MAKALAH STATISTIK PENDIDIKAN
Dosen Pengajar
:
1. Dr. Sudarti,M.Kes 2. Ds. Subiki,M.Kes 3. Dr. Iwan Wicaksono,S.Pd,M.Pd
PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah statistik pendidikan yang berjudul “Jenis Data, Metode Pengumpulan Data dan Penyajian Data”. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini dengan memberikan kontribusi berupa tenaga pikirannya. Kami juga berterimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini, karena dengan adanya tugas pembuatan makalah ini kami semakin dipacu untuk mengasah otak dan pikiran. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan baru, wawasan serta inspirasi bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tentunya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pihak yang membaca sehingga dapat membangun kesempurnaan makalah ini.
Jember,27 Februari 2019
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui langkah-langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, melakukan verifikasi data, dan menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat, dan lengkap. Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut dengan data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data tersebut masih berupa sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut pula yang disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan dalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. Begitu banyak data yang ada disekitar kita, akan tetapi tidak semua data tersebut menjadi informasi karena untuk semua data dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan data diperlukan adanya metode pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian. Selain itu data yang diperoleh juga harus diolah agar dapat disajikan dengan sistematis. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan data? 1.2.2 Apa saja jenis-jenis data? 1.2.3 Bagaimana cara mengumpulkan suatu data? 1.2.4 Bagaimana cara mengolah suatu data? 1.2.5 Bagaimana cara menyajikan suatu data?
1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian data. 1.3.2 Untuk mengetahui jenis jenis data. 1.3.3 Untuk mengatahui cara mengumpulkan suatu data. 1.3.4 Untuk mengetahui cara pengolahan suatu data. 1.3.5 Untuk mengetahui cara menyajikan suatu data.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DATA Data adalah bentuk jamak dari datum, sehingga kumpulan dari beberapa datum disebut dengan data. Datum adalah catatan keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu penelitian yang berupa angka, simbol atau bahasa (sifat). Sehingga dapat dikatakan bahwa data adalah suatu bentuk jamak dari datum yang belum memiliki arti luas karena masih membutuhkan suatu pengolahan dan penyajian. Data berisi keterangan-keterangan tentang suatu hal yang dapat berupa sesuatu yang diketahui atau suatu anggapan atau suatu fakta yang dijelaskan melalui angka, kode, simbol, dan lain-lain. 2.2 JENIS-JENIS DATA Suatu data membutuhkan pengelompokkan terlebih dahulu sebelum data diolah atau disajikan. Pengelompokkan data digunakan dalam proses analisis, sehingga data harus disesuaikan dengan karakteristik atau ciri-ciri yang dimilikinya. Pengelompokkan data dibedakan seperti berikut: 1. Pengelompokkan Data Berdasarkan Sumber Pengambilannya Menurut Sumber Pengambilannya, jenis data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a) Data Primer Data primer biasanya disebut juga dengan data baru atau data asli. Data primer adalah suatu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung Di lapangan oleh pihak yang melakukan penelitian atau pihak bersangkutan yang membutuhkannya. Contoh dari data primer yaitu data obsevasi, data survei, data kuesioner (data yang diperoleh dari hasil kuesioner), dan sebagainya. b) Data sekunder adalah suatu data yang didapatkan atau diperoleh oleh pihak yang melakukan penelitian yang berasal dari sumber-sumber data yang sudah ada. Data sekunder biasanya didapatkan dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian yang terdahulu. Contoh data sekunder adalah data yang sudah tersedia di tempat-tempat tertentu, seperti BPS, kantor-kantor, instansi, perpustakaan dan lain sebagainya.
2. Pengelompokkan Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya Menurut waktu pengumpulannya, jenis-jenis data dibagi menjadi dua, yaitu data berkala dan data kerat lintang. a) Data Berkala (Time Series) Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu yang digunakan untuk memberikan suatu gambaran perkembangan dari suatu kegiatan atau suatu kondisi. Contoh data berkala : Data pertumbuhan penduduk di Provinsi Jawa Timur dalam 6 tahun terakhir yang dihitung setiap tahun. b) Data Kerat Lintang (Cross Section) Data kerat lintang adalah suatu data yang terkumpul dalam suatu waktu tertentuyang digunakan untuk memberikan gambaran perkembangan dari suatu kegiatan atau kondisi. Contoh dari data kerat lintang : data sensus penduduk pada tahun 2008.
3. Pengelompokkan Data Menurut Tingkat Pengukurannya Menurut tingkat pengukuran (skalanya), jenis data dibagi menjadi empat, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. 1. Data Nominal / Skala Nominal Data Nominal / skala nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa
berdasarkan
dari
kategori
tertentu
yang
perbedaanya
menunjukkan perbedaan kualitatif.
Ciri-ciri data nominal / kala nominal :
1. Hasil penghitungan tidak dijumpai bilangan pecahan, 2. Angka yang tertera hanya label saja, 3. Tidak mempunyai urutan (ranking), 4. Tidak mempunyai ukuran baru, 5. Tidak mempunyai nol mutlak, 6. Tes statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Contoh Skala nominal :
1. Suku Daerah : Jawa Madura Bugis 2.Kelulusan : Lulus Tidak Lulus 3. Ijazah yang dipunyai : SD SMP SMA S1 S2 S3
hanyalah
2. Data Ordinal / Skla Ordinal Data ordinal adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendahke tingkat tertinggi atau sebaliknya,dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama. Skala ordinal banyak dipergunakan dalam penelitian
sosial
danpendidikan
terutama
berkaitan
dengan
pengukuran
kepentingan, persepsi,motivasi serta sikap, apabila mengukur sikap responden terhadap suatukebijakan pendidikan, responden dapat diurutkan dari mulai Sangat Setuju, Setuju ,Tidak Berpendapat, Kurang Setuju , dan Tidak Setuju, maka angkaangka tersebut hanya sekedar menunjukkan urutan responden, bukan nilai untuk variabel tersebut.
Ciri dari skala ordinal / data ordinal adalah :
a. Kategori data bersifat saling memisah, b. Kategori data mempunyai aturan yang logis, c. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
Contoh skala ordinal / data ordinal :
1.Mengukur rangking kelas : I, II, III 2. Mengukur juara sepak bola : Persebaya Persija Psis Persib 3. Kepangkatan Militer : Jenderal Letjen Mayjen Brigjen
3. Data Interval / Skala Interval Data Interval / Skala Interval adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak antara tiap objek atau kategori adalah sama.
Ciri-ciri data interval / skala interval adalah :
a. Kategori data bersifat saling memisah, b. Kategori data bersifat logis, c. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya, d. Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori
Contoh data interval / skala interval : A B C D E dan 1
2 3 4 5
Interval A sampai C adalah 3-1=2. Interval C sampai D adalah 4-3=1. Kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2+1=3 atau interval antara A samapai D adalah 4-1=3. Pada data ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran,melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolute. 4. Data Rasio / Skala Rasio Data Rasio / Skala Rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal,data ordinal, dan data interval dan juga dilengkapi titik nol absolute dengan makna empiris. Angka pada data ini menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek / kategori yang diukur.
Ciri ciri data rasio / skala rasio :
a. Kategori data bersifat saling memisah, b. Kategori data mempunyai aturan yang logis, c. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya, d. Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori, e. Angka nol menggambarkan suatu titik dalam skala yang menunjukkan ketiadaan karakteristik (punya nilai nol absolut).
Contoh data rasio / skala rasio :
Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg, maka dapat dikatakan bahwa benda B lebih berat dua kali dibandingkan benda A.
2.3 PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Berdasarkan cara pengumpulannya, dikenal beberapa cara pengumpulam data penelitian, antara lain :
1. Angket / kuesioner Angket
/
kuesioner
adalah
sejumlah
pertanyaan
tertulis
yang
digunakan
memeperoleh informasi dari respondendapat diarikan laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui. Angket/ KuisonerMerupakan alat pengumpul data berbentuk pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh responden.
Macam-macam kuesioner :
1. Kuesioner tertutup Yang dimaksud pada kuesioner tertup adalah Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai. 2. Kuesioner terbuka Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri. 3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. 4. Kuesioner semi terbuka Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban. 2. Wawancara / interviu Interviu / wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan sesorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Dalam wawancara terdapat dua macam, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. 1) Wawancara terstruktur digunakan apabila sudah terdapat masalah yang sudah pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dengan demikian, harus ada persiapan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada serponden, pertanyaan itu harus benar-benar disusun dengan rapi.
Dalam wawancara ini selain terdapat pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada harus ada alat bantu lain sebagai pendukung, seperti HP, Video dan lainnya sehingga apa yang menjadi jawaban dari responden akan terekam. 2) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana penelitian tidak membawa pertanyaan-pertanyaan yang tersusun rapi. Dalam proses wawancara hanya mengugunakan garis-garis besar yang akan ditanyakan, selebihnya akan dikembangkan ketika sudah ada dilapangan sehingga hasil wawancara akan luas. 3. Observasi ( pengamatan ) Observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung kelapangan (laboratorium) terhadap objek yang akan diteliti (populasi /sampel). Macam-macam observasi 1.
Observasi partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb. 2.
Observasi tak berstruktur
Observasi tak berstruktur
merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut
secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Biasanya alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan. 3.
Observasi kelompok
Observasi kelompok merupakan pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
Manfaat Observasi :
Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.
Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.
Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara.
Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden.
Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.
4.
Penelusuran literatur
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan seluruh atau sebagian data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya. Penelusuran literature dapat disebut juga pengamatan tidak langsung dikarenakan mengembangkan dari data yang telah diteliti sebelumnya.
2.4 PENGOLAHAN DATA Pengolahan data merupakan suatu proses setelah mengumpulkan data untuk memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu editing (pengecekan atau pengoreksian), coding (pemberian kode), dan tabulasi (pembuatan tabel). a) Editing Editing adalah suatu kegiatan pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan. Tujuan dari editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi. Pada kegiatan ini, kekurangan data atau kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang atau dengan interpolasi (penyisipan data). b) Coding Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada setiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode berarti suatu isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau suatu identitas pada suatu data atau informasi yang akan dianalisis.
c) Tabulasi Tabulasi adalah suatu kegiatan membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Untuk melakukan tabulasi dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian penuh agar tidak terjadi kesalahan, khususnya dalam tabulasi silang. Tabel tabulasi dapat berbentu seperti berikut : 1. Tabel pemindahan (transfer table) Tabel pemindahan disebut juga lembaran pemindahan atau lembaran kode atau atau lembaran ringkasan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau dari pencatatan pengamatan. Tabel pemindahan ini berfungsi sebagai dokumen atau arsip. Tabel pemindahan terdiri dari kolom dan baris. Kolom pertama yang terletak paling kiri digunakan untuk nomor urut atau kode responden. Kolom kedua dan kolom selanjutnya digunakan untuk variabelvariabelyang terdapat dalam kuesioner (pencatatan pengamatan). Baris dalam tabel pemindahan digunakan untuk setiap responden. 2. Tabel biasa (main table) Tabel biasa adalah tabel yang disusun berdasarkan sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. Tabel biasa memiliki sifat kolektif dan memuat beberapa jenis informasi. 3. Tabel analisis (talk table) Tabel analisis adalah tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisis. Daro tabel analisis dapat diambil suatu kesimpulan (generalisasi), tabel analisis ini hanya memuat satu jenis informasi. Tabel analisis harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :
Keterangan-keterangan yang bersifat kualitatif harus dikuantitatifkan melalui proses kuantifikasi. Sehingga memungkinkan orang lain atau pembaca untuk memuat analisis yang lebih luas;
Mengefisienkan analisis atau mempersingkat keterangan.
Tabel analisis dapat berbentuk :
Tabel satu arah atau tabel tunggal, yaitu tabel yang memuat hanya satu variabel atau satu informasi saja, terutama untuk deskripsi data;
Tabel silang, yaitu suatu tabel yang memuat dua variabel atau dua informasi.
2.5
PENYAJIAN DATA Data yang telah diolah, supaya mudah untuk dibaca dan dimengerti oleh
orang lain atau pengambil keputusan, maka perlu ditampilkan ke dalam bentukbentuk tertentu. Penampilan data yang sudah diolah disebut dengan penyajian data. Tujuan dari penyajian data yaitu:
Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil dari penelitian atau observasi;
Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti;
Memudahkan dalam membentuk analisa data;
Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat. Kegunaan dari penyajian data adalah sebagai berikut:
Menunjukkan perkembangan suatu keadaan;
Sebagai perbandingan pada suatu waktu Penyajian data penelitian dapat dilakukan melalui:
a. Tabel Data Tabel data merupakan penyajian data dalam bentuk kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu dalam suatu daftar. Dalam table data, data dapat disusun dengan cara alfabetis dan geografis.
Menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim. Halhal yang termuat didalam tabel data adalah sebagai berikut: 1. Kepala tabel Pada kepala tabel terdapat nomor tabel dan judul tabel (mungkin termasuk tahun dan/atau unit). 2. Leher tabel Pada leher tabel terdapat keterangan atau judul kolom (mungkin termasuk unit) yang harus ditulis dengan singkat dan jelas. 3. Badan tabel Pada badan tabel terdapat data (mungkin termasuk tahun). 4. Kaki tabel Pada kaki tabel terdapat keterangan-keterangan tambahan dan sumber data, yaitu sumber yang menjelaskan darimana data tersebut dikutip. Didasarkan atas pengaturan datanya, tabel dapat dibedakan atas beberapa jenis: 1. Tabel frekuensi Merupakan tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau frekuensi dari suatu kejadian.
2. Tabel klasifikasi Merupakan tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokan data.
3. Tabel kontingensi Merupakan tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai dengan rinciannya.
4. Tabel korelasi Merupakan tabel yang menunjukkan atau memuat adanya korelasi antara data yang disajikan.
b. Grafik Data Grafik data atau diagram data merupakan penyajian data dalam bentuk gambar. Grafik data biasanya berasal dari table, oleh sebab itu biasanya table dan grafik dibuat bersamaan yakni table yang dilengkapi dengan grafik. Grafik data dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu: 1. Piktogram Merupakan grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data itu sendiri dengan skala tertentu.
2. Grafik Batang atau Balok Merupakan grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama serta dilengkapi dengan skala tertentu atau ukuran yang sesuai dengan
data yang bersangkutan. Setiap batang (persegi panjang) tidak boleh saling menempel atau melekat satu sama lain serta jarak antara setiap barang yang berdekatan harus sama. Susunan batang-batang tersebut dapat berbentuk tegak atau mendatar. Grafik batang dapat berupa:
Grafik batang tunggal (single bar chart) Merupakan grafik yang terdiri dari satu batangan untuk menggambarkan perkembangan (trend) dari suatu karakteristik.
Grafik batang berganda (multiple bar chart) Merupakan grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan beberapa hal atau kejadian sekaligus
3. Grafik Garis Merupakan grafik data yang berupa garis, biasanya dapat diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada batang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan dan saling tegak lurus. Pada garis horizontal (sumbu X) ditempatkan bilanganbilangan yang memiliki sifat tetap, sedangkan pada garis tegak (sumbu Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang memiliki sifat berubah-ubah.
4. Grafik Lingkaran Merupakan grafik data yang berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam persen.
5. Kartogram (peta statistik) Merupakan grafik data yang berupa peta yang menunjukkan kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, dan sebagainya.
6. Histogram dan Poligon Frekuensi Merupakan dua grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Histogram merupakan grafik batang dari distribusi frekuensi dan polygon frekuensi merupakan grafik garisnya.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Data adalah bentuk jamak dari datum, sehingga kumpulan dari beberapa datum disebut dengan data. 2. Jenis jenis data berdasarkan
Sumber Pengambilannya
a) Data Primer b) Data sekunder
Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
a) Data Berkala (Time Series) b) Data Kerat Lintang (Cross Section)
Berdasarkan Tingkat Pengukurannya
a) Data Nominal / Skala Nominal b) Data Ordinal / skala ordinnal c) Data Interval / Skala Interval d) Data Rasio / Skala Rasio 3.