MAKALAH TUGAS BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA “PIPA PVC”
DOSEN PENGAMPU : Lukhi Mulia Shitophyta, S.T., M.T.
DISUSUN OLEH : 1. NABILA FAUZI (1700020058) 2. NI PUTU AGNES SUARI (1700020051) 3. SITI MUTMAINAH (1700020026) TEKNIK KIMIA KELAS A
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2017/2018
KATA PENGANTAR P u j i s yu k u r s e n a n t i a s a k i t a p a n j a t k a n k e h a d i r a t T u h a n Y a n g M a h a E s a ya n g t e l a h m e m b e r i k a n r a h m a t d a n h i d a ya h s e r t a k a r u n i a - N ya , s e h i n g g a k a m i d a p a t m e n ye l e s a i k a n m a k a l a h ya n g b e r j u d u l “ P i p a P V C ” guna
memenuhi
tugas
mata
kuliah
Bahan
Kontruksi
Teknik
Kimia,
sekaligus untuk menambah pengetahuan tentang polimer T i d a k l u p a p u l a k a m i u c a p k a n t e r i m a k a s i h k e p a d a s e m u a p i h a k ya n g telah
berkontribusi,
k h u s u s n ya
dosen
pengampu
mata
kuliah
Bahan
K o n s t r u k s i t e k n i k k i m i a , I b u Lukhi Mulia Shitophyta, S.T., M.T. ya n g t e l a h m e m b i m b i n g k a m i s e h i n g g a m a k a l a h i n i s e l e s a i t e p a t p a d a w a k t u n ya . Harapan
kami
agar
makalah
ini
dapat
menambah
ilmu
dan
p e n g e t a h u a n p e m b a c a t e n t a n g p o l i m e r k h u s u s n ya “ P i p a P V C ” . T e t a p i k a m i m e n ya d a r i b a h w a k a m i h a n ya l a h m a n u s i a b i a s a d a n m a s i h d a l a m p r o s e s pembelajaran jadi kami mengharapk an kritik dan saran dari para pembaca a g a r m a k a l a h ya n g k a m i b u a t m a n j a d i l e b i h s e m p u r n a l a g i .
Y o g ya k a r t a , 9 S e p t e m b e r 2 0 1 8
Penulis
ii
DAFTAR ISI Halaman Sampul ................................................................................................................. i Kata Pengantar…………………………………………………………………………….ii Daftar Isi ............................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3
Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Pengertian Polimer dan Jenis-jenis Polimer ....................................................... 3
2.2
Pengertian PVC dan Karakteristik PVC ............................................................. 5
2.3
Pipa PVC sebagai Produk .................................................................................. 6
2.4
Alasan Memilih Bahan PVC ............................................................................. 12
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan......................................................................................................... 13
3.2
Saran ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15 LAMPIRAN………………………………………………………………………………16
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam keseharian kita, sering dijumpai banyak aktivitas yang tentunya tidak lepas dari bahan-bahan kimia. Seperti yang kita ketahui, bahwa salah satu komponen besar penyusun makhluk hidup adalah senyawa-senyawa kimia yang membentuk suatu jaringan ,sehingga terbentuklah makhluk dialam ini. Berbicara mengenai komponen, maka berarti kita merujuk pada system penyusun dalam suatu materi atau bahan. Kita mengenal berbagai macam bahan-bahan atau zat kimia di alam semesta ini, dengan spesifikasi dan kegunaan masing-masing, begitu juga dengan polimer. Dewasa ini, polimer tengah dikembangkan sedemikian rupa, untuk melengkapi dan mempermudah manusia dalam melakukan kerja atau aktifitas. Seperti ,membersihkan rumah, memasak,dan sebagainya. Polimer sebagai salah satu struktur molekul yang menjadi jaringan dalam suatu material, dan penyusun suatu material. Tentu saja setiap sendi kehidupan manusia tidak akan bisa berjalan tanpa adanya sumber kehidupan seperti air. Air sebagai kebutuhan utama makhluk hidup tentu harus selalu tersedia sepanjang waktu. Teknologi yang semakin berkembang, membuat proses penyaluran air kepemukiman dan tempat-tempat penampungan semakin mutakhir. Dari hubungan antara manusia khususnya, dengan air inilah maka lahirlah teknologi perpipaan, guna menunjang distribus iair(fluida) bahkan hingga kejaringan pengolahan limbah cair maupun padat. Sejak ditemukannya senyawa berupa polimer yang disebut sebagai polivinilklorida (dari monomer kloroetanadiol) atau lazimnya kita kenal dengan nama PVC, saat itu juga pengembangan dan pemanfaatannya dilakukan, khususnya dalam pengembangan system perpipaan. Mengingat pipa yang bias saja terbuat dari logam, namun kerugiannya lagi adalah berat dan mudah berkarat, sehingga berbahaya apabila dialiri air, dan zat-zat kimia dari proses perkaratan tersebut ikut masuk kedalam air yang kita gunakan untuk keperluan masak,minum,mandi dan mencuci. Menurut data, sekitar 50% pembangunan system kota dan industry adalah melibatkan pipa PVC sebagai penunjang aliran untuk suplai air maupun pembuangan limbah. Hal ini karena masyarakat cenderung memilih produk pipa yang ekonomis, 1
ringan dan tentunya bebas korosi. Sehingga, konsumsi pipa PVC sebagai altrnatif system perpipaan untuk bangunan dan suplai kepemukiman relative lebih besardari pada menggunakan system perpipaan dengan bahan seperti besi .Tentunya ini menjadi sebuah peluang dan tantangan juga kedepannya, dimana eksistensi dari produk pipa berbahan PVC ini dapat dipertahankan, meski tetap selalu diikuti dengan pembaharuan sesuai kebutuhan pasar dan konsumen. Saatini, semakin banyak teknologi yang dikembangkan dari bahan PVC , khusus untuk produk pipa, berbagai pertimbangan dari pihak produsen tentu harus diikuti, tidak hanya memerhatikan kuantitas penjualan namun bagaimana juga untuk selalu menjaga kualitas dan inovasi dari produk pipa PVC itu sendiri. 1.2
Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan polimer dan apa saja jenis-jenis polimer ? 2. Apa yang dimaksud dengan PVC dan bagaimana karakteristik dari PVC? 3. Apa itu pipa PVC dan bagaimana cara pembuatan pipa PVC? 4. Apa alasan memilih bahan PVC ?
1.3
Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis polimer 2. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik PVC 3. Untuk mengetahui karakteristik dan cara pembuatan pipa PVC 4. Untuk mengetahui alasan dipilihnya bahan pvc .
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Polimer dan Jenis-Jenis Polimer Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya. Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis). 1. Polimer Alam
Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , selulosa dalam kayu , protein terdapat dalam daging dan karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet, protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon 3
menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. 2. Polimer Sintetis
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang ada pada kehidupan sehari-hari. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplastik (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin). Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoseting. a. Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut. a. Berat molekul kecil b. Tidak tahan terhadap panas. c. Jika dipanaskan akan melunak. d. Jika didinginkan akan mengeras. e. Mudah untuk diregangkan. f. Fleksibel. g. Titik leleh rendah. h. Dapat dibentuk ulang (daur ulang). i. Mudah larut dalam pelarut yang sesuai j. Memiliki struktur molekul linear/bercabang. Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.
4
1. Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan. 2. Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen. 3. Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani. 4. Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju. b. Plastik Termosetting Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali.Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi. Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer. Sifat polimer termoseting sebagai berikut. a. Keras dan kaku (tidak fleksibel) b. Jika dipanaskan akan mengeras. c. Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang). d. Tidak dapat larut dalam pelarut apapun. e. Jika dipanaskan akan meleleh. f. Tahan terhadap asam basa. g. Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
2.2
Pengertian PVC dan Karakteristik PVC PVC (polivinilklorida) merupakan polimer jenis plastik yang tersusun dari vinil klorida melalui polimerisasi adisi.
5
PVC merupakan plastik yang keras, kaku, dan mudah rusak, dapat digunakan untuk membuat pipa, tongkat, dan pelapis lantai. Sifat PVC adalah keras, kaku dan sedikit rapuh, dalam bentuk serbuk atau tepung putih memiliki daya tahan yang baik terhadap air, asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala, isolator yang baikdan tidak mudah larut pada beberapa larutan, dapat melunak pada pemanasan 80OC tanpa titik lebur yang tajam. Jika suhu diturunkan maka PVC akan menjadi rapuh dan jika massanya dinaikkan maka sifat liatnya makin besar. Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
2.3
Pipa PVC dan Cara Pembuatannya Pipa adalah sebuah saluran tertutup yang berbentuk lubang silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan-bahan lain yang digunakan sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida, sarana pengalira atau transportasi energy dalam aliran. Dalam dunia industri, pipa biasanya digunakan untuk mengalirkan suatu fluida, baik fluida yang berbentuk cair maupun yang berbentuk gas. Bentuk kontruksi pipa yang terdapat di suatu perusahaan industry dipengaruhi oleh jenis fluida yang akan dialirkan melalui pipa dengan berbagai pertimbangan terhadap pengaruh lingkungan yang ada. Fluida yang mengalir ini memiliki temperature dan tekanan yang berbeda-beda. Pipa biasanya ditentukan berdasarkan nominalnya sedangkan ‘TUBE’ adalahs alah satu jenis pipa yang ditetapkan berdasarkan diameter luarnya. 6
Pipa PVC (PolyVinyl Chloride) merupakan polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena.Pipa PVC pada umumnya digunakan sebagai saluran air dalam suatu proyek perumahan atau gedung atau jalan, dll.Pipa PVC ini sifatnya keras, ringan, dan kuat.Karena penginstalannya mudah, maka sangatlah ideal jika digunakan untuk saluran dibawah zink dapur, kamar mandi, dll. Bahkan penggunaan pipa PVC ini dapat bekerja lebih baik dari pada menggunakan pipa besi yang perlu disolder, juga tahan terhadap hampir semua alkalin atau zat beracun serta mudah dipasang. Proses produksi lainnya, seperti suspense mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga perbedaan aplikasinya. Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer, pelumas, plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, biosida, bahan pengembang, dan pigmen pilihan. a. Proses pembuatanpipa PVC
7
1. PersiapanBahan Material Komposisi bahan dan Proses pengadukan bahan yang dilakukan didalam pembuatan pipa PVC AW4 adalah sebagai berikut: PVC resin,CaCo3, Bahankimia (Formula).
2. Proses Mixing Sebelum jadi bahan yang siap diolah jadi pipa pvc terlebih dahulu melalui proses mixing . Di dalam proses mixing terdapat proses–proses sebagaiberikut: proses loading, proses hopper, proses hot mixing, proses cool mixing, proses hopper, proses silo, proses bunker. 3. Proses Extrution Yaitu untuk memproses material sampai meleleh akibat panas dari luar / panas gesekan dan yang kemudian dialirkan ke die oleh screw yang kemudian dibuat produk sesuai bentuk yang diinginkan. Extruder adalah mesin yang terdiri dari Hopper, Barrel/screw dan Die. Berikut contoh gambar mesin extrution.
4. Pencetakan Bahan – bahan yang telah cair dialirkan kealat cetak yang berada di ujung mesin extruder dengan memanfaatkan daya tekan screw di dalam barrel lalu bahan yang masuk kemesin pemanas melalui nozle. Proses pencetakan menggunakan cetakan dengan ukuran diameter pipa atau ukuran yang diinginkan. Pada proses pencetakan ini, cetakan dipanaskan dengan arus listrik melalui elemen – elemen dengan suhu berkisar antara 180 °C – 220 °C. Apabila terjadi kerusakan pada
8
pencetakan maka pipa yang rusak akan dibawa ketempat penyimpanan sementara untuk di daur ulang. 5. Proses Vacum dan Cooling Hasil yang keluar dari dies didinginkan dalam ruang vacuum untuk menjaga keutuhan bentuk pipa. Lalu spray mendinginkan pipa dengan air dingin. Proses mendinginkan dapat berlangsung selama 2 kali yaitu pertama dilakukan untuk mengeraskan pipa dan menurunkan suhu permukaan pipa. Namun karena proses yang pertama belum menjamin pipa sudah dingin, maka dilakukanlah proses pendinginan yang kedua, sama saja dengan proses pertama hanya saja ruangan tidak perlu di vacuum. Proses ini berlangsung sampai dihasilkan pipa yang diinginkan yaitu tahapannya sebagai berikut : vacum calibrator tan
sprayer bath
6. Penyablonan atau Printing Proses penyablonan dilakukan secara otomatis setelah selesai dilakukan pendinginan. Mesin melakukan penyablonan dengan cara menyablon pipa yang keluardari mesin pendingin dengan jarak yang telah ditentukan. Bahan yang digunakan untuk menyablon adalah tinta. Printing disini fungsinya untuk mencetak merk, type, tanggal, bulan dan tahun sebagai penanda kode pruduksi.
9
7.
Houl Off / Rolling Pipa yang telah melalui proses printing harus dijaga kelurusan pipa tersebut maka rolling disini berfungsi untuk menjaga kestabilan penarikan pipa serta meluruskan pipa dari extruder – vaccum calibratop dan sprayer bath hingga prosess cutting. Sekaligus menentukan ketebalan pipa.
8. Pemotonganatau Cutter Pipa yang telah melalui penyablonan dan telah berbentuk pipa secara utuh, dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Proses pemotongan dilakukan menggunakan gergaji secara otomatis. Apabila terjadi kerusakan pada pemotongan maka pipa yang rusak akan dibawa ketempat penyimpanan sementara untukdidaur ulang.
9. Quality Control Setelah pipa sudah ada yang dipotong, maka akan diambil sebuah sampel untuk diinspeksi/diperiksa. Kegiatan ini meliputi tes fisik dan tes laboratorium, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pipa yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan atau belum.Kualitas pipa pvc yang baik dan memenuhi “standard aplikasinya“ harus lulus beberapa syarat pengujian atau test laboratorium. Seperti berikut ini, Uji Tekan (Hydrostatic Test),Uji Jatuhan 10
(Impact Test),Uji Kuat Tarik & Kelenturan (Tensile & Elongation Test), Uji Ketahanan Terhadap Asam Kuat (Methylene Chloride Test, Uji Linyak (Flattening Test).
10. Finishing Setelah proses pemotongan dan penyablonan, pipa diteruskan kebagian pencetakan kepala. Proses pencetakan kepala ini dilakukan pada bell forming machines. Ujung pipa di masukkan kedalam mesin dengan cetakan yang telah disesuaikan.Pencetakan kepala pipa ini hanya untuk beberapa tipe produk pipa, sesuai dengan permintaan konsumen.
11. Produk Setelah Proses Socketing Pipa PVC AW4 selesai maka produk Pipa tersebut siap untuk disalurkan ke konsumen.Yang berarti proses pembuatan pipa PVC telah
11
selesai.
2.4
Alasan Memilih Bahan PVC 1. Keras dan ringan 2. Kaku 3. Jernih dan mengkilap 4. Sangat sukar ditembus oleh air 5. Tahan terhadap bahan kimia dengan asam, alkali, larutan garam dan bahan kimia lainnya serta tahan dari serangan korosi 6. Permeabilitas gasnya rendah 7. Terbakar dalam api (banyak melepaskan gas HCl) dan padam sendiri bila dibawa ke luar jangkauan api 8. Memiliki reaksi eksotermik dalam proses pembuatannya 9. PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. 10. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat.
PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian,
perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik. 11. Tidak tahan terhadap panas. Jika dipanaskan akan melunak dan Jika didinginkan akan mengeras. 12. Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
12
BAB III PENUTUP 3.1.
Kesimpulan 1 . Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
2. PVC (polivinilklorida) merupakan polimer jenis plastik yang tersusun dari vinil klorida melalui polimerisasi adisi. Sifat PVC adalah keras, kaku dan sedikit rapuh, dalam bentuk serbuk atau tepung putih memiliki daya tahan yang baik terhadap air, asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala, isolator yang baikdan tidak mudah larut pada beberapa larutan, dapat melunak pada pemanasan 80OC tanpa titik lebur yang tajam. Jika suhu diturunkan maka PVC akan menjadi rapuh dan jika massanya dinaikkan maka sifat liatnya makin besar. 3 . Pipa adalah sebuah saluran tertutup yang berbentuk lubang silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan-bahan lain yang digunakan sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida, sarana pengalira atau transportasi energy dalam aliran. Pipa PVC (PolyVinyl Chloride) merupakan polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena.Pipa PVC pada umumnya digunakan sebagai saluran air dalam suatu proyek perumahan atau gedung atau jalan, dll.Pipa PVC ini sifatnya keras, ringan, dan kuat.Karena penginstalannya mudah, maka sangatlah ideal jika digunakan untuk saluran dibawah zink dapur, kamar mandi, dll. 4 . Tahapan – tahapan dan proses yang dilakukan pada pembuatan pipa PVC AW4” adalah dimulai dengan proses Mixing, proses extrusion, proses Pencetakan, Proses Vacum dan Cooling, Proses Printing, Proses Houl Off /Rolling, Proses Cutting, QC, Proses Socketing / Finishing, dan lalu di Produk . Mesin yang digunakan 13
pada proses pembuatan pipa PVC AW4”,adalah diantaranya: Mesin mixer, Mesin Extruder, Mesin Rolling, Mesin Socketing. Dan Mesin – mesin pendukung lainnya. 5. Alasan Memilih Bahan PVC, yaitu : a. Keras dan ringan b. Kaku c. Jernih dan mengkilap d. Sangat sukar ditembus oleh air e. Tahan terhadap bahan kimia dengan asam, alkali, larutan garam dan bahan kimia lainnya serta tahan dari serangan korosi f. Permeabilitas gasnya rendah g. Terbakar dalam api (banyak melepaskan gas HCl) dan padam sendiri bila dibawa ke luar jangkauan api h. Memiliki reaksi eksotermik dalam proses pembuatannya i. PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. j. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat.
PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan
pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik. k. Tidak tahan terhadap panas. Jika dipanaskan akan melunak dan Jika didinginkan akan mengeras. l. Dapat dibentuk ulang (daur ulang)
3.2.
Saran Menurut kami, PVC itu harus untuk kita pelajari, karena kita dapat mempelajari apa saja produk yang dapat dihasilkan oleh bahan PVC dan cara pembuatan PVC . Hendaklah kita sebagai mahasiswa teknik kimia harus mengerti atau memahami tentang polivinil klorida ( PVC ) karena dalam kehidupan kita tidak bisa dipisahkan dari yang namanya produk-produk dari bahan PVC.
14
DAFTAR PUSTAKA Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third Edition. Boston: Mc Graw-Hill.
Engineering, Sales, 2011. PVC Pipe & Fittings. Harahap,Alimudin. 2014. PROSES PEMBUATAN PIPA PVC AW4 di PT. ALIVINILION SAKTI, TEKNIK MESIN, UNIVERSITAS GUNA DARMA.
http://charasusanti.weebly.com/uploads/1/4/9/8/14985582/d_06_pvc.pdf (diakses Minggu, 9 September 2018 pukul 20.24 WIB) http://projectmedias.blogspot.com/2013/07/mengenal -lebih-dekatp i p a - p v c . h t m l (diakses Minggu, 9 September 2018 pukul 20. 45 WIB) https://www.google.com/search?ei=PC2 VW9TOOJvchwPR8JTYDA&q=kar akteristik+pvc&oq=karakteristik+pvc&gs_l=psyab.3...4290.6285.0.7005. .0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-ab..0.0.0....0.Qx9Xh-mrhBw
(diakses
Minggu, 9 September 2018 pukul 21.00 WIB) h t t p s : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i / P o l i m e r (diakses Minggu, 9 September 2018 pukul 21.16 WIB) h t t p s : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i / P o l i v i n i l _ k l o r i d a (diakses Minggu, 9 September 2018 pukul 21.27 WIB) http://charasusanti.weebly.com/uploads/1/4/9/8/14985582/d_06_pvc.pdf (diakses Minggu, 9 September 2018 pukul 21. 39 WIB) N, Ahmad. Bahan Ajar Perkuliahan : Polimer. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik . Universitas Muhammadiyah Jember
Poerwanto, Hari Indratmoko, 2003. 130 Tahun PVC.
Stevens, Malcolm. P. 2001. Kimia Polimer. Terjemahan Iis Sopyan. Jakarta: Pradnya Paramita.
15
“PIPA PVC” 1. Aplikasi Material : Pipa PVC 2. Gambar Pipa PVC
3. Jenis Material : Polimer 4. Jenis Polimer : polivinil klorida ( PVC ) 5. Alasan Pemilihan : a. Keras dan ringan b. Kaku c. Jernih dan mengkilap d. Sangat sukar ditembus oleh air e. Tahan terhadap bahan kimia dengan asam, alkali, larutan garam dan bahan kimia lainnya serta tahan dari serangan korosi f. Permeabilitas gasnya rendah g. Terbakar dalam api (banyak melepaskan gas HCl) dan padam sendiri bila dibawa ke luar jangkauan api h. Memiliki reaksi eksotermik dalam proses pembuatannya i. PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. j. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat.
PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian,
perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik. k. Tidak tahan terhadap panas. Jika dipanaskan akan melunak dan Jika didinginkan akan mengeras. l. Dapat dibentuk ulang (daur ulang) 16
17