MAKALAH TRANSFUSI DARAH Kelompok 5: 1. Desi Puspita 2. Dhea Puti Agnecia 3. I Gusti Putu Suwisno 4. Muhammad Rafid 5. Novita Linasari 6. Wayan Yulianti Tingkat : II B
YAYASAN PENDIDIKAN AKPER DHARMA WACANA METRO TAHUN AJARAN 2017/2018
Latar Belakang
• Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. • Reaksi transfuse adalah reaksi yang terjadi selama tranfusi darah yang tidak diinginkan berkaitan dengan tranfusi itu. sejak dilakukannya tes komatibilitas untuk menentukan adanya antibody terhadap antigen sel darah merah, efek samping transfusi umumnya disebabkan oleh leokosit , trombosit dan protein plasma.
Anatomi dan fisiologi darah
Fungsi darah terdiri atas:
1. Sebagai alat pengangkut : a. Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. b. Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui paru-paru. c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan. d. Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal. e. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi/ zat-zat anti racun. f. Menyebarkan panas keseluruh tubuh. g. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang dilakukan oleh plasma darah. h. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah
Komposisi darah : 1. Plasma 55 % dari volume darah 2. Sel darah 45 % dari volume darah Komposisi plasma : 1. Air ;(90-92 %) sebagai pelarut, absorbsi dan pelepasan panas 2. Protein a. Albumin; dihasilkan di hati. Berfungsi mempertahankan tekanan osmotik agar normal (25 mmHg) b. Globulin ; berfungsi untuk respon imun c. Fibrinogen ; berfungsi untuk pembekuan darah
Komposisi sel darah 1. Leukosit ; a. Granulosit (neutrofil, eosinofil, basofil) b. Agranulosit (monosit, limfosit) c. Limfosit : ada dua jenis limposit 2. Eritrosit : sel ini berbentuk cakram bikonkaf, tanpa inti, berdiameter 7-8 mikrometer. 3. Trombosit : merupakan keping darah, asalnya dari sel megakariosit dalam sumsum tulang merah. Jumlah normalnya berkisar antara 200.000 – 350.000 per mm3 darah. 4. Hemoglobin : protein kompleks terdiri atas protein, globin dan pigmen hem (mengandung besi).
Tujuan transfuse darah : a) b) c) d) e) f) g)
Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor. Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap bermanfaat. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. Meningkatkan oksigenasi jaringan. Memperbaiki fungsi Hemostatis. Tindakan terapi kasus tertentu.
Manfaat transfuse darah : a) b) c)
Dapat mengetahui golongan darah Dapat menambah cairan darah yang hilang di dalam tubuh Dapat menyelamatkan jiwa pasien
Macam2 Komponen Darah Transfusi: 1. Whole blood Whole blood (darah lengkap) biasanya disediakan hanya untuk transfusi pada perdarahan masif. 2. Packed Red Blood Cell (PRBC) PRBC mengandung hemoglobin yang sama dengan whole blood, bedanya adalah pada jumlah plasma, dimana PRBC lebih sedikit mengandung plasma. 3. Plasma Beku Segar (Fresh Frozen Plasma) Fresh frozen plasma (FFP) mengandung semua protein plasma (faktor pembekuan) 4. Trombosit Transfusi trombosit diindikasikan pada pasien dengan trombositopenia berat (<20.000 sel/mm3) disertai gejala klinis perdarahan 5. Kriopresipitat Kriopresipitat mengandung faktor VIII dan fibrinogen dalam jumlah banyak. Kriopresipitat diindikasikan pada pasien dengan penyakit hemofilia
Macam-macam Transfusi : a) Transfusi PRC Tujuan transfusi PRC adalah untuk menaikkan Hb pasien tanpa menaikkan volume darah secara nyata b) Transfusi suspensi trombosit Tujuan transfusi suspensi trombosit adalah menaikkan kadar trombosit darah c) Transfusi dengan suspensi plasma beku (Fresh Frozen Plasma) Plasma segar yang dibekukan mengandung sebagian besar faktor pembekuan di samping berbagai protein yang terdapat didalamnya
d) Transfusi dengan darah penuh (Whole Blood) Transfusi dengan darah penuh diperlukan untuk mengembalikan dan mempertahankan volume darah dalam sirkulasi atau mengatasi renjatan.
Reaksi transfuse Reaksi transfuse adalah reaksi yang terjadi selama tranfusi darah yang tidak diinginkan berkaitan dengan tranfusi itu. sejak dilakukannya tes komatibilitas untuk menentukan adanya antibody terhadap antigen sel darah merah, efek samping transfusi umumnya disebabkan oleh leokosit , trombosit dan protein plasma. Berikut reaksi tranfuse yang terjadi: 1) rasa panas atau rasa terbakar sepanjang vena 2) warna kemerahan pada wajah 3) nyeri dada 4) nyeri pinggang bawah 5) mual dan muntah 6) demam dan sakit kepala 7) mengigil 8) gejala syok hipotensi,takikardia,gelisah,dispnea 9) ruam kulit,urtikaria,edma wajah atau lidah 10) asma ( pada keadaan alergi )
Efek Tranfusi Alergi a. Penyebab: – Alergen di dalam darah yang didonorkan – Darah hipersensitif terhadap obat tertentu b. Gejala: Anaphilaksis (dingin, bengkak pada wajah, edema laring, pruritus, urtikaria, wheezing), demam, nausea dan vomit, dyspnea, nyeri dada, cardiac arrest, kolaps sirkulasi. c. Intervensi: – Lambatkan atau hentikan tranfusi – Berikkan normal saline – Monitor vital sign dan lakukan RJP jika diperlukan – Berikan oksigenasi jika diperlukan – Monitor reaksi anafilaksis dan jika diindikasikan berikan – Apabila diresepkan, sebelum pemberian tranfusi berikan 5 diphenhidramin
Kesimpulan Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.( A. Harryanto Reksodiputro,1994). Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien).
DAFTAR PUSTAKA .Price,Sylvia A. (2006). Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit. Jakarta: EGC. .Smith-Temple, jean, dkk.(2010). Buku saku prosedur klinis keperawatan edisi 5. Jakarta: EGC. .Weinstein,Sharon M. (2001). Buku saku terapi intravena edisi 2. Jakarta: EGC. .Carpenito, Lynda Juall. . 1998 . Diagnosa Keperawatan Edisi 6 Jakarta: EGC .Stockslager, Jaime L., 2008. Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2 . Jakarta: EGC
Terima Kasih