(kecerdasan

intrapersonal)

Adalah kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. Potensi ini biasanya nampak pada: agamawan, ahli psikologi (psikolog), dan ahli filsafat (filosof).

17 |Makalah Perkembangan Manusia

8) Naturalist Intelligence (Kecerdasan Naturalis), adalah kemampuan

untuk

mengenali,

membedakan,

menggolongkan, dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai di lingkungan sekitar maupun alam semesta. Inti dari kecerdas-an ini adalah kemampuan individu utk mengenali secara detail benda2 buatan manusia (perangko, perhiasan,

sepatu,

mobil,

pesawat,

dll)

maupun

benda/mahluk di alam semesta (tanaman, hewan, batu dan bagian lain dari alam semesta). 9) Existence Intelligence (Kecerdasan Eksistensial), yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan untuk berpikir kosmis atau halhal yang berhubungan dengan keberadaan, mulai dari keberadaan dan tujuan manusia di alam semesta, hingga pada sifat kehidupan

itu

sendiri,

seperti

kebahagiaan,

tragedi,

penderitaan, hidup, mati, dan kemana manusia setelah mati. (Prasetyaningrum, 2008) 3. Perkembangan Emosi Emosi adalah perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada pada suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya, terutama wellbeing dirinya (Campos dan Saarni, dkk, dalam Santrock, 2014). Pola perkembangan

emosi

dipengaruhi

oleh

faktor

herediter,

lingkungan, dan kondisi kesehatan anak. Pola emosi masa anak menunjukkan kecenderungan untuk tetap bertahan hingga masa dewasa, kecuali anak mengalami perubahan situasi yang radikal, baik lingkungan (hubungan personal-sosial) maupun kesehatan fisik (Santrock, 2014, dan Thompson & Lagattuta, dalam McCartney & Phillips, 2008). Untuk mencapai kematangan emosi perlu adanya pelatihan dan pembiasaan untuk menyeimbangkan dan

mengendalikan

emosi.

Yang

dimaksud

dengan

mengendalikan emosi adalah mengarahkan energi emosi ke dalam

18 |Makalah Perkembangan Manusia

saluran ekspresi yang berguna dan dapat diterima secara sosial Emosi

memainkan

peranan

yang

sangat

penting

dalam

perkembangan anak, antara lain: 1. Emosi menimbulkan kesenangan terhadap pengalaman sehari-hari (after effect: efek yang dirasakan anak sesudah mengalami suatu kejadian). 2. Emosi mempersiapkan tubuh anak untuk memberikan reaksireaksi fisiologis yang menyertai emosi yang dialami. 3. Ketegangan emosi menyebabkan terganggunya ketrampilan motorik, misalnya: anak menjadi gugup, gagap, dsb. 4. Emosi juga dapat berperan sebagai bentuk komunikasi. Artinya ketika seorang anak menunjukkan emosinya melalui ekspresi maupun reaksi-reaksi fisik, maka disitu anak menyampaikan perasaannya kepada orang lain. 5. Emosi merupakan sumber penilaian sosial dan penilaian diri. Cara

individu

mengekspresikan

emosinya

akan

mempengaruhi penilaian sosial yang pada gilirannya akan mempengaruhi penilaian diri. 6. Emosi mempengaruhi aktivitas mental secara umum. Ketika seseorang

mengalami

kondisi

emosi

yang

tidak

menyenangkan, maka sangat memungkinkan akan terjadi penurunan prestasi, begitu juga sebaliknya. 7. Emosi

mempengaruhi

pandangan

seseorang

terhadap

kehidupan. Bila seorang anak lebih sering mengalami emosi yang menyenangkan (misalnya: affection, happiness, dll), maka pandangan anak tentang kehidupan positif, sehingga hal ini

dapat

mempengaruhi

kemampuan

penyesuaian

diri/kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. 8. Respon emosional yang terus menerus akan menjadi kebiasaan/habit. ekspresi emosi yang dilakukan berulangulang, akan menjadi kebiasaan anak.

19 |Makalah Perkembangan Manusia

9. Emosi membekas pada ekspresi wajah dan mewarnai tingkah laku seseorang. Ketika seseorang mengalami emosi gembira, maka kondisi tersebut akan terpancar pada ekspresi wajahnya. 10. Emosi

mempengaruhi

iklim

psikologis

lingkungan

sekelilingnya. Apabila dalam suatu keluarga terdapat anak yang

temper-tantrum,

maka

kondisi

tersebut

dapat

mempengaruhi suasana keluarga. (Santrock, 2014) 2.3. Tahap Perkembangan remaja Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Widyastuti, 2009), Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap menurut widyastuti (2009), yaitu: 1. Masa remaja awal (10-12 tahun) a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya b. Tampak dan merasa ingin bebas c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir dan khayal (abstrak) 2. Masa remaja tengah (13-15 tahun) a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri b. Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis c. Timbul perasaan cinta yang mendalam d. Mampu

berfikir

abstrak

(berkhayal)

makin

berkembang Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual 3. Masa remaja akhir (16-19 tahun) a. Manampakkan pengungkapan kebebasan diri b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif c. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya 20 |Makalah Perkembangan Manusia

d. Dapat mewujudkan persaan cinta e. Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak Ciri-Ciri Perkembangan Remaja Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) : 1. Perkembangan Biologis Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitas hormonal dibawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder. 2. Perkembangan Psikologis Teori

psikososial

tradisional

menganggap

bahwa

kritis

perkembangan pada masa remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang lain. 3. Perkembangan Kognitif Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi. 4. Perkembangan Moral Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi

dari

orang

dewasa

mereka

harus

menggantikan

seperangkat moral dan nilai mereka sendiri. 5. Perkembangan Spiritual Remaja

mampu

memahami

konsep

abstrak

dan

menginterpretasikan analogi serta simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis. 6. Perkembangan Sosial Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan

21 |Makalah Perkembangan Manusia

keluarga.

Masa

remaja

adalah

masa

dengan

kemampuan

bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya. 2.4. Tahap perkembangan dewasa Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka, dimana di usia orang dewasa sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup.Dengan kata lain, orang dewasa nilai-nilai yang yang dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipilihnya. Pembagian perkembangan masa dewasa ada 3, yaitu: 1. Dewasa Awal Dewasa Awal merupakan masa dewasa atau satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan (20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.Dan masalah yang timbul tersebut merupakan salah satu bagian dari perkembangan sosio-emosional. Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap individu dalam warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Menurut Teori Erikson, Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur 20 an ke 30 an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang lebih berat 2. Dewasa Madya Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. 22 |Makalah Perkembangan Manusia

Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek- aspek psikis (intelektual- sosialemosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastis pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa. Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga macam tugas: a. Penilaian kembali pada masa lalu b. Perubahan struktur kehidupan c. Proses individuasi Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan dengan pandangan ke depan seseorang merubah struktur kehidupannya dengan penyesuaian pemikiran rasional pada zaman ini pula. Proses individuasi akan membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan yang berikutnya yaitu permulaan masa madya (45-50 tahun) 3. Dewasa Akhir Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan anaknya yang butuh dukungan

juga

untuk

menjadi

seorang

dewasa

yang

bertanggungjawab. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna hidup

23 |Makalah Perkembangan Manusia

selanjutnya. Menurut erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik. Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen. Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.. 1. Perkembangan Keintiman Keintiman

dapat

diartikan

sebagai

suatu

kemampuan

memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir. 2. Perkembangan Generatif Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan

24 |Makalah Perkembangan Manusia

mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa. 3. Perkembangan Integritas Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara bendabenda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil

melakukan

penyesuaian

diri

dengan

bebrbagai

keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahanperubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian. Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang usia lanjut.. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang tidak menrasa berdaya. Terdapat beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri dari keterlibatan sosial: a. ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah, orang mungkin lepas dari peran dan aktifitas selama ini; b. penyakit dan menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri sendiri secara berlebihan; c. orang-orang yang lebih muda disekitarnya cenderung menjauh darinya; dan d. pada saat kematian semakin mendekat, oran ingin seperti ingin membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.

25 |Makalah Perkembangan Manusia

2.5. Tahap perkembangan lansia Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut (Hurlock, 2008) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. 1. Ciri – ciri lansia Menurut Hurlock (Hurlock, 2008) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu : a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi. b. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.

26 |Makalah Perkembangan Manusia

c. Menua membutuhkan perubahan peran Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. d. Penyesuaian yang buruk pada lansia Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk. 2. Perkembangan lansia Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya. Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia , penuaan dihubungkan dengan perubahan degenerative pada kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Dengan kemampuan regeneratife yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain. Untuk menjelaskan penurunan pada tahap ini, teradapat berbagai perbedaan teori, namun para pada umumnya sepakat bahwa proses ini lebih banyak

27 |Makalah Perkembangan Manusia

ditemukan oleh faktor gen. Penelitian telah menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia ditentukan oleh DNA yang disebut telomere, yang beralokasi pada ujung kromosom. Ketentuan dan kematian sel terpicu ketika telomere berkurang ukuranya pada ujung kritis tertentu. 3. Perubahan yang terjadi pada lansia Pada lansia terjadi banyak perubahan dalam dirinya, hal ini bisa disebut perkembangan atau perubahan yang terjadi pada lansia, diantaranya yaitu : a. Perkembangan jasmani Penuaan terbagi atas penuaan primer ( primary aging) dan penuaan sekunder (secondary aging). Pada penuaan primer tubuh mulai melemah dan mengalami penurunan alamiah. Sedangkan pada proses penuaan sekunder, terjadi proses penuaan karena faktor-faktor eksteren, seperti lingkungan ataupun perilaku. b. Perkembangan Intelektual Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia. c.

Perkembangan Emosional Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari

28 |Makalah Perkembangan Manusia

keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia. d. Perkembangan Spiritual Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme. Kebutuhan spiritual (keagamaan)

sangat

berperan

memberikan

ketenangan

batiniah, khususnya bagi para Lansia. Rasulullah bersabda “semua penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua”. e. Perubahan Sosial Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi sosial mereka, walaupun pelepasan itu dilakukan secara terpaksa. Orang lanjut usia yang memutuskan hubungan dengan dunia sosialnya

akan

mengalami

kepuasan.

Pernyataan

tadi

merupakan disaggrement theory. Aktivitas sosial yang banyak pada lansia juga mempengaruhi baik buruknya kondisi fisik dan sosial lansia. f. Perubahan Kehidupan Keluarga Sebagian besar hubungan lansia dengan anak jauh kurang memuaskan yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya antara lain : kurangnya rasa memiliki kewajiban terhadap orang tua, jauhnya jarak tempat tinggal antara anak dan orang tua. Lansia tidak akan merasa terasing jika antara lansia dengan anak memiliki hubungan yang memuaskan sampai lansia tersebut berusia 50 sampai 55 tahun. g. Hubungan Sosio-Emosional Lansia Masa penuaan yang terjadi pada setiap orang memiliki berbagai macam penyambutan. Ada individu yang memang sudah mempersiapkan segalanya bagi hidupnya di masa tua, namun ada juga individu yang merasa terbebani atau merasa cemas ketika mereka beranjak tua. Takut ditinggalkan oleh

29 |Makalah Perkembangan Manusia

keluarga, takut merasa tersisihkan dan takut akan rasa kesepian yang akan datang. (Santrock, 2014)

30 |Makalah Perkembangan Manusia

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Setiap individu akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dapat diartikan perubahan yang progresif dan kontinyu dari mulai masa konsepsi sampai meninggal. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan individu. Perubahan yang dialami manusia merupakan integrasi dari berbagai perubahan struktur dan fungsi. Bagaimana memahami berlangsungnya proses perkembangan pada bayi, anak, dan bagaimana cara untuk mengetahui gambaran mengenai pola-pola perkembangan yang tepat dan mengapa ada variasi dalam perkembangan, maka orangtua/pengasuh/pendidik perlu memahami tentang prinsip-prinsip perkembangan dan perspektif masa hidup. Dengan mengetahui proses perkembangan pada anak, maka orangtua akan dapat mengantisipasi perkembangan yang dialami anak mereka. Dengan demikian diharapkan mereka dapat ikut berperan dalam membantu mengoptimalkan potensi-potensi spesifik yang dimiliki bayi dan anak, melalui pemenuhan fasilitas fisik dan psikologis untuk

memberikan

ruang

gerak

pada

anak

dalam

bereksplorasi/menjelajah rumah dan lingkungan sekitarnya. Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Lansia di golongkan menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Dengan adanya perubahan dan perkembangan pada lansia

31 |Makalah Perkembangan Manusia

3.2. Saran Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, dapat menjadi suatu bahan pembelajaran bagi pembaca. Serta untuk selanjutnya makalah perkembangan manusia yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun. Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

32 |Makalah Perkembangan Manusia

DAFTAR PUSTAKA

Bimo, W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Ofset. Hurlock, E. B. (2008). Developmental Psichology. New York: McGraw-Hill Book Company. Monks, F.J.; Knoers, A.M.P.; Haditono, S. . (2010). Psikologi Perkembangan. Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Prasetyaningrum. (2008). Psikologi Perkembangan Anak. Makalah. Intensive Practical Psychology Course (IPPI). Surakarta: Jasa Psikologi Indonesia. Santrock, J. . (2014). Life-Span Development. Perkembangan Masa HidupNo Title. Jakarta: Penerbit Erlangga. Soemantri, S. (2015). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.

https://yuliakusumadewi.wordpress.com/2012/03/12/makalah-perkembanganlansia/ diakses terakhir 29 september 2018

33 |Makalah Perkembangan Manusia

More Documents from "Indhi April Wulandari Indhi"

Bab I.docx
July 2020 1
Makalah.docx
July 2020 5
Double Meaning
April 2020 22
Achtung Bitches!
April 2020 17
The Big Erase
April 2020 18