TAHAP PERKEMBANGAN TAHAP PERKEMBANGAN PADA USIA DEWASA Tahap perkembangan pada usia dewasa ini dapat di bagi atas beberapa bagian, antara lain : 1. Perkembangan Dewasa Dini ( 18 tahun - 40 tahun ) a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik
Pada periode dewasa awal, penampilan dan kesehatan fisik mencapai puncaknya dan periode yang sama penurun penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik pun mulai menurun. penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik dicapai pada periode permulaan dewasa awal dan menurun pada akhir dewasa awal. dan puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan duapuluhan dan sesudah mana menjadi penurunan lambat laun hingga awal usia 40-an.
b. Perubahan Kognitif
Kekhasan tingkah laku kognitif, orang dewasa yang matang perkembangan kognitifnya lebih sistematis dalam memecahkan masalah. Orang dewasa awal mulai berpikir yang lebih liberal dan bijaksana dalam mengambil keputusan tentang cara pemecahan masalah, sehingga peningkatan toleransi terhadap hal – hal yang tidak diinginkan.
c. Penyesuaian peran seksual
Penyesuaian pada peran seks pada masa dewasa dini benar – benar sulit. anak laki – laki dan perempuan telah menyadari pembagian peran seks yang direstui masyarakat, tetapi belum tentu mereka mau menerimanya sepenuhnya. banyak gadis remaja ingin berperan sebagai seorang ibu dan isteri yang baik kalau mereka dewasa nanti. tetapi setelah dewasa mereka tidak mau menjadi isteri ataupun ibu sesuai pengertian tradisional yaitu alasan mereka ingin menghindari peranan wanita tradisional yang telah dijelaskan oleh Arnott dan Bengslon.
d. Penyesuaian perubahan minat
Remaja umumnya mempertahankan minat – minat mereka sewaktu beralih kemasa dewasa tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. ini disebabkan karena beberapa minat yang dipertahankan dalam kehidupan dewasa tidak sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, sedangkan yang lain tidak lagi memberikan kepuasan seperti semula. perubahan minat biasanya terjadi amay cepat pada masa remaja seperti perubahan – perubahan fisik dan psikologis.
e. Penyesuaian perubahan perkawinan
Penyesuaian yang lebih cocok dan disukai menjadi sulit begitu juga dengan banyaknya pertambahan model keluarga menjadikan proses penyesuaian hidup sebagai suami istri sulit. tingkat kesulitan menjadi besar dimana gaya hidupnya berbeda sekali dengan anggota lainnya dalam keluarga. misalnya, seorang wanita dahulu kehidupan masa anakanaknya dirumah dibesarkan dalam keluarga inti mungkin akan mendapat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan masalah yang timbul ketika ia menikah dengan pria yang berasal dari latar belakang keluarga besar.
f. Penyesuaian pekerjaan
Penyesuaian pekerjaan makin cocok bakat dan minatnya dengan jenis pekerjaan yang diemban, makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh. pola umum kehidupan mereka bergantung pada beberapa banyak yang mereka peroleh dan bagaimana cara memperolehnya. banyak orang dewasa muda yang tidak atau kurang memiliki keterampilan atau pelatihan untuk suatu bentuk pekerjaan tertentu dalam melamar berbagai kantor yang sifatnya berbeda dengan yang dilamar, tidak sesuai pula dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.
2. Perkembangan Dewasa Madya ( 40 tahun - 60 tahun ) a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik
Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya. dari salah satu sekian banyak penyesuaian yang sulit yang pria dan wanita berusia madya harus lakukan adalah dalam mengubah penampilan. penyesuaian diri terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan bahwa sikap individu yang kurang menguntungkan semakin di intensifkan lagi oleh perilaku sosial yang kurang menyenangkan terhadap perubahan normal yang muncul bersama pada tahun – tahun selanjutnya.
b. Perubahan Kognitif
Pada usia setengah baya kemampuan kognitifnya yang menurun adalah kemampuan mengingat, berpikir, mekanisme yang memerlukan kecepatan dan keakuratan input melalui panca indra agar dapat mengamati gerak, perbedaan, perbandingan dan pengelompokan atau pengkategorian. tentu saja tidak semua orang dewasa pertengahan makin meningkat kemampuan kognitif pemecahan masalah.
c. Penyesuaian peran seksual Penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun wanita pada usia madya terdapat pada perubahan, pada kemampuan seksual mereka.
Perubahan seksual pada wanita; perubahan tubuh dan emosi secara umum terjadi pada saat menopause, tetapi tidak selalu disebabkan atau berhubungan dengan keadaan tersebut. berhentinya menstruasi hanya merupakan salah satu aspek dari menopause.
Perubahan seksual pada pria klimakterik pada pria sangat berbeda dengan menopause pada wanita. klimakterik dating kemudian, biasanya pada usia 60 atau 70 tahunan dan berjalan sangat lambat.
d. Penyesuaian perubahan minat
Perubahan minat selama usia madya perubahan – perubahan tersebut jauh kurang kentara daripada perubahan – perubahan yang terjadi pada tahun – tahun awal kehidupan. perubahan minat yang ada perubahan tugas, tanggungjawab, kesehatan dari peran dalam hidup, konsentrasi pria pada bidang pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran penting dalam menekan keinginan mereka disbanding pada masa yang relative masih muda.
e. Penyesuaian perubahan perkawinan Pola kehidupan keluarga yang dijalani banyak mengalami perubahan selama periode usia madya seperti diungkapkan cavan “perubahan yang paling besar adalah penarikan diri dari anak – anak dari keluarga, meninggalkan bapak dan ibunya. sebagai unit keluarga” penyesuaian terhadap perubahan ini biasanya lebih sulit bagi wanita daripada pria karena kehidupan wanita berpusat pada rumah dan anggota keluarga selama tahun – tahun usia dini. Kondisi yang merumitkan penyesuaian diri terhadap perubahan pola keluarga pada usia madya :
Perubahan fisik Hilangnya peran sebagai orangtua Kurangnya persiapan Perasaan kegagalan Merasa tidak berguna lagi Kekecewaan terhadap perkawinan Merawat anggota keluarga berusia lanjut.
f. Penyesuaian pekerjaan
Dewasa ini dengan semakin bertambahnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja usia madya, maka masalah pengalaman menyesuaikan diri dengan pekerjaan bukan monopoli pria saja. wanita juga mempunyai banyak masalah yang sama dengan pria dan bahkan banyak wanita menganggapnya sebagai masalah yang unik bagi mereka.
3. Perkembangan Pada Dewasa Akhir ( 60 - isdead ) Perkembangan Fisik Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa
lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis. Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah : A. Daerah kepala ·
Hidung menjulur lemas
·
Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi
·
Mata kelihatan pudar
·
Dagu berlipat dua atau tiga
·
Kulit berkerut/keriput dan kering
·
Rambut menipis dan menjadi putih
B. Daerah Tubuh ·
Bahu membungkuk dan tampak mengecil
·
Perut membesar dan tampak membuncit
·
Pinggul tampak mengendor dan tampak lebih besar
·
Garis pinggang melebar
C. Daerah persendian ·
Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat
·
Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol
·
Tangan menjadi kurus kering
·
Kaki membesar karena otot-otot mengendor
·
Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.
E. Perkembangan Psikis Pada Masa Dewasa Akhir 1)
Perkembangan Intelektual Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
2)
Perkembangan Emosional Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
3)
Perkembangan Spiritual Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme.Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan batiniah, khususnya bagi para Lansia.Rasulullah bersabda “semua penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua”. Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
4) a.
Perkembangan Minat Minat dalam diri sendiri: orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila semakin tua. Minat terhadap pakaian, minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam kegiatan sosial
b.
Minat terhadap uang: pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan samasekali.
c.
Minat untuk rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan karena memang tidak dapat dielakkan. Minat keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang usia lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat kehidupan keagamaannya. Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat ditentukan oleh bagaimana individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di masa sebelumnya.
5)
Perkembangan Kepribadian Menurut para-para ahli perkembengan kepribadian yaitu:
•
Freud Percaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali kepada kecenderungan2 narsistik masa kanakkanak awal (Santrock, 2002: 250).Artinya tindakan yang dibuat harus diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu tidak bisa dilakukan maka tidak akan memperoleh kepuasan.
•
Carl Jung Mengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam jauh di dalam ketidaksadaran (Santrock, 2002: 250).Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin saja hal ini yang membuat orang yang sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk memanggilnya kembali ke alam sadar.Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak dengan realitas, sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran
•
Erikson Integritas Vesus KeputusasaanPercaya bahwa masa dewasa akhir dicirikan oleh tahap terakhir dari delapan tahap siklus kehidupan.Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama hudupnya. Jika kehidupan sebelumnya dapat dijalani dengan baik maka akan merasakan kepuasan/integritas pada masa tuanya, dan sebaliknya.
6)
Perkembangan Kognitif Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversial dalam studi tentang perkembangan rentang hidup manusia adalah kemampuan kognitif orang dewasa, sepertimemori, kreativitas, intelegensi, dan kemampuan belajar, paralelel dengan penurunan kemampuan fisik. Pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.Selain itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir,
TUGAS PERKEMBANGAN 1. TUGAS PERKEMBANGAN PERIODE DEWASA AWAL [4]Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescene-adolescere-yang yang berarti bentuk lampau partisipal dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “telah menjadi dewasa.”
Menurut KBBI: de·wa·sa /déwasa/ 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi), 2 telah mencapai kematangan kelamin; 3 matang (pikiran, pandangan, dsb): de·wa·sa /déwasa/ nwaktu, masa (akhir-akhir ini). Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan setelah masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan pedagogis (moralspiritual). Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan). Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu (1) kestabilan emosi (emotional stability), mampu mengendalikan perasaan: tidak lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung; (2) memiliki sense of reality-kesadaran realitasnya-cukup tinggi: mau menerima kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak menyalahkan orang lain dan keadaan apabila menghadapi kegagalan; (3) bersikap toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan (4) bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan Sementara dari sisi pedagogis, masa dewasa ini ditandai dengan (1) rasa tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan orang lain; (2) berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai agama; (3) memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan (4) berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Dapat kita simpulkan bahwa masa dewasa adalah masa di mana seorang individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Beberapa tugas-tugas perkembangan pada dewasa awal antara lain : a.
Mulai bekerja
b.
Memilih pasangan
c.
Mulai membina keluarga
d.
Mengasuh anak
e.
Mengelola rumah tangga
f.
Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
g.
Mencari kelompok sosial yang menyenangkan.[5]
[6]Selain itu, dewasa muda/awal/dini mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan Helms, 1995) mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda, di antaranya (a) mencari dan menemukan calon pasangan hidup, (b) membina kehidupan rumah tangga, (c) meniti karier dalam rangka rnemantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, dan (d) menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
a. Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang syah (perkawinan resmi) b. Membina Kehidupan Rumah Tangga Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umum-nya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus
dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara. c.
Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi Rumah Tangga
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaliknya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak (baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat mem-bangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur sejahtera bagi keluarganya. melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorongan biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda. d.
Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang,
damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri), (2) membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut
terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat Pada sumber lain, dalam buku Psikologi Belajar Agama (2004), diterangkan bahwa tugastugas perkembangan masa dewasa dini meliputi: a.
Mengembangkan sikap, wawasan, dan pengamalan ajaran agama.
b.
Memperoleh atau memulai memasuki dunia kerja.
c.
Memilih pasangan (suami/istri).
d.
Mulai memasuki pernikahan.
e.
Belajar hidup berkeluarga.
f.
Merawat dan mendidik anak.
g.
Mengelola rumah tangga.
h.
Memperoleh kemampuandan kemantapan karier (posisi kerja).
i.
Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat. j.
2.
Mencari kelompok social (kolega) yang menyenangkan. Tugas Perkembangan usia dewasa madya (Setengah Baya)
Masa setengah baya (middle age) adalah masa yang berlangsung antara usia 40 sampai 60 tahun. Konon, di kalangan tertentu, pria dan wanita yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas sering dijuluki sebagai orang yang sedang mengalami masa pubertas kedua. Julukan ini timbul karena mereka senang lagi bersolek, suka bersikap dan berbuat emosional atau mudah marah, dan bahkan jatuh cinta lagi. Di kalangan kaum wanita biasanya tampak gejala depresi (murung), cepat tersinggung, cemas dan khawatir kehilangan kasih sayang anak-anak yang mulai beranjak dewasa. Selain itu, wanita setengah baya juga acapkali merasa cemas akan kehilangan suami karena menopause (berhenti menstruasi) yang pada umumnya diiringi dengan timbulnya tanda-tanda atau garisgaris penuaan di bagian tertentu pada tubuhnya.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase setengah tua tersebut adalah sebagai berikut:[6] 1.
Memantapkan pengamalan ajaran agama
2.
Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
3.
Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
4.
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi).
5.
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier dan memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa. Masa ini pada umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Pada usia ini, aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra,seperti tidak sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca, atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak teralami (seperti rematik, atau asam urat). Tugas-tugas perkembangan yang harus dituntaskan pada usia ini meliputi : Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun (khususnya anak kandungnya sendiri) agar berkembang menjadi orang-orang dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab
a.
Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya bersama orang dewasa lainnya
b.
Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya ( dengan suami atau istri ) sebagai orang pribadi yang utuh
c.
Menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya
d. e.
orang-
Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam karier, dan Menyesuaikan diri dengan perikehidupan (khususnya dalam hal cara bersikap dan bertindak) orang-orang yang berusia lanjut. Selain tugas-tugas perkembangan di atas, ada beberapa tugas lainnya menurut para ahli sebagai berikut :[7]
1)
Tugas Perkembangan Usia Dewasa Madya Menurut Hurlock ( 1968 ) Tahapan dewasa menengah merupakan masa transisi, masa menyesuaikan kembali, masa equilibrium-disequilibrium. Masa yang ditakuti karena mendekati masa tua. Wanita di sini kehilangan kesanggupan reproduksi. Ada yang menyatakan bahwa masa ini adalah masa bahaya bagi pria dan wanita. Menurutt Hurlock, tugas-tugas perkembangan bagi setengah baya dapat digolongkan dalam empat bagian besar, Tugas-tugas yang berhubungan dengan pemahaman dan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan fisilogis bagi dewasa madya.
a.
Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik. Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisi yang normal terjadi pada usia madya. Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan bahwa sikap individu yang kurang menguntungkan semakin diintensifkan lagi oleh perilaku sosial yang kurang menyenangkan terhadap perubahan normal yang muncul bersama tahun-tahun selanjutnya. Perubahan fisik yang terpenting, yang terhadapnya orang berusia madya harus menyesuaikan diri diantaranya:[8]
1.
Perubahan dalam penampilan
2.
Perubahan dalam kemampuan indra
3.
Perubahan dalam keberfungsian fisiologis
4.
Perubahan dalam kesehatan
5.
Perubahan dalam seksual
b.
Tugas-tugas yang berhubungan dengan perubahan-perubahan minat Sehingga memungkinkan orang-orang setengah baya untuk memperoleh tanggungjawab kewarganegaraan dan sosial, dan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang atau kegiatan-kegiatan yang diselaraskan dengan tingkat perkembangan orang dewasa ini yang mengutamakan pengisi waktu luang yang bersifat ” family-oriented. ” Family-oriented tadi melebihi keadaan selama tahun-tahun permulaan masa dewasa.
c.
Tugas-tugas yang berhubungan dengan kehidupan keluarga
Dengan pengutamaan menciptakan hubungan diri dengan suami atau isteri sebagai pribadi (dalam persahabatan akrab), menyesuaikan diri dengan kehidupan orangtua yang sudah lanjut usia, dan membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia. 2)
Tugas Perkembangan Dewasa Madya Menurut Erikson Masa dewasa madya merupakan fase generativitas (menciptakan) yang selalu dihadapkan pada adanyastagnasi. Masa ini ditandai dengan adanya perhatian yang tercurah pada anak-anak, keahlian produktif, keluarga, dan pekerjaan. Sifat mengasuh pada wanita tampak sangat dominan. Pada masa madya ini adalah kebijaksanaan dan pelepasan.
3)
Tugas Perkembangan Dewasa Madya Menurut Havighurst Pada masa ini, tugas-tugas yang harus dituntaskan adalah menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologik, pasangan dipandang sebagai person menolong anakanak muda menjadi dewasa, mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh, mencapai dan mempertahankan standar hidup ekonomis, dan merealisasikan kesantaian secara sesuai.[9] Tugas Perkembangan Dewasa Akhir 1. Menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik. Misalnya adanya perubahan penampilan pada wajah wanita, menggunakan kosmetik pada wajah wanita untuk menutupi tanda-tanda penuaan pada wajahnya. Pada bagian tubuh, khususnya pada kerangka tubuh mengerasnya tulang sehingga tulang menjadi mengapur dan mudah retak atau patah. 2. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis. 3. Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan. 4. Membina kehidupan rutin yang menyenangkan 5. Saling merawat sebagai suami-istri 6. Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasangan dengan sikap yang positif 7. Melakukan hubungan dengan anak dan cucu-cucu. 8. Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.
Tugas Perkembangan Menurut Pandangan Islam 1. Terinternalisasi sifat-sifat rasul yang agung, sifat-sifat yang dimaksud seperti jujur, dapat dipercaya, menyampaikan kebenaran, dan memiliki kecerdasan spiritual. 2. Meningkatkan kesadaran akan peran sosial dengan niat amal soleh 3. Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT, melalui perluasan diri dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunah.
4. Mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kematian. Pada fase ini, sesorang terkadang tidak mampu mengaktualisasikan potensinya, bahkan kesadarannya menurun atau bahkan menghilang. Kondisi ini disebabkan oleh menuanya syaraf-syaraf dan organ-organ tubuh lainnya, sehingga terjadilah kepikunan. Ketika orang berusia lanjut mengalami kepikunan maka ia terbebas dari tuntutan agama seperti sholat, puasa dan ibadah-ibadah lain.
PERUBAHAN YANG TERJADI PERUBAHAN FISIK PADA MASA TUA Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis. Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki. Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut Elida Prayitno yaitu:
Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel tubuh.
Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
Penurunan Dorongan Seks. Pada umumnya perubahan pada masa lansia meliputi perubahan dari tingkat sel sampai
kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen. a. Sistem pernafasan pada lansia. Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 20 hingga 80 tahun sekalipun tanpa penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan diafragma
melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihan latihan memperkuat diafragma. b. Perubahan Sistem persyarafan. 1. Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan. 2. Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir. 3. Mengecilnya syaraf panca indera. 4. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin. 5. Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir. 6. Perkembangan Sensori. Perubahan
sensori
fisik
masa
dewasa
akhir
melibatkan
indera
penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan yang terang menuju ke tempat yang agak gelap. c.
Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.
Ciri – ciri perubahan pada indra masa lansia salahsatunya sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia. d. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut. Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa
mempertimbangakan usia pada masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat bukan menurun. e.
Sistem genito urinaria. 1.
Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
2.
Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
3.
Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
4.
Atropi vulva.
5.
Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
6.
Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.
f. Sistem endokrin / metabolik pada lansia. 1.
Produksi hampir semua hormon menurun.
2.
Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
3.
Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
4. g.
Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat, dll.
Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut. 1. Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. 2. Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit 3. Esofagus melebar, dan lain-lain.
h.
Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual. 1. Perubahan sistem reprduksi.
Selaput lendir vagina menurun/kering.
Menciutnya ovarium dan uterus.
Atropi payudara.
Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
Dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
2. Kegiatan sexual. Pada masa usia lanjut khususnya pada wanita salah satu ciri perubahannya yaitu mengalami fase menopause. Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan. Rahim mengalami antropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks) menyusut tidak menonjol kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina, dan sebagainya. i.
Perubahan otot Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh.
Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA TUA Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
KESIMPULAN Pada masa dewasa akhir, kita melepaskan masa muda dan membiasakan diri untuk hidup sebagai orang dewasa lanjut, dalam mempelajari orang-orang dewasa lanjut tentunya kita tidak luput dari mempelajari teori-teorinya, ulasan kita mengenai perkembangan sosial terpusat pada pasangan dewasa lanjut, kencan, persahabatan dan menjadi kakek dan nenek. Dalam menghadapi individu dewasa lanjut kita juga harus banyak kesabaran, karena kemampuan dan kekuatan mereka tidak sebanding dengan yang kita bayangkan ketika dia masih energik. Dukungan sosial sangat membantu orang dewasa lanjut bagi kesehatan dan proses mentalnya, kemungkinan interaksi sosial dengan orang lain menyediakan dukungan sosial memberikan kepada kaum lanjut usia suatu pandangan terhadap diri sendiri yang lebih positif. Orang yang depresi memiliki hubungan sosial yang lebih kecil, mengalami masalah dengan anggota jaringan yang mereka miliki dan sering mengalami kehilangan dalam hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA Patricia A. Potter, Anne G. Perry. Fundamental keperawatan Edisi 7 Buku 1. (Singapore, Elsevier Pte Ltd: 2009) Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.Edisi kelima Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Ibn Azka Press. 2004. Etika Hidup Seorang Muslim. Garut: Ibn Azka Press Daniel, Dady. Tahap Perkembangan Pada Usia Dewasa, Diakses pada 15 Maret 2019 dari https://www.academia.edu/33786789/tahap_perkembangan_pada_usia_dewasa Tion, Aris. (Jumat, 21 Oktober 2016). Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Dewa Madya. Diakses pada 10 Maret 2019 dari https://makalahiainibpadang.blogspot.com/2016/10/tugastugas-perkembangan-pada-usia.html?m=0 Susanti, Desi. (Maret 2013). Makalah Psikologi Masa Dewasa Akhir. Diakses pada 15 Maret 2019 dari http://fadhilabdillahpratama.blogspot.com/2016/09/makalah-psikologi-masa-dewasaakhir.html