Makalah Teknologi Kesehatan Optik.docx

  • Uploaded by: Dicky Aris Setiawan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Teknologi Kesehatan Optik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,031
  • Pages: 10
MAKALAH TEKNOLOGI KESEHATAN TENTANG TEKNOLOGI OPTIK DALAM TERAPI KLINIK DAN TEKNOLOGI AKUSTIK DALAM TERAPI KLINIK

Di Susun Oleh : Fajar Diyo Nugroho 010116A034 Fernanda Filly

010116A035

Fitrin Aninda Rani

010116A037

Frida Sari Endarwati 010116A038

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PRODI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDIWALUYO 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar. Dengan berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh teknologi .banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia yang sangat berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat di dunia. Teknologi di dunia kesehatan juga tidak kalah menarik untuk dibicarakan banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan untuk menunjang kemajuan dibidang kesehatan itu sendiri contohnya teknologi optik dan akustik. Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan. Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi f ungsi alat optik yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat bendabenda yang tak terlihat dengan mata telanjang Alat akustik merupakan alat yang bekerja berdasarkan gelombang suara, contohnya USG dan MRI. Di sini kelompok kami akan membahas tentang saja teknologi optic dan akustik dalam terapi klinik. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian terapi optic dan terapi akustik? 2. Apa saja teknologi optic dan akustik dalam terapi klinik? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian terapi optic dan terapi akustik 2. Untuk mengetahui teknologi optic dan akustik dalam terapi klinik

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian terapi optic dan terapi akustik a) Optik Definisi Optik Optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. secara spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika fisis. Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap dan terang tergantung atas penglihatan seseorang. Konsep Optik Jika kita membicarakan tentang optik tentu tidak terlepas dari cahaya. Alat optik selalu bekerja dengan peran cahaya. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang

gelombang

sekitar

380– 750

nm.

Cahaya

merupakan

gelombang

elektromagnetik (tidak memerlukan medium) untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium. Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan cahaya. Mata merupakan alat optik alami. Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas bendabenda kecil, benda-benda yang sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik. Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Pemanfaatan konsep fisika dalam bidang optik juga banyak digunakan oleh manusia. Contoh pemanfaatan bidang optik yaitu pemanfaatan cermin dan lensa. Cermin dimanfaatkan diantaranya untuk kaca spion, kaca rias, OHP, reflektor lampu senter, reflektor sepeda motor, reflektor mobil, dan pengumpul cahaya pada mikroskop. Pemanfaatan lensa diantaranya dalam: lup, teleskop, mikroskop, kacamata, OHP, proyektor, kamera. Prinsip kerja dari cermin adalah pemantulan atau refleksi cahaya. Sinar yang datang pada cermin akan dipantulkan kembali. Pembentukan bayangan pada cermin memanfaatkan sinar-sinar istimewa pada cermin. Cermin cekung dan cembung memiliki sinar istimewa yang berbeda. Kita dapat melihat benda disebabkan oleh dua hal, yang pertama, benda bisa memancarkan cahaya atau benda tersebut adalah sumber cahaya, dan yang kedua adalah benda tersebut memantulkan cahaya dari sumber cahaya

sehingga mata kita bisa menangkap cahaya terpantul dan kita bisa melihat benda tersebut. b) Akustik a. Definisi Bunyi Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang. b. Kecepatan Bunyi/Cepat Rambat Bunyi di Udara Pada suhu udara 15 derajat celcius bunyi dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin mempengaruhi kecepatan bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak. c. Pengantar Bunyi Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan. Namu sebenarnya udara pengantar bunyi yang lamban, bukan bearti tidak baik. Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter per detik. Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain: 1. Gabus……………. 500 meter per detik. 2. Timah……………. 1190 meter per detik. 3. Air…………………1440 meter per detik. 4. Besi………………. 5120 meter per detik. Angka-angka tersebut memang dapat berubah oleh perubahan suhu.

Namun

perubahan ini kecil sekali sehingga praktis kurang begitu berarti. d. Ambang Batas Pendengaran Manusia Telinga manusia memiliki keterbatasan kemampuan pendengaran berdasarkan besar kecil frekuensi bunyi yang didengar. Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia normal disebut dengan frekuensi audio.telinga manusia normal dapat mendengar bunyi yang frekuensinya antara 20Hz sampai dengan 20.000Hz. Diluar batas-batas frekuensi bunyi tersebut manusia tidak dapat mendengarnya.

1.

Batas terkecil : frekuensi infrasonic/ infrasonik= dibawah 20Hz. Contoh makhluk

hidup yang mampu mendengar frekuensi infrasonik adalah jangkrik,ikan lumba-lumba dan kelelawar/codot,gajah. 2.

Batas terbesar : frekuensi ultrasonic/ultrasonik= diatas 20.000Hz. contoh:

makhluk

hidup

yang

mampu

mendengar

frekuensi

ultrasonik

adalah

kelelawar/kalong,kucing,anjing,tikus,belalang,dan lain-lain. e. Taraf Intensitas Bunyi Intensitas ambang pendengaran bergantung pada frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Batas intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran manusia berada antara 10. f. Efek Gelombang Ultrasonik Ultrasonik sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekuensi yang sangat tinggi dan mempunyai efek : 1. Mekanik: yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa beda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu. 2. Panas: pada titik yang bersangkutan mengalami perubahan panas dan refleksi. Pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi. 3. Kimia: gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksida dan terjadi hidrolisis pada ikatan polyester. 4. Efek biologis: efek ini merupakan gabungan dari berbagai efek misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. B. teknologi optik dan akustik dalam terapi klinik a) teknologi optic dalam terapi klinis 1. kacamata Kacamata adalah alat optik yang berfungsi untuk membantu penderita cacat mata seperti rabun jauh, dan rabun dekat. Kacamata berfungsi membantu mata yang cacat agar fungsinya kembali layaknya mata normal. 

Kacamata rabun jauh Pengertian Miopi (Rabun Jauh) Miopi adalah mata yang tidak mampu melihat benda yang jauh atau titik jauh matanya lebih kecil dan (tidak mencapai) tidak hingga, sehingga disebut rabun jauh. Selain itu, titik dekat matanya juga kurang dari 25 cm. Supaya dapat melihat seperti mata normal, penderita miopi perlu menggunakan kacamata berlensa negatif (cekung). Lensa cekung bersifat

divergen/menyebarkan cahaya sehingga bayangan benda yang jatuh di depan retina, dapat jatuh tepat di retina. Sebelum memakai kacamata berlensa negatif, benda yang jauh tidak hingga tidak terlihat jelas karena bayangan terjadi di depan bintik kuning. Namun setelah menggunakan kacamata, bayangan benda akan berada di titik fokus lensa kacamata atau titik jauh mata tersebut. Dengan demikian, benda yang jauh akan terlihat dengan jelas. 

Kacamata rabun dekat Pengertian Hipermetropi (Rabun Dekat) Hipermetropi adalah keadaan mata yang dapat melihat dari jarak jauh lebih baik daripada jarak dekat. Cacat mata hipermetropi disebabkan ketika melihat benda lebih dekat maka bayangan akan jatuh di belakang retina. Mata hipermetropi adalah mata dengan lensa yang terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek. Benda/objek yang dekat akan terlihat kabur karena bayangan jatuh di belakang retina, sedangkan objek yang jauh akan terlihat jelas karena bayangan jatuh di retina. Cacat mata hipermetropi dapat ditolong dengan

kacamata

berlensa

cembung.

Lensa

cembung

bersifat

konvergen/mengumpulkan cahaya, sehingga bayangan benda yang jatuh di belakang retina jatuh tepat di retina. 

Kacamata silinder Pada penderita mata silinder, kornea mata mengalami ketidaksempurnaan bentuk. Kornea seharusnya memiliki bentuk cembungan yang sempurna, menyerupai lengkungan pada bola. Pada mata silinder, cembungan bola mata menyerupai bola rugbi. Ketidaksempurnaan cembungan pada lensa juga bisa menyebabkan mata silinder.Ketika cembungan yang terbentuk tidak sempurna alias tidak rata, maka terjadilah mata silinder. Sebab, cahaya yang masuk dari kornea tidak dapat fokus pada satu titik di retina sehingga membuat penglihatan kabur. untuk kondisi ini menggunakan lensa yang didesain khusus. Kacamata adalah cara paling mudah untuk mengoreksi penglihatan kabur atau berbayang akibat mata silinder.

2. LASIK LASIK adalah singkatan dari Laser-assisted in-situ keratomileusis, operasi mata dengan laser yang tujuannya untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti mata minus, plus, silinder, serta mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan

kacamata ataupun lensa korektif. Operasi LASIK mata merupakan suatu prosedur yang paling umum digunakan dalam bedah refraktif. Bedah refraktif itu sendiri merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengubah bentuk jaringan transparan berbentuk kubah (kornea) pada lapisan terluar mata. Kornea tidak berwarna (bening) yang menyelimuti bagian hitam pada mata kita. Hasil yang diinginkan dari operasi LASIK mata adalah agar kornea mampu membiaskan sinar cahaya untuk fokus lebih tepat pada retina, bukan pada beberapa titik di luar retina ataupun sebelum sampai ke retina. Dengan demikian, mata minus, plus ataupun silinder bisa teratasi dan penglihatan akan lebih jelas alias normal kembali. b. Teknologi akustik dalam terapi klinik 1. Ultraonik sebagai pelengkap diagnosis Kristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonik mencapai pada dinding berlawanan, kemudian dipantulkan dan diterima oleh transduser tersebut pula. Transduser yang menerima gelombang balik akan diteruskan ke amplifier yang menerima gelombang kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh CRT (ossiloskop). 2. Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan Ultrasonik memberi efek kenaikan temperature dan peningkatan tekanan, efek ini timbul karena jaringan mengabsorpsi energi bunyi dengan demikian ultrasonik dipakai sebagai diatermi/pemanasan. Prinsip dasar penggunaan ultrasonik adalah efek doppler yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengaran atau sebaliknya. Dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentu (ke obyek) akan direfleksi oleh obyek itu sendiri. Karena pada dasarnya tubuh manusia 75% adalah molekul air, dimana atom hidrogen adalah salah satu komponen penyusun molekul air. Karena tiap atom hidrogen secara alami berputar (spinning), sehingga menghasilkan momen magnet yang dapat dibayangkan seperti batang magnet yang kecil. Tetapi, karena orientasi yang acak, sehingga total dari momen magnet tersebut tidak menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan.

3. Penggunaan Ultrasonografi Dalam Pemeriksaan Janin Ultrasonography (USG) merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Alat diagnostik USG menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi

1-10 MHz. Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda dari medium lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini. Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 – 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. untuk terapi daya ditingkatkan menjadi 1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker daya yang diperlukan sebesar 103 W/cm2. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radatr dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Dalam hal ini yag dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam mengahancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya: terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen karl theodore dussik, seorang dokter ahli saraf dari universitas vienna, austria. Bersama dengan saudaranya, freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan optic dan akustik di bidang kesehatan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan optic dalam bidang medis contohnya dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan cara menyinari bagian tubuh tertentu. Pasien ditempatkan di ruangan gelap sehingga bagian tubuh yang disinari akan nampak kemerah merahan. Dengan melihat intensitas cahaya yang diteruskan akan dapat menganalisa keadaan pasien. Begitupun dengan perkembangan akustik di bidang medis, gelombang Ultrasonik dapat digunakan sebagai pelengkap diagnosis, pengobatan dan dalam melakukan pemeriksaan janin. B. Saran 1. Kepada mahasiswa keperawatan untuk lebih memahami materi-materi dalam teknologi kesehatan khususnya teknologi dan akustik. 2. Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan dan mempelajari makalah ini dengan semestinya.

Daftar Pustaka Ganong, W.F , 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 22. Jakarta:EGC H. Syafuddin. 2012. Anatomi Fisiologi : Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan & Kebidanan. Ed 4. Jakarta : EGC Suwarna, Iwan Permana. 2010. Duta Grafik Optik, Edisi 1. Bogor

Related Documents


More Documents from "Juwariyah"