Makalah Zakat-kel 3-1hrd.docx

  • Uploaded by: Fauzan Fahrezi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Zakat-kel 3-1hrd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,991
  • Pages: 14
ZAKAT MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AHMAD IRHAM FAUZAN FAHREZI KARYONO UNIVERSITAS SAHID JAKARTA Jl. Prof. DR. Soepomo No.84, RT.7/RW.7, Menteng Dalam, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

RAHMAT HIDAYAT

S1 AKUNTANSI – 1HRD

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb Pertama-tama saya panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat wal’afiat serta nikmat panjang umur sehingga kami dapat membuat makalah Pendidikan Agama Islam tentang “Zakat”. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan guru mata kuliah Agama Islam, Bpk. Idris Hasan, S.Ag, MEI. yang telah memotivasi kami untuk membuat tugas makalah ini serta melakukan kegiatan penyaluran zakat dengan baik. Semoga makalah yang telah kami buat ini akan miningkatkan pemahaman para pembaca tentang zakat. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan kata, pengejaan kata, dan lain-lain karena manusia tempat salah dan lupa, dan kebenaran hanya milik Allah SWT semata. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam membuat makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu sanantiasa meridhai segala urusan kita. Amin.

Hormat kami,

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

I

KATA PENGANTAR

II

DAFTAR ISI

III

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

4 4 4

BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Zakat 2.2 Sejarah Singkat Zakat 2.3 Hukum Zakat 2.4 Tujuan Zakat 2.5 Syarat-syarat Wajib Mengeluarkan Zakat 2.6 Manfaat dan Kebaikan Zakat 2.7 Golongan-golongan yang Berhak Menrima Zakat 2.8 Jenis-jenis Zakat 2.9 Perhitungan Zakat

5 5 5 5 6 6 6 7 11

BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

13 13

DAFTAR PUSTAKA

14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat juga salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia. Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari hukum zakat yakni mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur. Karena itu kita harus mengetahui definisi dari zakat, harta-harta yang harus dizakatkan, nishab- nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat dan berbagai macam zakat akan dibahas dalam bab selanjutnya. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan zakat dan sejarahnya? 2. Jelaskan tujuan dan manfaat zakat serta sebutkan jenis-jenis zakat! 3. Sebutkan dan jelaskan golongan-golongan yang berhak menerima zakat? 4. Jelaskan cara menghitung zakat! 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui perngertian dan sejarah zakat 2. Mengetahui tujuan dan manfaat serta jenis-jenis zakat 3. Mengetahui golongan-golongan yang berhak menerima zakat 4. Mengetahui cara menghitung zakat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Zakat Secara etimologis, zakat memiliki arti sesuatu yang menyucikan dan bertumbuh. Artinya, meskipun secara fisik seseorang memberikan uangnya untuk orang lain, tetapi pada hakikatnya uang itu tidak hilang atau berkurang. Uang itu akan tumbuh menjadi kebaikan dan rezeki si pemberi pun juga akan bertambah karena keikhlasannya. Secara hukum agama, zakat merupakan salah satu dari rukun atau dasar Agama Islam. Artinya seorang Muslim wajib menjalankan zakat atau menjadi penerima zakat. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain. Selain itu, zakat juga memiliki manfaat sebagai penghapus sifat buruk seperti kikir dan sombong dalam diri. Zakat sangat penting bagi kehidupan seseorang. Hal ini berkaitan dengan fungsi sosial di dalamnya. Jika seseorang memberikan zakat, maka akan ada orang lain yang menerimanya. Zakat yang diberikan berupa uang atau beras atau kurma akan bisa memperbaiki taraf hidup seseorang sehingga pemerataan ekonomi pun semakin baik. 2.2 Sejarah Singkat Zakat Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi Muhammad SAW melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.. Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistribusikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang miskin, janda, budak yang ingin membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayar. . Syari’ah mengatur dengan lebih detail mengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. 2.3 Hukum Zakat Seorang muslim yang telah memiliki harta dengan jumlah tertentu (nisab) sesuai dengan ketentuan dan waktu tertentu (haul) yaitu satu tahun, wajib mengeluarkan zakatnya. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam, Oleh sebab itu Hukum dari melaksanakan zakat adalah Fardhu Ain / Wajib Ain, yang artinya wajib hanya bagi orang yang mampu atau memenuhi syarat. 2.4 Tujuan Zakat Adapun Tujuan zakat adalah sebagaimana firman Allah dalam surat at- Taubah ayat 103 : َ ُ ‫ص ِِّل بِ َها َوتُزَ ِ ِّكي ِهم هُم ت‬ ‫صدَقَة اَم َوا ِل ِهم ِمن ُخذ‬ َ ‫التوبة( َع ِليم َس ِميع َوللاُ ل ُهم‬: ١٠٣) َ ‫ط ِ ِّه ُر‬ َ ‫صلَوتَكَ اِن َعلَي ِهم َو‬ َ ‫سكَن‬ Artinya : Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.(Q.S At-Taubah : 103) Jadi tujuan Allah memerintahkan umat Islam untuk membayar zakat adalah agar harta yang dimilikinya menjadi bersih dan suci. Karena kalau tidak dibayarkan zakatnya, harta yang dimiliki menjadi kotor

dan haram karena tercampur hak orang lain yang dititipkan kepada orang yang berhak mengeluarkan zakat D. Dalil Tentang Zakat Adapun dalil atau dasar hukum yang berkenaan dengan zakat adalah sebagai berikut : ‫ الزكَاة َ َوآَتُوا الص ََلةَ َوأَ ِقي ُموا‬WA AQIIMUSSOLAT WA ATIIUZ ZAKAT Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. (QS. Al Baqarah (2): 110) Ayat lainnya: ‫س ِلي َوآَ َمنتُم الزكَاة َ َوآَتَيت ُ ُم الص ََلة َ أَقَمت ُ ُم لَئِن‬ ُ ‫َوأَق َرضت ُ ُم َو َعزرت ُ ُموهُم بِ ُر‬ َ‫سنا قَرضا َللا‬ َ ‫س ِِّيئَاتِ ُكم َعن ُكم ََل ُ َك ِفِّ َرن َح‬ َ Artinya : Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. (QS. Al Maidah (5): 12) Dan berbagai ayat lainnya. 2.5 Syarat-syarat Wajib Mengeluarkan Zakat - Islam : Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja. - Merdeka : Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah, sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu syarat yang tetap ada. - Milik Sepenuhnya : Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan zakatnya. - Cukup Haul : cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun, selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan mashehi. - Cukup Nisab : Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pension. 2.6 Manfaat dan Kebaikan dari Zakat • Mempererat tali persaudaraan antara masyarakat yang kekurangan dengan yang berkecukupan • Mengusir perilaku buruk yang ada pada seseorang • Sebagai pembersih harta dan juga menjaga seseorang dari ketamakan akan hartanya • Ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. yang telah diberikan pada umatnya • Untuk pengembangan potensi diri bagi umat islam • Memberi dukungan moral bagi orang yang baru masuk agama Islam • Menciptakan Ketenangan 2.7 Golongan-golongan Yang Berhak Menerima Zakat Orang Yang Berhak Menerima Zakat Ada 8 ashnaf (golongaan) yang berhak menerima zakat, hal ini terdapat dalam Surah at-Taubah ayat 60 , ُ‫آء اِن َماالصدَقَت‬ ِ ‫س ِكي ِن ِللفُقَ َر‬ ِ ‫ب َو ِفي قُلُو ُب ُهم َوال ُم َؤلفَ ِة َعلَي َها َوال َع‬ ِّ ِ َ‫َار ِمين‬ ِ ‫الرقَا‬ َ ‫فَ ِري‬ َ ‫ام ِلينَ َوال َم‬ ِ ‫ضة الس ِبي ِل َواب ِن للاِ َس ِبي ِل َو ِفي َوالغ‬ َ‫التوبة( َح ِكيم َع ِليم َوللاُ للاِ ِ ِّمن‬: ٦٠) Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya ( muallaf), untuk (memerdekakan hamba sahaya), untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang

yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. Berikut penjelasannya : • Fakir: Golongan orang yang hampir tidak memiliki apapun sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. • Miskin: Golongan orang yang memiliki sedikit harta, tetapi tidak bisa mencukupi kebutuhan dasar untuk hidupnya. • Amil: Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat. • Mu'allaf: Orang yang baru masuk atau baru memeluk agama Islam dan memerlukan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru. • Hamba Sahaya: Orang yang ingin memerdekakan dirinya. • Gharimin: Orang yang berhutang untuk memenuhi kebutuhannya, dengan catatan bahwa kebutuhan tersebut adalah halal, akan tetapi tidak sanggup untuk membayar hutangnya. • Fisabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah. • Ibnus Sabil: Orang yang kehabisan biaya dalam perjalanannya. 2.8 Jenis-jenis Zakat - Zakat Fitri/Fitrah Zakat Fitrah adalah zakat yang dikeluarkan pada saat menjelang hari raya, paling lambat sebelum shalat Idul Fitri, dengan maksud untuk menyenangkan kaum fakir miskin saat hari raya, dan hukumnya wajib. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah menjelaskan: ‫التي الزكاة أي‬ ‫رمضان من بالفطر تجب‬. ‫المسلمين من فرد كل على واجبة وهي‬، ‫كبير أو صغير‬، ‫أنثى أو ذكر‬، ‫ عبد أو حر‬Yaitu zakat yang diwajibkan karena berbuka dari Ramadhan (maksudnya: berakhirnya Ramadhan). Dia wajib bagi setiap pribadi umat Islam, anak-anak atau dewasa, laki-laki atau perempuan, merdeka atau budak. (Fiqhus Sunnah, 1/412) Harta yang dikeluarkan adalah makanan pokok di negeri masing-masing, kalau di negeri kita sebanyak (+/-) 2,5 Kg beras. Ini pandangan jumhur (mayoritas) imam madzhab seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambal. Mereka menolak pembayaran zakat fitri dengan nilai harganya (uang), karena hal itu dianggap bertentangan dengan sunah nabi. Ini juga menjadi pandangan sebagian besar ulama kerajaan Arab Saudi, dan yang mengikuti mereka. Dasarnya adalah: ‫ع َم َر ب ِن َللاِ َعب ِد َعن‬ ُ ‫سو َل أَن‬ ُ ‫صلى َللاِ َر‬ َ ‫ض َو‬ َ ‫ِمن ال ِفط ِر زَ كَاة َ فَ َر‬ َ ُ‫سل َم َعلَي ِه َللا‬ َ َ َ َ َ َ َ‫ضان‬ َ ‫علَى َر َم‬ َ ‫ص ِغير ام َرأة أو َر ُجل أو َعبد أو ُح ِّر ال ُمس ِل ِمينَ ِمن نَفس ُك ِِّل‬ َ ‫صاعا َكبِير أو‬ َ ‫صاعا أَو ت َمر ِمن‬ َ ‫ش ِعير ِمن‬ Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitri pada bulan Ramadhan untuk setiap jiwa kaum muslimin, baik yang merdeka atau budak, laki-laki atau perempuan, anak-anak atau dewasa, sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ biji-bijian. (HR. Muslim No. 984) Hadits ini menunjukkan bahwa yang mesti dikeluarkan dalam zakat fitri adalah makanan pokok pada sebuah negeri, sebagaimana contoh dalam hadits ini. Maka, menggunakan nilai atau harga dari makanan pokok merupakan pelanggaran terhadap sunah ini. Sedangkan Imam Abu Hanifah, menyatakan bolehnya zakat fitri dengan uang. Berkata Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah: ‫حنيفة أبو وجوز‬ ‫ القيمة إخراج‬Abu Hanifah membolehkan mengeluarkan harganya. (Fiqhus Sunnah, 1/413) Ini juga pendapat Imam Sufyan Ats Tsauri, Imam ‘Atha, Imam Al Hasan Al Bashri, Imam Bukhari, Imam Muslim, dan juga sahabat nabi, seperti Muawiyah Radhiallahu ‘Anhu dan Mughirah bin Syu’bah Radhiallahu ‘Anhu, membolehkannya dengan nilainya, sebab yang

2

menjadi prinsip adalah terpenuhi kebutuhan fakir miskin pada hari raya dan agar mereka َ ‫ اليَو ِم َهذَا‬Penuhilah tidak meminta-minta pada hari itu. Dalam riwayat lain: ‫عن أَغنُوهُم‬ ِ ‫ط َو‬ َ ‫اف‬ kebutuhan mereka, jangan sampai mereka berkeliling (untuk minta-minta) pada hari ini. (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7528) Dari riwayat ini, bisa dipahami bahwa yang menjadi substansi adalah terpenuhinya kebutuhan mereka ketika hari raya dan jangan sampai mereka mengemis. Pemenuhan kebutuhan itu bisa saja dilakukan dengan memberikan nilai dari kebutuhan pokoknya, atau juga dengan barangnya. Apalagi untuk daerah pertanian, bisa jadi mereka lebih membutuhkan uang dibanding makanan pokok, mengingat daerah seperti itu biasanya tidak kekurangan makanan pokok. Waktu-waktu Zakat Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenam matahari pada malam Idul Fitri. Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu adalah : a. Waktu mubah, awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan Ramadhan. b. Waktu wajib, mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan. c. Waktu sunah, sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri. d. Waktu makruh, sesudah sholat Idul Fitri tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri. e. Waktu haram, sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri. Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan harta itu sudah di tangannya, yang menerima zakat pun sudah ada. Maka jika benda itu hilang, ia wajib mengganti zakatnya itu karena kelalaiannya Zakat Maal Zakat Maal adalah zakat yang meliputi segala harta benda,zakat mal dibagi menjadi beberapa jenis zakat, berikut adalah macam-macam zakat yang tergolong dalam zakat mal ZAKAT EMAS dan PERAK zakat emas dan perak Nishab zakat emas adalah jika telah mencapai 20 Dinar dan selama satu tahun kepemilikan, maka zakatnya 1/40-nya, yakni setengah Dinar. (HR. Abu Daud No. 1573, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7325, dishahihkan Syaikh Al Albani. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 1573)Satu Dinar adalah 4,25 gram emas. Jadi, jika sudah memiliki 85 gram emas, maka dikeluarkan zakatnya 2,125 gram. Nishab zakat perak adalah jika telah mencapai 200 Dirham selama setahun kepemilikan sebanyak 1/40-nya, yakni 5 dirham. (HR. Abu Daud No. 1574, At Tirmdizi No. 620, Ahmad No. 711, 1232, Al Bazar No. 679, dan lainnya. Imam At Tirmidzi bertanya kepada Imam Bukhari, apakah hadits ini shahih? Beliau menjawab: “shahih.” Lihat Sunan At Tirmidzi No. 620) Satu Dirham adalah 2,975 gram perak. Jadi, jika sudah memiliki 595 gram perak, maka dikeluarkan zakatnya 14,875 gram. Dalil tentang Kewajiban zakat emas dan perak : ‫ار ِمنَ َكثِيرا إِن آ َ َمنُوا الذِينَ أَيُّ َها يَا‬ ُّ ‫لَيَأ ُكلُونَ َو‬ ِ َ‫ان اَلَحب‬ ِ َ‫الرهب‬ ِّ ِ ‫ِب َعذَاب فَ َب‬ ‫اس أَم َوا َل‬ ِ ‫صدُّونَ ِبال َب‬ ُ ‫عن َو َي‬ ِ ‫اط ِل الن‬ َ ‫س ِبي ِل‬ َ ‫س ِبي ِل فِي يُن ِفقُونَ َها َو َل َوال ِفضةَ الذه‬ َ ِ‫َب َيكنِ ُزونَ َوالذِينَ َللا‬ َ ِ‫شرهُم َللا‬ َ َ ُ ‫( أ ِليم‬34) ‫َار فِي َعلَي َها يُح َمى يَو َم‬ ُ ‫ُكنتُم َما فَذُوقُوا َِلنفُ ِس ُكم َكنَزتُم َما َهذَا َوظ ُه‬ ِ ‫ورهُم َو ُجنُوبُ ُهم ِجبَا ُه ُهم بِ َها فَتُك َوى َج َهن َم ن‬ َ‫( تَكنِ ُزون‬35) Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orangorang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. pada hari

dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At Taubah (9): 34-35) Harta Benda yang Wajib Dizakati dan Nisabnya 1. Binatang Ternak ‘Illat terhadap binatang ternak adalah nisab dan yang berkembang. Dengan demikian, segala ternak yang dipelihara untuk diperkembangbiakkan dan telah sampai nisab diwajibkan membayar zakatnya. Abu Hanifah menggunakan qiyas ini, karena itu bukan saja terhadap unta, kambing dan biri-biri tetapi juga mewajibkan zakat terhadap kuda. Dan si pemilik kuda boleh memilih antara membayar satu dinar untuk tiap seekor kuda atau menghargakan kuda itu dan membayar 5 (lima) dirham dari harta kuda itu. Ulama-ulama lain tidak mewajibkan zakat kuda ini, karena atas dasar Sabda Nabi Muhammad,” Muslim tidak wajib menzakati hamba dan kudanya.”(HR. Abu Dawud). Pendapat ini disanggah bahwa hadis tersebut untuk kuda yang digunakan tenaganya, bukan diternakkan, seperti halnya sapi yang dipekerjakan tidak dikenakan zakat. “ Tidak ada zakat pada sapi yang dikerjakan.”(HR. Abu Dawud).[17] Yang wajib dizakati hanya unta, sapi, kerbau dan kambing. Unta Kewajiban zakat unta dijelaskan Nabi dalam haditsnya dari Anas ra. Menurut riwayat al-Bukhari yang menyampaikan sabda Nabi yang artinya,” Setiap 24 ekor unta atau kurang, maka zakatnya seekor kambing betina. Untuk setiap 5 ekor unta, jika jumlahnya 25 sampai 35 ekor, maka zakatnya satu ekor anak unta betina berumur 1-2 tahun atau satu ekor anak unta jantan berumur 3-4 tahun;jika jumlahnya 36 ekor sampai 45 ekor, zakatnya 46 sampai 60 ekor unta, zakatnya adalah seekor unta betina berumur 3-4 tahun”.[18] Nizab zakat binatang ternak di Indonesia : - Nisab Zakat Sapi dan Kerbau Nisab 30-39 40-59 60-69 70- ...

Zakatnya Bilangan dan jenis zakat

Umur

1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 ekor anak sapi atau seekor kerbau 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau dan 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau

1 tahun lebih 2 tahun lebih 1 tahun lebih 3 tahun lebih

Selanjutnya tiap-tiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau umur 1 tahun lebih. Dan tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau, zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau berumur 2 tahun lebih. - Zakat Kambing Nisab

Zakatnya

40-120 121-200 201-399 400- ...

2.

3.

Bilangan dan jenis zakat

Umur

1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina 2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina 3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina 4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina

2 tahun lebih, 1 tahun lebih 2 tahun lebih, 1 tahun lebih 2 tahun lebih, 1 tahun lebih 2 tahun lebih, 1 tahun lebih

Mulai 400 ekor kambing dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing atau domba umurnya seperti tersebut di atas.[19] Emas dan Perak Barang permata apabila diperjualbelikan dikenakan zakat tijarahnya. Menurut Abu Zahrah harus dizakati dan dinilai dengan uang. Harta yang dalam keadaan yang digadaikan zakatnya dipungut atas pemilik harta, karena barang-barang yang digadaikan tetap menjadi milik yang menggadaikan. Barang-barang yang dalam sengketa atau dalam gugatan, maka putusan hakimlah yang menentukannya, yaitu yang diwajibkan zakat adalah yang dimenangkan oleh hakim dalam gugatannya. Demikian pula rumah yang disewakan, maka sewa rumah itu merupakan usaha untuk mendapatkan hasil, yang wajib pula dikenakan zakatnya.[20] Zakat emas dan perak yaitu jika waktunya telah cukup setahun dan telah sampai ukuran emas yang dimilikinya sebanyak 96 gram sedangkan perak 672 gram keatas, dan masing-masing zakatnya 2,5 %.[21] Biji dan Buah-buahan Adapun zakat makanan telah diterangkan dalam Al-Qur’an yang menyuruh kaum Muslimin untuk mengeluarkan zakat terhadap segala hasil yang dikeluarkan dari bumi seperti buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan. ”Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihlebihan”. (Q.S. Al-An’am : 141) Ayat ini mempertegas adanya zakat untuk semua hasil bumi, kemudian dikeluarkan sebanyak 10% jika dialiri dengan air hujan atau sungai dengan cara yang mudah. Tetapi zakatnya hanyalah 5% jika dialiri dengan air yang dibeli atau mempergunakan upah.[22] Pendapat ulama tentang harta yang wajib di zakati : 1. Abu Hanifah, mewajibkan zakat pada segala hasil tanaman/buah-buahan baik berupa kurma ataupun buah-buahan lainnya.

4.

5.

2. Abu Yusuf dan Muhammad Ibnu Al-Hasan, zakat hanya wajib pada buah-buahan yang dapat tahan satu tahun. 3. Asy Syafi’i, zakat hanya wajib pada buah-buahan kurma dan anggur. 4. Hanabilah berpendapat bahwa zakat itu hanya diwajibkan atas tumbuh-tumbuhan yang asa takarannya, yang ditentukan kadarnya, kering dan dapat disimpan lama baik makanan pokok atau bukan. Abu Hanifah memegang umumnya hadis,” Pada tanaman-tanaman yang dialiri dengan air hujan dan mata air atau yang mengisap dengan akarnya, zakatnya sepersepuluh dan yang dialiri dengan kincir zakatnya seperduapuluh.” Sedangkan Asy-Syafi’i, Muhammad bin Hasan dan Abu Yusuf berhujjah dengan hadis,” Tidak ada zakat dalam sayur-mayur.” Abu Hanifah tidak mewajibkan zakat terhadap rumput, tetapi apabila rumput itu sengaja ditanam dan menghasilkan wajib pula dibayar zakatnya. Apabila sayur-mayur itu diperdagangkan, maka wajib zakat dari perdagangan sayur tersebut. Dalam hal ini sesungguhnya dapat dilihat dari segi lain yaitu dari segi subjek hukumnya apakah sebagai produser atau sebagai pedagang atau sebagai produser dan pedagang. Dengan kemajuan teknologi dan science syarat-syarat kering dan tahan lama dapat dipenuhi. Rikaz (harta terpendam) Rikaz adalah emas dan perak yang ditanam di dalam tanah. Menurut sebagian ulama, rikaz, yaitu harta karun yang diketemukan setelah terpendam dimasa lampau. Dan, rikaz yaitu semua benda-benda tambang yang baru diketemukan baik di darat atau di laut. Kita wajib mengeluarkan zakat sebesar 20% dari rikas yang kita temukan, pada saat kita menemukannya. Hasil Tambang Hasil tambang apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga sebesar 2,5%.

2.9 Perhitungan Zakat 1. Perhitungan 1: Zakat Penghasilan Zakat penghasilan dapat dihitung dengan mengurangi penghasilan total dengan utang. Setelah itu, kalikan hasil tersebut dengan 2,5%. Adapun nishab zakat penghasilan adalah 520 x harga makanan pokok (beras atau kurma) pada waktu itu. Jika seseorang memiliki penghasilan di atas nishab, maka zakat penghasilan harus dihitung. Sebagai contoh, seseorang memiliki penghasilan Rp10.000.000. Lalu utang cicilan mobilnya sebesar Rp3.000.000. Maka sisa penghasilan tersebut masih Rp7.000.000. Di sisi lain, harga beras 1 kg adalah rata-rata Rp10.000. Sehingga, 520 x Rp10.000 = Rp5.200.000. Oleh karena itu, jika penghasilannya Rp7.000.000 maka bisa diperoleh kesimpulan bahwa harta bulan itu mencapai nishab. Jumlah yang harus dibayarkan adalah p7.000.00 0 x 2,5% = Rp175.000 2. Perhitungan 2: Zakat Fitrah Menghitung zakat fitrah merupakan hal yang sangat mudah. Zakat fitrah jumlahnya sama setiap orang jadi tidak perlu penghitungan khusus setiap individu.

Zakat fitrah adalah berupa bahan makanan pokok yang sesuai dengan makanan sehari-hari sang pemberi zakat. Misalnya di Indonesia rata-rata orang mengkonsumsi beras sebagai menu utama, maka beras adalah benda yang harus dijadikan media zakat fitrah. Setiap kepala baik bayi yang baru lahir hingga orang tua harus memberikan 3,5 Liter atau 2,5 kg beras. Apabila ingin dirupakan dengan uang, maka Anda harus memberikan sesuai harga dari 2,5 kg beras. Selanjutnya, penyalur zakat atau amil akan membelikan beras secara kolektif sebelum dibagikan pada orang yang membutuhkan. Jika perlu, biasanya lembaga amil zakat meminta beras seberat 2,7 kg atau uang senilai itu agar tidak sampai terjadi kekurangan jumlah zakat setiap individu. 3. Perhitungan 3: Zakat Mal Perhitungan zakat mal adalah 2,5% x besarnya harta si pemberi zakat yang tersimpan selama 1 tahun. Harta tersebut dapat berupa emas, hasil panen, dan semua aset seperti tabungan, rumah, dan tanah. Orang yang memiliki kewajiban membayar zakat mal adalah apabila kekayaannya sudah mencapai 85 kali harga emas setiap gramnya. Contohnya, apabila panen dan emas yang dimiliki setahun adalah Rp100.000.000. Sementara itu, harga emas per gram adalah Rp500.000. Maka nishab atau batas minimal zakat adalah 85 x Rp500.000 = Rp42.000.000. Sehingga, harta orang tersebut di atas nishab. Ketentuan perhitungan yang harus diberikan adalah 2,5% x Rp100.000.000 = Rp2.500.000.

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh pemeluk agama Islam untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya, sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat terdiri dari dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Lalu terdapat 8 golongan-golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mu’allaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. 4.2 Saran a. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun Islam kita. b. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang yang lemah dan menderita. c. Kita harus membayar zakat di waktu dan orang yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

https://id-id.facebook.com/137466763022393/posts/makalah-zakat-bab-ipendahuluana-latarbelakang-zakat-merupakan-salah-satu-rukun-/454114484690951/ http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-agama-islam-tentang-zakat.html

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""