Makalah Teori Keperawatan.docx

  • Uploaded by: fitriani mamonto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Teori Keperawatan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,375
  • Pages: 12
MAKALAH Teori Keperawatan: Imogene King

Nama Kelompok 5: 1. Suufhira Toumahu 2. Chelly Ombuh 3. Anis Marsela 4. Kenza Yanis 5. Efraim Uhing

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah yang di limpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini yang berjudul “METODE DAN TEORI KEPERAWATAN: TEORI KING”. Laporan ini disusun dan ditujukan untuk untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan Akademi Keparawatan Kesdam IV/Diponegoro, tahun pelajaran 2013/2014. Laporan ini penulis susun dengan menggunakan banyak literatur yang penulis gunakan untuk menjadi dasar terwujudnya laporan ini. Di dalam pembuatan laporan, penulis mendapatkan banyak petunjuk, bantuan, dukungan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Tidak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusuna laporan ini, yaitu 1. Ns. Pindi Kurniawati, S.Kep selaku Dosen Konsep Dasar Keperawatan. 2. Orang tua penulis yang penulis sayangi. 3. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini. “Tak ada gading yang tak retak “, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Dan penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pera pembaca.

Kotamobagu, 13 Desember 2017

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1 DAFTAR ISI....................................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4 A. Latar Belakang.....................................................................................................................3 B. Rumusan Masalah................................................................................................................4 C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4 BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................................5 A. Biografi Tokoh.....................................................................................................................5 B. Isi Teori................................................................................................................................6 BAB III ANALISA TEORI.............................................................................................................9 A. Sumber Teori (Origins) .....................................................................................................10 B. Makna (Meaning) ...............................................................................................................10 C. Kecukupan Logis (Logical Adeguacy) ...............................................................................11 D. Manfaat (Usefulness) ..........................................................................................................11 E. Generalisasi (Generalizability) ...........................................................................................11 F. Parsimony............................................................................................................................11 G. Testability............................................................................................................................12 BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................13 Kesimpulan ...................................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secera berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan mapun di taanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan yang dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan ilmuan yang kokoh. Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan ( Body of Knowledge ). Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan teliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan ( Body of Knowledge ) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan. Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain originis, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi. Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang di perkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapai tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang ( Marriner, A. 1986 ).

B. Rumusan Masalah Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan masalah Konsep keperawatan antara lain : 1. Bagaimana biografi tokoh Imogene King? 2. Apa isi dari teori Imogene King? 3. Bagaimana analisa teori Imogene King?

C. Tujuan Penulisan Tujuan di buatnya makalah ini adalah : 1. Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene King. 2. Mengetahui asumsi model keperawatan Imogene King. 3. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene King. 4. Mengetahui konsep paradigma Imogene King.Mengetahui proses keperawatan menurut Imogene King.

BAB II TINJAUAN TEORI A. Biografi Tokoh Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of Science dalam Keperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia mengajarkan keperawatan bedah kedokteran selama 10 tahun di St John's Hospital School of Nursing dan menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan di St Louis University. Pada tahun 1959 Dr King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York, Dr Montag sebagai ketua, dan mendapatkan Sgelar Dokter Pendidikan pada tahun 1961. Dr King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Namun, pada 1960-an ia dikenal karena keahlian dalam kurikulum dan pengajaran. Dia ditunjuk oleh fakultas di Universitas Loyola Chicago pada tahun 1961 dan memimpin sebuah komite fakultas untuk mengembangkan kurikulum lulusan mengarah ke Master of Science dalam Keperawatan. Pada saat yang sama, Dr King adalah anggota komite dari Illinois Nurses Association untuk mengeksplorasi inisiasi Bachelor of Nursing di Chicago. Setelah lulus program di keperawatan, King kemudian mempersiapkan Klinik Spesialis (konsep baru dalam perawatan) bagi guru dan administrator untuk program sarjana Community College (. Sebuah konsep yang cukup baru pada waktu itu), Dr King memiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr Rogers. Dia juga menghabiskan dua tahun dalam penelitian dalam pembagian Keperawatan, Biro tenaga kerja Kesehatan dan diangkat sebagai kepala Komite Penasehat Wanita di Service. Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dia berpartisipasi dalam konferensi teori nasional dan internasional dan terus mempublikasikan berbagai teorinya dalam jurnal. Proses transaksi dalam teori pencapaian tujuan mengarah pada hasil yang memberikan latihan berbasis bukti di abad 21. Dr King adalah anggota aktif dari ANA selama lebih dari 50 tahun asosiasi di Kabupaten dan Negara. Ia menjabat pada banyak komite dan menerima banyak penghargaan di tingkat negara bagian, lokal dan nasional dan yang terakhir adalah Florida Nurses Association Hall of Fame

(2003) dan American Nurses Association Hall of Fame (2004). Saat pensiun, ia tetap aktif dalam organisasi profesi, kuliah tamu dan publikasi.

B. Isi Teori King Pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan social dalam keperawatan. Berdasarkan kerangka kerja konseptual (conceptual framework) pencapaian tujuan ( theory of goal attainment). Element utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal system ,dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Menurut king, intensitas dan interpersonal sistem sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktifitasaktifitas yang saling berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan. Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan nya adalah sebagai berikut : 1. Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, dipresentasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang diarahkan untuk mencapai tujuan. 2. Presepsi sebagai presentasi setiap orang tentang realitas 3. Komunikasi sebagai proses pemberitauan informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara langsung atau pun tak langsung. 4. Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan. 5. Peran sebagai seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system social, peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban- kewajiban. 6. Stress adalah ingkatan dinamis dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan. 7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus menerus dalam dirii individu secara selular, molekuler, dan tingkat-tingkat aktifitas perilaku kondusif untuk menolong individuindividu yang bergerak menuju kedewasaan. 8. Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan. 9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.

BAB III ANALISA TEORI

Tahapan prosedur analisa teori: A. Sumber Teori (Origins) Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataanpernyataan yang dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku Manusia” ( General Concepts of Human Behavior ). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul “Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan” (Conceptual Framework for Nursing). Selanjutnya pada tahun 1968-1972 King menyimpulkan teori keperawatan sebagai berikut: 1. Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk mengembangkan keperawatan. 2. Pada periode ini pula (1971) ia mengatakan, perawat adalah individual dan professional tetapi keperawatan belum sebagai ilmu. Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori keperawatannya “sebagai suatu sistem, konsep dan proses”. Pada suatu pertemuan King mengatakan “teori sistem dari ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang dinamis”. King megidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi: personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Hal ini timbul dari asumsi dasar King bahwa jika tujuan keperawatan concern terhadap pencapaian tujuan dari setiap individu dan kelompok serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem yang terbuka dan pada akhirnya kerangka kerja konseptual harus diorganisir untuk menggabungkan ide-ide. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Konsep utama dari teori Goal Attainment meliputi: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner,A. 1986). Teori King merupakan model teori induktif yang memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, diskusi, penelitian dan lain-lain.

B. Makna (Meaning) King mendefinisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diaati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh dua metode: 1.

Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.

2.

Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan pengembangan sembilan konsep utama teori Goal Attainment. Manfaat dari teori ini adalah:

1. Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan. 2. Dapat dijadikan sebagai rujukan dala oleh memperbaiki praktek keperawatan. 3. Konsep teori ini dapat dimanfaatkan pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan

mengidentifikasi

kejadian

dalam

situasi

keperawatan

yang

spesifik.

Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan dasar praktek keperawatan

profesional.

Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya. 4. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten. 5. Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori.

C. Kecukupan Logis (Logical Adeguacy) Konsep teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset. D. Manfaat (Usefulness) Banyak riset dan studi yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan klien dan system pelayanan keperawatan. Walaupun teorinya bersifat abstrak dan tidak dapat segera diaplikasikan secara konkrit pada praktek keperawatan dan program pendidikan keperawatan, namun bila berkenaan dengan situasi nyata maka teori ini harus terlebih dahulu didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru dapat diaplikasikan. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal

Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini merupakan hasil riset dan dapat dikembangkan kembali melalui riset, sehingga teori ini masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan. E. Generalisasi (Generalizability) Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri. F. Parsimony Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat dipahami meskipun cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas. G. Testability Teori ini dapat memprediksi suatu kejadian/phenomena dalam keperawatan melalui penetapan hypothesis dalam penelitian.

Contoh Percakapan:

Perawat 1

: “nanti jika terjadi perubahan yang sepertiya tidak wajar atau luka ini tidak cepat

kering bawa lagi saja ke Rumah Sakit lagi untuk melakukan pemeriksaan.” Pak Eko

: “baik suster, kira-kira luka ini kering berapa hari?”

Perawat 1

: “kira-kira 2-3 minggu Pak.”

Bu Dinda

: “luka ini jika diberi krim menimbulkan bekas luka atau tidak?”

Perawat 1

: “kemungkinan sedikit membekas, jika Ibu tidak ingin ada pembekasan pada kulit

Ibu, mungkin Ibu bisa konsultasi ke Dokter spesialis kulit.” Bu Dinda

: “baik suster, terimakasih atas sarannya.”

Perawat 1

: “iya Bu, sama-sama. Mungkin Pak Eko dan Bu Dinda ingin bertanya lgi?”

Pak Eko

: “sudah suster. Baik kalau begitu kami selesaikan administreasi. Terimakasih.”

Perawat 1

: “iya Pak, Bu, sama-sama. Hati-hati di jalan, semoga cepat sembuh.”

Setelah melakukan perawatan luka di RS, Bu Dinda dan Pak Eko pergi ke apotek dan melakukan perawatan luka bakar ringan dirumah seperti apa yang perawat sampaikan tadi.

BAB IV PENUTUP Kesimpulan Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada interpersonal systems. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik. Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA A.Aziz Alimul Hidayat, Konsep Dasar keperawatan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika, 2008. Kozier, Et al., Fundamental Of Nursing ; Consepts, Process, and Practice, Fifth Edition, California; Addison Wesley, 1995. Kathleenkoening Blais, Et al,. Praktik Keperawatan Profesional, Konsep dan Perspektif, Edisi 4, Jakarta: EGC, 2006. Http ://www.pdfcoke.com/doc/model konsep keperawatan king/

Related Documents


More Documents from "Lotuk"