BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pelajaran Biologi merupakan pelajaran yang menarik dan menyenangkan serta berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, agar pembelajaran Biologi dapat terlaksana dengan baik dan tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal maka siswa harus dapat memahami konsep-konsep materi yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Ketersediaan sarana dan prasarana seperti media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran juga membantu siswa untuk memahami konsep (Kurniawan, 2013: 8). Menurut Rahmatulloh (2011: 178), pemanfaatan media merupakan salah satu dari sekian banyak masalah dalam pembelajaran disekolah. Pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki siswa akan membantu mengembangkan kreativitasnya. Pemahaman konsep merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Pemahaman konsep menunjukkan bahwa siswa tidak hanya dituntut untuk menghapalkan materi yang diberikan saja, tetapi juga harus paham akan konsep dan implementasinya. Penilaian pemahaman konsep untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru, selain itu juga dapat mengetahui apakah materi yang di ajarkan serta model dan metode yang digunakannya sudah tepat bagi siswa (Arikunto, 2009: 8). Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai sel dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada tahap genetik. Semua tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap kupu-kupu hingga mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung. Sebagai suatu pabrik kehidupan, sel memiliki karakteristik yang dapat membedakan dimana ia
tumbuh dan berkembang. Dengan mengetahui komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH. 1. Apa perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ? 2. Bagaimana karakteristik sel hewan ? 3. Bagaimana struktur dan fungsi sel hewan ?
C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. 2. Dapat mengetahui karakteristik sel hewan. 3. Dapat mengetahui struktur dan fungsi sel hewan.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian sel. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae yang artinya kamar-kamar kacil. Sel pertama kali diamati oleh seorang ilmuwan Inggris, Robert Hook pada tahun 1665. Dan dilanjutkan oleh penelitian Antoni Van Leuwenhoek yang kemudian terkenal sebagai bapak mikrobiogi. Namun baru pada akhir abad ke 18 para ilmuwan berhasil menyimpulkan bahwa makhluk hidup tersusun atas sel. Dan pada tahun 1885 diketahui bahwa sel dapat berkembang biak dengan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru. Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional. Dalam tubuh makhluk hidup sel tidak berkerja sendiri tapi secara berkelompok. Sekelompok sel yang mempunyai fungsi yang sama membentuk jaringan, sekumpulan jaringan akan membentuk organ, sekelompok organ akan membentuk sistem organ dan sekumpulan sistem organ akan membentuk organisme. Dari situlah definisi sel sebagai unit terkecil dari makhluk hidup.
B. Teori sel Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut. 1. Robert Hooke (1635-1703) Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan. Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882) Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. 3. Robert Brown (1831) Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel. 4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye (1835) Setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma. 5. Max Schultze (1825-1874) Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
C. Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Sel Tumbuhan
Sel hewan
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel Sel
hewan
lebih
kecil
daripada
hewan
tumbuhan
Mempunyai bentuk yang tetap
Tidak mempunyai bentuk yang tetap
Mempunyai dinding sel (cell wall) dari selulosa
Tidak memiliki dinding sel (cell wall)
Mempunyai plastida (kloroplas, kromoplas, Tidak memiliki plastida dan leukoplas)
sel
Asal
energi
autotroph
dari
fotosintesis/
(menghasilkan
bersifat Asal energi dari makanan / bersifat
makanannya heterotroph (mengambil
sendiri)
lingkungan atau organisme lain) Tidak
Memiliki vakuola atau rongga sel yang berukuran besar
makanan dari
mempunyai
terkadang
ada
vakuola,
beberapa
sel
meski hewan
uniseluler yang mempunyai vakuola, tapi tidak sebesar sel tumbuhan. Yang biasa dipunyai hewan adalah sel vesikel.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati
(granul) glikogen
Tidak mempunyai sentrosom
Mempunyai sentrosom
Tidak mempunyai lisosom
Mempunyai lisosom
Tidak mempunyai sentriol
Mempunyai sentriol
Nucleus lebih kecil daripada vakuola
Nucleus lebih besar daripada vesikel
Tidak mempunyai flagel
Mempunyai flagel
D. Struktur dan fungsi sel hewan. 1. Membran sel. a. Pengertian membran sel. Sel atau dinding sel adalah sebuah fitur yang dimiliki semua jenis sel manusia yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu gabungan dari lemak (lipid) dengan senyawa protein. Lemak dan protein ini memiliki sifat yang berbeda, lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air) oleh karen itu membran sel memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh molekul – molekul tertentu saja. Dengan kemampuan ini, membran sel dapat membatasi kegiatan yang terjadi di dalam sel agar tidak mudah terpengaruh dari lingkungan luar. b. Fungsi membran sel.
Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel
Membran sel dapat menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel
Melakukan seleksi terhadap zat – zat yang akan masuk atau keluar dari sel.
Sebagai reseptor terhadap rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.
c. Struktur penyususun dan komposisi kimia membran sel.
Fosfolipid. Molekul – molekul penyusun membran sel akan berkombinasi sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan fosolipid ganda karena memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat hidrofilik (dapat berinteraksi dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik (tidak dapat berinteraksi dengan air).
Protein membran
Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat dua jenis protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang terbenam dan menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang menempel pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral berperan dalam proses transpor molekuk yang keluar dan masuk sel, sedangkan protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon atau enzim.
Glikolipid dan glikoprotein ( karbohidrat ) Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak sedangkan glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada protein. Glikolipid dan glikoprotein ini berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap orang dan setiap sel memiliki susunan glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Oleh karena itu jika ada sel asing yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun tubuh akan langsung bereaksi terhadap sel tersebut karena mereka tidak mengenali struktur glikolipid dan glikoprotein sel asing tersebut.
Kolesterol. Kolesterol terletak pada bagian di dekat kepala fosfolipid. Fungsi kolesterol adalah untuk menjaga kestabilan fosfolipid dalam segala keadaan. Pada saat keadaan panas, maka kolesterol dapat menghambat pergerakannya agar fosfolipid tidak menjadi terlalu cair. Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan menghambat interaksi antar lemak sehingga membran lemak tidak membeku.
Kerangka membran ( sitoskeleton ) Sebenarnya kerangkan membran ini bukan bagian langsung dari membran sel, tetapi mereka berikatan pada bagian dasar protein integral. Terdapat tiga jenis sitoskeleton utama, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet. Fungsi utama dari sitoskeleton ini untuk mempertahankan bentuk dan posisi organel – organel sel.
d. Sifat membran sel. Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke dalam atau ke luar sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :
Impermeabel Merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel untuk masuk ke dalam sel.
Semipermeabel Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat semipermeabel.
Permeabel Merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk masuk ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak atau hampir mati sehingga sel tidak dapat bertahan hidup.
e. Sistem transfor membran. Tranportasi lewat membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif bagi molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa
mekanisme khusus, dan transpor aktif bagi molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transfor pasif. Transpor
pasif
merupakan
suatu
perpindahan
molekul
berdasarkan perbedaan gradien konsentrasinya, yaitu molekul berpindah dari konsentrasinya yang tinggi ke konsentrasi rendah (sesuai dengan gradient konsentrasi) memalui bilayer lipid, channel protein (saluran protein) ataupun carrier protein (protein pembawa) dan tidak ada energi metabolik yang terlibat. Transpor pasif meliputi : -
Difusi merupakan perpindahan senyawa dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dan semakin besar gradien konsentrasi senyawa semakin cepat laju difusinya dan akan terhenti setelah tercapai kesetimbangan gradient. Melalui pori protein yang dibentuk oleh protein integral ato pori statis akibat gerakan rantai asam lemak bilayer lipid,zat yang di angkut tidak bersifat spesifik tetapi memenuhi syarat ukuran maupun muatan.
-
Difusi terfasilitasi Difusi ini difasilitasi oleh protein yang tersusun dalam bentuk saluran (protein trans membran) dan carrier protein yang
merupakan protein pembawa. Difusi melalui protein transmembran sering digunakan oleh sel-sel syaraf untuk perpindahan ion Na+ dan K+ serta ion-ion seperti Cl-,Ca2+ dan HCO3 - Protein pembawa (carrier protein) memiliki permukaan spesifik untuk ion, glukosa dan asam amino sehingga masing-masing senyawa tersebut dapat berikatan.
-
Osmosis merupakan transport pasif air yaitu perpindahan ion/ molekul dari kerapatan tinggi kekerapatan rendahdengan melewati membrane selektif permeable atau semi permeable hal ini berarti membrane tersebut hanya dapat dilalui oleh molekul molekul air tetapi tidak oleh molekul lainnya.
Transfor aktif. Transfor aktif merupakan proses perlaluan zat yang membutuhkan energy selain itu juga membutuhkan bantuan dari carrier protein dan saluran protein. Energi yang digunakan dalam pemindahan molekul tersebut ada yang diperoleh dari hidrolisis ATP karena melawan gradient konsentrasi. Kinerja transport aktif dilakukan oleh protein spesifik yang tertanam pada membrane. Dua jenis transport aktif yaitu :
-
Transport aktif primer (energy dari hidrolisis ATP) yaitu transport yang bergantung pada potensial membrane. Dalam keadaan stabil, ekstraseluler memiliki konsentrasi Na+ 10 kali lebih tinggi dari pada di dalam sel, sedangkan konsentrasi ion K+ lebih rendah di dalam sel dari pada di luar sel.
-
Transport aktif sekunder (energy dari gradient ion) Transpor aktif juga memindahkan mikromolekul yang berada di daerah lumen usus, misalnya perpindahan glukosa dan asam amino berkonsentrasi rendah ke dalam sel usus dengan konsentrasi relatif tinggi. Perpindahan ini tidak menggunakan ATP hasil hidrolisis tetapi digerakkan karena perbedaan gradien Na+. Konsentrasi Na+ ekstraseluler usus lebih rendah dari pada dalam sel,sehingga terjadi perpindahan ion ke dalam sel dengan cara berikatan dengan bagian sisi protein saluran, selanjutnya diikuti oleh glukosa yang berikatan dengan protein saluran yang sama tetapi pada sisi yang lain. Transpor seperti ini disebut transpor aktif sekunder.
Salah satu bentuk transfor aktif :
-
Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma. Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke membran plasma. Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran bergabung.
-
Endositosis sel memasukkan makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong terjepit, membentuk vesikula yang berisi materi yang telah terdapat diluar selnya.
2. Sitoplasma. Sitoplasma adalah bagian pada sel hewan dan sel tumbuhan yang masingmasing organel sel memiliki berbeda-beda. Sitoplasma dapat disebut sebagai protoplasma di luar inti sel. merupakan cairan yang ada di dalam sel dan terletak di luar inti sel. Kalau dilihat secara mikroskopik, sitoplasma itu homogen dan jernih serta beberapa daerah di sitoplasma ada yang berbentuk granular (butiran), fibrillar (organel berbentuk seperti benang-benang halus atau filamen) atau vakuolar.
Sitoplasma memiliki ciri – ciri sebagai berikut : -
Padatan sitoplasma terdiri dari organel yaitu ribosom, mitokondria dan komplek golgi
-
Padatan sitoplasma bersifat dapat berubah-ubah karena fase sol (cair) dan fase gel (padat) tergantung kondisi sel.
-
Sitosol tersusun, air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula dan ion.
-
Ada sifat pewarna differensial
-
Bagian sitolasma matriks sitoplasma, organel sel dan inklusio sitoplasma
-
Sitoplasma terdapat pada tumbuhan dan hewan. perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan dapat dilihat dari jumlah sitoplasma. Pada tumbuhan jumlah sitoplasma ada banyak.
Sitoplasma memiliki fungsi sebagai berikut : -
Tempat menyimpan bahan kimia untuk metabolisme sel seperti protein, lemak dan enzim.
-
Tempat menyerap air sesuai kebutuhan sel.
-
Menjaga keseimbangan air dalam sel.
-
Pelarut senyawa dan protein dalam sel.
-
Sitoplasma berfungsi sebagai kerangka sel. Hal ini karena sitoplasma merupakan
tempat
organel-organel
sel
dilindungi
sehingga
memberikan bentuk pada organel-organel sel di dalamnya. -
Penghantar listrik karena terdapat garam pada sitoplasma.
-
Pengatur interaksi sel dengan lingkungan diluarnya
-
Fasilitator supaya organel di dalam sel dapat bergerak karena aliran sitoplasma.
-
Tempat metabolisme sitosolik seperti glikolisis dan tempat sintesis protein oleh ribosom.
Komponen sitoplasma adalah sebagai berikut : -
Air sebanyak kurang lebi sekitar 85-90%
-
Bahan organic
-
Garam
-
Nutrien
-
Ion
-
Enzim
3. Lisosom Lisosom adalah organel berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim hidrolitik yang digunakan dalam mengontrol pencernaan intraseluler di keadaan apapun. Lisosom terdapat pada sel eukariotik. Lisosom memiliki fungsi sebagai berikut :
Pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme endositosis
Mencerna materi dengan menggunakan fagositosis
Mengontrol pencernaan intraseluler
penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi)
4. Sentriol Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang dapat ditemukan pada sel eukariota. Sentriol juga mengambil peran dalam pembelahan sel dan dalam pembentukan silia dan flagela. Sepasang sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut dengan sentrosom. Sentriol memiliki fungsi sebagai berikut :
Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel
Berperan membentuk silia dan flagella
5. Apparatus golgi Badan golgi atau aparatus golgi atau kompleks golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan golgi dapat ditemukan di semua sel eukariotik dan terdapat pada fungsi ekskresi, seperti ginjal. Badan golgi berbentuk kantong pipih yang berukuran kecil hingga besar dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan golgi. Apparatus golgi memiliki fungsi sebagai berikut :
Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi
Membentuk lisosom
Memproses protein
membentuk membran plasma
6. Nucleus Nukleus adalah inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel baik itu metabolisme hingga ke pembelahan sel. Nukleus ditemukan pada sel eukariotik dan mengandung sebagaian besar materi ginetik yang bentuknya DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama protein-protein. Nukleus terdiri dari bagianbagian
seperti
Membran
inti
(karioteka),
Nukleoplasma
(Kariolimfa),
Kromatin/kromosom, Nukleolus. Nucleus memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
Untuk menjaga integritas gen-gen
Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
Menyimpan informasi genetik
Tempat terjadinya replikasi
Mengendalikan proses metabolisme dalam sel
7. Reticulum Endoplasma Retikulum endoplasma adalah bagian selberbentuk benang-benang yang terdapat di inti sel. Retikulum endoplasma terbagi atas dua yakni retikulum endoplasma halus (REh) dan retikulum endoplasma kasar (REk). Retikulum endoplasma halus (REh) adalah tidak melekat dengan ribosom, sedangkan retikulum endoplasma kasar (REk) adalah melekat pada ribosom. Reticulum endoplasma memiliki fungsi sebagai berikut :
Alat transportasi zat dalam sel sendiri
Mensintesis lipid dalam sel (REh)
Membantu dalam detoksifikasi se-sel berbahaya pada sel (REh)
Sintesa protein (REk)
8. Mitokondria Mitokondria adalah organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel. Mitokondria berbentuk mirip dengan cerutu yang memiliki dua lapis membran yang lekuk-lekuk dan dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa berkombinasi dalam membentuk energi (ATP) yang diperlukan untuk metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria dijuluki sebagai the power house karna menghasilkan energi. Mitokondria dalam bentuk tunggulnya disebut dengan mitokondrion. Mitokondrion adalah organel yang mengubah dari energi kimia ke energi yang lain. Mitokondria memiliki fungsi untuk menghasilkan ATP.
9. Ribosom Ribosom adalah organel sel yang padat dan kecil dengan diameter 20 nm yang terdiri atas 65%RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (Ribonukleoprotein atau RNP ) . Ribosom bekerja dalam menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (protein) dengan menggunakan asam amino yang dibawah tRNA pada saat proses translasi. Di dalam sel ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar (REk), atau membran inti sel. Ribosom memiliki fungsi mensintesis protein.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional. Dalam tubuh makhluk hidup sel tidak berkerja sendiri tapi secara berkelompok. Sekelompok sel yang mempunyai fungsi yang sama membentuk jaringan, sekumpulan jaringan akan membentuk organ, sekelompok organ akan membentuk sistem organ dan sekumpulan sistem organ akan membentuk organisme. Dari situlah definisi sel sebagai unit terkecil dari makhluk hidup. Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan meskipun begitu beberapa organel sel keduanya memiliki fungsi yang hampir sama.
B. Saran Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf jika dalam penulisan terdapat kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara, Jakarta: x + 165 hlm Annonimous. 2014. Organel sel hewan dan fungsinya di https://www.artikelsiana.com. (diakses 10 febuari 2019)
Kurniawan, A.D. 2013. Metode inkuiri terbimbing dalam pembuatan media pembelajaran biologi untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kreativitas siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 2 (1): 8-11 Rahmatullah, M. 2011. Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran film animasi terhadap hasil belajar. Jurnal Penelitian Pendidikan 12 (1): 178-186