Makalah Seni Grafis & Budaya.docx

  • Uploaded by: andre batee
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Seni Grafis & Budaya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,080
  • Pages: 15
MAKALAH SENI GRAFIS

Nama Anggota Kelompok: Nama: Andrew Imanuel Batee

KATA PENGANTAR Puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas selesainya makalah ini yang berjudul “Seni Grafis & Seni Pameran”. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Pak Yadi Komara,. karena telah memberikan materi yang dapat berguna untuk makalah ini. Saya membuat makalah ini untuk pembelajaran bagi kita semua dan memberikan ilmu tentang “Seni Grafis & Seni Pameran”. Saya harap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kesalahan kata, oleh karena itu kritik dan saran pembaca sangat dibutuhkan, untuk membangun makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat. Bogor, November 2018

DAFTAR ISI Halaman Judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... ii Daftar Isi.............................................................................. iii Bab 1 Pendahuluan ............................................................. 1 a. Latar Belakang ................................................................... 1 b. Rumusuan Masalah ........................................................... 2 c. Tujuan Makalah ................................................................. 2 Bab 2 Pembahasan .............................................................. 3 Bab 3 Penutup ...................................................................... 9 a. Kesimpulan ........................................................................ 9 b. Saran ................................................................................ 10 Daftar Pustaka ................................................................... 10

Bab 1 Pendahuluan 1.1

LATAR BELAKANG

Istilah grafis berasal dari bahasa inggris,yaitu graphic art atau dari bahasa belanda,yaitu grapische kunst atau dari bahasa yunani yaitu graphisch.Graphein yang berarti membuat tulisan,gambar atau lukisan dengan cara ditoreh atau digores.Jadi,yang disebut dengan seni grafis/grafika meliputi semua bentuk seni visual yang dilakukan pada suatu permukaan dua dimensi.Pengertian ini merupakan sinonim dengan print making (cetak-mencetak) yang meliputi semua karya seni dengan gambaran orisinal apapaun atau desain yang dibuat untuk dipreproduksi dengan berbagai proses cetak. Perkembangan seni rupa kontemporer kini sudah mulai banyak memberikan dampak positif terhadap berbagai kalangan. Baik itu orang yang awam terhadap dunia seni rupa bahkan seniman-seniman sekalipun turut andil dalam meramaikan masa seni rupa kontemporer. Segala sesuatunya kini sudah menjadi sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Ini merupakan suatu kemajuan dunia seni rupa. Namun jika ada dampak positif maka dampak negatif pun perlu kita sortir sebagai bahan evaluasi. Contohnya saja dalam hal perkembangan seni murni, saat ini banyak orang yang mencampur-adukan bahkan mengubah image seni murni menjadi desain. Bisa saja hal ini dilakukan, karena termasuk ke dalam hal eksplorasi karya. Namun istilah seni murni itu sendiri sejalannya waktu akan pudar apabila istilah seni murni tidak diaplikasikan ke dalam praktiknya. Kita ambil salah satu bagian dari seni murni yaitu seni grafis. Banyak orang yang kerap kali lebih memilih mengerjakan suatu karya secara instan. Menggunakan berbagai teknologi mutakhir untuk

mendapatkan hasil karya yang memuaskan “bagi dirinya”. Menganggap seni grafis merupakan sesuatu yang sudah “out of date”. Sungguh ironis bagi perkembangan seni grafis, karena akan menjadi lamban sejalan dengan berkembangnya seni rupa kontemporer. Menggunakan berbagai teknologi mutakhir untuk menyamakan dengan hasil karga seni grafis memang hasilnya terlihat sama, lebih rapih, bersih dan penuh eksplorasi warna. Namun nuansa rasa, goresan-goresan serta nilai estetis yang pada karya itu tidak nampak sama sekali, dan akan terasa berbeda dibandingkan karya grafis yang pengerjaannya manual. Ini merupakan suatu tantangan bagi para penggemar seni grafis untuk membangkitkan kembali gairah dunia grafis. Dengan cara memperkaya teknik pengerjaan, eksplorasi warna serta media yang digunakan. Agar nama seni grafis pada wilayah seni murni tidak akan pudar bahkan beralih ke wilayah desain. Oleh sebab itu penulis mengambil judul makalah ini “Eksplorasi Warna pada Cetak Grafis I dengan Tema Animal Figure” 1.2

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pengertian seni grafis? 2. Identifikasikanlah berbagai jenis karya seni grafis 3. Identifikasikanlah beragam alat dan bahan berkarya seni grafis 4. Klasifikasikanlah beragam karya seni grafis 5. Deskripsikanlah tujuan pameran seni rupa bagi siswa 6. Klasifikasikanlah berbagai jenis pameran menurut tempat pelaksanaannya 7. Susun kegiatan awal dari sebuah pameran sekolah 8. Rumuskan organisasi kepanitian pameran

1.3

TUJUAN MAKALAH

1. Mengetahui pengertian seni grafis, berbagai jenis karya seni grafis, alat dan bahan berkarya seni grafis, karya seni grafis. 2. Mengetahui tujuan pameran seni rupa, berbagai jenis pameran menurut tempat pelaksanaannya, susunan kegiatan awal dari sebuah pameran sekolah, dan rumus organisasi kepanitian pameran

Bab II Pembahasan dan Isi Pengertian Seni Grafis Seni Grafis adalah karya seni yang termasuk seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan ide/gagasan dengan emosi seseorang menggunakan teknik cetak baik cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar dan cetak saring yang diterapkan diatas permukaan (plat) Jenis Karya Seni Grafis 1. Cetak Tinggi Teknik cetak tinggi paling populer yang sering digunakan adalah seni grafis cukilan kayu atau woodcut. Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh orang Koptia dari Mesir pada abad ke-14 M. Orang Eropa menggunakan teknik cetak tinggi untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini juga sering digunakan sebagai media cetak huruf dan buku. Salah satu tokoh seniman yang memelopori dan berjasa dalam penemuan seni mencetak adalah Johanes Gutenberg yang berasal dari Jerman. Ada juga seniman seni grafis yang menggunakan media teknik cetak tinggi untuk membuat karya, seperti Albrecht Durer, L. Granach, H. Holbein, HB. Grien yang berasal dari Jerman, Kastuhista Hokusai, Ando Hirosige dari Jepang. Tokoh-tokoh seni grafis dari Indonesia yang menggunakan cetak tinggi dalam membuat karya seperti Kaboel, Suadi, Edi Sunaryo, dan Andang Supriadi. 2. Cetak saring (Screen Printing) Cetak saring (screen printing) adalah karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dan bahan screen atau kain yang dilapisi bahan peka cahaya. Screen lalu ditutup film dan dilakukan penyinaran. Kemudian

screen dicuci dan terbentuklah cetakan berlubang (saring) sesuai dengan filmnya. Cat dituangkan di atas screen dan dirakel sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Teknik cetak saring menggunakan bahan afdruk seperti cromatine, ulano, cat sablon, dan film. Adapun alat yang biasa digunakan pada cetak saring adalah screen, rakel, dan meja sablon.

Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal dengan nama sablon. Teknik yang digunakan dalam mencetak dengan menggunakan cetakan yang sering dibuat dari kasa atau screen dan biasa dipasang dalam kerangka. Kaca atau screen mempunyai sifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring pada umumnya sering berfungsi untuk membuat spanduk, poster, dan kaos. Screen yang sering digunakan untuk menyablon sangat banyak. Hal itu bisa dilihat dari segi kualitasnya karena mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Dalam menentukan perbedaan screen, digunakan tipe screen huruf "T". Beberapa contoh tipe screen yang sering digunakan untuk menyablon, diantaranya sebagai berikut. 1.T 90, merupakan tipe screen yang mempunyai pori-pori yang lumayan rapat. Tipe ini mempunyai banyak fungsi untuk mencetak kaos dan spanduk. 2.T 120, merupakan tipe screen yang mempunyai pori-pori lebih rapat. Tipe ini biasanya berguna untuk mencetak permukaan kayu lapis, kertas karton, dan kulit. 3.T 150, merupakan tipe screen yang sering difungsikan untuk mencetak pada permukaan bahan serat atau fiber, formika, dan imitasi.

Seniman seni grafis yang sering menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya seni, antara lain Josef Albers, Chuck Close, Ralston Crawford, Robert Indiana, Roy Lichtenstein, Julian Opie, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol. 3. Cetak Dalam (Intaglio Print) Cetak dalam (intaglio print) adalah karya seni grafis yang dibuat dengan cetakan dari bahan plat aluminium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam. Tinta kemudian dituangkan pada goresan dalam tersebut dan di atasnya diletakkan kertas yang sudah dibasahi air. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar yang sesuai dengan cetakan. Teknik cetak dalam dapat menggunakan bahan aluminium, kertas, dan tinta. Adapun alat yang digunakan dalam teknik ini adalah paku dan besi runcing. Seni grafis cetak dalam dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut: Engraving, merupakan teknik yang dikembangkan di Jerman pada tahun 1430. Engraving berasal dart ukiran halus yang sering digunakan oleh tukang emas untuk melakukan dekorasi pada karya sent mereka. Dalam melakukan teknik engraving, seseorang atau seniman haws memiliki keterampilan, karena selalu menggunakan alat yang tergolong rumit, yaitu burin. Burin berfungsi untuk mengukir logam. Cara menggunakan engraving pada karya seni, yaitu seluruh permukaan plat logam diberi tinta. Lalu, tinta dibersihkan dari permukaan hingga yang tertinggal hanya tinta yang berada digaris yang diukir. Setelah itu, plat logam diletakkan pada alat pres yang mempunyai tekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas yang telah dibasahi untuk dilunakan. Selanjutnya menggunakan kertas untuk mengambil tinta dan garis engraving pada bagian yang diukir dan menghasilkan karya cetak yang berkualitas baik. Etsa atau Etching, adalah teknik cetak yang menggunakan perangkat media cetak yang berwujud lempengan tembaga. Dalam pembuatan karya seperti klise

yang mengacu pada cetakan dilakukan dengan cara menggunakan larutan asam nitrat atau HNO3 yang mempunyai sifat korosit terhadap tembaga. Penemu teknik Etsa atau Etching adalah Daniel Hopfer (1470-1536). Dia berasal dart Augsburg, Jerman dan mendekorasi baju besinya menggunakan teknik ini. Jika teknik engraving membutuhkan keterampilan khusus dalam pertukangan logam, Etsa lebih mudah dipelajari bagi seniman yang suka menggambar. Mezzotint, merupakan salah satu teknik cetak dengan menggunakan plat logam yang lebih dahulu dibuat secara kasar dan merata. Gambar dibuat dengan mengerok halus mengasarkan bagian permukaan logam untuk membuat efek gelap menjadi terang. Alat yang digunakan untuk teknik Mezzotint, yaitu rocker. Metode mezzotint pertama kali digunakan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses cetak seperti ini dipakai secara mendalam di Inggris untuk membuat ulang foto dan lukisan mulai pertengahan abad ke-18 M. Drypoint, adalah salah satu variasi dari engraving. Proses pembuatan teknik drypoint adalah dengan goresan langsung menggunakan alat yang runcing. Goresan pada teknik drypoint akan meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri khas pada kualitas garis yang lunak dan kadang berkesan kabur. Drypoint hanya berfungsi untuk jumlah edisi yang sangat kecil dan terbatas, yaitu sekitar sepuluh sampai dua puluh karya karena adanya tekanan alat press yang dengan cepat merusak kesan kabur yang sudah dibuat. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan electro-plating atau pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain sudah dilakukan sejak abad ke-19 M yang digunakan untuk mengeraskan permukaan plat. Teknik drypoint pertama kali dilakukan oleh seorang seniman grafis dari Jerman Selatan pada abad ke-1 5 M yang mempunyai julukan Housebook Master. Semua karya yang dihasilkannya menggunakan, teknik drypoint. 4. Cetak Datar

Cetak datar adalah teknik mencetak, memperbanyak, memproduksi suatu gambar atau tulisan dengan menggunakan media cetakan yang mempunyai permukaan datar atau rata. Teknik cetak datar sekarang ini dapat dijumpai pada sistem mesin cetak dan teknik foto mekanik. Contoh cetak datar adalah kaca, karet (rubber), dan plastik. 5. Cetak Foto (Fotografi) Cetak foto atau fotografi adalah seni grafis yang proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto. Teknik cetak afdruk untuk fotografi menggunakan bahan film, kertas foto, dan bahan cuci film. Alat yang digunakan cetak foto atau fotografi adalah kamera. Adapun teknik digital menggunakan bahan kertas dan tinta dengan alat kamera digital, komputer, dan printer. Alat dan bahan Seni Grafis Peralatan : 1. Pensil

2. Gunting 3. Pisau Cutter

4. Wood cut

5. Roler/untuk

meratakan warna 6. Pahat atau pencungkil kayu Bahan: 1. Papan sebagai alas off set

2. Hardboard atau papan MDF 3. Tinta atau cat cetak

4. Kaos,kain,atau karton

5. Kalau perlu ditambahkan cat

pengering agar pengeringan lebih cepat

Karya Seni Grafis 1. Cetak tinggi ( teknik cetak relief/teknik cukil ) 2. Cetak dalam ( Intaglio print )

3. Cetak datar ( Planography print ) 4. Cetak saring

Bab III Penutup KESIMPULAN Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenakalan remaja terjadi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dan contoh- contoh dari kenakalan remaja seperti: Merokok, kebut-kebutan dijalanan, mencoret-coret atau merusak fasilitas umum, tawuran antar pelajar, seks bebas/pergaulan bebas, dan menggunakan narkoba. Dan ada beberapa upaya pencegahan anak remaja agar tidak menjadi nakal, yaitu: Orangtua harus memberikan kasih sayangnya kepada anakanya, harus seimbang dengan pekerjaan dan mengurus anak. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul, dll Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, sebaiknya remaja memilih teman yang baik dan yang tidak membawa ke hal yang negatif, dan seharusnya remaja menghasilkan prestasi positif bukan negatif. Nah, kita juga harus bisa menjaga diri dan teman kita agar tidak jatuh ke dalam hal yang negatif. Dan hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut. DAFTAR PUSTAKA https://www.google.com/search?q=kurangnya+kasih+sayang+orang+tua&client=firefox-bab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiqz_KxoujeAhXLgI8KHTEWBk8Q_AUI DigB&biw=1280&bih=686#imgrc=G8eGaTSTOXWRSM: https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/09/contoh-kenakalan-remaja.html http://www.babylonish.com/blog/2015/07/cara-mengatasi-mencegah-kenakalan-remaja http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Penyebab-Pencegahan-dan-Contoh-KenakalanRemaja-adalah.html

DAFTAR GAMBAR http://hai.grid.id/read/07594289/oh-jadi-ini-alasan-anak-muda-ikutan-balap-liar?page=all http://akibatjika.blogspot.com/2015/06/dampak-negatif-akibat-merokok-bagi-pelajar.html https://www.merdeka.com/peristiwa/kelakuan-bengal-bocah-smp-corat-coret-tembok-danobrak-abrik-tk.html

Related Documents

Seni Grafis
July 2020 8
Makalah Seni Budaya.docx
November 2019 5
Makalah Seni Budaya
November 2019 34
Desain Grafis
May 2020 20

More Documents from ""