Makalah Terapi Manzil.docx

  • Uploaded by: isma nur hikmah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Terapi Manzil.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,068
  • Pages: 13
MAKALAH TERAPI QUR’AN DAN TIBBUN NABAWI “JIN DAN MANUSIA” Dosen Pengampu : Nurul Hidayati, S.Kep

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ANITA DESYANI

: 14. 18.

BUNGA IMPRESA

: 14. 18.

AMBAR HASTARI

: 14. 18.

MANZILIYAH FIRDHAUS : 14. 18. 4535 ELMA WINDASARI

: 14.18.

KONSENTRASI MANAGEMENT RUMAH SAKIT PRODI KESEHATAN MASYARAKAT STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA 2018

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Terapi Qur’an dan Tibbun Nabawi tentyang JIN DAN MANUSIA. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Terapi qur’an ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, Februari 2019

Kelompok 3

DAFTAR ISI https://www.facebook.com/AssalaamRuqyahCenter/posts/jenis-jenis-gangguan-jin-danpengaruhnya-terhadap-tubuh-manusia‫ﺑﺴﻢ‬-‫ﺍﻟﻠﻪ‬-‫ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ‬-‫ﺍ‬/1160370184027199 https://www.panjimas.com/ragam/2014/03/22/masuknya-jin-ke-dalam-tubuh-manusiakesurupan/

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Alam semesta ini merupakan ciptaan Tuhan sebagai tempat hidup bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Dunia yang ditempati manusia dan makhluk hidup lainnya ini biasa disebut alam fisik atau alam materi. Dikatakan demikian karena semua yang ada di dunia ini bisa ditangkap oleh indera kita. Namun, kita juga mengenal dunia yang berbeda dengan dunia kita. Dunia atau alam itu disebut alam metafisik, alam supranatural atau alam gaib. Alam ini dipercaya dihuni oleh makhlukmakhluk yang tak bisa ditangkap oleh indera kita. Makhluk halus, makhluk supranatural atau makhluk gaib, begitulah manusia memberi sebutan pada makhluk tak kasat mata itu. Dalam agama dan ajaran kepercayaan-kepercayaan sudah tentu meyakini adanya sesuatu yang metafisik. Bahkan, sebetulnya mempercayai sesuatu yang metafisik adalah suatu fitrah bagi manusia. Kepercayaan akan adanya makhluk gaib atau makhluk halus memang sudah ada semenjak manusia muncul di dunia. Ini dapat dibuktikan melalui literatur-literatur maupun peninggalan-peninggalan budaya masa lalu. Animisme merupakan salah satu dari agama-agama primitif yang meyakini adanya roh atau makhluk metafisik. Agama-agama samawi mengajarkan keyakinan tentang adanya sesuatu yang gaib melalui Nabi dan Kitab Sucinya. Salah satu agama samawi tersebut adalah Islam. Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam dengan gamblang menyebutkan bahwa yakin pada yang gaib adalah salah satu ciri orang yang beriman. Kenneth W. Morgan menyatakan bahwa bagian dari rukun iman adalah yakin adanya Allah Yang Esa dan percaya terhadap makhluk-makhluk yang tidak dapat dilihat yakni malaikat, jin dan iblis. B. Rumusan masalah file:///C:/Users/brintik/Downloads/Documents/74211039_Bab1.pdf

BAB II PEMBAHASAN 1. Jenis-jenis gangguan jin dan sebabnya Jenis-jenis gangguan jin ini sebenarnya sudah banyak di bahas oleh para peruqyah kita,namun yang sudah dibahas cuma ada empat saja.Untuk itulah kali ini saya ingin menambahkan beberapa jenis lagi dengan harapan agar jenis-jenis gangguan jin yang sudah dibahas bisa lebih jelas dan bisa menambah pengetahuan kita tentang masalah gangguan itu sendiri.Dengan mengetahui jenis-jenis gangguan jin ini,maka kita bisa membuka kedok-kedok setan dan bisa berusaha untuk mengalahkan mereka secara syar'i.Marilah kita mulai dengan jenis-jenis yang pertama dan seterusnya: 1) Gangguan Menyeluruh (‫ﺍﻟﻜﻠﻲ ﺍﻻﻗﺘﺮﺍﻥ‬, ‫)ﺍﻟﻜﻠﻲ ﺍﻟﺘﻠﺒﺲ‬

Yaitu gangguan jin yg menguasai dan merasuk ke seluruh

tubuh dan jinnya berada didalam tubuh yang dirasuki.Jenis ini kita bagi lagi menjadi dua: Pertama: Gangguan menyeluruh dan terus menerus/ ‫ﺍﻟﺪﺍﺋﻢ ﺍﻟﻜﻠﻲ ﺍﻟﻤﺲ‬.Gangguan jenis ini adalah beradanya jin secara terus menerus dan bertempat di otak orang yang dirasukinya,dan menyebabkan rasukan yang kadang membuat orangnya pingsan.Ketika diruqyah jin yang merasuki benar-benar menguasai yang dirasukinya dan berbicara melalui lisan yang orang dirasukinya.Gangguan jenis ini kadang disebabkan oleh sihir atau karena orang yang dirasuki sudah mengganggu Kedua: Gangguan menyeluruh namun keluarnya hanya sementara/ ‫ﺍﻟﻜﻠﻲ ﺍﻟﻤﺲ‬ ‫ﺍﻟﻌﺎﺭﺽ‬ Gangguan jenis ini walaupun menyeluruh tapi ketika akan diruqyah atau sesudah diruqyah jinnya keluar untuk sementara waktu saja dan setelah itu jinnya akan kembali lagi.Biasanya jinnya adalah dari salah satu jenis jin yang memiliki kecepatan dalam bergerak yaitu jenis jin terbang sebagaimana sabda Nabi ‫ وسﻠﻢ عﻠيﻪ هللا صل‬yang berbunyi: ‫ ﺃصﻨﺎﻑ ﺛﻼﺛﺔ ﺍﻟﺠﻦ‬، ‫ ﻓﺼﻨﻒ ﻟﻬﻢ ﺃﺟﻨﺤﺔ ﻳﻄيﺮوﻥ ﺑﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻬﻮﺍﺀ‬، ‫ وصﻨﻒ ﺣيﺎﺕ وﻛﻼﺏ‬، ‫وصﻨﻒ ﻳﺤﻠﻮﻥ‬

‫وﻳﻈﻌﻨﻮﻥ‬. "Dari Abi Tha'labah Al-Khusyni ‫عﻨﻪ هللا ﺭضﻲ‬,Nabi ‫ وسﻠﻢ عﻠيﻪ هللا صل‬bersabda: Jin itu ada tiga golongan;Jenis yang memiliki sayap dan terbang diudara,jenis jinnya/balas dendam.Kadang juga jinnya merasuki dengan sebab shahwat/jin mencintai orang yang dirasukinya.

b) Gangguan Menyeluruh dengan mempengaruhi anggota tubuh Gangguan jenis ini adalah adanya jin didalam tubuh orang yang dirasuki dengan cara membuat sebagian anggota tubuh sakit atau berpindah-pindah dari satu anggota tubuh ke anggota tubuh yang lain.Gangguan jenis ini bisa membuat anggota tubuh lumpuh,atau sangat sakit,dan tidak bisa dideteksi secara medis. c) Gangguan dari luar Tubuh (‫ﺍﻟﻤﺲ‬

‫) ﺍﻟﺨﺎﺭﺟﻲ ﻭﺍﻻﻳﺬﺍﺀ‬

Gangguan dari luar tubuh ini kita bagi menjadi dua bagian:

Pertama: Gangguan dari luar yang terus menerus Gangguan ini jin nya mengganggu terus menerus tapi tidak merasuki tubuh dan berusaha menyakiti dengan segala cara.Ketika diruqyah pasien tidak memiliki tanda-tanda gangguan jin dan tidak ada reaksi dengan sebab jinnya lari sebelum sesi ruqyah.Penyebab dari gangguan ini bisa karena sihir,balas dendam jin,atau oleh jin pecinta yang kadang tasyakkul/ menampakkan diri dengan bentuk anjing,ular, kucing,atau bentuk-bentuk lain yang menakutkan dengan tujuan membuat pasien takut dan jiwanya tidak tenang. Kedua: Gangguan dari tubuh untuk sementara waktu .Gangguan ini sifatnya sementara yang disebabkan oleh jinnya telah diganggu dan dengan izin Allah gangguan ini akan hilang sendiri dengan sebab orang yang diganggunya selalu menjaga ketaqwaannya.

d) Gangguan Yang Menyebabkan sakit (‫ﺍﻟﻤﺲ‬

‫ﻟﻠﻤﺮﺽ‬

‫ﺍﻟﻤﺆﺩﻱ‬

‫)ﻭﺍﻹﻳﺬﺍﺀ‬

Gangguan jenis ini kita bagi menjadi dua:

Pertama: Mempengaruhi penyakit seseorang yang sudah ada Jadi gangguan ini hanya memperparah penyakit seseorang yang sudah ada sebelumnya.Misalnya; Sebelumnya sudah lumpuh,sebelumnya sudah sakit jantung,sebelumnya sudah sakit paru-paru,dll. Gangguan ini tidak bisa diobati secara medis walaupun sudah banyak berobat ke dokter.Jin yang menyebabkan penyakit ini tinggal didalam tubuh di aliran darah dan dengan mudah mengontrol dan memperparah penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Kedua: Gangguan dengan menemukan penyakit yang bermacam-macamMaksud dari gangguan ini adalah jin itu,dengan izin Allah,bisa menyebabkan penyakit tertentu pada tubuh seseorang dan

sebabnya

samar dan secara

medis

tidak ditemukan

penyebabnya.Untuk cara mengatasi jenis gangguan ini dan yang membuat anggota tubuh sakit harus dengan ruqyah syar'iyah,herbal,dan obat-obatan dari dokter. e) Gangguan Sesaat Gangguan ini hanya sesaat dan hilang dengan ketaqwaan kepada Allah dengan mengingat-Nya sebagaimana firman Allah yang berbunyi: ‫ﺎﻥ ِمﻦ طﺎﺋِﻒ مﺴ ُﻬ ْﻢ إِذﺍ ﺍتق ْﻮﺍ ﺍﻟذِﻳﻦ إِﻥ‬ ِ ‫ ُمب‬. ِ ‫ْﺼ ُﺮوﻥ ُه ْﻢ ﻓإِذﺍ تذﻛ ُﺮوﺍ ﺍﻟشيْﻄ‬ " Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahankesalahannya".(Al-Araf : 201). f) Gangguan jin orang lain atau dengan tempat Yang ada Hubunganya dengan orang yang Diganggu Gangguan jin jenis ini hanya mengganggu karena orang ini ada hubungannya dengan suatu tempat,jimat,atau orang-orang terdekatnya.Misalnya seseorang yang merasa ada gangguan jin pergi ke peruqyah tetapi setelah diruqyah dia sama sekali tidak ada

reaksi.Kenapa

ini

terjadi?

Sebabnya

ada

tiga

kemungkinan:

Pertama: Orang ini diganggu oleh jin yang ada dirumahnya.Jadi dia harus diruqyah dirumahnya

bukan

dirumah

peruqyah.

Kedua: Orang ini diganggu oleh taabi'/yang mengikuti jimat atau benda-benda lain yang diagungkan.Jadi sebelum diruqyah benda-benda itu harus dimusnahkan dulu. Ketiga:Orang ini diganggu oleh jin orang yang ada hubungannya dengan orang ini,misalnya;mungkin jin bapaknya,ibunya,atau saudaranya.Jadi harus diruqyah dengan menyertakan keluarganya yang lain.

2. Jenis-jrnis kerasukan jin da sebab-sebabnya Sebab terjadinya kerasukan jin adalah 1. Cinya yang melampaui batas yang kadang terjadi antara jin dan Manusia 2. Kedzaliman terhadap jin yang dilakukan oleh manusia, karna kesalahan manusia tanpa kesengajaan, misalnya: seseorang kencing di tempat jin, atau menuangkan air panas padanya atau menginjaknya.

3. Kedzaliman yang dilakukan jin terhadap manusia, berbentuk perasukan atau serangan yang dilakukan oleh jin-jin yang bodoh tanpa sebab apapun dari manusia. 3.. Jenis-jenis Kerasukan 1. Kerasukan Total : jin merasuki tubuh manusia secara total. Seperti yang terjadi pada orang yang mengalami kejang saraf 2. Kerasukan Parsial : jin merasuki salah atu anggota tubuh manusia atau bagian tertentu dari tubuh manusia. 3. Kerasukan terus menerus : jin tetap berada dalam tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama. 4. Kerasukan temporer : Perasukan yang menimpa manusia secara temporer, misalnya yang terjadi dalam mimpi-mimpi yang buruk. 4.. Perkataan Ibnu qoyyim Al-jauziyah tentang terapi kerasukan jin 1. Berkaitan dengan diri orang yang kesurupan itu sendiri. 2. Berkaitan dengan orang yang mengobatinya. Adapun yang berkaitan dengan diri orang yang kesurupan itu sendiri, maka dengan kekuatan jiwanya dan kemantapannya dalam menghadap Pencipta roh-roh tersebut (yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala) serta kesungguhannya dalam meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang berpadu antara hati dan lisannya. Karena kondisinya ibarat pertempuran, yang mana seseorang tidak akan mampu menundukkan musuhnya dengan senjata yang dimilikinya kecuali bila terpenuhi dua hal: senjatanya benar-benar tajam, dan ayunan tangannya benar-benar kuat. Di saat kurang salah satunya, maka senjata itu pun kurang berfungsi. Lalu bagaimana jika tidak didapati kedua hal tersebut?! Di mana hatinya kosong dari tauhid, tawakkal, takwa, dan kemantapan dalam menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tentu lebih dari itu, yakni dia tidak memiliki senjata.” Sedangkan yang berkaitan dengan orang yang mengobati, dia pun harus memiliki dua hal yang telah disebutkan di atas. Sampai-sampai (ketika kedua hal tersebut telah terpenuhi, -pent.) di antara orang yang mengobati itu ada yang cukup mengatakan (kepada jin/setan tersebut): ‘Keluarlah darinya!’ atau ‘Bismillah’ atau ‘Laa haula wala quwwata illa billah.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah

mengatakan: ‘Keluarlah wahai musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala! Aku adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Aku (Ibnul Qayyim, -pent.) pernah menyaksikan Syaikh kami (yakni Ibnu Taimiyyah, -pent.) mengutus seseorang kepada orang yang sedang kesurupan, untuk menyampaikan kepada roh (jin) yang ada pada diri orang yang kesurupan itu: “Syaikh menyuruhmu untuk keluar (dari tubuh orang ini), karena perbuatan itu tidak halal bagimu!” Seketika itu sadarlah orang yang kesurupan tersebut. Dan terkadang beliau menanganinya sendiri. Ada kalanya roh itu jahat, sehingga untuk mengusirnya pun harus dengan pukulan. Ketika orang yang kesurupan itu tersadar, dia tidak merasakan rasa sakit akibat pukulan tersebut. Sungguh kami dan yang lainnya sering kali menyaksikan beliau rahimahullahu melakukan pengobatan semacam itu.” –Hingga perkataan beliau–: “Secara garis besar, kesurupan jenis ini berikut pengobatannya tidaklah diingkari kecuali oleh orang yang minim ilmu, akal, dan pengetahuannya. Kebanyakan masuknya roh-roh jahat ini ke dalam tubuh seseorang disebabkan minimnya agama dan kosongnya hati serta lisan dari hakekat dzikir, permintaan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta pembentengan keimanan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga ketika ia tidak lagi memiliki senjata dan kosong sama sekali dari pembentengan diri, masuklah roh-roh jahat itu kepadanya.” -sekian nukilan dari Ibnul Qayyim5. Hukum terapi kerasukan jin 1.

Perbedaan

Pendapat

Ulama

Untuk

Berobat

Bila kita menyelam agak lebih jauh ke dalam pembahasan para ulama tentang hukum berobat atau mencari kesembuhan dari penyakit

(at-Tadawi),

sebenarnya para ulama masih berbeda pendapat tentang hukumnya. Sebagian mengatakan bahwa berupaya mencari kesembuhan dari penyakit merupakan perintah agama yang hukumnya sunnah. Namun sebagian lainnya justru mengatakan sebaliknya, bagi mereka bersabar adalah lebih utama dan berobat tidak

menjadi

sunnah

atau

anjuran

dalam

agama.

Dalil yang digunakan oleh mereka yang menyunnahkan berobat adalah hadits Rasulullah

SAW

berikut

:

Allah SWT tidak menurunkan penyakit kecuali diturunkan juga obatnya. (Al-

Hadits). Selain itu dahulu Rasulullah SAW pernah berobat dan berupaya untuk mendapatkan

kesembuhan

dari

penyakit

yang

pernah

menimpanya.

Sedangkan para ulama yang tidak menganjurkan untuk mencari kesembuhan antara lain adalah Al-Imam An-Nawawi rahimahullah. Tertulis dalam kitab beliau Al-Majmu` Syarah Al-Muhazzab bahwa bersabar dan bertawakkal kepada Allah SWT atas penyakit yang diberikannya adalah lebih utama. Sebagian lainnya mengatakan bahwa orang yang tawakkalnya kuat tidak berupaya mencari kesembuhan, sebaliknya orang yang tawakkalnya lemah mencari kesembuhan. Selain itu juga ada riwayat dari hadits Rasulullah SAW tentang seorang wanita yang minta didoakan kesembuhan oleh Rasulullah SAW, namun beliau memberikan pilihan untuk bersabar dan mendapat pahala

sabar.

Dari Atha` bin Abi Rabah ra berkata,”Ibnu Abbas ra berkata kepadaku,”Maukah aku tunjukkan kamu seorang wanita ahli surga?”. Aku bilang,”Mau”. “Inilah wanita hitam yang datang kepada Nabi SAW meminta,”Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan aku takut pakaianku tersingkap saat datang ayanku. Mintakan kepada Allah untuk kesembuhanku”. Rasulullah SAW menjawab,”Bila kamu mau, bersabarlah maka kamu akan masuk surga. Tapi kalau tidak mau bersabar, aku akan meminta kepada Allah agar kamu segera sembuh”. Wanita itu menjawab,”Aku memilih bersabar, tapi aku tetap takut pakaianku tersingkap saat ayan, mintalah kepada Allah agar saat ayan pakaianku tidak akan tersingkap”. Maka Rasulullah SAW berdoa

untuknya.

(HR.

Bukhari

Muslim).

Namun pendapat yang menurut kami lebih kuat adalah yang menganjurkan atau menyunnahkan kita untuk mencari kesembuhan. Sebab hal itu merupakan hal yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. 3.

Pengobatan

Alternatif

Manusia sudah mengenal dunia pengobatan seumur dengan manusia itu sendiri. Dunia kedokteran barat hanyalah murid dari dunia kedokteran Islam pada masa kejayaannya. Sayangnya, kedokteran barat pada hari ini terlalu congkak untuk dapat menoleh kepada dunia pengobatan dari luar peradaban mereka sendiri. Padahal di banyak negeri, pengobatan juga telah banyak mencapai puncaknya. Seperti negeri cina yang kaya dengan pengobatan dan beragam ilmu-ilmunya. Negeri kita pun memiliki banyak orang yang ahli dibidang pengobatan seperti pijat patah tulang dan lainnya. Seharusnya dunia kedokteran modern melakukan penelitian yang lebih luas lagi agar dapat memperkaya khazanah dunia pengobatan dan perawatan

pada

orang

sakit.

Karena mereka kurang mau melihat fenomena yang ada di sekelilingnya, maka beragam jenis pengobatan selain dari dunia kedokteran barat sering dianggap tidak resmi, tidak ilmiyah, tidak bisa dipertanggungjawabkan dan seterusnya. Padahal dari segi kenyataan, begitu banyak metode pengobatan yang telah berhasil mengatasi hal-hal yang tidak mampu dikerjakan oleh dokter barat itu. Pengobatan itu sering disebut 4.

dengan Syarat

Pengobatan

pengobatan Alternatif

Yang

alternatif. Dibenarkan

Syariah

Hanya perlu diperhatikan dalam pengobatan alternatif agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang syariat, seperti minta bantuan jin, memberi sesajian atau hal-hal lain yang membawa kepada kemusyrikan. Diantara

ciri-ciri

pengobatan

alternatif

yang

diharamkan

adalah

:

a.

Bila

terindikasi

adanya

persembahan

kepada

selain

Allah

Misalnya bila harus ada ketentuan menyembelih nyawa hewan tertentu untuk dipersembahkan sebagai syarat tertentu. Padahal kita diharamkan untuk menyembelih hewan kecuali untuk jenis ibadah tertentu yang terbatas, seperti ibadah qurban, aqiqah, membayar dam haji. Sedangkan penyembelihan yang ditujukan sebagai ritual khusus akan sangat terindikasi sebagai penyembelihan yang tujuannya bukan karena

Allah.

Diharamkan bagimu bangkai, darah , daging babi, yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya b.

dan

Bila

yang

disembelih

terindikasi

untuk

berhala.

menggunakan

…(QS.

jin

Al-Maidah (makhluq

:

3)

halus)

Misalnya dengan bantuan khadam, jin atau nama-nama lainnya yang intinya adalah makhluq ghaib. Perbuatan ini jelas bertentangan dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para shahabat. Sebab mereka belum pernah berobat dengan menggunakan media jin atau makhluq halus jenis apapun. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.(QS. Al-Jin : 6)) Yang agak sulit untuk dibedakan adalah bila sang penyembuh tidak mengatakan bahwa pengobatannnya menggunakan makhluq seperti jin. Tetapi menyamarkannya dengan istilah-istilah yang terkesan agak berbau ilmiyah. Misalnya pengobatan dengan menggunakan energi tertentu. Padahal istilah energi adalah kosa kata milik ilmu fisika yang terukur dan jelas jenisnya apakah energi kinetik atau energi potensial. Penggunaan istilah energi dalam kebanyakan pengobatan alternatif cenderung sulit dipisahkan dengan makna

yang

berbau

makhluq

halus.

Dan tidak sedikit diantara mereka yang pada awalnya memang semata-mata tidak menggunakan makhluq halus, namun pada tingkat tertentu dari pengobatan itu, barulah jin memainkan peranan. Siasat seperti ini sudah bukan hal yang aneh lagi buat para jin. Sebab bila sejak awal sudah disebutkan ada peranan jin dalam pengobatan itu, biasanya orang-orang akan enggan berobat. Maka jin baru akan digunakan ketika para

pasien

sudah

mulai

percaya

atas

sistem

pengobatannya.

Memang demikianlah ciri syetan, selalu punya langkah-langkah yang spesifik dalam menjerat korbannya. Padahal

Allah

SWT

sudah

mengingatkan

kita

agar

tidak

terperangkap

langkah-langkahnya.

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS.

Al-Baqarah

c.

Bila

:

terindikasi

168)

menggunakan

cara

syirik

Misalnya pasien diminta untuk melakukan tapa di tempat tertentu. Atau memasang jimat tertentu yang hukumnya syirik. Atau diminta untuk mendatangi makam / kuburan keramat tertentu. Padahal baik kuburan maupun mayat yang terbujur kaku di dalamnya sama sekali tidak bisa membela dirinya sendiri, apalagi

membagi-bagikan

obat

untuk

orang

yang

masih

hidup.

Tentu tindakan seperti ini adalah bentuk kemusyrikan yang pelakunya diancam tidak akan diampuni dosanya

di

akhirat.

Sebagaimana

firman

Allah

SWT

:

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat d.

dosa Bila

terindikasi

yang

besar.(QS. menggunakan

An-Nisa cara-cara

: yang

48) diharamkan

Misalnya pengobatan dengan meminta pasien meminum air kencingnya sendiri. Padahal air kencing itu hukumnya najis dan haram diminum. Atau dengan memakan makanan yang jelas-jelas telah diharamkan oleh Allah SWT dalam syariat Islam. Misalnya pasien diminta memakan daging babi, daging anjing, atau

minum

darah

serta

memakan

makanan

haram

lainnya.

Bila melihat hadits di atas bahwa setiap Allah SWT menurunkan penyakit, maka sudah pasti ada obatnya yang juga Allah turunkan. Tentunya obat itu bukan dari barang yang haram secara syar’i. Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu

Pertanyaan : 1. Bolehkah lelaki ini membela temannya yang terkena sihir dan terdzalimi dengan cara membunuh sekian banyak jin dan kenyataanya memang seperti ini, ataukah tidak? 2. Apakah dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap jin-jin, karena mungkin saja sebagian diantara jin yang terbunuh atau tersakiti itu jin muslim? 3. Apaakah permusuhan jenis ini disyariatkan, adakah dalilnya dari hadits nabi, apakah ini metode salafiyah ataukah tidak? 4. Apakah syariat mengakui realitas seperti ini, sebagaimana telah dibuktikan oleh penanya dan yang lainya dari kalangan orang-orang yang berhubungan langsung dengan jin dan yang membenarkannya? 5. Apakah diperbolehklan meminta tolong untuk mengalahkan jin dengan menggunakan cara-cara sebagaimana yang biasa digunakan oleh para ahli Nujum dan yang semisal mereka, yang mana mereka melakukannya dengan perantaraan: tirai, tulisan, dupa, kertas-kertas, dan lainya. Karena tindakan mereka meniru ahli nujum itu termasuk dosa besar, semetara penderita dan keluarganya hanya meminta kesembuhan? 6. Seandainya dengan cara-cara diatas terkandung kekafiran maka apakah dosanya ditanggung pelakunya karena dia menjual Dinnya dengan dunia, ataukah dengan tindakan mereka tersebut berarti menghadapi suatu kerusakan dengan kerusakan juga?

Setan pendamping manusia

Related Documents

Terapi
June 2020 40
Terapi Olahraga.docx
May 2020 21
Terapi Obat.docx
October 2019 33
Terapi Nonfarmakologi.rtf
August 2019 39

More Documents from "Wahyu Kumil Laila"

Istirahat Dan Tidur.pptx
December 2019 32
Darina.pptx
May 2020 27
Jalur Koord 2018-2019.docx
December 2019 30
Kelompok 4 Komkep.docx
December 2019 32
Panitia Milad-4.docx
May 2020 34
Cover-1.docx
December 2019 28