Makalah Sipi Bab I Dan Ii (fix).doc

  • Uploaded by: Raka Nugraha
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Sipi Bab I Dan Ii (fix).doc as PDF for free.

More details

  • Words: 3,046
  • Pages: 15
MAKALAH SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL “Sistem Informasi Eksekutif” Dosen : Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., Ca. Tujuan : Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

DISUSUN OLEH : Shahnaz Nafa Sabila

1518104028

Rachma Putriani Santoso

1518104029

M. Raka Nugraha

1518104030

KELAS : PPAK B

UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM PROFESI AKUNTANSI BANDUNG MARET 2019

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai dengan rencana. Makalah ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan telah penulis kerjakan. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan mengenai sistem informasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., Ca. selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karenanya, penulis mengharapkan saran dan kritik agar dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat baik kepada penulis sendiri dan kepada para pembaca secara umumnya.

Bandung, Maret 2019

Penulis

2

ABSTRAK Sistem informasi bertujuan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan digunakan untuk pengambilan keputusan. Karakteristik informasi yang berguna dan memiliki arti yaitu informasi yang relevan (Relevant), keandalan (Reliable), lengkap (Complete), tepat waktu (Timely), dapat dimengerti (Understandable), dapat diverifikasi (Veriable), dapat dijangkau (Accessible). Dalam pengelolaan suatu organisasi, setiap manajer atau pengambil keputusan memerlukan informasi yang dibuat untuk mengambil keputusan dengan efektif. Selain membutuhkan informasi dalam suatu organisasi pun terdapat proses bisnis. Kondisi pada lingkungan bisnis saat ini mengharuskan perushaan untuk dapat mengantisipati hal-hal negatif yang akan berdampak negatif pada perusahaan, hal-hal tersebut disebut risiko dan untuk menanganinya perusahaan harus menerapkan pengendalian internal. Sistem informasi terdiri dari sistem informasi management (management information system), sistem informasi akuntansi (accounting information system), dan sistem informasi eksekutif (executive information system). Sistem Informasi Eksekutif (executive information system) atau EIS, merupakan sustem yang dapat memberikan informasi penting yang berasal dari sumber-sumber internal maupun eksternal bagi eksekutif senior dan manajer. EIS merupakan sistem aplikasi yang menggunakan berbagai unsur teknologi seperti antar muka grafis, personal computer, basis data relasional dan jaringan komunikasi daya untuk menampilkan data-data penting perusahaan kepada manajemen.

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

3

1.1

Definisi Sistem Informasi Sistem informasi berasal dari dua kata yaitu sistem dan informasi, sistem adalah

kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama sedangkan informasi merupakan fakta dari data yang sudah diproses dan berguna bagi pengguna dalam pengambilan keputusan. John F. Nash (1995:8) menyebutkan bahwa Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Secara umum sistem informasi bertujuan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan digunakan untuk pengambilan keputusan. Karakteristik informasi yang berguna dan memiliki arti adalah: 1. Relevan (Relevant), informasi dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan pengambilan kepurusan atau dapat mengkonfirmasi dan memprbaikin ekspetasi yang dibuat sebelumnya 2. Keandalan (Reliable), informasi bebas dari bias atau secara akurat menjelaskan kejadiankejadian yang ada berada di organisasi 3. Lengkap (Complete), informasi yanga ada tidak meninggalkan hal-hal penting dari suatu kejadian 4. Tepat waktu (Timely), informasi tersedia pada saat diperlukan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan 5. Dapat dimengerti (Understandable), informasi yang disajikan mudah dimengerti oleh pengguna informasi 6. Dapat diverifikasi (Veriable), informasi dapat dibuktikan kebenarannya 7. Dapat dijangkau (Accessible), informasi tersedia pada saat dibutuhkan Informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau yang dapat dikelola oleh perusahaan dapat berasal dari internal maupun eksternal. Dalam pengelolaan suatu organisasi, setiap manajer atau pengambil keputusan memerlukan informasi yang dibuat untuk mengambil keputusan dengan efektif. Selain membutuhkan informasi dalam suatu organisasi pun terdapat proses bisnis. Proses bisnis adalah kumpulan dari aktivitas-aktivitas dan tugastugas ysng berhubungan, terkoordinasi dan terstruktur yang dikerjakan oleh orang atau komputer yang bertujuan untuk membantu suatu organisi atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan-kegiatan yang terkait pertukaran dalam perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima proses bisnis atau siklus transaksi utama, antara lain: 1. Siklus pendapatan (revenue cycle), siklus dimana barang dan jasa dijual

untuk

memperoleh kas atau setara kas atau janji untuk menerima pembayaran berupa kas dimasa

4

mendatang. Kegiatannya antara lain menerima dan menjawab pertanyaan dari konsumen, menerima order dari konsumen dan mencatat kepada sistem informasi akuntansi, mensahkan penjualan kredit, melakukan pemeriksaan ketersediaan persediaan. 2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus dimana perusahaan membeli persediaan barang jadi untuk dijual atau membeli bahan baku untuk diproses di siklus produksi, dengan memberikan kas atau setara kas atau dengan melakukan utang. Kegiatannya antara lain membuat permintaan pembelian untuk barang dan jasa, menyiapkan, mensahkan dan mengirimkan permintaan pembelian kepada vendor, menerima barang dan jasa dan melengkapi laporan penerimaan 3. Siklus produksi atau konversi (production or conversion cycle), siklus dimana bahan baku diolah menjadi barang jadi. Kegiatannya antara lain mendesain produk, merencanakan dan menjadwalkan produksi, memproduksi barang, menyimpan barang jadi dan menyiapkan laporan manajemen 4. Siklus sumber daya manusia atau siklus penggajian (human resource or payroll cycle), siklus dimana perusahaan mengikat kontrak dengan karyawan, melakukan pelatihan, memberikan imbal jasa atau kompensasi, melakukan ecaluasi, melakukan promosi serta melakukan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja. Kegiatannya antara lain melakuakn kegiatan rekruitmen, mengikat kontrak, melatih pegawai baru, melakukan evaluasi kinerja karyawan dan mempromosikan karyawan, memberhentikan karyawan 5. Siklus pendanaan atau keuangan (financing cycle), siklus dimana perusahaan menjual saham dari perusahaan kepada investor, atau menerima pinjaman dari kreditor. Investor mendapatkan dividen dan kreditor mendapatkan pembayaran bunga atas pinjamannya. Kegiatannya antara lain membuat anggaran kas, menjual saham dan sekuritas lainnya kepada investor, meminjam uang kepada kreditor, membayar dividen kepada investor dadn membayar bunga kepada kreditor.

1.2

Ragam Sistem Informasi

1) Sistem informasi manajemen (management information system), bertujuan unruk melayani kebutuhan informasi bagi manajemen menengah, sistem ini memiliki kemampuan untuk melaporkan informasi mengenai kinerja perusahaan yang akan digunakan untuk mengawasi dan mengendalian kegiatan bisnis yang akan diprediksi kinerjanya dimasa mendatang. Sistem informasi manajemen mendapatkan data dari transaction processing sytem (TPS), dalam bentuk laporan-laporan baik dalam bentuk angka maupun grafis.

5

2) Sistem informasi akuntansi (accounting information system), bertujuan untuk memungkinkan akuntansi sebagai bahasa bisnis agar dapat menjalankan fungsinya dalam identifikassi data, mengumpulkan data, menyimpan, mengembangkan serta mengukur informasi maupun data terkait dengan transaksi ekonomi yang terjadi dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai kesatuan struktur yang menggunakan sumberdaya fisik yang terdiri dari komponen-komponen yang mentransformasikan data-data ekonomi menjadi data-data akuntansi untuk dapat digunakan oleh pengguna internal maupun eksternal 3) Sistem informasi eksekutif (executive information system), bertujuan menyediakan informasi baik yang berasal dari eksternal maupun internal perusahaan unruk manajemen mauoun eksekutif senior. Data maupun laporannya biasanya berupa rangkuman, namun memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan informasi yang lebih detail atas suatu informasi 1.3

Pengendalian Inernal, Manajemen Risiko, Corporate Governance dan IT Governance Kondisi pada lingkungan bisnis saat ini mengharuskan perushaan untuk dapat mengantisipati hal-hal negatif yang akan berdampak negatif pada perusahaan, hal-hal tersebut disebut risiko dan untuk menanganinya perusahaan harus menerapkan pengendalian internal. Risiko bagi perusahaan dapat difenisikan dalam bentuk ancaman (threat). Risiko pada perusahaan dapat berasal dari :

a) Kesalahan yang tidak disengaja (unintentional errors) b) Kesalahan yang disengaja (deliberate errors or fraud) c) Kehilangan aset yang tidak disengaja (unintentiomal losses of assets) d) Pencurian aset (thefts of assets) e) Penerobosan keamanan (breaches of security) f)

Kekerasan (acts of violence)

g) Bencana alam (natural disasters) h) Lingkungan i)

Kurangnya penegakan peraturan Pengenalian internal merupakan proses yang diterapkan untuk menyediakan

keyakinan yang memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian dapat dicapai. Tujuan-tujuan pengendalian antara lain:

6

a)

Menjaga aset, mencegah atau mendeteksi akuisisi yang tidak terotorisasi, penggunaan atau penghapusan

b)

Memastikan bahwa laporan-laporan yang ada mencatat dan melaporkan aset-aset perusahaan secara akurat dan wajar

c)

Menyediakan informasi yang akurat dan andal

d)

Menyiapkan laporan keuangan berdasarkan kriteria-kriteria yerhadap kebijakankebijakan manajerial

e)

Mendorong tercapainya kepatuhan-kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan manajerial

f)

Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi dasar, yaitu:

1.

Pengendalian preventive (preventive controls), untuk mencegah agar masalah tidak terjadi

2.

Pengendalian deteksi (detevtive controls), untuk menemukan masalah yang timbul ketika masalah belum dapat dicegah untuk tidak terjadi

3.

Pengendalian koreksi (corrective controls), untuk mengindentifikasi masalah maupun memperbaiki keadaan ketika terjadi masalah Pengendalian internal dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

1) Pengendalian umum (general controls), untuk memastikan bahwa lingkkungan pengendalian pada tingkat organisasi berada pada keadaan yang dtabil dan dikelola dengan baik, misalnya keamanan, infrastruktur teknologi informasi 2) Pengendalian aplikasi (application controls), untuk emastikan bahwa transaksi diproses secara benar, hal yang menjadi fokus pada pengendalian ini adalah keakuratan, kelengkapan, validitasdab otorisasi dari data yang direkam, dimasukkan, diproses dan dikirimkan ke sisten yang lain maupun yang dilaporkan Kerangka-kerangka kerja yang dapat digunakan untuk mengembangkan pengendalian intrnal adalah COBIT, COSO dan COSO Enterprise Risk Management Framework. Khusus untuk manajemen risiko, COSO mengembangkan Enterprise Risk Management-Integrated Frame Work (ERM) yang prinsipnya dikembangkan untuk meningkatkan proses-proses pengelolaan risiko (risk management). ERM framework dibuat berdasarkan risiko, uang memberikan tambahan kepada kerangka pengendalian COSO terkait risiko. Selain dikendalikan risiko juga dapat diterima, dihindari, didiversifikasi, disebar atau dipindahkan (accepted, avoided, diversifed, shared or transferred). 1.4

Definisi Sistem Informasi Eksekutif

7

Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem subistem fungsional. Sistem Informasi Eksekutif (executive information system) atau EIS, merupakan sistem yang dapat memberikan informasi penting yang berasal dari sumbersumber internal maupun eksternal bagi eksekutif senior dan manajer. Secara bersamaan sistem ini menjalankan fungsi-fungsi pendukung pengambilan keputusan, penyebaran atau komunikasi informasi dan mendorong kepedulian. Implementasi EIS dalam suatu perusahaan kadang memaksa perusahaan untuk merestrukturisasi informasiinformasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan maupun proses-proses yang digunakan untuk pengumpulan informasi. EIS mungkin dikenal dengan nama yang berbedabeda misalnya decision support system or executive support system. EIS merupakan sistem aplikasi yang menggunakan berbagai unsur teknologi seperti antar muka grafis, personal computer, basis data relasional dan jaringan komunikasi daya untuk menampilkan data-data penting perusahaan kepada manajemen. 1.5 1.

Fitur Antarmuka Basis Data Ketersediaan basis data, EIS mengakses indormasi dari semua basis data yang tersedia dalam perusahaan, baik dalam produksi, keuangan, konsumen, pemasik. EIS pun mengakses basis data eksternal yang memberikan informasi mengenai industri maupun berita-berita bisnis kepada eksekutif.

2.

Basis data multi dimensi, agar EIS menjadi efektif, EIS harus dapat mengakses basis data yang bisa diorganisasikan dan ditampilkan dalam bentuk multi dimensional, yaitu menampilkan data mengenai penjualan yang dikelompokkan menurut produk, jenis konsumen ataupun lokasi penjualan. Namun perlu diperhatikan kemampuan EIS dalam menampilkan pengelompokan data tergantung dari struktur basis data yang ada dalam perusahaan atau tergantung pada desain database yang menjadi sumber data dari EIS

3.

Ketepatan waktu dari data, EIS dapat menampilkan data yang paling mutakhir namun kebutuhan ini tergantung dari keterkaitan antara informasi dan waktu. Pada tingkat operasional manajer, informasi yang dibutuhkan adalah informasi real time, sehingga EIS harus didesain untuk dapat memutakhirkan data secepat mungkinsehingga dapat digunakan untuk memperbaiki proses produksi

4.

Soft information, yaitu informasi yang bukan berasal dari kegiatan operasinal nirmal perusahaan sehari-hari. Informasi ini dapat berupa perkiraan penjualan dimasa

8

mendatang, ,harga yang ditetapkan oleh kompetitor maupun informasi kompetitor. Informasi ini dapat ditampilkan langsung dilayar maupun disimpan dalam database yang terpisah 1.6

Fitur Tampilan

1) Grafis, EIS menggunakan grafis sebagai fitur utama, EIS pun menggunakan warna sebagai pembeda atau menunjukkan status tertentu pada layar. Pada dasarnya warna dapay mengarahkan pengguna untuk memperhatikan suatu informasi dengan lebih cepat 2) Natural language, penggunaan ini dapat menghilangkan kebutuhan akan bahasa pemrograman komputer yang rumit, sehingga dapat lebih mudah di gunakan dan dipelajari 3) Penggunaan mouse, layar sentuh atau alat masukan lainnya 4) Komunikasi, dapat mempermudak komunikasi dengan mengintergrasikan fitur-fitur konmuniaksi seperti email ataupun pesan lainnya. 1.7 1.

Kegiatan Pendukung Pengambilan Keputusan Lainnya Drill drown, yaitu kemampuan untuk emmulai analisis dari angka agregat kemudian

melanjutkan anlisis ke angka-angka yang lebih detail (pembentuk angka agregat). saat pengguna melakukan analisis data yang lebih detail, pengguna dapat menemukan anlisis yang lebih detail dari penyimpangan tertentu 2.

Integrasi dengan pengolahan angka (spreadsheet)

3.

Pendukung pengambilan keputusan

4.

Penemuan pengetahuan (knowledge discovery)

1.8

Fitur Pengembangan Aplikasi

1) Fourth-generation programming language, perintah-perintah dalam pemograman EIS seharusnya berisi perintah-perintah query untuk mengambil data, perintah-perintah statistik maupun perintah matematis. 2) Executive

information

system

shells,

banyak

aplikasi

yang

tersedia

dalam

pengembanagan EIS salah satunya adalah pengembangan aplikasi berbasis grafis untuk pemrograman ataupun untuk membuat perintah-perintah pencarian data 3) Rule-based logic, EIS memungkinkan pengembang untuk memasukan suatu kemampuan perhintungan logis kedalam sistem yang disebut rule-base-heuristic untuk membantu pencarian data berdasarkan batasan-batasna tertentu.

9

1.9

Konfigurasi Umum Implementasi Secara umum terdapat tiga konfigurasi yang dapat digunakan untuk EIS baik

perangkat keras maupun perangakt lunak yaitu: 1.

Aplikasi EIS menggunakan mainframe dan midrange komputer, konfigurasi pada tahun

80-an. Data kemudia di-download ke sistem yang lebih kecil yaitu midrange, prosesnya memburuhkan wakru semalan dan dikerjakan oleh departemen TI perusahaan 2.

Aplikasi EIS yang menggunakan komputer midrange atau komputer PC dengan

menggunakan LAN 3.

Aplikasi EIS yang menggunakan mainframe, midrange dan aplikasi spreadsheet dan

grafis, merupakan cara yang paling murah untuk menggunakan EIS dimana perusahaan dapat mengembangkan sendiri fitur-fitur EIS dengan menggunakan macro

atau otomasi yang

tersedia dalam spreadsheet 1.10 Keuntungan dan Keterbatasan Sistem Informasi Eksekutif Alasan utama untuk implementasi EIS adalah untuk mendukung proses pengambilan keputusan oleh eksekutid yang meggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh EIS, yaitu: 

Integrasi informasi



Tampilan yang didesain khusus



Pengembangan yang cepat



Pelaporan penyimpangan



Peningkatan komunikasi organisasi



Keuntungan strategik terkait penjualan



Keunggulan bersaing Sedangakn keterbatasan dalam EIS yaitu:



Maslaah keamanan



Keterkaitan data keungan



Informasi eksekutif



Drill down dan jenis analisis lainnya



Pandangan terintegrasi yang terbatas



Keterlibatan eksekutif



Dukungan jaringan



Biaya

10

1.11

Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif Para eksekutif membuat EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep

yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut : a)

Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor) Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis

kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi. b)

Management by Exception (MBE) Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga

informasi dapat langsung digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.

c)

Model Mental Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi

bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).

11

1.12 Proses Bisnis yang Dipengaruhi oleh Sistem Informasi Eksekutif 1.

Organisasi data dan akses, yang digunakan dalam EIS dikumpulkan dari sistem

informasi yang bertanggung jawab untuk kegiatan transaksi dalam perusahaan, apabila dat atersebut tidak tersedia maka EIS perlu dilakukan pengembanganagar data tersebut tersedia 2.

Sistem pelaporan manajemen, keberadaan EIS dapat meningkatkan keefektifan

pelaporan dalam perusahaan dengan memberikan laporan-laporan secara agregat maupun kammapuan-kemampuan EIS dalam melakukan analisis maupun pelaporan serta komunikasi 3.

Pengembalian software perusahaan, ketersediaan EIS dengan fitur-fitur kemudahan

pengembangan aplikasi dapat merubah cara perusahaan dalam pengembangan aplikasinya 4.

Software dan hardware pendukung, dukungan yang dibutukan dalam pemeliharaan EIS

berbeda dengan pengelolaan TI tang bersifat departemental. 5.

Computer system downsizing and rightsizing, perusahaan harus dapat menetapkan

strategi penerapan teknologi informasi baik untuk sistem informasi eksekutif ataupun yang lainnya. 2.7

Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam

kebutuhan akan informasi yang up to date. a. Eksternal, berupa : 1) Meningkatan kompetisi 2) Lingkungan yang dengan cepat berubah 3) Keharusan untuk selalu proaktif 4) Kebutuhan untuk mengakses external database b. Internal, berupa : 1) Kebutuhan akan informasi yang up to date 2) Kebutuhan akan komunikasi 3) Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat 4) Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan

12

Tujuan dari Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut.

BAB II KESIMPULAN

2.1

Kesimpulan Sistem informasi bertujuan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan

informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan digunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam pengelolaan suatu organisasi, setiap manajer atau pengambil keputusan memerlukan informasi yang dibuat untuk mengambil keputusan dengan efektif. Selain membutuhkan informasi dalam suatu organisasi pun terdapat proses bisnis. Kondisi pada lingkungan bisnis saat ini mengharuskan perushaan untuk dapat mengantisipati hal-hal negatif yang akan

13

berdampak negatif pada perusahaan, hal-hal tersebut disebut risiko dan untuk menanganinya perusahaan harus menerapkan pengendalian internal. Informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau yang dapat dikelola oleh perusahaan dapat berasal dari internal maupun eksternal. Dalam pengelolaan suatu organisasi, setiap manajer atau pengambil keputusan memerlukan informasi yang dibuat untuk mengambil keputusan dengan efektif. Kegiatan-kegiatan yang terkait pertukaran dalam perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima proses bisnis atau siklus transaksi utama. Sistem informasi terdiri dari sistem informasi management (management information system), sistem informasi akuntansi (accounting information system), dan sistem informasi eksekutif (executive information system). Sistem Informasi Eksekutif (executive information system) atau EIS, merupakan sustem yang dapat memberikan informasi penting yang berasal dari sumber-sumber internal maupun eksternal bagi eksekutif senior dan manajer. EIS merupakan sistem aplikasi yang menggunakan berbagai unsur teknologi seperti antar muka grafis, personal computer, basis data relasional dan jaringan komunikasi daya untuk menampilkan data-data penting perusahaan kepada manajemen. Dalam EIS terdapat kekurangan dan juga keterbatasan. Proses bisnis yang dipengaruhi oleh sistem informasi eksekutif yaitu organisasi data dan akses, sistem pelaporan manajemen, pengembalian software perusahaan, software dan hardware pendukung dan computer system downsizing and rightsizing

2.2

Saran Sistem informasi sangatlah penting, sehingga kita diharapkan dapat memahami dan

mengimplemantasikan sistem informasi tersebut. Dan juga harus memperhatikan hasil dalam sistem informasi yang telah dijalankan sehingga apalagi belum mencapai tujuan yang diinginkan dapar melakukan perubahan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

14

DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia (2015), Modul Chartered Accountant : Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Jakarta:IAI Nash, John F. 1995. Pengertian Sistem Informasi. Jakarta : Informatika https://id.pdfcoke.com/document/359749400/Sistem-Informasi-Eksekutif

15

Related Documents


More Documents from "Olivia"