PERANAN MAKROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELJARAN BIOLOGI
MAKALAH SEMINAR BIOLOGI
Diajukam sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Seminar Biologi
OLEH INDAH PERMATA DEWI NIM : 1405118282
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian suatu pesan. Komunikasi dapat terjadi jika koponen-komponennya terpenuhi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunican), dan tujuan pembelajaan. Dalam prose komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan kepada penerima pesan yaitu siswa. Agar pesan pesan pendidikan yang disampaika guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, maka diperlukan wahana penyampai pesan yang disebut media pembelajaran. (Yanto,2011) Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Macromedia flash dapat digunakan sebagai media pembelajaran, karena dapat menampilkan teks, gambar, dan animasi yang menarik secara bersamaan. Macromedia mampu menampilkam penjelasan guru yang bersifat absrak dengan menampilkan simulasi dari materi biologi khususnya materi struktur dan fungsi sel. Macromedia flash merupakan suatu program aplikasi yang digunakan untuk mengolah gambar vektor atau animasi. Pada makalah ini penulis ingin membahas lebih lanjut tentang peranan acromedia flash dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi 1.2 Rumusan Masalah Bagaimankah peranan makromedia flash dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan makromedia flash dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi 1.4 Manfaat Penulisan Makalah a. Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut: b. Memberikan informasi tentang peranan makromedia flash dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas x pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan c. Dapat menjadi alternatif dalam memilih media pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 MEDIA PEMBELAJARAN 1. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Bovee (Dadang, 2009) Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief Sadiman, dkk, 2009:6). Menurut Dadang (2009) media tentunya mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media dibatasi kearah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran. Briggs (1970) dalam buku Arief Sadiman yang berjudul Media Pendidikan, menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Gagne berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Arief Sadiman, dkk, 2009:6). Sedangkan pembelajaran menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan ataupun informasi yang akan diberikan dalam suatu pembelajaran. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses dalam belajar mengajar. Media pembelajaran dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang lebih efektif. Menurut
Edgar
Dale
(Dadang,
2009)
dalam dunia
pendidikan,
penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio visual”.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Levie dan Lentz dalam Arsyad (2010 : 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar. 3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan – temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganosasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Arsyad (2010 : 25) mengungkapkan manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri – sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa – peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.
Sudjana dan Rivai (2010) menyebutkan manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
1. Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu: a. memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan b. menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik c. memberikan kerangka sistematis secara baik. d. memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran e. membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran. f. membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar. g. meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu: a. meningkatkan motivasi belajar pembelajar b. memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar c. memberikan struktur materi pelajaran d. memberikan inti informasi pelajaran e. merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis. f. menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
g. pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar . 3. Fungsi Media Pembelajaran Sudrajat (dalam Putri,2011: 20) mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu: a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis f. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar g. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk membantu mengatasi hambatan yang terjadi saat pembelajaran didalam kelas. 4. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich and Molenda (2005) (Dadang, 2009) yaitu: 1. Teks. Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi. 2. Media Audio.
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan. Membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya. 3. Media Visual Media
yang
dapat
memberikan
rangsangan-rangsangan
visual
seperti
gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster,papan buletin dan lainnya. 4. Media Proyeksi Gerak. Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, videokaset (CD, VCD, atau DVD). 5. Benda-bendaTiruan/miniatur Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. 6. Manusia. Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu. Salah satu gambaran yang sering dijadikan acuan landasan teori penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah kerucut pengalaman Edgar Dale, dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Daryanto, 2010)
Dari kerucut pengalaman ini dapat dibagi menjadi tiga tingkatan pengalaman alam belajar. Hasil belajar seseorang dimulai dari tingkat kongkret (pengalaman lansung), melalui benda tiruan atau pengganti benda nyata, sampai pada lambang verbal (abstrak). Perlu diingat bahwa pengembangan kerucut pengalaman Dale bukanlah berdasarkan tingkat kesulitan dari pembelajaran, melainkan tingkat keabstrakan dan jenis indra yang ikut serta dalam penerimaan pesan pembelajaran.
2.2 MACROMEDIA FLASH 1. Pengertian Macromedia Flash Menurut Hakim (2004) Macromedia Flash adalah program untuk membuat animasi dan aplikasi web profesional. Macromedia Flash merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengolah gambar vektor dan animasi, selain itu dapat digunakan untuk melakukan desain dan membangun perangkat presentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi
dengan penggunanya. Authoring tool pendukung adalah Adobe Photoshop CS 5 dan Notepad. Bahan ajar yang dikembangkan menggunakan program macromedia flashini dapat digunakan sebagai sarana alternatif dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, dikarenakan beberapa aspek antara lain: a) mudah dikemas dalam proses pembelajaran, b) lebih menarik untuk pembelajaran, c) dapat diedit (diperbaiki) setiap saat. Bahan ajar berbasis macromedia flashberisi beberapa elemenelemen seperti suara, gambar, teks, animasi, dan video sehingga diharapkan semua siswa dapat memahami materi biologi yang disampaikan. Dengan memanfaatkan teknologi komputer diharapkan bahwa bahan ajar berbasis macromedia flashdapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran yang lebih menarik, termasuk visualisasi materi ajar, sehingga materi yang disampaikan akan lebih menarik bagi siswa. Bahan ajar berbasis macromedia flash akan membuat proses pembelajaran biologi menjadi lebih interaktif dan lebih memungkinkan terjadinya two way traffic dalam proses pembelajaran Biologi (Sapto Haryoko, 2009: 2). Bahan ajar berbasis macromedia flash adalah bahan ajar yang mempunyai karakteristik audio (suara) dan visual (gambar). Bahan ajar berbasis macromedia flashdapat menyampaikan informasi dengan cara yang lebih konkret atau yang lebih nyata daripada yang disampaikan melalui kata-kata, sebagaimana yang disampaikan oleh Suleiman (1985) bahwa 75% dari pengetahuan manusia sampai ke otaknya melalui mata dan selebihnya pendengaran dan indera yang lainnya. Bahan ajar berbasis macromedia flash memberi minat serta membangkitkan
keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki, yang akhirnya menjurus kepada pengertian yang lebih baik . Bahan ajar berbasis macromedia flash dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetik. Bahan ajar yang akan peneliti susun dibuat menggunakan program Macromedia flash. Macromedia flash merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain dan membangun perangkat presentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan saran interaksi dengan penggunanya. Proyek yang dibangun menggunakan Macromedia flash
bisa terdiri atas teks, gambar, animasi
sederhana, video, atau efek-efek lainnya (Teguh Wahyono, 2006: 1) Tampilan macromedia flash dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Tampilan Macromedia Flash (Dhani Yudhiantoro, 2003)
2. Manfaat Macromedia Flash Media pembelajaran biologi adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa dalam mata pelajaran bioogi, hingga dapat mengrangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya padat menjadikan siswa melalukukan kegiatan belajar mengajar .Penyajian mata pelajaran biologi di sekolah tersebut monoton dan kurang variasi dalam penggunaan media pembelajaran, sehingga kurang menarik minat siswa. Oleh karena itu perlu adanya penyajian materi yang diharapkan dapat menarik minat siswa, salah satunya penyajian biologi dengan media pembelajaran berbasis eduitment. Salah satu bentuk penggunaan teknologi pembelajaran yang dapat menggabungkan unsur pendidikan dan unsur hiburan adalah digunakannya teknologi informasi berbasis komputer. Penggunaan teknologi informasi yang berbasis komputer, diharapkan dapat menjadi salah satu cara inovatif dalam penyampaian materi pembelajaran. komputer digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Dengan menggunakan media komputer sebagai penyajiannya, materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih interaktif dan menarik. Dengan adanya interaktivitas ini siswa dengan mudah dapat memilih bagian materi pelajaran yang ingin dipelajari atau mempelajari bagian materi yang belum dipahami. Dalam pembuatan media pembelajaran yang berupa software pembelajaran yang cocok dan unggul dalam penyajian. Terdapat beberapa software aplikasi untuk mendukung pembelajaran biologi yang menarik, yaitu Macromedia Flash. Macromedia Flash merupakan software yang mampu menghasilkan presentasi, game, film, CD interaktif, maupun CD pembelajaran, serta untuk
membuat situs web yang interaktif, menarik, dan dinamis. Dari uraian di atas, maka Macromedia Flash cocok digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi.
Manfaat dari macromedia flash: a. Membuat presentasi b. Membuat aplikasi c. Membuat animasi d. Membuat konten video e. Membuat media-rich flash dengan mengkombinasikan unsur: gambar, suara, video, dan efek-efek khusus. f. mampu membuat tampilan website dan presentasi menjadi unik dan menarik, dilengkapi dengan gambar kreatif dan video. 3. Langkah-Langkah Pembuatan Animasi Dalam Macromedia Flash 1. Gambar pola sayap mengunakan line tool
2. Bengkokkan pola sayap menggunakan selection tool.
3.
Beri bulatan lain dan warna sesuai keinginan, dan buat badan dan kepala kupukupu.
4. Duplikat sayap kupu-kupu dengan menekan Ctrl+c lalu Ctrl+v untuk paste.
5.
Klik sayap yang tadi di duplikat Klik pada salah satu sayap kemudian ikuti langkah berikut :
6.
Setelah itu satukan dan klik f8.
7.
Perkecil kupu-kupu & add motion guide. Tampilannya akan seperti ini :
8.
Bentuk pola pergerakan kupu-kupu pada layer motion guide tadi dengan menggunakan pencil tool
9.
Pindah pada frame 160 namun masih tetap pada layer motion guide tadi klik kanan kemudian pilih insert keyframe.
10. Lalu pindah pada layer 1 pilih frame sesuai keinginan kemudian klik kanan>insert frame>klik kanan>create motion tween
11. Pindahkan obyek kupu-kupu tadi pada akhir titik pada pola pergerakan yang telah dibuat. Selanjutnya klik layer 1 pada frame 160 kemudian klik kanan>insert keyframe
12. Untuk mengecek animasi yang kita buat anda bisa menekan tombol Ctrl+Enter
4. Kelebihan Dan Kekurangan Macromedia Flash Kelebihan Macromedia Flash dalam media pembelajaran biologi : a.
Pengguna program Macromedia Flash dapat dengan mudah dan bebas dalam berkreasi membuat animasi dengan gerakan bebas sesuai dengan alur adegan animasi yang dikehendakinya.
b.
Macromedia Flash ini dapat menghasilkan file dengan ukuran kecil. Hal ini dikarenakan Flash, menggunakan animasi dengan basis vektor, dan juga ukuran file Flash yang kecil ini dapat digunakan pada halaman web tanpa membutuhkan waktu loading yang lama untuk membukanya.
c.
Macromedia Flash menghasilkan file bertipe (ekstensi). FLA yang bersifat fleksiibel, karena dapat dikonversikan menjadi file bertipe .swf, .html, .gif, .jpg, .png, .exe, .mov. hal ini memungkinkan pengguna program Macromedia Flash untuk berbagai keperluan yang kita inginkan.
d.
Lebih dapat memahami materi yang dipelajari karena setiap materi disajikan simulasinya
e.
Lebih semangat dalam belajar karena penyajian materi dilengkapi dengan gambar, suara dan video.
f.
Dapat berinteraksi dengan media karena bersifat interaktif.
Kekurangan Macromedia Flash dalam media pembelajaran biologi : a. Waktu belajarnya lama, apalagin bagi yang belum pernah menggunakan sofware desain grafis sebelumnya. b. Menunya tidak user friendly c. Perlu banyak refrensi tutorial d. Bahasa pemrogamannya agak susah e. Belum ada template didalamnya
2.3. PRESTASI BELAJAR Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Tujuan belajar yang harus dicapai oleh seseorang yang belajar, sehingga terjadi perubahan dalam dirinya. Perubahan terjadi pada tiga ranah, yaitu: a. Ranah Kognitif, tentang hasil berupa pengetahuan,kemampuan dan kemahiran intelektual. Terdiri dari: 1) pengetahuan; 2) pemahaman; 3) penerapan; 4) analisa; 5) sintesa dan 6) evaluasi. b. Ranah Afektif, tentang hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan sikap, minat, dan nilai. Terdiri dari : 1) penerimaan; 2) partisipasi; 3) penilaian; 4) organisasi; dan5) pembentukan pola hidup. c. Ranah Psikomotorik, tentang kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Terdiri dari: 1) persepsi; 2) kesiapan; 3) gerakan terbimbing; 4) gerakan yang terbiasa; 5) gerakan yang komplek; dan 6) kreativitas. Tulus Tu’u (2004) mendefinisikan prestasi belajar siswa sebagai berikut: a. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
b. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. c. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. prestasi belajar itu dapat berupa pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Thorndike dan Hasein yang menyatakan bahwa hasil belajar akan diketahui bila terjadi perubahan tingkah laku yang akan dinyatakan dalam angka atau nilai. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan penilaian ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha siswa yang dapat dicapai berupa penguasan pengetahuan, kemampuan kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan hasil tes. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang dibutuhkan siswa untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu kegiatan yang disebut belajar. 2.4. MINAT BELAJAR Menurut
Kartono
(1995),
minat
merupakan
moment-moment
dari
kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi (Buchori, 1985).
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi. Oleh karena itu biologi berobyekkan bendabenda yang hidup. Maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung di dalamnya. Biologi sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan juga merupakan objek pada aspek minat. Dengan demikian, bidangbiologi dapat melahirkan reaksi perasaan senag, gembira, dan semangat belajar, begitu pula sebaliknya, tergantung dari kepribadian siswa sendiri apakah menaruh minat yang tinggi terhadap bidang biologi atau tidak (Ahmadi, 1998). Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994). Menurut Gie (1998), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan minat. Minat muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat,
sehingga tepatlah bila minat merupakan alat minat. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti (Hasnawiyah, 1994). Menurut Gie (1998), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah
1.
Minat melahirkan perhatian yang serta merta.
2.
Minat memudahnya terciptanya konsentrasi.
3.
Minat mencegah gangguan dari luar
4.
Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5.
Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan berminat untuk mempelajarinya. Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek
bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya
2.5. PERANAN MAKROMEDIA FLASH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELJARAN BIOLOGI Berdasarkan definisi tentang media pembelajaran , hasil belajar dan minat belajar maka diketahui ketiga hal itu berhubungan erat. Berikut adalah perolehan hasil belajar yang telah dilakukan oleh Galuh Kartikasari (2016) Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Berdasarkan analisis angket minat yang dilakukan sebelumnya, dapat diketahui bahwa rata-rata siswa kelas eksperimen sebelum melakukan pembelajaran sebesar 111.24 dari nilai rata-rata, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 111.13 dari nilai rata-rata. Setelah diberlakukan pembelajaran, rata-rata siswa kelas eksperimen adalah 128.76 dari nilai rata-rata, sedangkan rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 120.26 dari nilai ratarata. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki rata-rata minat yang lebih tinggi dari kelas kontrol pada akhir pembelajaran, yaitu 128.76 > 120.26 dari nilai rata-rata. Peningkatan yang terjadi antara sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran pada kelas ekperimen adalah 17.52 dari selisih nilai rata-rata angket minat, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 9.13 dari selisih nilai rata-rata angket sebelum dan setelah pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelas ekperimen mengalami peningkatan yang lebih besar dibanding kelas kontrol. Hasil perhitungan Independent Sample
Test menunjukkan signifikansi sebesar 0.015 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia dengan pembelajaran konvensional terhadap peningkatan minat belajar siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan. Hasil perhitungan hasil observasi sebelum pembelajaran pada kelas ekperimen dan kontrol menunjukkan angka sebesar 21 dari jumlah perhitungan item pada lembar observasi. Pada perhitungan hasil observasi setelah pembelajaran pada kelas ekperimen sebesar 30 dari jumlah perhitungan item pada lembar observasi, sedangkan kelas kontrol sebesar 27 dari jumlah perhitungan item pada lembar observasi. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kelas ekperimen mengalami peningkatan minat yang lebih besar dibanding kelas kontrol. Ketiga perhitungan di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia terhadap peningkatan minat belajar siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan Hasil yang diperoleh oleh peneliti terkait dengan peningkatan minat belajar siswa, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain, yaitu: Hasil perhitungan Uji-T menunjukkan signifikansi sebesar 0.022 < 0.05, artinya penelitian ini membuktikan bahwa kelas ekperimen memiliki nilai rata-rata minat yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Berdasarkan uji-T tersebut, penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan signifikansi sebesar 0.015 < 0.05, artinya penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki tingkat pengaruh yang lebih besar. Hasil penelitian menggunakan Uji-T menunjukkan penggunaan multimedia memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan minat belajar.
Hasil yang didapat cenderung lebih kuat dengan adanya hasil analisis dari peningkatan nilai pre test dan post test, serta observasi. Berdasarkan hasil analisis diketahui minat siswa mengalami peningkatan pada tiap siklus, yaitu 74.66% (siklus I), 88.66% (siklus II), dan 95.33% (siklus III). Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk menguji keefektifan media pembelajaran berbasis multimedia terhadap minat. Adanya peningkatan minat, tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor tersebut menurut peneliti berdasarkan indikator minat yang telah disusun adalah sebagai berikut:
Siswa menemukan hal baru, yang mampu meningkatkan rasa ingin tahu. Jika pembelajaran sehari-harinya mereka menggunakan media berupa power point, maka pembelajaran pada penelitian menggunakan media baru berupa media pembelajaran berbasis multimedia.
Adanya kombinasi gambar, gerak, dan suara meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, sekaligus membuat siswa lebih bersemangat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Guru mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa, serta sikap kreatif dan optimis siswa dengan melakukan proses pembelajaran yang produktif.
Guru mampu memberikan umpan balik kepada siswa, sehingga siswa turut serta dalam pembelajaran. Dalam hal ini, siswa menjadi lebih aktif dikarenakan ketertarikannya pada umpan balik yang diberikan oleh guru.
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya). b. Sedangkan minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat. c. Dengan media pembelajaran macromedia flash pada mata pelajaran Biologi mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, membantu para siswa dan guru dalam pembelajaran dan siswa dapat lebih memahami proses daur hidup tumbuhan, bagian-bagian tanaman dan khususnya lebih memahami tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. d. Dengan media pembelajaran macromedia flash pada mata pelajaran Biologi dapat memberikan gambaran secara visual tentang proses daur hidup tumbuhan, bagian-bagian tanaman dalam proses belajar mengajar. e. Pembelajaran macromedia flash pada mata pelajaran Biologi dalam implementasinya pemakai akan memiliki pengetahuan tambahan tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan . Dan dengan menu latihan soal yang tersedia pemakai bisa mencocokkan langsung jawaban yang tersedia
sehingga dapat menilai penyerapan mata pelajaran yang diajarkan secara interaktif. 3.2. Saran Makalah ini merupakan makalah pengembangan bahan ajar. Sebagai tindak lanjut dari pengembangan bahan ajar berbasis macromedia flash ini, demi memperoleh bahan ajar berbasis macromedia flash yang lebih berkualitas sehingga dapat digunakan dalam proses belajar mengajar maka penulis menyarankan: 1. Bagi guru, Guru dapat menggunakan bahan ajar berbasis macromedia flash ini untuk mengatasi kesulitan dalam penyampaian materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang menampilkan gambar yang sulit diamati secara langsung. 2. Bagi sekolah, perlu adanya perhatian dan tindak lanjut dari pihak sekolah agar pemanfaatan bahan ajar macromedia flash semakin meningkat. 3. Bagi penulis, perlu dikembangkan lebih lanjut penelitian tentang penyusunan bahan ajar berbasis macromedia flash yang lebih berkualitas dan materi pokok yang lain serta menerapkan bahan ajar berbasis macromedia flash dalam proses pembelajaran, sehingga bahan ajar berbasis macromedia flash yang disusun dapat terealisasi sesuai dengan keinginan siswa.
DAFTAR PUSTAKA Azhar, Arsyad. 2005. Media Pembelajaran, Jakarta:PT Raya Grafindo.Persada Buchori, M., Educational Psychology, Bandung: Jemmars 1982. _________,Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1980. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gravamedia Dhani Yudhiantoro. 2003., Panduan Lengkap Macromedia Flash 8. Andi Offest, Yogyakarta Gie.(1998).Strategi Hidup Sukses.Yogyakarta: Liberty Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus. 2004. Cara Cerdas menguasai Layout, Desain dan Aplikasi Web. Jakarta. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Haryoko, Sapto. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audiovisual sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi. 1, 1-10 Hasnawiyah.(1994). Minat dan Motivasi Siswa terhadap Jurusan Biologi pada SMA di Ujung pandang. Skripsi. Ujung pandang: FPMIPA IKIP Ujung pandang. Hardjana.(1994). Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. Kartika,S.2016.Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar.jurnal Dinamika Pendidikan. Vol 16,No 1. Kartono, K.(1995). Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Lestari,R.2014. Pengembangan Media Pembelajaran Pembelahan Sel Dengan Menggunakan Macromedia Flash Untuk Kelas XII Sma .Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.3 No.2. Putri, Danies Permata. 2011. Pengembangan CD Pembelajaran IPA Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter Dengan Tema Kita Dalam Proses Fotosintesis Untuk Siswa SMP/Mts. Skripsi Tidak Dipublikasikan S1, Yogyakarta:Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA UNY.
Riani,S,Dkk.2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Bioteknologi Modern Siswa Kelas XII SMA.Jurnal Pendidikan Indonesa.Vol 1,No 1,2442-3750. Sadiman,dkk. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raya Grafindo. Persada Sadiman, Arief S. (dkk). (2009). Media Pendidikan : Pengertian, Pegembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sasono, Florentina E. 2015.Media Pembelajaran Animasi Penyerbukan Pada Tumbuhan Menggunakan Macromedia flash. Jurnal Tecno.COM, Vol 14,No.2,:151-158. Sudarsono,B.2015. Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Minat Serta Keaktifan Belajar Siswa . Jurnal Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, Vol.05, No.01,:2303-3738. Sudjana,N dan Ahmad Rivai.2001. Media Pembelajaran. Bandung. Sinar Baru.Algensindo Supriatna, Dadang. (2009). Pengenalan Media Pembelajaran. Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik DanTenaga Kependidikan Taman Kanak KanakDan Pendidikan Luar Biasa. Tambaru, E. 2014. Identifikasi Struktur Anatomi Stomata Penampang Membujur Daun Pada Beberapa Jenis Pohon Hutan Kota Unhas Makassar .Jurnal Alam Dan Lingkungan, Vol.5,: 2086-4604. Wahyono, Teguh. (2004). Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi. Yogyakarta:Graha Ilmu. Winarsunu, Tulus. 2009.Statistik Pendidikan.Malang : UMM
dalam
Penelitian
Psikologi
dan
Yanto, 2011. Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Visual Berbasis Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Fisik Materi Pokok Cahaya Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Sulung , Skripsi Tidak Dipublikasikan. Program Studi Fisika Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.