Makalah.doc

  • Uploaded by: ilma
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,339
  • Pages: 10
MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN JASMANI

DOSEN PENGAMPU

: KEMIL WACHIDAH, S.Pd.I., M.Pd

DISUSUN OLEH

: MUKHIBATUL ILMA

NIM

: 188620600084

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR2019

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, sehingga pendidikan jasmani memiliki arti yang cukup representatif dalam mengembangkan manusia dalam persiapannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan jasmani di Indonesia memiliki tujuan kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa, dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa indonesia yang sehat lahir dan batin, diberikan kepada segala jenis sekolah. Pendidikan jasmani mempunyai tujuan pendidikan sebagai 1) perkembangan organ-organ tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, 2) perkembangan neuromuskuler, 3) perkembangan mental emosional, 4) perkembangan sosial dan 5) perkembangan intelektual. Tujuan akhir olahraga dan pendidikan jasmani terletak dalam peranannya sebagai wadah unik penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya orang-orang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang berguna (Baron Piere de Coubertin). Uraian tersebut memperjelas bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan alat pendidikan sekaligus pembudayaan. Proses ini merupakan sebuah syarat yang memungkinkan manusia mampu terus mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai manusia. B. Rumusan Masalah

1. 2. 3.

Apa pengertian dari pendidikan jasmani ? Apa ruang lingkup dari pendidikan jasmani ? Bagaimana penerapan kognitif dalam pembelajaran pendidikan jasmani ?

C. Tujuan 1. Mengindentifikasi pengertian dari pendidikan jasmani 2. Mengetahui ruang lingkup dari pendidikan jasmani 3. Menjelaskan penerapan kognitif dalam pembelajaran pendidikan jasmani

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan proses belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Sumbangan yang diberikan dari pendidikan jasmani adalah memberikan perkembangan secara menyeluruh, karena yang dikembangkan bukan hanya aspek ketrampilan gerak dan kebugaran jasmani (ranah jasmani dan psikomotorik), tetapi kognitif juga dikembangkan melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Para ahli sepakat bahwa pendidikan jasmani merupakan media untuk membina anak agar kelak mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani hidup sehat di sepanjang hayatnya. Tujuan ini akan tercapai melalui penyediaan pengalaman langsung dan nyata berupa aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani itu dapat berupa permainan atau olahraga yang terpilih. Penjasorkes merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neumoscular, perseptual, kognitif, social, dan emosional.Tetapi pendidikan menuju arah sportivitas harus dijaga dan ditanamkan pada anak. Dapat juga diuraikan bahwa arti pendidikan jasmani itu meliputi : 1. Gerak badan, gerak badan ialah menggerakkan anggota tubuh baik sengaja atau tidak, biasanya untuk menyegarkan badan. 2. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ialah pendidikan yang bertitik tolak atau bertitik pangkal pada jasmani. Dan manusia keseluruhan menjadi tujuan

3. Pendidikan Olahraga, pendidikan olahraga ialah mengolahraga melalui cabang olahraga. Secara implisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga berasal dari kata “olah” berarti melatih diri dan “raga” berarti badan. Secara luas olahraga diartikan

segala

kegiatan

atau

usaha

untuk

mendorong,

membangkitkan,

mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada setiap manusia. Permainan dan olahraga pendidikan jasmani meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya, olahraga tradisional dan aktivitas luar kelas. Dalam pendidikan jasmani permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu di antaranya adalah permainan bola kasti.

Tujuan Pendidikan Jasmani Ada beberapa tujuan diantara pendidikan jasmani diantaranya 1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani. 2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama. 3. Menembuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran

Pendidikan Jasmani. 4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, didiplin, bertangggung jawab, kerjasam, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani. 5. Mengembagkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi bebagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik dan pendidikan luar kelas (outdoor education). 6. Menegmbangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivtas jasmani. 7. Mengembagkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. 8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat. 9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif. B. Ruang Lingkup Dari Pendidikan Jasmani Ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek-aspek sebagai berikut ( Ega Trisna Rahayu, 2013 : 18 ) : 1. Permainan dan olahraga meliputi : olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

2. Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kesegaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3. Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainya. 4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic 5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamtan air, keterampilan gerak di air, dan renang. 6. Pendidikan luar kelas, meliputi : piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. 7. Kesehatan, meliiputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuhagar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.

C. Penerapan Kognitif Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Penerapan kognitif pendidikan jasmani adalah menerapkan pemahaman tentang apa yang diajarkankan dalam pelajaran pendidikan jasmani. Aspek psikomotorik dalam pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga sekarang selalu menjadi prioritas sehingga guru dalam pendidikan jasmani lebih menekan pada aspek psikomotorik dari pada aspek kognitif. Belum menjadinya prioritas pada aspek kognitif pada pembelajaran pendidikan jasmani dapat berdampak terhadap aspek pengetahuan tentang pendidikan jasmani dan kemampuan gerak. Pengetahuan dalam hal ini sangat pentingdalam pembelajaran

Pendidikan Jamani Menurut Gurning dkk (2013) hasil jurnalnya mengatakan perubahan afektif yang yang baik dipengaruhi oleh kognitif. Menurut Paryanti (2007) hasil penelitiannya adalah kognitif juga akan mempengaruhi dalam kinerja psikomotorik. Pentingnya penerapan kogintif dalam Pendidikan jasmani ini akan mempengaruhi keterampilan karena dengan penerapan kognitif dapat mengukur dan menguji peran keterlibatan kognitif dalam suatu proses psikomotorik (Smiley:2011). Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani apabila mengenyampingkan aspek kognitif dan hanya prioritas dari asmpek psikomotor akan berdampak pada anak hanya melakukan psikomotorik saja tetapi tidak paham dengan apa yang mereka lakukan, tidak bisa mengevaluasi kesalahan yang terjadi dalam pembelajaran psikomotorik, tidak bisa menganalisis bagaimana gerakan yang benar dalam psikomotorik, tidak mengetahui manfaat dari pembelajaran pendidikan jasmani padahal tujuan dari pendidikan jasmani agar siswa siswa sehat dengan menerapkan gaya hidup aktif tetapi kalau siswa tidak paham dari manfaat tersebut maka siswa tidak akan menerapkan, dari permalahan tersebut maka sebaiknya ada penerapan kognitif dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraraga.

Aspek Kognitif dalam pendidikan jasmani Konsep-konsep pembelajaran yang belakangan berkembang terfokus pada proses-proses aktif, kognitif dan konstruktif dalam pembelajaran. Pembelajaran (learner) diasumsikan sebagai pelaku yang aktif dalam aktifitas belajar (Anderson & Kratwohl, 2015-56).

Memilih informasi yang akan di pelajari, dan mengkontstruksi makna berdasarkan informasi ini. Siswa bukan orang yang hanya menerima secara pasif, bukan pula sekedar merekam informasi yang disugukan kepada siswa oleh orang tua, guru, buku pelataran atau media masa. Ini merupakan perubahan dari pandangan pasif tentang pembelajaran ke pandangan kognitif dan konstruktif yang menekankan apa yang siswa ketehui dan bagaimana mereka berfikir (proses kognitif) tentang apa yang mereka ketahui ketika terlibat aktif dalam pembelajaran. Taksonomi kognitif untuk digunakan dalam perencanaan pembelajaran secara internasional dan guru dapat menyimpulkan dari perilaku siswa sebagai proses mental selama belajar berlangsung (Kuswana, 2014:90).

ROHMAN,UJANG. (2016). TINJAUAN ALTERNATIF KONSEP MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK) DI SEKOLAH. Jurnal Buana Pendidikan PURNOMO,BAMBANG.(2016). Peningkatan hasil belajar melempar bola

kasti melalui permainan kasboi siswa kelas iv mi islamiyah yosorejo 01 gringsing kabupaten batang tahun 2016. PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Juniarta,A.(2016). Mengkaji Penerapan Kognitif dalam Tuntutan Psikomotorik Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Prosiding nasional peran pendidikan jasmani dalam menyangga interdisiplinier ilmu keolaragaan.

More Documents from "ilma"